Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Penampakan Ribuan Drone Misterius di Langit AS Picu Teori Konspirasi

    Penampakan Ribuan Drone Misterius di Langit AS Picu Teori Konspirasi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penampakan ribuan drone misterius di langit New Jersey, Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir membuat warga resah. Hal ini pun membuat banyak teori konspirasi bermunculan.

    Penduduk setempat melaporkan melihat drone seukuran mobil kecil terbang di malam hari. Aparat penegak hukum, termasuk FBI, masih mencoba untuk mengkonfirmasi apa yang sebenarnya dilihat oleh penduduk New Jersey dan dari mana asalnya.

    “Kami mendapat laporan dari masyarakat dan penegak hukum sejak beberapa minggu yang lalu,” kata kantor lapangan FBI di Newark pada 3 Desember, mengutip CNN.

    Penduduk New Jersey telah menggambarkan melihat drone terbang di atas kepala. Bahkan, mereka terkadang melihat drone tersebut terbang dalam kelompok.

    Penampakan drone telah dilaporkan di sekitar daerah Morris dan Somerset, menurut pejabat setempat. Kedua daerah tersebut berada di wilayah metropolitan New York.

    Namun penampakan tersebut tidak hanya terjadi di antara penduduk yang bersangkutan. Penjaga Pantai AS, bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan bahwa salah satu asetnya bertemu dengan pesawat tak berawak tersebut.

    Respons Gedung Putih

    Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri dan keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa banyak penampakan yang dilaporkan sebenarnya adalah “drone” yang beroperasi secara sah.

    Para ahli mengatakan bahwa objek-objek dalam video “penampakan” yang telah mereka tinjau tampak seperti pesawat terbang.

    Gedung Putih juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada bukti penampakan misterius tersebut menimbulkan ancaman keamanan nasional atau keselamatan publik maupun berkaitan dengan pihak asing.

    Namun, penduduk New Jersey frustrasi karena mereka tidak mendapat jawaban yang jelas tentang apa yang mereka lihat.

    “Anda melihat warna merah dan hijau, seperti lampu yang berkedip-kedip di sudut-sudut. Itu hanya akan mengubah arah, seperti, berubah dari 90 ke, seperti, 270 derajat, hanya terbang ke arah yang berbeda,” kata seorang warga New Jersey.

    “Dan pesawat jelas tidak bisa melakukan itu,” lanjut dia.

    Teori konspirasi bermunculan

    Belum ada penjelasan yang memuaskan warga memicu kemunculan banyak teori konspirasi mengenai drone-drone misterius tersebut.

    Salah satunya datang dari artis pendukung presiden terpilih Donald Trump, Roseanne Barr. Dalam sebuah cuitan di X, Roseanne mengaitkan kemunculan drone-drone misterius itu sebagai Project Blue Beam.

    “Sekarang kalian paham kenapa saya menyebut Project Blue Beam setiap minggu di Podcast,” kata Roseanne dalam cuitan yang sudah dilihat 2 juta pengguna, melansir Newsweek.

    Ahli teori konspirasi terkemuka Alex Jones juga memposting tentang Project Blue Beam di X. Ia membagikan wawancara sebelumnya dengan ahli ufologi Steven Greer tentang “bagaimana Project Blue Beam akan digunakan.”

    Project Blue Beam adalah teori konspirasi yang berasal dari tahun 1990-an, dicetuskan oleh jurnalis Kanada, Serge Monast, yang meninggal pada tahun 1996.

    Teori ini menuduh operasi rahasia oleh para elit global untuk mendirikan pemerintahan dunia totaliter dengan mengatur peristiwa langit atau supernatural palsu menggunakan teknologi NASA yang futuristik.

    Para pendukung teori ini awalnya memperkirakan proyek ini akan dimulai pada tahun 1995, kemudian 1996, lalu setelah Monast meninggal, milenium diusulkan sebagai tanggal dimulainya.

    Menurut teori tersebut, teknologi holografik canggih akan digunakan untuk memproyeksikan gambar tokoh-tokoh agama atau invasi makhluk luar angkasa di langit, yang disesuaikan dengan kepercayaan budaya tertentu. Fenomena ini bertujuan untuk menipu masyarakat, menciptakan kepanikan global dan meruntuhkan struktur agama dan sosial yang ada.

    Teori ini menguraikan beberapa tahapan. Pertama, gempa bumi akan dipicu untuk menemukan artefak tersembunyi, yang “membuktikan” bahwa agama-agama yang ada salah.

    Selanjutnya, proyeksi holografik akan mensimulasikan kembalinya tokoh-tokoh ilahi, yang disesuaikan dengan masing-masing wilayah, diikuti oleh “tuhan” pemersatu yang berbicara kepada semua orang.

    Terakhir, ia menyatakan bahwa teknologi akan memanipulasi pikiran manusia, menciptakan ilusi komunikasi langsung dengan para dewa dan mensimulasikan invasi alien untuk membenarkan kontrol otoriter.

    (tim/dmi)

  • Negara Lagi Genting! Plt Presiden Korsel Telepon Biden, Ada Apa?

    Negara Lagi Genting! Plt Presiden Korsel Telepon Biden, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel) Han Duck Soo telah menghubungi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melalui panggilan telepon pada Minggu (15/12/2024). Keduanya melakukan percakapan selama 16 menit.

    Melansir Yonhap, Han berjanji kepada Biden untuk mempertahankan dan mengembangkan aliansi kedua negara.

    “Pemerintah kami akan menjalankan kebijakan diplomatik dan keamanan kami tanpa gangguan dan bekerja untuk memastikan bahwa aliansi Korea Selatan-AS terus dipertahankan dan dikembangkan tanpa goyah,” kata Han, seperti disampaikan oleh kantornya.

    Han menekankan pentingnya memperkuat postur pertahanan gabungan Korea Selatan-AS dalam menghadapi tantangan bersama, seperti ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan kerja sama yang semakin dalam antara Moskow dan Pyongyang.

    Ia juga menjelaskan bahwa semua urusan negara akan dijalankan secara ketat sesuai dengan konstitusi dan hukum.

    Menurut kantor Han, Biden berterima kasih kepada Han atas penjelasannya dan menyuarakan keyakinannya pada demokrasi Korea Selatan sekaligus mencatat ketahanannya.

    Biden mengatakan “aliansi Korea Selatan-AS yang kuat tetap tidak berubah dan bahwa ia akan terus bekerja sama dengan pihak Korea Selatan untuk pengembangan dan penguatan aliansi Korea Selatan-AS dan kerja sama Korea Selatan-AS-Jepang,” katanya.

    Foto: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pertama kali menerima dan berterima kasih atas kunjungan kehormatan Perdana Menteri (PM) Republik Korea, Han Duck-soo di Istana Wakil Presiden, Minggu (20/10/2024) Malam. (Instagram @gibran_rakabuming)
    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pertama kali menerima dan berterima kasih atas kunjungan kehormatan Perdana Menteri (PM) Republik Korea, Han Duck-soo di Istana Wakil Presiden, Minggu (20/10/2024) Malam. (Instagram @gibran_rakabuming)

    Han berterima kasih kepada Biden atas perhatian dan upayanya dalam mengembangkan aliansi bilateral dan kerja sama trilateral dengan Jepang secara dramatis selama masa jabatannya. Biden berjanji untuk terus mendukung pengembangan aliansi tersebut.

    Sementara itu Gedung Putih mengatakan Biden menyampaikan apresiasinya atas “ketahanan” demokrasi dan supremasi hukum di Korea Selatan dan menegaskan kembali komitmen “kuat” AS kepada rakyat Korea Selatan.

    “Presiden Biden menyatakan keyakinannya bahwa Aliansi akan tetap menjadi poros perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik selama masa jabatan Penjabat Presiden Han,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Han menelpon Biden setelah ia ditetapkan sebagai presiden sementara, menggantikan Presiden Yoon Suk Yeol yang telah dimakzulkan oleh Majelis Nasional pada Sabtu (14/12/2024) atas penerapan darurat militer pada 3 Desember lalu.

    (tfa/wur)

  • Fed Diprediksi Potong Suku Bunga 0,25 Persen Sebelum Trump Dilantik

    Fed Diprediksi Potong Suku Bunga 0,25 Persen Sebelum Trump Dilantik

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) diperkirakan secara luas bakal mengumumkan pemotongan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen pada Rabu (18/12) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir di masa jabatan Presiden Joe Biden.

    Fed diyakini akan memangkas suku bunga meski terjadi peningkatan inflasi baru-baru ini. Sebelumnya Fed sudah mengisyaratkan pemotongan lebih lambat di tengah ketidakpastian dampak proposal ekonomi dari Presiden terpilih Donald Trump.

    FOMC yang digelar pada 17-18 Desember 2024 bakal menjadi keputusan perubahan suku bunga terakhir sebelum Biden meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2025. Para analis memperkirakan kendali perekonomian yang bakal dipegang Trump akan menghadirkan perubahan kebijakan yang besar usai dia dilantik.

    “The Fed diperkirakan akan lebih bertahap dalam pelonggaran kebijakan moneternya mengingat kebijakan yang akan diberlakukan oleh pemerintahan (Trump),” kepala ekonom EY Gregory Daco kepada AFP.

    Daco menambahkan Fed punya mandat bertindak independen dari Kongres saat menangani inflasi dan pengangguran, namun harus mempertimbangkan dampak kebijakan fiskal pemerintah terhadap perekonomian di AS yang merupakan terbesar di dunia.

    Trump telah berjanji mengatasi tingginya biaya hidup, yang menjadi perhatian utama para pemilih yang mengirimnya kembali ke Gedung Putih dalam pemilihan umum November lalu. Janji-janji Trump telah membuatnya mengalahkan calon presiden lainnya, Kamala Harris, yang menjabat wakil presiden AS saat ini.

    Meski begitu banyak analis menyuarakan kekhawatiran tentang beberapa inisiatif kebijakan utama Trump, terutama ancaman penerapan tarif besar-besaran pada barang-barang yang masuk ke AS dan mendeportasi jutaan pekerja tidak berdokumen.

    “Kedua hal itu secara bersamaan cenderung memicu inflasi dan membendung pertumbuhan,” kata kepala ekonom KPMG Diane Swonk kepada AFP.

    Walau demikian Swonk tetap yakin Fed akan mengumumkan penurunan suku bunga pada pekan ini.

    Fed telah memangkas suku bunga sebesar 0,75 persen sejak September, beralih dari prioritas mencapai target inflasi jangka panjang sebesar 2 persen ke arah dukungan lebih baik bagi pasar tenaga kerja.

    Pergeseran sikap Fed ini didorong data indikator inflasi telah turun tajam dalam beberapa tahun terakhir dan, meskipun ada peningkatan baru-baru ini, tetap mendekati target dua persen.

    Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi AS masih sangat kuat. Pasar tenaga kerja sedikit melemah, tetapi tetap tangguh secara keseluruhan.

    Pemangkasan 0,25 persen pada pekan ini akan menurunkan suku bunga pinjaman utama Fed menjadi antara 4,25 dan 4,50 persen atau tepat 1 persen lebih rendah sebelum pemangkasan suku bunga dimulai awal tahun ini.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Trump Tunjuk CEO Truth Social Pimpin Dewan Penasihat Intelijen

    Trump Tunjuk CEO Truth Social Pimpin Dewan Penasihat Intelijen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden AS terpilih, Donald Trump menunjuk Devin Nunes loyalis yang juga CEO media sosial pebisnis tersebut, Truth Social, untuk menjabat sebagai ketua dewan penasihat intelijen Gedung Putih.

    Selain sebagai CEO Truth Social, Nunes adalah mantan anggota kongres Partai Republik dari California yang memimpin komite intelijen DPR AS selama awal masa jabatan pertama Trump.

    Trump mengatakan Nunes akan tetap menjadi kepala eksekutif Truth Social sambil memimpin dewan penasihat Gedung Putih.

    Pada 2018 saat menjadi ketua komite intelijen, Nunes merilis memo kontroversial yang mengatakan FBI berkonspirasi melawan Trump saat menyelidiki campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS 2016.

    “Devin akan memanfaatkan pengalamannya sebagai mantan Ketua Komite Intelijen DPR, dan peran utamanya dalam mengungkap Hoax Rusia, Rusia, Rusia, untuk memberi saya penilaian independen tentang efektivitas dan kepatutan kegiatan Komunitas Intelijen AS,” kata Trump dalam pernyataan.

    The President’s Intelligence Advisory Board (PIAB) dibentuk pada pertengahan abad ke-20 untuk menyediakan sumber saran independen tentang efektivitas data komunitas intelijen dan perolehan datanya.

    Trump yang akan dilantik pada 20 Januari 2025 nanti menggambarkan dewan tersebut terdiri dari “warga negara terhormat dari luar Pemerintahan federal”.

    Penunjukan tersebut dilakukan dua minggu setelah Trump menunjuk loyalisnya yang lain, Kash Patel, sebagai Direktur FBI, menggantikan direktur saat ini, Christopher Wray.

    Patel yang sebelumnya disebut Nunes membantunya dalam memo 2018 lalu, adalah mantan penasihat dan pejabat Pentagon yang dikenal dengan pandangannya soal “negara dalam” pemerintahan.

    (AFP/end)

  • Perwakilan RI Cerita AS Pernah Komplain Indonesia Lebih Dekat ke China

    Perwakilan RI Cerita AS Pernah Komplain Indonesia Lebih Dekat ke China

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat pernah menyampaikan komplain ke Indonesia karena menganggap negara ini lebih dekat ke China, musuh bebuyutan Negeri Paman Sam.

    Keluhan AS disampaikan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan saat hadir dalam diskusi yang digelar Korea Foundation dan Foreign Policy of Community Indonesia (FPCI) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Senin (9/12).

    Diskusi tersebut bagian dari program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2024.

    “Saya pernah mendapat pertanyaan dari anggota [pejabat] Gedung Putih, bilang ke saya dan komplain ke kita bahwa Indonesia terlihat sangat dekat dengan China,” kata Nurul.

    Dia lalu berujar, “Karena mereka menyebut bahwa bisnis antara Indonesia semakin berkembang, semakin banyak dan signifikan dibanding wilayah lain.”

    Nurul lalu menyebut Indonesia siap bekerja sama dengan negara mana pun dan menerapkan politik bebas aktif termasuk di bidang ekonomi.

    Ia juga menegaskan Indonesia tak punya kecenderungan untuk dekat dengan negara tertentu.

    “Kita terbuka untuk bekerja sama dengan negara mana pun ketika mereka ingin bekerja sama dengan Indonesia, ” ungkap Nurul.

    Pintu Indonesia terbuka untuk Amerika Serikat, China, Rusia, Korea Selatan, Arab Saudi, Iran, dan negara apa saja.

    Dalam beberapa tahun terakhir, AS bermusuhan dengan China di berbagai bidang seperti ekonomi hingga masalah geopolitik. Mereka bersaing untuk meraih pengaruh kawasan dan perang dagang.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lagi-lagi Gebrakan Biden Jelang Akhir Jabatan

    Lagi-lagi Gebrakan Biden Jelang Akhir Jabatan

    Beri grasi-pangsa hukuman ribuan napi

    Biden mengumumkan pengampunan dan pengurangan masa hukuman untuk lebih dari 1.000 narapidana di negaranya. Langkah ini dilakukan sepekan setelah Biden memberikan grasi tanpa syarat kepada Hunter, putranya.

    Dalam pengumumannya pada Kamis (12/12) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024), Biden memberikan pengampunan atau grasi kepada 39 orang yang telah dihukum untuk kejahatan tanpa kekerasan dan mengurangi masa hukuman nyaris 1.500 narapidana yang menjalani hukuman bui jangka panjang.

    Para pejabat AS, pekan lalu, mengatakan bahwa Gedung Putih mendengarkan tuntutan agar Biden memberikan pengampunan atau mengurangi hukuman ribuan orang yang dihukum secara tidak adil oleh sistem peradilan AS.

    Biden mengatakan orang-orang yang mendapatkan grasi akan menerima hukuman yang lebih ringan jika diadili berdasarkan undang-undang, kebijakan, dan praktik hukum yang berlaku saat ini.

    Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa pengampunan sedang dibahas untuk orang-orang yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa melibatkan tindak kekerasan, dan orang-orang yang diidentifikasi oleh kelompok hak sipil sebagai orang yang dipenjara secara tidak adil.

    “Sebagai presiden, saya memiliki hak istimewa untuk memberikan pengampunan kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan kesempatan bagi warga Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, dan mengambil langkah untuk menghapus disparitas hukuman bagi para pelaku kejahatan tanpa kekerasan, khususnya mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” ucap Biden.

    Dia menambahkan bahwa dirinya akan mengambil lebih banyak langkah dalam beberapa pekan ke depan dan pemerintahannya akan terus meninjau permohonan-permohonan grasi.

    Tonton juga video: Trump soal Biden Beri Grasi untuk Putranya Hunter: Keadilan Telah Gugur!

    (dnu/dnu)

  • Trump Kritik Keras Ukraina Pakai Rudal AS Serang Rusia

    Trump Kritik Keras Ukraina Pakai Rudal AS Serang Rusia

    Washington DC

    Kritikan keras dilontarkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok Washington oleh Ukraina dalam serangan ke wilayah Rusia. Kritikan ini mengisyaratkan perubahan kebijakan pemerintah AS di bawah Trump terhadap Kyiv nantinya.

    “Sungguh gila apa yang terjadi. Ini gila. Saya sangat tidak setuju dengan peluncuran rudal-rudal hingga ratusan mil ke dalam wilayah Rusia,” ucap Trump dalam wawancara dengan majalah TIME, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    “Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Hal itu tidak seharusnya dibiarkan untuk dilakukan,” tegasnya.

    Wawancara dengan TIME itu dilakukan sebagai bagian dari penobatan Trump sebagai “Person of the Year” untuk tahun ini.

    Presiden Joe Biden bulan lalu mencabut larangan AS terhadap Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Washington dalam serangan lebih dalam ke wilayah Rusia. Pergeseran kebijakan itu menjadi langkah terbaru Biden untuk mendukung upaya Kyiv mengusir pasukan Rusia yang menginvasi negara tersebut.

    Keputusan tersebut diambil Biden setelah adanya permohonan berulang kali dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Gedung Putih menyebut pengerahan 15.000 tentara Korea Utara (Korut) ke medan pertempuran oleh Rusia sebagai alasan utama mengapa Biden berubah pikiran.

    Trump telah menyatakan keinginannya untuk segera mengakhiri perang yang sudah berlangsung hampir tiga tahun terakhir, namun masih enggan memberikan rincian soal rencananya.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1024 pada Jumat (13/12/2024).

    Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengeluarkan peringatan serius tentang ambisi Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berupaya menghapus Ukraina dari peta.

    Dalam pernyataannya kepada lembaga riset Carnegie Europe, Rutte menekankan bahwa ancaman ini tidak hanya terbatas pada Ukraina, tetapi juga dapat meluas ke negara-negara lain di Eropa.

    “Sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang,” katanya, dikutip dari The Guardian.

    Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan Rusia menggunakan kawanan pesawat tanpa awak yang dapat menimbulkan dampak fatal di Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

    Peringatan ini disampaikan Rutte dalam pidato pelantikan sebagai Sekretaris Jenderal NATO, hanya dua bulan setelah ia menjabat sebagai pejabat sipil tertinggi di organisasi tersebut.

    Dengan situasi yang semakin memanas, Rutte meminta semua pihak untuk bersiap menghadapi potensi ancaman yang lebih besar dari Rusia.

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1024:

    Paket Senjata Terbaru dari AS

    Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan paket bantuan senjata terbaru untuk Ukraina pada hari Kamis.

    Paket ini bernilai 500 juta dollar AS, seperti yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan resmi.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan dukungan tambahan kepada Ukraina hingga akhir masa pemerintahan Biden.

    “Kami berkomitmen untuk membantu Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia,” ujar Kirby.

    Sebagai bagian dari dukungan ini, Washington juga mengumumkan 10 hari yang lalu bahwa mereka akan mengirimkan bantuan senjata lainnya.

    Paket itu termasuk rudal, amunisi ranjau antipersonel, dan berbagai senjata lainnya, dengan total nilai mencapai 725 juta dollar AS.

    Pemerintahan Biden berusaha untuk memperkuat posisi Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Januari.

    Setelah itu, presiden terpilih Donald Trump akan mengambil alih kepemimpinan.

    Biden dan timnya berfokus pada upaya untuk memastikan Ukraina mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam waktu yang terbatas ini, sebagai bagian dari strategi untuk melawan agresi yang sedang berlangsung.

    Pertahanan Ukraina di Pokrovsk Terus Diuji

    Pertempuran di sekitar Kota Pokrovsk, Ukraina timur, semakin intensif.

    Hal ini disampaikan oleh komandan militer tertinggi Ukraina setelah serangan Rusia yang berlangsung selama berbulan-bulan.

    Analis memperkirakan bahwa pasukan Rusia kini hanya berjarak beberapa kilometer dari Pokrovsk.

    Staf Umum Ukraina melaporkan pada hari Kamis bahwa selama 24 jam terakhir, pasukan Ukraina berhasil menangkis hampir 40 upaya serangan dari Rusia untuk menyerbu pertahanan di sekitar Pokrovsk.

    Pertahanan Ukraina di wilayah Donetsk telah mengalami tekanan yang signifikan sejak awal tahun ini akibat serangan Rusia yang terus-menerus.

    Pokrovsk merupakan salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan juga berfungsi sebagai pusat logistik penting di wilayah Donetsk.

    Keberadaan kota ini sangat strategis bagi pertahanan Ukraina dalam menghadapi agresi militer Rusia.

    Dengan situasi yang semakin memanas, fokus internasional kini tertuju pada kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan yang terus berlanjut.

    Ukraina Belum Siap Perundingan dengan Rusia

    Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Kamis (12/12/2024) malam oleh penyiar publik Suspilne, Yermak menyatakan bahwa Ukraina tidak memiliki dua elemen penting yang dibutuhkan untuk memulai dialog: senjata jaminan keamanan dan status internasional yang diinginkan.

    “Belum hari ini,” ujar Yermak ketika ditanya tentang kesiapan Ukraina untuk memulai perundingan.

    Pernyataan ini muncul di tengah pertimbangan terbuka Presiden Volodymyr Zelensky mengenai kemungkinan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik yang dimulai sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

    Meskipun ada diskusi tentang perundingan, Yermak menegaskan bahwa kondisi saat ini belum mendukung langkah tersebut.

    Dengan situasi yang masih tidak menentu, Ukraina tetap berfokus pada upaya untuk mendapatkan dukungan internasional dan memperkuat posisi pertahanannya sebelum melanjutkan dialog dengan Rusia.

    Kaja Kallas: Gunakan Dana Rusia untuk Mendukung Ukraina

    Miliaran dana negara Rusia yang saat ini dibekukan di Uni Eropa harus dialokasikan untuk membantu Ukraina.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Kaja Kallas, diplomat utama Uni Eropa yang juga merupakan perwakilan tinggi untuk urusan luar negeri dan keamanan.

    Kallas menegaskan bahwa Ukraina memiliki klaim yang sah untuk mendapatkan kompensasi atas kerugian yang dialaminya akibat invasi Rusia.

    Kallas mengilustrasikan pentingnya aset yang dibekukan dengan pernyataan, “Lebih baik memiliki burung kecil di tangan Anda daripada burung besar di atap.”

    Ia menekankan bahwa saat ini Uni Eropa memiliki “burung kecil” tersebut, yaitu aset yang dibekukan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung Ukraina.

    Usulan Kallas muncul di tengah meningkatnya pertanyaan mengenai cara mendanai Ukraina dalam jangka menengah serta membayar tagihan rekonstruksi yang sangat besar.

    Dengan situasi yang terus berkembang, penggunaan dana yang dibekukan dapat menjadi solusi strategis dalam mendukung Ukraina dan menekan Rusia lebih lanjut.

    Kedepannya, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan bahwa dana tersebut dapat segera dimanfaatkan demi kepentingan Ukraina dan stabilitas regional.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Jelang Lengser, Biden Beri Grasi-Pangkas Hukuman Ribuan Napi

    Jelang Lengser, Biden Beri Grasi-Pangkas Hukuman Ribuan Napi

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, mengumumkan pengampunan dan pengurangan masa hukuman untuk lebih dari 1.000 narapidana di negaranya. Langkah ini dilakukan sepekan setelah Biden memberikan grasi tanpa syarat kepada putranya, Hunter Biden.

    Dalam pengumumannya pada Kamis (12/12) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024), Biden memberikan pengampunan atau grasi kepada 39 orang yang telah dihukum untuk kejahatan tanpa kekerasan dan mengurangi masa hukuman nyaris 1.500 narapidana yang menjalani hukuman bui jangka panjang.

    Para pejabat AS, pekan lalu, mengatakan bahwa Gedung Putih mendengarkan tuntutan agar Biden memberikan pengampunan atau mengurangi hukuman ribuan orang yang dihukum secara tidak adil oleh sistem peradilan AS.

    Biden mengatakan orang-orang yang mendapatkan grasi akan menerima hukuman yang lebih ringan jika diadili berdasarkan undang-undang, kebijakan, dan praktik hukum yang berlaku saat ini.

    Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa pengampunan sedang dibahas untuk orang-orang yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa melibatkan tindak kekerasan, dan orang-orang yang diidentifikasi oleh kelompok hak sipil sebagai orang yang dipenjara secara tidak adil.

    “Sebagai presiden, saya memiliki hak istimewa untuk memberikan pengampunan kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan kesempatan bagi warga Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, dan mengambil langkah untuk menghapus disparitas hukuman bagi para pelaku kejahatan tanpa kekerasan, khususnya mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” ucap Biden.

    Dia menambahkan bahwa dirinya akan mengambil lebih banyak langkah dalam beberapa pekan ke depan dan pemerintahannya akan terus meninjau permohonan-permohonan grasi.

  • Jelang Lengser, Biden Obral Grasi untuk 1.500 Narapidana

    Jelang Lengser, Biden Obral Grasi untuk 1.500 Narapidana

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden meringankan hukuman bagi sekitar 1.500 narapidana dan mengampuni 39 narapidana yang dihukum karena kejahatan non-kekerasan, Kamis (12/12).

    Pejabat Gedung Putih mengatakan pemberian grasi ini menjadi yang terbesar dilakukan dalam satu hari dalam sejarah modern. Grasi ini diberikan Biden menjelang lengsernya pada Januari mendatang.

    “Amerika dibangun di atas janji kemungkinan dan kesempatan kedua,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN.

    “Sebagai presiden, saya memiliki hak istimewa besar untuk mengulurkan belas kasih kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan kesempatan bagi orang Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, serta mengambil langkah untuk menghilangkan perbedaan hukuman bagi pelaku non-kekerasan, terutama mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” kata Biden.

    Sekitar 1.500 orang yang mendapat keringanan hukuman telah ditahan di rumah selama pandemi Covid-19 dan dianggap telah menunjukkan komitmen yang jelas untuk rehabilitasi dan reintegrasi ke dalam komunitas mereka.

    Sementara 39 orang yang diampuni dari kejahatan non-kekerasan dianggap telah menunjukkan catatan kontribusi yang berarti kepada negara.

    “Mereka adalah individu-individu yang telah mendapatkan pekerjaan, melanjutkan pendidikan, menjadi pengasuh anak-anak dan anggota keluarga mereka, serta telah benar-benar berintegrasi kembali ke dalam komunitas mereka,” kata seorang pejabat pemerintah yang mengetahui pengumuman tersebut kepada CNN.

    “Mereka termasuk individu-individu yang menghadapi tantangan luar biasa dalam hidup dan kini benar-benar menunjukkan ketahanan dan berupaya mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” lanjutnya.

    CNN belum mendapat daftar lengkap narapidana yang menerima grasi. Meski begitu, sumber CNN memberikan beberapa gambaran narapidana yang diampuni.

    Mereka di antaranya veteran militer yang telah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk membantu anggota komunitasnya termasuk orang sakit dan orang tua. Kemudian seorang perawat yang dikatakan telah membantu selama bencana alam dan berada di garis depan upaya vaksinasi selama pandemi Covid-19.

    Serta seorang konselor pecandu yang diakui atas dedikasinya membimbing pemuda kulit berwarna.

    Belakangan, Biden didesak oleh masyarakat untuk memberikan banyak grasi sebelum purna tugas. Pemberian grasi Biden saat ini pun telah memecahkan beberapa rekor yang sebelumnya dibuat oleh eks Presiden Barack Obama menjelang lengsernya pada 2017 lalu.

    Kendati begitu, sejumlah pihak masih ingin Biden memberikan lebih banyak grasi dari ini. Menurut pejabat dari kelompok advokasi, keringanan hukuman yang diberikan Biden terhadap 1.500 narapidana tidak membawa mereka benar-benar pulang ke rumah.

    “Orang-orang ini sudah pulang (karena menjadi tahanan rumah). Kami berharap ada lebih banyak pengurangan hukuman yang benar-benar akan membawa orang pulang dari penjara dan mempersingkat beberapa hukuman yang sangat panjang,” ucapnya.

    Selama kurun waktu ini, Biden telah memberikan ampunan bagi sejumlah narapidana termasuk putranya sendiri, Hunter Biden, yang didakwa atas kepemilikan senjata api dan penggelapan pajak federal. Pemberian ampunan terhadap Hunter membuat gempar publik karena dinilai sarat konflik kepentingan.

    Biden sebelumnya berjanji tak akan ikut campur dalam masalah hukum Hunter. Masyarakat pun kini mempertanyakan janji Biden dan menuntut sang Presiden memberikan lebih banyak grasi dan ampunan bagi mereka yang betul-betul telah menyesal.

    (blq/dna)

    [Gambas:Video CNN]