Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Trump Turun Gunung Usai Google dan Apple Dipalak Habis-habisan

    Trump Turun Gunung Usai Google dan Apple Dipalak Habis-habisan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan berbagai negara di dunia masih terus berlangsung, bahkan memanas. Salah satunya antara AS dengan Eropa.

    Eropa diketahui sedang memperketat aturan terhadap raksasa teknologi asal AS seperti Apple dan Google. Aturan tersebut terkait praktik monopoli raksasa teknologi, yang berujung pada hukuman denda.

    Presiden AS Donald Trump turun gunung untuk membela Apple dan Google. Pada akhir pekan lalu, Trump mengancam akan meluncurkan investigasi perdagangan untuk membatalkan denda yang disebut ‘diskriminatif’ dari Eropa terhadap Google dan Apple.

    “Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi pada perusahaan AS yang menakjubkan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jika hal ini terjadi, saya akan terpaksa memulai proses hukum Pasal 301 untuk membatalkan denda tidak adil yang dikenakan kepada Perusahaan-Perusahaan AS Pembayar Pajak ini,” tulis Trump di Truth Social, dikutip dari CNBC International, Senin (8/9/2025).

    Ancaman tersebut ia sampaikan beberapa jam setelah Google menerima denda senilai hampir US$3,5 miliar dari Uni Eropa dalam kasus antimonopoli besar yang berpusat pada bisnis teknologi periklanan raksasa mesin pencari tersebut.

    Unggahan tersebut juga muncul sehari setelah Trump mengadakan jamuan makan malam di Gedung Putih bersama sekelompok eksekutif teknologi papan atas, yang bergantian memujinya.

    CEO Google Sundar Pichai berterima kasih kepada Trump setelah hakim AS mengeluarkan putusan yang menguntungkan dalam kasus antimonopoli penting terhadap Alphabet. Pichai mengatakan ia menghargai dialog konstruktif yang dilakukan pemerintah.

    Dalam unggahannya, Trump mengeluh dan menuduh Eropa “secara efektif mengambil uang yang seharusnya digunakan untuk Investasi dan Lapangan Kerja AS.”

    Trump menekankan bawa denda dan pajak lain yang dikeluarkan terhadap Google dan perusahaan AS lainnya tidak adil.

    “Wajib pajak AS tidak akan menoleransi ini!,” ujarnya.

    Dalam unggahan lanjutan pada Jumat (5/9) sore, Trump mengklaim bahwa Google sebelumnya telah membayar US$13 miliar dalam klaim dan tuduhan palsu.

    Tidak jelas dari mana angka tersebut berasal, meskipun perusahaan tersebut baru-baru ini menghadapi serangkaian denda regulasi yang besar.

    Ia juga mengecam Uni Eropa karena memeras miliaran dolar dari Apple dalam bentuk pajak tertunggak dan denda atas dugaan praktik antikompetisi.

    Unggahan tersebut mengklaim bahwa Apple telah didenda US$17 miliar, tetapi angka tersebut tampaknya mencakup putusan pengadilan tahun 2024 di Irlandia yang memerintahkan perusahaan untuk membayar lebih dari US$14 miliar dalam bentuk pajak tertunggak.

    “Apple harus mendapatkan kembali uang mereka!,” tulis Trump.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ulah China Bongkar Rahasia Besar Amerika, Begini Taktiknya

    Ulah China Bongkar Rahasia Besar Amerika, Begini Taktiknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China dilaporkan berupaya membongkar rahasia perdagangan pemerintahan Amerika Serikat (AS) dalam negosiasi dengan Beijing. Caranya dengan menyelipkan malware pada email palsu.

    Laporan Wall Street Journal mengatakan email palsu itu dibuat seperti berasal dari anggota parlemen dari Republik bernama John Moolenar kepada kelompok perdagangan AS, firma hukum, dan lembaga pemerintahan, pada Juli lalu. Pihak berwenang AS juga kabarnya tengah menyelidiki email palsu tersebut.

    Menurut laporan, email pertama dikirimkan sebelum perundingan dilakukan di Swedia. Saat itu perundingan menghasilkan gencatan senjata tarif hingga November mendatang.

    Email itu berisi permintaan untuk penerima bisa meninjau rancangan aturan yang dilampirkan. Namun saat file dibuka, ternyata jadi gerbang masuk malware untuk akses para peretas.

    WSJ mengutip beberapa sumber menyebutkan pihak Moolenaar mengetahui masalah ini setelah menerima banyak pertanyaan membingungkan soal isi email.

    Email bermasalah itu dianalisa dan merujuk pada grup peretasan APT41 yang disebut bekerja untuk intelijen China, dikutip dari Reuters, Senin (8/9/2025).

    Laporan itu mengatakan email palsu jadi operasi peretasan baru untuk China mengantongi informasi rekomendasi terkait perundingan antara Gedung Putih dengan Beijing.

    Terkait masalah aksi peretasan, Kedutaan Besar China di Washington mengaku tak tahu soal rincian serangan dan menegaskan menentang upaya pencemaran nama baik. Pihak kedutaan menambahkan semua negara menghadapi serangan siber yang sulit dilacak.

    “China menentang dan memerangi segala serangan dan kejahatan siber. Kami juga dengan tegas menentang upaya mencemarkan nama baik tanpa bukti kuat,” jelas kedutaan.

    Kepolisian Capitol AS dilaporkan melakukan penyelidikan soal serangan lewat email palsu dari geng peretas. Namun pihak kepolisian enggan memberikan komentarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Selidiki Email Malware yang Targetkan Perundingan Dagang dengan China

    AS Selidiki Email Malware yang Targetkan Perundingan Dagang dengan China

    Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki email palsu yang mengatasnamakan seorang anggota Partai Republik dan berisi malware.

    FBI menduga email ditujukan untuk memberikan akses kepada China terhadap informasi perundingan dagang pemerintahan Donald Trump dengan Beijing. 

    Melansir laman Reuters pada Senin (8/9/2025) email berisi malware tersebut tampak dikirim oleh Anggota DPR AS John Moolenaar pada Juli lalu kepada sejumlah asosiasi perdagangan, firma hukum, serta lembaga pemerintah di AS. 

    Menurut para analis siber, serangan itu ditelusuri berasal dari kelompok peretas APT41 yang diyakini berhubungan dengan intelijen China. Moolenaar, yang dikenal sebagai pengkritik keras Beijing, saat ini menjabat sebagai ketua komite kongres yang fokus pada persaingan strategis antara AS dan China, termasuk ancaman terhadap keamanan nasional AS. 

    Email palsu ini disebut sebagai operasi peretasan terbaru yang dikaitkan dengan Beijing dan bertujuan memperoleh informasi terkait rekomendasi kepada Gedung Putih dalam perundingan dagang yang sensitif.

    Kedutaan Besar China di Washington menanggapi dengan mengatakan tidak mengetahui detail kasus tersebut. Pihaknya menekankan semua negara menghadapi serangan siber yang sulit dilacak. 

    “China dengan tegas menentang dan memerangi segala bentuk serangan maupun kejahatan siber. Kami juga menolak keras upaya menyudutkan pihak lain tanpa bukti kuat,” demikian pernyataan resmi yang dikirim melalui email.

    Menurut WSJ, email berisi malware itu pertama kali dikirim tak lama sebelum perundingan dagang AS-China di Swedia, yang kemudian menghasilkan perpanjangan gencatan senjata tarif hingga awal November. 

    Pada periode tersebut, Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu dalam sebuah konferensi ekonomi di Asia. Email itu memuat ajakan untuk meninjau rancangan undang-undang terlampir dengan kalimat: Pandangan Anda sangat penting. 

    Apabila lampiran dibuka, malware di dalamnya berpotensi memberi akses luas kepada para peretas terhadap lembaga atau kelompok sasaran. Namun, belum dapat dipastikan apakah upaya peretasan itu berhasil. WSJ melaporkan, Kepolisian Capitol tengah melakukan penyelidikan, meski menolak memberikan komentar. 

    FBI dalam pernyataannya kepada Reuters mengatakan pihaknya mengetahui situasi tersebut dan sedang bekerja sama dengan mitra terkait untuk mengidentifikasi serta mengejar pelaku. Dalam pernyataan terpisah kepada WSJ, Moolenaar menyebut serangan itu sebagai bukti lain dari operasi siber China yang bertujuan mencuri strategi AS. 

    “Kami tidak akan gentar,” tegasnya.

    Kasus ini terungkap setelah staf di komite yang dipimpin Moolenaar menerima sejumlah pertanyaan aneh mengenai email tersebut, menurut sumber yang dikutip WSJ.

  • Menilik Taji iPhone 17 di Tengah Tarif Bebas Impor dan Pelemahan Daya Beli

    Menilik Taji iPhone 17 di Tengah Tarif Bebas Impor dan Pelemahan Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga iPhone 17 yang bakal dirilis dalam waktu dekat diperkirakan tetap mahal. Kebijakan tarif bebas impor tak banyak berpengaruh. Kendati demikian, segmen spesifik yang disasar Apple, membuat Apple 17 diramal tetap laris di tengah pelemahan daya beli.

    Menurut bocoran laporan JPMorgan, harga iPhone hanya akan naik untuk iPhone 17 Pro karena varian ini mulai dari kapasitas 256GB. Diperkirakan harga iPhone 17 akan berada di kisaran US $799 (sekitar Rp13,1 juta), iPhone 17 Air US$899 (sekitar Rp14,8 juta), iPhone 17 Pro US$1.099 (sekitar Rp18 juta), dan iPhone 17 Pro Max US$1.299 (sekitar Rp21,3 juta), dengan asumsi kurs sekitar Rp 16.400 per dollar Amerika Serikat (AS). 

    Adapun saat serangkaian smartphone itu tiba di Indonesia diperkirakan harganya tidak akan mengalami perubahan banyak perubahan. Belum diketahui kapan iPhone seri 17 akan tiba di Indonesia. Namun, secara glolbal diduga rangkaian produksi terbaru Apple akan hadir pada Selasa 9 September.

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memperkirakan harga iPhone 17 tidak akan bisa menyaingi ponsel asal China seperti Oppo, Xiaomi, hingga Huawei, meski ada kebijakan relaksasi tarif impor untuk Amerika Serikat.

    Heru menjelaskan, sebagian besar produksi iPhone masih dilakukan di China, sehingga aturan relaksasi impor 0% dari AS belum jelas akan berdampak pada harga di Indonesia.

    “Ini yang kita belum jelas aturan mainnya. Karena iPhone banyak diproduksi di China, sementara relaksasi impor 0% itu berlaku dari AS. Jadi masih perlu dipastikan sebenarnya aturannya akan seperti apa,” kata

    Menurut Heru, jika iPhone tetap didatangkan dari China, tidak akan ada perubahan harga yang berarti karena kebijakan relaksasi tidak berlaku. Sebaliknya, jika harus diimpor dari Amerika Serikat, biaya tambahan seperti ongkos kirim justru berpotensi membuat harganya semakin tinggi. Karena itu, menurut Heru, iPhone tetap sulit bersaing dengan smartphone China, khususnya di segmen menengah ke bawah.

    “iPhone tetap tidak akan kompetitif dibanding ponsel-ponsel China yang masuk ke pasar bawah dan menengah,” tegasnya.

    Warga hendak membeli smartphone iPhone

    Senada, Ketua Umum Idiec Tesar Sandikapura mengatakan kebijakan tarif bebas impor tidak berpengaruh langsung karena PPN dan PPH tetap berlaku normal.

    “Lalu tarif 0% pun itu hanya berlaku jika import langsung dari Amerika Serikat. Padahal secara de facto impor produk Apple yang ke Indonesia berasal dari China dan Vietnam, tidak menerapkan 0% tariff impor,” kata Tesar.

    Diketahui, tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia, akan berlaku pada Kamis 7 Agustus 2025 waktu AS.

    Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih pada Jumat (1/8/2025), daftar bea impor tersebut mencakup baik mitra yang sudah ataupun yang belum menyelesaikan kesepakatan dagang dengan Negeri Paman Sam.

    Adapun, tarif revisi dijadwalkan mulai berlaku dalam tujuh hari ke depan sejak dirilisnya keputusan terbaru Trump pada 1 Agustus 2025. Dengan demikian, tarif tersebut akan diberlakukan Kamis (7/8/2025).

    Melansir Bloomberg, jeda pemberlakuan tarif itu diberikan guna memberi waktu bagi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS melakukan penyesuaian teknis dalam pemungutan bea masuk. 

    “Dengan memberlakukan tarif terhadap negara-negara dengan praktik dagang yang tidak resiprokal, Presiden (Donald) Trump mendorong produksi di dalam negeri dan melindungi industri AS,” demikian kutipan lembar fakta tersebut.

    Adapun untuk Indonesia, Trump mengatakan AS telah mencapai kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk dari RI, lebih rendah dari yang sebelumnya 32%. Akan tetapi, ekspor AS ke Indonesia nantinya tidak akan dikenakan tarif sama sekali, termasuk untuk perangkat teknologi seperti smartphone.

    “Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg.

  • Trump Beri Peringatan Terakhir soal Sandera, Hamas Siap Duduk Beruding

    Trump Beri Peringatan Terakhir soal Sandera, Hamas Siap Duduk Beruding

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan peringatan terakhir kepada Hamas, harus menerima kesepakatan pembebasan sandera di Gaza. Merespons Trump, Hamas siap duduk berunding.

    “Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerima. Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerimanya. Ini peringatan terakhir saya,” kata Trump di media sosial, tanpa menjelaskan lebih lanjut dilansir AFP, Senin (8/9/2025).

    Pada awal Maret, Trump mengeluarkan peringatan serupa kepada Hamas setelah bertemu dengan 8 sandera yang dibebaskan di Gedung Putih, menuntut Hamas untuk segera membebaskan semua sandera yang tersisa dan menyerahkan jenazah para sandera yang telah meninggal, dengan mengatakan jika tidak, “semuanya berakhir bagi kalian.”

    Hamas menyandera 251 sandera selama serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, dengan 47 orang diyakini masih berada di Gaza. Militer Israel mengatakan 25 dari mereka telah tewas. Israel sedang mengupayakan pengembalian jenazah mereka.

    Hamas mengatakan siap untuk “segera duduk di meja perundingan” menyusul apa yang digambarkannya sebagai “beberapa gagasan dari pihak Amerika yang bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata”.

    Pernyataan mereka muncul segera setelah Donald Trump mengatakan ia telah mengeluarkan “peringatan terakhir” kepada Hamas untuk menerima kesepakatan pembebasan sandera di Gaza.

    “Gerakan Hamas menyambut baik setiap inisiatif yang mendukung upaya untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat kami, dan menegaskan kesiapannya untuk segera duduk di meja perundingan guna membahas pembebasan semua tahanan,” kata Hamas.

    Sebagai imbalannya, mereka menginginkan “deklarasi yang jelas tentang berakhirnya perang, penarikan penuh dari Jalur Gaza, dan pembentukan komite Palestina independen untuk mengelola Jalur Gaza, yang akan segera memulai tugasnya”.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Ini 3 Nama Calon Ketua The Fed Pilihan Donald Trump

    Ini 3 Nama Calon Ketua The Fed Pilihan Donald Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller, dan mantan Gubernur Fed Kevin Warsh sebagai tiga kandidat utama pengganti Jerome Powell sebagai ketua bank sentral.

    “Bisa dibilang itu tiga nama teratas,” ujar Trump kepada wartawan di Ruang Oval dikutip dari Bloomberg pada Senin (8/9/2025).

    Trump sebelumnya menegaskan bahwa meski sudah memiliki preferensi, dirinya berkomitmen untuk menjalankan proses wawancara kandidat. 

    Menteri Keuangan Scott Bessent, yang sempat disebut sebagai kandidat tetapi kemudian mengundurkan diri, kini memimpin proses pencarian. 

    “Saya mungkin satu-satunya orang di dunia yang tidak ingin pekerjaan itu,” kata Bessent.

    Masa jabatan Powell akan berakhir pada Mei 2025, namun jadwal penunjukan penggantinya belum jelas. Bessent mengatakan wawancara akan dimulai Jumat (5/9/2025). 

    Namun, hingga Rabu lalu, Waller mengaku belum dijadwalkan untuk wawancara. Hassett pun pada 25 Agustus menyebut keputusan Trump mungkin masih butuh “beberapa bulan” lagi.

    Proses pemilihan Ketua The Fed berlangsung di tengah meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga. Setelah menahan suku bunga sejak Desember, Powell pada akhir Agustus mengisyaratkan risiko pasar tenaga kerja kini lebih besar dibanding inflasi. 

    Data ketenagakerjaan terbaru yang lemah pada Jumat pekan lalu semakin memperkuat peluang pemangkasan suku bunga dalam pertemuan Fed 16-17 September, yang oleh pasar diperkirakan hampir pasti terjadi.

    Trump sendiri kerap mengecam Powell karena mempertahankan suku bunga tinggi sepanjang tahun ini, bahkan menyalahkannya atas lemahnya laporan ketenagakerjaan Agustus. Trump sebelumnya juga menyatakan tidak akan memperpanjang masa jabatan Powell.

    Berikut profil singkat tiga kandidat utama pengganti Powell dikutip dari Reuters:

    Christopher Waller (66 tahun), Gubernur The Fed

    Mantan kepala ekonom riset di St. Louis Fed ini diangkat Trump ke Dewan Gubernur The Fed pada 2020. Waller dikenal vokal mendorong kenaikan suku bunga sejak awal lonjakan inflasi pada 2021, namun belakangan menjadi salah satu pejabat Fed yang lebih cepat menyerukan pelonggaran kebijakan. Dia bahkan menolak keputusan Fed pada Juli lalu yang mempertahankan suku bunga.

    Pada akhir Agustus lalu, Waller sempat menyuarakan dukungan bagi The Fed untuk  memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

    “Pasar tenaga kerja melemah dan saya khawatir kondisinya bisa memburuk cepat. Komite tidak boleh menunggu hingga penurunan itu benar-benar terjadi,” katanya.

    Kevin Hassett (63 tahun), Direktur Dewan Ekonomi Nasional

    Ekonom yang lama dekat dengan Partai Republik dan pemikir konservatif ini pernah memimpin Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih pada 2017–2019. Kini sebagai penasihat ekonomi utama Trump, Hassett menjadi pendukung kebijakan tarif dan kritik keras terhadap Powell. 

    Hassett juga mendukung keputusan Trump memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) setelah revisi besar-besaran data ketenagakerjaan.

    Hassett pada awal bulan lalu menyebut kekecewaan Trump terkait The Fed adalah lambannya bank sentral memangkas bunga di tengah langkah negara lain 

    “Ada kekhawatiran bahwa perhitungan partisan memengaruhi keputusan Fed… Sangat mengecewakan jika Fed menggunakan alasan ketidakpastian dan inflasi tarif tanpa bukti jelas,” jelasnya kala itu.

    Kevin Warsh (55 tahun), Mantan Gubernur The Fed

    Diangkat Presiden George W. Bush pada 2006, Warsh menjadi penghubung utama Fed dengan Wall Street saat krisis keuangan 2007–2009. Dia mundur pada 2011 setelah mengkritik program pembelian obligasi Fed. 

    Trump hampir memilih Warsh sebagai Ketua The Fed pada 2018 dan belakangan mengaku menyesal tidak melakukannya. Sejak itu, Warsh kerap menulis opini publik yang mengkritik kebijakan Fed.

    Warsh juga menyuarakan dukungan bagi The Fed untuk segera memangkas suku bunga pada pertengahan Juli lalu. Menurutnya, hal tersebut juga merupakan langkah awal untuk mereformasi bank sentral.

    “Keluarkan Fed dari urusan fiskal dan politik, arahkan likuiditas ke ekonomi riil. Fed saat ini salah menyeimbangkan kebijakan; pemangkasan suku bunga adalah awal untuk memperbaikinya,” ujar Warsh.

  • Trump Siapkan Departemen Perang ke Chicago, Gubernur Illinois Meradang

    Trump Siapkan Departemen Perang ke Chicago, Gubernur Illinois Meradang

    Jakarta

    Ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan mengerahkan Departemen Perang ke Chicago menuai kecaman dari Gubernur Illinois, JB Pritzker. Langkah ini meningkatkan perselisihan atas dorongan Trump mengerahkan pasukan ke kota-kota AS yang dipimpin Partai Demokrat.

    “Chicago akan segera mengetahui mengapa disebut Departemen Perang,” kata Trump melalui akun Truth Social resmi miliknya, dilansir AFP, Minggu (7/9/2025).

    Unggahan tersebut menampilkan gambar AI Trump dan kutipan: “Saya suka bau deportasi di pagi hari” — keduanya merujuk pada film Perang Vietnam tahun 1979, “Apocalypse Now”.

    Dalam film tersebut, kalimat tersebut diucapkan oleh Letnan Kolonel Bill Kilgore yang mengatakan ia menyukai bau “napalm” — bukan “deportasi” — saat militer Amerika menjatuhkan senjata yang sangat mudah terbakar itu ke sasaran-sasaran Vietnam.

    Sementara itu, massa demonstran anti-Trump turun ke jalan-jalan Chicago pada Sabtu. Mereka membawa menuntut Trump menarik pasukan, dengan membawa spanduk bertuliskan “hentikan rezim fasis ini!” dan “tolak Trump, tolak pasukan.”

    Para pendemo melewati rute Trump Tower di Chicago, mereka juga membuat gestur kasar ke arah gedung kepresidenan saat mereka berjalan melewatinya.

    Trump juga sebelumnya mengumumkan rencana pengerahan tentara ke Chicago. Trump menyebut Chicago sebagai ‘lubang neraka’ yang marak dengan tindak kejahatan. Trump tidak mengatakan lebih lanjut soal kapan dia akan memulai pengerahan tentara AS ke Chicago, yang merupakan kota terbesar di negara bagian Illinois. Chicago juga diketahui menjadi basis kuat Partai Demokrat.

    “Kita akan masuk,” kata Trump merujuk pada pengerahan tentara AS ke Chicago, saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (2/9) waktu setempat.

    Respons Gubernur Illinois

    Gubernur Demokrat Illinois, tempat Chicago berada, mengecam keras pernyataan Trump tersebut.

    “Presiden Amerika Serikat mengancam akan berperang dengan sebuah kota di Amerika. Ini bukan lelucon. Ini tidak normal,” tulis Gubernur JB Pritzker dalam sebuah unggahan di X, dilansir AFP.

    Menurut Pritzker, pihaknya tidak akan terintimidasi. Ia menggambarkan Trump sebagai seorang ‘calon diktator’.

    “Illinois tidak akan terintimidasi oleh seorang calon diktator,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (knv/rfs)

  • iPhone 17 Diprediksi Tetap Mahal meski Aturan Tarif Dagang Indonesia-AS Berlaku

    iPhone 17 Diprediksi Tetap Mahal meski Aturan Tarif Dagang Indonesia-AS Berlaku

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat teknologi meragukan kesepakatan tarif yang terjalin antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) membuat harga smartphone iPhone 17 menjadi murah. 

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memperkirakan harga iPhone 17 tidak akan bisa menyaingi ponsel asal China seperti Oppo, Xiaomi, hingga Huawei, meski ada kebijakan relaksasi tarif impor untuk Amerika Serikat. Heru menjelaskan, sebagian besar produksi iPhone masih dilakukan di China, sehingga aturan relaksasi impor 0% dari AS belum jelas akan berdampak pada harga di Indonesia.

    “Ini yang kita belum jelas aturan mainnya. Karena iPhone banyak diproduksi di China, sementara relaksasi impor 0% itu berlaku dari AS. Jadi masih perlu dipastikan sebenarnya aturannya akan seperti apa,” kata

    Menurut Heru, jika iPhone tetap didatangkan dari China, tidak akan ada perubahan harga yang berarti karena kebijakan relaksasi tidak berlaku. Sebaliknya, jika harus diimpor dari Amerika Serikat, biaya tambahan seperti ongkos kirim justru berpotensi membuat harganya semakin tinggi. Karena itu, menurut Heru, iPhone tetap sulit bersaing dengan smartphone China, khususnya di segmen menengah ke bawah.

    “iPhone tetap tidak akan kompetitif dibanding ponsel-ponsel China yang masuk ke pasar bawah dan menengah,” tegasnya.

    Menurut bocoran laporan JPMorgan, harga hanya akan naik untuk iPhone 17 Pro karena varian ini mulai dari kapasitas 256GB. Diperkirakan harga iPhone 17 akan berada di kisaran US $799 (sekitar Rp 13,1 juta), iPhone 17 Air US $899 (sekitar Rp 14,8 juta), iPhone 17 Pro US $1.099 (sekitar Rp 18,0 juta), dan iPhone 17 Pro Max US $1.299 (sekitar Rp 21,3 juta), dengan asumsi kurs sekitar Rp 16.400 per dollar Amerika Serikat (AS). 

    Diketahui, tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia, akan berlaku pada Kamis 7 Agustus 2025 waktu AS.

    Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih pada Jumat (1/8/2025), daftar bea impor tersebut mencakup baik mitra yang sudah ataupun yang belum menyelesaikan kesepakatan dagang dengan Negeri Paman Sam.

    Adapun, tarif revisi dijadwalkan mulai berlaku dalam tujuh hari ke depan sejak dirilisnya keputusan terbaru Trump pada 1 Agustus 2025. Dengan demikian, tarif tersebut akan diberlakukan Kamis (7/8/2025).

    Melansir Bloomberg, jeda pemberlakuan tarif itu diberikan guna memberi waktu bagi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS melakukan penyesuaian teknis dalam pemungutan bea masuk. 

    “Dengan memberlakukan tarif terhadap negara-negara dengan praktik dagang yang tidak resiprokal, Presiden (Donald) Trump mendorong produksi di dalam negeri dan melindungi industri AS,” demikian kutipan lembar fakta tersebut.

    Adapun untuk Indonesia, Trump mengatakan AS telah mencapai kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk dari RI, lebih rendah dari yang sebelumnya 32%. Akan tetapi, ekspor AS ke Indonesia nantinya tidak akan dikenakan tarif sama sekali, termasuk untuk perangkat teknologi seperti smartphone.

    “Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg.

    Selain itu, Trump juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat jet Boeing.

    “Banyak di antaranya adalah [pesawat Boeing] 777,” ujarnya

  • Trump Turun Gunung Usai Google dan Apple Dipalak Habis-habisan

    Trump Ancam Balas Dendam Usai Uni Eropa Denda Google Rp53 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengambil langkah balasan setelah Komisi Eropa menjatuhkan denda €2,95 miliar (setara Rp53 triliun) kepada Google. Raksasa teknologi itu dianggap menyalahgunakan dominasinya dalam industri periklanan digital.

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut denda itu sangat tidak adil dan diskriminatif. Ia menegaskan pemerintahannya tidak akan membiarkan tindakan semacam itu terhadap perusahaan Amerika.

    “Jika perlu, saya akan memulai proses Section 301 untuk membatalkan penalti yang tidak adil ini,” tulis Trump dikutip dari Euronews, Minggu (7/9/2025).

    Aturan Section 301 dalam Undang-Undang Perdagangan AS 1974 memungkinkan Washington menjatuhkan sanksi kepada negara asing yang dinilai memberatkan perdagangan AS.

    “Saya akan berbicara dengan Uni Eropa,” tambah Trump saat ditemui wartawan di Gedung Putih, Jumat (5/9/2025).

    Komisi Eropa menyatakan penyelidikan menemukan Google memanfaatkan kekuatannya dengan mengutamakan layanan teknologi iklan milik sendiri, merugikan pesaing, pengiklan, dan penerbit. Fokus investigasi tertuju pada AdX exchange dan DFP ad platform, dua alat utama dalam bisnis iklan digital Google.

    Ini merupakan kali keempat sejak 2017 Google dijatuhi denda antitrust bernilai miliaran euro oleh Brussel. Meski jumlahnya besar, pengamat menilai denda itu hanya “uang receh” bagi Google yang meraup pendapatan €24 miliar pada kuartal II-2025.

    Google menyebut keputusan itu “salah” dan akan mengajukan banding. Perusahaan diberi waktu 60 hari untuk menawarkan solusi, namun Komisi Eropa menilai langkah efektif mungkin hanya bisa dicapai lewat pemisahan sebagian bisnis iklan Google.

    Tekanan dari Eropa

    Denda terbaru dipicu keluhan dari European Publishers Council (EPC). Organisasi tersebut menilai denda saja tidak cukup dan menyerukan agar Google dipaksa menjual unit bisnis iklannya.

    “Fakta bahwa Google terus menyalahgunakan kekuasaannya menunjukkan denda bukan solusi,” kata Direktur Eksekutif EPC Angela Mills Wade.

    Sejumlah pejabat tinggi Eropa juga mendukung opsi pemisahan, dengan alasan denda dan aturan perilaku di masa lalu gagal menghentikan praktik monopoli Google.

    Peneliti senior Future of Technology Institute, Cori Crider menilai keputusan Brussel merupakan langkah penting melawan dominasi Big Tech. “Namun hanya pemecahan struktur yang bisa mengakhiri monopoli Google,” ujarnya.

    Kasus ini pun menambah panas hubungan transatlantik yang belakangan diwarnai perselisihan soal perdagangan, tarif, dan regulasi teknologi.

    Google sendiri juga tengah menghadapi tekanan di Amerika Serikat. Awal pekan ini, hakim federal AS menyatakan perusahaan memiliki monopoli ilegal dalam pencarian online. Namun pengadilan menolak permintaan pemerintah untuk memaksa penjualan browser Chrome.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gubernur Illinois Kecam Trump yang Ancam Kerahkan Departemen Perang ke Chicago

    Gubernur Illinois Kecam Trump yang Ancam Kerahkan Departemen Perang ke Chicago

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump mengancam mengerahkan ‘Departemen Perang’ yang baru diubah namanya ke Chicago. Gubernur Demokrat Illinois, tempat Chicago berada, mengecam keras pernyataan Trump tersebut.

    “Presiden Amerika Serikat mengancam akan berperang dengan sebuah kota di Amerika. Ini bukan lelucon. Ini tidak normal,” tulis Gubernur JB Pritzker dalam sebuah unggahan di X, dilansir AFP, Minggu (7/9/2025).

    Menurut Pritzker, pihaknya tidak akan terintimidasi. Ia menggambarkan Trump sebagai seorang ‘calon diktator’.

    “Illinois tidak akan terintimidasi oleh seorang calon diktator,” tambahnya.

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam mengerahkan ‘Departemen Perang’ yang baru diubah namanya ke Chicago. Tindakan ini meningkatkan ketegangan atas dorongannya mengerahkan pasukan ke kota-kota AS yang dipimpin Partai Demokrat.

    Unggahan tersebut menampilkan gambar AI Trump dan kutipan: “Saya suka bau deportasi di pagi hari” — keduanya merujuk pada film Perang Vietnam tahun 1979, “Apocalypse Now”.

    Trump Ancam Kerahkan Pasukan ke Chicago

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pengerahan tentara-tentara AS ke Chicago, yang merupakan kota terbesar ketiga di negara tersebut. Trump menyebut Chicago sebagai “lubang neraka” yang marak dengan tindak kejahatan.

    Trump, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2025), tidak mengatakan lebih lanjut soal kapan dia akan memulai pengerahan tentara AS ke Chicago, yang merupakan kota terbesar di negara bagian Illinois. Chicago juga diketahui menjadi basis kuat Partai Demokrat.

    “Kita akan masuk,” kata Trump merujuk pada pengerahan tentara AS ke Chicago, saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (2/9) waktu setempat.

    Tonton juga video “Trump Ganti Departemen Pertahanan Jadi Departemen” di sini:

    (yld/knv)