Tempat Fasum: Gedung Putih

  • India Kabarnya Nggak Takut Ancaman Trump, Tetap Beli Minyak Rusia

    India Kabarnya Nggak Takut Ancaman Trump, Tetap Beli Minyak Rusia

    Jakarta

    Pemerintah India kabarnya tidak takut terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal beli minyak dari Rusia. Kabarnya, India tetap membeli minyak mentah dari Rusia, tidak peduli ancaman sanksi dari Trump.

    Menurut laporan Reuters yang mengutip New York Times, Sabtu (2/8/2025), dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump sebelumnya menyampaikan bahwa India akan menghadapi hukuman tambahan atas pembelian senjata dan minyak Rusia.

    Dalam hal ini Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% kepada negara-negara yang membeli minyak Rusia kecuali Moskow mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.

    Padahal Rusia adalah pemasok utama minyak India, yang bertanggung jawab atas sekitar 35% dari total pasokan minyak India. Namun, tidak lama setelah itu Trump kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak peduli terkait apa pun yang dilakukan India dengan Rusia.

    Hingga Jumat (1/8) kemarin, Trump kembali mengatakan kepada wartawan bahwa ia mendengar India tidak akan lagi membeli minyak dari Rusia. Mengindikasikan ancamannya kepada India berhasil meski ia sudah tidak perduli lagi.

    Menanggapi pernyataan itu, dua pejabat senior India mengatakan tidak ada perubahan kebijakan terkait importasi minyak mentah negaranya. Menunjukkan bagaimana India akan tetap membeli minyak dari Negeri Beruang Merah itu.

    “Pemerintah tidak memberikan arahan apa pun kepada perusahaan minyak untuk mengurangi impor dari Rusia,” kata seorang pejabat India kepada New York Times, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/8/2025).

    Meski begitu, Reuters belum memverifikasi laporan tersebut. Sebab baik Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri India, dan Kementerian Perminyakan dan Gas Alam tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Getok Tarif 25% & Ancam Hukum India

    Sebelumnya pada Kamis (31/7) kemarin Trump juga sudah menggetok tarif 25% untuk semua barang-barang dari India ke AS, berlaku mulai 1 Agustus 2025.

    Tarif 25% tersebut berlaku mulai 1 Agustus 2025. Tarif yang dijatuhkan Trump kepada India, salah satu mitra dagang utama AS, sedikit lebih rendah dari sebelumya sebesar 26%.

    Bukan cuma tarif 25%, Trump juga akan menjatuhkan penalti alias hukuman kepada India. Alasannya, pertama, Trump menilai India menerapkan kebijakan perdagangan yang tidak adil terhadap AS.

    Kedua, karena India membeli peralatan militer dan energi dari Rusia. Namun, Trump tidak menegaskan hukuman seperti apa yang akan dijatuhkan kepada India.

    “Selain itu, mereka selalu membeli sebagian besar peralatan militer mereka dari Rusia, dan merupakan pembeli energi terbesar Rusia, bersama China, di saat semua orang ingin Rusia menghentikan pembunuhan di Ukraina – semuanya tidak naik!” tegas Trump, dikuti dari CNBC.

    (igo/hns)

  • Trump Pengin Jerome Powell Lengser, Tekan Dewan Gubernur Bank Sentral

    Trump Pengin Jerome Powell Lengser, Tekan Dewan Gubernur Bank Sentral

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan ingin melengserkan Gubernur The Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral AS, Jerome Powell. Pada Jumat (1/8/2025) kemarin, Trump menyerukan Dewan Gubernur The Fed mengambil alih kewenangan Powell.

    Trump juga mengkritik pimpinan bank sentral AS itu karena tidak menurunkan suku bunga jangka pendek. Melalui unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut Powell keras kepala.

    Selama beberapa bulan terakhir, Powell menjadi sasaran serangan verbal tajam dari presiden Partai Republik tersebut. The Fed bertanggung jawab menjaga stabilitas harga dan memaksimalkan lapangan kerja.

    Powell mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tetap sepanjang tahun ini, dengan alasan para pejabat The Fed perlu melihat terlebih dahulu dampak tarif besar-besaran yang diberlakukan Trump terhadap inflasi.

    “Dewan harus mengambil alih kendali dan melakukan apa yang semua orang tahu harus dilakukan!” tegas Trump untuk menekan Powell segera menurunkan suku bunga, dikutip dari AP News, Sabtu (2/8/2025).

    Dua dari tujuh gubernur The Fed, Christopher Waller dan Michelle Bowman, pada Jumat menyatakan bahwa mereka memandang tarif tersebut hanya berdampak satu kali pada harga, sementara pasar tenaga kerja kemungkinan akan melemah.

    Keduanya pun menyatakan perbedaan pendapat dalam rapat The Fed pada Rabu, mendorong pemotongan suku bunga ringan, meski masih di bawah level yang diinginkan Trump.

    Meski Trump mengklaim ekonomi AS sedang melesat, ia menyambut baik pandangan mereka serta menyebut perbedaan pendapat keduanya sebagai sikap tegas. Setelah The Fed mengumumkan pada Jumat sore bahwa Gubernur Adriana Kugler akan mengundurkan diri pekan depan, Trump mengatakan Powell seharusnya melakukan hal yang sama.

    “Dia tahu Powell mengambil langkah keliru soal suku bunga. Dia pun sebaiknya mundur!” tulis Trump di media sosial.

    Laporan ketenagakerjaan pada Jumat menunjukkan perekonomian yang melambat tajam, dengan hanya 73.000 lapangan kerja baru tercipta pada Juli, sementara revisi ke bawah membuat total untuk Juni dan Mei turun menjadi masing-masing 14.000 dan 19.000.

    Trump memandang penurunan suku bunga akan memacu pertumbuhan yang lebih kuat dan menekan biaya bunga, baik bagi pemerintah federal maupun pembeli rumah. Presiden berpendapat hampir tidak ada inflasi, meski ukuran inflasi pilihan The Fed saat ini berada di tingkat tahunan 2,6%, sedikit di atas target 2%.

    Trump menyerukan pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 3 poin persentase, yang akan memangkas drastis dari rata-rata saat ini 4,33%. Namun, pemangkasan sebesar itu berisiko membanjiri perekonomian dengan likuiditas yang sulit diserap, yang pada akhirnya dapat memicu percepatan inflasi.

    Mahkamah Agung dalam putusan Mei lalu menyatakan Trump tidak dapat memberhentikan Powell hanya karena perbedaan kebijakan. Hal ini membuat Gedung Putih mencari tahu apakah Ketua The Fed bisa diberhentikan dengan alasan melalui dalih pembengkakan biaya proyek renovasi gedung The Fed senilai US$ 2,5 miliar.

    Masa jabatan Powell sebagai ketua akan berakhir pada Mei 2026, saat Trump dapat menempatkan kandidat pilihannya yang disetujui Senat di posisi tersebut.

    (ily/hns)

  • Daftar 17 Raksasa Farmasi Diultimatum Trump Turunkan Harga Obat

    Daftar 17 Raksasa Farmasi Diultimatum Trump Turunkan Harga Obat

    Jakarta

    Presiden Donald Trump menuntut perusahaan-perusahaan farmasi raksasa menurunkan harga obat yang beredar di Amerika Serikat (AS). Ultimatum ini sudah diberikan Trump secara tertulis langsung kepada 17 perusahaan farmasi besar.

    Melansir CNBC, Sabtu (2/8/2025), Gedung Putih melaporkan surat kepada 17 perusahaan farmasi besar itu berisi perintah segera menguraikan langkah-langkah nyata dalam upaya menurunkan harga obat di AS.

    Perusahaan diminta memberikan harga yang paling terjangkau kepada semua pasien Medicaid, program kesehatan AS untuk pasien berpenghasilan rendah. Di mana uraian langkah-langkah penurunan harga obat ini harus sudah diserahkan paling lambat pada 29 September 2025.

    Jika tidak, Trump mengancam akan mengerahkan setiap kemampuannya melindungi keluarga Amerika dari praktik penetapan harga obat yang tidak adil tanpa menjelaskan tindakan apa saja yang akan diambil.

    “Mereka juga diberi tahu agar tidak menawarkan obat-obatan ke pasar maju lainnya dengan harga lebih baik daripada harga yang ditawarkan di AS, dan bahwa mereka harus menjual obat-obatan langsung ke pasien AS, sehingga menghilangkan perantara apotek yang dikenal sebagai manajer manfaat farmasi (PBM),” tulis CNBC dalam laporannya.

    Imbas ultimatum dari Trump tersebut, nilai saham perusahaan-perusahaan sektor kesehatan anjlok selama perdagangan Jumat (1/8) kemarin. Misalkan saja ada Novo Nordisk, perusahaan pembuat Wegovy yang nilai sahamnya turun 5% pada perdagangan pagi waktu setempat, dan diperdagangkan 1,3% lebih rendah pada pukul 11.15 waktu London.

    “Trump telah lama mengecam perusahaan farmasi atas apa yang disebutnya sebagai praktik penetapan harga yang tidak adil, sebelumnya mengatakan bahwa ia berencana untuk menurunkan harga di AS sebesar 80%,” terang CNBC.

    Bahkan pada Mei 2025 kemarin, Trump sudah menandatangani perintah eksekutif untuk menurunkan biaya obat-obatan dengan mengikat harga beberapa obat di AS dengan harga yang jauh lebih rendah di luar negeri berdasarkan kebijakan MFN.

    Mengutip CNBC, berikut daftar perusahaan yang menerima surat ultimatum dari Trump:

    1. AbbVie
    2. Amgen
    3. AstraZeneca
    4. Boehringer Ingelheim
    5. Bristol-Myers Squibb
    6. Eli Lilly
    7. EMD Serono
    8. Roche
    9. Gilead
    10. GSK
    11. Johnson & Johnson
    12. Merck
    13. Novartis
    14. Novo Nordisk
    15. Pfizer
    16. Regeneron
    17. Sanofi

    (igo/hns)

  • Bersitegang, Trump Pastikan Presiden Brasil Bisa Kapan Saja Menghubunginya

    Bersitegang, Trump Pastikan Presiden Brasil Bisa Kapan Saja Menghubunginya

    JAKARTA – Presiden AS Donald Trump memastikan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dapat menghubunginya kapan saja untuk membahas tarif dan ketegangan lainnya antar negara.

    “Dia bisa berbicara dengan saya kapan pun dia mau,” kata Trump tentang Lula saat berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih dilansir Reuters, Sabtu, 2 Agustus. Trump menegaskan dirinya menyayangi rakyat Brasil, tetapi “orang-orang yang memimpin Brasil melakukan “kesalahan.”

    Merespons Gedung Putih, Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad menyebut pernyataan Trump “hebat,” dan mengatakan ia yakin Lula merasakan hal yang sama, dan bersedia menerima telepon dari presiden AS.

    Dalam unggahan di akun X-nya, Lula mengatakan Brasil selalu terbuka untuk berdialog, meskipun ia tidak menyebut Trump maupun pernyataannya sebelumnya.

    Trump mengenakan tarif 50% terhadap Brasil, dengan banyak pengecualian, mulai minggu depan untuk melawan apa yang disebutnya “perburuan penyihir” terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro yang sedang diadili atas tuduhan merencanakan kudeta setelah kekalahannya dalam pemilihan umum tahun 2022.

    AS juga mengumumkan sanksi terhadap seorang hakim Mahkamah Agung Brasil yang telah mengawasi persidangan Bolsonaro.

    Lula menolak sanksi dan tarif tersebut, menyebutnya “tidak dapat dibenarkan” dan merupakan campur tangan yang “tidak dapat diterima” dalam sistem peradilan Brasil.

    Haddad mengatakan pertemuan virtual yang direncanakannya dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pekan depan akan membuka jalan bagi pertemuan antara Lula dan Trump, tetapi ia mencatat langkah tersebut membutuhkan persiapan.

    Awal pekan ini, Haddad mengatakan Brasil membutuhkan jaminan Lula tidak akan menghadapi perlakuan yang sama seperti Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina yang dikecam oleh Trump dan Wakil Presiden JD Vance dalam perdebatan sengit di Gedung Putih awal tahun ini.

  • AS Siap Hadapi Perang Nuklir

    AS Siap Hadapi Perang Nuklir

    GELORA.CO – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak bisa menganggap enteng pembicaraan tentang senjata nuklir dan bahwa AS harus selalu “siap sepenuhnya” menghadapi potensi konfrontasi apa pun, termasuk perang dengan senjata pemusnah massal tersebut. Hal ini disampaikan Trump sebagai tanggapan atas apa yang ia sebut sebagai “ancaman” yang tidak pantas dari mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.

    Berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih, Trump menjelaskan perintahnya untuk menempatkan dua kapal selam nuklir lebih dekat ke perairan Rusia, dengan mengatakan bahwa langkah itu diperlukan demi menjamin keamanan nasional.

    “Ya, kami harus melakukannya. Kami harus berhati-hati. Sebuah ancaman telah dilontarkan, dan kami pikir itu tidak pantas,” kata Trump, sebagaimana dilansir RT. “Jadi, saya mengambil langkah itu demi keselamatan rakyat kami. Ancaman telah dilontarkan oleh mantan presiden Rusia, dan kami akan melindungi rakyat kami.”

    “Nah, Anda tinggal baca saja apa yang dia (Medvedev) katakan. Dia bicara soal nuklir. Kalau bicara nuklir, kita harus siap. Dan kita sudah benar-benar siap.”

    Sebelumnya, pada Jumat, Trump mengumumkan melalui sebuah unggahan di Truth Social bahwa ia telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir AS ke apa yang disebutnya sebagai “wilayah yang tepat,” sebagai tanggapan atas pernyataan Medvedev di media sosial. Trump mengecam retorika mantan pemimpin Rusia itu sebagai “bodoh dan provokatif,” serta memperingatkan bahwa “kata-kata sangat penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan.”

    Perselisihan memanas setelah Trump menyebut Medvedev sebagai pemimpin yang “gagal” dan memperingatkannya untuk “berhati-hati dalam berbicara.” Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menanggapi dengan pesan keras yang memperingatkan agar tidak memprovokasi Moskow terlalu jauh, merujuk pada sistem pembalasan nuklir otomatis ‘Perimetr’ yang legendaris—yang berasal dari era Soviet dan diperkirakan masih ada di Rusia.

    “Dan tentang ‘ekonomi mati’ India dan Rusia, serta ‘memasuki wilayah yang sangat berbahaya’—ya, biarkan dia mengingat film-film favoritnya tentang ‘orang mati berjalan’, dan betapa berbahayanya ‘Dead Hand’ yang legendaris itu,” tulis Medvedev.

    Meskipun Rusia belum pernah secara resmi mengonfirmasi keberadaan sistem ‘Dead Hand’, para analis Barat secara luas meyakini bahwa sistem ini berfungsi sebagai pencegah terakhir jika terjadi serangan yang memutus rantai kepemimpinan Rusia.

    Sistem ini memastikan Rusia tetap dapat melancarkan serangan nuklir balasan sekalipun kepemimpinannya telah musnah.

    Gedung Putih dan Pentagon belum memberikan komentar lebih lanjut, dan klaim Trump tentang penempatan ulang kapal selam tersebut tidak dapat diverifikasi, mengingat lokasi pasti dan area patroli kapal selam nuklir AS merupakan rahasia militer yang sangat dijaga.

  • Eks Direktur Pertamina Ingatkan Pemerintah Jangan Impor LNG AS Lagi Usai Ditahan KPK

    Eks Direktur Pertamina Ingatkan Pemerintah Jangan Impor LNG AS Lagi Usai Ditahan KPK

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto mengingatkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar tidak mengimpor gas alam cair atau LNG dari Amerika Serikat (AS) lagi. 

    Hal itu disampaikan Hari usai resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara korupsi pengadaan LNG Pertamina 2013-2020 sebagai tersangka, Kamis (31/7/2025).

    Bersama dengan mantan Direktur Gas Pertamina lainnya, Yenni Andayani, keduanya ditahan KPK karena diduga melakukan tindak pidana korupsi yang menyebabkan kerugian keuangan negara US$113,83 miliar atas impor LNG dari anak usaha perusahaan AS, Cheniere Energy, Inc., yakni Corpus Christie Liquefaction atau CCL. 

    Sebelum resmi dibawa ke Rutan KPK, Hari menyampaikan kepada awak media agar pemerintah tidak lagi mengimpor LNG dari Negeri Paman Sam itu. Dia menyinggung rencana pemerintah untuk membeli produk energi dari AS senilai US$15 miliar, sebagai kesepakatan dari penurunan tarif impor dari 32% menjadi 19%. 

    “Sebaiknya jangan beli LNG dari Amerika lagi. Pemerintah kan mau beli dari Amerika lagi untuk negosiasi tarif,” kata Hari kepada awak media, dikutip Sabtu (2/8/2025). 

    Meski demikian, pemerintah menyebut rencana pembelian produk energi dari AS sebagai kesepakatan dagang dengan Presiden Donald Trump berupa di antaranya liquefied petroleum gas (LPG), minyak mentah, serta bensin, dengan perkiraan nilai US$15 miliar.

    Produk energi itu menjadi salah satu kesepakatan antara Indonesia dengan AS untuk penetapan tarif impor terhadap produk-produk asal Indonesia menjadi 19%, dan sebaliknya produk asal Amerika 0% atau bebas tarif. 

    Total komitmen belanja Indonesia, termasuk produk energi itu, mencapai US$22,7 miliar atau sekitar Rp370,17 triliun (asumsi kurs Rp16.307 per US$). Perincian kesepakatan pembelian tersebut diumumkan dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis White House, dikutip Rabu (23/7/2025).

    Kasus Jalan Terus 

    Pada Kamis (31/7/2025), KPK resmi menahan mantan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto dan Yenni Andayani. Mereka adalah bekas anak buah dari Direktur Utama Pertamina 2009-2014, Galaila Karen Kardinah atau Karen Agustiawan. Keduanya ditahan untuk 20 hari pertama sejak Kamis (31/7/2025).

    Hari sebelumnya menjabat Direktur Gas Pertamina 2012-2014, sedangkan Yenni memegang jabatan Senior Vice President Gas and Power Pertamina 2013-2014 sekaligus Direktur Gas Pertamina 2015-2018. 

    Keduanya diduga berperan dalam pembelian atau impor LNG dari pemasok Corpus Christie Liquefaction (CCL), yang merupakan anak usaha perusahaan energi Amerika Serikat (AS) yang terdaftar di Bursa New York, Cheniere Energy, Inc. 

    Pengadaan itu merugikan keuangan negara sebesar US$113.839.186,60 atau setara sekitar Rp1,8 triliun. 

    “Bahwa Tersangka HK dan YA diduga memberikan persetujuan pengadaan LNG Import tanpa adanya pedoman pengadaan; memberikan izin prinsip tanpa didukung dasar justifikasi dan analisa secara teknis dan ekonomi,” jelas Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu pada konferensi pers, Kamis (31/7/2025).

    Berdasarkan konstruksi perkaranya, pembelian LNG impor dari CCL dilakukan dengan penandatangan kontrak pembelian tahun 2013 dan 2014, yang selanjutnya kedua kontrak digabungkan menjadi satu kontrak pada 2015.

    Jangka waktu kontrak pembelian yang diteken yaitu selama 20 tahun, dan pengiriman pasokan gas alam cair itu untuk periode 2019-2039. Artinya, kontrak pembelian untuk 20 tahun dan saat ini masih berjalan. 

    “Nilai kontrak kurang lebih dari US$12 miliar tergantung harga gas. [Kontrak pembelian] berjalan sampai dengan sekarang,” ungkap Asep. 

    Selain diduga memberikan persetujuan tanpa pedoman pengadaan maupun izin prinsip, Hari dan Yenni bersama-sama Karen diduga mengadakan impor LNG itu tanpa ‘back to back’ kontrak di dalam negeri, atau dengan pihak lain sehingga LNG yang diimpor tersebut tidak punya kepastian pembeli dan pemakainya.

    “Jadi membeli impor LNG tapi belum jelas siapa konsumennya. Seharusnya sudah jelas, sudah bisa diprediksi keuntungannya. Faktanya LNG tidak pernah masuk dan harganya lebih mahal dari produk gas di Indonesia,” terang Asep. 

    Selain itu, lembaga antirasuah menduga bahwa pembelian LNG dari CCL itu tanpa disertai rekomendasi dari Kementerian ESDM. 

    Hal itu diduga berpotensi memiliki implikasi pada iklim bisnis migas di dalam negeri. Saat ini, Indonesia tengah mengembangkan sejumlah blok migas seperti Masela, Andaman, Teluk Bintuni, serta sejumlah blok di Kalimantan. 

    Di luar itu, penyidik turut mengendus dugaan kedua tersangka sengaja melakukan impor LNG itu tanpa persetujuan RUPS dan Komisaris, serta memalsukan dokumen persetujuan direksi Pertamina. 

    Kedua tersangka disangkakan melanggar pasal 2 ayat (1) atau 3 UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 

  • Donald Trump Pecat Pejabat Biro Statistik Tenaga Kerja AS Usai Rilis Data – Page 3

    Donald Trump Pecat Pejabat Biro Statistik Tenaga Kerja AS Usai Rilis Data – Page 3

    Sebelumnya, Washington, D.C, mengalami lonjakan jumlah pengangguran yang signifikan akibat kebijakan pemangkasan pegawai federal yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump. 

    Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengecilkan ukuran birokrasi, yang juga melibatkan peran Elon Musk melalui Dewan Efisiensi Pemerintah.

    Dilansir dari CNBC, Minggu (16/2/2025), sejak awal 2025, hampir 4.000 pekerja di Washington, D.C., telah mengajukan klaim asuransi pengangguran. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa selama enam minggu pertama tahun ini, jumlah klaim mencapai hampir 7.000, meningkat sekitar 55% dibandingkan enam minggu sebelumnya. 

    Kenaikan terbesar terjadi pada minggu yang berakhir pada 8 Februari, dengan total 1.780 klaim naik 36% dari pekan sebelumnya dan lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Meskipun terjadi lonjakan pengangguran di D.C, tren ini tidak terlihat secara nasional. Rata-rata klaim pengangguran di seluruh Amerika Serikat tetap stabil di angka 216.000, bahkan mengalami sedikit penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

    Dampak Kebijakan Pemangkasan Pegawai Federal

    Gelombang PHK ini terjadi sebagai bagian dari kebijakan Trump untuk merampingkan struktur pemerintahan. Gedung Putih telah menginstruksikan pemecatan karyawan dalam masa percobaan serta menawarkan program pensiun dini bagi sekitar 75.000 pegawai federal.

    Wakil Presiden Senior di Manpower North America, Raj Namboothiry mengatakan tren ini diperkirakan akan terus meningkat. 

    “Dampaknya terhadap ekonomi secara nasional masih terbatas karena jumlah pegawai federal tersebar di berbagai daerah dan sektor industri,” kata Namboothiry.

  • Bikin Ballroom Rp 3,2 T di Gedung Putih

    Bikin Ballroom Rp 3,2 T di Gedung Putih

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mempunyai proyek besar-besaran. Pemerintah Trump berencana membangun ballroom besar di Gedung putih yang nilainya triliunan rupiah.

    Trump berencana membangun sebuah ballroom besar di Gedung Putih seiring dengan upayanya melakukan renovasi terhadap kantor dan kediaman eksekutif AS tersebut. Pembangunan ballroom itu disebut akan memakan biaya sebesar US$ 200 juta, atau setara Rp 3,2 triliun.

    Rencana pembangunan ballroom ini, seperti dilansir AFP, Jumat (1/8/2025), diungkapkan oleh juru bicara atau Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers rutin pada Kamis (31/7) waktu setempat.

    Biaya Proyek

    Dikatakan oleh Leavitt bahwa Trump sendiri dan sejumlah donatur yang tidak disebutkan namanya akan menanggung biaya proyek tersebut, yang nilainya mencapai US$ 200 juta.

    “Selama 150 tahun, para presiden, pemerintahan dan staf Gedung Putih telah mendambakan ruang acara yang besar di kompleks Gedung Putih,” ujar Leavitt.

    Presiden Donald Trump (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein)

    Struktur baru itu, sebut Leavitt, akan mencakup luas 8.000 meter persegi dan memiliki ruang besar untuk menampung hingga 650 orang.

    Ditambahkan oleh Leavitt bahwa pengerjaan ballroom itu akan dimulai pada September mendatang dan diperkirakan akan selesai sebelum akhir masa jabatan kedua Trump.

    Tujuan Pembangunan Ballroom

    Tujuan pembangunan ballroom itu adalah agar dapat menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara resmi dan penting bagi para pemimpin asing yang berkunjung ke Gedung Putih

    Sementara saat ini hal tersebut terkadang dilakukan dengan mendirikan tenda besar di halaman Gedung Putih. Proyek ini termasuk proyek besar-besaran. Bahkan, menjadi salah satu proyek terbesar di Gedung Putih selama lebih dari satu abad terakhir.

    Pembangunan ballroom ini, yang direalisasikan ketika Trump berniat merenovasi Gedung Putih sesuai dengan seleranya.

    Model Ballroom

    Model ballroom yang dipresentasikan oleh pemerintah AS menunjukkan ballroom tersebut akan berupa bangunan putih dengan kolom tiang dan fasad seperti bangunan utama Gedung Putih. Ballroom ini akan menggantikan East Wing, yang biasanya menjadi kantor Ibu Negara AS.

    Trump sendiri telah sejak lama menyatakan keinginannya untuk membangun ballroom di Gedung Putih yang terinspirasi oleh properti-propertinya sendiri, terutama properti Mar-a-Lago miliknya di Florida.

    “Saya ahli dalam membangun, dan kita akan membangunnya dengan cepat dan tepat waktu. Itu akan indah,” kata Trump, yang mantan pengembang real-estate ternama AS ini, saat berbicara kepada wartawan setempat.

    Dia memastikan bahwa karakter bangunan asli akan tetap dipertahankan.

    Halaman 2 dari 4

    (rdp/rdp)

  • Menko Airlangga ungkap faktor krusial tarif Trump turun: Konsistensi dan telepon Prabowo

    Menko Airlangga ungkap faktor krusial tarif Trump turun: Konsistensi dan telepon Prabowo

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menko Airlangga ungkap faktor krusial tarif Trump turun: Konsistensi dan telepon Prabowo
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 16:36 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif bea masuk Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19% melalui pendekatan negosiasi intensif dan strategis tingkat tinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, keputusan penurunan tarif ini tidak lepas dari konsistensi Indonesia dalam memenuhi seluruh syarat yang diminta pemerintah AS dan percakapan Presiden RI Prabowo Subianto via telepon dengan Presiden AS Donald Trump.

    “Indonesia dianggap paling comply. Kita bersurat sebelum tenggat 9 April, menerima tim dari White House, dan melakukan walkthrough atas semua dokumen secara menyeluruh,” ujar Airlangga dalam wawancara eksklusif bersama Uni Lubis di program Real Talk with Uni Lubis yang tayang di YouTube IDN Times, dikutip Jumat (1/8).

    Menko Airlangga menjelaskan bahwa proses negosiasi dilakukan secara bertahap dan berlapis, mulai dari surat resmi, tanggapan tertulis, hingga pertemuan langsung dengan pejabat tinggi di Washington DC. Indonesia memberikan dua kali penawaran resmi, dan tetap melanjutkan diplomasi meskipun sempat menerima surat lanjutan yang menyebutkan tarif tetap 32%.

    “Saya tegaskan kepada mereka, waktu itu saya juga berada di Washington. Bagi mereka, surat itu adalah extension. Jadi masih ada waktu sampai 1 Agustus untuk review dokumen dan melaporkannya ke Presiden Trump,” ujarnya.

    Dalam prosesnya, pemerintah Indonesia aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak di AS, termasuk Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo, hingga melalui video conference dengan tim lintas lembaga.

    “Dengan Indonesia, mereka anggap semua isu selesai. Tidak ada pertanyaan lagi dari pihak mereka,” tambah Airlangga.

    Keputusan akhir ditentukan dalam komunikasi tingkat kepala negara. “Kuncinya ada di pembicaraan telepon Presiden Prabowo dan Presiden Trump di Minsk, Belarus. Dan akhirnya disepakati tarifnya 19%,” jelasnya.

    Sumber : Lansir

  • Rupiah melemah seiring potensi The Fed tahan suku bunga makin kuat

    Rupiah melemah seiring potensi The Fed tahan suku bunga makin kuat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring potensi The Fed tahan suku bunga makin kuat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 16:59 WIB

    Elshinta.com – Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi potensi Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga pada Federal Open Market Committee (FOMC) mendatang semakin menguat.

    “Sentimen negatif ini didorong oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat yang kembali solid, terutama data inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) dan ketenagakerjaan,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Xinhua, kenaikan inflasi AS disebabkan pertimbangan The Fed apakah akan mempertahankan atau menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini. Data tersebut muncul sehari usai The Fed mengumumkan untuk tetap mempertahankan suku bunga.

    Secara tahunan, PCE naik menjadi 2,6 persen, lebih tinggi dari perkiraan. Adapun PCE Inti, naik 0,3 persen secara bulanan dan 2,8 persen yoy dari ekspektasi 2,7 persen.

    Selain itu, investor global disebut tengah menantikan rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) malam ini yang bisa menjadi penentu arah kebijakan moneter AS ke depan.

    Ketidakpastian arah suku bunga ini dinilai mendorong pelaku pasar masuk ke aset-aset berbasis dolar AS, sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

    “Penguatan dolar AS secara global menjadi faktor utama tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek,” ungkap Taufan.

    Dengan demikian, lanjutnya, pergerakan kurs rupiah ke depan akan sangat dipengaruhi oleh arah data tenaga kerja AS malam ini serta sikap investor terhadap kebijakan The Fed dalam menghadapi inflasi yang belum mereda.

    The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,5 persen pada bulan ini meskipun ada tekanan dari Gedung Putih untuk melonggarkan kebijakan moneter.

    Sebagaimana diungkapkan Xinhua, keputusan ini mencerminkan pendekatan “wait and see” The Fed dalam memantau dampak besar tarif AS terhadap inflasi.

    Hasil FOMC mengemukakan bahwa tingkat pengangguran AS tetap rendah, kondisi pasar tenaga kerja tetap solid, dan inflasi cukup tinggi.

    Meskipun ada indikasi bahwa ekonomi AS sedang booming, inflasi tetap berada di atas target jangka panjang The Fed sebesar 2 persen.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 57 poin atau 0,35 persen menjadi Rp16.513 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.456 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.494 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.459 per dolar AS.

    Sumber : Antara