Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Namanya Dibawa-bawa dalam Rusuh Los Angeles, Presiden Meksiko Bilang Gini

    Namanya Dibawa-bawa dalam Rusuh Los Angeles, Presiden Meksiko Bilang Gini

    Mexico City

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum membantah keras tuduhan yang dilontarkan seorang menteri dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal dirinya mendorong aksi memprotes penggerebekan imigrasi, yang diwarnai kerusuhan, di kota Los Angeles beberapa hari terakhir.

    Sheinbaum menanggapi tuduhan yang dilontarkan oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, bahwa dia telah “mendorong aksi protes yang disertai kekerasan”.

    Dalam pernyataannya via media sosial, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), Sheinbaum menegaskan tuduhan Noem itu “sama sekali tidak benar”.

    Sheinbaum juga memposting ulang video konferensi pers harian yang dilakukannya pada Senin (9/6), ketika dia mengecam unjuk rasa yang disertai aksi kekerasan dan menyerukan kepada warga negara Meksiko yang tinggal di AS “untuk bertindak secara damai”.

    “Kami selalu menentangnya (unjuk rasa yang disertai kekerasan),” tegas Sheinbaum dalam pernyataan via media sosial X pada Selasa (10/6).

    “Di sisi lain, posisi kami adalah dan akan terus membela warga Meksiko yang jujur dan pekerja keras yang mendukung perekonomian Amerika Serikat dan keluarga-keluarga mereka di Meksiko,” ujarnya.

    Unjuk rasa memprotes kebijakan imigrasi Trump, yang sebagian besar berlangsung damai, digelar mulai Jumat (6/6) di Los Angeles, yang memiliki populasi besar warga negara asing dan warga Latin. Unjuk rasa serupa juga muncul di beberapa kota lainnya, seperti New York, Atlanta, Chicago, dan San Francisco.

    Aksi protes itu dipicu oleh kemarahan publik yang meningkat atas rentetan penangkapan oleh otoritas imigrasi federal AS, Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE), terhadap orang-orang yang disebut sebagai migran ilegal atau anggota geng kriminal.

    Tindak kekerasan, seperti aksi pembakaran, penjarahan dan vandalisme, membuat unjuk rasa di Los Angeles yang awalnya damai itu berubah menjadi ricuh. Pada Senin (9/6) malam, menurut kepolisian setempat, sekitar 23 pusat bisnis setempat telah dijarah. Lebih dari 500 orang ditangkap dalam beberapa hari terakhir.

    Tuduhan terhadap Sheinbaum dilontarkan Noem saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (10/6). Dia secara terang-terangan menyebut nama Presiden Meksiko saat melontarkan tuduhannya.

    “Claudia Sheinbaum muncul dan mendorong lebih banyak aksi protes di LA dan saya mengecamnya untuk hal itu. Dia seharusnya tidak mendorong unjuk rasa yang disertai kekerasan yang sedang berlangsung,” ucapnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Ungkap Iran Terlibat Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

    Trump Ungkap Iran Terlibat Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa Iran terlibat dalam negosiasi yang bertujuan untuk mengatur kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan kelompok Hamas.

    “Gaza saat ini sedang berada di tengah negosiasi besar-besaran antara kami dan Hamas serta Israel, dan Iran sebenarnya terlibat, dan kita akan lihat apa yang akan terjadi dengan Gaza. Kami ingin mendapatkan kembali para sandera,” kata Trump kepada wartawan selama acara di Gedung Putih, seperti dilansir Reuters dan Al-Arabiya, Rabu (11/6/2025).

    Trump tidak menjelaskan lebih lanjut. Gedung Putih juga belum menanggapi permintaan penjelasan tentang detail keterlibatan Iran tersebut.

    Begitu pula kantor misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Amerika Serikat telah mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari antara Israel dan Hamas. Israel mengatakan akan mematuhi ketentuan tersebut, tetapi Hamas sejauh ini telah menolak rencana tersebut.

    Berdasarkan usulan tersebut, 28 sandera Israel – hidup dan mati – akan dibebaskan pada minggu pertama, sebagai imbalan atas pembebasan 1.236 tahanan Palestina dan penyerahan jenazah 180 warga Palestina yang tewas.

    Amerika Serikat dan Iran juga secara terpisah mencoba merundingkan kesepakatan mengenai program nuklir Teheran. Pemerintah Iran telah mendesak AS untuk memberikan jaminan resmi bahwa mereka akan mencabut sanksi yang selama ini diberlakukan terhadap Teheran. Desakan ini disampaikan saat perundingan antara kedua negara membahas program nuklir Iran terus berlanjut.

    Lihat juga Video Netanyahu Ngotot Bakal Terus Serang Hamas Demi Pulangkan Sandera

    “Sejauh ini, pihak Amerika belum ingin mengklarifikasi masalah ini,” sebutnya.

    Pernyataan Baqaei ini disampaikan sehari setelah laporan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan Iran telah meningkatkan produksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen — mendekati level sekitar 90 persen yang diperlukan untuk senjata atom.

    Utusan AS untuk perundingan nuklir dengan Iran, Steve Witkoff, telah mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menentang aktivitas pengayaan uranium oleh Teheran.

    “Program pengayaan tidak akan pernah ada lagi di negara Iran. Itu garis merah kami. Tidak ada pengayaan,” tegas Witkoff dalam wawancara dengan Breitbart News.

    Iran sendiri telah bersumpah untuk terus melakukan pengayaan uranium “dengan atau tanpa kesepakatan” soal program nuklirnya.

    Lihat juga Video Netanyahu Ngotot Bakal Terus Serang Hamas Demi Pulangkan Sandera

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempar Kerusuhan di Los Angeles, Gimana Kronologinya?

    Gempar Kerusuhan di Los Angeles, Gimana Kronologinya?

    Jakarta

    Kerusuhan meletus di beberapa wilayah Los Angeles, Amerika Serikat, yang dipicu oleh operasi penegakan hukum imigrasi di beberapa bagian kota pada Jumat (06/06).

    Ketika protes berubah menjadi aksi kekerasan, Presiden AS, Donald Trump, mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional untuk menegakkan “hukum dan ketertiban dengan sangat kuat” di beberapa bagian kota. Gubernur Negara Bagian California, Gavin Newsom, menyebut tindakan tersebut “ilegal dan tidak bermoral”.

    Penggerebekan imigrasi meningkat setelah Trump kembali menguasai Gedung Putih dan berjanji untuk menindak tegas imigrasi ilegal.

    Berikut adalah momen-momen penting dari penggerebekan dan protes tersebut.

    Jumat, 6 Juni

    Rangkaian protes dimulai pada Jumat (06/06) setelah petugas Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi (ICE) melakukan penggerebekan di wilayah Los Angeles yang mayoritas dihuni orang-orang Latin, termasuk di luar gudang pakaian di Distrik Fashion dekat pusat kota LA.

    Penggerebekan tersebut menindaklanjuti satu dari empat surat perintah penggeledahan yang diberikan ICE di tiga lokasi di LA pada Jumat (06/06), demikian dilaporkan mitra BBC di AS, CBS News. Ketika kabar tentang surat perintah itu menyebar, protes pun pecah.

    BBC

    Para petugas, yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, melemparkan granat kejut dan semprotan merica guna membubarkan kerumunan massa.

    Petugas-petugas ICE juga menggerebek sejumlah lokasi di Distrik Westlake dan di Paramount. Lokasi-lokasi itu berada di bagian selatan LA, wilayah yang lebih dari 82% penduduknya merupakan keturunan Hispanik, sebagaimana dilaporkan CBS News.

    Beberapa jam kemudian, orang-orang yang menuntut agar penggerebekan imigrasi diakhiri menggelar aksi protes di luar Gedung Federal di pusat kota LA setelah diketahui bahwa para tahanan diduga ditahan di sana.

    Grafiti disemprotkan ke gedung dan berbagai benda dilemparkan ke polisi, yang membuat aparat merilis maklumat bahwa kumpulan massa tersebut melanggar hukum.

    Departemen Kepolisian Los Angeles dikerahkan untuk membubarkan massa dan mengatakan bahwa “lebih dari 1.000 perusuh mengepung dan menyerang gedung federal”, dan jumlah petugas “jauh lebih sedikit”.

    ICE memberi tahu CBS News bahwa 44 imigran ilegal ditangkap dalam satu operasi di lokasi kerja pada Jumat (06/06). Adapun 77 lainnya ditangkap di wilayah Los Angeles Raya.

    Di antara orang-orang yang ditangkap terdapat pemimpin serikat buruh AS, David Huerta, yang menjabat sebagai ketua Serikat Pekerja Jasa Internasional cabang California (SEIU).

    Menurut para pejabat, Huerta “sengaja menghalangi” agen federal dengan mengadang kendaraan mereka. Di sisi lain, SEIU mengatakan Huerta “mengamati dengan damai” operasi tersebut.

    Sabtu, 7 Juni

    Pada pagi harinya, sebuah toko perangkat keras di Distrik Paramount yang mayoritas penduduknya adalah orang Latin, sekitar 32 km dari pusat kota LA, menjadi pusat protes imigrasi. Protes dipicu oleh rumor bahwa para pekerja harian di sana telah ditangkap aparat.

    BBC

    Banyak warga di komunitas tersebut mengatakan kepada BBC bahwa mereka melihat kendaraan aparat imigrasi di area tersebut.

    Muncul pula laporan tentang penggerebekan dan penangkapan para pekerja harian di Home Depot. Belakangan kabar ini disebut sebagai disinformasi oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

    Namun, aksi protes telanjur berkembang. Salah satu dari orang yang ditangkap diduga melemparkan bom molotov ke arah petugas, sementara sebuah mobil dibakar dan toko dijarah.

    Getty Images

    Pihak berwenang menggunakan semprotan merica, peluru karet, dan bom asap untuk membubarkan massa.

    Menanggapi protes tersebut, Departemen Kepolisian LA mengatakan telah melakukan 29 penangkapan, hampir semuanya berlandaskan tuduhan bahwa massa tidak membubarkan diriyang merupakan tindak pidana ringan.

    Sekitar pukul 18:00 waktu setempat, Presiden Trump menggunakan kewenangannya untuk mengerahkan 2.000 anggota Garda Nasional California, sesuatu yang biasanya diputuskan oleh gubernur negara bagian.

    Minggu, 8 Juni

    Tepat sebelum pukul 07:00 waktu setempat, anggota Garda Nasional mulai berdatangan ke LA. Mereka ditempatkan di luar Pusat Penahanan Metropolitan di pusat kota, tempat para imigran ilegal ditahan.

    Pasukan itu juga menjaga daerah pertokoan di seberang jalan toko perangkat keras di Paramount, serta gedung-gedung federal lainnya di LA.

    Mereka memarkir Humvee di area itu dan berhadapan dengan para pengunjuk rasa yang melontarkan hinaan serta melambaikan bendera Meksiko.

    Sekitar pukul 10:30, sedikitnya 300 anggota Garda Nasional California dikerahkan ke tiga lokasi di wilayah Los Angeles, sementara 500 personel Marinir berstatus “siap dikerahkan” di pangkalan sekitar 230 km di timur Los Angeles.

    Sekitar pukul 16:00, kerumunan pengunjuk rasa membanjiri jalan bebas hambatan 101 di pusat kota Los Angeles, tidak jauh dari Balai Kota, dan membuat lalu lintas macet.

    BBC

    Reporter BBC, Christal Hayes, sedang berkendara melalui pusat kota Los Angeles pada hari Minggu ketika dia melihat sebuah van menabrak persimpangan, tampaknya menabrak beberapa pengunjuk rasa.

    Van itu berputar-putar tatkala pengunjuk rasa dan pengemudi lain mencoba melarikan diri. Media lokal melaporkan bahwa pengemudi ditangkap, dan tidak ada yang terluka.

    Polisi LA mengatakan telah menangkap 27 orang pada Minggu (08/06).

    Beberapa lokasi di LA dilanda kerusuhan pada Minggu malam.

    Polisi menyatakan pusat kota LA digunakan sebagai lokasi “pertemuan yang melanggar hukum” pada pukul 23:15 waktu setempat, Minggu (08/06).

    Beberapa pengunjuk rasa melemparkan beton, botol, dan benda-benda lain ke petugas, kata polisi.

    Diproduksi oleh Dominic Bailey, Paul Sargeant, Camilla Costa and Kady Wardell.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menkeu Bessent dan Kevin Wars jadi Kandidat Bos The Fed Gantikan Jerome Powell

    Menkeu Bessent dan Kevin Wars jadi Kandidat Bos The Fed Gantikan Jerome Powell

    Bisnis.com, JAKARTA – Nama Menteri Keuangan AS Scott Bessent digadangkan sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed) menggantikan Jerome Powell. Seperti diketahui, Powell akan berakhir masa jabatannya pada Mei 2026 mendatang.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (11/6/2025) semakin banyak penasihat di dalam dan luar pemerintahan Trump yang mendorong nama Bessent untuk menjabat sebagai ketua Federal Reserve berikutnya.

    Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan menunjuk pengganti Powell dengan segera. Adapun, daftar kandidat yang dipertimbangkan termasuk Kevin Warsh, mantan pejabat Fed yang diwawancarai Trump untuk peran menteri Keuangan pada November 2024, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. 

    Namun, Bessent yang memimpin upaya Trump untuk memulai ekonomi AS dengan perubahan besar pada perdagangan, pajak, dan regulasi sekarang juga menjadi salah satu pesaing untuk jadi bos the Fedk. Sumber Bloomberg yang meminta anonimitas menyebut wawancara formal untuk posisi tersebut belum dimula.

    “Saya memiliki pekerjaan terbaik di Washington [sebagai Menteri Keuangan}. Presiden akan memutuskan siapa yang terbaik untuk ekonomi dan rakyat Amerika,” kata Bessent menanggapi kabar tersebut.

    Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintahan, yang berbicara dengan syarat anonim, membantah laporan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Sebagai kepala Departemen Keuangan, Bessent secara tradisional akan memainkan peran kunci dalam proses pencarian dan wawancara untuk ketua Fed berikutnya. Tidak jelas apakah dia akan mengundurkan diri saat Trump mulai membuat keputusannya.

    “Mengingat besarnya kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki komunitas keuangan global terhadap Scott Bessent, dia adalah kandidat yang jelas,” kata Tim Adams, presiden dan CEO Institute of International Finance. 

    Adams menilai, Bessent adalah kandidat Kuda hitam untuk menjabat sebagai Ketua The Fed. Dia menambahkan bahwa Warsh — yang menjabat sebagai gubernur di dewan Fed dari 2006 hingga 2011 — juga akan menjadi pilihan yang baik.

    Ketika ditanya secara khusus tentang Warsh, Trump berkata bahhwa Warsh sangat dihormati.

    Bessent telah menjadi orang terdepan dalam negosiasi kesepakatan perdagangan China, yang merupakan pakta terpenting yang ingin dibentuk presiden sebagai bagian dari upayanya untuk membentuk kembali lanskap perdagangan global.

    “Scott Bessent membuktikan bahwa ia dapat melaksanakan agenda Presiden Trump selama enam bulan pertama yang sangat bergejolak,” kata Steve Bannon, mantan kepala strategi Gedung Putih dan penasihat luar presiden. 

    Bannon melanjutkan, Bessent bukan hanya orang penting di kabinet, tetapi juga orang yang dapat diandalkan untuk pasar modal global.

    Trump yang pertama kali menominasikan Powell untuk jabatan tersebut pada tahun 2017, secara teratur mengeluh bahwa kepala Fed terlalu enggan untuk menurunkan bunga. Trump mendorong Powell untuk menurunkan suku bunga dalam pertemuan Gedung Putih bulan lalu. 

    Powell dan pejabat Fed telah mempertahankan suku bunga tetap pada 2025, dengan alasan pendekatan kebijakan yang sabar adalah hal yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh perluasan dan evolusi penggunaan tarif oleh Trump. 

    Para pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka memperkirakan tarif yang diumumkan akan membebani pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.

    Siapa pun yang disetujui Senat untuk jabatan tersebut harus membuktikan kepada dunia bahwa independensi Fed dari campur tangan politik tetap utuh. Trump telah mengatakan berkali-kali bahwa Powell melakukan kesalahan dengan tidak menurunkan suku bunga.

    Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa ia harus memiliki suara dalam keputusan suku bunga, yang menimbulkan pertanyaan apakah pasar akan melihat pilihan berikutnya bergantung padanya.

    Adams menambahkan, Bessent atau Warsh akan diberi keuntungan dari keraguan dari komunitas keuangan bahwa mereka akan menjaga independensi otoritas penetapan suku bunga Fed.

    Sementara itu, ekonom dan sekutu Trump, Arthur Laffer mengatakan Bessent luar biasa, tetapi dia sudah memiliki pekerjaan. Dia juga menyebut, spesialisasi Bessent bukanlah kebijakan moneter.

    “Seperti yang saya katakan kepada presiden, saya pikir Kevin Warsh sangat cocok untuk pekerjaan itu,” katanya.

    Kandidat lain yang namanya sebelumnya telah diajukan untuk ketua Fed termasuk Kevin Hassett, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Christopher Waller, seorang gubernur Fed, dan mantan Presiden Bank Dunia David Malpass.

  • Unjuk Rasa Imigran Memanas di LA hingga California Tuding Trump ‘Gila’

    Unjuk Rasa Imigran Memanas di LA hingga California Tuding Trump ‘Gila’

    Jakarta

    Unjuk rasa di Kota Los Angeles, Amerika Serikat (AS) kian memanas bahkan hingga diwarnai aksi kerusuhan. Presiden Donald Trump menurunkan ribuan Garda Nasional dan ratusan marinir AS untuk meredam para demonstran, namun langkah itu disebut ‘gila’.

    Berdasarkan rangkuman detikcom, Rabu (11/6) setidaknya aksi unjuk rasa ini sudah terjadi sejak 5 hari belakangan ini. Aksi unjuk rasa dipicu oleh operasi penggerebekan dan penangkapan oleh para agen imigrasi federal AS terhadap puluhan orang, yang mereka klaim sebagai migran ilegal dan anggota geng kriminal.

    Unjuk rasa di Los Angeles, kota kedua terbesar di AS ini, berujung kerusuhan yang diwarnai aksi pembakaran mobil. Penjarahan toko-toko terjadi serta bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan Los Angeles.

    Untuk meredam kerusuhan ini, pada Sabtu (7/6) Trump memerintahkan pengerahan 2.000 tentara Garda Nasional AS ke kota tersebut untuk membantu aparat penegak hukum setempat dalam memulihkan ketertiban dan menegakkan hukum.

    Pada Minggu (8/6), sekitar 300 tentara Garda Nasional di antaranya dikerahkan untuk melindungi gedung-gedung federal dan para petugas federal di kota Los Angeles saat situasi kerusuhan semakin menjadi.

    Namun kerusuhan tak kunjung mereda, Trump akhirnya memerintahkan pengerahan tambahan 2.000 tentara Garda Nasional ke kota tersebut pada Senin (9/6) malam waktu setempat. Tak hanya itu, Trump juga memerintahkan pengerahan para personel Marinir AS.

    Pemerintahan Trump mengumumkan mobilisasi 700 personel Marinir serta “tambahan” 2.000 tentara Garda Nasional.

    Seorang pejabat senior pemerintahan Trump, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa “para Marinir AS yang bertugas aktif dari Camp Pendleton akan dikerahkan ke Los Angeles untuk membantu melindungi para agen federal dan gedung-gedung federal”.

    Militer AS secara terpisah mengonfirmasi penempatan “sekitar 700 personel Marinir” dari batalion infanteri menyusul kerusuhan di Los Angeles.

    Ini berarti, saat ini terdapat total 4.000 tentara Garda Nasional AS yang disiagakan di kota Los Angeles, selain 700 personel Marinir AS.

    Trump Disebut ‘Gila’

    Pengerahan personel militer yang bertugas aktif seperti Marinir AS ke dalam komunitas warga sipil di AS merupakan langkah yang sangat tidak biasa. Menurut pejabat senior pemerintahan Trump, pengerahan Marinir AS itu dimaksudkan untuk memastikan adanya “jumlah pasukan yang memadai”.

    Gubernur negara bagian California Gavin Newsom mengecam keras langkah Trump tersebut. Newsom menyebut Trump “gila”. Dia juga secara terang-terangan menyebut Trump sebagai “presiden diktator”.

    Newsom menuduh sang Presiden AS sedang berupaya menebar “kekacauan” di Los Angeles. “Trump berupaya memprovokasi kekacauan dengan mengirimkan 4.000 tentara ke tanah Amerika,” sebutnya.

    Trump Digugat Usai Kerahkan Garda Nasional hingga Marinir

    Mobil Otonom Dibakar dalam kerusuhan yang terjadi di Los Angeles (Foto: Getty Images via AFP/MARIO TAMA)

    Negara bagian California mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Donald Trump. Mereka menggugat atas pengerahan pasukan Garda Nasional di Los Angeles (LA).

    Dilansir CNN, Selasa (10/6/2025), California menganggap pengerahan Garda Nasional itu inkonstitusional. Mereka meminta pengadilan untuk menghentikan pengerahan pasukan.

    Gugatan ini diajukan di Pengadilan Federal San Fransisco. Termohon dalam gugatan ini adalah Donald Trump, Menhan AS Pete Hegseth dan Departemen Pertahanan AS. Dalam permohonannya, California menganggap Trump tidak memiliki kewenangan untuk mengerahkan Garda Nasional California.

    Seorang juru bicara Gedung Putih menanggapi pengajuan gugatan hari Senin dengan mengatakan Gubernur California Gavin Newsom harus memprioritaskan penuntutan “perusuh anti-ICE (Immigration and Customs Enforcement)” daripada menggugat pemerintahan Trump.

    “Sangat menyedihkan bahwa Newsom lebih fokus menyelamatkan muka daripada melindungi penegakan hukum dan meminta pertanggungjawaban para penjahat,” kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Anna Kelly dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

    “Seperti yang dikatakan Presiden, Newsom harus berterima kasih kepadanya karena telah memulihkan hukum dan ketertiban,” imbuhnya.

    Dalam gugatan tersebut, Newsom meminta agar perintah Trump dibatalkan dan kendali Garda Nasional dialihkan kembali ke Negara Bagian California.

    “Anda memiliki kewenangan untuk menyelesaikan masalah ini segera. Batalkan perintah ini,” kata Newsom dalam posting X yang ditujukan kepada Trump dan Hegseth setelah gugatan diajukan.

    Jaksa Agung California, Rob Bonta, menilai federalisasi pasukan Garda Nasional negara bagian yang dilakukan Trump adalah kontraproduktif dan melanggar hukum. Menurut Bonta ada aturan hukum yang dilanggar mengenai pengerahan pasukan itu.

    “Menyalahgunakan kewenangan pemerintah federal dan melanggar Amandemen ke-10 dan hukum federal,” kata Bonta.

    Trump disebut mengeluarkan perintah tersebut “tanpa izin dari Gubernur Newsom dan bertentangan dengan keinginan penegak hukum setempat”.

    Lebih lanjut, Bonta mengatakan Hegseth mengabaikan permintaan Newsom untuk membatalkan pengerahan pasukan tersebut.

    “Ini adalah gugatan hukum ke-24 California dalam 19 minggu terhadap pemerintahan Trump,” kata Bonta.

    Lihat juga Video Trump Dukung Penangkapan Gubernur California Newsom: Dia Tak Kompeten

    Halaman 2 dari 2

    (eva/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Negosiasi AS-China Alot, Delegasi Berunding Hingga Malam

    Negosiasi AS-China Alot, Delegasi Berunding Hingga Malam

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembicaraan antara AS dan China berpotensi berlanjut hingga memasuki hari ketiga di London seiring belum disepakatinya sejumlah poin krusial seperti ekspor teknologi dan industri utama. Kondisi ini membuat  dengan pasar keuangan gelisah.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (11/6/2025), Amerika Serikat yang menurunkan Menteri Keuangan Scott Bessent bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng hingga Selasa malam waktu setempat. Keduanya memimpin langsung detail rincian teknis kesepakatan.

    Anggota delegasi AS dan China kembali ke Lancaster House, sebuah rumah besar bergaya Georgia di dekat Istana Buckingham yang menjadi lokasi pertemuan, tepat setelah pukul 8 malam waktu setempat dan melanjutkan pembicaraan, yang dimulai sekitar pukul 10:40 pagi. Kedua belah pihak beristirahat sekitar pukul 5:30 sore.

    “Kami akan mencoba menyelesaikan semuanya, jadi itulah tujuannya. Saya pikir kami sedang menangani semua jenis masalah perdagangan dan saya pikir pembicaraan berjalan dengan sangat, sangat baik,” kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick kepada wartawan.

    Sementara itu, ketika ditanya apakah negosiasi akan berakhir pada hari Selasa, Lutnick tidak menutup kemungkinan bahwa pembicaraan dapat berlanjut hingga Rabu waktu setempat, atau hari ketiga negosiasi

    “Jika memang diperlukan, kami akan berada di sini besok, tetapi saya berharap negosiasi ini berakhir malam ini,” ujar Lutnick.

    Pasar obligasi dan mata uang memantau pembicaraan tersebut dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang potensi dampak ekonomi. Saham AS naik ke level tertinggi sesi setelah pernyataan Lutnick.

    Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Senin bahwa Negosiasi dengan China tidak mudah, seraya menambahkan bahwa dia hanya mendapatkan laporan yang bagus dari sesi hampir tujuh jam hari itu. Bessent mengatakan setelah hari pertama mereka mengadakan pertemuan yang bagus.

    Masalah utama minggu ini adalah menetapkan kembali ketentuan perjanjian yang dicapai di Jenewa bulan lalu, di mana AS memahami bahwa China akan mengizinkan lebih banyak pengiriman tanah jarang untuk mencapai pelanggan Amerika. Pemerintahan Trump menuduh Beijing bergerak terlalu lambat, yang mengancam kekurangan di sektor manufaktur dalam negeri.

    Sebagai balasannya, pemerintahan Trump siap mencabut serangkaian tindakan baru-baru ini yang menargetkan perangkat lunak desain chip, suku cadang mesin jet, bahan kimia, dan material nuklir, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Banyak dari tindakan tersebut diambil dalam beberapa minggu terakhir saat ketegangan meningkat antara AS dan China.

    Kemenangan bagi China

    Dexter Roberts, peneliti senior nonresiden di Global China Hub milik Atlantic Council mengatakan, keputusan AS untuk mencabut sebagian kendali teknologi akan sangat dipandang sebagai kemenangan bagi China. Dia menambahkan kemungkinan mencabut kendali apa pun tampaknya hampir tidak terpikirkan hingga baru-baru ini.

    Sebulan yang lalu, Beijing dan Washington sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 90 hari hingga pertengahan Agustus dalam tarif yang melumpuhkan mereka untuk memberi waktu guna menyelesaikan banyak perselisihan perdagangan mereka — mulai dari tarif hingga kontrol ekspor.

    Pada saat yang sama, tim perdagangan Trump tengah berjuang untuk mengamankan kesepakatan bilateral dengan India, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain yang berlomba-lomba untuk melakukannya sebelum 9 Juli, ketika tarif timbal balik presiden AS naik dari dasar 10% saat ini ke tingkat yang jauh lebih tinggi yang disesuaikan untuk setiap mitra dagang.

    Sementara itu, Presiden China Xi Jinping pada Selasa mengadakan percakapan telepon pertamanya dengan Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Lee Jae-myung dan menyerukan kerja sama untuk menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas. 

    “Kita harus memperkuat kerja sama bilateral dan koordinasi multilateral, bersama-sama menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas, serta memastikan stabilitas dan kelancaran rantai industri dan rantai pasokan global dan regional,” kata Xi, menurut laporan CCTV.

  • Kronologi & Sebab Los Angeles AS Chaos, Ratusan Orang Ditangkap

    Kronologi & Sebab Los Angeles AS Chaos, Ratusan Orang Ditangkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerusuhan pecah di Los Angeles, California, sejak Jumat. Aksi protes yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan hebat, menyebabkan penangkapan massal.

    Hingga Selasa (10/6/2025), setidaknya ratusan orang ditangkap. Kerusuhan pun belum juga usai dan merembet ke kota lain di California, bahkan protes kini menjalar ke Texas, New York bahkan Washington.


    Kronologi & Sebab

    Kerusuhan dipicu oleh operasi penegakan hukum yang dilakukan ICE dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) pada Jumat pagi di beberapa kawasan padat imigran seperti Garment District dan Compton. Dalam operasi tersebut, petugas menangkap puluhan orang yang dituding menghalangi penegakan hukum.

    Aksi tersebut memicu gelombang protes di pusat kota Los Angeles. Demonstrasi yang semula berlangsung damai berubah ricuh ketika aparat kepolisian membubarkan massa menggunakan gas air mata dan peluru karet.

    Sejumlah kendaraan dibakar dan fasilitas umum dirusak, termasuk kendaraan otonom Waymo. “Razia ini menciptakan ketakutan yang nyata di masyarakat,” ujar Wali Kota Los Angeles Karen Bass, mengecam langkah pemerintah federal.

    Lebih detail disebut bahwa, ICE menangkap 44 imigran ilegal Jumat dan sebanyak 77 imigran lainnya namun tak dirinci. Sementara itu KJRI Los Angeles melaporkan dua WNI ikut diamankan dalam operasi tersebut. Mereka berinisial ESS (perempuan, 53 tahun) serta CT (laki-laki, 48 tahun).

    Pengerahan Pasukan

    Sementara itu, Presiden Donald Trump menanggapi kerusuhan dengan mengerahkan sekitar 4.000 personel militer. Mereka terdiri dari 2.000 anggota Garda Nasional dan 2.000 Marinir.

    Langkah ini menuai kritik dari Gubernur California Gavin Newsom. Ia menyebut pengerahan pasukan dilakukan tanpa persetujuan negara bagian.

    “Ini bukan soal keamanan, ini soal ego Presiden,” kata Newsom dalam konferensi pers pada Senin.

    Pengiriman pasukan tanpa otorisasi negara bagian memicu kekhawatiran pelanggaran hukum federal. Ia merujuk potensi pelanggaran Posse Comitatus Act, yang membatasi peran militer dalam urusan sipil domestik.

    Didepotasi

    Penggerebekan baru-baru ini merupakan bagian dari tujuan presiden untuk memberlakukan “operasi deportasi terbesar” dalam sejarah AS. Los Angeles, tempat lebih dari sepertiga penduduknya lahir di luar AS, telah menjadi target utama operasi.

    Melansir BBC, pada awal Mei, ICE mengumumkan telah menangkap 239 migran tidak berdokumen selama operasi selama seminggu di wilayah LA, karena penangkapan dan deportasi secara keseluruhan jauh di bawah ekspektasi Trump. Bulan berikutnya, Gedung Putih meningkatkan targetnya bagi pejabat ICE untuk melakukan setidaknya 3.000 penangkapan per hari.

    Pihak berwenang telah memperluas pencarian mereka hingga mencakup tempat kerja seperti restoran dan toko eceran. Kampanye deportasi yang ambisius tersebut mencakup pemindahan migran ke penjara besar di El Salvador, termasuk setidaknya satu orang yang berada di AS secara legal. 

    Dampak Politik & Ekonomi

    Kerusuhan terjadi di tengah meningkatnya tensi politik menjelang pemilihan presiden AS pada November 2025. Langkah agresif pemerintahan Trump dinilai sebagai upaya memperkuat basis pemilih konservatif.

    Di sisi lain, kerusuhan juga menimbulkan kekhawatiran investor. Pasar properti di Los Angeles disebut-sebut tertekan, terutama di wilayah terdampak. Kehadiran militer di jalan-jalan utama dan pusat bisnis dinilai dapat mengganggu aktivitas ekonomi menjelang gelaran Piala Dunia 2026 dan Olimpiade Los Angeles 2028.

    “Ketegangan sosial dan politik bisa berdampak jangka panjang pada iklim investasi,” ujar analis dari Morningstar Capital.

    (sef/sef)

  • Dulu Lempar Pujian, Trump Kini Mau Jual Tesla Miliknya

    Dulu Lempar Pujian, Trump Kini Mau Jual Tesla Miliknya

    Jakarta

    Donald Trump baru-baru ini beli Tesla Model S sebagai bentuk dukungan ke Elon Musk. Namun hubungan keduanya memanas, Trump pun berniat menjual Tesla miliknya itu.

    Tiga bulan lalu, Presiden AS Donald Trump berdiri di samping Elon Musk tepat di luar Gedung Putih untuk memilih mobil Tesla baru. Langkah itu ditempuh Trump sebagai bentuk dukungan kepada Elon Musk yang diteror rangkaian aksi vandalisme dan anjloknya saham Tesla. Trump kala itu juga berjanji untuk menghentikan aksi vandalisme terhadap sejumlah dealer Tesla di Amerika. Trump juga memuji Tesla dengan mengatakan mobil keluaran produsen yang bermarkas di Texas itu hebat.

    “Ini produk hebat, sebaik yang didapat,” katanya kala itu.

    Dia juga memuji Musk lantaran dianggap telah mengabdikan diri untuk pengembangan energi. Trump menilai Musk saat itu mendapat perlakuan yang tidak adil. Tapi kini kondisinya justru berbalik.

    Trump dan Elon Musk justru terlibat pertengkaran panas. Trump bahkan berniat untuk menjual Tesla Model S yang masih seumur jagung itu. Dilansir Business Insider, seorang pejabat senior Gedung Putih menyebut Trump tengah mempertimbangkan untuk menjual atau memberikan Tesla Model S berkelir merah. Mobil itu ditaksir punya harga USD 80.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar (1 USD = Rp 16.270).

    Perselisihan antara keduanya itu juga membuat saham Tesla kembali anjlok. Nilai valuasi perusahaan juga turun. Sahamnya sudah kembali pulih, namun tetap tercatat menurun seperlima sepanjang tahun ini.

    Sebagai informasi tambahan, hubungan keduanya memburuk setelah kritik Musk terhadap RUU baru yang dijuluki Trump sebagai One Big Beautiful.

    Musk menyebut RUU tersebut berisiko memperparah defisit anggaran pemerintah. Trump tak tinggal diam. Ia menuding Musk menentang RUU karena adanya klausul yang mencabut insentif pembelian kendaraan listrik.

    Trump juga menampik anggapan bahwa dirinya menang pemilu tahun lalu berkat bantuan dana ratusan juta dolar dari Musk.

    “Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon, dia tahu setiap aspek dari RUU ini, dan dia tidak pernah punya masalah sampai setelah dia pergi,” cetus Trump dilansir detikInet.

    Musk membalas komentar tersebut lewat platform X. Ia menyatakan RUU itu tak pernah ditunjukkan kepadanya. Ia juga menyebut tak peduli dengan insentif kendaraan listrik, tapi ingin menurunkan utang nasional yang menurutnya merupakan ancaman eksistensial bagi negara.

    (dry/rgr)

  • Ragam Bocoran Hasil Pertemuan AS-China untuk Turunkan Tensi Perang Dagang

    Ragam Bocoran Hasil Pertemuan AS-China untuk Turunkan Tensi Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China berlanjut ke hari kedua pada Selasa (10/6/2025), saat kedua kekuatan ekonomi dunia mencoba meredakan ketegangan terkait ekspor teknologi dan pengiriman mineral tanah jarang.

    Hari pertama pertemuan berlangsung lebih dari enam jam di Lancaster House, salah satu bangunan bersejarah di dekat Istana Buckingham, London, dan ditutup sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Seorang pejabat AS mengatakan pertemuan lanjutan akan digelar pukul 10 pagi keesokan harinya.

    Presiden AS Donald Trump memberikan perkembangan positif hari pertama perundingan tersebut, namun mengakui bahwa prosesnya jauh dari mudah.

    “Kami berjalan baik dengan China. Tapi China itu tidak mudah. Saya hanya menerima laporan yang baik,” jelas Trump seperti dikutip Bloomberg, Selasa (10/6/2025).

    Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, didampingi Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Hadirnya Lutnick, mantan CEO Cantor Fitzgerald, menegaskan betapa pentingnya isu pengendalian ekspor dalam agenda pembicaraan.

    Bessent menyebut pertemuan itu “positif”, sementara Lutnick menyebutnya “berbuah hasil.”

    Delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, yang memilih bungkam usai pertemuan. Ia didampingi oleh Menteri Perdagangan Wang Wentao dan Wakilnya, Li Chenggang, yang juga menjabat sebagai perwakilan dagang.

    Namun, ketika ditanya apakah ekspor akan benar-benar dilonggarkan, Trump menjawab diplomatis: “Kita lihat saja nanti.”

    Ia kembali menuding China telah menjarah Amerika Serikat selama bertahun-tahun,” meski menambahkan, “Kami ingin membuka akses ke China.”

    Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan kepada CNBC International bahwa setelah pertemuan di London, pihak AS berharap pembatasan ekspor akan dilonggarkan dan China mulai menggelontorkan pasokan tanah jarang secara besar-besaran.

    Meski demikian, Hassett menegaskan bahwa pelonggaran itu tidak mencakup chip semikonduktor tercanggih Nvidia yang digunakan untuk kecerdasan buatan.

    “Produk Nvidia kelas atas seperti H2O tidak masuk dalam wacana ini,” tegasnya.

    Putaran pembicaraan ini merupakan yang pertama sejak pertemuan delegasi di Jenewa sebulan lalu. Kala itu, kedua pihak sepakat menangguhkan tarif selama 90 hari untuk memberi ruang negosiasi atas ketimpangan dagang yang disebut pemerintahan Trump sebagai akibat praktik tidak adil dari China.

    Namun, kesepakatan gencatan itu belum mampu menghidupkan kembali perdagangan. Ekspor China ke AS turun tajam pada Mei—penurunan terbesar sejak awal pandemi—sementara impor dari AS merosot hampir 20%.

    Percakapan telepon pekan lalu antara Trump dan Presiden Xi tampaknya menjadi pemicu utama dimulainya kembali negosiasi.

    Ketegangan dagang terus memanas sepanjang tahun ini setelah Trump menaikkan bea masuk atas produk China dan dibalas oleh Beijing, memperbesar tekanan terhadap dunia usaha di kedua negara.

    Ekspektasi Inflasi AS Membaik

    Sementara itu, Ekspektasi konsumen Amerika Serikat terhadap tekanan inflasi menunjukkan perbaikan di semua cakrawala waktu pada Mei 2025, seiring meredanya pesimisme rumah tangga terhadap kondisi pasar tenaga kerja.

    Survei bulanan Federal Reserve Bank of New York yang dikutip Bloomberg pada Selasa (10/6/2025) mencatat bahwa ekspektasi median inflasi dalam satu, tiga, dan lima tahun ke depan semuanya mengalami penurunan.

    Proyeksi untuk tahun mendatang turun tajam menjadi 3,2% dari sebelumnya 3,6% di April. Untuk jangka tiga tahun, ekspektasi turun ke 3% dari 3,2%, sementara untuk lima tahun ke depan sedikit melemah ke 2,6%.

    Penurunan ekspektasi harga ini terjadi setelah Presiden Donald Trump menyepakati penurunan tarif impor China, langkah yang meski bersifat sementara, memberikan sinyal positif ke pasar. Peningkatan sentimen konsumen juga tercermin dalam survei lain yang mencerminkan optimisme setelah pengumuman kebijakan tersebut.

    Sejak awal tahun, konsumen mengantisipasi lonjakan harga dan perusahaan mulai melakukan penyesuaian, sebagian untuk menutupi biaya impor yang meningkat. Namun kini, ekspektasi tersebut mulai melandai.

    Laporan menyebut para pejabat The Fed secara aktif memantau persepsi inflasi konsumen untuk menilai dampak jangka panjang kebijakan tarif terhadap tekanan harga.

    Perbaikan ekspektasi terjadi merata di semua kelompok umur, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Sementara itu, indikator pasar masih sejalan dengan target inflasi 2% yang ditetapkan The Fed.

    Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan tanggal 17–18 Juni mendatang di Washington.

  • Trump Sebut Dapat Kabar Baik dari Pertemuan dengan China

    Trump Sebut Dapat Kabar Baik dari Pertemuan dengan China

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku mendapat kabar baik terkait pertemuan para pejabatnya dengan China di London. Pertemuan tersebut diharapkan dapat meredakan ketegangan perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

    Delegasi AS berupaya mencapai kesepakatan atas besaran tarif, sekaligus memastikan China tetap mengizinkan ekspor mineral tanah jarang. Berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dia ingin China mengizinkan lebih banyak produk Amerika masuk ke negara mereka, sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan perdagangan.

    “Kami melakukan yang terbaik dengan China. China tidak mudah (diajak berdiskusi, red),” kata Trump, yang tidak menjelaskan sejauh mana pembicaraan dengan China berlangsung, seperti dilansir dari washingtontimes, Selasa (10/6/2025).

    “Kami ingin China terbuka. Jika mereka tidak mau terbuka, mungkin kami tidak akan mendapatkan apa pun. Itu akan menjadi hal yang hebat bagi China, hal yang hebat bagi seluruh dunia,” jelas dia.

    Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bertemu di Lancaster House, London, untuk bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, yang memimpin delegasi dari Beijing, guna melakukan diskusi terkait kebijakan ekonomi kedua negara.