Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Komitmen Biden ke Prabowo, Sepakati Perjanjian Perdagangan hingga Investasi

    Komitmen Biden ke Prabowo, Sepakati Perjanjian Perdagangan hingga Investasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berkomitmen kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk bekerja sama melalui peningkatan peluang perdagangan bilateral antara kedua negara.

    Berdasarkan keterangan yang diterbitkan Gedung Putih pada Selasa (12/11/2024) waktu setempat, Presiden Biden telah mengumumkan sederet program untuk mempromosikan kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan.

    Dalam pernyataan itu, AS dan Indonesia menyepakati Perjanjian Kerangka Perdagangan dan Investasi. Kedua negara berkomitmen untuk keterlibatan dan kerja sama di masa depan dalam perdagangan.

    “Termasuk perdagangan pertanian, dan akan mengeksplorasi penyelenggaraan pertemuan Perjanjian Kerangka Perdagangan dan Investasi pada 2025,” demikian yang dikutip dari lembar fakta Gedung Putih, Rabu (13/11/2024).

    Pernyataan dari Gedung Putih juga berharap kerja sama ini bisa memperluas hubungan AS dengan Indonesia, terutama terkait perdagangan pertanian.

    “AS berharap dapat memperluas hubungan kami yang kuat dalam perdagangan pertanian yang mencapai US$7 miliar dalam perdagangan timbal balik tahunan pada 2023,” tambahnya.

    Adapun, AS dan Indonesia telah lama menjadi mitra dan berada di seluruh Indo-Pasifik, termasuk melalui G20, forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) untuk Kemakmuran.

    “Amerika Serikat akan terus bermitra dengan Indonesia dalam kegiatan untuk mempromosikan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, termasuk penyebaran solusi kota pintar yang inovatif, infrastruktur berkualitas, dan praktik terbaik internasional untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota di Indonesia,” sambungnya.

    Sementara itu, IPEF terdiri dari AS, Indonesia, dan 12 mitra lainnya telah memecahkan jalan baru dengan kerangka kerja ini yang akan memberikan manfaat ekonomi dan berfungsi sebagai platform regional untuk kerja sama ekonomi jangka panjang.

    Mitra IPEF telah menegosiasikan tiga perjanjian kerja sama ekonomi yang bertujuan untuk mempromosikan rantai pasokan yang kompetitif, mempercepat transisi ke ekonomi yang lebih bersih, dan menciptakan lapangan bermain yang lebih dapat diprediksi bagi para pekerja dan bisnis.

  • Oleh-oleh Kunjungan Prabowo dari Dua Negara Adidaya AS dan China – Page 3

    Oleh-oleh Kunjungan Prabowo dari Dua Negara Adidaya AS dan China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara selama dua pekan, mulai 8 hingga 23 November 2024. Termasuk berkunjung ke dua negara adidaya, Amerika Serikat dan China.

    Usai merampungkan lawatannya ke China pada Minggu, 10 November 2024, dan bertemu langsung Presiden Xi Jinping, Prabowo melanjutkan kunjungannya ke Amerika Serikat untuk menemui Presiden Jow Biden.

    Presiden Xi Jinping mengapresiasi Presiden Prabowo menjadikan China sebagai negara pertama yang dikunjungi, usai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Menurut Xi Jinping, hal ini menunjukkan pentingnya hubungan Indonesia-China.

    “Tak lama setelah pelantikan resmi Anda, Anda pertama kali melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok, yang mencerminkan pentingnya Anda mementingkan pengembangan hubungan Tiongkok-Indonesia, dan juga menunjukkan sifat hubungan tingkat tinggi dan strategis antara kedua negara. Tiongkok mengapresiasi hal ini,” kata Presiden Xi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Prabowo di Great Hall of the People, Beijing, China, Sabtu, 9 November 2024.

    Presiden Xi menyampaikan selamat kepada Prabowo atas pelantikan sebagai Presiden RI. Dia menegaskan China mendukung pemerintahan dan kepemimpinan kuat Presiden Prabowo Subianto.

    “Tiongkok senang dengan hal ini. Tiongkok bersedia dengan tegas mendukung Bapak Presiden yang sedang berkuasa dan percaya bahwa di bawah kepemimpinan yang kuat dari Anda dan pemerintahan baru,” jelasnya.

    Selain itu, kata Presiden Xi, China siap bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia yang baru untuk mewarisi kerja sama, persahabatan, dan hubungan bilateral.

    “Menguntungkan dan saling menguntungkan di antara negara-negara berkembang utama, dan menunjukkan komunitas Tiongkok-Indonesia yang mempunyai pengaruh regional dan global,” ucap Xi.

    Sementara itu, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Xi atas sambutan yang istimewa, mengingat pertemuan ini berlangsung di akhir pekan.

    “Saya sangat berterima kasih atas sambutan Presiden Xi, terlebih pada Sabtu malam ini, di mana Presiden Xi tetap menerima saya dengan upacara kenegaraan,” ucap Presiden Prabowo.

    Selama tiga hari di China, Prabowo dan beberapa anggota kabinet yang turut serta dalam kunjungan luar negeri, bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk para pengusaha Negeri Tirai Bambu.

    Prabowo bersama delegasi terbatas kemudian terbang menuju Washington DC, Amerika Serikat untuk melanjutkan kunjungan luar negerinya.

    Pada agenda yang dihelat Senin, 11 November 2024, Prabowo bertemu The United States Indonesia Society (USINDO).

    Organisasi non-pemerintahan ini didirikan untuk meningkatkan pemahaman AS tentang Indonesia, pengertian Indonesia tentang AS, dan memperkuat hubungan di antara kedua negara dan penduduknya.

    Pertemuan dihadiri 25 pihak dari AS maupun Indonesia. Dari AS hadir beberapa pimpinan perusahaan besar AS seperti Freeport Mcmoran, S&P Global, Boeing, BP America, Exxonmobil, Citi, Caterpillar, dan lain-lain.

    Bertemu Joe Biden

    Prabowo Subianto kemudian memenuhi undangan pertemuan bilateral dengan Presiden Joe Biden. Dalam momen tersebut, Prabowo tampak mengenakan setelan jas dengan peci hitam dan dasi biru.

    Mengutip siaran pers dari Sekretariat Presiden, pertemuan bilateral Prabowo dengan Joe Biden berlangsung di Gedung Putih, Washington DC, AS pada Selasa, 12 November 2024 pukul 14.09 Waktu setempat. Dari foto tampak keduanya bersalaman erat dan saling menatap dengan hormat.

    Keduanya juga melangsungkan pembicaraan empat mata selama kurang lebih satu jam dengan membahas sejumlah hal. Selain soal penguatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan AS dan tantangan yang ada di dunia saat ini, Prabowo juga mengangkat pembicaraan mengenai situasi di Gaza, Palestina dan Laut China Selatan.

    “Kami juga membahas tantangan global termasuk situasi di Gaza dan Laut China Selatan,” ujar Biden saat jumpa pers kepada awak media setempat.

    Prabowo mengawali pertemuan itu dengan mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas sambutan Biden.

    “Terima kasih Presiden Biden, terima kasih telah menerima saya. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih. Anda sendiri yang menelepon saya, untuk memberi selamat atas terpilihnya saya (sebagai presiden RI),” kata Prabowo.

    Biden dalam pertemuan itu mengakui bahwa selama 75 tahun hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS adalah hubungan terkuat yang pernah ada dan keduanya berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin agar lebih komprehensif.

    “75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia dan AS. Saya bangga bahwa kemitraan antara negara kita adalah yang terkuat yang pernah ada, dan hari ini kita akan membahas bagaimana kita melanjutkan kemitraan ini,” jelas Biden.

     

    Setelah bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, Presiden Prabowo Subianto menghadiri Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing Minggu siang waktu setempat. Presiden Prabowo menyaksikan kesepakatan bisnis antara perusahaan Indonesia dan Tio…

  • Prabowo-Biden Sepakat Perluas Cakupan Latihan Militer Bersama dan Perkuat Keamanan Maritim
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 November 2024

    Prabowo-Biden Sepakat Perluas Cakupan Latihan Militer Bersama dan Perkuat Keamanan Maritim Nasional 13 November 2024

    Prabowo-Biden Sepakat Perluas Cakupan Latihan Militer Bersama dan Perkuat Keamanan Maritim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    dan Presiden Amerika Serikat (AS)
    Joe Biden
    sepakat untuk memperluas cakupan
    latihan militer
    bersama, yaitu Super Garuda Shield, serta memperkuat
    keamanan maritim
    .
    Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan kedua kepala negara di Gedung Putih, Washington DC, pada Selasa (12/11/2024) waktu setempat.
    Menurut keterangan Fact Sheet yang diunggah di situs Gedung Putih, Super Garuda Shield telah berkembang dari landasan hubungan militer AS-Indonesia hingga melibatkan pasukan dari negara-negara lain seperti Australia, Kanada, Perancis, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Singapura, dan Inggris.
    Tahun ini, latihan ini juga mencakup latihan siber untuk pertama kalinya.
    “Latihan ini melibatkan lebih dari 4.000 personel dari 23 negara yang mengamati — atau berlatih berdampingan — dalam salah satu latihan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik,” tulis keterangan tersebut yang dikutip dari siaran pers Tim Media Prabowo Subianto, Rabu (13/11/2024).
    Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperluas hubungan militer, di mana saat ini Indonesia dan AS melaksanakan lebih dari 200 jenis aktivitas di bidang militer setiap tahun.
    AS mencatat bahwa program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional dengan Indonesia merupakan program pendidikan pelatihan AS terbesar di wilayah USINDOPACOM.
    Dalam keterangan yang sama, Prabowo dan Biden berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan bilateral, menegaskan kembali komitmen terhadap keamanan dan stabilitas regional, serta menekankan pentingnya Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang disepakati pada 2023.
    Kerja sama antara Indonesia dan AS juga akan fokus pada memperkuat kemampuan keamanan maritim, memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, serta menangani penangkapan ikan yang terkait dengan kejahatan terorganisasi transnasional
    “Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama berkelanjutan dalam pertahanan dan modernisasi militer yang konsisten dengan hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional,” sebut keterangan tersebut.
    Selain itu, Prabowo dan Biden menegaskan kembali niat mereka untuk menyelenggarakan beberapa dialog strategis sebelum akhir kuartal pertama 2025, termasuk Dialog Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Pejabat Senior AS-Indonesia ke-2, Dialog Keamanan AS-Indonesia ke-21 (IUSSD), serta Diskusi Pertahanan Bilateral AS dan Indonesia (USIBDD).
    Di bidang kerja sama maritim, kedua pemimpin menyambut baik pendirian Pusat Pelatihan Maritim BAKAMLA ‘Anambas’ yang didanai AS di Batam tahun ini.
    Mereka juga menegaskan kembali komitmen untuk mengadakan dialog maritim dan akan mengeksplorasi bidang-bidang baru.
    “Ttermasuk kerja sama ekonomi maritim yang berkelanjutan dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi kelautan,” jelas Gedung Putih.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertemuan Prabowo-Biden: AS Investasi US,1 Miliar untuk Sektor Kesehatan

    Pertemuan Prabowo-Biden: AS Investasi US$1,1 Miliar untuk Sektor Kesehatan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Joe Biden memastikan Amerika Serikat akan berinvestasi ke sektor kesehatan dan tenaga kerja di Indonesia hingga US$1,1 miliar.

    Biden menekankan bahwa melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pemerintahnya ingin menyuntikkan dana bagi akses ke layanan kesehatan yang bermutu di Indonesia, khususnya bagi masyarakat termiskin dan paling rentan.

    Hal ini dia sampaikan dalam keterangan resmi White House usai pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024).

    “Melalui USAID, Amerika Serikat telah menginvestasikan lebih dari US$1,1 miliar untuk membantu Indonesia memperkuat sistem kesehatannya termasuk US$58,9 juta pada tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resminya. 

    Investasi yang diterima oleh pemerintah Indonesia, kata Biden, meliputi upaya mendukung pemerintahan Prabowo untuk mencegah dan menanggapi wabah penyakit menular dan zoonosis.

    USAID, dia melanjutkan akan membantu memperluas sistem peringatan dini dan respons Indonesia di sektor kesehatan hewan dan manusia untuk penyakit menular yang baru muncul dari dua menjadi 38 provinsi.

    Termasuk, Biden mengatakan upaya mendeteksi tuberculosis (TBC). Mengingat, di lebih dari 250 rumah sakit, upaya skrining yang didukung USAID diharapkan dapat menjangkau lebih dari empat juta orang, yang menghasilkan identifikasi dan pengobatan 40.000 pasien TB.

    Selain itu, menurutnya, USAID akan mendukung pendirian 12 klinik tuberkulosis yang resistan terhadap obat, yang memberikan perawatan yang menyelamatkan nyawa kepada 321 pasien. 

    Tak hanya itu, investasi yang dimaksud juga guna memperluas penggunaan platform kesehatan elektronik nasional.

    “Nantinya, USAID membantu menghubungkan lebih dari 23.500 fasilitas perawatan kesehatan di 38 provinsi ke platform informasi kesehatan elektronik nasional, meningkatkan akses data dan meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien,” pungkas Biden.

  • Elon Musk Pimpin DOGE Ditunjuk Donald Trump, Begini Tugas Lengkapnya

    Elon Musk Pimpin DOGE Ditunjuk Donald Trump, Begini Tugas Lengkapnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menunjuk Elon Musk sebagai pemimpin ‘Departemen Efisiensi Pemerintah’ atau ‘Department of Government Efficiency’ (DOGE). Lembaga itu berfungsi untuk membedah birokrasi pemerintah, memangkas regulasi yang berlebihan, menghapus anggaran yang tidak bermanfaat, serta melakukan restrukturisasi lembaga-lembaga federal.

    Dalam pernyataan di akun Truth Social miliknya, Trump mengatakan Musk akan menjadi pelopor lembaga tersebut, bersama dengan mantan kandidat presiden sekaligus pengusaha farmasi Vivek Ramaswamy.

    Peran keduanya secara spesifik belum dijelaskan. Lembaga Efisiensi Pemerintah juga sepertinya tidak berada di dalam struktur pemerintahan.

    Sebab, Trump mengatakan lembaga tersebut akan memberikan masukan dan arahan dari luar pemerintah. Lembaga itu juga akan bermitra dengan Gedung Putih, serta Kantor Manajemen dan Anggaran.

    Tujuannya mendorong reformasi struktural berskala besar, serta menciptakan pendekatan kewirausahaan di dalam pemerintahan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

    “Pekerjaan mereka [Lembaga Efisiensi Pemerintah] akan selesai sebelum 4 Juli 2026,” ia menuturkan, dikutip dari Engadget, Rabu (13/11/2024).

    Musk turut membagikan informasi itu melalui akun X miliknya. Namun, ia tidak mengindikasikan bagaimana perannya akan berdampak pada tanggung jawabnya ke perusahaan-perusahaan miliknya.

    Pendiri Tesla dan SpaceX, sekaligus pemilik X tersebut telah menggelontorkan sekitar US$130 juta untuk mendukung kampanye Trump. Sebelum Trump dinyatakan menang, Musk juga sudah mengumbar keinginannya untuk bekerja dengan Trump dalam memangkas pengeluaran pemerintah.

    (fab/fab)

  • Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu (13/11/2024) waktu setempat.

    Laporan Reuters menyebut pertemuan ini dirancang untuk menunjukkan transisi yang lancar antara pemerintahan Biden ke Trump, meskipun tim Trump belum menandatangani dokumen untuk memulai proses serah terima.

    “Ia percaya pada norma-norma, ia percaya pada lembaga kita, ia percaya pada transfer kekuasaan secara damai,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan tentang keputusan Biden untuk mengundang Trump.

    “Itulah yang menjadi norma. Itulah yang seharusnya terjadi,” tambahnya.

    Selain pertemuan dengan lembaga federal, Biden dan Trump kemungkinan akan membahas berbagai topik, termasuk kebijakan luar negeri.

    Namun, Jean-Pierre menolak menguraikan pokok bahasan diskusi antara kedua pria itu menjelang pertemuan mereka.

    Biden kemungkinan akan mendesak Trump untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Dukungan AS untuk Kyiv dipertanyakan menyusul kemenangan Trump atas Harris minggu lalu, dan Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat tanpa menjelaskan caranya.

    Perjalanan Trump ke Washington diperkirakan akan mencakup pertemuan dengan anggota parlemen Republik dan Ketua DPR Mike Johnson di pagi hari, setelahnya ia akan bertemu Biden.

    Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak debat kedua pria itu pada Juni. Performa Biden yang buruk kemudian meningkatkan kekhawatiran tentang usianya di antara sesama Demokrat dan menyebabkan dia keluar dari pemilihan presiden. Ia kemudian digantikan oleh wakilnya, Kamala Harris.

    Biden dan Trump telah saling mengkritik tajam selama bertahun-tahun, dan tim mereka masing-masing memiliki posisi yang sangat berbeda dalam kebijakan mulai dari perubahan iklim, Rusia hingga perdagangan.

    Biden, yang berusia 81 tahun, menggambarkan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi, sementara Trump, yang berusia 78 tahun, menggambarkan Biden sebagai orang yang tidak kompeten.

    (luc/luc)

  • “Dekati” Prabowo, Ternyata Ini yang Diinginkan Joe Biden soal Laut China Selatan

    “Dekati” Prabowo, Ternyata Ini yang Diinginkan Joe Biden soal Laut China Selatan

    Bisnis.com, JAKARTA – Laut China Selatan menjadi salah satu topik yang disinggung dalam pertemuan Prabowo dan Joe Biden di Washington DC.

    Sebagaimana diketahui, Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto bertemu pada hari Selasa, 12 November 2024 waktu stempat di Gedung Putih.

    Pertemuan ini menandai peringatan 75 tahun hubungan AS-Indonesia, bagian dari kunjungan multinegara oleh pemimpin ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang baru dilantik.

    “Saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Prabowo, seperti dilansir dari rilis White House.

    Namun yang menarik, Joe Biden ingin membahas tentang Laut China Selatan dengan Prabowo.

    “Dan yang terakhir, dengan memperdalam kemitraan strategis komprehensif yang mencakup memperdalam kerja sama keamanan kita. Kita juga akan membahas tantangan global, termasuk situasi di Gaza dan Laut China Selatan,” kata Joe Biden.

    Dilansir dari laman tersebut, orang No.1 di AS tersebut ingin berdiskusi tentang kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan dengan Presiden Prabowo.

    Ia juga mengatakan ingin memperkuat kemitraan AS dengan Indonesia, terlebih dengan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

    Pernyataan Joe Biden soal Laut China Selatan ini muncul hanya berselang beberapa hari setelah kunjungan Prabowo ke China.

    Isu ini juga mengundang perhatian Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana.

    Hikmahanto memberi penilaian atas pernyataan Presiden AS Joe Biden menyoal ASEAN sebagai pusat Indo Pasifik yang bebas dan terbuka, menyusul pernyataan bersama RI dan China terkait Laut China Selatan (LCS) pada 9 November 2024.

    Dilansir dari Antaranews, Hikmahanto menuturkan meski Kementerian Luar Negeri sudah menjelaskan bahwa maksud pengembangan bersama pada pernyataan itu bukan berarti Indonesia mengakui klaim sepihak China mengenai sembilan garis putus-putus.

    Namun bagi AS dan negara-negara di ASEAN hal tersebut masih menimbulkan pertanyaan.

    “Kenapa Joe Biden tiba-tiba bicara soal FOIP (Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka), jadi selama ini China mau mengakui wilayah di Laut China Selatan. Nah kemudian dia cerita South China Sea, ini bacaan dari Amerika, Indonesia jatuh ke tangan China,” kata Hikmahanto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

  • Dampingi Presiden Prabowo, Mayor Teddy Jabat Tangan Joe Biden – Espos.id

    Dampingi Presiden Prabowo, Mayor Teddy Jabat Tangan Joe Biden – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Seskab Mayor Teddy berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11/2024) waktu setempat. (Istimewa)

    Esposin, WASHINGTON – Mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Menlu Sugiono berkesempatan berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024). Pertemuan ini merupakan bagian dari kunjungan resmi Presiden Prabowo ke Amerika Serikat. Selain bertemu langsung Joe Biden, Prabowo sempat berbicara pertelepon dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump.

    Saat bertemu Presiden Joe Biden, Prabowo memperkenalkan Menlu Sugiono dan Seskab Mayor Teddy . Dari video yang direkam Sekretariat Presiden, terlihat Joe Biden dengan tersenyum menjabat tangan Mayor Teddy.

    Promosi
    Bekali Peserta dengan Skill dan Pengetahuan, BRI Peduli Berdayakan Eks PMI

    Sedang delegasi AS yang hadir adalah Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional Jake Sullivan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Lakhdir, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Dan Kritenbrink, serta Asisten Khusus Presiden dan Direktur Senior untuk Asia Timur dan Oseania Mira Rapp-Hooper.  

    Prabowo tiba di Gedung Putih melalui gerbang North West dengan iring-iringan mobil kepresidenan. Ketika  mobil memasuki kawasan  Gedung Putih, barisan tentara yang membawa bendera dari 50 negara bagian AS memberi penghormatan, menunjukkan penghargaan dan keakraban antara kedua negara. 

    Mobil kemudian berhenti di depan West Wing Portico. Ketika Presiden Prabowo turun dari  mobil, ia disambut Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat, Ethan Rosenzweig. Selanjutnya, Presiden Ke-8 RI itu diarahkan menuju Ruang Roosevelt, untuk mengisi buku tamu kepresidenan sebagai tanda kehormatan kunjungannya. 

    Dari Ruang Roosevelt, Prabowo diajak ke Oval Office. Di sana, Presiden RI  Indonesia  disambut langsung oleh Presiden Joe Biden. Keduanya berjabat tangan dengan hangat sebelum memulai perbincangan. Setelah pertemuan, Joe Biden menghampiri Prabowo serta Mayor Teddy dan Sugiono. 

    Pertemuan Prabowo dan Joe Biden membahas sejumlah isu strategis, di antaranya  kerja sama di sejumlah bidang. Diskusi berlangsunng  dalam suasana bersahabat dan penuh hormat.  “Terima kasih, Presiden Biden. Terima kasih telah menerima saya. Saya juga ingin berterima kasih, Anda secara pribadi menelepon saya untuk memberi selamat atas pemilihan saya,” kata  Prabowo.

    Pertemuan kedua pemimpin itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja resmi Presiden Prabowo di Amerika Serikat untuk  memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang sudah mencapai 75 tahun.

    Kunjungan Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC Amerika Serikat menjadi momen yang istimewa, lantaran menjadi kunjungan pertama Mantan Danjen Kopassus itu setelah terpilih  menjadi presiden RI. 

    Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 14 April 1989, Mayor Teddy  merupakan perwira menengah TNI Angkatan Darat berdarah Jawa-Minahasa. Ia berasal dari keluarga militer. Ayahnya Kolonel Inf. (Purn) Giyono dan Ibunya Mayor Caj (K) Patris R.A. Rumbayan.

    Setelah lulus Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, 2011, ia dipercayakan menjadi Komandan Peleton 3,2,1 di Kopassus.  Dari Kopasus ia ditunjuk menjadi Ajudan Kepala Staf Umum TNI dan beberapa jabatan militer, termasuk Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo dan Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

    Sejak menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Mayor Teddy sudah menunjukkan ketertarikannya pada militer. Setelah lulus tahun 2007, ia masuk Akademi Militer Magelang. Orang kepercayaan Presiden Prabowo ini juga menyelesaikan pendidikan  S1 di Universitas Jenderal Achmad Yani  tahun 2012, dan S2 Kajian Terorisme di Universitas Indonesia pada tahun 2021.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Komitmen Biden ke Prabowo untuk Atasi Krisis Iklim US,6 miliar

    Komitmen Biden ke Prabowo untuk Atasi Krisis Iklim US$21,6 miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan komitmennya untuk bermitra dengan Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

    Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Biden memastikan Amerika Serikat dan Indonesia berada di garis depan dalam memanfaatkan transisi energi bersih, serta mengurangi deforestasi.

    Menurutnya, sebagai pemimpin bersama Jepang dalam International Partners Group (IPG), Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Indonesia untuk membantu mengimplementasikan tujuannya dalam Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP).

    “Kami membantu mengkatalisasi US$21,6 miliar yang terbagi dalam pembiayaan sektor publik sebesar US$11,6 miliar dan swasta US$10 miliar,” ujarnya dikutip melalui rilis resmi The White House, Rabu (13/11/2024).

    Biden menekankan bahwa hingga saat ini, pemerintahan AS memiliki 32 program bantuan teknis yang sedang berlangsung yang didanai oleh negara-negara dalam IPG yang totalnya mencapai US$202,7 juta dengan tambahan US$831,42 juta yang disetujui dalam tujuh pinjaman dan investasi ekuitas.

    Menurutnya, dalam upaya mendukung perencanaan transisi energi bersih, Departemen Energi AS (DOE) mendukung studi JETP Captive Coal untuk dekarbonisasi spesifik lokasi pada industri baja, semen, kertas, dan aluminium, yang dapat menghasilkan investasi sebesar US$2 miliar untuk penerapan energi bersih.

    Lebih jauh, kata Biden, USAID telah membantu Indonesia untuk mempercepat target emisi nol bersih di sektor kelistrikan dan menetapkan reformasi kebijakan untuk mencapai tujuan JETP-nya.

    “USAID dan U.S. Development Finance Corporation membantu satu pembangkit listrik tenaga panas bumi dan dua pembangkit listrik tenaga air kecil memperoleh investasi swasta sebesar US$239,5 juta untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai emisi nol bersih di sektor energi pada 2060 atau lebih awal,” tuturnya.

  • Janji Joe Biden ke Prabowo: AS Investasi Geothermal & PLTA di RI Rp3,77 Triliun

    Janji Joe Biden ke Prabowo: AS Investasi Geothermal & PLTA di RI Rp3,77 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) bakal ikut membiayai pembangunan satu unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) dan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia. Investasi yang disalurkan untuk proyek ini mencapai US$239,5 juta atau setara Rp3,77 triliun (asumsi kurs Rp15.778 per dolar AS).

    Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024).

    Biden pun menekankan akan bermitra dengan Indonesia untuk mengembangkan sektor energi terbarukan. Adapun pembangunan geothermal dan PLTA itu akan dibiayai oleh United States Trade and Development Agency (USTDA) dan US Development Finance Corporation.

    “USAID dan US Development Finance Corporation membantu satu pembangkit listrik tenaga panas bumi dan dua pembangkit listrik tenaga air memperoleh investasi swasta senilai $239,5 juta untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai emisi nol bersih di sektor energi pada tahun 2060 atau lebih awal,” kata Biden melalui keterangan resmi.

    Selain itu, AS juga akan memobilisasi jaringan mini energi terbarukan USTDA. Menurut Biden, nantinya kemitraan ini akan melibatkan publik-swasta dengan Laboratorium Nasional Kementerian Energi Amerika Serikat dalam rangka mencapai Net Zero World Initiative.

    “Kami akan mendukung mobilisasi US$6 juta hingga US$10 juta di lima lokasi dan akan memobilisasi hingga US$2 miliar dalam investasi untuk mengubah 500 MW diesel menjadi jaringan mini hibrida energi terbarukan,” katanya.

    Biden mengatakan bahwa kerja sama ini dilakukan demi mengembangkan alternatif energi bersih untuk pertumbuhan industri. Apalagi, AS dan Indonesia juga bermitra dalam peta jalan rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) atau baterai traksi kendaraan listrik yang mengidentifikasi alternatif energi bersih untuk pertumbuhan industri bertenaga batu bara. 

    Biden menambahkan bahwa AS akan bermitra dengan Indonesia untuk mengembangkan metodologi pengumpulan data pekerja. Hal ini guna mengatasi transisi energi bersih tenaga kerja Indonesia.

    Tak hanya itu, Biden mengatakan Departemen Energi AS (DOE) mendukung studi Just Energy Transition Partnership Indonesia (JETP) Captive Coal untuk dekarbonisasi pada industri baja, semen, kertas, dan aluminium.  Kerja sama ini dapat menghasilkan investasi sebesar US$2 miliar untuk penerapan energi bersih.

    “Lebih jauh, USAID telah membantu Indonesia untuk mempercepat target emisi nol bersih di sektor kelistrikan dan menetapkan reformasi kebijakan untuk mencapai tujuan JETP,” kata Biden.