Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Heboh Kabar Elon Musk akan Ditendang Tesla

    Heboh Kabar Elon Musk akan Ditendang Tesla

    Jakarta

    Laporan media ternama Wall Street Journal bikin heboh lantaran menyebut Tesla akan menendang Elon Musk sebagai CEO dan mencari pengganti orang terkaya di dunia itu. Menanggapinya, Chairman Tesla Robyn Denholm membantah bahwa dewan perusahaan memulai proses pencarian CEO baru untuk menggantikan Musk.

    Sebelumnya, WSJ melaporkan bahwa menurut sumber, dewan direksi Tesla menghubungi perusahaan penempatan eksekutif pada bulan Maret silam untuk mencari pengganti Musk.

    Seperti dikutip detikINET dari CNN, Denholm mengatakan dalam postingan di akun resmi Tesla, bahwa klaim tersebut sama sekali salah. Dewan sangat yakin dengan kemampuan Musk untuk terus menggeber rencana pertumbuhan yang menarik di masa mendatang.

    Beberapa bulan terakhir, Tesla memang goyah karena Musk menghabiskan sebagian besar waktu untuk Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Gedung Putih. Harga saham Tesla anjlok 45% tahun ini sebelum pulih sedikit. Pada bulan April, perusahaan melaporkan penurunan tajam dalam penjualan dan laba pada kuartal pertama, dengan laba anjlok 71%.

    “Ini adalah pelanggaran etika sangat buruk bahwa @WSJ menerbitkan artikel yang sengaja palsu dan gagal menyertakan penyangkalan tegas sebelumnya oleh dewan direksi Tesla!” tulis Musk mengenai berita itu.

    Wall Street Journal sendiri mengeluarkan klarifikasi. “Tesla diberi kesempatan untuk memberikan pernyataan sebelum publikasi, yang tidak mereka lakukan,” kata juru bicara Journal.

    Musk sendiri memastikan takkan begitu aktif lagi di DOGE dan kembali fokus di Tesla. Hal itu disambut baik oleh pengamat. “Situasi Musk di DOGE mencapai titik kritis, tapi kami percaya bahwa kepala yang lebih dingin kini telah menang dan bahwa Dewan Direksi sekarang tidak secara aktif mencari pengganti Musk sebagai CEO,” tulis Dan Ives, pengamat dari Wedbush.

    Pada rapat Kabinet, Presiden Donald Trump berterima kasih kepada Musk atas pengabdiannya dalam peran di pemerintahannya, yang secara resmi akan segera berakhir.

    “Anda telah diperlakukan tidak adil, tetapi sebagian besar orang di negara ini benar-benar menghormati dan menghargai Anda dan seluruh ruangan ini dapat mengatakan itu dengan sangat tegas. Anda benar-benar telah menjadi bantuan yang luar biasa,” kata Trump kepada Musk.

    (fyk/rns)

  • China Buka Peluang Berunding dengan AS Bahas Tarif Trump, Ini Syaratnya!

    China Buka Peluang Berunding dengan AS Bahas Tarif Trump, Ini Syaratnya!

    Bisnis.com, JAKARTA – China sedang mengkaji kemungkinan perundingan dagang dengan AS, tanda pertama sejak Presiden Donald Trump menaikkan tarif resiprokal bulan lalu bahwa negosiasi dapat dimulai antara kedua belah pihak. 

    Melansir Bloomberg pada Jumat (2/5/2025), Kementerian Perdagangan China mengatakan dalam sebuah pernyataan menyebut pihaknya telah mencatat pejabat senior AS berulang kali menyatakan kesediaan mereka untuk berbicara dengan Beijing tentang tarif sekaligus mendesak pejabat di Washington untuk menunjukkan “ketulusan” terhadap China. 

    “AS baru-baru ini mengirim pesan ke China melalui pihak-pihak terkait, dengan harapan untuk memulai perundingan dengan China. Kami saat ini sedang mengevaluasi hal ini,” demikian kutipan keterangan resmi tersebut. 

    Meski menyatakan keterbukaan baru untuk berunding, Kementerian Perdagangan China membingkai pernyataannya sebagai sesuatu yang konsisten dengan posisi Beijing sebelumnya.

    Sebagai syarat negosiasi, mereka meminta AS untuk menunjukkan ketulusannya dan bersiap untuk memperbaiki praktiknya yang salah dengan menghapuskan tarif sepihak.

    “Jika kita berjuang, kita akan berjuang sampai akhir; jika kita berbicara, pintunya terbuka. Jika Amerika Serikat ingin berbicara, ia harus menunjukkan ketulusannya dan bersiap untuk memperbaiki praktiknya yang salah dan membatalkan tarif sepihak,” kata Kementerian Perdagangan China. 

    Pernyataan tersebut mengisyaratkan kebuntuan antara dua ekonomi terbesar dunia itu dapat berubah, setelah Trump menaikkan tarif AS ke level tertinggi dalam satu abad dan Beijing membalasnya dengan cara yang sama. 

    Trump telah berulang kali mengatakan Presiden Xi Jinping perlu menghubunginya untuk memulai pembicaraan tarif. Awal minggu ini, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan terserah Beijing untuk mengambil langkah pertama guna meredakan perselisihan antara kedua negara. 

    “Tingginya tarif timbal balik terhadap China tidak berkelanjutan, jadi pasar mengharapkan AS dan China untuk mulai bernegosiasi di beberapa titik,” kata Woei Chen Ho, ekonom di United Overseas Bank Ltd. 

    Dia menambahkan awal negosiasi kemungkinan akan mendorong volatilitas pasar lagi karena diperkirakan tidak akan berjalan mulus.

    Sementara itu, perombakan mengejutkan yang diumumkan Trump pada Kamis dapat memperumit hubungan bilateral dengan memperluas portofolio Menteri Luar Negeri Marco Rubio, orang pertama dalam jabatannya yang dikenai sanksi oleh Beijing. 

    Presiden AS mengumumkan Rubio akan menjabat sebagai penasihat keamanan nasional sementara sambil tetap mempertahankan jabatannya sebagai menteri luar negeri. Michael Waltz, penasihat keamanan nasionalnya saat ini, akan dicalonkan menjadi duta besar AS berikutnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

    Diplomat tertinggi AS sebelumnya telah berjanji untuk mengatasi “tindakan destabilisasi” Beijing di Laut Cina Selatan.

    Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Sean Hannity dari Fox News yang disiarkan pada Kamis malam, Rubio mengatakan China tengah mencari “akomodasi jangka pendek” dengan AS dan melihat bahwa bea masuk tersebut berdampak besar pada ekonominya.

    “China sedang berusaha keras. Mereka ingin bertemu, mereka ingin berbicara,” kata Rubio. 

    Perwakilan Gedung Putih, Kantor Perwakilan Dagang AS, dan Departemen Keuangan dan Perdagangan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Aktivitas manufaktur China merosot ke kontraksi terburuk sejak Desember 2023. Pesanan ekspor baru turun ke level terendah sejak Desember 2022 dan mencatat penurunan terbesar sejak April tahun itu, ketika Shanghai memasuki karantina wilayah akibat pandemi di seluruh kota. 

  • Zelensky Puji Kesepakatan Mineral dengan AS: Benar-benar Setara – Halaman all

    Zelensky Puji Kesepakatan Mineral dengan AS: Benar-benar Setara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji kesepakatan mineral yang baru saja ditandatangani antara Kyiv dan Washington.

    Zelensky menyebutnya sebagai perjanjian yang setara dan membuka peluang investasi besar bagi Ukraina.

    “Sekarang ini adalah perjanjian yang benar-benar setara yang menciptakan peluang bagi investasi yang cukup signifikan di Ukraina”, kata Zelensky, dikutip dari Al-Arabiya.

    Kesepakatan ini ditandatangani pada Rabu (30/4/2025) di Washington, DC, setelah berminggu-minggu negosiasi intens yang sempat memanas hingga menit-menit terakhir.

    Perjanjian tersebut memungkinkan Amerika Serikat dan Ukraina untuk bersama-sama mengembangkan sumber daya mineral penting yang dimiliki Ukraina. 

    Awalnya, Presiden AS Donald Trump menggambarkan kesepakatan ini sebagai semacam ‘pengembalian uang’ atas bantuan masa perang dari pemerintahan sebelumnya di bawah Joe Biden.

    Namun, Kyiv menegaskan bahwa perjanjian yang direvisi ini tidak ada hubungannya dengan utang masa lalu.

    “Sekarang ini adalah perjanjian yang benar-benar setara yang menciptakan peluang bagi investasi yang cukup signifikan di Ukraina,” ujar Zelenskyy dalam pidato hariannya pada Kamis (1/5/2025). 

    “Tidak ada utang dalam kesepakatan ini, dan akan dibuat sebuah dana-dana pemulihan yang akan diinvestasikan di Ukraina dan menghasilkan uang di sini,” imbuhnya.

    Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko.

    Bessent menyebut kemitraan ekonomi ini sebagai langkah ‘bersejarah’ yang sekaligus mengirimkan pesan kuat kepada Rusia tentang komitmen AS terhadap perdamaian di kawasan.

    Perjanjian Kesepakatan Mineral AS-Ukraina

    Di bawah kesepakatan ini, Dana Investasi Ulang Amerika Serikat-Ukraina akan dibentuk dan dikelola bersama secara setara.

    Ukraina tetap memegang kendali penuh atas sumber daya alamnya dan akan menentukan mineral apa yang akan dieksplorasi dan di mana lokasinya, dikutip dari Al Jazeera.

    AS akan berkontribusi melalui dana langsung atau bantuan militer baru, sementara Ukraina akan menyumbang 50 persen dari pendapatan eksploitasi sumber daya melalui lisensi baru di sektor mineral penting, minyak, dan gas.

    Svyrydenko menegaskan di media sosial bahwa perusahaan milik negara seperti Ukrnafta dan Energoatom tidak akan mengalami perubahan kepemilikan, dan pendapatan dari dana akan diperoleh murni dari proyek-proyek baru, bukan yang sudah berjalan. 

    Sebagai tambahan, baik AS maupun Ukraina sepakat bahwa kontribusi dan pendapatan dari dana ini tidak akan dikenakan pajak di kedua negara untuk memaksimalkan efisiensi investasi.

    Potensi Sumber Daya Ukraina

    Menurut Kementerian Ekonomi Ukraina, negara ini memiliki cadangan dari 22 dari 34 mineral kritis yang diklasifikasikan Uni Eropa.

    Termasuk titanium, zirkonium, grafit, litium, serta unsur tanah jarang (REE) seperti lantanum, serium, dan neodimium yang sangat penting untuk industri teknologi tinggi, pertahanan, kedirgantaraan, dan energi terbarukan. 

    Ukraina juga menyumbang sekitar 7 persen dari produksi titanium global dan memiliki cadangan litium yang sebagian besar belum dimanfaatkan, yang diperkirakan mencapai 500.000 ton, menjadikannya salah satu yang terbesar di Eropa.

    Kesepakatan ini bukan datang tanpa tantangan.

    Pertemuan antara Trump dan Zelenskyy di Gedung Putih pada Februari lalu bahkan sempat disebut-sebut sebagai “kacau”. 

    Ukraina kemudian menyewa firma hukum AS, Hogan Lovells, untuk membantu penyusunan kesepakatan.

    Namun akhirnya, kedua pihak berhasil mencapai kesepahaman yang disebut menguntungkan Ukraina dan AS.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Volodymyr Zelensky dan Amerika Serikat

  • 5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer internasional dimulai dari pengungkapan pangkalan militer baru Rusia di dekat Finlandia, berdasarkan gambar citra satelit terbaru.

    Sementara itu, wilayah dekat Yerusalem yang dikuasi Israel, dilanda kebakaran hebat.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional.

    Selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir.

    1. Citra Satelit Ungkap Pangkalan Militer Baru Rusia Dekat Finlandia, NATO dalam Status Siaga

    Gambar satelit terbaru mengungkap aktivitas mencolok Rusia di dekat perbatasan Finlandia, memicu kekhawatiran di antara anggota NATO.

    Foto-foto udara tersebut memperlihatkan pembangunan pangkalan militer baru di wilayah Alakurtti, sebuah lokasi strategis hanya beberapa kilometer dari Lapland, Finlandia.

    Menurut laporan investigatif dari Yle News, media nasional Finlandia, gambar-gambar ini menunjukkan munculnya bangunan-bangunan baru dalam hitungan hari.

    Bangunan tersebut tampaknya dibuat menggunakan kerangka logam ringan dan atap plastik industri, memungkinkan proses pembangunan supercepat.

    Data satelit mengungkapkan tiga bangunan besar berdiri di lokasi yang sebelumnya kosong, tepat di area yang menjadi markas Brigade Senapan Motor Arktik ke-80 Rusia.

    Perubahan yang terekam dari angkasa ini menandai eskalasi yang tidak biasa di kawasan utara Rusia, dan menunjukkan bahwa Moskow tak lagi menyembunyikan penguatan militernya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan

    Kebakaran hutan melanda wilayah tengah Israel sejak Rabu (30/4/2025), memaksa pihak berwenang menutup jalan raya utama.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.

    Dilansir ABC News, kondisi kering dan angin kencang memperparah penyebaran api yang mengancam permukiman Israel sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem.

    Sebagian besar wilayah tengah Israel kini diselimuti asap tebal.

    Video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan api berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.

    Para pengendara tak punya pilihan selain meninggalkan kendaraan mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di belakang truk derek yang melintasi daerah tersebut.

    Warga setempat telah dievakuasi dari sejumlah permukiman di Perbukitan Yerusalem, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol.

    Mengutip The Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman.

    Dalam pernyataan dari kantor Sa’ar disebutkan bahwa ia telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

    Sa’ar juga dilaporkan terus menghubungi lebih banyak negara seiring berjalannya malam.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan

    Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban

    Seorang pria di Hebei, China, menuai kritik setelah menggelar tradisi Man Yue atau perayaan satu bulan kelahiran, bukan untuk bayi, melainkan untuk anjing peliharaannya.

    Pria bermarga Ren tersebut dianggap telah mengganggu ketertiban umum dan norma moral.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), perayaan itu digelar pada 16 April lalu untuk menyambut satu bulan kelahiran tujuh anak anjing jenis husky miliknya.

    Ren mengundang sekitar 100 orang ke acara tersebut dan bahkan meminta bibinya untuk mengadakan pertunjukan hiburan agar suasana pesta semakin meriah.

    Ia mengatakan hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk membuat banyak makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu.

    Sebagai imbalan, beberapa tamu memberikan hadiah berupa tulang dan sosis untuk anak-anak anjing itu.

    Ren menyebut bahwa ia menganggap anjing-anjing tersebut sebagai anaknya sendiri.

    Ia mengadakan jamuan Man Yue sebagai doa agar mereka diberi keberuntungan.

    Secara tradisional, Man Yue adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan bayi manusia yang berhasil melewati usia satu bulan, yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pencapaian besar karena tingginya angka kematian bayi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel

    Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz Mundur

    Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz Mundur

    Jakarta

    Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mike Waltz, mengundurkan diri. Mike mengundurkan diri setelah ramai-ramai skandal di mana seorang jurnalis secara tidak sengaja masuk dalam obrolan antar-pejabat tentang serangan udara di Yaman.

    Dilansir kantor berita Antara, Jumat (2/5/2025),CBS News melaporkan Waltz dan wakilnya Alex Wong bersiap untuk mengundurkan diri. Sementara Fox News mengatakan Trump diperkirakan akan segera mengomentari masalah tersebut.

    Mantan anggota kongres AS tersebut merupakan pejabat tinggi pertama yang meninggalkan pemerintahan pada masa jabatan kedua Trump, yang sejauh ini lebih stabil dalam hal personel daripada masa jabatan pertamanya.

    Seorang pejabat Gedung Putih tidak mengonfirmasi laporan tersebut, dengan mengatakan mereka “tidak ingin mendahului pengumuman apa pun.”

    Waltz berada di bawah tekanan sejak pemimpin redaksi Atlantic Magazine mengungkapkan pada bulan Maret bahwa Waltz secara keliru menambahkannya ke obrolan di aplikasi pesan komersial Signal tentang serangan terhadap pemberontak Houthi. Pejabat dalam obrolan itu memaparkan rencana serangan termasuk waktu lepas landasnya pesawat tempur AS untuk mengebom target di Yaman, dengan teks pertama dikirim hanya setengah jam sebelum serangan diluncurkan.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga menghadapi tekanan atas skandal tersebut.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jelang Perundingan Nuklir, Iran Kecam Keras Sanksi Baru AS, Sebut sebagai ‘Terorisme Ekonomi’ – Halaman all

    Jelang Perundingan Nuklir, Iran Kecam Keras Sanksi Baru AS, Sebut sebagai ‘Terorisme Ekonomi’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran mengecam sebagai “terorisme ekonomi” atas keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Republik Islam, Kamis (1/5/2025).

    Kecaman ini disampaikan beberapa hari sebelum putaran perundingan nuklir berikutnya antara musuh bebuyutan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan sanksi tersebut merupakan bagian dari upaya AS “untuk mengganggu hubungan persahabatan dan hukum antara negara-negara berkembang melalui terorisme ekonomi.”

    Dilansir Al Arabiya, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan “bukti nyata dari pendekatan yang kontradiktif dari para pengambil keputusan Amerika dan kurangnya niat baik serta keseriusan mereka dalam memajukan jalur diplomasi.”

    Pada Rabu (30/4/2025), AS mengatakan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan yang berkantor pusat di luar Iran yang terlibat dalam penjualan minyak Iran.

    “Selama Iran berupaya menghasilkan pendapatan dari minyak dan petrokimia untuk mendanai kegiatan-kegiatan destabilisasinya, dan mendukung kegiatan-kegiatan teroris dan proksi-proksinya, Amerika Serikat akan mengambil langkah-langkah untuk meminta pertanggungjawaban Iran dan semua mitranya yang terlibat dalam penghindaran sanksi,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, Rabu.

    Sejak kembali menjabat pada Januari 2025, Presiden AS Donald Trump telah menerapkan kembali kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencerminkan pendekatannya selama masa jabatan pertamanya, sembari menyerukan dialog.

    Pada Maret 2025, ia mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam kebijakan utama negara, mendesak perundingan dan memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika Iran menolak.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, serta menerapkan kembali sanksi yang keras, yang mendorong Republik Islam itu untuk menarik kembali komitmennya.

    Pembicaraan dengan Kekuatan Eropa

    Iran akan mengadakan perundingan di Roma pada Jumat (2/5/2025) dengan pihak-pihak Eropa terkait kesepakatan nuklir.

    Teheran telah mengusulkan pertemuan dengan Inggris, Prancis, dan Jerman, yang secara kolektif dikenal sebagai E3, yang berpegang teguh pada kesepakatan 2015 yang dimaksudkan untuk mengekang aktivitas nuklir Iran, yang gagal pada tahun 2018 ketika Presiden AS Donald Trump meninggalkannya selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.

    “Menurut pendapat saya, ketiga negara Eropa telah kehilangan peran mereka (dalam masalah nuklir) karena kebijakan yang salah yang telah mereka ambil.”

    “Tentu saja, kami tidak menginginkan ini dan siap untuk mengadakan pembicaraan dengan mereka di Roma,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi kepada media pemerintah.

    Diberitakan Dawn, tindakan AS pada hari Rabu adalah langkah terbaru yang menargetkan Teheran sejak Trump memulihkan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencakup upaya untuk menekan ekspor minyaknya hingga nol dan membantu mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan sanksi baru AS selama negosiasi mengirimkan “pesan yang salah”.

    Tindakan ini dilakukan setelah AS memulai kembali perundingan dengan Iran mengenai program nuklirnya.

    Para negosiator AS dan Iran akan bertemu lagi di Roma pada Sabtu (3/5/2025).

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

  • Trump Yakin AS Bisa Untung Lebih dari 350 Miliar Dolar dengan Keruk Mineral Ukraina – Halaman all

    Trump Yakin AS Bisa Untung Lebih dari 350 Miliar Dolar dengan Keruk Mineral Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin pemerintah AS akan mendapatkan untung lebih dari 350 miliar dolar dari kerja sama dengan Ukraina untuk mengelola sumber daya mineral mereka.

    Trump berulang kali mengklaim AS telah memberikan bantuan militer senilai 350 miliar dolar untuk Ukraina guna mendukungnya dalam perang melawan Rusia.

    Setelah kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump mengusulkan agar Ukraina memberikan sumber daya mineralnya kepada AS untuk mengganti bantuan militer yang mereka terima selama ini.

    Presiden AS mencatat bahwa negara-negara Eropa telah menghabiskan 100 miliar dolar untuk mendukung Ukraina, dan dana mereka aman karena ada uang Rusia di bank mereka.

    “(Mantan Presiden AS Joe) Biden memberi mereka 350 miliar dolar dalam bentuk uang tunai dan peralatan militer… dan kami tidak mendapat apa pun,” kata Trump kepada wartawan seperti diberitakan NewsNation, Kamis (1/5/2025).

    Trump mengatakan ia merasa AS tidak seharusnya memberikan bantuan secara cuma-cuma dan kemudian menyoroti sumber daya mineral yang sangat kaya di Ukraina.

    “Dan kami membuat kesepakatan hari ini di mana kami mendapatkan lebih banyak, secara teori, daripada 350 miliar dolar,” kata Trump, seperti diberitakan Pravda. 

    Ia juga menyatakan keinginannya untuk membantu mencapai kesepakatan perdamaian abadi dengan cepat guna mengakhiri kematian tentara di kedua belah pihak dan warga sipil.

    Trump terakhir kali bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 26 April 2025 ketika keduanya menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

    Saat ditanya tentang isi pembicaraannya dengan Zelenskyy di Vatikan, Trump mengatakan dia menyampaikan kepada Zelensky bahwa akan sangat bagus jika mereka dapat membuat kesepakatan dan dia menandatanganinya.

    Sebelumnya, AS dan Ukraina menandatangani perjanjian mineral pada hari Rabu, 30 April 2025.

    Pada hari berikutnya, pemerintah Ukraina menerbitkan teks perjanjian tersebut.

    Teks tersebut menyebutkan setidaknya ada 57 jenis mineral yang akan ditambang di Ukraina bersama AS.

    Sebagai imbalannya, AS akan memberikan bantuan militer kepada Ukraina.

    Menurut dokumen tersebut, Ukraina akan menyumbangkan 50 persen dari semua pendapatan yang dihasilkan oleh lisensi baru untuk mengekstraksi mineral di area baru ke dalam dana tersebut, seperti diberitakan TASS. 

    AS dan Ukraina akan memiliki hak suara yang sama dalam mengelola dana tersebut.

    Selain itu, perjanjian tersebut tidak mempertimbangkan kewajiban langsung Ukraina kepada AS.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    Moskow mengatakan pihaknya siap untuk melakukan perundingan langsung dengan Ukraina dan terbuka terhadap penyelesaian damai jangka panjang.

    Tetapi masalah yang dipertaruhkan sangat kompleks sehingga prosesnya tidak dapat terburu-buru.

    Kyiv menyatakan pihaknya menganjurkan gencatan senjata tanpa syarat segera selama sedikitnya 30 hari.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan ia setuju pada prinsipnya, tetapi masih banyak masalah yang perlu diklarifikasi sebelum hal itu dapat terjadi.

    Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari pada 8-10 Mei 2025, ketika Rusia akan mengadakan perayaan untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

    Kremlin mengatakan bahwa Rusia sendiri memiliki kekayaan mineral yang sangat besar dan telah menawarkan prospek kesepakatan kerja sama potensial dengan AS di wilayah Arktik dan tempat lainnya.

    Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, mengatakan bahwa menurutnya kesepakatan antara Washington dan Kyiv akan mempersulit Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui perundingan damai.

    Hal itu dikarenakan Trump telah menyiapkan mekanisme untuk “membenarkan” pengeluaran baru untuk perang.

    “AS mulai melihat dirinya sebagai semacam pemilik bersama Ukraina. Oleh karena itu, AS akan mengambil posisi yang dianggapnya pro-Ukraina,” ramal Markov, dikutip dari Reuters.

    Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko mengatakan kesepakatan itu memungkinkan Ukraina untuk “menentukan apa dan di mana akan mengekstraksi” dan bahwa lapisan tanah di bawahnya tetap dimiliki oleh Ukraina.

    Ukraina kaya akan sumber daya alam termasuk logam tanah jarang yang digunakan dalam elektronik konsumen, kendaraan listrik, dan aplikasi militer, antara lain.

    Penambangan tanah jarang global saat ini didominasi oleh China, yang terkunci dalam perang dagang dengan AS setelah kenaikan tarif yang tajam oleh Trump.

    Ukraina juga tercatat memiliki cadangan besar besi, uranium, dan gas alam.

    Svyrydenko mengatakan Ukraina tidak memiliki kewajiban utang kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian tersebut, poin penting dalam negosiasi panjang antara kedua negara.

    Kesepakatan itu juga, katanya, mematuhi konstitusi Ukraina dan kampanye Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, elemen kunci dalam posisi negosiasi Ukraina.

    Kesepakatan mineral dan upaya perdamaian AS telah dinegosiasikan secara terpisah tetapi mencerminkan pendekatan Washington terhadap Ukraina dan Rusia.

    Trump telah mengubah kebijakan AS dengan melunakkan sikap Washington terhadap Rusia dan terkadang secara keliru menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang tersebut.

    Proposal perdamaian AS menyerukan pengakuan klaim Rusia atas Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada tahun 2014, dan kemungkinan empat wilayah Ukraina lainnya.

    Zelensky mengatakan Kyiv tidak akan pernah melakukannya karena akan melanggar konstitusi Ukraina.

    “Yang penting, Perjanjian ini mengirimkan sinyal kepada mitra global bahwa kerja sama jangka panjang dengan Ukraina – selama beberapa dekade – tidak hanya mungkin tetapi juga dapat diandalkan,” kata Svyrydenko, dikutip dari Reuters.

    Draf perjanjian AS-Ukraina yang dilihat Reuters pada hari Rabu sebelumnya menunjukkan Ukraina berhasil menghapus persyaratan apa pun untuk membayar kembali bantuan militer AS di masa lalu, sesuatu yang ditentang keras oleh Kyiv.

    Draf tersebut tidak memberikan jaminan keamanan konkret AS bagi Ukraina, salah satu tujuan awalnya.

    Secara terpisah, Ukraina telah berdiskusi dengan sekutu Eropa mengenai pembentukan pasukan internasional untuk membantu memastikan keamanan Ukraina jika perjanjian damai dicapai dengan Rusia.

    (*)

  • Sstt.. Ada Kabar Elon Musk Bakal Dilengserkan, Saham Tesla Terjun!

    Sstt.. Ada Kabar Elon Musk Bakal Dilengserkan, Saham Tesla Terjun!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Tesla turun 3% dalam semalam pada platform perdagangan Robinhood. Ini terjadi setelah beredar kabar bahwa Tesla tengah mencari CEO baru yang akan menggantikan Elon Musk.

    Dilansir dari CNBC global, Kamis (01/05/2025), Anggota Dewan Tesla sudah menghubungi sejumlah firma pencarian eksekutif untuk menyusun proses formal guna menemukan CEO Tesla berikutnya, demikian dilaporkan Wall Street Journal, mengutip komentar dari sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

    Langkah tersebut menyusul penurunan tajam dalam penjualan dan laba perusahaan kendaraan listrik raksasa itu, dengan laba bersih dan laba kotornya tidak mencapai estimasi pada kuartal pertama. Reputasi Tesla telah terdampak negatif oleh Musk, yang menghabiskan banyak waktu di Gedung Putih bersama Presiden AS Donald Trump untuk merampingkan pemerintah federal.

    Elon Musk saat paparan kinerja pekan lalu menyebut, dirinya berencana untuk menghabiskan hanya “satu atau dua hari per minggu” untuk menjalankan apa yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintah mulai bulan Mei.

    Seperti diketahui, total pendapatan Tesla turun 9% secara tahunan hingga mencapai US$ 19,34 miliar pada Januari-Maret 2025 dibandingkan periode yang sama pada 2024 lalu. Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis sebesar US$ 21,11 miliar, menurut data LSEG.

    Pendapatan dari segmen otomotifnya turun 20% secara tahunan menjadi US$ 14 miliar, karena perusahaan perlu memperbarui lini produksi di empat pabrik kendaraannya untuk mulai membuat versi baru dari SUV Model Y yang populer.

    Tesla juga mengaitkan penurunan tersebut dengan harga jual rata-rata yang lebih rendah dan insentif penjualan sebagai penghambat pendapatan dan laba.

    Laba bersihnya bahkan anjlok 71% menjadi US$ 409 juta, atau 12 sen per saham, dari US$ 1,39 miliar atau 41 sen setahun lalu. Sejak awal tahun, saham Tesla telah anjlok 30,13%.

    (wia)

  • Bantu Ukraina, Trump Tuntut Imbal Balik Lebih Akses Mineral

    Bantu Ukraina, Trump Tuntut Imbal Balik Lebih Akses Mineral

    Jakarta

    Amerika Serikat dan Ukraina telah menandatangani kesepakatan pembentukan dana “investasi rekonstruksi”, demikian dikonfirmasi kedua pemerintah pada Rabu (30/4) di Washington. Meskipun rincian lengkap perjanjian tersebut belum dirilis, diyakini bahwa kesepakatan itu memberi Washington akses istimewa terhadap sumber daya strategis Ukraina yang krusial bagi industri teknologi tinggi.

    Namun, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko, menegaskan bahwa Ukraina akan tetap memegang kepemilikan penuh atas seluruh sumber daya mineralnya dalam kerangka kerja sama ini.

    Di sisi lain, mantan Presiden Donald Trump mengomentari kesepakatan itu dalam wawancara dengan NewsNation pada Rabu (30/4) malam. Ia menyatakan bahwa, “secara teori,” perjanjian tersebut memungkinkan AS mendapatkan lebih banyak dari Ukraina dibandingkan apa yang telah dikontribusikan. “Saya ingin dilindungi,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa ia tidak ingin terlihat “bodoh” karena tidak memperoleh imbal balik dari bantuan AS kepada Ukraina.

    Ukraina tegaskan kendali atas sumber daya

    Ukraina akan mempertahankan kendali atas seluruh sumber daya di wilayahnya, demikian ditegaskan oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko, yang turut menandatangani kesepakatan dana investasi rekonstruksi di Washington. Dalam unggahannya di platform X, Svyrydenko menulis, “Negara Ukraina yang menentukan apa dan di mana akan mengekstraksi.”

    Ia juga menekankan bahwa dana tersebut akan dikelola secara bersama oleh kedua negara. “Tidak ada pihak yang akan memiliki suara dominan, ini mencerminkan kemitraan yang setara antara Ukraina dan Amerika Serikat,” tambahnya.

    Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa kesepakatan ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong berakhirnya konflik yang dipicu oleh invasi penuh Rusia ke Ukraina pada 2023. “Perjanjian ini memberi sinyal yang jelas kepada Rusia bahwa Pemerintahan Trump berkomitmen pada proses perdamaian yang berfokus pada Ukraina yang bebas, berdaulat, dan makmur dalam jangka panjang,” ujarnya.

    Dalam pernyataan resminya, Departemen Keuangan AS menambahkan bahwa kemitraan ekonomi ini memungkinkan kedua negara untuk bekerja dan berinvestasi bersama, guna mempercepat pemulihan ekonomi Ukraina melalui pemanfaatan aset, bakat, dan kapabilitas bersama.

    Trump desak kompensasi lebih besar

    “Presiden Trump membayangkan adanya kemitraan antara rakyat Amerika dan rakyat Ukraina sebagai bentuk komitmen kedua pihak terhadap perdamaian dan kemakmuran jangka panjang di Ukraina,” ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada negara atau individu yang membiayai atau memasok mesin perang Rusia yang akan diperbolehkan untuk mengambil keuntungan dari proses rekonstruksi Ukraina.

    Sementara itu, parlemen Ukraina masih harus meratifikasi perjanjian ini sebelum dapat diberlakukan secara resmi. Negosiasi terkait kesepakatan tersebut sempat berada di titik kritis setelah pertengkaran tajam terjadi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Trump di Gedung Putih pada Februari lalu.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Fika Ramadhani

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini