Tempat Fasum: Gedung Putih

  • The Fed Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Bulan Depan

    The Fed Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Bulan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Federal Reserve untuk Pengawasan, Michelle Bowman, menyebut momen untuk memangkas suku bunga acuan semakin dekat. Dia menilai risiko terhadap pasar tenaga kerja kini lebih mengkhawatirkan dibandingkan dampak inflasi dari tarif impor yang tinggi.

    “Sudah saatnya mempertimbangkan penyesuaian suku bunga kebijakan,” ujar Bowman dalam sebuah konferensi di Praha, Republik Ceko, dikutip dari Reuters pada Selasa (24/6/2025).

    Bowman, yang belum lama ini diangkat Presiden Donald Trump sebagai pengawas utama sektor perbankan AS, menambahkan inflasi saat ini menunjukkan tren penurunan yang konsisten menuju target 2%. Dia menyebut dampak kebijakan perdagangan terhadap inflasi hanya akan minimal.

    “Jika tekanan inflasi tetap terkendali, saya akan mendukung pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya guna mendekatkannya ke tingkat netral dan menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat,” kata Bowman.

    Dalam pidatonya, Bowman menyatakan mendukung keputusan The Fed untuk menahan suku bunga saat ini. Namun, dia juga melihat prospek ekonomi semakin jelas dan risiko resesi mulai berkurang.

    Pandangan Bowman yang kini cenderung lebih akomodatif mencerminkan pergeseran sikap dari sebelumnya yang cenderung hawkish. Dia mengaku semakin fokus pada risiko pasar tenaga kerja sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan moneter.

    Bowman mengatakan, pasar tenaga kerja memang masih solid, namun dirinya semakin khawatir dengan prospeknya. Hal tersebut menjadi faktor penting dalam penilaian kebijakan saat ini.

    “Kita juga harus menyadari bahwa risiko terhadap mandat penciptaan lapangan kerja bisa segera menjadi lebih signifikan, terutama dengan melemahnya belanja konsumen dan tanda-tanda kerentanan di pasar tenaga kerja,” lanjut Bowman.

    Terkait inflasi, Bowman tetap optimistis. Dia mengatakan tekanan harga dari tarif yang lebih tinggi tampaknya diimbangi oleh faktor-faktor lain, sehingga tren inflasi inti, khususnya PCE (Personal Consumption Expenditures), kini bergerak semakin dekat ke target 2% The Fed — meskipun belum sepenuhnya terlihat dalam data saat ini.

    Bowman juga menyampaikan bahwa campuran kebijakan ekonomi Presiden Trump justru bisa berdampak positif bagi perekonomian. 

    “Pelonggaran regulasi, pajak bisnis yang lebih rendah, serta iklim usaha yang lebih ramah kemungkinan besar akan mendorong sisi penawaran dan mengimbangi dampak negatif terhadap pertumbuhan dan harga,” pungkasnya.

    Pernyataan Bowman langsung memicu respons positif di pasar keuangan. Pasar saham menguat dan pasar berjangka meningkatkan proyeksi probabilitas pemangkasan suku bunga, meskipun peluang tersebut masih tergolong rendah untuk pertemuan FOMC pada akhir Juli mendatang.

    Pandangan dovish Bowman juga sejalan dengan pernyataan Gubernur The Fed Christopher Waller. Pada pekan lalu, Waller juga menyebut kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan 29–30 Juli. Waller disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Powell setelah masa jabatannya berakhir tahun depan.

    Pekan lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25%–4,5% dan tetap dalam kondisi wait and see di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu kebijakan perdagangan Presiden Trump yang dinilai inkonsisten. 

    Sebagian besar pejabat The Fed khawatir bahwa lonjakan tarif impor dapat menekan pertumbuhan dan kembali memicu tekanan inflasi yang sebelumnya mulai mereda.

    Meski Trump telah mencabut beberapa kebijakan tarif paling ekstrem, total beban tarif impor saat ini masih berada di level tertinggi dalam beberapa dekade, dan tengah digugat di pengadilan.

    “Kenaikan tarif tahun ini kemungkinan akan mendorong harga naik dan menekan aktivitas ekonomi,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell, dalam konferensi pers usai rapat FOMC.

    Powell menambahkan dampak tarif butuh waktu untuk terasa sepenuhnya. Dia menyebut pihaknya mulai melihat efek kebijakan tersebut dan memperkirakan akan ada lebih banyak dampak dalam beberapa bulan mendatang.

    Trump sendiri telah berulang kali menekan The Fed agar memangkas suku bunga secara agresif, bahkan tak segan melontarkan kritik pribadi terhadap Powell. 

    Banyak pengamat meyakini bahwa siapapun yang menjabat Ketua The Fed di era Trump perlu menyesuaikan diri dengan keinginan Gedung Putih terhadap suku bunga rendah, meski hal ini dapat merusak kredibilitas bank sentral dalam menjaga stabilitas harga.

    Dalam catatan kepada klien, analis Goldman Sachs menyebut bahwa tekanan harga dari kebijakan tarif akan mencapai puncaknya antara Juni hingga Agustus. 

    “Kami memperkirakan dampak terbesar terhadap inflasi bulanan akan terjadi dalam tiga bulan ke depan,” jelasnya.

  • Ini Syarat Gencatan Senjata yang Diminta Israel ke Iran

    Ini Syarat Gencatan Senjata yang Diminta Israel ke Iran

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan Israel dan Iran telah sepakat gencatan senjata total mulai hari ini. Israel dilaporkan menerima usulan gencatan senjata asalkan Iran menerima syarat mereka.

    Dilansir CNN, Selasa (24/6/2025), senior Gedung Putih mengatakan Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan syarat Iran menghentikan serangan di Israel. Iran dilaporkan menyetujui persyaratan tersebut, sehingga gencatan senjata total ini diumumkan oleh Trump.

    Selama negosiasi, Presiden AS Donald Trump berkomunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sementara itu, Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional Marco Rubio dan Utusan Khusus Steve Witkoff menegosiasikan persyaratan tersebut, melalui saluran langsung dan tidak langsung, dengan Iran.

    Gedung Putih mengklaim kesepakatan itu hanya mungkin terjadi karena serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada hari Sabtu.

    Setelah Iran setuju gencatan senjata, pejabat itu mengatakan Trump langsung berbicara dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad bin Khalifa Al Thani. Trump mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam memediasi perjanjian gencatan senjata.

    Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Kesepakatan yang dimulai Selasa ini akan mengakhiri konflik secara resmi.

    Hingga saat ini belum ada komentar resmi dari pihak Israel maupun Iran mengenai gencatan senjata.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Panik Harga Minyak Melonjak Pasca AS Serang Iran, Selat Hormuz Jadi Titik Kritis

    Trump Panik Harga Minyak Melonjak Pasca AS Serang Iran, Selat Hormuz Jadi Titik Kritis

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak produsen energi untuk menurunkan harga minyak mentah setelah serangan militer AS terhadap Iran.

    Melansir Bloomberg pada Selasa (24/6/2025), desakan tersebut dikeluarkan di tengah kekhawatiran bahwa konflik Timur Tengah yang memburuk dan potensi gangguan pasokan akan memperpanjang reli harga di pasar minyak global.

    “Semuanya, jaga harga minyak tetap rendah. Saya memantau! Jangan mainkan Senjata musuh, Jangan lakukan itu!” tulis Trump melalui media sosial pada Senin waktu setempat.

    Dalam unggahan lanjutan, Trump juga memerintahkan Departemen Energi untuk segera meningkatkan produksi. “Bor, saatnya bor!!! dan saya maksudkan sekarang juga!!!” ujarnya.

    Menanggapi perintah tersebut, Menteri Energi AS Chris Wright melalui platform X, mengatakan bahwa upaya tersebut telah dimulai.

    Unggahan Trump di media sosial menunjukkan bahwa tekanan dari potensi lonjakan harga minyak — dan dampaknya terhadap ekonomi domestik — mulai membebani pemerintahannya. 

    Sebelumnya, Trump sempat memuji penurunan harga minyak, meski hal itu sempat memicu ketidakpuasan dari para eksekutif energi yang mendanai kampanye pilpres 2024-nya.

    Namun, Trump memiliki opsi terbatas untuk menahan lonjakan harga di dalam negeri. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan cadangan strategis minyak AS, tetapi saat ini stok tersebut telah susut menjadi sekitar 400 juta barel — hanya setengah dari kapasitas maksimumnya.

    Sejumlah analis juga memperingatkan bahwa sekalipun cadangan tersebut dilepas ke pasar, dampaknya tidak akan cukup untuk menggantikan potensi kehilangan jutaan barel minyak per hari jika Iran benar-benar menebar ranjau laut di Selat Hormuz untuk mengganggu jalur pelayaran.

    Tutup Selat Hormuz

    Sementara itu, Iran memperingatkan keputusan Trump untuk ikut serta dalam serangan militer Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir utama di negaranya akan memicu aksi balasan. Militer Iran menyatakan akan memberikan respons yang proporsional terhadap serangan AS.

    Salah satu langkah balasan yang paling dikhawatirkan adalah penutupan Selat Hormuz — jalur strategis di muara Teluk Persia yang dilintasi sekitar seperempat perdagangan minyak laut dunia.

    Meski fokus utama tertuju pada Selat Hormuz, potensi serangan balasan Iran juga dikhawatirkan dapat menyasar infrastruktur lain yang penting bagi pengolahan dan pengiriman minyak di kawasan. 

    Colby Connelly, peneliti senior di Middle East Institute mengatakan, sekitar 70%–75% minyak mentah, kondensat, dan produk hasil olahan dari Teluk mengalir melalui sembilan fasilitas utama yang berisiko menjadi titik hambatan.

    Penasihat ekonomi utama Gedung Putih, Kevin Hasset menyebut bahwa pasar minyak masih terlihat stabil.

    “Untuk saat ini belum ada tanda-tanda gangguan serius,” katanya.

    Namun, kenaikan harga minyak — termasuk bensin dan bahan bakar jet — berisiko menekan daya beli konsumen AS yang sebelumnya sudah terbebani inflasi. Kondisi ini juga bisa berdampak secara politik terhadap Trump dan Partai Republik menjelang pemilu.

    Jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz, harga minyak mentah bisa melampaui US$130 per barel, menurut perkiraan Bloomberg Economics. 

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa pemerintah AS sedang memantau secara aktif dan cermat situasi di Selat Hormuz serta memperingatkan bahwa rezim Iran akan bodoh jika benar-benar mengambil langkah tersebut.

    Harga minyak global saat ini tercatat sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan posisi sebelum Israel menyerang Iran awal bulan ini. Namun, pada perdagangan Senin, pasar mulai memangkas kenaikan tersebut seiring meredanya kekhawatiran akan gangguan pasokan dalam waktu dekat. 

    Harga minyak jenis Brent sempat melonjak ke level US$81,40 per barel, sebelum turun kembali ke bawah US$77. Menurut Connelly, lonjakan harga saat ini lebih mencerminkan reaksi pasar terhadap potensi gangguan pasokan ketimbang kehilangan pasokan riil. 

    “Namun, dampaknya mulai terasa di sejumlah wilayah, dan prospek makroekonomi global akan tertekan jika situasi ini berlangsung lebih lama — bahkan tanpa gangguan pasokan yang nyata,” ujar Connelly.

    Meski Trump telah mendorong peningkatan pengeboran domestik, langkah tersebut tidak serta-merta mampu mendorong produksi baru. Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku industri energi AS cenderung enggan melakukan ekspansi besar-besaran karena harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat berada di bawah biaya produksi di beberapa lokasi.

    Secara umum, perusahaan minyak lebih cenderung mengambil keputusan investasi berdasarkan proyeksi harga jangka panjang ketimbang lonjakan harga sesaat akibat ketegangan geopolitik.

    Bahkan sebelum serangan AS terhadap Iran terjadi, pejabat pemerintahan Trump sudah membahas kemungkinan gangguan pasokan minyak yang bisa memicu lonjakan harga, termasuk opsi-opsi mitigasinya.

  • AS Bersiap Hadapi Kemungkinan Serangan Balasan Iran

    AS Bersiap Hadapi Kemungkinan Serangan Balasan Iran

    JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersiaga untuk menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran, demikian menurut laporan NBC merujuk dua pejabat pertahanan dan seorang pejabat senior Gedung Putih.

    Sebelumnya pada Sabtu (21/6) malam, AS telah menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di wilayah Natanz, Fordow, dan Isfahan.

    Tujuan serangan tersebut adalah untuk membatasi kapabilitas nuklir Iran dan membuat mereka setuju “mengakhiri perang”, ucap Trump yang mengancam bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi yang lebih serius apabila menolaknya.

    Menurut NBC, otoritas AS saat ini bersiaga terhadap kemungkinan serangan balasan Iran, terutama dalam kurun waktu 48 jam sejak serangan terhadap Iran berlangsung.

    Namun demikian, menurut para pejabat tersebut, masih belum diketahui apakah bentuk serangan balasan itu akan diluncurkan terhadap target domestik atau target asing.

    Selain itu, pemerintahan Trump telah mengirimkan pemberitahuan kepada Iran bahwa serangan terhadap fasilitas nuklirnya hanya dilakukan sekali dan bukan merupakan awal “perang untuk mengganti kekuasaan”, menurut Wall Street Journal, mengutip seorang pejabat AS.

    Menurut pejabat tersebut, Trump juga mempertimbangkan kemungkinan meluncurkan serangan langsung ke Iran, sebagaimana yang telah secara jelas ia perlihatkan sejak Selasa lalu.

  • Tamparan Keras Buat Elon Musk Usai Ajak Ribut Trump

    Tamparan Keras Buat Elon Musk Usai Ajak Ribut Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk akhirnya resmi meluncurkan uji coba skala kecil untuk layanan taksi otomatis tanpa pengemudi (robotaxi) di Austin, Texas, pada Minggu (22/6) waktu setempat. Sehari sebelumnya, pemerintah setempat mengeluarkan aturan baru terkait kendaraan otomatis.

    Gubernur Texas yang merupakan politisi Republik, Greg Abott, resmi meneken regulasi yang mengharuskan perusahaan mendapat izin negara bagian untuk mengoperasikan mobil otomatis, dikutip dari Reuters, Senin (23/6/2025).

    Aturan itu mulai berlaku pada 1 September 2025 mendatang. Hal ini akan menambah daftar panjang urusan birokrasi yang harus dilalui perusahaan robotaxi seperti Tesla untuk mengoperasikan layanannya secara komersil di wilayah Texas.

    Padahal, aturan sebelumnya mengizinkan perusahaan kendaraan otomatis mengoperasikan armadanya di mana saja di Texas. Perusahaan hanya perlu memenuhi syarat pendaftaran dan asuransi dasar.

    Aturan baru disahkan dengan dalih untuk menjaga keamanan pengoperasian robotaxi di Texas, demi meningkatkan keselamatan penumpang.

    Sebelum aturan tersebut diteken Gubernur Texas, Musk dan Presiden AS Donald Trump diketahui terlibat adu mulut secara publik. Trump menghujat kebijakan anggaran Trump pasca dirinya mengundurkan diri sebagai Kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Musk yang merupakan pendonor besar dalam kampanye Trump pada Pilpres 2024 memang ramai disorot saat menjadi Kepala DOGE. Ia memangkas anggaran pemerintah besar-besaran yang menyebabkan badai PHK pegawai pemerintahan, serta membatalkan sejumlah kontrak dan program pemerintah.

    Di saat bersamaan, Musk dilaporkan malah mendorong kontrak-kontrak pemerintah yang menguntungkan kerajaan bisnisnya.

    Selain itu, kesibukan Musk di Gedung Putih juga memicu gejolak di kalangan investor Tesla. Pasalnya, Musk dinilai abai dengan tugasnya sebagai CEO, di kala Tesla mengalami penurunan penjualan akibat aksi boikot di mana-mana.

    Musk akhirnya memutuskan mundur dari pemerintahan Trump dan kembali fokus ke kerajaan bisnisnya. Namun, hal ini berarti bisnis-bisnis Musk tak bisa lagi mendapat ‘kemewahan’ dukungan dari pemerintah.

    Peluncuran uji coba robotaxi terbaru Tesla juga menghadapi berbagai tantangan. Beragam organisasi independen menggelar protes besar-besaran untuk menolak robotaxi Tesla karena alasan keamanan dan kurangnya transparansi perusahaan.

    Selain itu, sekelompok anggota parlemen Demokrat di Texas juga dilaporkan meminta Tesla menunda peluncuran uji coba robotaxi. Namun, akhirnya Musk tetap berpegang teguh pada rencana awal.

    Uji coba robotaxi Tesla digelar dalam skala kecil. Tesla mengundang beberapa influencer untuk mencoba menumpangi taksi otomatis tersebut dan membuat konten promosi.

    Menurut laporan Reuters, beberapa robotaxi Tesla terlihat di kawasan South Congress, Austin, pada Minggu (22/6) waktu setempat. Ada sekitar 10 kendaraan dan penumpang di kursi depan yang bertindak sebagai “monitor keselamatan,” meskipun masih belum jelas seberapa besar kendali yang mereka miliki atas kendaraan tersebut.

    Uji coba ini merupakan langkah awal Tesla dalam meramaikan industri robotaxi yang sudah lebih dulu didominasi oleh Waymo milik Alphabet (Google). Waymo juga membutuhkan waktu bertahun-tahun dalam mematangkan industri robotaxi-nya untuk menggelar layanan secara komersil.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Potret Kerusakan Pusat Nuklir Iran yang Dibom AS Tertangkap Satelit

    Potret Kerusakan Pusat Nuklir Iran yang Dibom AS Tertangkap Satelit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mengumumkan keberhasilan militer AS dalam menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6) malam waktu setempat. Masing-masing adalah Natanz, Isfahan, dan Fordow.

    Bahkan, Trump mengklaim Fordow sudah lenyap. Kendati demikian, pernyataan itu dibantah Iran dan menyebut tak ada ledakan besar di bunker nuklir di perut pegunungan tersebut.

    Untuk mengonfirmasi klaim kedua pihak, ada foto tangkapan satelit yang membandingkan wujud Fordow sebelum dan sesudah serangan rudal AS.

    Dari citra satelit yang ada, bisa dilihat hancurnya terowongan dan bangunan di atas tanah fasilitas nuklir tersebut. Sebagai informasi, Fordow terletak sekitar 20 mil dari Qom, kota berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa.

    Foto satelit Fordow yang diambil pada 19 Juni 2025 atau sebelum diserang rudal AS menunjukkan penampakan bangunan yang berdiri kokoh.

    Sementara foto satelit pada 22 Juni 2025 memperlihatkan struktur yang tampaknya merupakan jalan masuk ke terowongan fasilitas nuklir sudah rata dengan tanah setelah dijatuhi rudal dari jet B-2 Bomber.

    Selain itu, citra satelit sesudah rudal AS menyerang menunjukkan kerumunan yang tampak lebih gelap, bahkan hampir hangus.

    Foto: Gambar satelit yang diambil pada Minggu (22/6) menunjukkan dampak serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran di Isfahan dan Natanz. (AFP)
    Gambar satelit yang diambil pada Minggu (22/6) menunjukkan dampak serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran di Isfahan dan Natanz. (AFP)

    Namun, ada penampakan gedung putih yang tampak masih berdiri tegak sebelum dan sesudah hantaman rudal AS.

    Foto: Gambar satelit yang diambil pada Minggu (22/6) menunjukkan dampak serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran di Isfahan dan Natanz. (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)
    Gambar satelit yang diambil pada Minggu (22/6) menunjukkan dampak serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran di Isfahan dan Natanz. (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengutuk serangan terhadap negara itu. Ia memperingatkan AS untuk bersiap menghadapi serangan balasan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Makin Ganas, Korban Baru Bertaburan

    Trump Makin Ganas, Korban Baru Bertaburan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan (Kemendag) AS sedang mempertimbangkan opsi untuk mencabut otorisasi yang diberikan kepada produsen chip global seperti Samsung, SK Hynix, dan TSMC, selama beberapa tahun terakhir.

    Opsi ini menjadi salah satu upaya baru AS untuk memblokir akses dan pengembangan teknologi di China. Pasalnya, para raksasa chip global mayoritas memiliki manufaktur di China.

    Mengutip laporan Reuters, peluang bagi AS untuk mencabut otorisasi tersebut masih belum jelas. Namun, jika benar-benar dicabut, para raksasa chip global akan makin sulit menerima barang dan teknologi AS untuk digunakan di pabrik mereka di China.

    Informasi soal opsi pencabutan otorisasi ini diperoleh dari orang-orang yang familiar dengan isu tersebut.

    Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan AS sejauh ini hanya menyiapkan basis pertahanan jika kesepakatan ‘perang dagang’ dengan China gagal dilakukan.

    Namun, pejabat itu menyatakan keyakinannya bahwa perjanjian perdagangan akan terus berlanjut dan logam tanah jarang akan mengalir dari China ke AS, seperti yang disepakati.

    “Sejauh ini belum ada niatan untuk melancarkan taktik ini [pencabutan otorisasi untuk perusahaan chip],” kata pejabat tersebut.

    “Namun, opsi itu adalah alat yang kami siapkan jika kesepakatan tak berhasil dicapai atau ada katalis lainnya yang dapat mengacaukan hubungan bilateral [AS-China],” ia menjelaskan, dikutip dari Reuters, Senin (23/6/2025).

    Informasi ini membuat saham perusahaan-perusahaan chip yang memiliki manufaktur di China kompak rontok pada Jumat (20/6). KLA Corp anjlok 2,4%, Lam Research turun 1,9%, dan Applied Materials tenggelam 2%.

    Sementara itu, saham Micron yang merupakan pesaing utama Samsung dan SK Hynic di sektor chip memori, naik 1,5%. Micron merupakan perusahaan chip AS yang mengandalkan manufaktur di kampung halamannya.

    Juru bicara TSMC menolak berkomentar. Samsung, SK Hynic, Lam Research, KLA, dan Applied Materials tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Sebagai informasi, pada bulan Oktober 2022, AS memberlakukan pembatasan besar-besaran pada peralatan pembuatan chip AS ke China. Namun, AS memberikan surat otorisasi kepada produsen asing seperti Samsung dan SK Hynix untuk menerima produk dari AS.

    Pada 2023 dan 2024, para perusahaan chip global menerima status Validated End User (VEU) agar dapat melanjutkan perdagangan tanpa hambatan.

    Perusahaan dengan status VEU dapat menerima barang tertentu dari perusahaan AS membutuhkan lisensi khusus.

    “Status VEU memungkinkan entitas untuk menerima produk dan teknologi yang dikendalikan AS dengan lebih mudah, cepat, dan andal,” tertera dalam situs web Kementerian Perdagangan AS.

    Otorisasi VEU disertai sejumlah persyaratan, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Salah satunya larangan atas peralatan tertentu dan persyaratan pelaporan.

    “Pembuat chip akan tetap dapat beroperasi di China,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan saat ditanya tentang kemungkinan pencabutan otorisasi tersebut.

    “Mekanisme penegakan hukum baru pada chip mencerminkan persyaratan perizinan yang berlaku untuk perusahaan semikonduktor lain yang mengekspor ke China dan memastikan AS memiliki proses yang setara dan timbal balik,” ia menjelaskan.

    Sumber dalam industri mengatakan jika perusahaan peralatan semikonduktor AS dipersulit mengirim barang ke luar negeri, hal ini akan membantu kompetitor dari China.

    “Ini merupakan [hadiah] bagi perusahaan China,” kata salah satu sumber dalam industri.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Juni 2025

    Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia Nasional 23 Juni 2025

    Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi I
    DPR RI
    mengimbau Presiden
    Prabowo Subianto
    beserta jajarannya memanfaatkan forum-
    forum internasional
    untuk terus menyuarakan
    perdamaian dunia
    .
    Wakil Ketua Komisi I DPR RI
    Dave Laksono
    mengatakan, Indonesia saat ini memiliki hubungan baik dengan negara-negara yang menjadi kekuatan utama di dunia.
    “Apalagi, dengan kunjungan Pak Prabowo, Presiden kita, ke Singapura dan juga Rusia. Ini menunjukkan kita memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara kekuatan utama di dunia,” kata Dave, kepada Kompas.com, Senin (23/6/2025).
    Hubungan baik tersebut, kata Dave, harus bisa dimanfaatkan oleh Prabowo untuk mengajak pemimpin-pemimpin negara di dunia mengedepankan komunikasi dalam penyelesaian konflik.
    “Maka dari itu kita harus bisa mengambil peran menyuarakan perdamaian di berbagai macam forum. Terus berupaya untuk menarik para pemimpin dunia untuk bisa berunding untuk mencapai satu kesepakatan agar perdamaian itu bisa benar-benar terjadi,” ujar Dave.
    Dave mengingatkan bahwa perdamaian dunia menjadi amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia 1945.
    Oleh karena itu, pemerintah harus terus menyuarakannya dan terlibat aktif dalam mewujudkannya.
    “Tentu kita akan terus menyerukan perdamaian sesuai dengan konstitusi dan Undang-Undang Dasar kita bahwa perdamaian di dunia itu menjadi suatu kebutuhan, di tengah ketidakpastian akibat berbagai macam hal yang bisa berdampak terhadap ekonomi global,” kata Dave.
    Dalam kesempatan itu, Dave juga menekankan bahwa jaminan keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik harus tetap menjadi prioritas utama pemerintah.
    “Untuk sekarang ini yang paling utama adalah mengevakuasi seluruh WNI kita dari wilayah-wilayah yang berpotensi, dan terus memonitor semua WNI kita di wilayah sekitar. Bilamana perlu dilakukan evakuasi secara maksimal, tentu harus segera dilaksanakan,” pungkas dia.
    Adapun pernyataan tersebut disampaikan Dave sebagai respons atas penyerangan wilayah Iran oleh Amerika Serikat (AS).
    Serangan itu dilancarkan di tengah memanasnya konflik antara Iran dengan Israel.
    Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengungkap alasan militer negaranya menyerang Iran pada Sabtu (21/6/2025).
    Hal itu diungkap Trump dalam pidato di hadapan rakyatnya di Gedung Putih pada hari yang sama pukul 10.00 waktu setempat.
    Dalam pidato tersebut, Trump juga mengumumkan bahwa pasukan militer negara tersebut telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.
    “Beberapa waktu lalu, militer AS melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir utama di rezim Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan,” kata dia, dikutip dari Fox News.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menlu Iran Bertolak ke Moskow, Bujuk Rusia Lawan AS?

    Menlu Iran Bertolak ke Moskow, Bujuk Rusia Lawan AS?

    GELORA.CO – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan mengunjungi Rusia untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kunjungan ini terkait serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran, Ahad.

    Berbicara pada konferensi pers di Istanbul pada Ahad pagi, diplomat top Iran mengumumkan bahwa dia akan mengunjungi Moskow pada Senin. Kunjungan itu untuk melakukan konsultasi serius di Rusia. 

    “Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis,” katanya. “Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami,” kata Araghchi.

    Ia menambahkan menyebutkan bahwa Rusia adalah salah satu penandatangan JCPOA. “Saya akan melakukan konsultasi serius dengan Presiden Rusia besok dan kami terus bekerja sama.” Kunjungan Araghchi ke Moskow terjadi di tengah agresi Israel dan AS di wilayah Iran.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan Israel dan AS telah “meledakkan” diplomasi dengan serangan udara mereka dalam beberapa pekan terakhir. Ia menegaskan, Iran tak bisa lagi dirayu kembali ke perundingan karena bukan mereka yang meninggalkan meja perundingan itu.

    Hal ini disampaikan Abbas Araghchi menanggapi seruan dari Inggris dan Uni Eropa agar Iran kembali ke meja perundingan. Dalam postingannya di X, dia berkata: “Pekan lalu, kami melakukan negosiasi dengan AS ketika Israel memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut.”

    “Pekan ini, kami mengadakan pembicaraan dengan E3/EU ketika AS memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut. Kesimpulan apa yang akan Anda ambil?” Ia tak habis pikir, bagi Inggris dan Perwakilan Tinggi UE, Iranlah yang harus ‘kembali’ ke meja perundingan. “Tapi bagaimana Iran bisa kembali ke diplomasi yang tidak pernah ia tinggalkan, apalagi diledakkannya?”

    Ketika ditanya apakah masih ada ruang untuk diplomasi setelah serangan AS, Araghchi menekankan “tidak sekarang”. “Pintu diplomasi harus selalu terbuka, namun hal tersebut tidak terjadi saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran. 

    “Negara saya sedang diserang, di bawah agresi, dan kami harus merespons berdasarkan hak sah kami untuk membela diri.” Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, katanya, “merupakan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat dimaafkan”.

    Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan “mayoritas” negara menentang “tindakan Israel dan Amerika Serikat”. “Trump, yang datang sebagai presiden pembawa perdamaian, memulai perang baru untuk AS,” katanya di saluran Telegram-nya setelah serangan AS terhadap Iran. “Amerika Serikat terlibat dalam konflik baru dengan prospek operasi darat. Dengan keberhasilan seperti ini, Trump tidak akan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.”

    Rusia sebelumnya telah memberikan peringatan kepada Amerika Serikat untuk tidak ikut menyerang Iran karena langkah itu akan secara radikal mengganggu stabilitas Timur Tengah. Hal itu diutarakan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Rabu (18/6/2025), sambil menuding serangan Israel ke Iran berisiko memicu sebuah kehancuran nuklir.

    Pada Januari 2025, Rusia dan Iran menandatangani perjanjian kerja sama strategis. Rusia diketahui juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel meski belakangan merenggang lantaran akibat perang Rusia-Ukraina.

    Sementara, Kepala Badan Intelijen Asing Rusia, Sergei Naryshkin, mengatakan situasi ketegangan antara Iran dan Israel saat ini berada dalam kondisi kritis. Adapun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan, serangan Israel terhadap infrastruktur nuklir Iran berarti dunia berjarak ‘milimeter’ terhadap kehancuran.

    Sementara, menteri Luar Negeri Perancis mengatakan negaranya tidak ambil bagian dalam serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Jean-Noel Barrot mengatakan dalam sebuah pesan di media sosial pada hari Ahad bahwa Prancis “telah memelajari dengan penuh keprihatinan” atas tindakan militer AS terhadap tiga situs nuklir.

    “Kami tidak terlibat dalam serangan-serangan ini atau dalam perencanaan mereka,” kata Barrot, seraya menambahkan bahwa Perancis “mendesak semua pihak untuk menahan diri guna menghindari eskalasi yang dapat menyebabkan perpanjangan konflik.”

    Barrot juga menegaskan kembali penolakan Perancis terhadap Iran yang mendapatkan akses terhadap senjata nuklir. “Prancis yakin bahwa solusi jangka panjang terhadap masalah ini memerlukan solusi yang dinegosiasikan dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi,” katanya. “Mereka tetap siap untuk berkontribusi dalam hal ini bersama dengan mitra-mitranya.”

    Menteri Kabinet Jonathan Reynolds mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris telah diberitahu AS sebagai sekutu utamanya, meskipun dia tidak mengetahui waktu sebenarnya. Dia mengatakan AS tidak meminta dukungan dan Inggris tidak terlibat.

    “Meskipun pemerintah Inggris tidak terlibat dalam serangan ini, kami telah melakukan persiapan ekstensif untuk segala kemungkinan,” kata Reynolds. Dia mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk menjaga warga negara Inggris serta pangkalan militer, personel, dan infrastruktur di wilayah tersebut.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia “sangat khawatir” dengan penggunaan kekuatan Amerika Serikat, dan menyebut serangan itu sebagai “eskalasi yang berbahaya.” Para pemimpin dunia mengeluarkan seruan untuk diplomasi. “Ada peningkatan risiko bahwa konflik ini dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali – dengan konsekuensi bencana bagi warga sipil, kawasan ini, dan dunia,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan di X. “Saya menyerukan kepada negara-negara anggota untuk melakukan deeskalasi.”

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan Iran tidak boleh mengembangkan senjata nuklir, namun mendesak untuk menahan diri. “Saya mendesak semua pihak untuk mundur, kembali ke meja perundingan dan mencegah eskalasi lebih lanjut,” katanya dalam postingan media sosial. Kallas akan memimpin pertemuan para menteri luar negeri blok 27 negara tersebut di Brussels pada hari Senin, dengan agenda utama perang Israel-Iran.

    Serangan AS terjadi setelah seminggu konflik terbuka antara Israel dan Iran, yang dipicu oleh rentetan serangan mendadak Israel terhadap struktur nuklir dan militer Iran.

    Serangan Israel dimulai pada 13 Juni. Menargetkan situs militer dan nuklir Iran, mereka membunuh beberapa pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir. Iran membalas dengan menembakkan ratusan rudal dan drone ke Israel, beberapa di antaranya menembus sistem pertahanan udara multi-tingkat yang dibanggakan negara itu. Perang sejauh ini telah menewaskan ratusan orang dan melukai lebih dari 1.000 orang di Iran, serta menewaskan puluhan  orang dan melukai ratusan lainnya di Israel.

    Iran menegaskan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. Namun Israel memandang program nuklir Iran sebagai ancaman nyata dan mengatakan kampanye militernya diperlukan untuk mencegah Iran membuat senjata atom.

    Meskipun badan-badan intelijen AS telah menilai bahwa Teheran tidak secara aktif membuat bom, Trump dan para pemimpin Israel berpendapat bahwa Teheran dapat dengan cepat membuat senjata nuklir, sehingga menjadikannya ancaman yang segera terjadi.

    Wilayah ini berada dalam ketegangan selama dua tahun terakhir ketika Israel berupaya memusnahkan kelompok militan Hamas, sekutu Iran, di Jalur Gaza, di mana perang masih berkecamuk setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.

    Presiden Donald Trump mengumumkan “serangan presisi besar-besaran” semalam terhadap situs nuklir Fordo, Isfahan dan Natanz Iran dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

    Menggambarkan hal tersebut sebagai “keberhasilan militer yang spektakuler,” ia mengatakan bahwa mereka telah “sepenuhnya melenyapkan” situs-situs nuklir. Iran, katanya, sekarang harus berdamai.

    Organisasi Energi Atom Iran membenarkan serangan tersebut, namun menegaskan program nuklirnya tidak akan dihentikan. Iran dan badan pengawas nuklir PBB mengatakan tidak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif di tiga lokasi setelah serangan tersebut.

    Situs pengayaan bahan bakar nuklir di Fordo terkubur jauh di bawah gunung, dan serangan terhadap situs tersebut menggunakan bom penghancur bunker yang dirancang untuk menembus tanah sebelum meledak, kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama saat membahas operasi militer. Hanya Amerika Serikat yang memiliki amunisi seberat 30.000 pon dan pesawat pengebom siluman yang digunakan untuk mengirimkannya.

    Trump memperingatkan akan ada serangan tambahan jika Teheran membalas terhadap pasukan AS, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji keputusan Trump untuk menyerang.

  • Konflik Iran-Israel, Ekonom Wanti-wanti Rupiah Bisa Makin Tertekan

    Konflik Iran-Israel, Ekonom Wanti-wanti Rupiah Bisa Makin Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom mewanti-wanti konflik Iran-Israel berpotensi memicu nilai tukar rupiah kian tertekan. Tak hanya itu, konflik tersebut juga memicu ekonomi Indonesia menjadi melambat.

    Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyebut bahwa jika Selat Hormuz mengalami gangguan, maka pasokan energi menjadi terganggu. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia akan melambat.

    “Tergantung eskalasi, jika selat Hormuz terganggu, suplai energi dunia terganggu, harga naik, ekonomi dunia dan Indonesia melambat,” kata Wijayanto kepada Bisnis, Minggu (22/6/2025).

    Wijayanto menambahkan, konflik Iran-Israel ini juga berpotensi mengganggu arus modal (capital flow) dan nilai tukar rupiah melemah.

    “Selain itu, risiko dunia meningkat, capital flow terganggu, bunga meningkat dan rupiah berpotensi tertekan,” ujarnya.

    Adapun, rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.390 per dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (19/6/2025), dan dibuka pada level (bid) Rp16.355 per dolar AS keesokan harinya. Namun pada akhir perdagangan, rupiah tercatat menuju level Rp16.399 per dolar AS (JISDOR 20 Juni 2025).

    Di sisi lain, Wijayanto memperkirakan dampak langsung dari konflik Iran-Israel ke neraca perdagangan Indonesia tidak terlalu signifikan.

    “Yang signifikan adalah dampak tidak langsung yang mempengaruhi Indonesia dari aspek keuangan dan energi,” tuturnya.

    Kendati demikian, menurut Wijayanto, Iran tidak akan memblokir Selat Hormuz lantaran jalur ini akan mempengaruhi China sebagai importir energi besar dari Timur Tengah.

    Mengutip dari Reuters, setelah berhari-hari musyawarah, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk bergabung dengan kampanye militer Israel melawan saingan utamanya Iran merupakan eskalasi besar konflik.

    Teranyar, pasukan militer AS telah menyerang tiga situs nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan, pada Sabtu (21/6/2025) malam.

    Trump mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan serangan yang sangat sukses. Kini, seluruh awak pesawat yang membawa bom ke Iran telah berhasil keluar.

    Tak sampai di sana, Kepala Negara AS itu juga mengancam akan melakukan serangan yang jauh lebih besar kepada Iran jika tak bersedia melakukan perdamaian.

    “Tetapi sekarang saatnya berdamai. Jika mereka tidak melakukannya, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” kata Trump dalam pidato yang disiarkan di akun X The White House, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

    Trump mengatakan tujuan dari serangan ini untuk menghancurkan kapasitas nuklir dan instrumen Iran serta menghentikan ancaman nuklir. Dia juga telah memutuskan untuk tidak akan membiarkan hal ini kembali terjadi.

    Dia kembali memberikan ultimatum bahwa Iran harus memilih antara menerima perdamaian atau menghadapi serangan yang jauh lebih parah dari apa yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir.

    “Tetapi jika perdamaian tidak segera datang, kami akan mengejar target lainnya dengan kecepatan dan keterampilan presisi. Sebagian besar dari mereka dapat disingkirkan dalam hitungan menit,” ujarnya.