Tempat Fasum: Gedung Putih

  • AS Kaji Perluas Larangan Perjalanan untuk 30 Negara

    AS Kaji Perluas Larangan Perjalanan untuk 30 Negara

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk memperluas jumlah negara yang tercakup dalam daftar larangan perjalanan. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, menyebut lebih dari 30 negara bisa masuk ke daftar larangan perjalanan ke AS.

    “Saya tidak akan menyebutkan jumlahnya secara spesifik, tetapi jumlahnya lebih dari 30 (negara), dan Presiden (Donald Trump) terus mengevaluasi negara-negara yang ada,” kata Noem dalam wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (5/12/2025).

    Dalam wawancara pada Kamis (4/12) itu, Noem mempertanyakan mengapa AS harus mengizinkan masuk orang-orang dari negara tanpa “pemerintahan yang stabil”, yang tidak dapat “menopang dirinya sendiri” atau membantu memeriksa individu-individu yang ingin masuk ke wilayah AS.

    Noem, dalam pernyataan sebelumnya pada Senin (1/12), mengatakan bahwa dirinya merekomendasikan “larangan perjalanan sepenuhnya untuk setiap negara terkutuk yang telah membanjiri negara kita dengan pembunuh, lintah darat, dan pecandu hak”.

    Belum diketahui secara jelas negara mana saja yang akan terdampak larangan perjalanan yang diusulkan Noem tersebut, atau kapan larangan perjalanan itu akan mulai diberlakukan. Kementerian Dalam Negeri AS (DHS) mengatakan kepada media terkemuka Inggris, BBC, bahwa mereka akan segera mengumumkan daftarnya.

    Perdebatan mengenai larangan perjalanan semakin intensif setelah Trump pada 28 November lalu mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari “negara-negara dunia ketiga”.

    Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada Fox News pada Senin (1/12) malam bahwa Trump telah mengumumkan larangan perjalanan beberapa bulan lalu untuk negara-negara “dunia ketiga dan negara gagal”.

    Dikatakan juga oleh Leavitt bahwa rekomendasi Noem akan “memperluas” larangan perjalanan tersebut hingga mencakup lebih banyak negara.

    Pemerintahan Trump, pada Selasa (2/12), mengumumkan penghentian sementara semua permohonan imigrasi, termasuk green card dan pemrosesan kewarganegaraan AS, yang diajukan oleh para imigran dari 19 negara non-Eropa, untuk alasan keamanan nasional dan keselamatan publik.

    Daftar negara yang terdampak kebijakan itu mencakup Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, Yaman, Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela.

    Kebijakan baru ini menangguhkan permohonan yang tertunda, dan mewajibkan semua imigran dari negara yang ada dalam daftar itu untuk “menjalani proses peninjauan ulang yang menyeluruh, termasuk wawancara potensial dan, jika perlu, wawancara ulang, untuk menilai secara menyeluruh semua ancaman terhadap keamanan nasional dan keselamatan publik”.

    Memorandum resmi yang menguraikan kebijakan baru itu mengutip penembakan terhadap sejumlah anggota Garda Nasional AS di Washington DC pekan lalu, di mana seorang pria Afghanistan telah ditangkap sebagai tersangka. Satu personel Garda Nasional tewas, sedangkan satu lainnya luka parah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Ngomel-ngomel Hina Somalia, Apa Kata Presiden dan Rakyatnya?

    Trump Ngomel-ngomel Hina Somalia, Apa Kata Presiden dan Rakyatnya?

    Jakarta

    Warga Somalia merespons dengan campuran rasa kesal dan pasrah atas omelan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghina negara mereka.

    Pernyataan pedas Trump tersebut dilontarkan dalam rapat kabinet di Gedung Putih pada Rabu (3/12) waktu setempat. Dalam rapat itu, Trump menuduh para migran Somalia tidak tahu berterima kasih. Trump mengatakan bahwa “kita tidak menginginkan mereka di negara kita dan di Somalia, mereka tidak punya apa-apa, mereka hanya berkeliaran saling membunuh.”

    “Negara mereka tidak baik karena suatu alasan. Negara mereka busuk, dan kita tidak ingin mereka berada di negara kita,” cetusnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/12/2025), pemerintah Somalia tidak berkomentar apa pun tentang omelan dan hinaan Trump tersebut. Ini kemungkinan dikarenakan mereka khawatir menyinggung pemerintah AS yang merupakan penyedia utama bantuan pertahanan dan kemanusiaan, meskipun dukungan tersebut telah berkurang di bawah pemerintahan Trump.

    Namun, warga di ibu kota Somalia, Mogadishu merasa kesal.

    “Ini bukan pertama kalinya Presiden Trump berbicara negatif tentang Somalia dan rakyat Somalia, tetapi kali ini pelanggarannya tidak dapat diterima. Sudah saatnya pemerintah Somalia berhenti membisu dan memberi tahu Trump untuk berhenti menghina Somalia,” ujar Daud Bare, seorang pedagang bahan makanan di distrik Waberi, kepada AFP.

    Sumaya Hassan Ali, seorang mahasiswa berusia 23 tahun, mengatakan komentar Trump tersebut “kasar”.

    “Setiap negara memiliki kesalahannya sendiri, bahkan Amerika,” katanya. “Kita tahu bahwa banyak orang terbunuh di kota-kota Amerika setiap tahun, terkadang lebih banyak daripada yang terbunuh di Somalia,” ujarnya.

    Dia mengkritik Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud atas sikap diamnya. Namun, sejumlah pihak memahami posisi pemimpin Somalia itu.

    “Pemerintah AS mendukung Somalia dalam perang melawan apa yang mereka sebut terorisme. Jika pemerintah federal membuat Trump kesal, dia mungkin tidak ragu untuk menarik dukungan pemerintah AS seperti yang dia lakukan sebelumnya,” kata seorang dosen di Somalia, Mahdi Ibrahim.

    Nuradin Abdi, seorang pekerja LSM lokal, menanggapi lebih positif.

    “Trump mungkin bersikap kasar terhadap Somalia, tetapi kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa sebagian besar pernyataannya tentang Somalia memang benar,” kata Abdi.

    “Somalia masih sedang berjuang melawan perang dan korupsi, dan penduduknya adalah pengungsi di seluruh dunia. Jika kita ingin mengubah narasi global yang negatif tentang Somalia, kita perlu mengubah negara kita dan memperbaiki sistem pemerintahan kita,” ujarnya.

    Trump memiliki sejarah panjang dalam mencemooh kaum minoritas. Dia pun meraih popularitas politik dengan menyebarkan teori konspirasi palsu bahwa mantan presiden Barack Obama lahir di Kenya, bukan di Amerika Serikat.

    Trump sering kali mengungkit kekhawatiran mayoritas kulit putih akan kehilangan kekuasaan politik dan budaya.

    “Kita berada di titik kritis,” kata Trump dalam rapat kabinet pada Rabu (3/12) waktu setempat.

    “Kita bisa memilih salah satu, dan kita akan salah jalan jika terus menerima sampah ke negara kita,” imbuhnya.

    Trump mengatakan bahwa warga Amerika keturunan Somalia “tidak berkontribusi apa pun”. Dia pun mencaci maki Ilhan Omar, seorang anggota kongres AS dari Partai Demokrat yang berasal dari Somalia.

    “Ilhan Omar itu sampah. Teman-temannya sampah,” cetus Trump.

    “Biarkan mereka kembali ke tempat asal mereka dan memperbaikinya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS dan Rusia Belum Menemukan Kompromi Terkait Wilayah Ukraina yang Diduduki

    AS dan Rusia Belum Menemukan Kompromi Terkait Wilayah Ukraina yang Diduduki

    JAKARTA – Perundingan Rusia dan Amerika Serikat terkait dengan upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina pada Hari Selasa gagal menghasilkan terobosan, utamanya belum ada kompromi mengenai wilayah yang diduduki.

    Presiden Rusia Vladimir Putin menerima Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan menantu Presiden Donald Trump Jared Kushner di Kremlin, setelah sebelumnya mengisyaratkan pasukannya siap untuk terus berjuang mencapai tujuan awal perang Rusia.

    Pertemuan ini merupakan momen krusial bagi Ukraina dalam apa yang bisa menjadi minggu yang menegangkan setelah berhari-hari diplomasi yang menegangkan. Inti dari pertemuan ini adalah rencana AS untuk mewujudkan perdamaian, yang sejak itu telah direvisi di bawah tekanan dari Kyiv dan para pendukungnya di Eropa.

    Mengenai wilayah Ukraina yang diduduki, “sejauh ini kami belum menemukan kompromi, tetapi beberapa solusi Amerika dapat didiskusikan,” kata Ajudan Presiden Rusia Yuri Ushakov setelah pertemuan di Kremlin, melansir Al Arabiya dari AFP (3/12).

    “Beberapa formulasi yang diusulkan tidak sesuai dengan kami, dan pekerjaan akan terus berlanjut,” tambahnya.

    Presiden Putin saat menerima Jared Kushner dan Steve Witkoff di Kremlin. (Kristina Kormilitsyna/Rossiya Segodnya via Kremlin)

    Kushner dan Witkoff menyampaikan kepada Putin versi baru rencana AS, yang telah digodok setelah versi awal menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan di tempat lain di Eropa bahwa rencana tersebut memberikan terlalu banyak konsesi kepada Moskow.

    Ushakov mengatakan rencana awal AS dipecah menjadi empat bagian, yang dibahas dalam pertemuan lima jam di Kremlin.

    “Ada beberapa poin yang bisa kami sepakati,” jelasnya, tetapi “presiden tidak menyembunyikan sikap kritis, bahkan negatif, kami terhadap sejumlah proposal.”

    Namun, perundingan di Moskow “bermanfaat,” kata Ushakov, dengan posisi Rusia dan AS tidak semakin jauh setelahnya.

    Sebelumnya, Presiden Putin telah menuntut agar Kyiv menyerahkan wilayah yang diklaim Moskow sebagai miliknya. Kremlin juga menolak pasukan Eropa mana pun di Ukraina untuk memantau gencatan senjata.

    Jared Kushner dan Steve Witkoff di Kremlin. (Kristina Kormilitsyna/Rossiya Segodnya via Kremlin)

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Senin, rencana apa pun harus mengakhiri perang untuk selamanya, dan tidak hanya mengarah pada jeda pertempuran yang dimulai dengan serangan Moskow pada Februari 2022.

    Ia juga mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial, “tidak akan ada solusi sederhana.”

    “Yang penting adalah semuanya adil dan transparan. Tidak ada permainan yang dimainkan di belakang Ukraina. Tidak ada yang diputuskan tanpa Ukraina, tentang kami, tentang masa depan kami,” katanya.

    Dalam unggahan media sosialnya Ia mengatakan “pertanyaan yang paling sulit adalah tentang wilayah, tentang aset (Rusia) yang dibekukan Dan tentang jaminan keamanan.”

    CaptJared Kushner dan Steve Witkoff di Kremlin. (Kristina Kormilitsyna/Rossiya Segodnya via Kremlin)

    Terpisah, Presiden Trump sebelumnya mengatakan kemajuan dalam mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun tidak akan mudah.

    “Rakyat kami sedang berada di Rusia saat ini untuk melihat apakah kami dapat menyelesaikannya,” ujarnya dalam rapat kabinet di Gedung Putih.

    “Ini bukan situasi yang mudah, percayalah. Benar-benar kacau,” tandasnya.

    Namun dalam wawancara yang disiarkan Selasa malam di Fox News, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan perundingan dengan Rusia “telah mencapai beberapa kemajuan” untuk mengakhiri perang dengan Ukraina.

    Diketahui, rencana perdamaian awal AS yang berisi 28 poin yang diungkapkan bulan lalu sangat sesuai dengan tuntutan Moskow, memicu tuduhan Rusia terlibat dalam penyusunannya, yang dibantah oleh Washington.

    Itu menimbulkan kekhawatiran Eropa, Washington dan Moskow dapat mencapai kesepakatan yang tidak terduga atau memaksa Ukraina untuk memberikan konsesi yang tidak adil.

    Presiden Putin belakangan menilai Eropa menyabotase kesepakatan mengenai konflik tersebut dan mengirimkan pesan jelas dengan mengatakan: “Kami tidak berencana untuk berperang dengan Eropa, tetapi jika Eropa menginginkannya dan memulainya, kami siap sekarang juga.”

    Witkoff sendiri telah bertemu dengan Presiden Putin beberapa kali. Tetapi, media AS melaporkan ini pertama kalinya Kushner bergabung dalam perundingan dengan Moskow.

  • Negosiasi 5 Jam, AS-Rusia Gagal Berkompromi Soal Wilayah Ukraina

    Negosiasi 5 Jam, AS-Rusia Gagal Berkompromi Soal Wilayah Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, serta utusan khusus AS Steve Witkoff di Kremlin, setelah sebelumnya memberi sinyal bahwa pasukannya siap terus bertempur demi mencapai tujuan awal perang Rusia.

    Pertemuan tersebut adalah momen krusial bagi Ukraina dalam minggu yang diperkirakan penuh ketegangan, setelah beberapa hari diplomasi intensif. Inti dari pertemuan ini adalah rencana perdamaian AS, yang kemudian direvisi di bawah tekanan dari Kyiv dan para pendukungnya di Eropa.

    Mengenai wilayah Ukraina yang diduduki, “sejauh ini kami belum menemukan kompromi, tetapi beberapa solusi Amerika dapat dibahas,” ujar penasihat utama kepresidenan Rusia, Yuri Ushakov, setelah pertemuan di Moskow. “Beberapa rumusan yang diajukan tidak sesuai bagi kami, dan pekerjaan akan terus berlanjut,” tambahnya.

    Trump mengatakan bahwa kemajuan dalam mengakhiri perang yang hampir berlangsung empat tahun itu tidak akan mudah. “Perwakilan kami sedang berada di Rusia saat ini untuk melihat apakah kita bisa menyelesaikannya,” paparnya dalam rapat kabinet di Gedung Putih. “Situasi yang tidak mudah, biar saya katakan. Benar-benar berantakan.”

    Dalam wawancara yang disiarkan Selasa (03/12) malam di Fox News, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pembicaraan dengan Rusia “telah menghasilkan beberapa kemajuan” untuk mengakhiri perang dengan Ukraina. Tidak jelas kapan tepatnya wawancara itu direkam.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin (01/12) bahwa setiap rencana harus mengakhiri perang secara permanen, dan bukan hanya menghasilkan jeda dalam pertempuran yang dimulai dengan ofensif oleh Moskow pada Februari 2022.

    Ia juga mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa “tidak akan ada solusi yang mudah.”

    Moskow menolak rencana yang telah diubah

    Kushner dan Witkoff akan menyerahkan versi baru rencana AS tersebut kepada Putin, yang telah dirumuskan ulang setelah versi awalnya memicu kekhawatiran di Kyiv dan Eropa bahwa rencana itu terlalu banyak memberi konsesi kepada Moskow.

    Ushakov mengatakan rencana awal AS terdiri dari empat bagian, yang dibahas selama pertemuan lima jam di Kremlin. “Ada beberapa poin yang bisa kami sepakati,” kata penasihat diplomatik utama Putin itu. Namun “presiden tidak menyembunyikan sikap kami yang kritis, bahkan negatif, terhadap sejumlah usulan.”

    Putin telah menuntut agar Kyiv menyerahkan wilayah yang diklaim Moskow sebagai miliknya. Kremlin juga menolak kehadiran pasukan Eropa di Ukraina untuk memantau gencatan senjata.

    Dalam unggahan di media sosialnya, Zelensky mengatakan “pertanyaan paling sulit berkaitan dengan wilayah, aset (Rusia) yang dibekukan dan jaminan keamanan.”

    Meski demikian, pembicaraan di Moskow “bermanfaat”, papar Ushakov, dan posisi Rusia dan AS tidak menjadi semakin berjauhan setelahnya.

    Tekanan Rusia

    Putin tampak mengirim pesan keras sesaat sebelum pembicaraan AS dimulai. Ia mengatakan bahwa Pokrovsk —benteng Ukraina Timur yang disebut pasukan Rusia baru-baru ini berhasil direbut — adalah “titik pijakan yang baik untuk menyelesaikan semua tugas yang ditetapkan pada awal operasi militer khusus,” – menggunakan istilah yang dipakai Kremlin untuk perang tersebut.

    Selain Pokrovsk, Kyiv berada di bawah tekanan di banyak front. Pasukan Rusia bergerak cepat pada November di Ukraina timur, dan Kyiv diguncang skandal korupsi yang berujung pada pengunduran diri negosiator utamanya — tangan kanan Zelensky.

    Moskow juga meningkatkan serangan drone dan rudal ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan ratusan ribu orang hidup tanpa listrik dan pemanas. Zelensky menuding Kremlin berusaha “menghancurkan” negaranya.

    Di sisi lain, pemimpin Rusia menuduh Eropa mensabotase kesepakatan mengenai konflik tersebut dan mengirim pesan suram, dengan mengatakan: “Kami tidak berencana berperang dengan Eropa, tetapi jika Eropa menginginkannya dan memulai, kami siap saat ini juga.”

    Zelensky mengatakan ia berharap dapat membahas isu-isu kunci dengan presiden AS dan menyiratkan bahwa motivasi sebenarnya Moskow untuk pembicaraan dengan AS adalah guna melonggarkan sanksi Barat.

    Kehadiran Kushner

    Eropa khawatir Washington dan Moskow dapat mencapai kesepakatan tanpa melibatkan mereka atau memaksa Ukraina membuat konsesi yang tidak adil.

    Rencana awal AS yang terdiri dari 28 poin dan diungkap bulan lalu begitu dekat dengan tuntutan Moskow sehingga memicu tuduhan bahwa Rusia terlibat dalam penyusunannya, sesuatu yang dibantah Washington.

    Bloomberg melaporkan bulan lalu mengenai rekaman audio yang menunjukkan bahwa Witkoff membantu melatih pejabat Rusia tentang bagaimana Putin sebaiknya berbicara kepada Trump.

    Witkoff telah beberapa kali bertemu Putin, tetapi media AS melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya Kushner — yang juga membantu menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamasdi Gaza awal tahun ini — ikut dalam pembicaraan dengan Putin.

    *Editor: Rizki Nugraha

    Tonton juga video “Progres Perdamaian di Ukraina Masih Gitu-gitu Aja”

    (ita/ita)

  • Trump Ngomel-ngomel Hina Somalia, Apa Kata Presiden dan Rakyatnya?

    Ngomel-ngomel, Trump Sebut Imigran Somalia ‘Sampah’

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump ngomel-ngomel mengenai para imigran Somalia. Dia mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak diterima di Amerika Serikat.

    Pernyataan pedas Trump tersebut muncul di tengah terkuaknya skandal di negara bagian Minnesota, tempat jaksa penuntut mengatakan bahwa lebih dari US$1 miliar dihabiskan untuk layanan sosial yang tidak ada, sebagian besar melalui penagihan palsu oleh warga Amerika Somalia.

    “Di Somalia, mereka tidak punya apa-apa, mereka hanya berkeliaran saling membunuh,” kata Trump dalam rapat kabinet di Gedung Putih pada Selasa (2/12) waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/12/2025).

    “Negara mereka tidak baik karena suatu alasan. Negara mereka busuk, dan kita tidak ingin mereka berada di negara kita,” cetusnya.

    Trump memiliki sejarah panjang dalam mencemooh kaum minoritas. Dia pun meraih popularitas politik dengan menyebarkan teori konspirasi palsu bahwa mantan presiden Barack Obama lahir di Kenya, bukan di Amerika Serikat.

    Trump sering kali mengungkit kekhawatiran mayoritas kulit putih akan kehilangan kekuasaan politik dan budaya.

    “Kita berada di titik kritis,” kata Trump dalam rapat kabinet.

    “Kita bisa memilih salah satu, dan kita akan salah jalan jika terus menerima sampah ke negara kita,” imbuhnya.

    Trump mengatakan bahwa warga Amerika keturunan Somalia “tidak berkontribusi apa pun”. Dia pun mencaci maki Ilhan Omar, seorang anggota kongres AS dari Partai Demokrat yang berasal dari Somalia.

    “Ilhan Omar itu sampah. Teman-temannya sampah,” cetus Trump.

    “Biarkan mereka kembali ke tempat asal mereka dan memperbaikinya,” ujarnya.

    Omar kemudian menulis tentang Trump di media sosial X: “Obsesinya terhadap saya menyeramkan. Saya harap dia mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkannya.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Ngantuk Berat, Trump Ketiduran Saat Rapat Kabinet

    Ngantuk Berat, Trump Ketiduran Saat Rapat Kabinet

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terekam kamera sempat ketiduran saat rapat kabinet di Gedung Putih pada Selasa (2/12) waktu setempat.

    Rapat kabinet tersebut, seperti dilansir CNN, Rabu (3/12/2025), dimulai tepat setelah siang hari pada Selasa (2/12) waktu setempat, dengan dihadiri Trump dan jajaran menterinya.

    Pada awal rapat, Trump mengklaim dirinya “lebih jeli daripada saya 25 tahun lalu”, ketika menegur artikel New York Times (NYT) pekan lalu, yang secara panjang lebar memaparkan bahwa presiden berusia 79 tahun itu tampak melambat selama masa jabatan keduanya.

    “Trump cekatan, tetapi mereka tidak cekatan,” ucap Trump merujuk pada NYT.

    Trump mengecam wartawan atas apa yang dia anggap sebagai perlakuan tidak adil ketika membahas kesehatan dan staminanya. Dia memberikan pesan khusus untuk para wartawan: “Kalian orang gila.”

    Namun, selama satu setengah jam berikutnya, Trump tampak kesulitan untuk membuat dirinya tetap terjaga. Faktanya, Trump tampak berjuang keras, dan seringkali kalah, dalam menahan kantuk. Bahkan selama rapat kabinet, yang biasanya diwarnai hujan pujian untuk Trump, sang Presiden AS itu berulang kali tampak tertidur.

    Sekitar 15 menit setelah dia mengkritik artikel NYT, Trump tampak kesulitan untuk tetap membuka mata saat Menteri Perdagangan Howard Lutnick memuji perang dagang yang dikobarkan Trump, dan melontarkan pujian berbunyi: “Kabinet terhebat yang pernah ada untuk presiden terhebat yang pernah ada”.

    Kedipan mata Trump tampak melambat ketika dia mendengarkan pemaparan Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Scott Turner, juga Menteri Pertanian Brooker Rolins. Perjuangan Trump untuk menahan kantuk semakin berat ketika Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Tenaga Kerja Lori Chavez-DeRemer, dan Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Lee Zeldin berbicara.

    Saat Menteri Pendidikan Linda McMahon dan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Robert F Kennedy Jr berbicara, Trump tampak terdiam dengan kedua matanya tertutup selama 10 detik hingga 15 detik, sebelum akhirnya dia menggerakkan matanya atau mengangguk.

    Tepat sebelum pukul 13.45 waktu setempat, Trump masih terlihat berjuang menahan kantuk ketika Menteri Luar Negeri Marco Rubio memuji upayanya mengakhiri perang. Namun bedanya, kali ini Trump yang tampak mengantuk lebih terlihat jelas karena dia duduk tepat di sebelah Rubio, dan kamera terus menyorot keduanya.

    Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt membela Trump, dengan mengatakan sang Presiden AS itu “mendengarkan dengan saksama dan memimpin keseluruhan rapat kabinet yang berlangsung maraton selama tiga jam”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Rupiah Ditutup Perkasa Hari Ini Selasa 2 Desember 2025, Bertengger di Posisi Ini

    Rupiah Ditutup Perkasa Hari Ini Selasa 2 Desember 2025, Bertengger di Posisi Ini

    Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat mata uang rupiah ditutup menguat di level Rp 16.624 pada perdagangan sore ini, Selasa (2/12/2025).

    “Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 38 point sebelumnya sempat menguat 55 point dilevel Rp 16.624 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.663,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).

    Adapun Ibrahim membeberkan sejumlah faktor yang mempengaruhi penguatan rupiah, diantaranya faktor eksternal, ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan melanjutkan siklus pelonggarannya telah meningkat dengan CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember adalah sebesar 87,4%.

    Penasihat Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, kemungkinan akan ditunjuk sebagai Ketua Fed berikutnya, menggantikan Jerome Powell. Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan memberi tahu siapa pun siapa yang akan ditunjuk, tetapi ia sudah menentukan pilihannya.

    Sementara berdasarkan data, Institute for Supply Management (ISM) mengungkapkan bahwa aktivitas manufaktur pada bulan November mengalami kontraksi selama sembilan bulan berturut-turut.

    “Data lebih lanjut, yang diungkapkan oleh ISM, menunjukkan bahwa harga input meningkat dan pasar tenaga kerja masih berada dalam kondisi rendahnya tingkat pemecatan dan perekrutan,” ujarnya.

    Selain itu, Rusia-Ukraina kembali memanas, setelah Ukraina meningkatnya frekuensi serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur Rusia. Serangan baru-baru ini sempat mengganggu pemuatan di terminal Laut Hitam Konsorsium Pipa Kaspia, jalur utama untuk minyak mentah Kazakhstan dan Rusia.

    Pada saat yang sama, ketegangan antara Washington dan Caracas semakin dalam setelah para pejabat AS mengisyaratkan mereka mungkin akan memperketat pembatasan terhadap Venezuela, termasuk menutup wilayah udara mereka. Langkah ini menyusul meningkatnya tekanan AS terhadap Venezuela, dengan Trump menuduh negara itu membiarkan pengiriman narkoba mengalir dari wilayahnya.

     

     

     

  • Dokter Gedung Putih Rilis Hasil Pemeriksaan Kesehatan Trump, Begini Temuannya

    Dokter Gedung Putih Rilis Hasil Pemeriksaan Kesehatan Trump, Begini Temuannya

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan berada dalam kondisi kesehatan menyeluruh yang sangat baik setelah menjalani pemeriksaan fisik eksekutif yang komprehensif, menurut dokter Gedung Putih.

    Dalam memo yang dirilis pada Senin, Kapten Sean Barbabella menjelaskan hasil pemindaian lanjutan pada jantung dan perut presiden berusia 79 tahun itu menunjukkan kondisi yang sepenuhnya normal.

    Dikutip BBC, Barbabella menuliskan bahwa Trump menjalani MRI saat pemeriksaan fisik pada Oktober lantaran pria pada kelompok usia tersebut dinilai mendapat manfaat dari evaluasi menyeluruh terkait kesehatan kardiovaskular dan abdomen.

    Rilis ini disampaikan di tengah dorongan sejumlah politikus Partai Demokrat, termasuk Gubernur Minnesota Tim Walz, yang meminta hasil pemeriksaan tersebut dipublikasikan karena adanya kekhawatiran mengenai usia Trump dalam masa jabatan keduanya.

    Dalam memonya, Barbabella menegaskan tidak ditemukan tanda penyempitan arteri yang dapat menghambat aliran darah maupun kelainan pada jantung dan pembuluh darah besar Trump. Ia juga menyebut sistem kardiovaskular sang presiden secara keseluruhan “menunjukkan kesehatan yang sangat baik”.

    Ia menambahkan bahwa sistem kardiovaskular Trump secara keseluruhan “menunjukkan kesehatan yang sangat baik”.

    Selain itu, Barbabella, dokter darurat Angkatan Laut AS yang pernah bertugas di Irak dan Afghanistan, menyatakan hasil pemindaian abdomen Trump berada dalam batas normal dan tidak mengindikasikan masalah akut maupun kronis.

    MRI tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari pemeriksaan standar dalam “executive physical” untuk seseorang di usia Trump.

    (suc/kna)

  • Teleponan, Trump Tolak Rentetan Permintaan Maduro

    Teleponan, Trump Tolak Rentetan Permintaan Maduro

    Washington DC

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro kehabisan opsi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak rentetan permintaan yang diajukannya dalam percakapan telepon bulan lalu. Maduro, dalam percakapan telepon itu, mengatakan bersedia mundur dan meninggalkan Venezuela, dengan jaminan keamanan AS.

    Trump, pada Minggu (30/11), mengakui telah berbicara via telepon dengan Maduro, namun menolak untuk mengungkapkan pembahasan keduanya. Percakapan telepon itu langsung singkat pada 21 November lalu, beberapa bulan setelah ketegangan meningkat antara Caracas dan Washington.

    Diungkapkan empat sumber yang mendapatkan pengarahan soal percakapan telepon kedua pemimpin, seperti dilansir Reuters, Selasa (2/12/2025), Maduro telah memberitahu Trump bahwa dirinya bersedia meninggalkan Venezuela, dengan syarat dirinya dan keluarganya mendapatkan amnesti hukum penuh.

    Amnesti hukum itu, menurut tiga sumber di antaranya, mencakup pencabutan semua sanksi AS dan berakhirnya kasus penting yang dia hadapi di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

    Maduro, menurut ketiga sumber yang dikutip Reuters, juga meminta pencabutan sanksi bagi lebih dari 100 pejabat pemerintah Venezuela, yang banyak di antaranya dituduh oleh AS melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), perdagangan narkoba, atau korupsi.

    Ditambahkan oleh dua sumber di antaranya bahwa Maduro meminta agar Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, untuk menjalankan pemerintahan sementara menjelang pemilu baru.

    Trump, menurut sumber-sumber yang dikutip Reuters, menolak sebagian besar permintaan Maduro yang disampaikan dalam percakapan telepon yang berlangsung kurang dari 15 menit tersebut.

    Namun, Trump memberitahu Maduro bahwa dia memiliki waktu seminggu untuk meninggalkan Venezuela menuju ke tujuan pilihannya bersama keluarganya.

    Dua sumber yang dikutip Reuters itu menambahkan bahwa batas waktu tawaran “jalur pelarian aman” untuk Maduro berakhir pada Jumat (28/11) pekan lalu, yang mendorong Trump untuk menetapkan pada Sabtu (29/11) bahwa wilayah udara Venezuela ditutup.

    Gedung Putih menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Sementara Kementerian Informasi Venezuela belum memberikan tanggapannya.

    AS semakin meningkatkan tekanan terhadap Venezuela, termasuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di perairan Karibia, ancaman berulang kali oleh Trump untuk memperluas operasi militer AS ke daratan, dan penetapan Kartel de los Soles — yang menurut Washington dipimpin oleh Maduro — sebagai organisasi teroris asing.

    Maduro dan pemerintahannya selalu membantah semua tuduhan kriminal. Mereka balik menuduh AS mengupayakan perubahan rezim untuk mengendalikan sumber daya alam Venezuela yang melimpah, termasuk minyak.

    Saat berbicara kepada demonstran di luar Istana Kepresidenan Caracas pada Senin (1/12), Maduro bersumpah dirinya akan memberikan “kesetiaan mutlak” kepada rakyat Venezuela di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS. Dia menyatakan akan mempertahankan kedaulatan Venezuela.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS-Inggris Sepakat Bebaskan Tarif Farmasi, Skema Rabat Obat Dipangkas

    AS-Inggris Sepakat Bebaskan Tarif Farmasi, Skema Rabat Obat Dipangkas

    Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat dan Inggris sepakat membebaskan tarif impor produk farmasi asal Inggris sebagai imbalan pemangkasan skema rabat atau potongan harga obat yang dibayarkan produsen kepada layanan kesehatan nasional Inggris atau National Health Service (NHS).

    Dalam pernyataannya yang dikutip dari Bloomberg pada Selasa (2/12/2025) Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menyebut Washington sepakat memberikan pengecualian bea masuk berdasarkan Pasal 232 untuk produk farmasi, bahan baku farmasi, dan teknologi medis asal Inggris.

    Selain itu, AS juga berkomitmen tidak menargetkan kebijakan penetapan harga obat di Inggris dalam sejumlah investigasi perdagangan selama masa jabatan Presiden Trump.

    Sebelumnya, AS dan Inggris telah menyepakati kerangka dagang awal tahun ini yang menetapkan besaran tarif umum terhadap barang-barang asal Inggris. Namun, perlakuan terhadap produk strategis — termasuk farmasi — belum diputuskan secara rinci. 

    Negosiasi tersebut dilandasi dorongan Trump untuk menyamakan harga obat global sekaligus menghentikan praktik yang ia sebut sebagai “free riding” sejumlah negara atas riset dan inovasi AS.

    Dalam kesepakatan terbaru, pemerintah Inggris sepakat meningkatkan belanja obat hingga 25% dengan menaikkan batas ambang penilaian efektif-biaya (cost effectiveness threshold) yang digunakan NHS dalam menentukan kelayakan obat untuk dibiayai. Kebijakan itu selama ini diprotes produsen farmasi karena dinilai membatasi potensi penjualan.

    Inggris juga setuju memangkas maksimal rabat yang harus dibayarkan produsen obat kepada NHS menjadi 15% dari nilai penjualan, turun dari sekitar 23% saat ini, berdasarkan pernyataan kedua pemerintah. Rincian kesepakatan ini sebelumnya dilaporkan Bloomberg.

    Skema Rabat

    Inggris menerapkan program pembatasan belanja obat bernama Voluntary Scheme for Branded Medicines Pricing, Access and Growth (VPAG). Melalui skema tersebut, jika belanja obat NHS melampaui batas tertentu, perusahaan farmasi wajib mengembalikan dana kepada pemerintah dalam bentuk rabat.

    Kebijakan ini menjadi salah satu sorotan industri, lantaran produsen menilai besaran rabat di Inggris jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara Eropa lainnya.

    Ketegangan antara pemerintah dan perusahaan farmasi pun dinilai sempat membebani hubungan kabinet Partai Buruh dengan pelaku industri, di tengah kebutuhan investasi untuk mendorong produktivitas. Sejumlah perusahaan, termasuk AstraZeneca Plc, disebut telah menunda atau menarik beberapa proyek investasi dalam beberapa bulan terakhir.

    Chief Executive Officer Association of the British Pharmaceutical Industry (ABPI) Richard Torbett menyatakan kesepakatan tersebut menjadi langkah penting untuk memastikan akses pasien terhadap obat inovatif.

    “Kesepakatan ini merupakan langkah penting untuk menjamin pasien memperoleh obat-obatan inovatif yang dibutuhkan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan NHS,” ujarnya.

    Selain itu, dia menuturkan kesepakatan tersebut akan memperkuat posisi Inggris dalam menarik serta mempertahankan investasi global di sektor ilmu hayati dan riset farmasi maju.

    Raksasa farmasi AS Bristol-Myers Squibb Co. menyatakan siap menginvestasikan lebih dari US$500 juta di Inggris selama lima tahun ke depan seiring implementasi kesepakatan tersebut, mencakup penelitian, pengembangan, hingga manufaktur, ujar CEO Chris Boerner.

    Tuai Kritik

    Namun, kesepakatan ini menuai kritik dari kelompok advokasi pasien. Direktur eksekutif organisasi Just Treatment, Diarmaid McDonald, menyebut perjanjian tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap pasien NHS.

    “Perusahaan farmasi besar mendapatkan apa yang mereka inginkan, Donald Trump mendapatkan apa yang ia inginkan. Pemerintah tunduk, dan ribuan pasien akan menanggung akibatnya ketika dana penting dialihkan dari layanan kesehatan lain demi mengisi kantong para eksekutif farmasi,” ujarnya.

    Perselisihan pemerintah Inggris dengan perusahaan obat terkait skema harga menjadi bagian dari pembahasan kesepakatan dagang dengan AS yang akan memberikan fasilitas tarif nol terhadap produk farmasi Inggris setidaknya selama tiga tahun ke depan.

    Trump sebelumnya juga menawarkan kebijakan serupa kepada sejumlah mitra dagang utama lainnya, termasuk Uni Eropa, dengan menetapkan batas tarif maksimal 15% untuk produk obat dari kawasan tersebut.

    Sejumlah produsen obat, termasuk AstraZeneca, bahkan telah menandatangani perjanjian terpisah dengan Gedung Putih untuk menurunkan harga obat di pasar AS sebagai imbalan atas keringanan tarif impor.

    Dalam kebijakan perdagangannya, Trump memanfaatkan kewenangan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan AS, yang memungkinkan pengenaan tarif terhadap barang yang dinilai vital bagi keamanan nasional. 

    Instrumen tersebut telah digunakan untuk menargetkan berbagai sektor, termasuk farmasi, guna mendorong relokasi produksi ke AS dan menekan harga obat impor.

    Selain itu, pemerintah AS juga menggunakan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan untuk melakukan investigasi atas harga obat global, sebagai bagian dari upaya menekan negara-negara mitra agar menyesuaikan kebijakan harga dalam negeri mereka.