Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Joe Biden Jalani Operasi Lesi Kanker Kulit, Gunakan Prosedur Mohs

    Joe Biden Jalani Operasi Lesi Kanker Kulit, Gunakan Prosedur Mohs

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden baru-baru ini menjalani operasi Mohs, sebuah prosedur yang digunakan untuk mengangkat lesi kanker kulit. Prosedur ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah Biden didiagnosis mengidap kanker prostat.

    Dikutip dari CNN, juru bicara Biden, Kelly Scully tidak merinci kapan operasi itu berlangsung. Tetapi berita itu muncul saat video yang beredar menunjukkan Biden memiliki bekas luka di dahinya.

    Untuk diketahui, operasi Mohs adalah prosedur pengangkatan lapisan tipis kulit dan pemeriksaan di bawah mikroskop hingga dokter tidak menemukan tanda-tanda sel kanker kulit. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati lesi kanker yang kambuh setelah perawatan sebelumnya, tumbuh cepat, atau berada di area penting seperti wajah, tangan, atau alat kelamin.

    Pada tahun 2023 silam, Biden juga pernah melakukan operasi pengangkatan lesi di dadanya yang kemudian dikonfirmasi sebagai karsinoma sel basal (KSB) atau jenis kanker kulit yang paling umum.

    Saat itu, dr Kevin O’Connor, yang menjabat sebagai dokter Biden di Gedung Putih mengatakan bahwa kondisi ini telah ditangani dengan tepat.
    “Semua jaringan kanker telah berhasil diangkat” dan Biden akan melanjutkan pengawasan dermatologis,” kata dr O’Connor.

    Biden Didiagnosis Kanker Prostat

    Belum lama ini, Biden didiagnosis mengidap kanker prostat yang telah bermetastasis ke tulang-tulangnya.

    “Harapannya kita bisa mengalahkan ini (kanker prostat),” kata Biden kepada CNN.

    “Ini bukan di organ mana pun, melainkan di dalam. Tulang saya kuat, belum menembus. Jadi, saya merasa baik-baik saja,” sambungnya.

    Dikutip dari The Guardian, keluarga Biden telah berulang kali menghadapi kanker selama bertahun-tahun. Putra Biden, Beau, meninggal karena tumor otak, dan istrinya, Jill, menjalani operasi pengangkatan dua lesi kanker.

    “Kanker menyentuh kita semua. Seperti banyak dari kalian, Jill dan saya telah belajar bahwa kita paling kuat di tempat-tempat yang hancur,” tulis Biden di media sosial saat itu.

    (dpy/up)

  • Momen Langka! Bos-bos Teknologi Dunia Kompak Puji Trump di Gedung Putih

    Momen Langka! Bos-bos Teknologi Dunia Kompak Puji Trump di Gedung Putih

    FotoINET

    Tripa Ramadhan – detikInet

    Jumat, 05 Sep 2025 13:30 WIB

    Amerika Serikat – Momen langka terjadi di Gedung Putih saat Donald Trump menjamu bos-bos raksasa teknologi dunia. Dari Zuckerberg hingga Cook, semua memuji kebijakan Trump.

  • Momen Langka! Bos-bos Teknologi Dunia Kompak Puji Trump di Gedung Putih

    Trump Kumpulkan Zuckerberg Sampai Bill Gates, Minus Elon Musk

    Washington

    Presiden Donald Trump mengundang sejumlah tokoh penting dari kalangan elit dunia teknologi untuk makan malam di Gedung Putih. Namun Elon Musk, orang terkaya dunia pemilik Tesla dan SpaceX, tidak kelihatan batang hidungnya.

    Di antara mereka yang hadir dalam makan malam pada 4 September itu adalah pendiri Meta Mark Zuckerberg, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Apple Tim Cook, Sergey Brin dan Sundar Pichai dari Google, dan pendiri OpenAI Sam Altman.

    Dikutip detikINET dari USA Today, Elon Musk yang pernah menjadi sekutu terdekat Trump sebelum berselisih tidak datang. Di X, dia mengaku diundang, tetapi sayangnya tidak dapat hadir.

    Setelah hubungan yang dulunya dingin dengan Silicon Valley, Trump diterima oleh banyak pemimpin teknologi di masa jabatan keduanya. Dia mempromosikan mata uang kripto, memperingatkan negara-negara asing agar tidak meregulasi teknologi, dan mendorong dominasi Amerika dalam AI.

    Para tamu makan malam itu pun bergantian memuji Trump selama acara tersebut. Para pemimpin teknologi yang diundang ke Gedung Putih mewakili beberapa perusahaan AI terbesar di dunia. Zuckerberg duduk di sebelah presiden, sementara Gates duduk di sebelah ibu negara Melania Trump.

    Trump duduk bersama Mark Zuckerberg. Foto: REUTERS/Brian Snyder

    “Merupakan suatu kehormatan berada di sini bersama sekelompok orang ini, mereka memimpin revolusi dalam bisnis, kejeniusan, dan dalam setiap kata yang saya pikir dapat Anda bayangkan,” kata Trump saat membuka acara.

    Melania Trump menyelenggarakan acara Gedung Putih yang berfokus pada AI pada hari sebelumnya yang dihadiri Altman dan Pichai. “Robot sudah ada di sini. Masa depan kita bukan lagi fiksi ilmiah,” kata Melania Trump di acara tersebut.

    Perusahaan-perusahaan AS berlomba membangun dominasi AI atas China, dan Trump menjadi pendorong utama. Ia menunjuk kapitalis ventura David Sacks sebagai kepala AI dan kripto Gedung Putih. Sacks menguraikan upaya pemerintahan Trump untuk memastikan AS mendominasi AI dan berterima kasih ke para pemimpin teknologi yang hadir karena mengutamakan Amerika.

    Trump telah menerapkan program tarif agresif dan mendorong perusahaan untuk mengalihkan manufaktur ke Amerika Serikat, membuat banyak perusahaan untuk mengumumkan investasi baru di AS.

    Pemerintahan Trump merilis cetak biru kecerdasan buatan pada bulan Juni, bertujuan untuk melonggarkan aturan lingkungan dan memperluas ekspor AI ke negara-negara sekutu. Itu sebagai upaya mempertahankan keunggulan Amerika atas China dalam teknologi penting tersebut.

    Daftar undangan makan malam tersebut juga termasuk dua lusin tokoh teknologi terkemuka. Mereka antara lain CEO Figma, Dylan Field, Presiden Groq, Sunny Madra, pendiri Social Capital, Chamath Palihapitiya, pendiri Zynga, Mark Pincus, pendiri Ring, Jamie Siminoff, dan CEO Oracle, Safra Catz.

    Juga ada CEO Blue Origin, David Limp, CEO Micron Technology, Sanjay Mehrotra, Presiden OpenAI, Greg Brockman, CEO Microsoft, Satya Nadella, pendiri Tibco, Vivek Ranadive, dan Chief Technology Officer Palantir, Shyam Sankar.

    (fyk/fyk)

  • iPhone 17 Rilis Minggu Depan, Harganya Bakal Naik Gila-gilaan

    iPhone 17 Rilis Minggu Depan, Harganya Bakal Naik Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga jual iPhone 17 atau seri terbaru berpotensi naik, meskipun CEO Apple Tim Cook berhasil menahan harga jual ponsel pintar bikinan Steve Jobs itu beberapa bulan terakhir dari dampak kebijakan tarif perdagangan Trump.

    Tim Cook sebenarnya sempat dipuji oleh Wall Street atas pekerjaannya dalam mengelola hubungan dengan Presiden AS Donald Trump, supaya tak terdampak tarif dagang resiprokal, berdasarkan laporan CNBC Internasional.

    Selain menawarkan ke Trump tambahan investasi di AS sebesar US$100 miliar, ia juga sempat menghadiahkan Presiden Donald Trump sebuah plakat yang terbuat dari emas 24 karat dengan ornamen kaca bundar berlogo Apple dan tanda tangannya di bagian bawah.

    “Terima kasih semuanya, dan terima kasih Presiden Trump karena telah menempatkan inovasi dan lapangan kerja Amerika di posisi terdepan,” ujar Cook saat acara pemberian plakat pada awal Agustus 2025, dikutip Jumat (5/9/2025).

    Langkah Cook itu membuat total pengeluaran Apple yang direncanakan mencapai US$ 600 miliar di AS selama lima tahun ke depan. Trump, di acara tersebut, mengatakan bahwa Apple akan dibebaskan dari tarif yang akan datang untuk cip yang harganya bisa dua kali lipat.

    Namun saat Apple bersiap mengumumkan iPhone seri baru pada Selasa lalu, beberapa analis memperkirakan Apple akan tetap menaikkan harga perangkatnya bahkan setelah Cook berusaha semaksimal mungkin menghindari tarif terburuk.

    “Banyak perbincangan tentang: Apakah harga iPhone akan naik?” kata direktur riset CounterPoint, Jeff Fieldhack.

    Meskipun ponsel pintar belum mengalami kenaikan harga yang signifikan, produk konsumen lainnya mengalami kenaikan harga yang didorong oleh biaya tarif, termasuk pakaian, alas kaki, dan kopi. Tarif ini juga telah memengaruhi beberapa produk elektronik, terutama video game – Sony, Microsoft, dan Nintendo telah menaikkan harga konsol tahun ini di AS.

    Beberapa analis Wall Street memperkirakan Apple akan menyusul. Analis Jeffries, Edison Lee, memasukkan kenaikan harga sebesar US$ 50 (Rp 823.000-an) ke dalam proyeksi harga jual rata-rata iPhone 17 dalam sebuah catatan di bulan Juli. Ia memberikan peringkat hold untuk saham Apple.

    Analis Goldman Sachs mengatakan bahwa potensi kenaikan harga dapat meningkatkan harga jual rata-rata perangkat Apple dari waktu ke waktu, dan campuran ponsel perusahaan tersebut telah condong ke harga yang lebih mahal.

    Para analis memperkirakan Apple akan merilis empat model iPhone baru bulan ini, yang kemungkinan akan diberi nama seri “iPhone 17”.

    Tahun lalu, Apple merilis empat model iPhone 16: iPhone 16 standar seharga US$ 829, iPhone 16 Plus seharga US$ 899, iPhone 16 Pro seharga US$ 999, dan iPhone 16 Pro Max seharga US$ 1.199.

    Tahun ini, banyak pengamat rantai pasokan memperkirakan Apple akan mengganti model Plus, yang tertinggal dari jajaran produk lainnya, dengan perangkat baru yang lebih ramping yang mengorbankan kamera dan fitur tambahan demi bodi yang lebih tipis dan ringan.

    “Bentuk yang lebih tipis dan ringan mungkin akan mendorong minat permintaan,” tulis analis Goldman, tetapi kekurangan seperti masa pakai baterai mungkin akan menyulitkannya untuk bersaing dengan model entry-level Apple.

    Para analis memperkirakan perangkat ramping ini akan dibanderol sekitar US$ 899, serupa dengan harga iPhone 16 Plus, tetapi mereka tidak menutup kemungkinan akan ada kenaikan harga. Harga tersebut tetap lebih rendah dari Galaxy Edge tipis Samsung , yang memulai debutnya awal tahun ini dengan harga US$ 1.099.

    Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari CNBC Internasional terkait prediksi kenaikan harga jual produknya dari para analis tersebut.

    Sebetulnya, Apple sejak Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal pada Februari 2025 telah terancam terdampak karena memproduksi sebagian besar iPhone dan produk lainnya di Tiongkok. Trump bahkan juga mengenakan tarif yang tinggi ke negara lini produksi Apple lainnya, yakni Vietnam dan India.

    Namun, tujuh bulan kemudian, Apple berhasil mengatasi tarif lebih baik dari yang dibayangkan banyak orang.

    Pemerintah AS telah menghentikan sementara tarif paling ketat terhadap China beberapa kali, telepon pintar mendapat pengecualian tarif dan Cook pada Mei mengatakan kepada para investor bahwa perusahaannya mampu mengatur ulang rantai pasokannya untuk mengimpor iPhone ke AS dari India, yang tarifnya lebih rendah.

    Cook juga berhasil memanfaatkan hubungannya dengan Trump, mengunjunginya di Gedung Putih dan memihaknya pada Agustus, ketika Cook menyerahkan cinderamata berkilau itu kepada Trump. Komitmen tersebut memperkuat dorongan Trump untuk membawa lebih banyak manufaktur berteknologi tinggi ke AS. Sebagai imbalannya, Trump mengatakan ia juga akan membebaskan Apple dari tarif semikonduktor yang akan datang. Dan tarif IEEPA Trump dinyatakan ilegal pada akhir Agustus, meskipun masih berlaku.

    Apple tidak sepenuhnya berhasil terhindar dari konsekuensi tarif. Cook mengatakan perusahaan menghabiskan US$ 800 juta untuk biaya tarif hingga akhir Juni, terutama karena tarif berbasis IEEPA terhadap Tiongkok. Jumlah tersebut kurang dari 4% terhadap laba perusahaan, tetapi Apple memperingatkan bahwa mereka dapat menghabiskan US$ 1,1 miliar pada kuartal ini untuk biaya tarif.

    Setelah berbulan-bulan menanggung sendiri biaya tarif, Apple mungkin akhirnya membebankan biaya tersebut kepada konsumen melalui peluncuran model iPhone 17 bulan ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • iPhone 17 Rilis Minggu Depan, Harganya Bakal Naik Gila-gilaan

    iPhone 17 Rilis Minggu Depan, Harganya Bakal Naik Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga jual iPhone 17 atau seri terbaru berpotensi naik, meskipun CEO Apple Tim Cook berhasil menahan harga jual ponsel pintar bikinan Steve Jobs itu beberapa bulan terakhir dari dampak kebijakan tarif perdagangan Trump.

    Tim Cook sebenarnya sempat dipuji oleh Wall Street atas pekerjaannya dalam mengelola hubungan dengan Presiden AS Donald Trump, supaya tak terdampak tarif dagang resiprokal, berdasarkan laporan CNBC Internasional.

    Selain menawarkan ke Trump tambahan investasi di AS sebesar US$100 miliar, ia juga sempat menghadiahkan Presiden Donald Trump sebuah plakat yang terbuat dari emas 24 karat dengan ornamen kaca bundar berlogo Apple dan tanda tangannya di bagian bawah.

    “Terima kasih semuanya, dan terima kasih Presiden Trump karena telah menempatkan inovasi dan lapangan kerja Amerika di posisi terdepan,” ujar Cook saat acara pemberian plakat pada awal Agustus 2025, dikutip Jumat (5/9/2025).

    Langkah Cook itu membuat total pengeluaran Apple yang direncanakan mencapai US$ 600 miliar di AS selama lima tahun ke depan. Trump, di acara tersebut, mengatakan bahwa Apple akan dibebaskan dari tarif yang akan datang untuk cip yang harganya bisa dua kali lipat.

    Namun saat Apple bersiap mengumumkan iPhone seri baru pada Selasa lalu, beberapa analis memperkirakan Apple akan tetap menaikkan harga perangkatnya bahkan setelah Cook berusaha semaksimal mungkin menghindari tarif terburuk.

    “Banyak perbincangan tentang: Apakah harga iPhone akan naik?” kata direktur riset CounterPoint, Jeff Fieldhack.

    Meskipun ponsel pintar belum mengalami kenaikan harga yang signifikan, produk konsumen lainnya mengalami kenaikan harga yang didorong oleh biaya tarif, termasuk pakaian, alas kaki, dan kopi. Tarif ini juga telah memengaruhi beberapa produk elektronik, terutama video game – Sony, Microsoft, dan Nintendo telah menaikkan harga konsol tahun ini di AS.

    Beberapa analis Wall Street memperkirakan Apple akan menyusul. Analis Jeffries, Edison Lee, memasukkan kenaikan harga sebesar US$ 50 (Rp 823.000-an) ke dalam proyeksi harga jual rata-rata iPhone 17 dalam sebuah catatan di bulan Juli. Ia memberikan peringkat hold untuk saham Apple.

    Analis Goldman Sachs mengatakan bahwa potensi kenaikan harga dapat meningkatkan harga jual rata-rata perangkat Apple dari waktu ke waktu, dan campuran ponsel perusahaan tersebut telah condong ke harga yang lebih mahal.

    Para analis memperkirakan Apple akan merilis empat model iPhone baru bulan ini, yang kemungkinan akan diberi nama seri “iPhone 17”.

    Tahun lalu, Apple merilis empat model iPhone 16: iPhone 16 standar seharga US$ 829, iPhone 16 Plus seharga US$ 899, iPhone 16 Pro seharga US$ 999, dan iPhone 16 Pro Max seharga US$ 1.199.

    Tahun ini, banyak pengamat rantai pasokan memperkirakan Apple akan mengganti model Plus, yang tertinggal dari jajaran produk lainnya, dengan perangkat baru yang lebih ramping yang mengorbankan kamera dan fitur tambahan demi bodi yang lebih tipis dan ringan.

    “Bentuk yang lebih tipis dan ringan mungkin akan mendorong minat permintaan,” tulis analis Goldman, tetapi kekurangan seperti masa pakai baterai mungkin akan menyulitkannya untuk bersaing dengan model entry-level Apple.

    Para analis memperkirakan perangkat ramping ini akan dibanderol sekitar US$ 899, serupa dengan harga iPhone 16 Plus, tetapi mereka tidak menutup kemungkinan akan ada kenaikan harga. Harga tersebut tetap lebih rendah dari Galaxy Edge tipis Samsung , yang memulai debutnya awal tahun ini dengan harga US$ 1.099.

    Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari CNBC Internasional terkait prediksi kenaikan harga jual produknya dari para analis tersebut.

    Sebetulnya, Apple sejak Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal pada Februari 2025 telah terancam terdampak karena memproduksi sebagian besar iPhone dan produk lainnya di Tiongkok. Trump bahkan juga mengenakan tarif yang tinggi ke negara lini produksi Apple lainnya, yakni Vietnam dan India.

    Namun, tujuh bulan kemudian, Apple berhasil mengatasi tarif lebih baik dari yang dibayangkan banyak orang.

    Pemerintah AS telah menghentikan sementara tarif paling ketat terhadap China beberapa kali, telepon pintar mendapat pengecualian tarif dan Cook pada Mei mengatakan kepada para investor bahwa perusahaannya mampu mengatur ulang rantai pasokannya untuk mengimpor iPhone ke AS dari India, yang tarifnya lebih rendah.

    Cook juga berhasil memanfaatkan hubungannya dengan Trump, mengunjunginya di Gedung Putih dan memihaknya pada Agustus, ketika Cook menyerahkan cinderamata berkilau itu kepada Trump. Komitmen tersebut memperkuat dorongan Trump untuk membawa lebih banyak manufaktur berteknologi tinggi ke AS. Sebagai imbalannya, Trump mengatakan ia juga akan membebaskan Apple dari tarif semikonduktor yang akan datang. Dan tarif IEEPA Trump dinyatakan ilegal pada akhir Agustus, meskipun masih berlaku.

    Apple tidak sepenuhnya berhasil terhindar dari konsekuensi tarif. Cook mengatakan perusahaan menghabiskan US$ 800 juta untuk biaya tarif hingga akhir Juni, terutama karena tarif berbasis IEEPA terhadap Tiongkok. Jumlah tersebut kurang dari 4% terhadap laba perusahaan, tetapi Apple memperingatkan bahwa mereka dapat menghabiskan US$ 1,1 miliar pada kuartal ini untuk biaya tarif.

    Setelah berbulan-bulan menanggung sendiri biaya tarif, Apple mungkin akhirnya membebankan biaya tersebut kepada konsumen melalui peluncuran model iPhone 17 bulan ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alasan Trump Mau Hidupkan Lagi ‘Departemen Perang’ AS

    Alasan Trump Mau Hidupkan Lagi ‘Departemen Perang’ AS

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar Departemen Pertahanan dikenal sebagai Departemen Perang. Ia menyebut gelar tersebut sebagai gelar sekunder.

    Dilansir BBC, Jumat (5/9/2025), Trump akan menandatangani perintah eksekutif tersebut hari ini yang berisi Departemen Pertahanan menggunakan nama baru tersebut sebagai gelar sekunder. Selain itu, perintah tersebut juga sekaligus mengubah Menteri Pertahanan Pete Hegseth disebut sebagai Menteri Perang.

    Diketahui, Pentagon-yang mengawasi angkatan bersenjata AS-adalah penerus Departemen Perang, yang pertama kali didirikan sebagai badan setingkat kabinet pada tahun 1789 dan bertahan hingga tahun 1947.

    Adapun tanggung jawab pembentukan departemen eksekutif berada di tangan Kongres AS, yang berarti diperlukan dilakukan amandemen untuk mengubah nama departemen tersebut secara hukum.

    “Nama ‘Departemen Perang’ menyampaikan pesan kesiapan dan tekad yang lebih kuat dibandingkan dengan ‘Departemen Pertahanan,’ yang hanya menekankan kemampuan pertahanan,” bunyi teks perintah tersebut sebagaimana dilihat BBC.

    Selanjutnya dalam upaya untuk “memproyeksikan kekuatan dan tekad,” perintah tersebut memberi wewenang kepada menteri pertahanan, departemennya, dan para pejabat di bawahnya untuk menggunakan gelar-gelar baru tersebut sebagai nama sekunder.

    Departemen Perang didirikan oleh George Washington, tetapi namanya diubah setelah Perang Dunia II.

    Menurut perintah eksekutif tersebut, pergantian nama departemen tersebut “akan mempertajam fokus Departemen ini pada kepentingan nasional kita dan memberi sinyal kepada musuh-musuh Amerika bahwa Amerika siap berperang demi mengamankan kepentingannya”.

    Sementara itu, Gedung Putih belum mengumumkan berapa biaya penggantian nama permanen tersebut, tetapi media AS memperkirakan biaya miliaran dolar untuk perombakan ratusan lembaga, lambang, alamat email, seragam, dan lainnya, yang mungkin menghambat upaya Pentagon untuk memangkas pengeluaran dan pemborosan.

    Sebelumnya, Trump telah berulang kali mengutarakan gagasan perubahan nama tersebut, dengan alasan bahwa AS memiliki “sejarah kemenangan yang luar biasa” dalam kedua perang dunia dengan nama sebelumnya.

    Ia juga menyatakan optimisme bahwa para anggota parlemen akan mendukung perubahan tersebut.

    “Saya yakin Kongres akan menyetujui jika kita membutuhkannya. Saya bahkan tidak berpikir kita membutuhkannya,” kata presiden pekan lalu. “Tetapi, jika kita membutuhkannya, saya yakin Kongres akan menyetujuinya,” imbuhnya.

    Tonton juga video “Trump: Tanpa Kebijakan Tarif, AS Akan Dimanfaatkan Negara Lain” di sini:

    (yld/knv)

  • Bantahan Trump Tepis Spekulasi Liar terkait Kesehatan

    Bantahan Trump Tepis Spekulasi Liar terkait Kesehatan

    Jakarta

    Beredar spekulasi liar soal kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump langsung menepis isu liar tersebut.

    Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/9/2025), Donald Trump buka suara soal berbagai spekulasi liar yang beredar di media sosial tentang kondisi kesehatannya. Bahkan ada rumor yang menyebut Trump telah meninggal dunia, dan Gedung Putih menutupinya.

    Ditegaskan Trump dalam konferensi pers terbaru di Gedung Putih, rumor-rumor yang beredar soal kesehatan dirinya itu hanyalah “fake news” atau “berita palsu”.

    Berbagai rumor beredar saat Trump tidak muncul ke publik dan tidak menggelar konferensi pers apa pun selama beberapa hari sepanjang pekan lalu. Hal semacam itu tergolong langka bagi sang presiden berusia 79 tahun yang sangat gemar publisitas ini.

    Sebagai orang tertua yang pernah terpilih sebagai Presiden AS, ditambah foto-foto terbaru Trump yang menunjukkan salah satu tangannya memar dan pergelangan kakinya yang bengkak, keheningan dari Gedung Putih memicu spekulasi luas bahwa ada sesuatu yang salah dengan kesehatan Trump.

    Banyak pengguna media sosial bahkan menduga Presiden ke-47 AS itu mungkin telah meninggal dunia, dan Gedung Putih menutupi hal tersebut.

    Saat reporter Fox News, Peter Doocy, bertanya kepadanya dengan nada bercanda soal rumor kematiannya, Trump menjawab: “Saya tidak melihatnya.”

    “Itu berita palsu,” tambah Trump ketika Doocy menceritakan rumor liar yang beredar.

    Pada Juli lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa perubahan warna pada tangan kanan Trump merupakan “iritasi jaringan akibat sering berjabat tangan” dan penggunaan aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular standar.

    Disebutkan juga oleh Gedung Putih bahwa kaki Trump yang bengkak disebabkan oleh insufisiensi pembuluh vena kronis — suatu kondisi pembuluh vena jinak yang tergolong umum. Kondisi tersebut diwarnai dengan pembuluh darah pada kaki yang rusak sehingga tidak dapat menjaga aliran darah dengan baik.

    Dokter kepresidenan AS, Sean Barbabella, dalam surat yang dirilis Gedung Putih pada saat itu mengatakan bahwa Trump “tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik” meskipun mengalami kondisi tersebut.

    Trump sering membanggakan kesehatannya dan tingkat energinya yang baik, sementara pemerintah AS bahkan mengunggah gambar yang menggambarkannya sebagai “Superman”.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/isa)

  • AS Kirim Kapal Perang ke Karibia, Nikaragua: Mau Gulingkan Pemerintah

    AS Kirim Kapal Perang ke Karibia, Nikaragua: Mau Gulingkan Pemerintah

    Managua

    Presiden Nikaragua Daniel Ortega menyebut pengerahan kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) ke kawasan Karibia, terutama ke dekat Venezuela, sebagai “sandiwara” perang narkoba. Ortega menuduh AS mengerahkan kapal-kapal perangnya dalam upaya untuk “menggulingkan pemerintah”.

    AS dalam pernyataan sebelumnya menyebut pengerahan kapal-kapal perang ke kawasan Karibia bagian selatan, dekat perairan teritorial Venezuela, merupakan operasi anti-perdagangan narkoba.

    Langkah Washington itu memicu kemarahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang menyebut operasi tersebut sebagai “ancaman” bagi negaranya.

    Dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2025), Ortega menuduh pemerintahan Trump mengerahkan kapal-kapal perang AS “untuk mengintimidasi pemerintah Amerika Latin”.

    “Mereka melakukannya untuk mengintimidasi rakyat dan berusaha menggulingkan pemerintah,” sebut Ortega dalam pidatonya pada Selasa (2/9).

    Tuduhan Ortega itu dilontarkan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa kapal angkatan laut AS menembaki sebuah speedboat yang mengangkut narkoba, dalam jumlah besar, dari Venezuela.

    Trump menyebut sedikitnya 11 orang, yang disebutnya sebagai “narkoteroris”, tewas dalam serangan itu.

    Dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih, Trump juga mengatakan bahwa militer AS telah mengidentifikasi para awak kapal tersebut sebagai anggota geng Venezuela, Tren de Aragua, yang telah ditetapkan oleh Washington sebagai kelompok teroris pada Februari lalu.

    Trump kemudian mengulangi tuduhannya bahwa Tren de Aragua dikendalikan oleh Maduro. Tuduhan ini telah dibantah Caracas sebelumnya.

    Ortega mengkritik pengumuman Trump tersebut.

    “Bagaimana mereka membuktikan bahwa mereka adalah pengedar narkoba dan membawa narkoba ke Amerika Serikat? Itu semua sandiwara,” sebut Ortega dalam pidatonya.

    Lihat juga Video: Kapal Perang AS USS Nimitz Lewat Perairan RI, TNI Buka Suara

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Akan Kirim Tentara AS ke ‘Lubang Neraka’ Chicago

    Trump Akan Kirim Tentara AS ke ‘Lubang Neraka’ Chicago

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pengerahan tentara-tentara AS ke Chicago, yang merupakan kota terbesar ketiga di negara tersebut. Trump menyebut Chicago sebagai “lubang neraka” yang marak dengan tindak kejahatan.

    Trump, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2025), tidak mengatakan lebih lanjut soal kapan dia akan memulai pengerahan tentara AS ke Chicago, yang merupakan kota terbesar di negara bagian Illinois. Chicago juga diketahui menjadi basis kuat Partai Demokrat.

    “Kita akan masuk,” kata Trump merujuk pada pengerahan tentara AS ke Chicago, saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (2/9) waktu setempat.

    Trump, dalam pernyataannya, mengutip soal korban jiwa dalam penembakan terbaru pada akhir pekan yang terjadi di Chicago.

    Trump memuji pengerahan pasukan cadangan Garda Nasional AS ke kota Los Angeles dan ibu kota Washington DC, dalam beberapa bulan terakhir, sebagai keberhasilan dalam mengurangi kejahatan di kota-kota yang dikuasai oleh Partai Demokrat tersebut.

    Pernyataan Trump itu mengonfirmasi laporan-laporan media lokal AS yang sebelumnya menyebut sang Presiden AS berencana mengerahkan ribuan personel Garda Nasional AS ke Chicago. Rencana pengerahan itu telah memicu penolakan keras dari kalangan Partai Demokrat di sana.

    Pengerahan-pengerahan semacam ini dimulai pada Juni lalu, ketika Trump secara kontroversial memerintahkan pengerahan hampir 5.000 tentara militer AS ke Los Angeles, yang pada saat itu diklaim untuk meredam unjuk rasa yang marak terhadap operasi penindakan keras imigrasi.

    Kemudian pada awal Agustus, Trump mengerahkan para personel Garda Nasional AS ke Washington DC, ibu kota AS, dalam langkah yang diklaimnya untuk menangkal masalah kejahatan yang tidak terkendali dan untuk mengambil alih kendali federal atas Departemen Kepolisian Metropolitan DC.

    Para personel Garda Nasional AS yang ada di Washington DC, sejak 24 Agustus lalu, bahkan mulai menenteng senjata api dalam patroli mereka. Sebelumnya, senjata mereka tersedia jika diperlukan, tetapi disimpan di gudang senjata.

    Pengerahan semacam itu menuai kritikan keras dari kalangan Partai Demokrat, yang berulang kali menuduh Trump memaksakan kekuasaan presiden melampaui batas konstitusionalnya.

    Tonton juga video “Trump Bantah Sakit Keras Usai 2 Hari ‘Hilang’, Ngaku Sibuk Golf” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Banyak Rumor Liar Soal Kesehatannya, Trump Bilang Gini

    Banyak Rumor Liar Soal Kesehatannya, Trump Bilang Gini

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara soal berbagai rumor liar yang beredar di media sosial tentang kondisi kesehatannya. Bahkan ada rumor yang menyebut Trump telah meninggal dunia, dan Gedung Putih menutupinya.

    Ditegaskan Trump dalam konferensi pers terbaru di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2025), rumor-rumor yang beredar soal kesehatan dirinya itu hanyalah “fake news” atau “berita palsu”.

    Berbagai rumor beredar saat Trump tidak muncul ke publik dan tidak menggelar konferensi pers apa pun selama beberapa hari sepanjang pekan lalu. Hal semacam itu tergolong langka bagi sang presiden berusia 79 tahun yang sangat gemar publisitas ini.

    Sebagai orang tertua yang pernah terpilih sebagai Presiden AS, ditambah foto-foto terbaru Trump yang menunjukkan salah satu tangannya memar dan pergelangan kakinya yang bengkak, keheningan dari Gedung Putih memicu spekulasi luas bahwa ada sesuatu yang salah dengan kesehatan Trump.

    Banyak pengguna media sosial bahkan menduga Presiden ke-47 AS itu mungkin telah meninggal dunia, dan Gedung Putih menutupi hal tersebut.

    Saat reporter Fox News, Peter Doocy, bertanya kepadanya dengan nada bercanda soal rumor kematiannya, Trump menjawab: “Saya tidak melihatnya.”

    “Itu berita palsu,” tambah Trump ketika Doocy menceritakan rumor liar yang beredar.

    Pada Juli lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa perubahan warna pada tangan kanan Trump merupakan “iritasi jaringan akibat sering berjabat tangan” dan penggunaan aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular standar.

    Disebutkan juga oleh Gedung Putih bahwa kaki Trump yang bengkak disebabkan oleh insufisiensi pembuluh vena kronis — suatu kondisi pembuluh vena jinak yang tergolong umum. Kondisi tersebut diwarnai dengan pembuluh darah pada kaki yang rusak sehingga tidak dapat menjaga aliran darah dengan baik.

    Dokter kepresidenan AS, Sean Barbabella, dalam surat yang dirilis Gedung Putih pada saat itu mengatakan bahwa Trump “tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik” meskipun mengalami kondisi tersebut.

    Trump sering membanggakan kesehatannya dan tingkat energinya yang baik, sementara pemerintah AS bahkan mengunggah gambar yang menggambarkannya sebagai “Superman”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)