Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Begini Mitigasi Impor Minyak Pertamina saat Konflik Iran-Israel Memanas

    Begini Mitigasi Impor Minyak Pertamina saat Konflik Iran-Israel Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mengungkapkan memanasnya konflik antara Iran dan Israel belum memberikan efek apapun terhadap harga maupun pasokan impor minyak ke Indonesia. 

    Kendati demikian, perusahaan migas pelat merah itu bakal tetap melakukan mitigasi jika konflik kian memanas. Eskalasi konflik Iran-Israel memunculkan risiko bagi ketahanan energi nasional. Pasalnya, hingga kini Indonesia masih menjadi net importir minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan nasional.

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pasokan dan keberlangsungan impor minyak masih aman. Perseroan pun terus melakukan pengawasan terhadap situasi yang berlangsung.

    “Sampai saat ini, belum ada informasi terkait adanya gangguan pasokan crude [minyak mentah] untuk Pertamina,” kata Fadjar kepada Bisnis, Senin (16/6/2025).

    Fadjar menekankan bahwa Pertamina tetap memiliki beberapa strategi di tengah konflik Timur Tengah. Salah satunya, mengalihkan rute jalan yang lebih aman untuk kapal jika konflik kian memanas.

    Dalam hal ini, dia menyebut, subholding Pertamina, PT Pertamina International Shipping dan PT Pertamina Patra Niaga, yang akan menganalisis dampak lebih lanjut dari konflik Timur Tengah tersebut.

    “Tentu kapal-kapal kita akan kita cek jalur pelayarannya. Jika jalur reguler berpotensi mengalami gangguan, biasanya akan kita re-route ke jalur yang lebih aman,” ucap Fadjar.

    Selain itu, Fadjar menyebut, saat ini impor minyak mentah juga terbilang lebih fleksibel sehingga tidak terlibat dengan kontrak panjang. 

    Belakangan, pasokan minyak mentah dari Timur Tengah menghadapi tantangan berat seiring dengan eskalasi konflik antara Israel dan Iran. 

    Melansir Bloomberg, Senin (16/6/2025), harga minyak berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2025 menguat 2,8% menjadi US$76,29 per barel pada pukul 05.30 WIB, setelah menguat 7% pada akhir pekan.

    Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2025 menguat 2,7% ke US$74,95 per barel.

    Tim Analis RBC Capital Markets LLC. yang termasuk Helima Croft mengatakan, kondisi Israel dan Iran yang sama-sama menargetkan infrastruktur energi satu sama lain pada serangan hari kedua menjadi perhatian utama pelaku pasar. 

    Beberapa skenario yang memungkinkan, Israel bisa saja menyerang hub di Kharg Island milik Teheran untuk membatasi aliran minyak mentah. Sementara itu, proksi Iran bisa menyerang fasilitas di Irak.

    “Gedung Putih kemungkinan sudah mencari cara untuk membujuk PM Israel Netanyahu untuk tidak menyerang Kharg Island, mengingat hal itu bisa menghapus 90% ekspor minyak Iran,” Tim Analis RBC Capital Markets LLC. dalam catatan, dikutip dari Bloomberg.

    Tim Analis RBC melanjutkan, apabila perubahan rezim menjadi agenda utama serangan Israel kali ini, sepertinya para pemimpin di Iran tidak akan terlalu mementingkan soal pasokan minyak mentah. Adapun, krisis ini dikhawatirkan bisa berujung mengganggu aliran minyak di Selat Hormuz. 

    “Kami pikir penutupan Selat Hormuz sudah menjadi skenario [yang diperbincangkan] pelaku pasar belakangan ini,” tulis Tim Analis RBC.

  • Israel-Iran Membara, Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah

    Israel-Iran Membara, Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah

    Washington DC

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Nimitz, terpantau meninggalkan perairan Laut China Selatan pada Senin (16/6) pagi menuju ke arah barat, ke kawasan Timur Tengah, saat konflik antara Israel dan Iran memanas. Kapal induk AS ini bahkan membatalkan jadwal kunjungan ke pelabuhan Vietnam.

    Pergerakan terbaru USS Nimitz itu, seperti dilansir Reuters, Senin (16/6/2025), didasarkan pada data yang dirilis situs pelacakan kapal Marine Traffic. Menurut data Marine Traffic, kapal USS Nimitz bergerak ke arah barat menuju ke Timur Tengah pada Senin (16/6) pagi waktu setempat.

    Pergerakan terbaru kapal induk AS ini terdeteksi saat pertempuran sengit terjadi antara Israel dan Iran beberapa hari terakhir.

    Dituturkan dua sumber, termasuk seorang diplomat, yang dikutip Reuters bahwa kapal induk AS itu seharusnya mengunjungi Kota Danang di Vietnam pada akhir pekan ini. Namun rencana kunjungan, atau yang disebut resepsi formal, yang dijadwalkan pada 20 Juni mendatang itu telah dibatalkan.

    Salah satu sumber mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS di Hanoi telah memberitahu dirinya tentang pembatalan tersebut, yang disebut karena “persyaratan operasional yang mendesak”.

    Belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar AS di Vietnam atas laporan ini.

    Pekan lalu, kelompok tempur kapal induk Nimitz melakukan operasi keamanan maritim di perairan Laut China Selatan. Operasi itu, menurut situs resmi Komandan Armada Pasifik AS, disebut sebagai “bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo Pasifik”.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    Sebelumnya, menurut laporan Associated Press yang mengutip dua pejabat AS yang enggan disebut namanya, Washington menggeser aset-aset militernya, termasuk kapal perang, di kawasan Timur Tengah menyusul serangan Israel terhadap Iran dan serangan balasan Teehran.

    Angkatan Laut AS, sebut Associated Press dalam laporannya pada Jumat (13/6) lalu, memerintahkan kapal penghancur USS Thomas Hudner, yang mampu bertahan terhadap rudal balistik, untuk berlayar dari Laut Mediterania bagian barat menuju ke bagian timur perairan itu.

    Satu kapal penghancur AS lainnya juga diperintahkan mulai bergerak ke area yang sama sehingga dapat tersedia jika diminta oleh Gedung Putih.

    Pada Jumat (13/6) pagi, militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa rentetan serangannya menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel.

    AS sebelumnya menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran. Namun diketahui bahwa Washington membantu Tel Aviv dalam menembak jatuh rudal-rudal Teheran yang ditembakkan ke negara Yahudi tersebut.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Konflik Iran-Israel Hingga Negosiasi Tarif Trump Bayangi KTT G7 di Kanada

    Konflik Iran-Israel Hingga Negosiasi Tarif Trump Bayangi KTT G7 di Kanada

    Bisnis.com, JAKARTA – Negara-negara maju yang tergabung dalam G7 akan berkumpul di kawasan pegunungan Rocky, Kanada, mulai Minggu (15/6/2025) waktu setempat. Pembahasan konflik Iran-Israel hingga negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mendominasi pertemuan tersebut.

    Melansir Reuters pada Senin (16/6/2025), Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan prioritas utamanya dalam KTT ini adalah memperkuat perdamaian dan keamanan global, membangun rantai pasok mineral kritis, serta menciptakan lapangan kerja. Meski begitu, isu tarif AS, konflik di Timur Tengah, serta perang di Ukraina dipastikan turut mendominasi agenda pertemuan.

    Ketegangan meningkat menjelang KTT setelah Israel dan Iran kembali melancarkan serangan satu sama lain pada Minggu dini hari waktu setempat, menewaskan puluhan orang hanya beberapa jam sebelum para pemimpin negara-negara G7 bertemu.

    Seorang pejabat G7 mengatakan para pemimpin berencana mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan deeskalasi konflik Iran.

    Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan bahwa target utama negaranya dalam KTT ini antara lain mencegah Iran mengembangkan atau memiliki senjata nuklir, menjamin hak Israel untuk membela diri, mencegah eskalasi konflik, serta menciptakan ruang bagi diplomasi.

    “Isu ini akan menjadi prioritas utama dalam agenda KTT G7,” kata Merz kepada wartawan.

    KTT ini digelar di resor pegunungan Kananaskis, sekitar 90 km sebelah barat Kota Calgary.

    Kanada terakhir kali menjadi tuan rumah G7 pada 2018, saat itu Trump keluar dari KTT lebih awal dan menyebut Perdana Menteri Kanada saat itu, Justin Trudeau, sebagai seseorang yang sangat tidak jujur dan lemah. Trump bahkan memerintahkan delegasi AS untuk menarik dukungannya terhadap komunike akhir.

    “Pertemuan ini bisa disebut sukses jika Trump tidak membuat kegaduhan yang merusak seluruh forum. Kalau lebih dari itu, ya anggap saja bonus,” ujar Roland Paris, profesor hubungan internasional di Universitas Ottawa yang pernah menjadi penasihat kebijakan luar negeri Trudeau.

    Trump, yang beberapa kali berkelakar soal mencaplok Kanada, akan tiba di tengah meningkatnya ketegangan dagang. PM Carney bahkan telah mengancam akan memberlakukan tindakan balasan jika Washington tidak mencabut tarif impor terhadap baja dan aluminium Kanada.

    “Skenario terbaik adalah jika pertemuan ini tidak berakhir dengan ledakan konflik diplomatik,” kata Josh Lipsky, Ketua Ekonomi Internasional di lembaga pemikir Atlantic Council dan mantan pejabat Gedung Putih.

    Kantor PM Kanada menolak mengomentari bagaimana dampak serangan Israel terhadap Iran terhadap agenda KTT.

    Sejumlah diplomat mengatakan Kanada telah meninggalkan rencana penerbitan komunike bersama yang komprehensif seperti biasanya, dan akan menggantinya dengan ringkasan pernyataan ketua (chair summary) guna menghindari krisis diplomatik serta menjaga keterlibatan AS.

    Seorang pejabat senior Kanada mengatakan bahwa Ottawa ingin fokus pada aksi nyata yang dapat diambil bersama oleh tujuh negara anggota – Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

    Senator Kanada Peter Boehm, mantan diplomat senior yang menjadi perwakilan pribadi Trudeau dalam KTT G7 tahun 2018, mengatakan bahwa KTT kali ini akan berlangsung lebih lama dari biasanya untuk memberi ruang bagi pertemuan bilateral dengan Presiden Trump.

    Selain anggota tetap, sejumlah pemimpin dari negara mitra juga dijadwalkan hadir dalam sebagian sesi KTT, termasuk dari Ukraina, Meksiko, India, Australia, Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Brasil.

    “Banyak pemimpin yang ingin berbicara langsung dengan Presiden Trump untuk menyampaikan kepentingan dan kekhawatiran masing-masing,” ujar Boehm melalui sambungan telepon.

    Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berharap dapat meyakinkan Trump untuk mencabut tarif perdagangan yang telah mengancam industri otomotif Jepang, menyusul pertemuan putaran keenam negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington pada Jumat lalu.

    Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa diskusi selama KTT akan mencakup isu perdagangan dan ekonomi global, mineral kritis, penyelundupan migran dan narkotika, kebakaran hutan, keamanan internasional, kecerdasan buatan (AI), dan ketahanan energi.

    “Presiden sangat antusias untuk mendorong pencapaian dalam semua isu tersebut, termasuk memastikan hubungan dagang Amerika berlangsung secara adil dan timbal balik,” ujar pejabat tersebut.

  • Kesepakatan Dagang AS-China Tak Temukan Jalan Keluar untuk Logam Tanah Jarang

    Kesepakatan Dagang AS-China Tak Temukan Jalan Keluar untuk Logam Tanah Jarang

    Bisnis.com, JAKARTA – Kesepakatan dagang AS-China yang diperbarui di London, tidak membahas masalah pembatasan ekspor yang terkait dengan keamanan nasional.

    Dilansir Reuters pada Minggu (15/6/2025), Pemerintah China belum berkomitmen untuk memberikan izin ekspor untuk beberapa logam tanah jarang khusus yang dibutuhkan pemasok militer AS untuk jet tempur dan sistem rudal, kata sumber Reuters.

    Sementara, AS mempertahankan pembatasan ekspor pada pembelian chip kecerdasan buatan canggih oleh China karena khawatir chip tersebut juga memiliki aplikasi militer.

    Dalam pembicaraan di London minggu lalu, negosiator China tampaknya menghubungkan kemajuan dalam mencabut kontrol ekspor magnet tanah jarang untuk keperluan militer dengan pembatasan AS yang sudah berlangsung lama terhadap ekspor chip AI.

    Hal itu menandai perubahan baru dalam pembicaraan perdagangan yang dimulai dengan perdagangan opioid, tarif, dan surplus perdagangan China, tetapi kemudian beralih fokus pada kontrol ekspor.

    Selain itu, pejabat AS juga mengisyaratkan bahwa mereka ingin memperpanjang tarif yang ada terhadap China selama 90 hari setelah batas waktu 10 Agustus yang disepakati di Jenewa bulan lalu, kata kedua sumber, yang menunjukkan bahwa kesepakatan perdagangan yang lebih permanen antara dua ekonomi terbesar di dunia itu tidak mungkin terjadi sebelum saat itu.

    Dua orang yang berbicara kepada Reuters tentang perundingan di London meminta untuk tidak disebutkan namanya karena kedua pihak telah membatasi pengungkapan informasi secara ketat.

    Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS, dan Departemen Perdagangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait dengan kabar tersebut.

    Sementara, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan China tidak menanggapi permintaan komentar melalui faks.

    Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu lalu bahwa kesepakatan jabat tangan yang dicapai di London antara negosiator Amerika dan China merupakan kesepakatan yang hebat.

    “Kami memiliki semua yang kami butuhkan, dan kami akan melakukannya dengan sangat baik. Dan mudah-mudahan mereka juga demikian.”

    Adapun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tidak akan ada quid pro quo dalam pelonggaran pembatasan ekspor chip AI ke China sebagai imbalan atas akses ke tanah jarang.

  • Israel Memohon AS Keroyok Iran, Tak Sanggup Perang Sendirian?

    Israel Memohon AS Keroyok Iran, Tak Sanggup Perang Sendirian?

    GELORA.CO –  Israel diam-diam telah memohon kepada Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dalam perang melawan Iran. Ini memicu keraguan tentang kemampuan militer Zionis dalam perang sendirin melawan musuhnya.

    Para pejabat Israel dan Amerika, yang dikutip Axios, mengungkap permohonan rezim Zionis diajukan dalam 48 jam terakhir sejak perang dimulai hari Jumat. Namun, Washington saat ini tidak mempertimbangkan untuk berperang melawan Teheran.

    Israel, menurut laporan tersebut, juga mencari bantuan Amerika terutama untuk menghancurkan situs pengayaan uranium bawah tanah Fordo milik Iran, yang mungkin berada di luar kemampuan militer Zionis untuk melakukannya sendiri.

    Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Axios: “Apa pun yang terjadi, serangan Israel terhadap Iran tidak dapat dicegah.”

    “Tetapi kami memiliki kemampuan untuk menegosiasikan penyelesaian damai yang berhasil untuk konflik ini jika Iran bersedia. Cara tercepat bagi Iran untuk mencapai perdamaian adalah dengan menghentikan program senjata nuklirnya,” imbuh pejabat Gedung Putih tersebut, yang berbicara secara anonim.

    Laporan lain dari Wall Street Journal menyebutkan pasukan Amerika Serikat ikut menghalau rudal-rudal Iran melalui darat, udara, dan laut.

    Jet tempur, kapal perusak Angkatan Laut, dan sistem pertahanan udara berbasis darat diaktifkan untuk mempertahankan Israel bahkan sebelum serangan balasan Iran dimulai, imbuh laporan itu.

    Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel hingga Minggu (15/6/2025) telah bertambah menjadi 8 orang,lebih dari 200 lainnya terluka, dan sekitar 35 orang dinyatakan hilang akibat gelombang serangan rudal dan drone Iran.

    Di pihak Iran, ratusan orang tewas, termasuk para jenderal teratas dan sejumlah ilmuwan nuklir.

    Seorang pejabat Zionis Israel mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak akan luput dari serangan Israel.

    Menurutnya, Israel tidak mengabaikan opsi apa pun yang akan mengarah pada penghancuran program nuklir Iran.

    Pejabat itu mengisyaratkan tujuan Israel bukan hanya menghancurkan program nuklir, tetapi juga menghancurkan badan komando dan militer rezim Iran.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengirim peringatan keras kepada Khamenei.

    “Diktator Iran mengubah warga Iran menjadi sandera dan menciptakan realitas di mana mereka—terutama penduduk Teheran—akan membayar harga yang mahal atas serangan kriminal terhadap warga sipil Israel,” kata Katz.

    “Jika Khamenei terus menembakkan rudal ke garis depan Israel—Teheran akan terbakar,” imbuhnya.

    Pada Minggu dini hari, Katz menulis di X: “Teheran terbakar.” Posting Katz ini menyusul serangan udara lanjutan Israel, yang kali ini menargetkan depot minyak di Teheran.

  • CEO Nvidia Peringatkan Amerika Soal Keperkasaan Huawei

    CEO Nvidia Peringatkan Amerika Soal Keperkasaan Huawei

    Jakarta

    CEO Nvidia Jensen Huang memperingatkan Amerika Serikat akan keperkasaan Huawei. Menurutnya, jika AS terus memberlakukan pembatasan semikonduktor AI pada China, maka Huawei yang belakangan giat membuat chip akan memanfaatkan posisinya di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

    “Teknologi kami memang satu generasi lebih maju dari mereka,” kata Huang kepada CNBC yang dikutip detikINET. Namun ia memberi peringatan.

    “Jika Amerika Serikat tidak ingin ikut serta, tak ingin berpartisipasi di China, Huawei telah menaungi China dan Huawei juga berperan demikian pada semua pihak,” cetusnya.

    Dalam menghadapi aturan ekspor AS yang membatasi perusahaan China untuk membeli semikonduktor canggih yang digunakan dalam pengembangan AI, Beijing fokus pada pembinaan perusahaan domestik seperti Huawei dalam upaya untuk membangun ekosistem chip AI-nya sendiri.

    CEO Huawei Ren Zhengfei baru-baru ini mengatakan bahwa chip tunggal Huawei masih tertinggal satu generasi dari AS. “Amerika Serikat telah membesar-besarkan pencapaian Huawei. Huawei tidak sehebat itu. Kita harus bekerja keras untuk mencapai level mereka,” kata Ren.

    Namun demikian dengan segala upayanya, bukan tak mungkin Huawei akan mampu membuat chip yang setara buatan AS. Huang sendiri mengatakan sangat penting bagi pengembang AI di seluruh dunia untuk membangun dengan teknologi Amerika, bukan teknologi China. Masalahnya, periset AI banyak berada di China.

    “Selama semua pengembang AI berada di China, Anda tahu, saya pikir China akan menang. Jadi kita perlu memperhatikan tindakan jangka pendek pada konsekuensi jangka panjang yang tidak diinginkan,” katanya.

    Bulan lalu, Gedung Putih mengatakan akan agresif mencabut visa pelajar China termasuk mereka yang belajar di bidang-bidang penting. Adapun China menuduh AS merusak perundingan dagang setelah AS mengeluarkan peringatan agar industri tidak menggunakan chip China yang secara khusus ditujukan ke Huawei.

    Huang mengatakan bahwa tugasnya adalah memberi tahu pemerintahan Presiden Donald Trump tentang teknologi Nvidia dan dinamika industri. “Trump tahu apa yang dia lakukan. Dia punya rencana permainan. Saya percaya padanya, dan kami akan mendukungnya sebaik mungkin,” katanya.

    (fyk/fyk)

  • Trump Raup Cuan Rp 9,78 Triliun dari Kripto hingga Golf

    Trump Raup Cuan Rp 9,78 Triliun dari Kripto hingga Golf

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meraup pendapatan lebih dari US$ 600 juta atau Rp 9,78 triliun (kurs Rp 16.303/dolar AS) dari kripto, klub golf, lisensi, dan usaha lainnya. Ini menunjukkan betapa besarnya bisnis yang dimiliki Trump sebagai seorang pengusaha.

    Melansir Reuters, Minggu (15/6/2025), dalam laporan keuangan publik yang diterbitkan pada Jumat (13/6) kemarin tercatat minat Trump terhadap kripto membuat kekayaannya naik secara substansial. Secara keseluruhan Trump melaporkan aset kurang lebih US$ 1,6 miliar atau Rp 26,08 triliun.

    Meski ia mengaku ia sudah melepas seluruh bisnisnya dan dikelola oleh anak-anaknya, pengungkapan kekayaan tersebut menunjukkan bagaimana pendapatan dari sumber-sumber itu pada akhirnya tetap menjadi milik Trump. Membuatnya dituduh memiliki konflik kepentingan sebagai orang nomor satu di AS.

    Sebagai contoh beberapa bisnisnya di bidang kripto yang mendapat keuntungan dari perubahan kebijakan AS saat Trump menjabat sebagai presiden telah menuai kritik dari masyarakat.

    Sebab koin meme yang dirilis salah satu usaha milik Trump awal tahun ini, $TRUMP, telah menghasilkan sekitar US$ 320 juta atau Rp 5,21 triliun. Meski tidak diketahui secara publik bagaimana dana itu dibagi antara entitas yang dikendalikan Trump dan mitranya.

    Keluarga orang paling berkuasa di AS ini juga diketahui terlibat dalam penambangan bitcoin dan keuangan yang diperdagangkan di bursa aset digital. Selain kripto, keluarga Trump juga berhasil meraup lebih dari US$ 400 juta atau Rp 6,52 triliun dari World Liberty Financial, sebuah perusahaan keuangan terdesentralisasi.

    Selain aset dan pendapatan dari berbagai bisnisnya, menurut perhitungan Reuters Trump setidaknya juga melaporkan pendapatan sebesar US$ 12 juta atau Rp 195,63 miliar melalui bunga dan dividen; kemudian sebanyak US$ 211 juta atau 3,43 triliun dari investasi pasif yang dimilikinya.

    Investasi terbesarnya adalah pada pengelola dana alternatif Blue Owl Capital Corp dan pada dana obligasi pemerintah yang dikelola oleh Charles Schwab dan Invesco.

    “Presiden Trump, Wakil Presiden Vance, dan staf senior Gedung Putih telah menyelesaikan pengarahan etika dan kewajiban pelaporan keuangan yang diwajibkan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam pernyataan melalui email kepada Reuters.

    “Pemerintahan Trump berkomitmen untuk transparansi dan aksesibilitas bagi rakyat Amerika,” sambungnya.

    (igo/kil)

  • Peperangan Israel vs Iran Meluas ke Dunia Maya, AS-China Berpotensi Terlibat

    Peperangan Israel vs Iran Meluas ke Dunia Maya, AS-China Berpotensi Terlibat

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik militer antara Israel dan Iran kini memasuki babak baru di era perang hibrida (hybrid war). Kedua negara, yang sama-sama memiliki kemampuan siber destruktif tingkat tinggi, diprediksi meningkatkan intensitas serangan digital sebagai bagian dari strategi perang.

    Para pakar keamanan siber memperingatkan Iran kemungkinan besar akan membalas serangan rudal Israel terhadap fasilitas nuklir dan komandan militernya dengan operasi siber, yang bahkan bisa menyasar target-target di Amerika Serikat.

    “Saya memperkirakan akan ada komponen siber dalam aktivitas Israel dan Iran,” ujar mantan penasihat Gedung Putih dan kini CEO Cyber Threat Alliance Michael Daniel.

    Daniel menambahkan kedua negara mampu melakukan berbagai aksi, mulai dari serangan DDoS yang hanya mengganggu layanan daring sementara, hingga serangan wiper yang merusak sistem secara permanen.

    Minimal, kedua pihak pasti menggunakan siber untuk spionase dan pengintaian,” kata Daniel.

    Dilansir dari Register, Sabtu (14/6/2025) analis utama Google Threat Intelligence Group John Hultquist mengatakan bahwa aktivitas siber Iran selama ini memang sudah menargetkan pemerintah dan militer AS, namun eskalasi konflik bisa memperluas serangan ke infrastruktur vital milik swasta dan bahkan individu.

    Meski Iran memiliki kapasitas untuk melakukan serangan destruktif, tingkat keberhasilan dan kecanggihan teknisnya masih terbatas. Pada 2023, kelompok CyberAv3ngers yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran berhasil membobol sistem air di AS dengan memanfaatkan kata sandi default pada perangkat kontrol industri.

    Mereka juga sempat mengendalikan sistem air dan bahan bakar di AS dan Israel menggunakan malware khusus. Namun, menurut Annie Fixler dari Foundation for Defense of Democracies, para peretas Iran belum sepenuhnya memahami akses yang mereka miliki.

    “Mereka bisa saja menyebabkan gangguan besar jika lebih cerdas. Saya tidak akan terkejut jika Iran mengaktifkan lebih banyak operator siber untuk menyerang target di Israel dan AS,” kata Fixler.

    Ilustrasi serangan siber

    Dia menuturkan bahkan jika tidak ada perintah langsung dari Teheran, kelompok pro-rezim bisa saja bergerak sendiri.

    Israel dinilai cukup tangguh menghadapi serangan siber Iran, namun Amerika Serikat justru memiliki banyak celah, terutama di sektor utilitas kecil dan operator infrastruktur penting. Fixler memperingatkan perusahaan-perusahaan AS harus waspada agar tidak menjadi target empuk bagi Iran.

    Hultquist menambahkan, serangan siber Iran seringkali dilebih-lebihkan untuk tujuan psikologis. “Banyak serangan mereka bertujuan menimbulkan kepanikan, bukan kerusakan nyata, biasanya, mereka menggunakan wiper untuk menyerang infrastruktur penting. Kita mungkin akan melihat lebih banyak serangan seperti itu di Israel, bahkan di AS,” kata Hultquist.

    Penasihat keamanan siber dan mantan anggota Komisi Keamanan Siber AS Tom Kellermann memperkirakan kelompok CyberAv3ngers dan Cyber Army Iran akan melancarkan serangan destruktif ke sektor air, listrik, dan transportasi, termasuk menggunakan ransomware NotPetya-style dan wiper.

    Dia juga mengingatkan tentang potensi kolaborasi Iran dengan Rusia dan China, yang sama-sama memiliki kekuatan siber besar.

    “Jika AS ikut terlibat, China bisa saja melancarkan serangan siber untuk membantu Iran. Jika Israel menyerang minyak Iran—yang banyak diimpor China—China juga bisa bertindak,” kata Kellermann

  • Trump dan PM Jepang Bahas Tarif Dagang Lewat Telepon

    Trump dan PM Jepang Bahas Tarif Dagang Lewat Telepon

    JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon pada Jumat waktu setempat. Kedua pemimpin negara membahas tarif dagang dan serangan Israel terhadap Iran.

    Trump telah berupaya memanfaatkan ancaman tarifnya untuk mencapai kesepakatan perdagangan bilateral dengan banyak negara, termasuk sekutu AS, Jepang.

    Sementara Jepang akan tetap teguh dalam permintaannya untuk peninjauan tarif AS dan tidak akan menerima kesepakatan parsial, kata kepala negosiator tarif Tokyo, Ryosei Akazawa, pada Jumat, 13 Juni.

    Dalam perbincangan, Perdana Menteri Ishiba menegaskan kembali pandangan Jepang mengenai tindakan tarif AS, dengan mempertimbangkan hasil konsultasi Jepang-AS mengenai tindakan Tarif AS hingga saat ini.

    Kedua pemimpin sepakat untuk mempercepat konsultasi antara para menteri yang bertanggung jawab guna mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

    Dilansir Reuters, di bidang diplomatik, kedua pemimpin sepakat untuk tetap berkomunikasi erat mengenai serangan Israel terhadap Iran yang dimulai pada Kamis malam waktu AS dan pada Jumat waktu Timur Tengah dan Asia.

    Jepang mengecam serangan Israel dengan menyebutnya sebagai eskalasi sementara AS menyebutnya sebagai bentuk “tindakan sepihak” dan mengatakan Washington tidak terlibat.

    Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi dari pihak AS bahwa panggilan telepon itu telah dilakukan pada Jumat.

    Kementerian luar negeri Jepang menyebut kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

    Trump dan Ishiba diperkirakan akan bertemu di Kanada di sela-sela pertemuan Kelompok Tujuh minggu depan.

  • AS di Ambang Kekalahan Mutlak, China Segera Jadi Raja Dunia

    AS di Ambang Kekalahan Mutlak, China Segera Jadi Raja Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia Jensen Huang membeberkan kenyataan pahit. Ia mengatakan jika Amerika Serikat (AS) terus-terusan membatasi chip AI ke China, maka Huawei akan mendapat peluang besar untuk memenuhi kebutuhan di Negeri Tirai Bambu.

    Huang mengakui bahwa teknologi AS masih satu generasi lebih maju ketimbang yang dikembangkan di China saat ini. Hal tersebut juga diakui CEO Huawei Ren Zhengfei baru-baru ini.

    “Namun, jika AS tak mau berpartisipasi di China, Huawei akan menggarap pasar China, lalu Huawei akan menggarap semua [pasar],” kata Huang, dikutip dari CNBC International, Jumat (13/6/2025).

    Selama bertahun-tahun, AS berupaya untuk menghalangi perkembangan teknologi canggih China. Belakangan, upaya itu dilakukan dengan melancarkan pemblokiran akses chip dan teknologi chip canggih dari AS dan negara sekutu ke China.

    Namun, hal ini justru memotivasi China untuk mengembangkan teknologi secara mandiri. Huawei dan beberapa perusahaan China lainnya mulai menggenjot perkembangan chip canggih domestik untuk melepas ketergantungan terhadap teknologi AS.

    Hal ini didukung penuh oleh pemerintahan Xi Jinping yang membekingi perkembangan industri chip dengan bantuan regulasi dan pendanaan.

    Pada pekan ini, Ren mengatakan kepada koran People’s Daily yang dibekingi pemerintah China, bahwa chip Huawei memang masih ketinggalan satu generasi di belakang chip buatan AS.

    “AS melebih-lebihkan pencapaian Huawei. Huawei belum sehebat itu. Kami harus bekerja keras untuk menyamai mereka [AS],” kata Ren.

    Huang mengatakan sangat penting bagi para pengembang teknologi AI untuk membangun sistemnya dengan teknologi asal AS, bukan China.

    “Jika kita ingin teknologi AS menang di seluruh dunia, maka melepas 50% peneliti AI dunia bukanlah hal yang masuk akal. Selama semua pengembang AI berada di China, saya pikir teknologi China akan menang,” kata Huang.

    “Jadi, kita perlu memperhatikan tindakan jangka pendek terhadap konsekuensi jangka panjang yang tidak diinginkan,” ia menambahkan.

    Pembatasan ekspor terbukti menjadi titik lemah karena ketegangan perdagangan antara AS dan China meningkat. Bulan lalu, Gedung Putih mengatakan akan secara agresif mencabut visa pelajar China, termasuk mereka yang belajar di bidang-bidang penting.

    China juga menuduh AS merusak pembicaraan perdagangan setelah AS mengeluarkan peringatan terhadap industri dan negara sekutu agar tidak menggunakan chip China yang secara khusus menargetkan Huawei.

    Huang mengatakan bahwa tugasnya adalah memberi tahu pemerintahan Trump tentang sifat teknologi Nvidia dan dinamika industri. Ia mengatakan Trump tahu apa yang dia lakukan.

    “Trump punya strategi. Saya percaya padanya, dan kami akan mendukungnya sebaik mungkin,” katanya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]