Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Putin Ucapkan Selamat ke Trump Menang Pilpres AS

    Putin Ucapkan Selamat ke Trump Menang Pilpres AS

    Jakarta

    Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat.

    “Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepadanya,” kata Putin dalam sambutannya di forum Valdai di Sochi dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/11/2024).

    Ketika ditanya apakah dia terbuka untuk mengadakan pembicaraan dengan Trump, pemimpin Rusia itu menyatakan bersedia.

    “Siap,” singkat Putin.

    Sebelumnya Kremlin menyatakan bahwa Vladimir Putin tidak berencana untuk memberikan ucapan selamat kepada Donald Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih. Moskow menyatakan akan menilai Trump berdasarkan tindakan konkretnya saat kembali menjabat Presiden AS.

    Hubungan antara Rusia dan AS berada pada titik paling rendah sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan Moskow marah atas dukungan Barat terhadap Ukraina.

    “Kami akan menarik kesimpulan berdasarkan langkah konkret dan kata-kata yang konkret,” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11).

    “Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat yang secara langsung, dan secara tidak langsung, terlibat dalam perang melawan negara kita,” sebut Peskov dalam pernyataannya seperti dikutip CNN, merujuk pada perang di Ukraina.

    (whn/whn)

  • Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump

    Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pesan khusus terkait gagalnya Wakil Presidennya, Kamala Harris, dalam pemilihan presiden Selasa (5/11) lalu. Pesan ini sendiri secara resmi diunggah dalam situs Gedung Putih, Rabu (6/11/2024).

    Sebelumnya, Kamala Harris mengambil alih kampanye Joe Biden pada musim panas saat popularitas sang petahana yang juga sesama kader Partai Demokrat itu merosot. Tak lama kemudian, Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan tersebut dan Kamala didaulat sebagai calon presiden.

    Namun, dalam pemilihan 5 November lalu, Kamala harus mengakui kekalahannya dari calon Partai Republik, Donald Trump. Trump sendiri sebelumnya sempat menjadi presiden, namun dikalahkan oleh Biden dalam pemilihan 2020 lalu.

    Atas kekalahan ini, Biden menyampaikan pesan resmi terkait Kamala kepada para pendukungnya. Berikut isi lengkap pesan tersebut dikutip dari situs Gedung Putih:

    Apa yang dilihat Amerika hari ini adalah Kamala Harris yang saya kenal dan sangat kagumi.

    Ia telah menjadi mitra dan pelayan publik yang luar biasa, penuh integritas, keberanian, dan karakter.

    Dalam situasi yang luar biasa, ia melangkah maju dan memimpin kampanye bersejarah yang mewujudkan apa yang mungkin terjadi jika dipandu oleh kompas moral yang kuat dan visi yang jelas untuk negara yang lebih bebas, lebih adil, dan penuh dengan lebih banyak peluang bagi semua orang Amerika.

    Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat ketika saya menjadi calon presiden pada tahun 2020. Itu adalah keputusan terbaik yang saya buat. Kisahnya mewakili kisah terbaik Amerika. Dan seperti yang ia tegaskan hari ini, saya yakin ia akan terus menulis kisah itu.

    Ia akan melanjutkan perjuangan dengan tujuan, tekad, dan kegembiraan. Ia akan terus menjadi pejuang bagi semua orang Amerika. Di atas segalanya, ia akan terus menjadi pemimpin yang akan diteladani oleh anak-anak kita untuk generasi mendatang saat ia meninggalkan jejaknya pada masa depan Amerika.

    (fab/fab)

  • Larangan Google, Karyawan Tak Boleh Ngobrol Padahal Lagi Ramai

    Larangan Google, Karyawan Tak Boleh Ngobrol Padahal Lagi Ramai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google memiliki kebijakannya sendiri dalam menghadapi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang baru berakhir. Para karyawan perusahaan diminta untuk tidak beropini dan memberikan pernyataan politik dalam forum diskusi internal populer, Memegen.

    Pengumuman tersebut dilaporkan CNBC Internasional mengutip dokumen internal perusahaan. Google juga akan memblokir karyawan dari sistem Memegen jika jika melanggar kebijakan tersebut sebanyak tiga kali.

    “Memegen tidak mengizinkan postingan opini politik pribadi, termasuk kebijakan/peristiwa nasional, konten geopolitik (misalnya hubungan internasional, konflik militer, tindakan ekonomi, masalah teritorial dan urusan internasional lain yang tidak terkait Google) atau berbagi berita terkait atau tanpa komentar,” ungkap dokumen tersebut, dikutip Kamis (7/11/2024).

    Peringatan soal larangan mengungkapkan opini politik juga terlihat dari laman Memegen. Terdapat spanduk kuning yang bertuliskan “Memegen bukan tempat opini atau pernyataan politik pribadi”.

    Tak hanya itu, Google mengandalkan Artificial Intelligence (AI) sebagai cara mendeteksi konten karyawan yang melanggar ketentuan. Salah satu yang paling banyak mendapatkan penghapusan adalah saat debat politik beberapa saat lalu.

    Namun banyak karyawan yang protes dengan upaya Google ini. Seorang karyawan mengungkapkan tim manajemen internal Google atau ICMT menghapus meme yang mereka klaim tidak melanggar.

    CNBC Internasional melaporkan banyak meme menyertakan pesan dukungan dan dorongan pada sesama karyawan. Namun ada juga yang mengolok kebijakan perusahaan dan ICMT.

    CEO Google Sundar Pichai juga mengingatkan karyawannya selama masa politik ini. Dia meminta karyawan untuk memainkan peranan dengan sumber informasi yang bisa terpercaya.

    “Mari ingat peran kita di tempat kerja, lewat produk yang kita buat dan sebagai sebuah bisnis: jadi sumber informasi terpercaya untuk orang dari setiap latar belakang dan keyakinan,” jelas Pichai.

    Kontestasi Pilpres AS berakhir dengan kemenangan Donald Trump dari Partai Republik atas Kamala Harris dari Partai Demokrat. Trump dipastikan akan kembali ke Gedung Putih sebagai Presiden AS ke-47.

    (fab/fab)

  • Donald Trump Menang Pilpres AS, Indonesia Harus Siap-siap – Page 3

    Donald Trump Menang Pilpres AS, Indonesia Harus Siap-siap – Page 3

    Sebelumnya, meski unggul dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dan dinyatakan menang atas Kamala Harris, Donald Trump baru akan pindah ke Gedung Putih selama kurang lebih dua bulan kemudian.

    Ia juga belum resmi menjadi presiden ke-47 Amerika Serikat. Dikutip dari laman BBC, Kamis (7/11/2024) ia baru akan berkantor di Gedung Putih 74 hari lagi.

    Penyerahan kekuasaan di Amerika Serikat sangat berbeda dengan yang terjadi di Inggris.

    Pada Juli 2024, Sir Keir Starmer dilantik sebagai perdana menteri beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup dan bahkan sebelum Rishi Sunak sempat mengemasi barang-barangnya.

    Namun, di Amerika Serikat semuanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

    Donald Trump baru akan dilantik pada 20 Januari 2025 dan Joe Biden akan tetap berkuasa hingga saat itu — meskipun ia akan sangat dibatasi secara politik, terutama kebijakannya.

    Sebelumnya, Donald Trump pada Rabu (6/11) dini hari menyampaikan klaim kemenangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) di hadapan para pendukungnya.

    Pidato klaim kemenangan itu disampaikan oleh Donald Trump di Florida, Amerika Serikat, dikutip dari laman CNN, Rabu (6/11).

     “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45,” kata Donald Trump.

    “Saya akan berjuang untuk Anda, keluarga Anda dan masa depan Anda setiap hari,” kata Donald Trump.

  • Jokowi Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS 2024

    Jokowi Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Presiden Joko Widodo mengucapkan Selamat atas terpilihnya Donald Trump di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    “Presiden Terpilih Donald Trump yang terhormat, @realDonaldTrump. Selamat atas terpilihnya Anda sebagai Presiden Amerika Serikat. Saya menyampaikan harapan terbaik saya untuk sukses dalam memimpin bangsa dan mendorong kemajuan dan stabilitas,” tulis Jokowi di akun Twitter resminya pada Kamis (7/11).

    Jokowi kemudian menyinggung mengenai hubungan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang telah terjalin lama.

    Dirinya pun berharap terpilihnya Donald Trump bisa membuka peluang kerja sama baru yang bermanfaat bagi Indonesia dan AS.

    “Persahabatan jangka panjang antara Indonesia dan Amerika Serikat dibangun atas dasar nilai-nilai bersama dan saling menghormati. Saya berharap kepemimpinan Anda akan membawa peluang baru bagi kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara dan berkontribusi terhadap perdamaian global,” lanjut Jokowi.

    Dear President-Elect Donald Trump, @realDonaldTrump

    Congratulations on your election as President of the United States. I extend my best wishes for success in leading the nation and fostering progress and stability.

    The longstanding friendship between Indonesia and the United…

    — Joko Widodo (@jokowi) November 7, 2024

    Dilansir dari Reuters, hingga Rabu (6/11/2024) pukul 19.25 waktu AS atau Kamis (7/11/2024) pukul 07.25 WIB, Trump tercatat telah meraih 294 suara elektoral (electoral college). Untuk terpilih sebagai presiden, para kandidat harus meraih lebih dari 270 suara elektoral.

    Perhitungan suara masih berlangsung di sejumlah negara bagian, seperti Nevada, Arizona, dan Maine. Namun, perolehan suara elektoral di atas 270 memastikan Trump untuk kembali menduduki Gedung Putih.

  • Kesempatan untuk Tinjau Kebijakan yang Salah

    Kesempatan untuk Tinjau Kebijakan yang Salah

    Jakarta

    Pemerintah Iran menyebut kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat sebagai kesempatan bagi negara itu untuk meninjau kembali “kebijakan yang salah” di masa lalu.

    Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari setelah mengalahkan Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam hari pemilihan presiden pada 5 November, telah menjalankan strategi “tekanan maksimal” terhadap Iran selama masa jabatan pertamanya.

    “Kami memiliki pengalaman yang sangat pahit dengan kebijakan dan pendekatan berbagai pemerintah AS di masa lalu,” kata juru bicara Menteri Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Iran, IRNA, dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/11/2024).

    Kemenangan Trump, tambahnya, merupakan kesempatan “untuk meninjau kembali kebijakan yang salah sebelumnya”.

    Iran dan Amerika Serikat telah menjadi musuh sejak Revolusi Islam 1979. Namun, ketegangan memuncak selama masa jabatan pertama Trump dari 2017 hingga 2021.

    “Kebijakan umum Amerika Serikat dan Republik Islam Iran sudah ditetapkan,” kata juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani.

    “Tidak masalah siapa yang menjadi presiden. Rencana telah ditetapkan sehingga tidak ada perubahan dalam kehidupan masyarakat,” tambahnya.

    Pada tahun 2020, di bawah kepresidenan Trump, Amerika Serikat menewaskan jenderal Korps Garda Revolusi Islam, Qasem Soleimani, dalam serangan udara di bandara Baghdad, Irak.

    (ita/ita)

  • Kapan Hari Pelantikan Presiden Amerika Serikat Terpilih 2024?

    Kapan Hari Pelantikan Presiden Amerika Serikat Terpilih 2024?

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) baru saja selesai menyelenggarakan pemilihan umum presiden (pilpres AS) pada Selasa, 5 November 2024 lalu. Donald Trump dinyatakan keluar sebagai pemenang pemilu dengan perolehan sebanyak 276 suara elektoral.

    Kemenangan Trump pun diumumkan oleh beberapa jaringan televisi AS pada Rabu, 6 November 2024. Seperti dilansir CNN, Donald Trump telah berhasil meraih 276 suara elektoral, sedangkan saingannya, Kamala Harris meraup 219 suara elektoral.

    Untuk diketahui, dalam sistem pemilu presiden AS, perolehan jumlah electoral votes atau suara elektoral merupakan kunci kemenangan kandidat. Jumlah yang dibutuhkan untuk keluar sebagai pemenang adalah sedikitnya 270 suara elektoral.

    Kandidat yang berhasil memperoleh suara elektoral mayoritas tersebut yang menjadi presiden terpilih. Dengan perolehan 276 suara elektoral pada pilpres AS 2024, Donald Trump menyatakan kemenangannya sebagai presiden terpilih AS 2024.

    Kapan hari pelantikan presiden AS terpilih 2024?

    Hari pelantikan presiden merupakan hari di mana presiden terpilih dan wakil presiden terpilih diambil sumpahnya dan mulai menjabat. Mengutip dari USA.gov, hari pelantikan diadakan setiap 4 tahun sekali pada tanggal 20 Januari (atau 21 Januari jika tanggal 20 Januari jatuh pada hari Minggu).

    Adapun hari pelantikan presiden AS terpilih 2024 dijadwalkan berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025. Upacara pelantikan ini akan digelar di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika. Acara pelantikan ini meliputi upacara pengambilan sumpah, pidato pelantikan, dan peninjauan kelulusan.

    Apa yang dimaksud sumpah jabatan presiden AS?

    Wakil presiden terpilih diambil sumpahnya terlebih dahulu dan mengulangi sumpah jabatan yang sama, yang telah digunakan sejak tahun 1884, seperti halnya para senator, perwakilan, dan pegawai federal lainnya:

    Menjelang tengah hari, presiden terpilih membacakan sumpah berikut ini sesuai dengan Pasal II, Ayat 1 Konstitusi AS:

    “Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh (atau menyatakan) bahwa saya akan dengan setia menjalankan jabatan Presiden Amerika Serikat, dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat.”

    (wia/imk)

  • Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kamala di Pemilu AS

    Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kamala di Pemilu AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump meraih kemenangan dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 5 November. Salah satu karena faktor suara Muslim Amerika.

    Hal ini bahkan diakui Trump dalam pidato deklarasi kemenangannya. Ia menyebut kelompok Muslim merupakan salah satu pihak yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

    “Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika,” tegasnya

    “Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.

    Lalu Apa Alasan Muslim Amerika Memilih Trump?

    Merujuk laporan Anadolu Agency, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) bereaksi atas kemenangan Trump. Direktur Eksekutif Nasional kelompok itu, Nihad Awad mengatakan Trump berjanji untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.

    Ia bahkan mengutuk kebijakan mantan Presiden AS yang mendatangkan malapetaka di dunia Muslim. Seperti George Bush dan Wakil Presidennya Dick Cheney.

    “Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri,” tegasnya.

    Awad pun meminta agar Trump benar-benar mengakomodir kepentingan warga muslim ini. Ia mendesak Trump benar-benar mengedepankan perdamaian dunia dalam kebijakan luar negeri Washington nantinya.

    “Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Awad kemudian mengalamatkan pernyataanya kepada Partai Demokrat yang menjadi kendaraan lawan Trump, Kamala Harris. Menurutnya, kekalahan Kamala terjadi karena sikap Gedung Putih, yang saat ini dikuasai Partai Demokrat, atas kekerasan di Gaza

    “Presiden terpilih harus memenuhi janji kampanyenya untuk mengejar perdamaian di luar negeri, termasuk dengan mengakhiri perang di Gaza,” ujarnya lagi.

    “Namun, ini harus menjadi perdamaian sejati yang didasarkan pada keadilan, kebebasan, dan negara bagi rakyat Palestina,” jelasnya.

    Sementara itu, mengutip Al-Jazeera yang merujuk Fox News, aktivis Arab di Dearborn, Michigan, Muslim Amerika menjelaskan bahwa Kamala mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel. Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

    “Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.

    Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.

    “Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah.

    “Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.

    Seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.

    “Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.

    Sebelumnya, Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres Amerika Serikat (AS). Calon Partai Republik itu menang setelah melewati ambang batas electoral college 270 suara mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala.

    Hingga berita ini diturunkan Trump sudah mengantongi 295 suara elektoral. Sementara Kamala hanya 226. Trump juga menang di popular vote. Di mana dirinya mengantongi 73.523.637 suara (50,92%). Sedangkan Kamala hanya 68.683.845 suara (47,57%).

    (sef/sef)

  • Prabowo Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS

    Prabowo Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS

    JABAR EKSPRES – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat kepada Donald Trump atas terpilihnya sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.

    Ucapan selamat tersebut disampaikan Prabowo dalam bahasa Inggris melalui akun media sosialnya di X (@prabowo), dan dipantau dari Jakarta pada Rabu malam.

    “Saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada @realDonaldTrump atas terpilihnya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47,” tulis Prabowo di akun X yang telah terverifikasi, sebagaimana melansir dari ANTARA.

    Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat adalah mitra strategis yang memiliki hubungan yang kuat dan beragam.

    BACA JUGA: Donald Trump Kembali ke Gedung Putih! Apakah Bisa Menghentikan Dakwaan Kasus Kriminalnya?

    Menurut Prabowo, kemitraan strategis antara Indonesia dan AS memiliki potensi besar yang saling menguntungkan.

    “Saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Anda dan pemerintahan Anda untuk memperkuat kemitraan ini demi perdamaian dan stabilitas global,” lanjut Prabowo dalam cuitannya.

    Berikut adalah cuitan asli di akun X @prabowo dalam bahasa Inggris:

    “My heartfelt congratulations to Mr. @realDonaldTrump for being elected as the 47th President of the United States of America. Indonesia and the United States are strategic partners who share a robust and multifaceted relationship.

    Our strategic partnership holds immense potential for mutual benefit, and I look forward to collaborating closely with you and your administration to further enhance this partnership and for global peace and stability.”

    Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, diproyeksikan memenangkan Pemilihan Presiden AS 2024 melawan Kamala Harris, pesaing dari Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai wakil presiden.

    BACA JUGA: Cek Penerima Bansos PKH 2024 di Aplikasi Cek Bansos, Ada Bantuan Ibu Hamil Sebesar Rp 3 Juta!

    Berdasarkan hasil hitung cepat dari Fox News hingga Rabu sore waktu Jakarta, Trump diperkirakan memenangkan Pilpres AS dengan memperoleh 277 suara elektoral, melampaui ambang batas 270 suara yang dibutuhkan untuk menang.

    Negara bagian kunci yang menentukan kemenangan Trump adalah Wisconsin, yang memiliki 10 suara elektoral dan menjadi negara ketiga yang berbalik mendukung Trump setelah sebelumnya memilih Joe Biden pada Pilpres 2020.

  • Kamala Harris Kalah, AS Masih Harus Menunggu Presiden Wanita Pertama

    Kamala Harris Kalah, AS Masih Harus Menunggu Presiden Wanita Pertama

    Trump juga menampilkan dirinya sebagai “pelindung” wanita, dengan mengatakan bahwa ia akan melindungi mereka, baik mereka “suka atau tidak.”

    Sebaliknya, Harris sangat bergantung pada selebriti wanita seperti Beyonce, Jennifer Lopez, Lady Gaga, dan Oprah Winfrey, dengan bertaruh bahwa mereka akan membantunya menjangkau bahkan para pemilih wanita yang konservatif.

    Harris tidak berkampanye secara terbuka tentang fakta bahwa ia akan menjadi presiden wanita pertama Amerika Serikat. Namun, ia menjadikan pembelaan hak-hak wanita, dan khususnya aborsi, sebagai salah satu landasan kampanyenya.

    Hal ini tampaknya tidak cukup berhasil menarik perhatian wanita yang cukup konservatif.

    Pada kampanye bulan lalu, mantan ibu negara Michelle Obama mengecam standar ganda yang digunakan untuk menilai kedua kandidat Gedung Putih itu.

    “Kita berharap dia cerdas dan pandai bicara, memiliki kebijakan yang jelas, tidak pernah menunjukkan terlalu banyak kemarahan, dan terus-menerus membuktikan bahwa dia pantas,” katanya tentang Harris.

    “Namun untuk Trump, kita tidak mengharapkan apa pun. Tidak memahami kebijakan, tidak mampu menyusun argumen yang koheren, tidak jujur, tidak sopan, tidak bermora,” ujar Michelle.

    Harris adalah “pengumpul dana yang tangguh” yang “terhubung dengan para pemilih,” kata Center for American Women and Politics.

    “Sayangnya, pertarungan ini juga menjadi contoh penelitian tentang hambatan yang dihadapi perempuan saat mencalonkan diri, yang terutama adalah ekspektasi yang tidak setara yang diberikan kepada perempuan, dan khususnya perempuan kulit berwarna, yang mencalonkan diri untuk jabatan,” imbuhnya.

    “Perempuan telah memegang setiap jabatan politik di Amerika. Kecuali satu,” lanjutnya, sambil menambahkan: “Pekerjaan terus berlanjut.”

    (ita/ita)