Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Media AS: Israel Krisis Tentara, Bentuk Unit Tempur Pertama Berisi Perempuan Yahudi Ortodoks – Halaman all

    Media AS: Israel Krisis Tentara, Bentuk Unit Tempur Pertama Berisi Perempuan Yahudi Ortodoks – Halaman all

    Media AS: Krisis Tentara, Israel Bentuk Unit Tempur Pertama Perempuan Yahudi Ortodoks
     
    TRIBUNNEWS.COM – Media Amerika Serikat (AS), Bloomberg mengkonfirmasi – dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Jumat (20/12/2024), kalau militer Israel (IDF) membentuk unit tempur pertama yang berisi perempuan dari kalangan zionis religius.

    Kalangan zionis religius yang dimaksud adalah komunitas Yahudi Ortodoks yang tadinya berada dalam pengecualian sistem wajib militer di ketentaraan Israel.

    “Mengingat kekurangan tentara dengan berlanjutnya perang di Jalur Gaza serta meningkatnya jumlah wanita di komunitas Yahudi Ortodoks (Haredim) Israel yang ingin berperang, IDF membentuk unit tempur pertama berisi kaum wanita beragama (Haredim),” tulis laporan Bloomberg yang dikutip Khaberni, Selasa (24/12/2024).

    Media AS itu juga menyatakan kalau unit tempur baru tersebut berisi beberapa lusin wanita tentara, namun dapat diperluas jika terbukti berhasil.

    “Unit tersebut mencakup kepemimpinan yang semuanya perempuan dan seorang penasihat agama, yang merupakan pertama kalinya IDF menciptakan sistem dan peran ini dalam militer,” kata laporan tersebut.

    Laporan menambahkan, beberapa rekrutan perempuan di unit ini akan bertugas sebagai pasukan intelijen tempur.

    Para wanita ini akan menjalani pelatihan yang akan berlangsung selama 8 bulan, setelah itu mereka akan bergabung dengan batalion perempuan.

    Wanita tentara di militer Israel (IDF). Wanita biasanya bertugas di ketentaraan Israel dengan wajib militer. Namun, seiring krisis personel yang mendera, IDF kini membuka rekrutan untuk wanita untuk mengisi tempat di unit tempur, termasuk dari kalangan Yahudi Ortodoks yang tadinya berada dalam status pengecualian militer.

    IDF Krisis Tentara

    Situs berita tersebut, mengutip pernyataan tentara Israel, melaporkan “perekrutan unit keagamaan perempuan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi perempuan yang tertarik dalam peran tempur,”.

    Sebagai catatan, sebelum Israel melancarkan perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, kaum Yahudi Ortodoks menganggap bahwa perempuan tidak boleh berpartisipasi dalam pertempuran di ketentaraan.

    “Wanita Yahudi Ortodoks bisa saja mendapat pengecualian dari wajib militer bagi perempuan dan laki-laki di tentara Israel, namun berlanjutnya perang di Jalur Gaza selama lebih dari setahun dan perluasan wilayahnya hingga mencakup Lebanon, serta militer. operasi di Suriah, menyebabkan kekurangan yang signifikan dalam jumlah tentara Israel,” menurut apa yang dilaporkan Bloomberg. 

    Bloomberg jua mewawancarai seorang wanita tentara di unit tempur berisi wanita Haredim tersebut.

    Sosok wanita tentara yang direkrut tersebut mengatakan kepada Bloomberg, “Tentara Israel benar-benar membutuhkan lebih banyak pejuang. Kami selalu mendengarnya,”.

    Channel 12 Israel mengatakan pada Kamis kalau IDF menderita kekurangan parah sekitar 7.000 pejuang dan pendukung tempur karena perang yang sedang berlangsung di beberapa sektor.

    Situasi ini membuat IDF kemungkinan akan merekrut ribuan pemuda Haredim (Yahudi ultra-Ortodoks) untuk mengatasi krisis personel militer tersebut.

    “Kementerian Perang Israel sebelumnya telah mengungkapkan rencana baru yang bertujuan merekrut 10.000 tentara untuk mengkompensasi kerugian perang yang dilancarkan Israel di front Gaza dan Lebanon, termasuk merekrut sekitar 6.000 Haredim dalam waktu dua tahun,” kata laporan Khaberni.

    Sistem persenjataan Iran dilaporkan tengah disiapkan untuk membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/8/2024). (Mehr News Agency)

    Iran Ancaman Terbesar Israel

    Terkait perang multi-front yang dihadapi Israel, Koresponden Urusan Utara dan Militer Maariv Israel, Avi Ashkenazi, menyebut kekuatan militer Iran tetap menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Israel.

    Israel disebut-sebut akan kewalahan jika meniatkan diri untuk melawan Iran bila perang pecah.

    Menurut Ashkenazi, Iran memiliki kekuatan besar, dengan ratusan ribu rudal, ekonomi yang lebih besar dari Israel, dan sumber daya yang besar, termasuk mineral, gas alam, dan minyak.

    Dalam pernyataan Ashkenazi, ia mempertanyakan apakah Israel mampu terlibat perang melawan Iran, dan menekankan, masalahnya lebih kompleks.

    Dikutip dari Al Mayadeen, Ashkenazi juga menyebut Lembaga Intelijen Israel, Mossad marah besar setelah adanya kebocoran dari wartawan politik yang mengklaim kepala Mossad merekomendasikan peluncuran kampanye melawan Iran.

    Kepala Mossad, David Barnea pun langsung menyatakan laporan tersebut tidak sepenuhnya akurat.

    “Saya berasumsi Barnea mengacu pada rencana operasional yang dapat merugikan Iran. Saya yakin itulah yang dimaksudnya,” kata Ashkenazi.

    Ashkenazi pun menekankan pentingnya untuk tidak meremehkan Iran, bahkan ketika mereka terluka.

    “Akhirnya, Barnea mengakui bahwa pada akhirnya, Israel akan mundur dari perang dengan Iran,” ucap Ashkenazi.

    AS Khawatir pada Iran

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sangat khawatir dengan Iran yang menurutnya makin melemah.

    Meski semakin melemah, AS khawatir dengan pembangunan senjata nuklir yang dilakukan oleh Iran.

    Iran telah mengalami kemunduran dalam pengaruh regionalnya setelah serangan Israel terhadap sekutunya, Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon, diikuti oleh jatuhnya Presiden Suriah yang bersekutu dengan Iran, Bashar al-Assad.

    Serangan Israel terhadap fasilitas Iran, termasuk pabrik rudal dan pertahanan udara, telah mengurangi kemampuan militer konvensional Teheran.

    “Tidak mengherankan ada suara-suara (di Iran) yang mengatakan, ‘Hei, mungkin kita perlu mengembangkan senjata nuklir sekarang juga. Mungkin kita harus meninjau kembali doktrin nuklir kita’,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan kepada CNN.

    Iran mengatakan program nuklirnya bersifat damai, tetapi telah memperluas pengayaan uranium sejak Trump, dalam masa jabatan presiden 2017-2021, menarik diri dari kesepakatan antara Teheran dan negara-negara besar dunia yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

    Sullivan mengatakan ada risiko bahwa Iran mungkin mengabaikan janjinya untuk tidak membangun senjata nuklir.

    “Ini adalah risiko yang sedang kami waspadai sekarang. Ini adalah risiko yang secara pribadi saya sampaikan kepada tim yang akan datang,” ucap Sullivan.

    Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari, dapat kembali ke kebijakan garis kerasnya terhadap Iran dengan meningkatkan sanksi terhadap industri minyak Iran.

    Sullivan mengatakan Trump akan memiliki kesempatan untuk melakukan diplomasi dengan Teheran, mengingat “negara Iran yang melemah”.

    “Mungkin dia (Trump) bisa datang kali ini, dengan situasi yang dialami Iran, dan benar-benar menyampaikan kesepakatan nuklir yang mengekang ambisi nuklir Iran untuk jangka panjang,” katanya.

    Iran Bersumpah Hancurkan Tentara Bayaran AS

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Khamenei.ir)

    Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah bersumpah akan menghancurkan siapa pun yang bersedia menjadi tentara bayaran Amerika Serikat (AS).

    Pernyataan Ali Khamenei ini muncul setelah Pemimpin Tertinggi itu marah karena Iran selalu disalahkan ketika Timur Tengah memanas.

    Dalam pidatonya, Khamenei menguraikan strategi AS untuk mendominasi negara-negara, yang katanya berputar di sekitar dua skenario.

    Pertama, mendirikan rezim despotik yang sejalan dengan kepentingan mereka.

    Lalu yang kedua adalah mengobarkan kekacauan dan kerusuhan ketika rezim seperti itu tidak dapat didirikan.

    “Di Suriah, mereka menggunakan kerusuhan dan menciptakan kekacauan,” jelas Khamenei, dikutip dari IRNA.

    Dirinya pun mengkritik tindakan AS dan Israel baru-baru ini, yang menyatakan bahwa rasa kemenangan mereka saat ini telah mengarah pada retorika yang gegabah.

    “Sekarang, mereka membayangkan telah meraih kemenangan. Orang Amerika, rezim Zionis, dan kaki tangannya merasa telah berhasil, yang membuat mereka membual.”

    “Inilah sifat orang-orang yang berbuat jahat — ketika mereka yakin telah menang, mereka kehilangan kendali atas lidah mereka dan mengucapkan omong kosong,” ujarnya.

    Ia secara khusus menanggapi komentar terbaru dari seorang pejabat AS, yang dianggap Khamenei sebagai provokasi tak berdasar.

    “Orang-orang ini telah terjerumus ke dalam omong kosong. Seorang pejabat Amerika, dalam pernyataan sombongnya—meskipun dibalut dengan kehalusan, tetapi sepenuhnya jelas—mengatakan, ‘Siapa pun yang memicu kerusuhan di Iran, kami akan mendukung mereka’. Orang-orang bodoh ini mengira mereka telah menemukan emas,” tegas Khamenei.

    “Poin pertama adalah bahwa bangsa Iran akan menghancurkan siapa pun yang bersedia bertindak sebagai tentara bayaran Amerika dalam masalah ini,” pungkas Khamenei.

     

    (oln/khbrn/blmbrg/*)

     

  • AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim transisi Presiden Donald Trump dikabarkan tengah menyusun rencana untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertama masa jabatan keduanya.

    “Saya mendapat informasi terpercaya bahwa ia berencana menarik diri, kemungkinan pada Hari Pertama atau segera setelah itu,” kata Lawrence Gostin, profesor kesehatan global di Universitas Georgetown dan Direktur WHO Collaborating Center on National and Global Health Law, yang memiliki akses ke diskusi tersebut.

    Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, yang mengutip dua pakar. Salah satu pakar lainnya, Ashish Jha, mantan koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, belum dapat memberikan komentar.

    Langkah ini akan menjadi pergeseran dramatis dalam kebijakan kesehatan global AS dan dapat makin mengisolasi Washington dari upaya internasional untuk menghadapi pandemi. Trump telah lama mengkritik WHO dan menuduh organisasi tersebut gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran awal Covid-19.

    Ia bahkan menyebut WHO sebagai “boneka Beijing” dan berjanji untuk mengalihkan kontribusi AS kepada inisiatif kesehatan domestik. Kritik ini mencerminkan sikap Trump sejak 2020, ketika ia memulai proses penarikan AS dari WHO. Namun, langkah tersebut dibatalkan oleh penerusnya, Presiden Joe Biden, enam bulan kemudian.

    Trump juga telah mencalonkan beberapa kritikus WHO untuk menduduki posisi tinggi dalam sektor kesehatan publik, termasuk Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin yang dicalonkan sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS). HHS memiliki yurisdiksi atas semua lembaga kesehatan utama AS, termasuk CDC dan FDA.

    Rencana penarikan ini mempertegas kebijakan Trump yang cenderung menentang kerja sama multilateral di bidang kesehatan, terutama dalam isu-isu yang melibatkan WHO.

    Tanggapan WHO

    WHO menolak memberikan komentar langsung atas rencana ini. Namun, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya menyatakan bahwa organisasi tersebut membutuhkan waktu dan ruang untuk transisi AS. Tedros juga optimistis bahwa negara-negara anggota dapat menyelesaikan kesepakatan pandemi global pada Mei 2025.

    Sementara itu, para pengkritik memperingatkan bahwa penarikan AS dapat merusak sistem pemantauan penyakit global dan respons darurat internasional.

    “AS akan kehilangan pengaruh dan kekuatan dalam kesehatan global, sementara China akan mengisi kekosongan itu. Saya tidak bisa membayangkan dunia tanpa WHO yang kuat. Tetapi penarikan AS akan sangat melemahkan organisasi tersebut,” ujar Gostin.

     

    (luc/luc)

  • Siap Efisiensi Bank Sentral AS, Elon Musk: Jumlah Staf The Fed Tak Masuk Akal

    Siap Efisiensi Bank Sentral AS, Elon Musk: Jumlah Staf The Fed Tak Masuk Akal

    Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk, miliarder yang bakal mengepalai departemen efisiensi pemerintahan AS pada Januari 2025, telah memusatkan perhatian pada bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

    Dalam platform media sosial X yang dikutip dari Bloomberg pada Senin (23/12/2024), Musk menyebut bank sentral yang bertugas melindungi ekonomi terbesar di dunia itu “kelebihan staf secara tidak masuk akal,”. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari rangkaian yang dimulai ketika seseorang memposting tentang keputusan kebijakan terbaru Fed. 

    Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden terpilih AS Donald Trump juga menjadikan Fed sebagai target, dengan alasan bahwa ia seharusnya memiliki suara dalam kebijakan moneter dan penetapan suku bunga.

    Musk telah menjadi salah satu penasihat terdekat Trump saat Trump bersiap kembali ke Gedung Putih. Musk akan memimpin badan baru — yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintah — bersama pengusaha Vivek Ramaswamy. DOGE, seperti yang dikenal, berupaya mewujudkan pemerintahan yang lebih ramping dan lebih efisien, termasuk pemotongan pengeluaran sebesar US$2 triliun. 

    Dewan Federal Reserve di Washington dan 12 bank cadangan regional di seluruh AS mempekerjakan sekitar 24.000 orang tahun lalu — jauh lebih sedikit daripada lembaga yang sebanding.

    Dalam Eurosystem, yang terdiri dari Bank Sentral Eropa dan 20 bank nasional sejawat di kawasan itu, bank sentral Jerman, Prancis, dan Italia bersama-sama memiliki lebih banyak staf.

    The Fed dan Ketua Jerome Powell telah sering menjadi sasaran Trump, yang mengangkatnya selama masa jabatan pertamanya. Baru-baru ini, ia mengejek peran Powell sebagai “pekerjaan terbesar dalam pemerintahan,” dengan mengatakan, “Anda datang ke kantor sebulan sekali, dan Anda berkata, ‘Coba lihat, lempar koin.’”

    Meskipun Powell belum menanggapi secara langsung, Presiden ECB Christine Lagarde menantang keluhan Trump, mengundangnya untuk datang dan mengamati pekerjaan timnya di Frankfurt.

    “Saya memiliki ribuan orang pekerja keras — ekonom, ahli hukum, ilmuwan komputer — dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka bekerja sangat keras setiap hari, bukan hanya sebulan sekali,” katanya kepada Bloomberg TV. 

    “Kami membela euro, dan kami berjuang untuk euro, seperti halnya The Fed membela dolar, saya yakin — saya tidak ingin berbicara atas nama Jay Powell, tetapi saya yakin begitulah cara dia memandang pekerjaannya.”

  • Israel Disebut Bakal Takut Lihat Kekuatan Iran, Mundur Perlahan untuk Hindari Konflik – Halaman all

    Israel Disebut Bakal Takut Lihat Kekuatan Iran, Mundur Perlahan untuk Hindari Konflik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Koresponden Urusan Utara dan Militer Maariv Israel, Avi Ashkenazi, menyebut kekuatan militer Iran tetap menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Israel.

    Israel disebut-sebut akan kewalahan jika meniatkan diri untuk melawan Iran bila perang pecah.

    Menurut Ashkenazi, Iran memiliki kekuatan besar, dengan ratusan ribu rudal, ekonomi yang lebih besar dari Israel, dan sumber daya yang besar, termasuk mineral, gas alam, dan minyak.

    Dalam pernyataan Ashkenazi, ia mempertanyakan apakah Israel mampu terlibat perang melawan Iran, dan menekankan, masalahnya lebih kompleks.

    Dikutip dari Al Mayadeen, Ashkenazi juga menyebut Lembaga Intelijen Israel, Mossad marah besar setelah adanya kebocoran dari wartawan politik yang mengklaim kepala Mossad merekomendasikan peluncuran kampanye melawan Iran.

    Kepala Mossad, David Barnea pun langsung menyatakan laporan tersebut tidak sepenuhnya akurat.

    “Saya berasumsi Barnea mengacu pada rencana operasional yang dapat merugikan Iran. Saya yakin itulah yang dimaksudnya,” kata Ashkenazi.

    Ashkenazi pun menekankan pentingnya untuk tidak meremehkan Iran, bahkan ketika mereka terluka.

    “Akhirnya, Barnea mengakui bahwa pada akhirnya, Israel akan mundur dari perang dengan Iran,” ucap Ashkenazi.

    AS Khawatir dengan Iran

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sangat khawatir dengan Iran yang menurutnya makin melemah.

    Meski semakin melemah, AS khawatir dengan pembangunan senjata nuklir yang dilakukan oleh Iran.

    Iran telah mengalami kemunduran dalam pengaruh regionalnya setelah serangan Israel terhadap sekutunya, Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon, diikuti oleh jatuhnya Presiden Suriah yang bersekutu dengan Iran, Bashar al-Assad.

    Serangan Israel terhadap fasilitas Iran, termasuk pabrik rudal dan pertahanan udara, telah mengurangi kemampuan militer konvensional Teheran.

    “Tidak mengherankan ada suara-suara (di Iran) yang mengatakan, ‘Hei, mungkin kita perlu mengembangkan senjata nuklir sekarang juga. Mungkin kita harus meninjau kembali doktrin nuklir kita’,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan kepada CNN.

    Iran mengatakan program nuklirnya bersifat damai, tetapi telah memperluas pengayaan uranium sejak Trump, dalam masa jabatan presiden 2017-2021, menarik diri dari kesepakatan antara Teheran dan negara-negara besar dunia yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

    Sullivan mengatakan ada risiko bahwa Iran mungkin mengabaikan janjinya untuk tidak membangun senjata nuklir.

    “Ini adalah risiko yang sedang kami waspadai sekarang. Ini adalah risiko yang secara pribadi saya sampaikan kepada tim yang akan datang,” ucap Sullivan.

    Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari, dapat kembali ke kebijakan garis kerasnya terhadap Iran dengan meningkatkan sanksi terhadap industri minyak Iran.

    Sullivan mengatakan Trump akan memiliki kesempatan untuk melakukan diplomasi dengan Teheran, mengingat “negara Iran yang melemah”.

    “Mungkin dia (Trump) bisa datang kali ini, dengan situasi yang dialami Iran, dan benar-benar menyampaikan kesepakatan nuklir yang mengekang ambisi nuklir Iran untuk jangka panjang,” katanya.

    Iran Bersumpah Hancurkan Tentara Bayaran AS

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Khamenei.ir)

    Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah bersumpah akan menghancurkan siapa pun yang bersedia menjadi tentara bayaran Amerika Serikat (AS).

    Pernyataan Ali Khamenei ini muncul setelah Pemimpin Tertinggi itu marah karena Iran selalu disalahkan ketika Timur Tengah memanas.

    Dalam pidatonya, Khamenei menguraikan strategi AS untuk mendominasi negara-negara, yang katanya berputar di sekitar dua skenario.

    Pertama, mendirikan rezim despotik yang sejalan dengan kepentingan mereka.

    Lalu yang kedua adalah mengobarkan kekacauan dan kerusuhan ketika rezim seperti itu tidak dapat didirikan.

    “Di Suriah, mereka menggunakan kerusuhan dan menciptakan kekacauan,” jelas Khamenei, dikutip dari IRNA.

    Dirinya pun mengkritik tindakan AS dan Israel baru-baru ini, yang menyatakan bahwa rasa kemenangan mereka saat ini telah mengarah pada retorika yang gegabah.

    “Sekarang, mereka membayangkan telah meraih kemenangan. Orang Amerika, rezim Zionis, dan kaki tangannya merasa telah berhasil, yang membuat mereka membual.”

    “Inilah sifat orang-orang yang berbuat jahat — ketika mereka yakin telah menang, mereka kehilangan kendali atas lidah mereka dan mengucapkan omong kosong,” ujarnya.

    Ia secara khusus menanggapi komentar terbaru dari seorang pejabat AS, yang dianggap Khamenei sebagai provokasi tak berdasar.

    “Orang-orang ini telah terjerumus ke dalam omong kosong. Seorang pejabat Amerika, dalam pernyataan sombongnya—meskipun dibalut dengan kehalusan, tetapi sepenuhnya jelas—mengatakan, ‘Siapa pun yang memicu kerusuhan di Iran, kami akan mendukung mereka’. Orang-orang bodoh ini mengira mereka telah menemukan emas,” tegas Khamenei.

    “Poin pertama adalah bahwa bangsa Iran akan menghancurkan siapa pun yang bersedia bertindak sebagai tentara bayaran Amerika dalam masalah ini,” pungkas Khamenei.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Sejarah Pohon Natal dan Maknanya bagi Umat Kristiani

    Sejarah Pohon Natal dan Maknanya bagi Umat Kristiani

    Jakarta, Beritasatu.com – Pohon Natal adalah simbol yang ikonis dalam perayaan Natal, melambangkan sukacita, harapan, dan iman bagi umat kristiani. Lalu, bagaimana sejarah pohon Natal dan maknanya bagi umat kristiani?

    Pohon Natal sering dijumpai di rumah-rumah umat kristiani maupun di gereja-gereja. Pohon ini biasanya dihiasi dengan lampu kerlap-kerlip, bola Natal, manusia salju, dan bintang di puncaknya.

    Budaya menghias pohon Natal memiliki sejarah panjang yang berasal dari kepercayaan kuno dan kemudian berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan kelahiran Yesus Kristus.

    Seiring waktu, pohon Natal mengalami transformasi yang berpengaruh pada nilai-nilai sosial, estetika, dan keagamaan umat kristiani. Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah pohon Natal dan maknanya bagi umat kristiani? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari laman Time, Senin (23/12/2024)

    Sejarah Pohon Natal
    Sebelum pohon Natal modern, bangsa Romawi kuno sudah menghias pohon cemara di rumah-rumah mereka. Pohon cemara melambangkan kehidupan dan kelahiran kembali setelah musim dingin. Namun, tradisi pohon Natal modern pertama kali muncul di Jerman sekitar abad ke-16. Masyarakat Jerman menghias pohon cemara dengan lilin, apel, dan hiasan sederhana sebagai bagian dari perayaan Natal.

    Tradisi ini semakin berkembang, dan salah satu tokoh yang berperan penting adalah Martin Luther. Ia membawa pohon cemara ke dalam rumah dan menghiasinya dengan lilin serta bintang yang bersinar di cabang pohon. Pada akhir abad ke-16, pohon Natal mulai menjadi pemandangan umum di Jerman.

    Pada abad ke-19, tradisi ini dibawa ke Amerika Serikat oleh pemukim Jerman. Tradisi pohon Natal pertama kali tercatat di Gereja Moravia di Betlehem, Pennsylvania, pada 1747, dan menjadi populer di Amerika pada 1820-an.

    Pada 1856, mantan Presiden Amerika Serikat Franklin Pierce membawa pohon Natal ke Gedung Putih, yang semakin mempopulerkan tradisi ini di seluruh dunia. Setiap tahun, sekitar 25-30 juta pohon Natal terjual di Amerika Serikat, yang berasal dari perkebunan yang berkelanjutan.

    Makna Pohon Natal bagi Umat Kristiani
    Bagi umat kristiani, pohon Natal bukan sekadar dekorasi, tetapi simbol kehidupan kekal dan anugerah Tuhan yang abadi. Pohon cemara yang selalu hijau melambangkan harapan dan kehidupan baru yang dibawa oleh kelahiran Yesus Kristus.

    Lilin yang menyala pada pohon Natal, atau lampu kerlap-kerlip, melambangkan Yesus sebagai terang dunia, yang membawa cahaya ke dalam dunia yang gelap, sebagaimana tertulis dalam kitab suci. Selain itu, hiasan bintang dan malaikat di ujung pohon melambangkan semangat kasih dan damai Natal yang dirasakan oleh semua umat kristiani.

    Tradisi menghias pohon Natal dalam keluarga juga menjadi momen yang penuh makna, mempererat ikatan keluarga dan menciptakan kenangan indah. Saat ini, pohon Natal sering kali menjadi pusat perayaan dan tampak di ruang publik, mempertegas makna Natal itu sendiri.

    Bagi umat kristiani, pohon Natal adalah simbol yang mendalam, menggambarkan kehidupan dan harapan. Sejarah pohon Natal mencerminkan perpaduan antara tradisi kuno dan praktik budaya yang terus berkembang seiring waktu.

  • 6 Fakta AS Batalkan Hadiah 10 Juta Dolar untuk Kepala Pimpinan HTS Abu Mohammed al-Julani – Halaman all

    6 Fakta AS Batalkan Hadiah 10 Juta Dolar untuk Kepala Pimpinan HTS Abu Mohammed al-Julani – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Jumat (20/12/2024), Amerika Serikat (AS) mengumumkan pembatalan hadiah 10 juta dolar AS.

    Hadiah tersebut sebelumnya ditawarkan untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Abu Mohammed al-Julani, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Pembatalan hadiah ini terjadi setelah AS mengadakan pembicaraan dengan pemerintah baru Suriah yang dipimpin oleh al-Julani.

    Dalam pertemuan tersebut, al-Julani, yang dulunya memiliki hubungan dengan al-Qaeda berjanji, HTS akan memastikan, para pejuang tidak lagi mengancam stabilitas negara dan kawasan.

    “Keputusan ini diambil setelah mendengar ‘pesan positif’ selama pembicaraan, termasuk janji al-Julani untuk tidak membiarkan HTS kembali ke jalur ekstremis,” kata Asisten Menteri Luar Negeri AS, Barbara Leaf yang memimpin delegasi tersebut.

    Berikut fakta-fakta pembatalan hadiah 10 juta dolar AS untuk kepala Abu Mohammed al-Julani.

    Fakta-fakta pembatalan hadiah 10 juta dolar AS untuk Abu Mohammed al-Julani
    1. Diskusi AS dengan Pemerintah Baru Suriah

    Kunjungan Barbara Leaf menandai pertama kali diplomat AS ke Suriah setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan.

    Di Damaskus, Leaf bertemu dengan pemerintah baru untuk membahas masa depan Suriah, termasuk transisi politik yang sedang berlangsung setelah kejatuhan rezim Assad.

    Dalam pertemuan tersebut, al-Julani menjanjikan, HTS akan memastikan kelompoknya tidak lagi mengancam stabilitas negara dan kawasan.

    Al-Julani yang kini dipandang lebih moderat dan pragmatis dalam beberapa isu, seperti hak-hak perempuan dan pluralisme, berusaha menunjukkan perubahan sikap setelah HTS berhasil menggulingkan Assad.

    “Kami berkomitmen untuk tidak membiarkan ekstremisme mengambil alih Suriah,” kata al-Julani dalam pertemuan tersebut.

    2. Pertimbangan Pencabutan Status Teroris untuk HTS

    AS juga mengindikasikan sedang mempertimbangkan pencabutan label “teroris” yang diberikan kepada HTS pada 2018.

    Hal ini mengingat perubahan sikap al-Julani yang lebih moderat, serta keinginan AS untuk memfasilitasi proses pemulihan di Suriah.

    Namun, pencabutan status teroris akan bergantung pada tindakan nyata dari HTS untuk memastikan mereka tidak lagi menjadi ancaman.

    “Kami akan terus memantau tindakan nyata yang diambil oleh HTS, dan keputusan akan bergantung pada komitmen mereka terhadap perdamaian,” jelas seorang pejabat AS.

    3. Kejatuhan Rezim Assad dan Peran HTS

    Rezim Bashar al-Assad resmi jatuh pada 8 Desember 2024 setelah serangan kilat yang dilancarkan oleh HTS.

    Dalam waktu singkat, HTS berhasil merebut Damaskus dan beberapa kota besar lainnya.

    Kejatuhan ini menandai berakhirnya lebih dari dua dekade pemerintahan Assad yang dimulai pada 2000 setelah menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad.

    “Kemenangan ini merupakan hasil dari perjuangan panjang rakyat Suriah untuk kebebasan,” ujar seorang juru bicara HTS.

    lihat foto
    Muhammad al-Julani, pemimpin aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sekaligus Kepala Departemen Operasi Militer Suriah.

    4. Reaksi terhadap Kejatuhan Rezim Assad

    Kejatuhan rezim Assad disambut dengan sambutan positif oleh beberapa pihak internasional, termasuk AS.

    Gedung Putih menyampaikan ucapan selamat atas “pembebasan Suriah” dan mengakui kemenangan bagi rakyat Suriah.

    Pemerintahan baru Suriah berjanji untuk memastikan inklusi dalam proses politik dan menghormati hak-hak berbagai komunitas di negara tersebut.

    “Ini adalah kemenangan besar bagi rakyat Suriah, yang telah lama berjuang untuk kebebasan dan perdamaian,” ujar juru bicara pemerintahan transisi Suriah.

    5. Pemulihan Ekonomi Suriah

    Al-Julani mengungkapkan bahwa prioritasnya adalah memulihkan kondisi ekonomi Suriah yang hancur akibat perang saudara yang berlangsung sejak 2011.

    AS memberikan dukungan untuk proses pemulihan ini, termasuk bantuan teknis untuk mendokumentasikan kejahatan rezim Assad, dengan fokus pada penggalian kuburan massal yang mungkin ada.

    “Kami berkomitmen untuk membantu Suriah memulai kembali proses pemulihannya,” kata seorang pejabat AS.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Mau Ubah Lagi Nama Gunung di Alaska yang Diganti Saat Era Obama

    Trump Mau Ubah Lagi Nama Gunung di Alaska yang Diganti Saat Era Obama

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ingin mengganti nama gunung tertinggi Amerika Utara, Denali, dengan nama Presiden AS ke-25 William McKinley yang dibunuh pada 1901. Nama gunung yang terletak di Alaska itu diganti oleh mantan Presiden AS Barack Obama dari McKinley ke Denali pada tahun 2015.

    Dilansir Reuters, Senin (23/12/2024), Denali merupakan nama gunung itu dari penduduk asli Alaska. Obama secara resmi mengganti nama gunung tersebut menjadi Denali untuk menunjukkan keberpihakannya kepada negara bagian Alaska.

    Kebijakan Obama itu mengakhiri pertikaian penamaan selama puluhan tahun. Puncak tersebut secara resmi disebut Gunung McKinley sejak tahun 1917.

    “Mereka mencopot namanya dari Gunung McKinley,” kata Trump dalam pidatonya kepada para pendukungnya di Phoenix.

    Trump mengatakan McKinley adalah presiden hebat. Dia ingin mengembalikan nama gunung itu menjadi McKinley.

    “Ia adalah presiden yang hebat,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan ‘mengembalikan nama Gunung McKinley karena menurut saya ia pantas mendapatkannya’.

    Gunung tersebut memiliki ketinggian lebih dari 20.000 kaki atau 6.100 meter. Gunung tersebut diberi nama Gunung McKinley pada tahun 1896 setelah seorang penambang emas yang menjelajahi wilayah tersebut mendengar McKinley, seorang pejuang standar emas, telah memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik.

    Donald Trump (Foto: DW News)

    Denali, nama lokal Athabascan, yang berarti ‘Yang Tinggi’, secara resmi ditetapkan sebagai nama puncak tersebut pada tahun 1975 oleh negara bagian Alaska. Pemerintah Alaska terus mendesak pemerintah federal untuk mengadopsi nama tersebut.

    Sejak saat itu, anggota parlemen Alaska telah mengajukan petisi kepada Dewan Nama Geografis AS untuk mengubah nama tersebut menjadi Denali secara resmi, tetapi telah diblokir selama beberapa dekade. Senator Alaska Lisa Murkowski, seorang Republikan, menolak janji Trump untuk mengganti nama gunung tersebut.

    “Hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali – yang Agung,” tulis Murkowski dalam sebuah posting di X.

    Situs web Gedung Putih menyebut McKinley, yang menjabat dua periode sebagai gubernur Ohio sebelum menjadi presiden pada tahun 1897, memimpin negara tersebut menuju kemenangan dalam Perang Spanyol-Amerika dan menaikkan tarif protektif untuk mempromosikan industri AS.

    (haf/imk)

  • Trump Ungkap Segera Bertemu Putin untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia

    Trump Ungkap Segera Bertemu Putin untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkap komunikasi terbarunya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Trump mengatakan Putin mengajaknya bertemu dalam waktu dekat.

    “Presiden Putin mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengan saya sesegera mungkin,” kata Trump dilansir Anadolu Agency, Senin (22/12/2024).

    Pernyataan itu disampaikan Trump dalam pidatonya di Arizona pada Minggu (22/12) waktu setempat. Trump mengatakan Putin ingin bertemu untuk membahas perang Rusia dan Ukraina.

    “Kita harus menunggu ini, tapi kita harus mengakhiri perang itu. Perang itu mengerikan, mengerikan,” kata Trump.

    Perang Rusia-Ukraina menjadi salah satu topik yang diangkat Trump dalam kampanyenya di Pilpres AS 2024. Trump berjanji akan mengakhiri perang kedua negara tersebut dalam 24 jam jika ia terpilih sebagai Presiden AS.

    “Jumlah tentara yang terbunuh… Ini adalah pesawat datar, dan pelurunya melesat, dan ada peluru yang kuat, senjata yang kuat. Satu-satunya hal yang akan menghentikan mereka adalah tubuh manusia,” kata Trump dalam pidatonya.

    Trump akan kembali ke Gedung Putih sebagai Presiden Amerika Serikat pada bulan Januari 2025. Di awal bulan ini, Trump telah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Paris bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    (ygs/ygs)

  • Kongres AS Sepakati RUU Pengeluaran, Pemerintah Terhindar dari ‘Shutdown’

    Kongres AS Sepakati RUU Pengeluaran, Pemerintah Terhindar dari ‘Shutdown’

    Bisnis.com, JAKARTA – Kongres AS meloloskan undang-undang pengeluaran pada Sabtu (21/12/2024) dini hari waktu setempat yang menghindarkan pemerintah mengalami penutupan atau government shutdown yang tidak stabil menjelang musim liburan yang sibuk. 

    Mengutip Reuters pada Minggu (22/12/2024), Senat AS yang dikuasai Demokrat dalam pemungutan suara 85-11 meloloskan RUU untuk melanjutkan pendanaan pemerintah 38 menit setelah berakhir pada tengah malam. Adapun, Pemerintah AS tidak menerapkan prosedur penutupan sementara.

    Pemerintah federal menghabiskan sekitar US$6,2 triliun tahun lalu dan memiliki utang lebih dari US$36 triliun. Dengan demikian, Kongres AS merasa perlu bertindak untuk mengesahkan pinjaman lebih lanjut pada pertengahan tahun depan.

    UU tersebut akan memperpanjang pendanaan pemerintah hingga 14 Maret, menyediakan US$100 miliar untuk negara bagian yang dilanda bencana dan US$10 miliar untuk petani, dan memperpanjang program bantuan pertanian dan pangan yang akan berakhir pada akhir tahun.

    RUU itu sekarang akan dikirim ke Gedung Putih, di mana Presiden Joe Biden diperkirakan menandatanganinya menjadi undang-undang. Paket tersebut sebelumnya telah disetujui DPR yang dikuasai Partai Republik dengan dukungan bipartisan.

    Pemungutan suara larut malam itu mengakhiri minggu yang penuh kepanikan saat Presiden terpilih Donald Trump dan sekutu miliardernya Elon Musk mengalahkan kesepakatan bipartisan awal, yang membuat Kongres menjadi kacau.

    Versi final UU itu mencabut beberapa ketentuan yang didukung oleh Partai Demokrat, yang menuduh Partai Republik menyerah pada tekanan dari miliarder yang tidak dipilih dan tidak memiliki pengalaman dalam pemerintahan.

    Kongres tidak menindaklanjuti permintaan Trump untuk menaikkan pagu utang, tugas yang sulit secara politis, sebelum dia menjabat pada 20 Januari 2025.

    Beberapa anggota Partai Republik memberikan suara menentang paket tersebut karena tidak memangkas pengeluaran. Ketua DPR Mike Johnson mengatakan partai tersebut akan memiliki pengaruh yang lebih besar tahun depan, ketika mereka akan memiliki mayoritas di kedua kamar Kongres dan Trump akan berada di Gedung Putih. 

    “Ini adalah langkah yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan, untuk membawa kita ke momen di mana kita dapat memberikan pengaruh pada keputusan akhir tentang pengeluaran,” katanya kepada wartawan setelah pemungutan suara DPR. 

    Dia mengatakan Trump mendukung paket tersebut. Penutupan pemerintah akan mengganggu segalanya mulai dari penegakan hukum hingga taman nasional dan menangguhkan gaji bagi jutaan pekerja federal. 

    Sebuah kelompok perdagangan industri perjalanan memperingatkan bahwa hal itu dapat merugikan maskapai penerbangan, hotel, dan perusahaan lain sebesar US$1 miliar per minggu dan menyebabkan gangguan yang meluas selama musim Natal yang sibuk. 

    Upaya Ketiga

    Paket tersebut menyerupai rencana bipartisan yang dibatalkan awal minggu ini setelah serangan daring dari Trump dan Musk. Mereka mengatakan paket tersebut berisi terlalu banyak ketentuan yang tidak terkait, seperti kenaikan gaji untuk anggota parlemen dan tindakan keras terhadap pengelola tunjangan farmasi.

    Partai Republik mencoret sebagian besar elemen dari RUU tersebut – termasuk ketentuan yang membatasi investasi di China yang menurut Partai Demokrat akan bertentangan dengan kepentingan Musk.

    “Dia jelas tidak ingin menjawab pertanyaan tentang seberapa besar rencananya untuk memperluas bisnisnya di China dan berapa banyak teknologi Amerika yang akan dijualnya,” kata anggota DPR AS dari Partai Demokrat Rosa DeLauro di gedung DPR.

    Trump telah menugaskan Musk, orang terkaya di dunia, untuk memimpin gugus tugas pemotongan anggaran tetapi dia tidak akan memegang jabatan resmi di Washington.

    Sementara itu, Musk menulis di platform media sosialnya X bahwa dia senang dengan paket tersebut. 

    “Uang itu berubah dari tagihan yang beratnya hanya beberapa pound menjadi tagihan yang beratnya hanya beberapa ons,” tulisnya.

    Pemimpin DPR dari Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, mengatakan partainya masih mencapai beberapa tujuannya dan mencegah Partai Republik memberlakukan kenaikan plafon utang yang akan mempermudah pemotongan pajak.

    “Kami telah berhasil memajukan kebutuhan warga Amerika sehari-hari, tetapi masih ada hal-hal yang harus dikerjakan dan kami menantikan perjuangan itu di tahun baru,” katanya kepada wartawan.

    Permintaan Trump untuk menaikkan plafon utang ditolak dengan suara bulat oleh DPR – termasuk 38 anggota Partai Republik – pada hari Kamis. Johnson mengatakan anggota parlemen akan membahas masalah tersebut pada bulan Januari.

    Perwakilan Rich McCormick, salah satu dari 34 anggota Partai Republik yang memberikan suara menentang RUU hari Jumat, mengatakan RUU itu tidak mengubah lintasan fiskal negara dan hanya akan menambah beban utang.

    “Kita akan menjadi negara masa lalu jika kita terus melakukan apa yang kita lakukan,” katanya.

    Pemerintah federal terakhir kali tutup selama 35 hari selama masa jabatan pertama Trump di Gedung Putih karena perselisihan tentang keamanan perbatasan.

    Pertikaian sebelumnya mengenai batas utang telah membuat pasar keuangan khawatir, karena gagal bayar pemerintah AS akan menyebabkan guncangan kredit di seluruh dunia. 

    Batas tersebut telah ditangguhkan berdasarkan perjanjian yang secara teknis berakhir pada 1 Januari, meskipun anggota parlemen kemungkinan besar tidak perlu menangani masalah tersebut sebelum musim semi.

  • Kucing Hingga Anjing, Ini Ragam Hewan Peliharaan Milik Pemimpin Negara

    Kucing Hingga Anjing, Ini Ragam Hewan Peliharaan Milik Pemimpin Negara

    Jakarta: Kepemilikan hewan peliharaan di kalangan pemimpin negara sering kali mencerminkan sisi humanis mereka dan memberikan momen yang lebih ringan dalam konteks tugas kenegaraan. 

    Keberadaan hewan peliharaan di kalangan pemimpin negara tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi mereka tetapi juga membantu menciptakan citra yang lebih ramah dan dekat dengan masyarakat.

    Interaksi mereka dengan hewan peliharaan sering kali menjadi sorotan media dan memberikan momen-momen menyentuh yang mengurangi ketegangan dalam tugas kenegaraan. 

    Dengan demikian, hewan peliharaan dapat memperlihatkan sisi personal pemimpin yang lebih hangat, yang sering kali membawa dampak positif terhadap cara mereka dipandang oleh publik. 

    Berikut Medcom.id merangkum beberapa hewan peliharaan terkenal yang dimiliki oleh para pemimpin dunia.

    Peliharaan Pemimpin Negara

    1. Bobby Kertanegara – Prabowo Subianto (Indonesia)

    Kucing bernama Bobby Kertanegara adalah peliharaan Presiden Prabowo Subianto. Bobby, yang diadopsi pada tahun 2017, kini menjadi terkenal setelah ikut pindah ke Istana Negara Jakarta setelah pelantikan Prabowo sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. 

    Kucing ini memiliki akun Instagram @bobbykertanegara yang diikuti ribuan orang, dan interaksi antara Prabowo dan Bobby sering menarik perhatian publik.

    2. Larry – Rishi Sunak (Inggris)

    Larry adalah kucing yang diadopsi oleh mantan Perdana Menteri David Cameron pada tahun 2011 dan kini berfungsi sebagai “Chief Mouser” di Downing Street. Larry dikenal karena kemampuannya menangkap tikus dan telah menjadi ikon di kalangan masyarakat Inggris.

    3. Anjing-anjing Vladimir Putin (Rusia)

    Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki beberapa anjing, termasuk Konni, yang merupakan hadiah dari Menteri Situasi Darurat Rusia. Selain itu, Putin juga memiliki anjing lain seperti Buffy dan Yume, yang masing-masing merupakan hadiah dari pemimpin negara lain.

    4. Willow dan Commander – Joe Biden (Amerika Serikat)

    Presiden AS Joe Biden memiliki seekor kucing bernama Willow dan anjing gembala Jerman bernama Commander. Willow diambil dari nama kampung halamannya di Willow Grove, Pennsylvania, sementara Commander sering terlihat mendampingi Biden di Gedung Putih.

    5. Harimau – Prince Mateen (Brunei Darussalam)

    Sultan Brunei memiliki kebun binatang pribadi yang menampung berbagai hewan eksotis, termasuk harimau. Hewan-hewan ini sering diperlihatkan kepada para pemimpin negara lain saat berkunjung.

    6. Nemo – Emmanuel Macron (Prancis)

    Nemo adalah anjing Labrador Retriever-Griffon yang diadopsi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte pada tahun 2017. Anjing ini sering terlihat berkeliling Istana Elysee.

    Interaksi mereka dengan hewan peliharaan sering kali menjadi sorotan media dan memberikan momen-momen menyentuh yang mengurangi ketegangan dalam tugas kenegaraan. (Angel Rinella)

    Jakarta: Kepemilikan hewan peliharaan di kalangan pemimpin negara sering kali mencerminkan sisi humanis mereka dan memberikan momen yang lebih ringan dalam konteks tugas kenegaraan. 

    Keberadaan hewan peliharaan di kalangan pemimpin negara tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi mereka tetapi juga membantu menciptakan citra yang lebih ramah dan dekat dengan masyarakat.
     
    Interaksi mereka dengan hewan peliharaan sering kali menjadi sorotan media dan memberikan momen-momen menyentuh yang mengurangi ketegangan dalam tugas kenegaraan. 

    Dengan demikian, hewan peliharaan dapat memperlihatkan sisi personal pemimpin yang lebih hangat, yang sering kali membawa dampak positif terhadap cara mereka dipandang oleh publik. 

    Berikut Medcom.id merangkum beberapa hewan peliharaan terkenal yang dimiliki oleh para pemimpin dunia.

    Peliharaan Pemimpin Negara

    1. Bobby Kertanegara – Prabowo Subianto (Indonesia)

    Kucing bernama Bobby Kertanegara adalah peliharaan Presiden Prabowo Subianto. Bobby, yang diadopsi pada tahun 2017, kini menjadi terkenal setelah ikut pindah ke Istana Negara Jakarta setelah pelantikan Prabowo sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. 

    Kucing ini memiliki akun Instagram @bobbykertanegara yang diikuti ribuan orang, dan interaksi antara Prabowo dan Bobby sering menarik perhatian publik.

    2. Larry – Rishi Sunak (Inggris)

    Larry adalah kucing yang diadopsi oleh mantan Perdana Menteri David Cameron pada tahun 2011 dan kini berfungsi sebagai “Chief Mouser” di Downing Street. Larry dikenal karena kemampuannya menangkap tikus dan telah menjadi ikon di kalangan masyarakat Inggris.

    3. Anjing-anjing Vladimir Putin (Rusia)

    Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki beberapa anjing, termasuk Konni, yang merupakan hadiah dari Menteri Situasi Darurat Rusia. Selain itu, Putin juga memiliki anjing lain seperti Buffy dan Yume, yang masing-masing merupakan hadiah dari pemimpin negara lain.

    4. Willow dan Commander – Joe Biden (Amerika Serikat)

    Presiden AS Joe Biden memiliki seekor kucing bernama Willow dan anjing gembala Jerman bernama Commander. Willow diambil dari nama kampung halamannya di Willow Grove, Pennsylvania, sementara Commander sering terlihat mendampingi Biden di Gedung Putih.

    5. Harimau – Prince Mateen (Brunei Darussalam)

    Sultan Brunei memiliki kebun binatang pribadi yang menampung berbagai hewan eksotis, termasuk harimau. Hewan-hewan ini sering diperlihatkan kepada para pemimpin negara lain saat berkunjung.

    6. Nemo – Emmanuel Macron (Prancis)

    Nemo adalah anjing Labrador Retriever-Griffon yang diadopsi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte pada tahun 2017. Anjing ini sering terlihat berkeliling Istana Elysee.

    Interaksi mereka dengan hewan peliharaan sering kali menjadi sorotan media dan memberikan momen-momen menyentuh yang mengurangi ketegangan dalam tugas kenegaraan. (Angel Rinella)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)