Tempat Fasum: Gedung Putih

  • ‘Kado’ Trump Tidak Gratis! RI Harus Jalankan 4 Syarat Ini

    ‘Kado’ Trump Tidak Gratis! RI Harus Jalankan 4 Syarat Ini

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan ‘kado’ kepada Indonesia berupa pemangkasan tarif impor menjadi 19% dari sebelumnya sebesar 32%. Meski begitu, Trump tidak serta merta memberikan kado kepada Indonesia secara gratis. Trump memberikan 4 syarat kepada Pemerintah Indonesia.

    Mengutip dari CNN Business, Rabu (16/7/2025), 4 syarat tersebut adalah pertama Indonesia tidak akan mengenakan tarif apapun terhadap produk ekspor dari AS.

    Kedua, Indonesia akan membeli produk energi dari AS senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 244 triliun (kurs Rp 16.271/US$). Ketiga, Indonesia akan membeli produk pertanian dari AS senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun

    Keempat, Indonesia akan membeli 50 pesawat Boeing yang kebanyakan seri 777. Rencananya pembelian ini melalui maskapai Garuda Indonesia.

    Mengutip CNBC, Trump mengatakan dalam sebuah unggahan singkat di media sosial bahwa kesepakatan tersebut merupakan hasil dari interaksi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, cerdas, dan kami mencapai kesepakatan,” kata Trump di Gedung Putih.

    Menteri Perdagangan Howard Lutnick dalam acara “Halftime Report” di CNBC menyatakan bahwa Indonesia akan menghapus tarifnya atas barang-barang AS sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

    “Tidak ada tarif di sana. Mereka membayar tarif di sini,” kata Lutnick.

    Indonesia adalah salah satu dari 25 mitra dagang utama Amerika Serikat, dengan kedua negara memperdagangkan barang senilai lebih dari US$ 38 miliar pada tahun 2024, menurut Departemen Perdagangan. Defisit perdagangan AS dengan Indonesia mencapai US$ 17,9 miliar tahun lalu.

    Tonton juga video “Trump: Kami Punya Akses Penuh di RI, Tembaga dan Semuanya” di sini:

    (acd/acd)

  • Trump Incar Tembaga Indonesia, ESDM Buka Suara

    Trump Incar Tembaga Indonesia, ESDM Buka Suara

    Jakarta

    Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan dagang yang menetapkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 19%. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, pemerintah memberikan akses bagi AS untuk melakukan ekspor-impor produk mineral dari Indonesia.

    Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Minerba dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, menyatakan pemerintah Indonesia telah lama membuka akses perdagangan komoditas tersebut dan akses ini sebenarnya terbuka untuk semua pihak, bukan hanya AS.

    “Kalau free access selama ini kan kita memang open saja, kan, untuk mineral loh ya. Kita open siapa yang mau beli dari kita silahkan saja,” ujar Winarno di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Trump sebelumnya menegaskan kesepakatan dagang Indonesia dan AS memberikan akses penuh atas semua hal di Indonesia. Termasuk berbagai sumber daya alam, seperti tembaga, tanpa harus dikenakan tarif.

    Trump menilai, kesepakatan ini merupakan bagian paling penting dari negosiasi tarif antara RI-AS. “Kami telah membuat kesepakatan dengan Indonesia.

    Saya berbicara dengan presidennya yang luar biasa, sangat populer, kuat, cerdas. Dan kami menyepakati perjanjian, kami mendapatkan akses penuh ke Indonesia, segalanya,” kata Trump seperti dikutip dari Youtube resmi Gedung Putih, Rabu (16/7/2025).

    “Seperti yang Anda tahu, Indonesia sangat kuat dalam hal tembaga. Tapi kami punya akses penuh ke semua itu. Kami tidak akan membayar tarif apapun. Jadi mereka memberikan kami akses ke Indonesia yang tidak pernah kami miliki sebelumnya. Mungkin itu merupakan bagian terpenting dalam kesepakatan,” sambung Trump.

    (hns/hns)

  • Tarif Impor Trump untuk Indonesia jadi 19%, Ini Imbalannya – Page 3

    Tarif Impor Trump untuk Indonesia jadi 19%, Ini Imbalannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, 15 Juli 2025 mengatakan, AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Indonesia. Hal ini setelah berbicara dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

    Beberapa jam setelah mengumumkan kesepakatan tersebut di Truth Social, Trump menuturkan kepada wartawan kalau kesepakatan itu meminta Indonesia untuk tidak mengenakan tarif apapun atas ekspor AS. Sementara itu, AS akan mengenakan tarif 19% atas produk Indonesia ke AS. Demikian mengutip dari CNN, Rabu (16/7/2025).

    Dalam unggahan berikutnya di Truth Social, ia menuturkan, kesepakatan itu telah diselesaikan. Namun, pemerintah Indonesia belum membuat pengumuman resmi hingga Selasa sore.

    Trump juga mengatakan Indonesia berkomitmen untuk membeli energi AS senilai USD 15 miliar atau sekitar Rp 244,29 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.286). Selain itu pembelian produk pertanian AS senilai USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 73,29 triliun, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya adalah Boeing 777.

    Sebelum meninggalkan Gedung Putih untuk berbicara di sebuah pertemuan puncak di Pittsburgh, Presiden Trump menuturkan, Indonesia dikenal dengan tembaga berkualitas tinggi yang akan digunakan.

    Hal ini dapat berarti tembaga dari Indonesia dapat dikenakan tarif lebih rendah atau bahkan tanpa tarif sama sekali, jika Trump melanjutkan ancamannya untuk mengenakan pajak 50% atas seluruh impor tembaga pada 1 Agustus 2025.

    Indonesia meski mengirimkan tembaga senilai USD 20 juta atau sekitar Rp 325,75 miliar, menurut data Departemen Perdagangan AS, jumlah itu jauh tertinggal dari pemasok utama Chili dan Kanada yang memasok logam masing-masing senilai USD 6 miliar atau sekitar Rp 97,72 triliun dan USD 4 miliar atau Rp 65,15 triliun ke AS tahun lalu.

    “Tidak ada tarif di sana, mereka membayar tarif di sini. Mengubah asimetri ke arah kita,” ujar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dalam wawancara CNBC pada Selasa pekan ini.

     

     

  • Wamen Investasi Soal Tarif Trump Turun jadi 19%: Indonesia Strategis

    Wamen Investasi Soal Tarif Trump Turun jadi 19%: Indonesia Strategis

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu ikut buka suara soal keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menurunkan tarif resiprokal untuk Indonesia dari 32% menjadi 19%.

    Menurut Todotua, hal ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Negeri Paman Sam.

    “Artinya, kalau mau berbicara begitu kan negara kita strategis, artinya Amerika sudah mau untuk menurunkan dari 32% ke 19%,” ucapnya di St Regis, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Todotua pun mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan konsolidasi. Sebab, keputusan Trump menurunkan tarif untuk RI menjadi 19% baru saja diumumkan.

    Namun, dia memastikan bahwa Indonesia memiliki kedudukan istimewa, khususnya di Asia Tenggara. Pasalnya, tarif resiprokal dari AS untuk RI terbilang paling rendah dibanding negara di Asia Tenggara lainnya.

    “Kalau saya lihat secara strategis di wilayah Asia Tenggara ini yang signifikan sangat turun. Artinya, Amerika pun sendiri sangat mempertimbangkan daripada keberadaan negara Indonesia,” katanya.

    Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa Indonesia bakal dikenakan tarif sebesar 19% atau lebih rendah dari yang sebelumnya 32%.

    Dengan kata lain, barang-barang Indonesia yang masuk ke AS bakal dikenakan tarif 19%, sementara barang-barang dari AS yang masuk ke Indonesia, tidak akan dikenai tarif sama sekali.

    Keputusan tersebut disampaikan Trump usai dilakukannya serangkaian proses negosiasi antara kedua negara hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Namun, ada sejumlah syarat yang diajukan AS ke Indonesia.

    “Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

  • Prabowo Bakal Paparkan Hasil Kesepakatan Negosiasi Tarif Dagang dengan Trump

    Prabowo Bakal Paparkan Hasil Kesepakatan Negosiasi Tarif Dagang dengan Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto disebut akan memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan tercapainya kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) di tengah ancaman tarif impor. 

    Untuk diketahui, Prabowo dan Trump baru saja selesai berbincang via telepon. Trump lalu mengumumkan keputusannya untuk menurunkan tarif impor terhadap barang dan produk dari Indonesia menjadi 19%, dari awalnya 32%. 

    Prabowo pun dijadwalkan untuk tiba di Indonesia hari ini, setelah merampungkan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi, Brasil, Belgia dan Prancis selama dua pekan.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut, Prabowo akan menjelaskan lebih lanjut soal hasil negosiasi dengan AS itu. 

    “Sebentar lagi juga Insyaallah Presiden Prabowo Subianto akan mendarat di Tanah Air dan akan memberikan keterangan yang lebih lengkap soal kesepakatan tarif, perjanjian tarif dengan pihak pemerintah Amerika Serikat,” ujarnya di kantor Presidential Communication Office (PCO), Jakarta, Rabu (16/7/2025). 

    Hasan mencontohkan Vietnam, negara tetangga Indonesia sesama anggota Asean, yang juga berhasil menegosiasi penurunan tarif impor dari AS. Trump memutuskan untuk menurunkan besaran tarif terhadap barang dan produk dari Vietnam menjadi 20%, dari awalnya 46%. 

    Menurut Hasan, hasil dari negosiasi ini berkat proses panjang upaya pemerintah Indonesia dalam melobi pemerintah AS agar mengenakan tarif impor yang lebih rendah. Upaya itu dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. 

    “Ini melalui perjuangan yang luar biasa dari negosiasi kita yang dipimpin oleh Menko Perekonomian. Ini merupakan negosiasi yang luar biasa yang dilakukan oleh Presiden kita secara langsung dengan Presiden Donald Trump. Dan ini titik temu antara pemerintah kita dengan pemerintah Amerika Serikat,” tutur Hasan. 

    Prabowo sebelumnya juga telah mengunggah momen perbincangannya dengan Trump. 

    “Saya baru saja melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Donald Trump. Kami sepakat untuk membawa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat ke era baru yang saling menguntungkan bagi kedua negara kita yang besar,” terang Prabowo dikutip dari akun Isntagram @prabowo, Rabu (16/7/2025).

    Di sisi lain, Presiden Trump juga sudah mengumumkan hasil kesepakatannya langsung dengan Prabowo melalui media sosialnya. Presiden Partai Republik AS itu menyebut Indonesia akan dikenakan tarif impor sebesar 19% atau lebih rendah dari yang sebelumnya 32%.

    Dalam kesepakatan tersebut, dia mengatakan bahwa barang-barang Indonesia yang masuk ke AS bakal dikenakan tarif 19%. Adapun, barang-barang dari AS tidak akan dikenai tarif sama sekali.

    “Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

  • ‘Kuda Troya’ Amerika untuk Indonesia

    ‘Kuda Troya’ Amerika untuk Indonesia

    Jakarta

    Presiden Trump melalui media sosialnya tiba-tiba mengumumkan jika kesepakatan tarif dagang dengan Indonesia sudah ditetapkan. Hal ini menyusul usai Presiden Amerika tersebut berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Mengutip detikFinance, pemangkasan tarif impor produk Indonesia ini, menurut Trump, merupakan hasil pembicaraannya dengan Prabowo. Hal ini disampaikan Trump melalui akun Truth Social miliknya, Selasa (15/7/2025)

    “Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, cerdas, dan kami mencapai kesepakatan,” kata Trump di Gedung Putih, dikutip dari CNBC Rabu (16/7/2025).

    Namun penurunan tarif dagang ini harus dibayar mahal oleh Indonesia. Bagaikan sebuah kuda troya, pemberian ‘kado’ dari Trump tersebut ternyata tidaklah gratis. Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick menyebutkan jika atas kesepakatan ini, Indonesia akan menghapus tarif barang dari AS.

    “Tidak ada tarif di sana. Mereka membayar tarif di sini,” kata Lutnick dalam dalam acara Halftime Report di CNBC.

    Sementara itu mengutip detikFinance, akan ada tiga hal lain yang perlu dilakukan oleh Indonesia menyusul kesepakatan yang sudah diklaim oleh Trump tersebut. Pertama, Indonesia akan membeli produk energi dari AS senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 244 triliun (kurs Rp 16.271/US$). Kedua, Indonesia akan membeli produk pertanian dari AS senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun. Ketiga, Indonesia akan membeli 50 pesawat Boeing yang kebanyakan seri 777.

    Lalu sejauh mana kesepakatan ini memberi dampak baik terhadap ekonomi Indonesia? Perlukah Indonesia menerima kesepakatan ini, atau justru melepaskannya? Menghadirkan Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri, ikuti diskusinya dalam Editorial Review selengkapnya.

    Beralih ke Bali, detikSore akan mengulas peristiwa penembakan warga negara asing di kawasan Mengwi, Badung beberapa waktu lalu. Menurut penelusuran yang telah dilakukan polisi, ketiga korban terlibat dalam organisasi narkoba luar negeri.

    Jika benar demikian, apakah Bali telah masuk sebagai destinasi operasi kartel narkoba internasional? Apa saja temuan terbaru tentang kasus ini? ikuti diskusinya dalam Indonesia Detik Ini.

    Jelang matahari terbenam nanti, detikSore akan kembali membahas topik investasi. Seperti yang tengah terjadi di Indonesia saat ini, masyarakat tengah gaduh saat mempersiapkan sekolah untuk anak-anak mereka.

    Sudah menjadi pengetahuan bersama bila biaya pendidikan merupakan faktor penting untuk dipikirkan. Sebab, seperti kebutuhan lainnya, biaya pendidikan juga terus meningkat setiap tahunnya. Lalu bagaimana strategi mengelola keuangan untuk menjamin pendidikan anak? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk nanti.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/far)

  • Kami Dapat Akses Penuh Semua Hal di RI, Termasuk Tembaga

    Kami Dapat Akses Penuh Semua Hal di RI, Termasuk Tembaga

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pihaknya telah mencapai kesepakatan strategis dengan Indonesia. Kesepakatan ini dibuat setelah Trump melakukan panggilan telepon dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Ia menegaskan, melalui kesepakatan ini AS berhasil mendapatkan akses penuh atas semua hal di Indonesia. Termasuk berbagai sumber daya alam seperti tembaga tanpa harus dikenakan tarif yang menurut Trump merupakan bagian paling penting dari kesepakatan tersebut.

    “Kami telah membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya berbicara dengan presidennya yang luar biasa, sangat populer, kuat, cerdas. Dan kami menyepakati perjanjian, kami mendapatkan akses penuh ke Indonesia, segalanya,” kata Trump seperti dikutip dari Youtube resmi Gedung Putih, Rabu (16/7/2025).

    “Seperti yang Anda tahu, Indonesia sangat kuat dalam hal tembaga. Tapi kami punya akses penuh ke semua itu. Kami tidak akan membayar tarif apapun. Jadi mereka memberikan kami akses ke Indonesia yang tidak pernah kami miliki sebelumnya. Mungkin itu merupakan bagian terpenting dalam kesepakatan,” sambung Trump.

    Sebagai gantinya, Trump mengatakan pihaknya akan memotong tarif impor dari Indonesia sebesar 19% atas ekspor ke AS, turun dari sebelumnya 32%. Padahal AS sendiri tidak perlu membayar tarif impor apapun kepada Indonesia, yang diklaim Trump sebagai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

    “Bagian lainnya, mereka akan membayar 19%, sementara kita tidak membayar apa pun. Saya rasa ini kesepakatan yang bagus untuk kedua belah pihak. Tapi yang jelas, kita mendapatkan akses penuh ke Indonesia,” lanjutnya.

    “Anda harus mengerti, kami tidak punya akses ke negara-negara ini. Orang-orang kami tidak bisa masuk dan sekarang kami mendapatkan akses karena tarif yang kami terapkan. Jadi, mereka membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Dan mereka akan memberi kami akses penuh ke Indonesia,” tegas Trump lagi.

    Meski begitu, ia tidak merinci lebih jauh terkait kesepakatan perdagangan antara AS dengan Indonesia karena perihal ini akan diumumkan kedua belah pihak nanti. Namun yang pasti AS kini mendapatkan akses terhadap berbagai sumber daya alam Indonesia untuk dimanfaatkan.

    “Indonesia punya beberapa produk unggulan dan mereka juga punya hasil bumi dan berbagai material berharga lainnya. Salah satu keunggulannya, seperti yang Anda tahu, adalah tembaga berkualitas tinggi, yang akan kita gunakan,” jelas Trump.

    Tonton juga video “Prabowo Akan Umumkan Hasil Kesepakatan Tarif Impor dengan AS” di sini:

    (igo/fdl)

  • Prabowo Ungkap Isi Percakapan Telepon Saat Negosiasi Tarif Dagang dengan Trump

    Prabowo Ungkap Isi Percakapan Telepon Saat Negosiasi Tarif Dagang dengan Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto membagikan momen berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait dengan negosiasi tarif dagang.

    Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, Trump akhirnya memutuskan untuk menurunkan besaran tarif terhadap barang dan produk impor dari Indonesia.

    Dari awalnya tarif yang dikenakan sebesar 32%, kini tarif impor yang dikenakan ke Indonesia menjadi 19% atau terendah sekawasan Asean.

    Melalui akun Instagram pribadinya, Prabowo menyebut pembicaraannya dengan Trump berjalan dengan baik.

    “Saya baru saja melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Donald Trump. Kami sepakat untuk membawa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat ke era baru yang saling menguntungkan bagi kedua negara kita yang besar,” terang Prabowo dikutip dari akun Instagram @prabowo, Rabu (16/7/2025).

    Kemudian, Presiden ke-8 RI itu menyebut Trump menitipkan salamnya kepada masyarakat Indonesia.

    “Presiden Trump menyampaikan salam hangatnya kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

    Adapun melalui akun media sosialnya juga, Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan dagang dengan Indonesia. Hal itu disampaikan usai tim negosiator Indonesia menempuh sejumlah proses negosiasi ke pemerintah AS usai diancam tarif impor 32%.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa Indonesia bakal dikenakan tarif sebesar 19% atau lebih rendah dari yang sebelumnya 32%.

    Keputusan tersebut disampaikan Trump usai dilakukannya serangkaian proses negosiasi antara kedua negara hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Namun, ada sejumlah syarat yang diajukan AS ke Indonesia.

    Dalam kesepakatan tersebut, dia mengatakan bahwa barang-barang Indonesia yang masuk ke AS bakal dikenakan tarif 19%. Adapun, barang-barang dari AS tidak akan dikenai tarif sama sekali.

    “Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

    Diberitakan sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dengan Indonesia soal kebijakan tarif impor. Kesepakatan terjadi usai adanya komunikasi melalui sambungan telepon antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump.

    Meskipun demikian, belum ada informasi detail dari Trump terkait dengan kesepakatan apa saja yang dimaksud.

    “Kesepakatan yang luar biasa, untuk semuanya, baru saja dicapai dengan Indonesia. Saya telah berdialog langsung dengan Presiden mereka yang sangat dihormati. Detailnya akan dilanjutkan!!!” tulis Trump melalui akun media sosialnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/7/2025).

  • Produk AS Bebas Bea Usai Trump Beri Tarif 19% untuk RI

    Produk AS Bebas Bea Usai Trump Beri Tarif 19% untuk RI

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (15/7) menyatakan bahwa AS akan mengenakan tarif sebesar 19 persen atas barang-barang asal Indonesia dalam kesepakatan baru antara kedua negara. Trump juga menyebut akan ada lebih banyak perjanjian menyusul, sembari mengumumkan rencana tarif untuk produk farmasi yang diimpor ke AS.

    Kesepakatan dengan Indonesia diumumkan ketika Trump terus berupaya menekan mitra dagang untuk mencapai kesepakatan yang menurutnya lebih menguntungkan, sambil menekan defisit perdagangan besar AS. Ia menambahkan bahwa surat penetapan tarif untuk puluhan negara kecil lainnya juga akan segera dikirim.

    Perjanjian ini termasuk dalam deretan kesepakatan yang telah dicapai pemerintahan Trump menjelang tenggat 1 Agustus, saat tarif terhadap sebagian besar impor AS dijadwalkan akan kembali meningkat. Kesepakatan tersebut muncul saat Uni Eropa, mitra dagang utama AS, tengah menyiapkan langkah balasan jika pembicaraan dengan Washington gagal.

    Negosiasi juga masih berlangsung dengan sejumlah negara lain yang ingin menghindari kenaikan tarif tambahan di atas tarif dasar 10 persen yang telah diterapkan sejak April.

    Namun, implementasi kebijakan tarif Trump kerap berlangsung secara tidak konsisten. Kebijakan ini telah membatalkan upaya puluhan tahun dalam menurunkan hambatan perdagangan global, mengguncang pasar keuangan internasional, dan memicu kekhawatiran akan kenaikan inflasi yang baru.

    Namun, kebijakan tarif Trump sering diterapkan secara tidak konsisten. Kebijakan ini menghapus upaya puluhan tahun untuk menurunkan hambatan perdagangan global, mengguncang pasar keuangan dunia, dan menimbulkan kekhawatiran baru soal potensi lonjakan inflasi.

    Menurut Yale Budget Lab, sebuah pusat riset kebijakan fiskal yang berbasis di Yale University, tarif rata-rata efektif di AS diperkirakan naik menjadi 20,6 persen dari sebelumnya 2 hingga 3 persen sebelum Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu. Jika terjadi perubahan pola konsumsi, angka itu bisa turun ke 19,7 persen, meski tetap tertinggi sejak 1933.

    Tarif untuk RI mirip dengan Vietnam

    “Mereka akan membayar tarif 19%, sementara kita tidak membayar apa pun. Kita akan mendapat akses penuh ke Indonesia, dan kita punya beberapa perjanjian lain yang akan segera diumumkan,” ujar Trump di luar Kantor Oval. Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menambahkan bahwa Indonesia setuju membeli produk energi AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun), produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp73 triliun), dan 50 pesawat Boeing, meskipun tidak dijelaskan jangka waktunya.

    Saat berbicara kepada wartawan, Trump juga menyebut kesepakatan dengan Vietnam “sudah hampir selesai,” tetapi ia tidak merasa perlu membeberkan rinciannya.

    Ancaman tarif massal dan negosiasi yang belum tuntas

    Total perdagangan Indonesia dan AS pada 2024 tercatat kurang dari 40 miliar dolar AS (sekitar Rp652 triliun), dan belum termasuk dalam 15 mitra dagang terbesar AS. Namun, volumenya terus meningkat. Ekspor AS ke Indonesia naik 3,7 persen tahun lalu, sementara impor dari Indonesia tumbuh 4,8 persen, sehingga defisit perdagangan barang AS terhadap Indonesia mencapai hampir 18 miliar dolar AS (sekitar Rp293 triliun).

    Berdasarkan data Biro Sensus AS yang diolah melalui TradeMap milik International Trade Centre, kategori impor utama dari Indonesia ke AS mencakup minyak kelapa sawit, peralatan elektronik seperti router (alat pengatur koneksi internet) dan switch (alat penghubung antar komputer dalam jaringan), alas kaki, ban kendaraan, karet alam, dan udang beku.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan kepada Reuters melalui pesan teks, “Kami sedang menyiapkan pernyataan bersama antara AS dan Indonesia yang akan menjelaskan besaran tarif timbal balik bagi Indonesia, termasuk pengaturan tarif, non-tarif, dan komersial. Kami akan sampaikan segera kepada publik.”

    Trump sebelumnya telah mengancam akan mengenakan tarif sebesar 32 persen kepada Indonesia mulai 1 Agustus, sebagaimana tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada Presiden RI pekan lalu. Surat serupa juga dikirim kepada sekitar puluhan negara lain, termasuk Kanada, Jepang, dan Brasil. Tarif yang disebutkan dalam surat-surat tersebut berkisar antara 20 persen hingga 50 persen, ditambah tarif 50 persen khusus untuk tembaga.

    Berbicara di Pittsburgh, Trump mengungkap bahwa ia lebih menyukai skema tarif menyeluruh dibandingkan negosiasi rumit, meskipun Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick terus mendorong tercapainya lebih banyak perjanjian dagang bilateral.

    Setibanya kembali di Washington, Trump menyampaikan kepada wartawan bahwa surat tarif tambahan kepada banyak negara kecil akan segera dikirim. Menurutnya, negara-negara itu akan menghadapi tarif “sedikit di atas 10 persen.”

    Trump juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan segera mengumumkan tarif untuk produk farmasi yang diimpor ke AS, kemungkinan pada akhir bulan ini. Ia mengatakan tarif awal akan dibuat rendah agar perusahaan farmasi memiliki waktu untuk memindahkan proses produksi ke dalam negeri, sebelum akhirnya diberlakukan tarif tinggi sekitar satu tahun ke depan.

    Tenggat 1 Agustus menjadi batas waktu bagi negara-negara yang ditargetkan agar bisa merundingkan penurunan tarif. Sejumlah ekonom mencatat bahwa Trump kerap melunak dari ancaman tarif yang sebelumnya ia lontarkan.

    Sejak menerapkan kebijakan tarif ini, Trump baru menandatangani sedikit kesepakatan dalam bentuk “kerangka kerja,” jauh dari janji awalnya untuk menghasilkan “90 kesepakatan dalam 90 hari.”

    Sejauh ini, kesepakatan serupa telah dicapai dengan Inggris dan Vietnam. Sementara itu, dengan Cina, kesepakatan sementara berhasil diraih untuk menunda penerapan tarif tertinggi sambil menunggu kelanjutan negosiasi antara kedua negara.

    Trump menambahkan bahwa pembicaraan dengan India juga sedang berjalan “dengan pola serupa,” dan bahwa kesepakatan tersebut nantinya akan membuka akses bagi perusahaan-perusahaan AS ke pasar domestik India yang sangat besar.

    Uni Eropa bersiap membalas

    Kesepakatan dengan Indonesia muncul bersamaan dengan langkah Komisi Eropa, yang mengurus kebijakan perdagangan bagi Uni Eropa, dalam menyiapkan tarif balasan terhadap produk AS senilai 72 miliar euro (sekitar Rp1.174 triliun). Produk-produk yang masuk daftar tersebut antara lain pesawat Boeing, wiski bourbon, mobil, dan berbagai komoditas lainnya, sebagai respons jika perundingan perdagangan dengan Washington gagal.

    Trump sebelumnya telah mengancam akan mengenakan tarif sebesar 30 persen terhadap produk dari Uni Eropa mulai 1 Agustus. Pejabat-pejabat Eropa menyatakan bahwa tarif di level tersebut tidak dapat diterima dan akan menghentikan hubungan dagang normal antara dua pasar terbesar dunia.

    Daftar produk yang dikenakan tarif balasan, yang telah dikirimkan ke negara-negara anggota Uni Eropa dan dilihat Reuters pada Selasa (15/7), disusun sebelum Trump mengambil langkah baru untuk meningkatkan tekanan terhadap blok beranggotakan 27 negara itu akhir pekan lalu. Kebijakan ini sebagai respons atas tarif AS terhadap mobil dan suku cadangnya, serta tarif dasar sebesar 10 persen.

    Paket tarif balasan itu juga mencakup bahan kimia, alat kesehatan, peralatan listrik dan presisi, serta produk pertanian dan pangan seperti buah-buahan, sayuran, anggur, bir, dan minuman beralkohol lainnya, dengan nilai total 6,35 miliar euro (sekitar Rp103 triliun).

    rvs/pkp (reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Daftar Terbaru 24 Negara yang Kena Tarif Trump, Indonesia Turun Jadi 19%

    Daftar Terbaru 24 Negara yang Kena Tarif Trump, Indonesia Turun Jadi 19%

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menurunkan besaran tarif impor atas produk asal Indonesia menjadi 19%, dari sebelumnya 32%. Tarif untuk Indonesia itu sejauh ini menjadi yang paling rendah dibandingkan negara-negara kawasan Asia lainnya.

    Keputusan ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump usai mencapai kesepakatan bilateral dengan Indonesia, menyusul negosiasi intensif antara kedua negara.

    Penurunan tarif ini terjadi setelah Presiden RI Prabowo Subianto turun tangan langsung dalam proses perundingan dengan Trump. Keduanya disebut telah menjalin komunikasi diplomatik untuk meredakan ketegangan dagang yang sempat menguat dalam beberapa pekan terakhir.

    Trump mengatakan, hasil perundingan ini menguntungkan bagi AS, karena barang-barang ekspor dari Negeri Paman Sam tidak dikenai pajak oleh Indonesia. 

    “Mereka membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih mengutip Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

    Selain itu, Trump juga menyatakan bahwa Indonesia wajib membeli produk-produk asal AS senilai lebih dari US$19 miliar, termasuk 50 unit pesawat Boeing.

    Melalui unggahan di media sosial, Trump mengatakan dari total nilai pembelian tersebut, sekitar US$15 miliar dialokasikan untuk energi dan US$4,5 miliar untuk produk pertanian AS.

    Dia juga menyebut bahwa sebagian besar dari pesawat Boeing yang dipesan Indonesia merupakan tipe 777, pesawat wide-body andalan pabrikan asal Amerika tersebut.

    Perlu diketahui, pemberlakuan tarif ini dijadwalkan dimulai pada 1 Agustus 2025 dan ditujukan sebagai tekanan agar negara-negara tersebut menyepakati ketentuan baru yang lebih menguntungkan bagi AS.

    Langkah penurunan tarif ini merupakan bagian dari strategi dagang AS yang lebih luas. Dalam sepekan terakhir, Trump telah mengirimkan surat pemberitahuan tarif baru kepada sejumlah negara mitra dagang. 

    Tarif Indonesia Terendah di Asia

    Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang berhasil menyelesaikan negosiasi dan keluar dengan skema tarif yang lebih ringan. Padahal, sebelumnya Indonesia diancam dikenai tarif hingga 32%.

    Sekretaris Kemenko Perekonomian RI, Susiwijono Moegiarso, mengonfirmasi bahwa Indonesia dan AS tengah menyusun pernyataan bersama terkait kesepakatan ini. Dalam pernyataan tersebut akan dijabarkan pula langkah-langkah non-tarif dan kerangka kerja komersial baru sebagai bagian dari hasil negosiasi.

    Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua tim negosiasi Indonesia, sebelumnya telah melakukan pertemuan maraton dengan sejumlah pejabat tinggi AS. Termasuk di antaranya Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Menteri Keuangan Scott Bessent.

    Kesepakatan dengan Indonesia menjadi kerangka dagang keempat yang diumumkan oleh Trump sejak kebijakan tarif baru mulai diluncurkan. Sebelumnya, AS telah mengamankan kesepakatan dagang dengan Inggris dan Vietnam, serta membuka kembali jalur perdagangan strategis dengan China.

    Secara regional, tarif 19% terhadap Indonesia menjadi salah satu yang terendah dibandingkan negara Asia lainnya. Produk dari Vietnam, misalnya, kini dikenai tarif 20% setelah sebelumnya mencapai 46%. Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan masing-masing dikenai tarif 25%, sementara Thailand dan Kamboja bahkan harus membayar hingga 36%.

    Trump juga mengumumkan bahwa barang-barang yang diduga sebagai hasil transshipment, yakni produk asal negara ketiga seperti China yang hanya menjalani perakitan ringan di negara lain akan dikenai tarif setinggi 40%. Kebijakan ini secara langsung menyasar Vietnam yang dianggap sebagai negara transit utama dalam rantai pasok global.

    Daftar Negara yang Kena Tarif Terbaru Trump per 1 Agustus 2025:

    1. Indonesia 19%

    2. Vietnam 20%

    3. Filipina 20%

    4. Malaysia 25%

    5. Jepang 25%

    6. Korea Selatan 25%

    7. Brunei 25%

    8. Thailand 36%

    9. Myanmar 40%

    10. Laos 40%

    11. Kamboja 36%

    12. Bangladesh 35%

    13. Moldova 25%

    14. Kazakhstan 25%

    15. Tunisia 25% 

    16. Afrika Selatan 30%

    17. Irak 30%

    18. Sri Lanka 30%

    19. Libya 30%

    20. Boznia & Herzegovina 30%

    21. Uni Eropa 30%

    22. Serbia 35%

    23. Kanada 35%

    24. Brasil 50%