Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Damaskus diperkirakan akan jatuh, menurut tiga pejabat AS yang berbicara kepada CBS News, setelah pemberontak Suriah mulai mengepung ibu kota dalam serangan cepat.

    Tiga pejabat AS tersebut mengatakan bahwa kekuasaan keluarga Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dimulai pada tahun 1971, tampaknya akan segera berakhir.

    Bashar al-Assad juga dikabarkan telah meninggalkan Suriah, meski kantornya membantah kabar tersebut.

    Pemberontak Suriah mengklaim telah merebut kota Homs, salah satu kota utama di Suriah tengah, pada Minggu (8/12/2024) dini hari.

    Pemberontak mencapai pinggiran Kota Damaskus pada hari Sabtu setelah sebelumnya berhasil menguasai beberapa kota besar di Suriah.

    Rami Abdurrahman, pemimpin Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, sebuah lembaga pemantau perang oposisi, mengatakan bahwa pemberontak sekarang aktif di pinggiran kota Damaskus, seperti Maadamiyah, Jaramana, dan Daraya.

    Ia menambahkan bahwa pasukan oposisi juga bergerak dari timur Suriah menuju pinggiran Damaskus di Harasta pada hari Sabtu.

    Seorang komandan pemberontak, Hassan Abdul-Ghani, memposting di aplikasi perpesanan Telegram bahwa pasukannya telah memulai “tahap akhir” serangan mereka dengan mengepung Damaskus.

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Ia juga menambahkan bahwa pemberontak bergerak dari selatan Suriah menuju Damaskus.

    Pada Minggu dini hari waktu setempat, Ghani menyatakan bahwa pasukan pemberontak telah “sepenuhnya membebaskan” Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

    Pasukan pemerintah diduga telah meninggalkan kota tersebut.

    Jika pemberontak benar-benar menguasai Homs, mereka akan memutus jalur komunikasi antara Damaskus, pusat kekuasaan Bashar al-Assad, dengan wilayah pesisir utara yang merupakan basis pendukung presiden.

    Bagaimana Reaksi Rusia, Iran, dan Amerika Serikat?

    Assad sebenarnya memiliki sekutu kuat, yakni Iran dan Rusia.

    Namun, Rusia tengah disibukkan dengan konfliknya sendiri di Ukraina.

    Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran, telah melemah akibat konflik setahun terakhir dengan Israel.

    Proksi Iran lainnya di kawasan tersebut juga terpukul oleh serangan udara Israel.

    Pada hari Sabtu, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari situasi tersebut melalui platform Truth Social.

    “AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH TERLIBAT DALAM INI. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA. JANGAN TERLIBAT!” tulisnya.

    Sementara itu, di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan:

    “Amerika Serikat tidak akan… secara militer terjun ke tengah-tengah perang saudara di Suriah.”

    “Kami akan fokus pada prioritas dan kepentingan keamanan nasional Amerika.”

    Ia menambahkan bahwa AS akan terus bertindak jika diperlukan untuk mencegah ISIS memanfaatkan kekacauan yang terjadi akibat pertempuran tersebut.

    Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

    Bagaimana Konflik Kembali Berkobar?

    Pemerintah Suriah dan kelompok anti-pemerintah telah terlibat dalam konflik selama bertahun-tahun.

    Ribuan orang telah melarikan diri dari wilayah tersebut.

    Sebelumnya, tidak ada kemajuan signifikan dari kedua belah pihak.

    Namun, situasi berubah ketika pemberontak melancarkan serangan mendadak sekitar dua minggu lalu, tepat setelah Hizbullah dan Israel menyepakati gencatan senjata.

    Pemberontak dengan cepat menguasai kota Hama, dan sekitar seminggu kemudian mereka melancarkan serangan besar-besaran di wilayah utara negara itu.

    Langkah besar pertama pemberontak adalah merebut Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, seminggu yang lalu.

    Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Golani, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif pada Kamis bahwa tujuan utama serangan mereka adalah menggulingkan pemerintahan Assad.

    Tentara Suriah mundur dari sebagian besar wilayah selatan Suriah pada Sabtu (7/12/2024).

    Akibatnya, lebih banyak wilayah di Suriah, termasuk dua ibu kota provinsi, jatuh ke tangan pasukan oposisi, menurut pernyataan militer dan lembaga pemantau perang oposisi.

    Penarikan pasukan dari provinsi selatan Daraa dan Sweida terjadi setelah pos-pos pemeriksaan militer diserang oleh kelompok yang mereka sebut sebagai “teroris.”

    Militer Suriah menyatakan pada Sabtu pagi bahwa mereka sedang melakukan penataan ulang prajurit di Sweida dan Daraa, sambil membangun sabuk pertahanan dan keamanan di daerah tersebut untuk melindungi Damaskus dari selatan.

    Sejak konflik Suriah pecah pada Maret 2011, pemerintah Suriah telah menyebut pasukan oposisi bersenjata sebagai “teroris.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Trump Nilai AS Seharusnya Tak Terlibat Perang Suriah

    Trump Nilai AS Seharusnya Tak Terlibat Perang Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih AS Donald Trump menilai Gedung Putih seharusnya tidak ikut campur perang Suriah di mana pasukan pemberontak mulai mengepung ibu kota Damaskus.

    “Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita, & AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH BERGABUNG DENGANNYA. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA BERLANGSUNG. JANGAN TERLIBAT!” ujar Trump melalui platform Truth Social-nya, Sabtu (7/11), seperti dikutip AFP.

    Ia mengunggah pesan tersebut sesaat sebelum tiba di Istana Elysees untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam rangka menghadiri upacara pembukaan kembali katedral Notre Dame.

    Belum diketahui pasti motif Trump menyinggung isu konflik di Suriah. Namun, AFP memperkirakan Trump ingin memastikan Presiden Joe Biden menghindari keterlibatan apa pun di sana sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Trump pada tanggal 20 Januari.

    Trump sendiri telah lama mengambil pendekatan isolasionis, dan selama kampanye presiden tahun ini ia sering mengatakan dapat dengan cepat mengakhiri perang Ukraina dan Gaza.

    Kunjungan Trump ke Paris, tempat sekitar 50 pemimpin dunia berkumpul untuk upacara Notre Dame, memberinya kesempatan awal untuk kembali menunjukkan kemampuannya di panggung dunia.

    Di antara para pemimpin itu adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang diperkirakan akan berunding dengan presiden terpilih.

    Trump mengatakan dalam unggahannya bahwa Rusia, “dengan hilangnya lebih dari 600 ribu tentara, tampaknya tidak mampu menghentikan pawai literal ini melalui Suriah, negara yang telah mereka lindungi selama bertahun-tahun.”

    “Namun sekarang mereka, seperti mungkin Assad sendiri, dipaksa keluar, dan itu mungkin sebenarnya hal terbaik yang dapat terjadi pada mereka. Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia,” sambungnya.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Antisipasi Agresi Rusia, AS Kerahkan 80.000 Prajuritnya di Negara NATO Eropa – Halaman all

    Antisipasi Agresi Rusia, AS Kerahkan 80.000 Prajuritnya di Negara NATO Eropa – Halaman all

    Pasukan tersebut dikerahkan untuk mengantisipasi atau mencegah agresi oleh Rusia.

    Tayang: Sabtu, 7 Desember 2024 19:31 WIB

    Tangkap layar X

    Ilustrasi Pasukan AS 

     

    TRIBUNNEWS.COM — Pemerintahan Amerika Serikat ternyata telah menempatkan sebanyak 80.000 prajuritnya di negara-negara anggota NATO di Eropa.

    Pasukan tersebut dikerahkan untuk mengantisipasi atau mencegah agresi oleh Rusia.

    Surat dari Presiden AS Joe Biden kepada Ketua DPR dan Presiden Pro Tempore Senat mengenai laporan Kekuatan Perang yang diterbitkan oleh Gedung Putih

    Surat tersebut menyebutkan bahwa “dalam upaya kontraterorisme, Amerika Serikat terus bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia”.

    “Dalam konteks ini, Amerika Serikat telah mengerahkan pasukan untuk melakukan operasi kontraterorisme dan untuk memberi nasihat, membantu, dan mendampingi pasukan keamanan dari mitra asing tertentu dalam operasi kontraterorisme,” demikian dalam tulisan di Ukrainska Pravda

    Di antara hal-hal lain, laporan tersebut juga mencatat bahwa sekitar 80.000 personel militer AS bermarkas di negara-negara NATO Eropa.

    “Sekitar 80.000 personel Angkatan Bersenjata Amerika Serikat ditugaskan atau dikerahkan ke negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara di Eropa, termasuk yang dikerahkan untuk meyakinkan sekutu kita dan untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut.”

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Trump Tunjuk Eks Kepala Paypal Jadi Pimpinan AI-Kripto Gedung Putih

    Trump Tunjuk Eks Kepala Paypal Jadi Pimpinan AI-Kripto Gedung Putih

    Video: Trump Tunjuk Eks Kepala Paypal Jadi Pimpinan AI-Kripto Gedung Putih

    1,789 Views | Jumat, 06 Des 2024 21:30 WIB

    Donald Trump menunjuk mantan Kepala Operasi PayPal David Sacks untuk menjadi Kepala Kecerdasan Buatan (AI) dan Kripto Gedung Putih. Hal ini disampaikan melalui platform media sosial miliknya, Truth Social.

    Tim 20Detik / Reuters – 20DETIK

  • China Menggila Serang Amerika, Gedung Putih Kewalahan

    China Menggila Serang Amerika, Gedung Putih Kewalahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan siber masif dari China ke Amerika Serikat (AS) bikin pemerintah kewalahan. Presiden Joe Biden dan tim Gedung Putih dikatakan pol-polan dalam menghadang aksi para hacker yang menargetkan penyedia telekomunikasi AS.

    Namun, pejabat siber AS mengatakan Beijing masih bisa memata-matai banyak warga AS, dikutip dari Politico, Jumat (6/12/2024).

    Biden sudah diwanti-wanti dalam beberapa kesempatan terkait penyerangan masif dari hacker China. Deputi Penasihat Keamanan Nasional untuk Siber dan Teknologi Berkembang Gedung Putih, Anne Neuberger mengatakan tim respons spesial Gedung Putih melakukan pertemuan harian untuk mendiskusikan isu peretasan dari China.

    Gedung Putih juga berkoordinasi dengan setidaknya 8 penyedia telekomunikasi yang dilaporkan telah dibobol hacker China yang dikenal dengan nama kelompok ‘Salt Typhoon’.

    Lebih lanjut, AS juga mengaktifkan satuan tugas pertahanan siber antara NSA, Pentagon, dan Lembaga Keamanan Siber dan Infrastruktur untuk menanggulangi ancaman China.

    Kendati upaya yang dilakukan sudah banyak, tetapi belum ada penyedia telekomunikasi AS yang bisa sepenuhnya ‘mengusir’ hacker China dari jaringan mereka, menurut Neuberger.

    Artinya, warga AS masih rentan terhadap aksi mata-mata China hingga sekarang. Neuberger mewanti-wanti dampak risikonya akan sangat besar.

    “Akses China sangat meluas dalam hal mengakses komunikasi sehari-hari warga AS,” kata dia.

    Sebelumnya, dilaporkan Salt Typhoon telah membobol tulang punggung infrastruktur beberapa perusahaan telekomunikasi dan bisa mengakses komunikasi rahasia di ponsel para pejabat senior pemerintahan, hingga akses metadata ke pengguna ponsel di AS.

    Politico melaporkan aksi mata-mata Salt Typhon menargetkan nama-nama besar seperti Presiden AS terpilih Donald Trump dan Wakil Presiden AS terpilih JD Vance.

    Pada awal pekan ini, pejabat senior FBI dan CISA mengatakan pihaknya telah mendeteksi pembobolan dari China sejak musim semi. Namun, lembaga-lembaga federal kala itu tak langsung berkoordinasi untuk melakukan investigasi lanjutan.

    Pada November, investigator federal mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi hacker China telah mencuri data seluler, membajal panggilan dan pesan singkat dari beberapa orang penting, hingga menyalin data sensitif dari beberapa perusahaan.

    Neuberger mengatakan korban dari penyerangan ini semuanya merupakan perusahaan privat. Ia juga membeberkan bahwa korban penyerangan China tak hanya AS, melainkan sejumlah negara lain di seluruh dunia.

    “Secara umum, praktik keamanan siber akan sulit dieksekusi, namun mudah memulihkannya,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Beri Pengampunan ke Anaknya Sendiri, Joe Biden: Saya Harap Rakyat Mengerti

    Beri Pengampunan ke Anaknya Sendiri, Joe Biden: Saya Harap Rakyat Mengerti

    ERA.id – Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi pengampunan untuk anaknya sendiri, Hunter Biden. Pengampunan itu terkait dengan Hunter yang dihukum atas kepemilikan senjata api ilegal dan tuduhan pajak federal.

    Dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa sejak awal menjabat sebagai presiden ia berjanji tidak akan mencampuri keputusan Departeman Kehakiman. Tetapi Biden memberi ampunan kepada putranya dengan alasan proses hukum tidak adil.

    “Hari ini, saya menandatangani pengampunan untuk putra saya Hunter. Sejak hari saya menjabat, saya mengatakan saya tidak akan mencampuri pengambilan keputusan Departemen Kehakiman, dan saya menepai janji saya meskipun saya telah melihat putra saya dituntut secara selektif dan tidak adil,” kata Biden dalam sebuah pernyataan Gedung Putih, dikutip Reuters, Senin (2/12/2024).

    Gedung Putih sebelumnya sudah berulang kali mengatakan bahwa Biden tidak akan mengampuni atau meringankan hukuman putranya, seorang pecandu narkoba yang sedang dalam pemulihan.

    Namun menjelang lengser dari jabatannya, Biden justru memberi pengampunan atas kasus yang melibatkan Hunter Biden. Biden menilai kasus yang menyeret anaknya itu hanya berkaca pada siapa dirinya saat ini.

    “Tidak ada orang yang berakal sehat yang melihat fakta-fakta kasus Hunter dapat mencapai kesimpulan lain selain Hunter dipilih hanya karena dia adalah putra saya,” kata Biden.

    Diketahui, Hunter Biden terlibat dalam sejumlah kasus hukum yang menyeretnya. Ia terlibat dalam kasus pernyataan hoaks, narkoba, kepemilikan senjata api ilegal, hingga pekerja seks.

    Pada bulan September, ia mengaku bersalah atas tuduhan federal karena tidak membayar pajak sebesar USD1,4 juta (Rp22 miliar). Di saat yang bersamaan, ia justru menghabiskan banyak uang untuk narkoba, pekerja seks, dan membeli barang-barang mewah.

    “Saya telah mengakui dan bertanggung jawab atas kesalahan saya selama hari-hari tergelap kecanduan saya, kesalahan yang telah dieksploitasi untuk mempermalukan saya dan keluarga saya di depan umum demi kepentingan politik,” kata Hunter Biden dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (1/12).

    Lalu, kata Hunter, pengampunan yang diberikan kepadanya itu tidak akan dia sia-siakan begitu saja. Dia pun berjanji akan mengabadikan hidupnya untuk membantu orang-orang yang terluka akibat perbuatannya.

    “Saya tidak akan pernah menganggap remeh pengampunan yang telah diberikan kepada saya hari ini dan akan mengabdikan hidup yang telah saya bangun kembali untuk membantu mereka yang masih sakit dan menderita,” ujarnya.

    Hunter Biden diketahui akan menghadapi hukuman dalam kasus tersebut pada tanggal 16 Desember mendatang.

    Keputusan itu, kata Biden, telah dia ambil selama akhir pekan. Pada putusannya, Biden menyoroti dakwaan terhadap putranya diselimuti oleh unsur politik.

    Biden juga menilai Hunter diperlakukan secara berbeda dalam kasus tersebut. Hal ini pun membuatnya untuk memberi pengampunan kepada putranya.

    “Saya percaya pada sistem peradilan, tetapi saat saya bergumul dengan ini, saya juga percaya politik yang kasar telah mencemari proses ini dan menyebabkan ketidakadilan dan begitu saya membuat keputusan ini akhir pekan ini, tidak ada gunanya menundanya lebih jauh,” tegasnya.

    “Saya harap rakyat Amerika akan mengerti mengapa seorang ayah dan seorang presiden akan mengambil keputusan ini,” tutupnya.

  • Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza, Ada Intervensi Trump – Halaman all

    Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza, Ada Intervensi Trump – Halaman all

    Dapat Intervensi Trump, Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Sumber politik yang dekat dengan pemerintah Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya menunjukkan keseriusan dalam negosiasi mengenai perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas.

    Netanyahu telah mengambil inisiatif untuk mengajukan proposal terbaru yang mencakup ide-ide baru yang serupa dengan perjanjian gencatan senjata bisa dicapai dengan Lebanon.

    Sumber tersebut mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang mendorong Netanyahu untuk membuat kemajuan ke arah ini.

    Yang paling penting adalah intervensi efektif dari Presiden terpilih AS Donald Trump dan timnya dalam pembicaraan dengan kru yang dekat dengan Netanyahu.

    Kru yang dipimpin oleh Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang dianggap sebagai orang kepercayaan dan sekretaris terdekat Netanyahu dan dihormati terutama oleh Trump.

    Menurut situs web Walla, Trump mengirim pesan tegas dan kategoris di mana ia mengancam para pemimpin Hamas dengan neraka baru di satu sisi, dan di mana ia meyakinkan Israel bahwa ia tidak akan menerima kelanjutan perang tanpa tujuan dan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan hal yang sama. 

    Mencapai kesepakatan, dan tuntutan tegasnya agar dia ingin kesepakatan ini diselesaikan sebelum dia memasuki Gedung Putih.

    Alasan kedua adalah Netanyahu kini mampu meyakinkan pemerintahannya mengenai kesepakatan ini, karena kesepakatan tersebut merupakan perjanjian gencatan senjata sementara yang akan terus diuji dan tetap membuka pintu untuk kembali berperang, seperti yang terjadi di Lebanon. 

    Di mana tentara Israel terus melakukan serangan dan operasi bahkan setelah gencatan senjata. 

    Dalam hal ini, hanya Menteri Keamanan Nasional yang ekstremis, Itamar Ben Gvir, yang secara serius menolak perjanjian tersebut.

    Dan bahkan hal ini lemah dan tidak menimbulkan ancaman untuk menggulingkan pemerintah Netanyahu, di mana ia akan mendapatkan keistimewaan di bidang pemukiman di Tepi Barat. 

    Dan tetap memasukkan gagasan pemukiman di Jalur Gaza dalam agendanya.

    Namun alasan yang paling penting adalah bahwa perhitungan pribadi Netanyahu telah berubah. 

    Jika dia tidak mengambil tindakan menuju kesepakatan tersebut, fokus masyarakat Israel akan tertuju pada persidangan Netanyahu dalam kasus korupsi, yang akan dilanjutkan pada Selasa depan, dan berminggu-minggu akan dihabiskan untuk mendengarkan kesaksiannya sebagai tersangka utama. 

    Laporan ini juga akan fokus pada kasus-kasus korupsi lain yang meledak di hadapan Netanyahu dan pemerintahannya, seperti isu kebocoran file keamanan yang melanggar hukum.

    Sedangkan menuju kesepakatan, fokusnya akan tertuju pada perundingan dan tahapan implementasi kesepakatan, dalam beberapa tahap, selangkah demi selangkah, dan akan meliput berita pengadilan selama beberapa minggu. 

    Dalam posisi ini, Netanyahu dan para penasihat strategisnya didasarkan pada fakta bahwa oposisi partai lemah dan tidak memanfaatkan krisis pemerintah dan koalisinya dengan baik. Masyarakat umum juga sudah bosan dengan penundaan dalam mencapai kesepakatan.

    Koresponden militer surat kabar “Maariv”, Avi Ashkenazi, menjelaskan alasan lain perubahan sikap Netanyahu, yakni terbitnya hasil investigasi pembunuhan 6 tahanan Israel yang ditahan “Hamas” pada Februari lalu, yang hanya terungkap pada bulan Agustus, dan ternyata mereka ditembak mati oleh orang-orang Hamas, yang menerima perintah untuk membunuh setiap tahanan jika pasukan Israel mendekat untuk membebaskannya secara militer. 

    Dia juga menegaskan bahwa meskipun para tahanan ini tidak ditembak mati, mereka akan melakukannya telah mati seperti… Para penculik dan pengawal mereka berasal dari Hamas akibat gas beracun yang ditimbulkan oleh serangan Israel. 

    Oleh karena itu, kemungkinan untuk membebaskan mereka dengan paksa saat mereka masih hidup kini mendekati nol.

    Optimisme yang hati-hati

    Ashkenazi berkata, “Ada optimisme yang hati-hati di kalangan aparat keamanan dan tentara Israel mengenai masalah ini. Mereka yang berada di sekitar negosiasi – di Mossad, Shin Bet, dan tentara – tidak ingin media diberitahu tentang perkembangan tersebut. 

    Penjelasannya adalah bahwa mereka tidak ingin mengembangkan ekspektasi di kalangan masyarakat, namun di tingkat tempur di militer mereka menceritakan tentang perubahan yang terjadi di Gaza.” Menurut sumber-sumber tersebut, Hamas sedang berubah dan mulai melunakkan posisinya.

    Sumber-sumber ini menyebutkan beberapa alasan perubahan di tubuh Hamas, yang pertama adalah likuidasi Yahya Sinwar, yang menyebabkan guncangan di semua tingkat organisasi. 

    Alasan kedua adalah operasi “Divisi 162” di Jabalia utara dan Beit Lahia. Tentara melenyapkan lebih dari 1.300 anggota perlawanan di sana, dan menangkap sekitar 1.500 lainnya. 

    Operasi ini berdampak pada salah satu jangkar operasional dan moral Hamas di Gaza. Alasan ketiga adalah ketegasan tentara Israel di Lebanon selatan dan mundurnya Hizbullah yang terpaksa menyerah untuk melanjutkan pertempuran.

    Saluran 11 televisi resmi Israel telah mengkonfirmasi bahwa “setiap hari tentara Israel kehilangan tekanannya terhadap Hamas. 

    Tentara tenggelam dalam lumpur Gaza, dan fakta bahwa tingkat politik tidak memiliki rencana strategis untuk masa depan Gaza membuat kita semakin terkejut. sulit untuk bekerja secara fokus.”

    Gencatan senjata sementara

    Saluran tersebut mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa “Israel mengajukan kepada Hamas melalui Mesir pada awal minggu ini sebuah proposal mengenai garis besar perjanjian yang diperbarui untuk membebaskan warga Israel yang diculik dan gencatan senjata sementara di Gaza.” 

    Informasi awal menunjukkan bahwa proposal baru Israel tidak berbeda secara signifikan dengan proposal yang dibahas sebelumnya, dan berfokus pada upaya implementasi tahap pertama dari kesepakatan yang dinegosiasikan pada Agustus lalu, yang pada akhirnya tidak membuahkan hasil dan tidak membuahkan hasil.

    Pejabat senior Israel mengatakan bahwa usulan Israel yang diperbarui telah disetujui dalam diskusi yang diadakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu, dengan sejumlah menteri senior dan kepala badan keamanan. 

    Prinsip-prinsip garis besar yang diperbarui telah disampaikan kepada para pejabat intelijen Mesir, dan mereka menyampaikannya kepada perwakilan Hamas dalam pembicaraan yang diadakan di Kairo pada hari Senin dan Selasa.

    Proposal yang diperbarui mencakup kesiapan Israel untuk melakukan gencatan senjata antara 42 dan 60 hari, dan pembebasan semua wanita yang masih hidup dan ditahan oleh Hamas, dan semua pria yang masih hidup berusia di atas 50 tahun yang ditahan oleh Hamas, selain mereka yang diculik, orang yang berada dalam kondisi kesehatan yang serius.

    Israel sebelumnya menuntut pembebasan 33 orang yang diculik dan masih hidup dari kelompok usia dan sosial tersebut, namun saat ini Israel siap melepaskan jumlah yang lebih kecil. 

    Salah satu alasan perkiraan ini adalah bahwa beberapa korban penculikan dari kategori ini sudah tidak hidup lagi.

    Sebagai imbalannya, Israel siap melepaskan ratusan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan orang-orang yang diculik, beberapa di antaranya menjalani hukuman penjara seumur hidup.

    SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT

  • Prancis Terancam Krisis Politik, PM Hadapi Mosi Tidak Percaya

    Prancis Terancam Krisis Politik, PM Hadapi Mosi Tidak Percaya

    Jakarta

    Para anggota parlemen Prancis meloloskan mosi tidak percaya terhadap pemerintah pada hari Rabu (04/12), sebuah tindakan yang membuat negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa (UE) itu makin terpuruk ke dalam krisis yang mengancam kemampuan legislatifnya untuk mengatasi defisit anggaran besar.

    Anggota parlemen dari kelompok sayap kanan dan sayap kiri bersatu mendukung mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri (PM) Michel Barnier, dengan mayoritas 331 suara mendukung mosi tersebut.

    PM Prancis terancam mengundurkan diri

    Barnier kini harus mengajukan pengunduran dirinya dan pemerintahannya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, menjadikan masa jabatan pemerintahan minoritasnya selama tiga bulan itu sebagai yang terpendek dalam sejarah Republik Kelima Prancis yang dimulai pada tahun 1958.

    Media Prancis melaporkan, Barnier akan menyerahkan pengunduran dirinya pada hari Kamis (05/12) pagi waktu setempat.

    Kubu sayap kiri dan sayap kanan mengecam Barnier karena menggunakan kekuasaan konstitusional khusus untuk mengadopsi sebagian anggaran yang tidak populer tanpa pemungutan suara akhir di parlemen, di mana anggaran itu tidak mendapat dukungan mayoritas. Rancangan anggaran tersebut bertujuan menghemat sebesar €60 miliar (sekitar Rp1 kuadriliun) untuk mengurangi defisit besar.

    “Realitas (defisit) ini tidak akan hilang hanya dengan mosi tidak percaya,” kata Barnier kepada anggota parlemen sebelum pemungutan suara, seraya menambahkan bahwa defisit anggaran akan terus menjadi beban bagi pemerintahan berikutnya.

    Tidak ada pemerintahan Prancis yang kalah dalam mosi tidak percaya sejak Georges Pompidou pada tahun 1962. Macron mengawali krisis ini dengan mengadakan pemilu dadakan pada bulan Juni lalu, yang membuat parlemen terpolarisasi.

    Pemerintah runtuh, parlemen Prancis terpecah-belah

    Kekacauan politik Prancis juga semakin melemahkan UE yang sudah terguncang akibat runtuhnya pemerintahan koalisi Jerman, beberapa pekan sebelum Presiden Terpilih AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Prancis yang akan segera meninggalkan jabatannya, Sebastien Lecornu, memperingatkan bahwa gejolak ini dapat memengaruhi dukungan bantuan Prancis untuk Ukraina.

    Bahkan, Partai sayap kiri France Unbowed (LFI) menuntut pengunduran diri Macron.

    Jatuhnya karier politik Barnier ini justru disambut baik oleh pemimpin sayap kanan Marine Le Pen, yang selama bertahun-tahun telah mencoba menggambarkan partainya, National Rally, sebagai calon pemerintahan yang siap memimpin.

    “Saya tidak mendesak Macron untuk mengundurkan diri,” katanya. “Tekanan terhadap presiden akan semakin besar. Hanya dia yang bisa mengambil keputusan itu.”

    Tidak ada jalan keluar yang mudah dari krisis politik Prancis

    Prancis kini menghadapi masa ketidakpastian politik mendalam, yang sudah membuat investor di obligasi dan saham negara itu gelisah. Awal pekan ini, biaya pinjaman Prancis sempat melampaui Yunani, yang biasanya dianggap jauh lebih berisiko.

    Macron kini harus membuat pilihan. Istana Elysee mengatakan, presiden dijadwalkan akan berbicara kepada rakyat Prancis pada hari Kamis (05/12) malam waktu setempat.

    Tiga sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Macron ingin segera menunjuk perdana menteri baru, dengan salah satu sumber menyebut, ia ingin melakukannya sebelum upacara pembukaan kembalinya Katedral Notre-Dame pada hari Sabtu (07/12), yang rencananya akan dihadiri oleh Trump.

    Perdana menteri baru akan menghadapi tantangan yang sama seperti Barnier dalam mengesahkan rancangan undang-undang, termasuk anggaran 2025, yang perlu diadopsi oleh parlemen yang terpecah-belah. Tidak akan ada pemilu parlemen baru sebelum bulan Juli.

    Sebagai alternatif, Macron dapat meminta Barnier dan para menterinya untuk tetap menjabat sebagai pemerintahan sementara, selagi ia mencari waktu untuk menunjuk PM yang mampu menarik dukungan lintas partai untuk mengesahkan undang-undang.

    Pemerintah sementara juga dapat mengusulkan undang-undang darurat untuk melanjutkan ketentuan pajak dan pengeluaran dalam anggaran 2024 ke tahun depan, atau menggunakan kekuasaan khusus untuk mengesahkan rancangan anggaran 2025 melalui dekrit, meskipun para ahli hukum mengatakan langkah ini adalah area abu-abu secara hukum dan biaya politiknya akan sangat besar.

    Derita ekonomi yang akan dihadapi Prancis

    Gejolak ini bukan tanpa risiko bagi Le Pen. Sekutu Macron mencoba menggambarkannya sebagai agen kekacauan, setelah partainya bergabung dengan kelompok sayap kiri untuk menjatuhkan Barnier.

    “Rakyat Prancis akan menilai keras keputusan yang akan Anda ambil,” kata Laurent Wauquiez, seorang anggota parlemen dari partai konservatif Les Republicains yang mendukung Macron, kepada Le Pen di parlemen.

    Sejak Macron mengadakan pemilu dadakan musim panas lalu, indeks pasar saham acuan CAC 40 Prancis (FCHI) telah turun hampir 10% dan menjadikan angka itu yang terburuk di antara negara-negara ekonomi utama Uni Eropa lainnya.

    Euro EUR=EBS menunjukkan sedikit reaksi terhadap dolar, dan diperdagangkan sekitar $1,05 (sekitar Rp16.600) per euro (sekitar Rp16.700), tetapi turun terhadap mata uang Eropa lainnya seperti franc Swiss dan pound Inggris.

    “Saya terkejut euro tidak banyak bergerak,” kata Nick Rees, analis senior pasar valuta asing di Monex Europe. “Ada dua kekuatan besar di Eropa, Prancis dan Jerman, yang keduanya saat ini kehilangan kekuatan.”

    Rancangan anggaran Barnier bertujuan mengurangi defisit fiskal dari proyeksi 6% dari output nasional tahun ini menjadi 5% pada 2025. Menjatuhkan pemerintahannya akan menjadi bencana bagi keuangan negara, kata Barnier.

    Le Pen tidak menggubris peringatan tersebut. Ia mengatakan partainya akan mendukung undang-undang darurat apa pun yang akhirnya mampu memperpanjang ketentuan pajak dan pengeluaran anggaran 2024 hingga tahun depan, untuk memastikan adanya pembiayaan sementara.

    kp/ha (Reuters)

    (ita/ita)

  • Biden Kedapatan Pejamkan Mata Saat Pertemuan di Afrika, Tertidur?

    Biden Kedapatan Pejamkan Mata Saat Pertemuan di Afrika, Tertidur?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden terlihat memejamkan matanya saat pertemuan puncak dengan para pemimpin Afrika di Lobito, Angola. Hal ini terlihat dalam momen yang terekam dalam video pada Rabu (4/12) waktu setempat.

    Duduk di tengah meja bersama berbagai pejabat dari negara-negara Afrika, presiden berusia 82 tahun itu terlihat memejamkan mata dan mengistirahatkan kepalanya, sementara Wakil Presiden Tazania Philip Mpango berbicara.

    Dilansir Fox News, Kamis (5/12/2024), mata Biden tetap terpejam selama lebih dari satu menit.

    Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Sejumlah pihak ramai mengomentari momen tersebut, dengan beberapa mengatakan presiden tampak tertidur.

    “Joe Biden tertidur saat bertemu dengan para pemimpin Afrika hari ini,” tulis pendiri Outkick, Clay Travis di media sosial X.

    “Dia sangat cerdas! Jujur saja, ini terasa disengaja. Siapa yang membawa orang berusia 82 tahun ke pesawat untuk perjalanan TIGA HARI ke Afrika?! Tiga hari! Bodoh sekali,” tulisnya.

    Pembawa acara radio di Denver, Ross Kaminsky, menyebut momen itu “memalukan” bagi Amerika Serikat.

  • AS Tak Diajak Konsultasi, Biden Tahu Darurat Militer Korsel dari Siaran TV

    AS Tak Diajak Konsultasi, Biden Tahu Darurat Militer Korsel dari Siaran TV

    Jakarta

    Gedung Putih buka suara atas status darurat militer yang sempat diumumkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Pihak Amerika Serikat (AS) mengaku segera membuka komunikasi dengan Korsel atas pengumuman darurat militer yang sepihak itu.

    “Amerika Serikat akan berbicara kepada Korea Selatan untuk menjaga demokrasi setelah pemberlakuan darurat militer yang berumur pendek oleh Presiden Yoon Suk Yeol,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dilansir AFP, Kamis (5/12/2024).

    Sullivan mengatakan demokrasi Korsel selama ini telah berjalan di jalur yang benar. Amerika, kata Sullivan, menekankan pentingnya pemerintahan Korsel dalam mempertahankan capaian tersebut.

    “Demokrasi Korea Selatan kuat dan tangguh, dan kami akan terus berbicara secara terbuka dan terlibat secara pribadi dengan rekan-rekan Korea Selatan untuk memperkuat pentingnya kelanjutan hal tersebut,” kata Sullivan.

    Menurut Sullivan, deklarasi darurat militer sepihak dari Presiden Yoon sempat membuat Amerika prihatin. Dia memuji sikap Majelis Nasional Korsel yang bergerak cepat dalam menolak status tersebut.

    Sullivan juga menegaskan Amerika Serikat tidak diajak konsultasi sebelumnya oleh Presiden Yoon sebelum ia mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12). Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kata Sullivan, baru mengetahui deklarasi tersebut melalui siaran televisi.

    Status darurat militer di Korsel sempat diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12) malam waktu setempat. Status itu tidak berlangsung lama usai parlemen Korsel menggelar rapat mendadak untuk menentang keputusan dari Presiden Yoon.

    Presiden Yoon lalu mencabut status darurat militer pada Rabu (4/12). Jabatannya kini dalam ancaman usai partai oposisi Korsel telah mengajukan rencana pemakzulan kepadanya dari posisi sebagai Presiden Korsel.

    (ygs/ygs)