Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Rusia Tarik Pasukan Besar-besaran dari Suriah: Pesawat dan Kapal Balik Kanan, AS Aji Mumpung – Halaman all

    Rusia Tarik Pasukan Besar-besaran dari Suriah: Pesawat dan Kapal Balik Kanan, AS Aji Mumpung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia sedang melakukan operasi penarikan pasukan yang signifikan dari Suriah.

    Mereka memobilisasi sejumlah besar transportasi militer dan aset angkatan laut untuk mengevakuasi personel, peralatan, dan senjata.

    Serangkaian penerbangan yang melibatkan pesawat An-124 Ruslan dan Il-76MD telah dijadwalkan dari Pangkalan Udara Khmeimim.

    Penerbangan ini akan mengangkut pasukan dan material ke lapangan udara di Ulyanovsk, Chkalovsky, dan Privolzhsky di wilayah Rusia.

    Pada saat yang sama, persiapan angkatan laut sedang dilakukan untuk mendukung penarikan pasukan, dikutip dari Defense Express.

    Kapal kargo Sparta II dan kapal pendarat besar Alexander Shabalin sedang dipersiapkan untuk ditempatkan dari Baltiysk ke pelabuhan Tartus di Suriah.

    Selain itu, kapal pendarat Alexander Otrakovsky dan Ivan Gren dari Armada Utara sedang dalam perjalanan menuju Mediterania, bergabung dengan fregat Admiral Gorshkov dan Admiral Golovko.

    Di Tartus, operasi pembongkaran darurat sedang berlangsung sementara pasukan Rusia mempercepat pemindahan aset militer.

    Beberapa ratus personel pasukan khusus telah tiba di kota pelabuhan untuk mengawasi dan mengamankan penarikan pasukan.

    Para pengamat berpendapat bahwa kemunduran Rusia difasilitasi melalui perjanjian dengan pasukan antipemerintah Suriah.

    Khususnya, Moskow telah mengubah retorikanya, tidak lagi melabeli kelompok oposisi sebagai “teroris” dan mengambil sikap yang lebih netral untuk memastikan perjalanan yang aman.

    AS Ambil Kesempatan

    Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad runtuh pada akhir pekan lalu. 

    AS bukan satu-satunya negara yang mengambil kesempatan dalam masa ketidakstabilan pemerintahan di Suriah.

    Pasukan Amerika, Israel, dan Turki semuanya terlibat dalam pengeboman sejumlah target di seluruh Suriah selama beberapa hari terakhir.

    Namun, ketiganya dinilai memiliki maksud dan kepentingan yang berbeda, dikutip dari Business Insider.

    Bagi Amerika Serikat, serangan ini bertujuan untuk terus memburu ISIS, seperti yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, tetapi kali ini dengan intensitas yang lebih tinggi untuk menyingkirkan kelompok tersebut.

    Presiden AS Joe Biden telah menyatakan misi ini akan terus berlanjut, meskipun ada ketidakpastian tentang masa depan kepemimpinan Suriah.

    AS telah berulang kali menyatakan mereka berkomitmen untuk mengalahkan ISIS selamanya.

    “Kami tidak ingin memberi ISIS kesempatan untuk memanfaatkan situasi yang sedang terjadi,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Aksi Militer Meluas di Suriah

    1. Amerika Memerangi ISIS

    Gambar yang dipublikasikan pada tanggal 6 Desember ini menunjukkan pesawat tempur B-52H Stratofortress milik Angkatan Udara AS selama patroli udara tempur untuk mendukung misi anti-ISIS di Timur Tengah. (Komando Pusat AS)

    Saat pasukan pemberontak mencapai Damaskus pada Minggu (8/12/2024) dan Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan negara itu, pesawat pengebom B-52 Angkatan Udara AS, jet tempur F-15, dan pesawat serang A-10 mengebom target-target ISIS di Suriah tengah.

    Serangan tersebut menghantam para pemimpin, operator, dan kamp-kamp ISIS, kata Komando Pusat AS (US CENTCOM), yang mengawasi operasi-operasi di Timur Tengah.

    Berbicara kepada wartawan, seorang pejabat senior pemerintah menyebut operasi ini “penting.”

    Pejabat tersebut mengatakan pesawat tempur AS menjatuhkan sekitar 140 amunisi untuk menyerang 75 target.

    Militer AS menyatakan tujuan serangan ini adalah untuk mencegah ISIS bangkit kembali di Suriah tengah.

    Jonathan Lord, mantan analis politik-militer di Pentagon, mengatakan kepada Business Insider, militer AS khawatir ISIS dapat melarikan diri dari kekacauan ini, sehingga mereka menyerang sebanyak mungkin target.

    2. Israel Berupaya Melemahkan “Musuh”

    Pengeboman sejak Minggu tidak hanya dilakukan oleh AS.

    Israel juga telah melakukan lebih dari 300 serangan udara di negara tetangga Suriah, menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, sebuah organisasi pemantau perang.

    Israel menargetkan sisa-sisa militer Assad, termasuk pesawat, depot amunisi, fasilitas penyimpanan senjata, kapal perang, sistem radar, dan aset lainnya, kata SOHR.

    Pejabat Israel mengatakan serangan ini bertujuan untuk mencegah persenjataan jatuh ke tangan “musuh potensial.”

    “Israel tidak mau mengambil risiko dengan keamanan mereka dan tidak menunggu untuk mengetahui apakah pemerintahan baru Suriah bersahabat atau bermusuhan,” kata Lord.

    Lord, yang saat ini menjabat sebagai direktur program Keamanan Timur Tengah di lembaga pemikir Center for a New American Security, mengatakan serangan udara ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk mengurangi risiko militer di masa mendatang.

    Militer Israel juga mengirim pasukan darat melintasi perbatasan Suriah melalui zona penyangga yang diawasi PBB, sebuah area yang memisahkan Suriah dan Israel.

    PBB mengecam tindakan tersebut.

    Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    3. Turki Melawan Kurdi

    Sementara itu, Turki memiliki kepentingan sendiri di Suriah.

    Pesawat nirawak Turki menyerang lokasi militer di wilayah yang dikuasai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi, kata SOHR pada Selasa (10/12/2024).

    Turki, yang memandang SDF sebagai kelompok teror, telah menargetkan pasukan Kurdi selama bertahun-tahun.

    AS sering bekerja sama dengan SDF dalam operasi melawan ISIS.

    “Turki memiliki ancaman kontraterorisme yang sah dan mereka berhak untuk menanganinya,” kata Kirby, juru bicara Gedung Putih, menanggapi pertanyaan wartawan tentang tindakan terhadap kelompok Kurdi.

    Jatuhnya Rezim al-Assad

    Aksi militer ini terjadi setelah runtuhnya Tentara Suriah di tengah serangan pemberontak yang menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaan.

    Diktator yang telah lama berkuasa itu sangat bergantung pada dukungan militer dari Rusia, Iran, dan Hizbullah Lebanon untuk menekan oposisi.

    Pejabat AS mengatakan runtuhnya rezim Assad disebabkan oleh melemahnya sekutu-sekutu Suriah, yang teralihkan oleh konflik di Ukraina atau konfrontasi dengan Israel.

    Rusia, yang memiliki kendali signifikan atas wilayah udara Suriah, kini menghadapi masa depan pengaruh militernya yang tidak pasti.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Tiara Shelavie)

  • Dubes Kamala Shirin rayakan 75 Tahun Kemitraan AS-RI

    Dubes Kamala Shirin rayakan 75 Tahun Kemitraan AS-RI

    Duber AS Kamala S Lakhdhir dan Menlu RI Sugiono. Foto Istimewa

    Dubes Kamala Shirin rayakan 75 Tahun Kemitraan AS-RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 14:16 WIB

    Elshinta.com – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir menggelar gala orkestra di Aula Simfonia di Jakarta sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan bilateral AS-Indonesia, 7 Desember 2024.  Acara bertajuk “U.S.-Indonesia Gala 75” ini menampilkan musisi ternama dari kedua negara, termasuk Grup Selo asal AS Empire Wild.

    Tampil pula pianis peraih nominasi Grammy Awards Joey Alexander, yang memainkan “Bengawan Solo” sebagai salah satu lagu pilihan. Penampilan tersebut mencerminkan semangat kolaborasi budaya dan persahabatan yang telah terjalin selama tujuh dekade.

    Dalam sambutannya, Dubes Kamala menegaskan meskipun Amerika Serikat dan Indonesia menghadapi berbagai tantangan global, hubungan personal yang kuat antara rakyat kedua negara tetap menjadi fondasi kokoh dalam kemitraan strategis ini.

    Kegiatan ini dihadiri oleh tamu penting, termasuk beberapa Menteri Kabinet, seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

    Dubes Kamala juga menyoroti kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Gedung Putih dan pertemuannya dengan Presiden Joe Biden sebagai momen penting yang memperkuat hubungan bilateral. Melalui konser orkestra ini, Kedutaan Besar AS ingin menggambarkan bahwa musik, sebagai bahasa universal, mampu mempererat koneksi emosional dan memperdalam pemahaman lintas budaya. Acara ini tidak hanya merayakan sejarah panjang hubungan kedua negara, tetapi juga menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat persahabatan yang lebih inklusif dan harmonis di masa depan.

    Penulis: Vivi Trinavia/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • 4 Fakta tentang Austin Tice, Jurnalis AS yang Disekap Lebih dari 12 Tahun di Suriah – Halaman all

    4 Fakta tentang Austin Tice, Jurnalis AS yang Disekap Lebih dari 12 Tahun di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Runtuhnya rezim Bashar al-Assad membuka harapan terkait informasi keberadaan jurnalis Amerika Serikat, Austin Tice, yang diculik saat meliput situasi di Suriah lebih dari 12 tahun lalu.

    Setelah serangan pemberontak mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun pada Minggu (8/12/2024), Presiden Joe Biden menyatakan optimisme bahwa Tice dapat dipulangkan ke AS.

    “Kami pikir kami dapat membawanya kembali, tetapi kami belum memiliki bukti langsung mengenai hal itu,” kata Biden di Gedung Putih pada Minggu.

    “Kami harus mengidentifikasi di mana dia berada.”

    “Kami tetap berkomitmen untuk mengembalikannya kepada keluarganya.”

    Mengutip CBS News, berikut 4 fakta yang perlu diketahui tentang Austin Tice:

    1. Siapa Austin Tice?

    Keluarga  Austin Tice, Jurnalis Foto yang Diculik di Suriah Tunggu Kabar Baik dari Pemerintah AS (Tangkap layar X)

    Austin Tice adalah seorang veteran Marinir dan jurnalis lepas.

    Ia menghilang pada 14 Agustus 2012, saat sedang meliput perang saudara di Suriah.

    Beberapa minggu kemudian, sebuah video pendek muncul di internet yang memperlihatkan Tice dengan mata tertutup, bersama para penculiknya.

    Itu adalah terakhir kalinya ia terlihat.

    Meskipun tidak ada yang pernah mengaku bertanggung jawab atas hilangnya Tice, Biden sebelumnya mengatakan bahwa ia yakin Tice ditahan oleh “rezim Suriah.”

    Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan dalam wawancara dengan “CBS Mornings” pada Senin (9/12/2024) bahwa AS telah bekerja sama dengan sekutu dan pihak lain di Suriah untuk melacak siapa saja yang baru-baru ini keluar dari penjara Suriah.

    “Kami berkomitmen untuk menyatukan kembali Austin Tice dengan keluarganya, dan kami akan bekerja sama dengan orang-orang di Suriah untuk mewujudkannya,” kata Sullivan.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, mengonfirmasi pada Senin bahwa negosiator utama pemerintah untuk kasus penyanderaan, Roger Carstens, berada di negara tetangga Lebanon untuk menangani kasus Tice.

    “Ia berada di Beirut untuk berbicara dengan pihak-pihak di wilayah tersebut, mengumpulkan informasi, dan mencoba mencari tahu di mana Austin Tice berada agar bisa membawanya pulang sesegera mungkin,” kata Miller.

    Melalui media sosial, Carstens menawarkan hadiah hingga $10 juta bagi siapa pun yang memiliki informasi yang mengarah pada lokasi dan pengembalian Tice.

    2. Keluarga Tice Mengatakan “Sumber Penting” Memberikan Informasi Baru

    Dua hari sebelum pemberontak menggulingkan rezim Assad, orang tua dan saudara kandung Tice bertemu dengan Sullivan dalam sebuah pertemuan yang telah direncanakan selama berbulan-bulan.

    Debra Tice, ibu Tice, mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan bahwa Austin Tice masih hidup, sedang dirawat, dan dalam keadaan baik.

    Debra mengatakan informasi tersebut berasal dari “sumber penting” yang telah diverifikasi oleh pemerintah AS.

    Marc Tice, ayahnya, menambahkan bahwa informasi baru tersebut sangat berbeda dari petunjuk sebelumnya.

    “Kami yakin informasi ini baru. Ini menunjukkan bahwa Austin masih hidup dan sedang dirawat,” katanya.

    lihat foto
    Informasi mengenai hilangnya Austin Tice

    3. Tetapi Keluarga Belum Melihat Bukti Video Austin Masih Hidup

    Dalam wawancara dengan “CBS Mornings” pada Selasa (10/12/2024), orang tua Austin Tice mengatakan bahwa mereka belum melihat bukti video terbaru tentang keberadaan putra mereka dan tidak mengetahui di mana dia berada.

    “Kami belum melihat … bukti video sejak video pertama yang keluar tak lama setelah dia diculik. Namun, ada konfirmasi dari pihak yang mengawasinya, dan itu pun baru-baru ini,” kata Marc Tice.

    “Jadi, sekali lagi, kami yakin bahwa dia masih hidup dan siap untuk pulang.”

    Debra Tice mengatakan dia “tidak ragu” bahwa putranya masih hidup.

    “Saya tidak pernah ragu sedikit pun bahwa kita akan melihat Austin bebas,” katanya.

    “Saya tahu orang-orang lain yang memiliki orang terkasih yang tidak kembali, dan mereka memiliki firasat tertentu. Saya pikir itu adalah anugerah dari Tuhan, dan saya tidak percaya bahwa Tuhan itu menipu, jadi saya yakin harapan saya ini tulus, dan kita akan melihat Austin bebas.”

    4. Keluarga Frustrasi dengan Lambannya Pemerintah AS

    Keluarga Tice menyatakan frustrasi atas ketidakmampuan pemerintah AS untuk memulangkan Austin.

    Mereka mengungkapkan bahwa hanya ada sedikit jaminan terkait upaya pemerintahan Biden.

    “Tampaknya ada kesenjangan besar antara apa yang diperintahkan oleh Presiden Biden untuk Austin, yaitu melakukan segala yang kami bisa untuk memulangkannya, dan tindakan serta perilaku orang-orang yang bekerja langsung di bawahnya,” kata saudara Tice, Simon Tice, dalam konferensi pers pada Jumat (6/12/2024).

    Debra Tice pada Selasa membantah bahwa pemerintah AS telah melakukan segala upaya.

    “Mereka melakukan segala yang mereka bisa kecuali bernegosiasi untuk pembebasan Austin,” ujar Debra.

    “Ketika mereka mengatakan, ‘kami melakukan segala yang kami bisa,’ saya tidak tahu apa artinya.”

    Keluarga Tice juga menyalahkan pemerintah AS karena mencegah rilis informasi tentang keberadaan Austin Tice.

    Saudari Austin, Naomi Tice, dalam wawancara dengan CBS News pada Senin, meminta pemerintahan Biden dan Trump untuk menggunakan semua cara yang ada untuk memulangkan saudaranya.

    “Kami hanya berharap mereka memanfaatkan kesempatan ini,” katanya.

    Ia mengatakan ada “lubang besar” dalam keluarga mereka tanpa kehadiran Austin.

    Austin telah melewatkan kelahiran keponakan-keponakannya dan pernikahan saudara-saudaranya.

    Sementara itu, Jonathan Tice memuji keyakinan dan keinginan Austin untuk selalu berbuat baik dan benar.

    “Hal terpenting yang perlu diketahui tentangnya adalah kebaikan hatinya,” katanya kepada CBS News.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Trump Janji Percepat Perizinan untuk Investasi di AS

    Trump Janji Percepat Perizinan untuk Investasi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjanjikan pemerintahannya akan membantu mempercepat perizinan bagi setiap orang atau perusahaan yang berinvestasi sedikitnya US$1 miliar di AS.

    “Setiap orang atau perusahaan yang berinvestasi Satu Miliar Dolar atau lebih, di Amerika Serikat, akan menerima persetujuan dan perizinan yang dipercepat sepenuhnya, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, semua persetujuan lingkungan. BERSIAPLAH UNTUK BERHASIL!!!” kata Trump dalam sebuah unggahan di jejaring sosial Truth Social miliknya dikutip dari Bloomberg pada Rabu (11/12/2024).

    Trump tidak segera memperinci langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintahannya untuk membantu investor mendapatkan izin guna mempercepat proyek dan upaya semacam itu kemungkinan akan menghadapi rintangan di tingkat negara bagian dan lokal.

    Adapun, janji Trump tersebut sejalan dengan sumpahnya untuk membantu meningkatkan energi, infrastruktur, dan investasi domestik lainnya dalam masa jabatan keduanya dan mencabut peraturan federal yang menurut Partai Republik telah menghambat pertumbuhan ekonomi. 

    Presiden terpilih tersebut mencalonkan Gubernur North Dakota, Doug Burgum untuk mengepalai Departemen Dalam Negeri serta Dewan Energi Nasional yang baru dibentuk dan menunjuk Chris Wright, yang menjalankan perusahaan layanan fracking minyak dan gas alam yang berbasis di Colorado, untuk memimpin Departemen Energi. 

    Burgum adalah kepala negara bagian yang kaya energi dan Wright adalah pendukung vokal pengembangan minyak dan gas, yang menyoroti fokus pemerintahan yang akan datang untuk meningkatkan produksi energi domestik. 

    Reformasi perizinan merupakan fokus utama bagi industri minyak dan gas. Prospek penundaan hukum dan peraturan selama bertahun-tahun telah menghalangi pembangunan jaringan pipa baru dan telah mengekang pertumbuhan produksi gas alam di wilayah Appalachian.

    Masalah yang sama kini menjadi perhatian utama bagi pembangkit listrik dan perusahaan teknologi karena pertumbuhan kapasitas data terkait kecerdasan buatan diperkirakan akan meningkatkan permintaan listrik AS dengan cepat selama beberapa tahun ke depan, yang membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur pembangkitan dan transmisi baru.

    Masalah ini telah lama menjadi prioritas bagi Trump, seorang mantan pengembang real estat yang pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden mengeluhkan beberapa proyek infrastruktur paling penting di negara itu terikat dan terhambat oleh proses persetujuan federal yang sangat lambat dan memberatkan.

    Proses Panjang

    Di sisi lain, ada kekhawatiran yang berkembang di seluruh sektor energi mengenai jangka waktu yang panjang untuk mengizinkan proyek-proyek energi dan infrastruktur utama — termasuk panel surya, pengembangan minyak, dan jaringan listrik. 

    Keterlambatan dalam menghubungkan proyek-proyek listrik ke jaringan listrik nasional telah mengurangi sebagian manfaat subsidi Undang-Undang Pengurangan Inflasi untuk tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga bebas emisi lainnya, yang memicu kekhawatiran dari para aktivis iklim dan Demokrat di Washington. 

    Sementara itu, persetujuan lingkungan, termasuk otorisasi berdasarkan Undang-Undang Air Bersih, juga telah menjerat berbagai proyek batu bara, minyak, dan gas.

    Para pembuat undang-undang dan presiden — termasuk Trump — telah mencoba untuk mempercepat pemberian izin sebelumnya, dengan keberhasilan yang terbatas. Berdasarkan undang-undang transportasi 2015, AS berupaya untuk mempercepat proyek-proyek infrastruktur berprioritas tinggi tertentu, termasuk yang difokuskan pada transmisi listrik, jaringan pipa, dan produksi tenaga terbarukan.

    Selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, Trump juga mengajukan rencana yang dimaksudkan untuk mempersingkat jangka waktu perizinan proyek menjadi hanya dua tahun. Dia mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk merampingkan perizinan untuk proyek infrastruktur besar yang tunduk pada pengawasan di bawah Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional.

    Pemerintahannya akhirnya melonggarkan persyaratan untuk tinjauan lingkungan menyeluruh di bawah undang-undang tersebut. Namun, pengawasan federal masih dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan untuk proyek yang juga harus mendapatkan otorisasi negara bagian dan lokal.

    Trump kemungkinan tidak dapat membuat perubahan menyeluruh pada sistem reformasi perizinan federal menggunakan otoritas eksekutif. Hal tersebut karena adanya batasan terkait seberapa banyak presiden dapat mengubah secara administratif. 

    Hukum AS yang sudah lama berlaku — khususnya Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional tahun 1970 — secara efektif menetapkan dasar untuk beberapa pengawasan pemerintah yang hanya dapat dibatalkan oleh Kongres. 

    Undang-undang tersebut mengharuskan lembaga federal untuk mencermati konsekuensi dari tindakan federal besar yang memengaruhi lingkungan, kategori yang dapat mencakup jalan raya yang diuntungkan oleh pengeluaran pemerintah serta pengembangan minyak di tanah federal.

    Upaya-upaya sebelumnya untuk mengubah perizinan federal, termasuk yang dilakukan selama pemerintahan pertamanya dan inisiatif-inisiatif lain di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, telah gagal tanpa dukungan dari Kongres. 

    Upaya-upaya Kongres yang mencakup waktu-waktu terbatas untuk lembaga-lembaga federal dan pengambilan keputusan yang dipercepat untuk proyek-proyek minyak dan gas serta jalur-jalur transmisi yang dapat membantu menyalurkan tenaga terbarukan, sejauh ini telah gagal. 

    Di Capitol Hill, Partai Republik dan Demokrat telah berebut pendekatan terbaik. Meskipun ada konsensus bipartisan bahwa peraturan saat ini menghambat segala macam pengembangan energi, hanya ada sedikit kesepakatan tentang pendekatan untuk merombaknya. 

    Banyak pendukung lingkungan mengecam perombakan perizinan yang diajukan pada bulan Juli oleh Senator John Barrasso, seorang Republikan, dan Joe Manchin, seorang independen, dengan mengatakan bahwa hal itu memberikan terlalu banyak konsesi kepada industri minyak dan gas.

  • 13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Jazirah Arab masih terus terjadi. Israel yang masih terlibat peperangan di Gaza, Palestina, dan ketegangan dengan Hizbullah, di Lebanon, kini melancarkan serangan ke Suriah.

    Negara yang baru jatuh dari rezim Bashar Al-Assad tersebut dilaporkan digempur habis-habisan dalam 48 jam terakhir. Bahkan ada 480 serangan yang dilakukan negara zionis.

    Bukan itu saja, di Laut Merah, pasukan Houthi dari Yaman juga menyerang kapal perang AS. Ini merupakan bagian dari protes lama kelompok itu atas serangan Israel ke Gaza yang tak berakhir sejak Oktober 2023 hingga kini, yang telah memakan korban 40.000 lebih warga.

    Lalu apa saja update lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).

    1.Israel Bombardir 480 Serangan ke Suriah

    Israel melancarkan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah. Pengumuman diberikan tentara IDF, Selasa waktu setempat.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF (tentara) menyerang sebagian besar persediaan senjata strategis di Suriah, mencegahnya jatuh ke tangan elemen teroris,” kata militer dikutip AFP.

    “Target tersebut termasuk 15 kapal angkatan laut, baterai antipesawat, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota,” tambahnya.

    2.PM Suriah Transisi Ditunjuk

    Perdana menteri transisi baru Suriah ditunjuk pada Selasa waktu setempat. Kelompok pemberontak yang berhasil menggulingkan Assad menunjuk Mohammad al-Bashir sebagai kepala pemerintahan sementara untuk menjalankan negara itu hingga 1 Maret.

    “Kini saatnya bagi rakyat ini untuk menikmati stabilitas dan ketenangan,” kata Bashir kepada televisi Qatar Al Jazeera dalam wawancara pertamanya sejak diangkat.

    Minggu, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi pemberontak sekutu menduduki Damaskus setelah serangan 14 hari yang melumpuhkan pasukan Assad di sejumlah kota besar, seperti Aleppo, Hama, dan Homs. Assad sendiri melarikan diri dan mendapat suaka dari Moskow, Rusia.

    Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, telah mengumumkan pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan dan bersumpah untuk mengejar mantan pejabat senior yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang. Ini merujuk perang saudara sejak 2011, di mana rezim Assad yang otoriter melakukan pembantaian terhadap suara-suara oposisi, menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat belalasan juta orang mengungsi baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

    Jolani sendiri Selasa berusaha meredakan kekhawatiran tentang bagaimana Suriah akan diperintah. Ia mengatakan ke laman Inggris Sky News bahwa Suriah “kelelahan” oleh perang dan tidak akan kembali ke perang.

    3.AS Dukung Israel Invasi Suriah?

    AS telah membela serangan militer Israel ke Suriah. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk membela diri.

    Hal ini terkait mobilitas pasukan Israel ke sisi Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Dalam jumpa pers Miller mengklaim bahwa gerakan IDF dilakukan untuk mencegah militan yang berbasis di Suriah mengambil alih wilayah perbatasan dan melancarkan serangan ke Israel di masa mendatang.

    Pasukan Israel bergerak ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu. Ini setelah pasukan pemberontak Suriah merebut Damaskus dan memaksa mantan Presiden Bashar Assad meninggalkan negara itu.

    Pada hari Senin, pasukan Israel bergerak melewati zona penyangga dan memasuki wilayah Suriah, dengan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menciptakan “wilayah keamanan” baru di sana yang akan bebas dari “senjata strategis berat dan infrastruktur teroris”. Menurut Miller, dengan meninggalkan posisinya di wilayah sekitar zona penyangga, Tentara Suriah “berpotensi menciptakan kekosongan” yang dapat diisi oleh organisasi teroris.

    PBB mengecam Israel atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu melanggar perjanjian pelepasan dan menekankan bahwa “tidak boleh ada pasukan atau aktivitas militer di wilayah pemisahan”. Sejumlah negara Timur Tengah juga mengecam langkah Israel melewati Dataran Tinggi Golan, menuduhnya mengatur perampasan tanah secara ilegal.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam tindakan tersebut sebagai “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah” dan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”. Pernyataan serupa disampaikan oleh Mesir, Arab Saudi, dan Yordania.

    4.Warning Uni Eropa

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas memperingatkan tentang risiko kekerasan sektarian dan kebangkitan ekstremis di Suriah. Ia bahkan mendesak kekuatan internasional untuk membantu transisi damai setelah jatuhnya Assad.

    “Kita harus menghindari terulangnya skenario mengerikan di Irak, Libya, dan Afghanistan,” kata Kallas dalam sidang anggota parlemen UE, dikutip AFP.

    “Merupakan peran kami sebagai mitra internasional untuk mendampingi rakyat Suriah dalam menyatukan kembali masyarakat yang hancur,” tambahnya.

    Kallas mengatakan ada pertanyaan mengenai apakah kelompok Islamis HTS, yang mempelopori penggulingan presiden Suriah Bashar al-Assad dan pernah berakar di Al-Qaeda, “telah berubah”. Diplomat tertinggi Uni Eropa itu mengatakan penggulingan Assad merupakan “pukulan telak” bagi sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran.

    “Mereka melemah, teralihkan, dan kewalahan di wilayah-wilayah lain di Timur Tengah dan Ukraina,” katanya.

    Kallas mengatakan Suriah membutuhkan “proses pembangunan kembali yang inklusif” yang melibatkan kaum minoritas serta perempuan dan anak perempuan.

    UE, tambahnya, akan memantau kondisi kemanusiaan untuk melihat apakah lebih banyak bantuan diperlukan dan akan membantu upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Assad atas kejahatannya.

    5.Erdogan Buka Suara soal Suriah

    Presiden Recep Tayyip Erdogan buka suara soal Suriah. Ia mengatakan negeri itu tidak boleh dibagi lagi.

    Turki pun akan bertindak terhadap siapa pun yang berusaha membahayakan wilayahnya. Perlu diketahui kedua negara merupakan tetangga dekat yang berbagi perbatasan.

    “Mulai sekarang, kita tidak dapat membiarkan Suriah terbagi lagi,” katanya merujuk kekhawatiran muncul periode ketidakpastian di Suriah setelah penggulingan Assad.

    “Setiap serangan terhadap kebebasan rakyat Suriah, stabilitas pemerintahan baru, dan integritas tanahnya akan membuat kita menentangnya,” tambahnya.

    Turki telah lama berupaya mencegah separatis Kurdi memperluas pengaruh mereka di Suriah, tempat mereka mendominasi wilayah timur laut yang luas sejak 2012. Ankara melihat pasukan Kurdi, terutama kelompok militan YPG, sebagai perpanjangan dari organisasi PKK yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan berdarah terhadap negara Turki sejak 1980-an.

    Pada hari Minggu, diplomat utama Turki, Hakan Fidan, memperingatkan para pejuang Kurdi untuk tidak mencoba memperluas pengaruh mereka di Suriah. Selama 10 hari terakhir, pasukan yang didukung Turki di Suriah utara telah melakukan serangan di utara, merebut beberapa wilayah yang dikuasai Kurdi.

    Turki juga mengecam Israel karena memperluas wilayahnya ke Suriah setelah pasukannya memasuki zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan setelah penggulingan Assad. Turki menegaskan kembali dukungannya terhadap “integritas teritorial” Suriah.

    6.PBB: HTS Beri Pesan Baik ke Warga Suriah

    PBB memberi respons sendiri terhadap kelompok bersenjata yang memaksa presiden Suriah Assad melarikan diri, HTS. Meski HTS terkait dengan Front Al-Nusra, yang sempat menjadi bagian dari Al-Qaeda dan sembilan tahun lalu dimasukkan dalam daftar organisasi teroris, Dewan Keamanan PBB mengatakan “ada pesan baik” yang dikirim badan itu ke Suriah.

    “Realitas sejauh ini adalah bahwa HTS dan juga kelompok bersenjata lainnya telah mengirimkan pesan yang baik kepada rakyat Suriah,” kata utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen mengatakan kepada wartawan di Jenewa.

    “Mereka telah mengirimkan pesan persatuan, inklusivitas,” tambahnya seraya menambahkan bahwa di Aleppo dan Hama pihaknya melihat hal-hal “meyakinkan di lapangan”.

    “Namun yang tidak perlu kita lihat tentu saja adalah pernyataan yang baik dan apa yang kita lihat di lapangan pada awalnya, bahwa ini tidak ditindaklanjuti dalam praktik pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang,” tambahnya lagi.

    7.Nasib Iran-Rusia yang Bela Assad

    Kejatuhan Assad membuat sejumlah negara meyoroti Iran dan Rusia. Keduanya merupakan sekutu Assad kala ia memimpin.

    Beberapa jam setelah Assad jatuh pada hari Minggu pagi, Iran mengatakan pihaknya memperkirakan hubungan dengan Damaskus akan terus berlanjut berdasarkan ‘pendekatan yang berwawasan jauh dan bijaksana’ kedua negara. Teheran juga menyerukan pembentukan pemerintahan inklusif yang mewakili semua elemen masyarakat Suriah.

    Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi pada hari Senin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi telah memberikan suaka kepada Assad. Ia menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik dan mengatakan Putin tidak berencana untuk menemuinya.

    Meski begitu, kantor berita Rusia Interfax, mengutip seorang anggota parlemen, mengatakan Moskow akan menanggapi dengan keras setiap serangan terhadap pangkalan militernya di Suriah. Diketahui, pangkalan Angkatan Laut Timur Tengah terbesar Rusia berada di Tartus di pantai Mediterania Suriah.

    Bersambung ke halaman 2>>

    8.Kedutaan AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Suriah

    Kedutaan AS meminta semua warganya meninggalkan Suriah. Negeri itu memperingatkan situasi keamanan yang “tidak menentu dan tidak dapat diprediksi” di seluruh negeri.

    “Pemerintah AS tidak dapat menyediakan layanan konsuler rutin atau darurat apa pun kepada warga AS di Suriah,” bunyi postingan X tersebut dikutip Al-Jazeera.

    Pilihan utama yang diberikan kepada warga negara adalah pergi melalui perbatasan Turki. Namun kedutaan besar AS di Turki harus memfasilitasi pemindahan ini.

    “Jika Anda berada di Suriah, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk,” kata postingan tersebut lagi.

    9.Hizbullah Respons Suriah

    Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon pada hari Selasa menyatakan harapan bahwa penguasa baru Suriah akan menolak “pendudukan Israel” atas tanah mereka. Hizbullah sendiri telah bertempur dalam perang Suriah untuk mendukung Assad, yang telah memainkan peran kunci dalam membantu Iran, pemasok senjata kepada kelompok Lebanon tersebut.

    “Kami berharap melihat Suriah menjadi stabil … dan mengambil sikap tegas terhadap pendudukan Israel, sambil mencegah campur tangan asing dalam urusannya,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.

    10.Update Terbaru Gaza

    Kekerasan di Gaza masih terjadi. Dalam update AFP Rabu, jumlah korban tewas di Gaza, Palestina, akibat serangan Israel terus bertambah.

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 44.786 orang tewas selama lebih dari 14 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza. Jumlah tersebut mencakup sedikitnya 28 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

    11.Netanyahu Tak Akan Hetikan Perang Gaza

    PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menghentikan perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sekarang. Penegasan ini disampaikan setelah upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata sedang dilakukan.

    “Jika kita menghentikan perang sekarang, Hamas akan kembali, memulihkan diri, membangun kembali kelompok mereka dan menyerang kita lagi — dan itulah yang tidak inginkan terjadi kembali,” tegas Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, seperti dilansir AFP.

    Ditegaskan oleh Netanyahu bahwa dirinya telah menetapkan tujuan “pembinasaan Hamas, pemusnahan kemampuan militer dan administratifnya” untuk mencegah serangan di masa depan. Dia menyebut tujuan tersebut belum tercapai.

    12.Gedung Putih: Pasukan AS Tetap di Suriah

    Pasukan AS akan tetap berada di Suriah setelah jatuhnya Assad. Seorang pejabat Gedung Putih menegaskannya merujuk langkah itu sebagai bagian dari misi kontraterorisme yang difokuskan pada penghancuran pejuang ISIL (ISIS).

    “Pasukan itu berada di sana untuk alasan yang sangat spesifik dan penting, bukan sebagai semacam alat tawar-menawar,” kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters NEXT di New York.

    “Pasukan AS telah berada di sana selama lebih dari satu dekade untuk memerangi ISIS … kami masih berkomitmen pada misi itu,” tambahnya.

    13.Kapal Perang AS Didrone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laut Merah masih membara. Terbaru, Rabu (11/12/2024), AFP melaporkan serangan dilakukan kelompok Houthi Yaman ke dua kapal perang Amerika Serikan (AS) jenis perusak, yang tengah mengawal tiga kapal dagang melalui wilayah tersebut.

    Perlu diketahui, Houthi terus menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November 2023. Pemberontak Yaman itu beralasan, ini bagian dari dampak perang Israel yang menghancurkan Gaza sejak Oktober tahun lalu hingga kini, dengan 40.000 lebih korban tewas.

    Houthi mengatakan akan menyerang kapal-kapal yang memiliki kepentingan dengan Israel. AS sendiri merupakan sekutu Tel Aviv.

    Dalam pernyataannya Houthi mengaku menargetkan lima kapal. “Bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

    Meski begitu, AS menegaskan kapal perangnya telah menangkis serangan tersebut. Dikatakan bahwa kapal perusak telah mengalahkan beberapa sistem udara tak berawak (OWA UAS/drone) dan satu rudal jelajah antikapal (ASCM) Houthi.

    “Memastikan keselamatan kapal dan personelnya, serta kapal sipil dan awaknya,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial.

    “Serangan sembrono tersebut tidak mengakibatkan cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal mana pun,” tambah CENTCOM, yang mencatat bahwa kapal perang yang sama telah menangkis serangan Huthi lainnya dalam dua minggu terakhir.

    AS dan sejumlah sekutunya telah mengerahkan kapal-kapal militer untuk membantu melindungi pengiriman logistik dari serangan-serangan Huthi. Pasukan Washington juga telah melakukan serangan-serangan udara yang sering terhadap Huthi dalam upaya untuk melemahkan kemampuan mereka dalam menargetkan pengiriman.

    Pages

  • Bagaimana Ekonomi Suriah yang Hancur Setelah Perang Saudara?

    Bagaimana Ekonomi Suriah yang Hancur Setelah Perang Saudara?

    Jakarta

    Ekonomi Suriah bernilai $67,5 miliar pada tahun 2011 ketika protes besar-besaran meletus menentang rezim Presiden Bashar al Assad, yang memicu pemberontakan yang kemudian meningkat menjadi perang saudara besar-besaran. Negara itu berada di peringkat ke-68 dari 196 negara dalam peringkat Produk Domestik Brutoo (PDB) global, setara dengan Paraguay dan Slovenia.

    Tahun lalu, ekonomi Suriah tercatat anjlok ke peringkat 129, setelah menyusut sekitar 85% menjadi hanya $9 miliar, demikian menurut perkiraan Bank Dunia. Situasi tersebut membuat negara itu secara ekonomi setara dengan negara-negara seperti Chad dan Palestina.

    Hampir 14 tahun konflik, sanksi internasional, dan eksodus 4,82 juta orang — lebih dari seperlima populasi negara itu — telah berdampak buruk pada Suriah, yang sudah menjadi salah satu negara termiskin di Timur Tengah.

    Sebanyak tujuh juta warga Suriah lainnya, lebih dari 30% dari populasi, masih mengungsi di dalam negeri hingga Desember ini, demikian menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA).

    Konflik telah menghancurkan infrastruktur negara tersebut, menyebabkan kerusakan permanen pada sistem pasokan listrik, transportasi, dan kesehatan. Beberapa kota, termasuk Aleppo, Raqqa, dan Homs, telah mengalami kerusakan yang meluas.

    Konflik tersebut menyebabkan devaluasi yang signifikan pada mata uang Pound Suriah, yang mengakibatkan penurunan daya beli yang sangat besar.

    Tahun lalu, negara tersebut mengalami hiperinflasi — inflasi yang sangat tinggi dan terus meningkat, menurut Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (SCPR) dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Juni. Indeks harga konsumen (CPI) meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dua pilar utama ekonomi Suriah — minyak dan pertanian — hancur akibat perang. Pada tahun 2010, ekspor minyak menyumbang sekitar seperempat dari pendapatan pemerintah. Produksi pangan memberikan kontribusi yang sama terhadap PDB.

    Rezim Assad kehilangan kendali atas sebagian besar ladang minyaknya, yang direbut oleh kelompok pemberontak, termasuk ke tangan Islamic State (ISIS) dan kemudian juga ke pasukan yang dipimpin Kurdi.

    Sementara itu, sanksi internasional sangat membatasi kemampuan pemerintah untuk mengekspor minyak. Dengan produksi minyak yang menyusut drastis, hingga kurang dari sekitar 20.000 barel per hari di wilayah yang dikuasai rezim, negara tersebut menjadi sangat bergantung pada impor dari Iran.

    Seberapa cepat perekonomian Suriah dapat dibangun kembali?

    Sebelum tugas berat membangun kembali kota-kota, infrastruktur, minyak, dan sektor pertanian yang rusak dapat dimulai, diperlukan kejelasan lebih lanjut mengenai pemerintahan Suriah yang akan datang.

    Beberapa pengamat Suriah telah memperingatkan,dibutuhkan waktu hampir 10 tahun bagi negara itu untuk kembali ke tingkat PDB seperti di tahun 2011, dan dua dekade untuk sepenuhnya dibangun kembali. Mereka juga khawatir prospek Suriah dapat memburuk jika terjadi ketidakstabilan politik lebih lanjut

    Hayat Tahrir al-Sham (HTS), bekas kelompok yang terkait dengan Al-Qaida yang memimpin perebutan ibu kota Suriah, Damaskus, pada akhir pekan, mengatakan bahwa mereka kini tengah berupaya membentuk pemerintahan baru.

    Namun, sanksi internasional yang ketat terhadap Suriah masih berlaku. HTS juga dikenai sanksi internasional sebagai bagian dari penetapan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Negara-negara Barat dan Arab khawatir, kelompok tersebut kini mungkin berupaya mengganti rezim Assad dengan pemerintahan Islam garis keras.

    Ada seruan langsung agar sanksi terhadap HTS dicabut atau dilonggarkan, tetapi hal itu bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan.

    Delaney Simon, yang merupakan analis senior di International Crisis Group, menulis pada hari Senin di media sosial X, bahwa Suriah adalah “salah satu negara yang paling banyak dikenai sanksi di dunia,” seraya menambahkan, membiarkan pembatasan itu tetap berlaku sama saja dengan “menarik karpet dari Suriah saat negara itu mencoba berdiri.”

    Tanpa langkah untuk melonggarkan pembatasan tersebut, investor akan terus menghindari negara yang dilanda perang itu dan lembaga-lembaga bantuan mungkin akan berhati-hati untuk turun tangan guna memberikan bantuan kemanusiaan yang vital bagi penduduk Suriah.

    Pada Minggu (08/12) malam, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa Suriah menghadapi periode “risiko dan ketidakpastian” dan Amerika Serikat akan membantu semampunya.

    “Kami akan terlibat dengan semua kelompok Suriah, termasuk dalam proses yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk membangun transisi dari rezim Assad menuju “Suriah” yang independen dan berdaulat dengan konstitusi baru,” katanya.

    Sementara itu, Presiden terpilih AS Donald Trump di jaringan Truth Social pada hari Minggu (08/12) mengatakan, Washington seharusnya “tidak terlibat.”

    Kantor berita Associated Press melaporkan pada hari Senin (09/12), pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan apakah akan menghapus HTS sebagai kelompok teroris, dengan mengutip dua pejabat senior Gedung Putih. Salah satu pejabat mengatakan, HTS akan menjadi “komponen penting” dalam masa depan Suriah dalam waktu dekat.

    Juru bicara Uni Eropa Anouar El Anouni hari Senin (09/12) mengatakan , “Brussels saat ini tidak terlibat dengan HTS atau para pemimpinnya sama sekali” dan bahwa blok tersebut akan “menilai tidak hanya kata-kata mereka tetapi juga tindakan mereka.” Prioritas lain dalam rekonstruksi Suriah adalah wilayah timur Deir el-Zour, yang memiliki sekitar 40% cadangan minyak Suriah dan beberapa ladang gas. Provinsi ini saat ini berada di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.

    Apa yang akan segera terjadi?

    Pimpinan HTS Mohammed al-Jolani dari Minggu malam hingga Senin dinihari berunding dengan mantan perdana menteri dan wakil presiden Assad untuk membahas pengaturan “pengalihan kekuasaan.”

    Setelah jam malam nasional diberlakukan, sebagian besar toko di seluruh Suriah tetap tutup pada hari Senin (09/12). Kantor berita Reuters mengutip sumber bank sentral Suriah dan dua bankir komersial melaporkan, bank dibuka kembali pada Selasa (10/12) dan staf telah diminta untuk kembali ke kantor. Mata uang Pound Suriah akan terus digunakan, demikian kata sumber tersebut.

    Kementerian perminyakan meminta semua karyawan di sektor tersebut untuk kembali ke tempat kerja mereka mulai Selasa, dan menambahkan perlindungan akan diberikan untuk memastikan keselamatan mereka.

    Kepala bantuan PBB Tom Fletcher menulis pada hari Minggu di X bahwa lembaganya akan “merespons di mana pun, kapan pun, [dan] apa pun yang kami bisa, untuk mendukung orang yang membutuhkan, termasuk pusat penerimaan — makanan, air, bahan bakar, tenda, selimut.”

    Ketika beberapa negara Eropa mengatakan mereka akan menghentikan sementara klaim suaka bagi warga negara Suriah, badan pengungsi PBB, UNHCR, menyerukan “kesabaran dan kewaspadaan” terkait masalah pemulangan pengungsi.

    Austria melangkah lebih jauh daripada kebanyakan negara Uni Eropa dengan menyatakan, pemerintah di Wina tengah mempersiapkan “program pemulangan dan deportasi yang tertib” bagi warga Suriah.

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Inggris.

    Tonton juga video: PM Suriah Setuju Serahkan Kekuasaan ke Organisasi Pemberontak

    (ita/ita)

  • AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’ – Halaman all

    AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’ – Halaman all

    AS dan Inggris Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Hitam Organisasi yang Dulu Mereka Sebut ‘Teroris’

    TRIBUNNEWS.COM- Pejabat AS sedang mempertimbangkan untuk menghapus Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dari daftar teroris Amerika Serikat setelah cabang Negara Islam Irak (yang kemudian dikenal sebagai ISIS) membantu mencapai tujuan jangka panjang AS untuk menggulingkan pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad, The Washington Post melaporkan pada tanggal 9 Desember.

    Hayat Tahrir al-Sham menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada hari Sabtu, mencapai tujuan jangka panjang kebijakan luar negeri AS.

    “Pejabat AS tengah berhubungan dengan semua kelompok yang terlibat dalam pertempuran di Suriah, termasuk kelompok utama yang menggulingkan Assad, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang pernah berafiliasi dengan Al-Qaeda dan masih masuk dalam daftar teroris AS,” tulis surat kabar itu.

    Seorang pejabat AS mengatakan kepada The Post bahwa pemerintah AS belum mengesampingkan kemungkinan mencabut sebutan teroris dari HTS untuk memungkinkan kontak dan kerja sama AS yang lebih dalam dengan kelompok tersebut.

    “Kita harus cerdas … dan juga sangat memperhatikan dan pragmatis terhadap realitas di lapangan,” kata pejabat tersebut.

     

     

     

     

     

    Pejabat AS lainnya mengatakan Gedung Putih tengah melakukan “penilaian waktu nyata” tentang HTS, yang menguasai Damaskus pada hari Sabtu setelah serangan kilat selama dua minggu yang dilancarkan dari bentengnya di Provinsi Idlib, barat laut Suriah.

    Pemerintah Inggris juga mempertimbangkan untuk menghapus HTS dari daftar kelompok teroris terlarang.

    Menteri Kabinet Pat McFadden mengatakan kepada BBC bahwa situasi di negara itu “sangat tidak menentu,” dan jika keadaannya stabil, setiap perubahan dalam larangan tersebut akan menjadi “keputusan yang relatif cepat.”

    HTS dilarang sebagai organisasi teror di Inggris setelah ditambahkan sebagai alias Al-Qaeda pada tahun 2017.

    McFadden menegaskan Inggris saat ini tidak dapat berkomunikasi dengan HTS.

    Kota-kota besar Suriah, Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus, jatuh ke tangan HTS setelah Presiden Assad memerintahkan penarikan tentara Suriah dari posisi yang mempertahankan masing-masing kota tersebut.

    “Jatuhnya rezim Assad memenuhi tujuan kebijakan luar negeri AS yang sudah lama, setelah Rusia dan Iran mendukung Assad di tengah upaya pemerintahan Obama untuk menggulingkannya,” tambah The Post .

    Mantan utusan khusus AS untuk Suriah mengatakan dalam sebuah  kutipan wawancara pada bulan Maret 2021 bahwa HTS merupakan “aset” bagi strategi AS di Suriah. 

    Duta Besar James Jeffrey mengatakan bahwa cabang Al-Qaeda adalah “pilihan yang paling tidak buruk dari berbagai pilihan di Idlib, dan Idlib adalah salah satu tempat terpenting di Suriah, yang merupakan salah satu tempat terpenting saat ini di Timur Tengah.”

    Saat itu, strategi AS adalah menggulingkan pemerintah Suriah melalui sanksi ekonomi yang menghukum , serupa dengan sanksi AS terhadap Irak yang menewaskan 500.000 anak selama tahun 1990-an.

    Pada hari Minggu, Wakil Presiden terpilih JD Vance menyatakan kekhawatirannya mengenai sifat militan HTS, yang sering disebut di media barat sebagai “pemberontak.”

    “Banyak dari ‘pemberontak’ adalah cabang ISIS,”  tulis Vance . “Kita bisa berharap mereka telah berubah. Waktu yang akan menjawabnya.”

    The Post menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berusaha memastikan bahwa Suriah tetap stabil semaksimal mungkin.

    Surat kabar itu mengklaim bahwa kekhawatiran utama pemerintahan Biden adalah ISIS dapat memanfaatkan situasi kacau untuk membangun kembali dirinya sebagai kekuatan utama di negara tersebut.

    Namun, AS telah mendukung ISIS di masa lalu, termasuk menyediakan senjata bagi organisasi tersebut untuk menaklukkan Mosul, kota terbesar kedua di Irak, pada bulan Juni 2014. ISIS melakukan genosida terhadap suku Yazidi di distrik Sinjar di dekatnya dua bulan kemudian, pada bulan Agustus, dengan bantuan dari pemimpin Kurdi Irak Masoud Barzani, sekutu dekat AS dan Israel.

    Awal musim panas ini, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS membebaskan lebih dari seribu tahanan ISIS dari penjara pusat di Hasakeh di timur laut Suriah.

    Warga Irak di Irak bagian barat, termasuk kaum Yazidi di Sinjar dan warga Arab Sunni di Mosul, menyatakan kekhawatiran mereka atas tindakan SDF, karena khawatir kelompok teror itu akan kembali.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • AS Bersih-Bersih Produk China, Modalnya Rp 30,1 Triliun

    AS Bersih-Bersih Produk China, Modalnya Rp 30,1 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana untuk menyingkirkan China dari Amerika Serikat (AS) butuh biaya yang tak sedikit. Komisi Komunikasi Federal (FCC) menyebutkan membutuhkan US$4,98 miliar (Rp 78,9 triliun).

    Uang tersebut digunakan untuk menyingkirkan perangkat telekomunikasi BTS merek Huawei dan ZTE yang disebut mengancam keamanan Amerika Serikat.

    Meski begitu, Kongres hanya menyetujui US$1,9 miliar (Rp 30,1 triliun) untuk program yang disebut sebagai Rip and Replace. Namun ketua FCC Jessica Rosenworcel meminta kongres AS untuk menyediakan dana tambahan, dikutip dari Reuters, Senin (9/12/2024).

    Dia menuturkan masih butuh dana setidaknya US$3,08 miliar (Rp 48,8 triliun). Tujuannya untuk program menggantikan peralatan pada jaringan di 126 operator.

    Peralatan itu, Rosenworcel mengatakan membahayakan keamanan nasional dan konektivitas konsumen perdesaan yang memang bergantung pada jaringan tersebut.

    Jika permintaan tersebut tidak diikuti akan berdampak pada jaringan di perdesaan. Menurutnya beberapa jaringan akan ditutup karena kekurangan dana.

    “Dapat menghilangkan satu-satunya penyedia pada beberapa wilayah dan mengancam layanan 911,” jelasnya.

    Uang yang dibutuhkan tahun ini jumlahnya jauh lebih besar dari tahun sebelumnya. Tahun 2023, Gedung Putih meminta US$3,1 miliar (Rp 49,1 triliun) untuk melaksanakan program tersebut.

    Pihak Dewan Perwakilan Rakyat AS dilaporkan akan memberikan suara terkait aturan tersebut pada minggu depan. Aturan itu akan berdampak pada beberapa perusahaan, termasuk Huawei dan ZTE.

    Bukan hanya itu, aturan itu juga mencakup ketentuan lain. Misalnya laporan soal upaya China menghindari aturan AS dan penilaian intelijen soal kemampuan bioteknologi negara tersebut.

    (dem/dem)

  • Gedung Putih Dorong Ukraina Turunkan Usia Wajib Militer jadi 18 Tahun – Halaman all

    Gedung Putih Dorong Ukraina Turunkan Usia Wajib Militer jadi 18 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Kamis (3/12/2024), seorang pejabat senior Gedung Putih mendorong pemerintah Ukraina untuk mempertimbangkan penurunan usia wajib militer menjadi 18 tahun.

    Usulan ini ditujukan untuk mengatasi kehilangan tenaga kerja di wilayah Donbas, di mana pasukan Rusia telah menunjukkan kemajuan signifikan.

    “Yang dibutuhkan saat ini adalah tenaga kerja,” ujar pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut kepada wartawan di Washington, dikutip dari Al Jazeera.

    Ini mencerminkan situasi mendesak di lapangan, di mana tambahan personel dinilai dapat memberikan dampak signifikan.

    Namun, di tengah seruan tersebut, para petinggi Ukraina belum menunjukkan ketertarikan untuk membahas masalah ini.

    Seorang sumber dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan, “Tidak ada pertemuan yang diadakan untuk membahas masalah ini. Tidak ada usulan untuk menurunkan usia wajib militer.”

    Kyiv secara resmi merespon dengan penolakan.

    Ukraina beralasan bahwa peralatan militer dari Barat yang dijanjikan belum tiba dengan tepat waktu.

    Di tengah kritik tersebut, penting untuk melihat kondisi demografi Ukraina.

    Sebelum runtuhnya Soviet pada tahun 1991, populasi Ukraina mencapai 50 juta jiwa.

    Saat ini, angka kelahiran di kalangan wanita Ukraina berada di salah satu tingkat terendah di Eropa.

    Lebih dari 6 juta warga Ukraina kini hidup di Krimea yang dianeksasi, sementara jutaan lainnya telah melarikan diri ke Eropa dan tempat lainnya.

    Dengan lebih dari 81 persen wilayah Ukraina dikuasai Kyiv sebelum perang, situasi ini menunjukkan tantangan besar dalam mencukupi kebutuhan sumber daya manusia di medan perang.

    Di tengah hiruk-pikuk ini, suara seorang ibu, Serhiy Neela, menggugah emosi.

    Ia menyatakan keberatan terhadap penurunan usia wajib militer, mengungkapkan rasa khawatirnya: “Orang yang lebih muda belum berkembang secara mental. Mereka akan menyerang senjata musuh tanpa berpikir.”

    Ucapan ini mencerminkan kecemasan mendalam banyak orangtua di Ukraina yang takut akan keselamatan anak-anak mereka di medan perang yang keras.

    Tidak hanya ibu, seorang pakar militer juga menyoroti aspek lain dari desakan Gedung Putih.

    Ivan Tymochko, kepala Dewan Cadangan Angkatan Darat, menyatakan bahwa ini seperti pemerasan.

    “Jika Anda tidak menurunkan usia wajib militer kami, kami akan membahas pasokan senjata tertentu,” ujarnya, menunjukkan tekanan yang dirasakan Ukraina di tengah ketegangan internasional.

    Pendapat Pemuda Ukraina

    Vladislav, seorang pemuda berusia 20 tahun yang pernah mengajukan diri untuk bergabung dengan tentara, memberikan pandangan yang berbeda.

    Ia menganggap penurunan usia wajib militer dari 25 menjadi 18 tahun sebagai ide yang buruk.

    Dengan pengalaman traumatis dari pengalaman tempurnya, ia berkata, “Itu menakutkan. Saya sudah melihat banyak hal. Saya punya masalah dengan kepala saya.”

    Sementara ia memahami kemungkinan mendaftar sebagai sukarelawan di usia 18 tahun, ia tetap skeptis terhadap pendaftaran wajib.

    Desakan untuk menurunkan usia wajib militer di Ukraina menciptakan dilema moral dan strategis yang kompleks.

    Sementara di satu sisi ada kebutuhan mendesak akan tenaga kerja di medan perang, di sisi lain terdapat pertimbangan yang lebih dalam tentang kesiapan mental dan emosional para pemuda.

    Di saat-saat yang sulit ini, suara-suara dari keluarga, tentara, dan para ahli militer membentuk gambaran nyata tentang tantangan yang dihadapi Ukraina di tengah konflik yang berkepanjangan.

    Usia Wajib Militer Era Perang

    Selama perang, usia wajib militer di Ukraina telah mengalami beberapa perubahan tergantung pada situasi dan kebijakan pemerintah.

    Namun, pada umumnya, usia wajib militer di Ukraina adalah antara 18 hingga 60 tahun.

    Berikut adalah beberapa rincian terkait usia wajib militer selama perang:

    1. Usia 18 hingga 27 tahun

    Ini adalah kelompok usia utama yang diwajibkan untuk menjalani dinas militer.

    Pria dalam rentang usia ini diwajibkan untuk mendaftar dan mengikuti wajib militer, kecuali jika mereka memenuhi syarat untuk pembebasan seperti masalah kesehatan atau pendidikan.

    2. Usia 28 hingga 60 tahun

    Pada masa perang, pemerintah Ukraina juga memperluas kewajiban militer kepada pria berusia hingga 60 tahun.

    Ini terjadi terutama setelah dimulainya invasi Rusia pada 2022, ketika kebutuhan untuk memperkuat kekuatan militer meningkat.

    Dalam situasi darurat atau jika diperlukan, orang-orang dalam rentang usia ini dapat dipanggil untuk mobilisasi.

    3. Pengecualian

    Beberapa orang dapat dibebaskan dari wajib militer.

    Contohnya mereka yang memiliki masalah kesehatan serius, mereka yang memiliki tanggungan keluarga, atau mereka yang bekerja di sektor-sektor yang dianggap penting bagi negara (seperti tenaga medis atau industri vital lainnya).

    Pemerintah Ukraina menerapkan kebijakan wajib militer ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk mempertahankan negara selama perang dengan Rusia, dengan fokus pada mobilisasi massal untuk memperkuat angkatan bersenjata.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Joe Biden Ikut Pantau Konflik Suriah, Trump Bilang Jangan Ikut Campur

    Joe Biden Ikut Pantau Konflik Suriah, Trump Bilang Jangan Ikut Campur

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gedung Putih mengklaim Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus mengawasi konflik Suriah di mana pasukan pemberontak mulai mengepung ibu kota Damaskus.

    Hal ini disampaikan pihak Gedung Putih pada Sabtu (7/12) menyusul kabar Presiden Suriah Bashar Al Assad yang dilaporkan melarikan diri dari negaranya. Para pemberontak juga telah menyatakan telah mengambil alih Damaskus.

    “Presiden Biden dan timnya memantau dengan seksama kejadian luar biasa di Suriah dan terus berhubungan dengan mitra regional,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett dalam sebuah pernyataan di media sosial, melansir AFP.

    Dalam kesempatan terpisah, Presiden terpilih AS Donald Trump menilai Gedung Putih seharusnya tidak ikut campur perang Suriah.

    “Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita, & AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH BERGABUNG DENGANNYA. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA BERLANGSUNG. JANGAN TERLIBAT!” ujar Trump melalui platform Truth Social-nya, Sabtu (7/11), seperti dikutip AFP.

    Ia mengunggah pesan tersebut sesaat sebelum tiba di Istana Elysees untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam rangka menghadiri upacara pembukaan kembali katedral Notre Dame.

    Belum diketahui pasti motif Trump menyinggung isu konflik di Suriah. Namun, AFP memperkirakan Trump ingin memastikan Presiden Joe Biden menghindari keterlibatan apa pun di sana sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Trump pada tanggal 20 Januari.

    Trump telah lama mengambil pendekatan isolasionis, dan selama kampanye presiden tahun ini ia sering mengatakan dapat dengan cepat mengakhiri perang Ukraina dan Gaza.

    Kunjungan Trump ke Paris, tempat sekitar 50 pemimpin dunia berkumpul untuk upacara Notre Dame, memberinya kesempatan awal untuk kembali menunjukkan kemampuannya di panggung dunia.

    Di antara para pemimpin itu adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang diperkirakan akan berunding dengan presiden terpilih.

    Trump mengatakan dalam unggahannya bahwa Rusia, “dengan hilangnya lebih dari 600 ribu tentara, tampaknya tidak mampu menghentikan pawai literal ini melalui Suriah, negara yang telah mereka lindungi selama bertahun-tahun.”

    “Namun sekarang mereka, seperti mungkin Assad sendiri, dipaksa keluar, dan itu mungkin sebenarnya hal terbaik yang dapat terjadi pada mereka. Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia,” sambungnya.

    Operasi pemberontak khusus juga disebut telah memasuki Damaskus dan mengambil posisi-posisi kunci di “tempat-tempat strategis.” Pemberontak mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan elemen-elemen senior rezim Assad yang sedang mempertimbangkan untuk membelot.

    Sementara itu, ribuan orang baik yang naik mobil maupun berjalan kaki terlihat berkumpul di sebuah alun-alun utama di Damaskus, melambaikan tangan dan meneriakkan “Kebebasan,” kata saksi mata.

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan para tahanan kami, melepaskan belenggu mereka, dan mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata para pemberontak.

    Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus, tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang.

    Beberapa jam sebelumnya, pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah menguasai sepenuhnya kota penting Homs setelah hanya satu hari pertempuran, membuat masa pemerintahan 24 tahun Assad terancam.

    Suara tembakan keras terdengar di pusat Damaskus, kata dua warga pada Minggu, meskipun tidak segera jelas dari mana asal tembakan tersebut.

    (del/isn)

    [Gambas:Video CNN]