Tempat Fasum: Gedung Putih

  • 7 Update Trump: Warning Perang Dagang-Ngamuk Netanyahu Diadili

    7 Update Trump: Warning Perang Dagang-Ngamuk Netanyahu Diadili

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus mengambil sejumlah kebijakan kontroversial pasca dilantik menjadi presiden pada Januari 2025 lalu. Sejumlah manuver, baik geopolitik maupun ekonomi, yang diambil Trump telah memicu sejumlah reaksi dari masyarakat dunia.

    Berikut 7 manuver terbaru Trump dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (30/6/2025):

    1. Klaim Gencatan Senjata Gaza “Sudah Dekat”, Palestina Skeptis

    Presiden AS Donald Trump kembali mengklaim bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza “sudah dekat”. Hal ini diumumkan di tengah perundingan intensif untuk mengakhiri konflik.

    “BUAT KEJADIAN DI GAZA. DAPATKAN KEMBALI SANDERANYA!!! DJT,” tulis Trump dalam akun Truth Socialnya, Minggu (29/6/2025).

    Menanggapi klaim ini, seorang warga Palestina bernama Ahmed Mansour, seorang guru sekolah dari Gaza, menyampaikan pandangannya. Menurutnya, banyak orang yang sudah skeptis dengan ucapan gencatan senjata.

    “Kami sudah sering mendengar janji-janji seperti ini. Setiap kali ada pembicaraan tentang gencatan senjata atau kesepakatan, harapan kami sedikit terangkat, tetapi kemudian kami kembali dihadapkan pada kenyataan pahit. Sampai kami melihat perubahan nyata di lapangan, pembunuhan berhenti, dan blokade dicabut, sulit bagi kami untuk benar-benar percaya.”

    2. Trump Warning Ketentuan Dagang Baru, Kanada Jadi Sorotan.

    Donald Trump akan mengirimkan surat kepada sekitar 200 negara terkait persyaratan tarif baru dan ketentuan perdagangan sebelum tanggal 9 Juli 2025. Batas waktu ini penting karena penangguhan tarif dagang tertentu untuk sejumlah negara, termasuk Uni Eropa, akan berakhir.

    Meski begitu, presiden asal Partai Republik itu menebalkan poinnya kepada Kanada, yang disebutnya sangat sulit diajak bekerja sama.

    “Berdasarkan Pajak yang sangat keterlaluan ini, dengan ini kami menghentikan SEMUA diskusi tentang Perdagangan dengan Kanada, yang berlaku segera. Kami akan memberi tahu Kanada tentang Tarif yang akan mereka bayarkan untuk berbisnis dengan Amerika Serikat dalam periode tujuh hari ke depan,” kata Trump.

    Trump juga kembali melontarkan ide agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS. Terkait hal ini, Trump juga mengumumkan akan menghentikan semua diskusi perdagangan dengan Kanada karena pajak layanan digital baru Kanada yang ia sebut akan merugikan perusahaan AS miliaran dolar.

    3. Emosi Netanyahu Diadili.

    Persidangan kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan langsung ditunda setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan kemarahannya atas tuduhan yang menjerat Netanyahu.

    Trump menegaskan bahwa AS telah mengeluarkan miliaran dolar setiap tahun untuk mendukung militer Israel dan menyebut persidangan itu sebagai “perburuan penyihir politik” yang mengganggu upaya negosiasi dengan Hamas dan Iran.

    “Sungguh mengerikan apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu. Dia adalah Pahlawan Perang, dan Perdana Menteri yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk membawa Keberhasilan Besar dalam menyingkirkan ancaman Nuklir yang berbahaya di Iran,” kata Trump.

    “Ini adalah PERBURUAN PENYIHIR POLITIK, sangat mirip dengan Perburuan Penyihir yang terpaksa saya alami… LEPASKAN BIBI, DIA PUNYA PEKERJAAN BESAR YANG HARUS DILAKUKAN!”

    “Secara ekonomi, kami memiliki kekuasaan seperti itu atas Kanada. Kami lebih suka tidak menggunakannya. Itu tidak akan berjalan baik bagi Kanada. Mereka bodoh karena melakukannya.”

    4. Trump siapkan Pengembangan AI.

    Presiden Trump dikabarkan sedang menyusun kebijakan yang secara signifikan akan meningkatkan dukungan untuk perluasan kecerdasan buatan (AI). Kebijakan ini termasuk mempermudah proyek pembangkit listrik untuk terhubung ke jaringan listrik dan menyediakan lahan federal untuk membangun pusat data AI.

    Pemerintahannya juga melaporkan rencana merilis “rencana aksi AI” dan menjadwalkan kegiatan kampanye terkait.

    “Kepemimpinan Amerika yang berkelanjutan dalam bidang Kecerdasan Buatan sangat penting untuk menjaga keamanan ekonomi dan nasional Amerika Serikat,” ujarnya.

    “Yang ingin kami lakukan adalah, kami ingin mempertahankannya di negara ini… Kami harus membangunnya.”

    5. Kritik “Perang Energi” Biden, Janjikan Harga BBM Turun Drastis.

    Dalam pidato terbarunya pada Minggu (29/6/2025), Presiden Donald Trump mengkritik tajam kebijakan energi pemerintahan sebelumnya sebagai “perang terhadap energi Amerika”.

    Ia berjanji akan membatalkan regulasi penghambat produksi energi domestik, berkomitmen membuat AS mandiri energi, dan menurunkan harga BBM hingga di bawah US$ 2 (Rp 32 ribu) per galon serta memangkas biaya listrik hingga 50% dalam 12-18 bulan pertama masa jabatannya.

    “Kami akan melepaskan energi Amerika, menghentikan perang terhadap energi, dan kami akan menurunkan harga bensin hingga di bawah US$ 2 per galon, dan kami akan menurunkan harga listrik hingga 50% dalam waktu 12 hingga 18 bulan, yang merupakan hal yang luar biasa,” paparnya.

    6. Siapkan Senjata Lawan Resesi.

    Gedung Putih pada Minggu (29/6/2025) menyatakan dukungan terhadap “RUU Besar yang Indah” (One Big Beautiful Bill) yang digadang-gadang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, melindungi lapangan kerja, dan menurunkan defisit anggaran.

    RUU ini dilaporkan mencakup perpanjangan pemotongan pajak era Trump, insentif untuk industri manufaktur domestik, dan peningkatan dana untuk keamanan nasional serta penegakan imigrasi. Senat AS telah memberikan persetujuan prosedural awal untuk RUU ini pada Sabtu malam.

    “Untuk semua anggota Partai Republik yang melakukan pemotongan biaya, termasuk saya, INGATLAH, kalian masih harus dipilih kembali. Jangan terlalu gila! Kami akan menebusnya, dikalikan 10, dengan PERTUMBUHAN, lebih dari sebelumnya,” tegasnya.

    “RUU YANG SATU, BESAR, DAN INDAH” telah DISAHKAN oleh DPR! Ini bisa dibilang sebagai bagian terpenting dari Undang-Undang yang akan pernah ditandatangani dalam Sejarah Negara kita!”

    7. Trump Gelar Hajatan Besar-besaran.

    Presiden Donald Trump dijadwalkan akan mengadakan kampanye besar di Iowa State Fairgrounds pada Kamis, 3 Juli 2025. Acara ini akan menjadi bagian dari dimulainya perayaan Hari Ulang Tahun ke-250 Amerika Serikat, yang diharapkan menjadi tur nasional.

    “Kita akan merayakan kehebatan dan pencapaian kita. Minggu ini, kita menghormati 250 tahun keberanian dan kejayaan serta kemenangan kekuatan tempur terbesar yang pernah ada di muka bumi: Angkatan Darat Amerika Serikat.”

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Drama Nuklir Memanas! Trump Paksa Iran Menyerah, AS Cs Mulai Panik?

    Drama Nuklir Memanas! Trump Paksa Iran Menyerah, AS Cs Mulai Panik?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ketegangan yang belum reda usai serangan udara oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amir-Saeid Iravani menegaskan bahwa Republik Islam tersebut tidak akan pernah menghentikan program pengayaan uraniumnya.

    “Pengayaan adalah hak kami, hak yang tidak bisa dicabut, dan kami ingin menegakkan hak ini,” kata Iravani kepada CBS News, Minggu (29/6/2025).

    Ia menegaskan bahwa program nuklir Iran bertujuan damai untuk kepentingan energi dan bukan untuk pengembangan senjata.

    Meski menyatakan kesiapan Iran untuk kembali ke meja perundingan, Iravani menyatakan bahwa kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk memulai putaran baru negosiasi. Ia mengkritik pendekatan Amerika Serikat, khususnya pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang sebelumnya menyebut bahwa Iran harus melakukan “penyerahan tanpa syarat.”

    “Itu bukan negosiasi. Itu pemaksaan kebijakan terhadap kami,” ujarnya. “Jika mereka benar-benar siap untuk bernegosiasi, mereka akan menemukan kami siap. Tapi jika mereka ingin mendikte, maka tidak mungkin ada perundingan.”

    Iravani juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada permintaan resmi dari AS untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, dan menyebut bahwa agresi militer baru-baru ini telah menciptakan iklim yang tidak kondusif untuk diplomasi.

    Dalam wawancara yang sama, Iravani menyatakan bahwa Iran tidak menutup kemungkinan untuk mentransfer cadangan uranium yang telah diperkaya ke negara lain jika ada kesepakatan dengan AS mengenai program nuklir.

    Hal ini termasuk uranium yang telah diperkaya hingga tingkat 20% dan 60%, tingkat yang sangat dekat dengan kategori senjata.

    Namun, ia kembali menegaskan bahwa Teheran tidak akan melepaskan haknya untuk memproduksi uranium di dalam negeri, syarat yang secara eksplisit ditolak oleh Washington.

    Iravani juga menjawab isu mengenai ancaman terhadap Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ia membantah adanya ancaman terhadap Grossi atau para inspektur IAEA, meskipun mengakui bahwa parlemen Iran telah memutuskan untuk menangguhkan kerja sama dengan badan internasional tersebut.

    Para inspektur IAEA masih berada di Iran, tetapi saat ini tidak memiliki akses ke fasilitas-fasilitas nuklir negara itu.

    “Mereka berada di Iran dan dalam kondisi aman, tetapi aktivitasnya telah ditangguhkan. Mereka tidak bisa mengakses situs kami… Penilaian kami adalah bahwa mereka tidak menjalankan tugas mereka dengan baik,” kata Iravani.

    Sebelumnya Grossi menyatakan bahwa meskipun sejumlah fasilitas telah diserang, kapasitas teknis Iran untuk memulai kembali pengayaan uranium tetap ada.

    “Dalam hitungan bulan, atau mungkin lebih cepat, mereka bisa memiliki beberapa rangkaian sentrifugal yang berputar dan menghasilkan uranium yang diperkaya,” kata Grossi kepada CBS News.

    Grossi mengungkapkan bahwa badan yang dipimpinnya tidak mengetahui apakah cadangan uranium yang telah diperkaya hingga 60% dipindahkan sebelum serangan, atau apakah telah hancur sebagian. “Harus ada klarifikasi pada titik tertentu,” katanya.

    Sementara itu, klaim Presiden Donald Trump bahwa fasilitas nuklir Iran “telah dihancurkan total” terus menuai bantahan.

    Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menegaskan bahwa Iran tidak memiliki cukup waktu untuk memindahkan uranium dari fasilitas Fordow sebelum serangan. Ia juga menduga bahwa kendaraan yang terlihat di sekitar lokasi sebelum serangan adalah tukang batu yang ditugaskan untuk menyegel fasilitas tersebut.

    “Sekarang ada ribuan ton batu di ruangan itu. Tempat itu benar-benar hancur,” klaim Trump.

    Namun, Washington Post melaporkan bahwa intelijen AS berhasil menyadap komunikasi internal Iran, yang mengindikasikan bahwa kerusakan yang terjadi tidak seburuk yang diperkirakan.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, meremehkan klaim Iran tersebut dan mengatakan bahwa “gagasan bahwa pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya mengetahui apa yang terjadi di bawah ratusan meter reruntuhan adalah omong kosong.”

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RUU Pajak & Belanja Trump Lolos, Potensi Tambah Utang AS US,5 Triliun

    RUU Pajak & Belanja Trump Lolos, Potensi Tambah Utang AS US$4,5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Senat AS, yang dikuasai Partai Republik, secara tipis menyetujui pembukaan debat atas Rancangan Undang-Undang atau RUU mengenai pemotongan pajak dan belanja pemerintah usulan Presiden Donald Trump pada Sabtu (28/6) malam waktu setempat.

    Dilansir dari Reuters, Minggu (29/6/2025), pemungutan suara dipenuhi drama politik, perpecahan internal, dan penundaan panjang akibat. Hasilnya, 51 banding 49 untuk membuka debat atas RUU setebal 940 halaman tersebut.

    Dua senator dari Partai Republik ikut bergabung dengan kubu Demokrat dalam menolak pembukaan debat. RUU ini mencakup pendanaan untuk berbagai prioritas utama Trump, mulai dari kebijakan imigrasi, pengamanan perbatasan, pemangkasan pajak, hingga peningkatan belanja militer.

    Melalui media sosial, Donald Trump menyambut langkah ini sebagai “kemenangan besar” atas RUU yang ia sebut “besar, indah, dan luar biasa.”

    Penundaan dan Permintaan Baca Ulang

    Setelah berjam-jam tertunda, para pemimpin Partai Republik dan Wakil Presiden JD Vance melakukan lobi tertutup guna membujuk para senator yang masih ragu untuk mendukung RUU tersebut.

    Namun, demikian, kubu Partai Demokrat meminta agar seluruh isi RUU dibacakan di lantai Senat—langkah prosedural yang bisa menunda dimulainya debat hingga Minggu sore.

    Demokrat menilai pemotongan pajak dalam RUU ini lebih menguntungkan kalangan kaya dengan mengorbankan program sosial untuk warga berpenghasilan rendah.

    “Senator Republik tengah berlomba meloloskan RUU radikal yang dirilis ke publik di tengah malam, berharap rakyat Amerika tidak menyadari isinya,” kata Pemimpin Minoritas Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer.

    Setelah pembacaan selesai, Senat akan menjalani debat hingga 20 jam, dilanjutkan dengan sesi amandemen maraton atau vote-a-rama, sebelum akhirnya dilakukan pemungutan suara final. Proses ini ditargetkan selesai pada Senin.

    Penolakan Internal dan Tekanan Trump

    Dua senator Republik, Thom Tillis dan Rand Paul, menolak pembukaan debat. Penolakan tersebut sempat membuat peluang pengesahan terlihat goyah.

    Trump mengecam Tillis, yang menentang pemangkasan program Medicaid untuk warga miskin karena dinilai akan berdampak buruk bagi negara bagian asalnya, North Carolina. Tillis sendiri akan maju dalam pemilu ulang tahun depan.

    “Sudah banyak orang menyatakan ingin menantang Senator Thom Tillis di pemilu pendahuluan. Saya akan bertemu mereka dalam beberapa minggu ke depan,” tulis Trump di media sosial.

    Rand Paul juga menolak RUU tersebut karena dinilai akan menaikkan batas pinjaman federal sebesar US$5 triliun, memperparah utang AS yang sudah mencapai US$36,2 triliun.

    “Apakah Rand Paul kembali memilih ‘TIDAK’ malam ini? Ada apa dengan orang ini???” cuit Trump.

    Negosiasi Tertutup dan Dukungan Kelompok Garis Keras

    Pemungutan suara sempat berada dalam ketidakpastian selama berjam-jam saat JD Vance, pemimpin mayoritas John Thune, dan sejumlah tokoh Republik lainnya mencoba meyakinkan para penolak. Tidak diketahui pasti kesepakatan apa saja yang ditawarkan untuk menarik dukungan.

    Senator garis keras seperti Rick Scott, Mike Lee, dan Cynthia Lummis yang semula ingin pemangkasan anggaran lebih dalam akhirnya mendukung RUU ini. Senator Ron Johnson yang awalnya menolak, kemudian juga membalikkan suara menjadi mendukung.

    Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Trump memantau jalannya pemungutan suara dari Oval Office hingga larut malam.

    RUU besar ini akan memperpanjang pemotongan pajak pada 2017—capaian utama Trump di masa jabatan pertamanya—serta memotong pajak lainnya dan meningkatkan anggaran pertahanan serta keamanan perbatasan.

    Berdasarkan analisis Komite Pajak Gabungan (Joint Tax Committee) independen, ketentuan pajak dalam RUU ini akan mengurangi pendapatan pemerintah sebesar US$4,5 triliun dalam 10 tahun ke depan, memperbesar beban utang nasional.

    Kendati demikian, Gedung Putih mengklaim RUU ini akan memangkas defisit tahunan sebesar US$1,4 triliun.

    Perubahan Medicaid dan Pajak Daerah

    Sejumlah senator Republik dari negara bagian dengan wilayah rural menolak pemangkasan dana Medicaid bagi penyedia layanan kesehatan di pedesaan, termasuk rumah sakit kecil. RUU ini akhirnya merevisi kebijakan tersebut dengan menunda pemotongan dan menambahkan dana sebesar US$25 miliar bagi penyedia Medicaid rural mulai 2028 hingga 2032.

    RUU ini juga menaikkan batas potongan pajak negara bagian dan lokal (SALT cap) menjadi US$40.000 dengan penyesuaian inflasi tahunan 1% hingga 2029. Setelah itu, batasnya akan kembali ke level saat ini, yakni US$10.000. Bagi individu berpenghasilan di atas US$500.000 per tahun, batas ini secara bertahap akan dikurangi.

    Ketentuan ini menjadi perhatian serius bagi anggota DPR dari Partai Republik yang berasal dari negara bagian pesisir seperti New York, New Jersey, dan California, yang peran mereka penting dalam menjaga mayoritas tipis partai di DPR.

    Mekanisme Legislasi Khusus dan Risiko Gagal Bayar

    Partai Republik menggunakan manuver legislasi khusus untuk melewati ambang 60 suara yang biasanya dibutuhkan untuk meloloskan RUU di Senat yang beranggotakan 100 orang.

    Sementara itu, Demokrat bersiap mengajukan berbagai amandemen untuk membatalkan pemotongan anggaran pada program bantuan kesehatan pemerintah untuk lansia, warga miskin, dan penyandang disabilitas, serta bantuan pangan bagi keluarga berpenghasilan rendah.

    RUU ini juga mencakup kenaikan plafon utang pemerintah federal dalam jumlah besar untuk menghindari risiko gagal bayar utang negara dalam beberapa bulan ke depan.

    Jika RUU ini disahkan oleh Senat maka akan dikembalikan ke DPR untuk disahkan secara final sebelum ditandatangani Trump menjadi undang-undang. Versi awal RUU ini sebelumnya telah disetujui DPR bulan lalu.

  • Sepakat dengan AS, China akan Percepat Ekspor Mineral Tanah Jarang ke Amerika

    Sepakat dengan AS, China akan Percepat Ekspor Mineral Tanah Jarang ke Amerika

    JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan AS dan China telah menyelesaikan masalah seputar pengiriman mineral tanah jarang dan magnet ke Amerika.

    Sebagai bagian dari pembalasan terhadap tarif baru AS, China menangguhkan ekspor berbagai mineral dan magnet penting, yang mengacaukan rantai pasokan yang penting bagi produsen mobil, produsen kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer di seluruh dunia.

    Selama perundingan dagang AS-Tiongkok pada Mei di Jenewa, Beijing berkomitmen untuk mencabut tindakan yang diberlakukan sejak 2 April, tetapi bahan-bahan penting tersebut tidak bergerak secepat yang disepakati sehingga AS menerapkan tindakan balasan.

    “Saya yakin sekarang bahwa kita — seperti yang disepakati, magnet akan mengalir,” kata Bessent dalam wawancara dengan Fox Business Network dilansir Reuters, Sabtu, 28 Juni.

    Upaya untuk menyelesaikan perselisihan tersebut termasuk panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang membuat tim dari kedua belah pihak bertemu lagi di London, saat para negosiator mencoba mengakhiri perang dagang antara ekonomi terbesar di dunia.

    Trump mengatakan pada Kamis, Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan dengan China pada hari sebelumnya, tetapi tidak memberikan rinciannya.

    Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dengan China tentang cara mempercepat pengiriman tanah jarang ke AS.

    “Pemerintah dan Tiongkok sepakat untuk melakukan kesepahaman tambahan untuk kerangka kerja guna mengimplementasikan perjanjian Jenewa yang melibatkan percepatan pengiriman mereka ke AS,” kata pejabat itu.

    Kementerian perdagangan China mengatakan kedua negara telah mengonfirmasi rincian tentang kerangka kerja implementasi konsensus pembicaraan perdagangan Jenewa.

    China akan menyetujui aplikasi ekspor barang-barang yang dikendalikan sesuai dengan hukum. Tidak disebutkan tentang tanah jarang.

    Tiongkok memiliki pembatasan penggunaan ganda pada tanah jarang yang dianggapnya “sangat serius” dan telah memeriksa pembeli untuk memastikan bahan-bahan tersebut tidak dialihkan untuk keperluan militer AS, menurut sumber industri.

    Hal ini telah memperlambat proses perizinan.

    Kesepakatan Jenewa itu goyah karena pembatasan ekspor mineral penting oleh Tiongkok, yang mendorong pemerintahan Trump untuk menanggapinya dengan kontrol ekspornya sendiri yang mencegah pengiriman perangkat lunak desain semikonduktor, pesawat terbang, dan barang-barang lainnya ke Tiongkok.

     

    Pada awal Juni, Reuters melaporkan China telah memberikan lisensi ekspor sementara kepada pemasok logam tanah jarang dari tiga produsen mobil teratas AS, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, karena gangguan rantai pasokan mulai muncul.

    Kemudian pada bulan itu, Trump mengatakan ada kesepakatan dengan China di mana Beijing akan memasok magnet dan mineral tanah jarang sementara AS akan mengizinkan mahasiswa Tiongkok di perguruan tinggi dan universitasnya.

    Meskipun kesepakatan itu menunjukkan potensi kemajuan setelah berbulan-bulan ketidakpastian dan gangguan perdagangan sejak Trump menjabat pada Januari, hal itu juga menggarisbawahi jalan panjang menuju kesepakatan perdagangan final dan definitif antara kedua rival ekonomi tersebut.

  • Trump Isyaratkan Perpanjangan Tenggat Tarif, Pasar Global Bersiap

    Trump Isyaratkan Perpanjangan Tenggat Tarif, Pasar Global Bersiap

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka peluang untuk memperpanjang atau memberi kelonggaran terkait dengan tenggat tarif timbal balik yang akan berakhir pada awal Juli 2025.

    “Tidak, kami bisa melakukan apa pun yang kami inginkan. Kami bisa memperpanjangnya. Bisa juga memperpendek,” ujar Trump, saat ditanya apakah batas waktu tersebut bersifat tetap, dikutip dari CNBC International pada Sabtu (28/6/2025)

    Pertanyaan tersebut awalnya merujuk pada tenggat 9 Juli, yakni batas waktu bagi AS dan Uni Eropa untuk menyelesaikan perjanjian dagang, sebelum tarif impor sebesar 50% terhadap produk Uni Eropa diberlakukan.

    Namun, pernyataan Trump juga tampak mengarah pada 8 Juli, saat masa penangguhan selama 90 hari atas tarif timbal balik akan berakhir, dan tarif per negara kembali melonjak ke level awal yang jauh lebih tinggi.

    Meski Trump menyampaikan fleksibilitas soal waktu, perintah eksekutif yang dia tandatangani pada 9 April tidak bersifat fleksibel kecuali direvisi secara resmi.

    Perintah itu menurunkan tarif per negara menjadi rata-rata 10% untuk masa penangguhan 90 hari, dan menyebutkan bahwa kebijakan tersebut bersifat sementara. Jika tidak ada revisi, maka tarif tinggi akan kembali berlaku otomatis dalam 12 hari ke depan.

    Kebijakan tersebut berisiko memicu gejolak ekonomi global yang serupa dengan kondisi ketika Trump pertama kali mengumumkan tarif masif pada 2 April, dalam momen yang dia sebut sebagai Hari Pembebasan

    Kala itu, negara-negara mitra dagang dikejutkan oleh tarif impor setinggi hampir 50% atas berbagai produk. Langkah ini memicu kepanikan pasar global, kritik dari para investor, pemimpin dunia, dan pelaku usaha.

    Satu pekan setelahnya, Trump mengumumkan penangguhan selama 90 hari untuk memberikan ruang negosiasi.

    Gedung Putih sebelumnya menyatakan akan menyusun perjanjian dagang bilateral dengan puluhan negara selama masa tenggat. Namun, hingga kurang dari dua pekan menjelang berakhirnya masa penangguhan, hanya China dan Inggris yang telah mencapai kesepakatan parsial.

    Kedua kesepakatan tersebut lebih menyerupai kerangka awal (framework) ketimbang perjanjian final. Kementerian Perdagangan China mengatakan pada Jumat bahwa kedua negara telah menyepakati rincian kerangka kerja tersebut dalam pembicaraan sebelumnya.

    Trump menyebut, AS telah membuat kesepakatan dengan mungkin empat atau lima negara. Tetapi, dia menyebut, pihaknya kami punya sekitar lebih dari 200 negara dalam daftar target tarif per negara sejak April.

    “Jadi, dalam sekitar satu setengah minggu ke depan — atau bisa jadi lebih cepat — kami akan mengirim surat kepada negara-negara itu. Kami sudah bicara dengan banyak dari mereka, dan akan memberitahu berapa tarif yang harus mereka bayar untuk bisa berbisnis di Amerika Serikat. Prosesnya akan sangat cepat,” lanjutnya.

    Pernyataan Trump menegaskan sinyal dari para pejabat pemerintah bahwa batas waktu tarif tersebut bisa berubah.

    Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada Kamis (26/6/2025) waktu setempat menyebut tenggat waktu itu mungkin akan diperpanjang. Tetapi, dia menegaskan hal itu merupakan keputusan Trump.

    Sebelumnya, pada akhir Mei, pengadilan dagang federal telah membatalkan tarif tersebut, menyatakan bahwa undang-undang yang digunakan Trump tidak memberikan kewenangan sebagaimana diklaimnya. Akan tetapi, putusan tersebut masih ditangguhkan oleh pengadilan banding federal dan belum berlaku efektif.

  • Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

    Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa saja tercapai dalam waktu dekat, bahkan dalam satu minggu ke depan. Hal ini disampaikan Trump dalam pernyataan kepada media, menegaskan bahwa pihaknya melihat peluang besar bagi tercapainya kesepakatan damai sementara.

    “Saya pikir kita hampir sampai,” ujar Trump, dikutip dari CBS News, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Ia melanjutkan dengan menyatakan keyakinannya bahwa pekan depan dapat mencapai kesepakatan.

    Sejak beberapa pekan terakhir, Gedung Putih gencar mendorong solusi damai atas konflik berkepanjangan di Gaza yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa. Salah satu upaya yang menonjol adalah proposal gencatan senjata selama 50 hingga 60 hari yang diajukan utusan Timur Tengah Presiden Trump, Steve Witkoff, pada akhir Mei lalu.

    Dalam proposal itu, Hamas diminta untuk membebaskan 10 sandera yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 18 orang lainnya. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 125 narapidana seumur hidup, 1.111 tahanan Palestina, serta 180 jenazah tahanan.

    Pemerintah Israel dikabarkan menyetujui kesepakatan tersebut. Namun, Hamas hanya merespons dengan berbagai catatan dan amandemen, yang kemudian dinilai oleh Witkoff tidak dapat diterima. Kebuntuan ini membuat pembicaraan sempat mandek, namun Trump tetap optimis bahwa titik temu bisa ditemukan dalam waktu dekat.

    Agresi Israel di Gaza bermula pada 7 Oktober 2023, usai Hamas melancarkan serangan ke wilayah selatan Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang, serta menculik lebih dari 250 sandera. Israel merespons dengan serangan udara dan darat besar-besaran ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, telah menewaskan lebih dari 56.000 orang hingga saat ini. Beberapa jeda kemanusiaan sempat disepakati sejak awal 2025, namun tidak berlangsung lama dan pertempuran kembali berlanjut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus ditekan oleh keluarga sandera untuk segera mencapai kesepakatan. Namun, ia tetap berpegang pada sikap bahwa perang tidak akan berakhir sebelum Hamas dilumpuhkan. Netanyahu membuka kemungkinan adanya jeda sementara, tetapi hanya untuk kepentingan pembebasan sandera, bukan penghentian permanen operasi militer.

    Di tengah konflik yang terus memanas, bantuan kemanusiaan mulai disalurkan kembali melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah badan yang didukung oleh AS dan Israel. Distribusi bantuan ini sempat menuai kontroversi karena adanya insiden penembakan di sekitar lokasi pembagian makanan. Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, menyebut lokasi itu sebagai “jebakan maut”, meskipun pihak penyelenggara membantah tuduhan tersebut. Trump sendiri menilai sistem distribusi saat ini “berfungsi cukup baik.”

    Sementara itu, gencatan senjata terpisah antara Israel dan Iran yang diumumkan awal pekan ini dilaporkan masih berlangsung stabil, mengakhiri lebih dari satu pekan ketegangan antara dua negara tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mulai Rangkulan, AS Kini Bisa Nikmati Harta Karun China

    Mulai Rangkulan, AS Kini Bisa Nikmati Harta Karun China

    Jakarta

    Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan China. Hal ini salah satunya menyangkut cara mempercepat pengiriman mineral langka atau mineral tanah jarang dari China ke AS.

    Dilansir dari Reuters, Jumat (27/6/2025), persoalan kesepakatan tersebut disampaikan seorang pejabat Gedung Putih pada Kamis kemarin, di tengah upaya untuk mengakhiri perang dagang antara ekonomi terbesar di dunia itu.

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan, Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan dengan China pada hari Rabu. Namun Trump tak memberikan rincian tambahan apakah mungkin akan ada kesepakatan terpisah bersama India.

    Selama pembicaraan perdagangan AS-China pada bulan Mei di Jenewa, Beijing berkomitmen untuk menghapus tindakan balasan non-tarif yang dikenakan terhadap Amerika Serikat sejak 2 April. Akan tetapi, tidak jelas bagaimana beberapa tindakan tersebut akan ditarik kembali.

    Sebagai bagian dari pembalasannya terhadap tarif baru AS, China menangguhkan ekspor berbagai mineral kritis dan magnet. Hal ini mengacaukan rantai pasokan yang penting bagi produsen mobil, produsen kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer di seluruh dunia.

    “Pemerintah dan China sepakat untuk melakukan kesepahaman tambahan untuk kerangka kerja guna mengimplementasikan perjanjian Jenewa,” kata seorang pejabat Gedung Putih pada hari Kamis.

    Pejabat tersebut bilang, kesepakatan tersebut adalah tentang bagaimana dapat mengimplementasikan percepatan pengiriman tanah jarang ke AS lagi. Seorang pejabat lainnya menambahkan, perjanjian AS-China telah terjadi sejak awal minggu ini.

    Hal ini didukung dengan pernyataan Sekretaris Perdagangan AS Howard Lutnick yang sebelumnya pernah menyebut kalau China akan mengirimkan mineral tanah jarang kepada AS.

    “Mereka akan mengirimkan tanah jarang kepada kami. (Dan begitu mereka melakukannya), kami akan mencabut tindakan balasan kami,” Ujar Lutnick.

    Pada hari Jumat, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa kedua negara telah mengonfirmasi rincian tentang kerangka kerja implementasi konsensus pembicaraan perdagangan Jenewa. Dikatakan bahwa China akan menyetujui aplikasi ekspor barang-barang yang dikendalikan sesuai dengan hukum, namun tidak disebutkan tentang tanah jarang.

    Meskipun perjanjian tersebut menunjukkan potensi kemajuan setelah berbulan-bulan ketidakpastian dan gangguan perdagangan sejak Trump menjabat pada bulan Januari, perjanjian tersebut juga menggarisbawahi jalan panjang menuju kesepakatan perdagangan final dan definitif antara kedua rival ekonomi tersebut.

    Sebelumnya, China telah mengambil pembatasan penggunaan ganda pada tanah jarang dengan sangat serius. Mereka juga telah memastikan bahwa bahan-bahan tersebut tidak dialihkan untuk keperluan militer AS. Hal ini telah memperlambat proses perizinan.

    Kesepakatan Jenewa telah goyah karena pembatasan ekspor mineral penting oleh China, yang mendorong pemerintahan Trump untuk menanggapi dengan kontrol ekspornya sendiri. Langkah ini menghentikan pengiriman perangkat lunak desain semikonduktor, pesawat terbang, serta barang-barang lainnya ke China.

    Namun pada awal Juni, sumber Reuters melaporkan, China telah memberikan lisensi ekspor sementara kepada pemasok tanah jarang dari tiga produsen mobil teratas AS. Hal ini karena gangguan rantai pasokan mulai muncul dari pembatasan ekspor pada bahan-bahan tersebut.

    Kemudian tidak lama setelahnya, Trump mengatakan ada kesepakatan dengan China di mana Beijing akan memasok magnet dan mineral tanah jarang. Sementara AS akan mengizinkan mahasiswa China di perguruan tinggi dan universitasnya.

    (shc/rrd)

  • Bos CIA Klaim Punya Bukti Nuklir Iran Lumpuh Dihancurkan AS

    Bos CIA Klaim Punya Bukti Nuklir Iran Lumpuh Dihancurkan AS

    Washington

    Terdapat keraguan apakah serangan bom Amerika Serikat ke lokasi-lokasi kunci program nuklir di Iran berhasil membuatnya luluh lantak. Direktur CIA pun maju ke depan untuk mencoba menepis kecurigaan.

    Dalam pernyataannya, dikutip detikINET dari CNN, Direktur CIA John Ratcliffe menyebut agensinya mendapatkan bukti kredibel yang mengindikasikan program nuklir Iran rusak parah oleh serangan bom penghancur bunker AS.

    Tanpa memberikan detail, John menyebut bukti yang ada termasuk informasi intelijen baru dari sumber dan metode yang dapat diandalkan mengindikasikan bahwa beberapa fasilitas kunci nuklir Iran rusak dan butuh waktu beberapa tahun untuk dibangun kembali.

    Pernyataannya dikemukakan sehari usai penilaian awal Defense Intelligence Agency, badan intelijen Pentagon, yang dibocorkan sumber, menyimpulkan dua situs nuklir Iran di Natanz dan Fordow memang rusak, tapi komponen intinya mungkin bisa dioperasikan lagi hanya dalam beberapa bulan. Juga disebut, stok uranium Iran yang diperkaya mungkin telah dipindah sebelum serangan.

    Gedung Putih sudah membantah penilaian itu menyusul klaim Donald Trump bahwa serangan AS menghancurkan kemampuan Iran untuk memproduksi senjata nuklir. Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard juga mengunggah di X bahwa info intelijen baru mengindikasikan nuklir Iran dihancurkan.

    “Intelijen baru mengonfirmasi apa yang telah dinyatakan @POTUS berkali-kali: fasilitas nuklir Iran dihancurkan. Jika Iran memilih membangun kembali, mereka harus membangun kembali ketiga fasilitas (Natanz, Fordow, Esfahan) sepenuhnya, yang kemungkinan makan waktu bertahun-tahun,” klaimnya.

    Penilaian kerusakan pertempuran oleh DIA memang dapat memakan waktu sampai berhari-hari atau berminggu-minggu. Analisis awal DIA dilakukan hanya 24 jam setelah serangan sehingga kesimpulannya nanti masih dapat berubah.

    Menurut seorang pejabat AS, analisis DIA itu tidak dikoordinasikan dengan komunitas intelijen lebih luas dan dokumen itu sendiri mengakui bahwa perlu waktu berminggu-minggu untuk penilaian akhir.

    Trump sendiri kemudian mengakui dampak serangan AS ke Iran masih misterius.”Dokumen itu mengatakan itu bisa menjadi kerusakan yang sangat parah. Mereka mengatakan itu bisa terbatas (kerusakannya) atau bisa sangat parah. Mereka benar-benar tidak tahu selain mengatakan itu bisa terbatas atau bisa sangat, sangat parah,” katanya, mengacu pada penilaian DIA.

    (fyk/fay)

  • Donald Trump Klaim Israel-Iran Damai Berkat Serangan AS, Bandingkan dengan Hiroshima

    Donald Trump Klaim Israel-Iran Damai Berkat Serangan AS, Bandingkan dengan Hiroshima

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang telah menewaskan ratusan orang selama 12 hari terakhir kini telah berakhir.

    Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers penutupan KTT NATO di Belanda, Rabu, 25 Juni 2025, waktu setempat.

    “Kami pikir ini sudah selesai. Saya tidak berpikir mereka akan saling serang kembali,” kata Trump, dikutip dari USA Today, Kamis, 26 Juni 2025.

    Ia menambahkan bahwa timnya akan melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Iran pekan depan.

    Trump juga membandingkan serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang dilakukan AS pada 1945, yang menjadi penanda akhir Perang Dunia II.

    “Kalau melihat Hiroshima, kalau melihat Nagasaki, itu juga mengakhiri perang. Ini mengakhiri perang dengan cara yang berbeda,” ujar Trump.

    Namun, klaim Trump mendapat tantangan dari laporan intelijen yang bocor ke publik. Laporan itu menyebut bahwa dampak serangan terhadap program nuklir Iran hanya bersifat sementara, yakni menunda aktivitas mereka selama beberapa bulan, bukan bertahun-tahun seperti yang diklaim oleh Trump dan pejabat Gedung Putih lainnya.

    Dikatakan pula bahwa beberapa komponen utama program nuklir Iran, seperti sentrifugal dan persediaan uranium yang telah diperkaya, masih dalam kondisi utuh.

    Namun, pemerintahan Trump bersikukuh bahwa tiga fasilitas utama, yaitu, Fordow, Natanz, dan Isfahan, telah dihancurkan total, merujuk pada citra satelit terbaru yang diklaim sebagai bukti kuat.

    “Mereka tidak melihatnya. Yang bisa mereka lakukan hanya menebak,” ujar Trump tentang laporan intelijen tersebut.

    Di media sosial, ia menambahkan, “Kami telah mengumpulkan intelijen tambahan, dan kami juga telah berbicara dengan orang-orang yang melihat langsung lokasi tersebut, dan lokasi itu hancur total!”

    IAEA: Iran Masih Miliki Ilmu dan Kapasitas Nuklir

    Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengingatkan bahwa kerusakan fisik bukanlah satu-satunya faktor penting dalam menangani isu nuklir Iran. Ia menekankan perlunya kerja sama internasional untuk solusi jangka panjang.

    “Pengetahuan teknologinya ada, dan kapasitas industrinya juga ada. Itu tak bisa disangkal. Jadi kita harus bekerja sama dengan mereka,” kata Grossi.

    Ia juga menegaskan pentingnya agar inspektur IAEA diberikan akses kembali ke fasilitas-fasilitas Iran untuk melakukan penilaian langsung.

    Meski Trump menilai kemampuan nuklir Iran telah hancur dan menganggap kesepakatan tidak mendesak, utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, masih berharap tercapainya perdamaian.

    Dalam keterangan terbaru, Witkoff menyatakan bahwa AS tetap pada posisinya, yakni, Iran tidak boleh mengembangkan senjata nuklir.

    “Kita tidak bisa membiarkan ada proses persenjataan. Itu akan membuat kawasan ini tidak stabil. Semua negara akan merasa perlu memiliki bom, dan itu tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Trump juga membuka kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Iran, khususnya di sektor minyak, meski tidak memberikan komitmen pasti.

    “Mereka akan butuh uang untuk membangun kembali negara itu. Kami ingin melihat itu terjadi,” kata dia saat ditanya apakah sanksi minyak terhadap Iran akan dilonggarkan.

    Meski demikian, ia menyatakan bahwa kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Teheran masih berlaku. ****

  • Warga RI Mulai Kecanduan ChatGPT, Ini Bukti dari Penciptanya

    Warga RI Mulai Kecanduan ChatGPT, Ini Bukti dari Penciptanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan ChatGPT di Indonesia melonjak tiga kali lipat dalam waktu setahun. Fakta ini diungkap oleh Chief Economist OpenAI, Ronnie Chatterji, dalam forum bertajuk Unlocking the economic impact of AI in emerging markets.

    “Kami melihat pertumbuhan yang sangat drastis dalam setahun terakhir dalam hal penggunaan ChatGPT dan produk OpenAI di Indonesia,” ujarnya dalam forum yang disiarkan di YouTube East Ventures, Rabu (25/6/2025).

    “Penggunaannya meningkat 3 kali lipat hanya dalam kurun waktu sedikit lebih dari setahun,” imbuhnya.

    Menurut Ronnie, pertumbuhan ini mencerminkan adopsi cepat generative AI di Indonesia, tidak hanya sebagai produk konsumsi tetapi juga sebagai alat kerja di sektor bisnis. Ia menekankan bahwa perkembangan ini ditopang oleh kalangan muda.

    “Pasar ini sangat didominasi oleh anak muda. Ini adalah dunianya anak muda, dan profil demografi kalian menunjukkan bahwa generasi muda akan memimpin perkembangan di Indonesia,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Penasihat Teknologi Gedung Putih itu.

    Ia juga mengungkap tren penggunaan ChatGPT yang makin luas. Mulai dari belajar keterampilan baru, meminta saran, hingga membuat gambar dan mencari informasi faktual.

    Image generation, kata dia, bahkan menjadi salah satu fitur paling populer di Indonesia.

    “Banyak siswa yang mengatakan bahwa mereka menggunakan ChatGPT untuk belajar coding atau membantu menulis kode,” katanya.

    Meski demikian, ia menyebut penggunaan API oleh developer di Indonesia masih memiliki ruang besar untuk tumbuh. Indonesia masuk 30 besar secara global dalam hal penggunaan API OpenAI oleh pengembang aplikasi.

    Chatterji menyimpulkan bahwa potensi ekonomi Indonesia di era AI akan ditentukan oleh generasi muda dan kesiapan dunia bisnis untuk bertransformasi.

    “Jika saya kembali ke sini, katakanlah dalam enam minggu, enam bulan, atau satu tahun dari sekarang, saya yakin akan melihat pertumbuhan besar di pasar ini. Saya akan melihat pertumbuhan dari sisi startup dan dunia usaha, karena saya pikir itulah kunci untuk membuka kemakmuran ekonomi di Indonesia dan di luar negeri.” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]