Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Trump Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko

    Trump Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan penambahan personel tentara ke perbatasan Meksiko. Ada 1.500 personel tambahan yang diutus ke area perbatasan.

    Dilansir AFP, Kamis (23/1/2025), keamanan perbatasan adalah prioritas Trump. Bahkan Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan AS dan Meksiko di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden AS.

    Dengan adanya penambahan ini, jumlah tentara aktif yang dikerahkan di sana menjadi 4.000 personel. Pasukan tambahan itu terdiri dari 1.000 personel angkatan darat dan 500 marinir.

    “Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menambah 1.500 tentara di perbatasan selatan Amerika Serikat,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt kepada wartawan dilansir AFP, di Gedung Putih, Amerika Serikat.

    Seorang pejabat senior militer AS di Pentagon yang tidak mau disebut namanya bercerita sebetulnya, marinir dikirim untuk membantu pemadaman kebakaran hutan yang meluluhlantakkan California. Namun, Trump mengubah kebijakan dan marinir dipindahkan ke perbatasan.

    “Pasukan ini akan bekerja pada penempatan penghalang fisik dan misi perbatasan lainnya. Operasi pertama bagi mereka akan dimulai dalam 24 hingga 48 jam ke depan, mereka sedang bergerak sekarang,” kata pejabat senior militer tersebut.

    “Kami juga mengantisipasi mungkin ada beberapa tambahan aset intelijen, pengawasan dan dukungan lintas udara yang akan dipindahkan ke perbatasan untuk meningkatkan kesadaran situasional,” tambah pejabat itu.

    Penjabat Menteri Pertahanan AS Robert Salesses berbicara mengenai deportasi migran. Nantinya, militer AS juga akan membantu penerbangan deportasi migran ke luar negeri.

    “Departemen akan menyediakan angkutan udara militer untuk mendukung penerbangan deportasi DHS (Departemen Keamanan Dalam Negeri) terhadap lebih dari lima ribu orang asing ilegal dari sektor San Diego, California, dan El Paso, Texas,” kata Salesses dalam sebuah pernyataan.

    “DHS akan memberikan penegakan hukum dalam penerbangan, dan Departemen Luar Negeri akan mendapatkan izin diplomatik yang diperlukan dan memberikan pemberitahuan kepada negara tuan rumah,” tambahnya.

    Upaya deportasi akan melibatkan sekitar 100 personel militer AS.

    (isa/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Donald Trump Ingin AS Keluar dari Keanggotaan, WHO Ingatkan ‘Kenangan Manis’ saat Atasi Cacar – Halaman all

    Donald Trump Ingin AS Keluar dari Keanggotaan, WHO Ingatkan ‘Kenangan Manis’ saat Atasi Cacar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JENEWA — Keputusan mengejutkan diungkapkan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS), Senin (20/1/2025). Ia memerintahkan negara yang sekarang dipimpinnya keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

    WHO pun buka suara terkait pernyataan yang diungkapkan Trump usai resmi dilantik sebagai Presiden AS.

    Melalui keterangan tertulis, WHO merespon pernyataan Trump. 

    WHO menyesalkan pengumuman penarikan diri Amerika Serikat dari organisasi tersebut. Lembaga ini bahkan ungkap ‘kenangan manis’ bersama negara besar ini dalam upaya pemeberantasan penyakit dan membangun sistem kesehatan global.

    Berikut ulasan Tribunnews.com.

    Amerika dan Perannya Pada Sejarah Berdirinya WHO

    Masih dikutip dari keterangan tertulisnya, WHO mengenang sejarah berdirinya lembaga ini dan peran Amerika Serikat.

    Amerika termasuk jajaran negara anggota WHO yang berperan dalam terbentuknya organisasi ini pada tahun 1948.

    Terhitung sejak tahun itu, Amerika Serikat dan telah berpartisipasi dalam membentuk dan mengatur kerja WHO.

    Amerika bersama dengan 193 Negara Anggota lainnya memiliki peran penting. 

    Termasuk melalui partisipasi aktifnya dalam Majelis Kesehatan Dunia dan Dewan Eksekutif.

    Kenangan Manis WHO dan Amerika Serikat

    WHOt. (CBS News)

    WHO menjelaskan bagaimana kolaborasi Amerika di Lembaga ini begitu banyak meninggalkan ‘kenangan manis’.

    WHO bersama negara-negara anggota termasuk Amerika memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia.

    Perlindungan ini juga dirasakan manfaatnya untuk warga Amerika.

    WHO menandai kolaborasi ini salah satunya ialah upaya merespons keadaan darurat kesehatan seperti wabah penyakit.

    Selama lebih dari tujuh dekade, WHO dan Amerika Serikat telah menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi warga Amerika dan semua orang dari ancaman kesehatan.

    Diantara kenangan manis iyu adalah pemberantasan wabah cacar dan polio.

    Monkeypox atau cacar monyet (freepik)

    “Bersama-sama, WHO dan AS mengakhiri penyakit cacar, dan bersama-sama kita membawa polio ke ambang pemberantasan. Institusi-institusi Amerika telah berkontribusi dan memperoleh manfaat dari keanggotaan WHO,” tulis WHO dilaman resminya, Selasa (22/1/2025).

    Data berbagai sumber, pada 2022 lalu, Amerika tercatat sebagai satu dari kawasan yang paling terdampak wabah cacar monyet.

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa pada Rabu (27/7/2022) menyatakan hal ini.

    Pada tahun sama, di bulan Agustus mengutip Our World in Data, kasus positif cacar monyet di skala global Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus terkonfirmasi tertinggi dalam skala global.

    Dengan partisipasi Amerika Serikat dan Negara Anggota lainnya, WHO selama 7 tahun terakhir telah menerapkan rangkaian reformasi terbesar dalam sejarahnya, untuk mengubah akuntabilitas, efektivitas biaya, dan dampaknya di berbagai negara.

    Oleh sebab itu, WHO berharap Amerika Serikat tetap ada di organisasi ini. 

    “Kami berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali dan kami berharap dapat terlibat dalam dialog konstruktif untuk mempertahankan kemitraan antara Amerika Serikat dan WHO, demi kepentingan kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia,” lanjut keterangan tersebut.

    AS Keluar dari Keanggotaan WHO Adakah Dampaknya untuk Indonesia?

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin(18/11/2024). (Tribunnews/Jeprima)

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penarikan diri Amerika Serikat dari keanggotaan WHO tidak memiliki dampak langsung terhadap Indonesia.

    Sekalipun soal pendanaan, Budi menyebut hal ini tidak signifikan berdampak kepada Indonesia.

    Indonesia hanya mendapat porsi sedikit pembiayaan tersebut.

    Diketahui, Amerika Serikat banyak menyumbang WHO untuk melakukan pencegahan penyakit menular dinegara-negara berkembang di Asia Tenggara .

    “Itu berdampak pada pendanaan WHO. Di RI nggak terlalu banyak dapat dari WHO,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Trump Kritik WHO, Merasa Ditipu Soal Covid-19 dan Memilih Keluar 

    Ramai sebelumnya, pernyataan mengejutkan dari Donald Trump. Ia Trump mengumumkan AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

    Pernyataan resmi ini dilontarkan dari Gedung Putih pada Senin (20/1/2025) waktu setempat. 

    Mengutip dari BCC, kebijakan itu diumumkan pada Senin (20/1/2025) melalui penandatangan perintah eksekutif.

    Apa dampaknya pada kelangsungan sistem kesehatan dunia? Berikut ulasannya

    Banyak yang menduga jika efek pertama keluarnya Amerika Serikat (AS) sebagai anggota WHO ialah pada pendanaan dan anggaran WHO.

    Induk kesehatan dunia milik PBB itu berulang kali dikritik Trump atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19.

    Beberapa jam setelah pelantikan, Trump berujar bahwa AS membayar jauh lebih banyak ke WHO daripada China.

    “(Badan) Kesehatan Dunia menipu kita,” lanjutnya, dikutip Kompas.com.

    Trump sering mengkritik cara badan internasional tersebut menangani Covid-19 dan memulai proses penarikan diri dari lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut selama pandemi.

    Sayangnya saat masa Presiden Joe Biden, Biden membatalkan keputusan itu.

    “WHO sangat menginginkan USA kembali, jadi  dilihat saja apa yang terjadi,” kata Trump.

    Trump beralasan jika AS menarik diri karena kesalahan organisasi tersebut dalam menangani pandemi Covid-19 yang muncul di Wuhan, Tiongkok, dan krisis kesehatan global lainnya, kegagalan organisasi tersebut untuk mengadopsi reformasi yang sangat diperlukan, dan ketidakmampuannya untuk menunjukkan kemandirian.

    Trump menuduh WHO bias terhadap Tiongkok dalam cara mereka mengeluarkan pedoman selama wabah ini terjadi.

    Jadi Penyandang Dana Terbesar, Trump Pernah Berupaya Bawa AS Keluar dari WHO

    Tindakan ini merupakan kali kedua Trump memerintahkan AS keluar dari WHO.

    Awalnya, ia berupaya membawa AS keluar dari WHO saat masa jabatan pertamanya.

    Trump sebagai presiden ke-45 AS menuduh WHO dipengaruhi China selama awal pandemi.

    Sehari setelah dilantik, Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan rencana untuk memberlakukan tarif sebesar 10 persen pada impor barang-barang buatan Tiongkok, berlaku  mulai 1 Februari 2025. (CNBC International)

    Namun, upaya Trump dibatalkan oleh Joe Biden setelah politisi Demokrat itu menang pemilihan presiden atau pilpres AS 2020.

    AS Jadi Donatur Terbesar, Trump Perintahkan Stop Transfer Dana ke WHO

    Pada keputusannya kali ini, Trump meneken perintah eksekutif yang memerintahkan badan-badan terkait menghentikan sementara transfer dana, dukungan, atau sumber daya Pemerintah AS ke WHO.

    Amerika Serikat adalah donatur terbesar bagi organisasi yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, tersebut. 

    Dukungan finansial AS sangat penting bagi operasional WHO.

    Di bawah pemerintahan Biden, AS terus menjadi penyandang dana terbesar bagi WHO dan pada tahun 2023 menyumbang hampir seperlima anggaran badan tersebut. 

    Anggaran tahunan organisasi ini adalah $6,8 miliar (£5,5 miliar).

    Efek untuk Amerika Jika Keluar dari WHO

    Pakar kesehatan masyarakat mengkritik keputusan Trump untuk keluar dari WHO, dan memperingatkan bahwa mungkin ada konsekuensi bagi kesehatan masyarakat Amerika.

    Beberapa orang berpendapat bahwa langkah ini memutus kemajuan AS dalam memerangi penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis, dan Hiv & Aids.

    “Ini adalah keputusan presiden yang sangat dahsyat. Penarikan diri dari program ini merupakan luka yang sangat menyedihkan bagi kesehatan dunia, namun luka yang lebih dalam bagi Amerika Serikat,” kata pakar kesehatan masyarakat global dan profesor di Universitas Georgetown, Lawrence Gostin.

    Jika Amerika keluar dari WHO, akan memicu restrukturisasi besar-besaran lembaga itu dan dapat mengganggu rencana-rencana kesehatan global.

    Pengamat kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama. (istimewa)

    Kabinet Trump juga mengumumkan rencana meninjau dan membatalkan Strategi Keamanan Kesehatan Global AS 2024, yang dirancang Biden untuk mencegah, mendeteksi, serta menanggapi ancaman penyakit menular.

    AS keluar dari WHO saat kekhawatiran dunia meningkat mengenai pandemi flu burung (H5N1). Puluhan orang terinfeksi dan satu pasien meninggal di Amerika Serikat.

    Negara-negara anggota WHO sejak akhir 2021 merundingkan perjanjian pertama di dunia tentang pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan pandemi.

    Dengan keluarnya AS, negosiasi akan dilanjutkan tanpa partisipasi Washington.

    Amerika Keluar dari WHO Bakal Berdampak pada Situasi Kesehatan Dunia?

    Keputusan Presiden Trump yang mengeluarkan Amerika Serikat dari keanggotaaan WHO menimbulkan kekhawatiran pada situasi kesehatan global.

    Hal ini disampaikan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Ia menuturkan, Amerika Serikat mempunyai berbagai pusat kajian kesehatan yang diakui dunia seperti Center of Diseases Control and Prevention (CDC), National Institute of Health (NIH) dan lainnya.

    “Bagaimana peran berbagai organisasi ini sesudah Amerika Serikat menarik diri dari WHO,” ujar Prof Tjandra.

    Banyak pakar Amerika Serikat yang aktif dalam kesehatan global, termasuk bekerja di World Health Organization (WHO).

    Ada berbagai Universitas ternama di Amerika Serikat yang bergerak dalam kesehatan global pula.

    “Tentu patut ditelusuri bagaimana peran para pakar ini di kesehatan global kelak, sehubungan dengan kebijakan Trump di hari pertama kerjanya ini,” kata dia.

    Lebih jauh, aspek pendanaan dan anggaran WHO terkena dampak cukup bermakna jika kontribusi dari Amerika Serikat dihentikan.

    Amerika Serikat sudah lama dikenal sebagai donatur WHO.

    Imbasnya, apakah kondisi setelah ini tetap bisa terjaga kesehatan dunia.

    Situasi kesehatan dunia akan jadi perhatian penting karena besarnya jumlah penduduk Amerika Serikat, yang juga banyak melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia.

    Kondisi ini membawa dampak dalam pengawasan perjalanan kesehatan internasonal.

    “Harus ditunggu bagaimana implementasi atau eksekusi keputusan itu, apakah akan ada waktu tertentu sampai ini benar-benar terlaksana. Pernah ada informasi bahwa prosesnya akan memakan waktu 1 tahun, tetapi mungkin saja situasinya berbeda kini,” kata direktur pascasarjana RS YARSI ini.

     

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Rina Ayu/Rizki Sandi Saputra/BBC/Kompas.com)

  • IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan dan global

    IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan dan global

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan dan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 21 Januari 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia dan global.

    IHSG ditutup menguat 11,08 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.181,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,82 poin atau 0,10 persen ke posisi 834,45.

    “Bursa Asia didominasi penguatan karena para investor sedikit mengurangi kekhawatiran atas kemungkinan penundaan penerapan tarif bagi China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hanya mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada paling cepat pada 1 Februari 2025.

    Meskipun begitu, spekulasi adanya tarif impor untuk produk dari China, masih tetap ada.

    Pelaku pasar AS tutup karena hari libur pada Senin (20/01), sehingga reaksi pertama terhadap kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih terasa selama perdagangan Asia pada hari Selasa (21/01).

    Dari komoditas, harga minyak melemah setelah Donald Trump mengumumkan rencana untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas AS.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat dengan sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu sebesar 0,75 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,70 persen dan 0,68 persen.

    Sementara itu, tujuh sektor menurun yaitu sektor properti turun paling dalam minus sebesar 0,86 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor teknologi yang masing- masing turun sebesar 0,53 persen dan 0,45 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BINO, DATA, SAMF, LABA, dan KEJU. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BTEK, KJEN, BEBS, TRUS dan MDRN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.331.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,84 miliar lembar saham senilai Rp12,65 triliun. Sebanyak 258 saham naik, 358 saham menurun, dan 339 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 125,48 poin atau 0,32 persen ke 39.027,98, indeks Shanghai melemah 1,76 poin atau 0,05 persen ke 3.242,62, indeks Kuala Lumpur menguat 8,12 persen atau 0,52 poin ke posisi 1,580,46, indeks Straits Times melemah 12,60 poin atau 0,33 persen ke 3.795,37.

    Sumber : Antara

  • Eropa Siapkan Jurus Hadapi ‘Serangan’ dari Trump

    Eropa Siapkan Jurus Hadapi ‘Serangan’ dari Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Uni Eropa akan menanggapi setiap tarif yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan cara yang proporsional. Hal ini diutarakan Komisaris Uni Eropa untuk Ekonomi, Valdis Dombrovskis di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rabu (22/1/2025).

    Dalam keterangannya, Dombrovskis mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk mempertahankan ekonomi Benua Biru dari sejumlah ancaman perdagangan yang sempat dialamatkan Trump. “Jika ada kebutuhan untuk mempertahankan kepentingan ekonomi kami, kami akan menanggapi dengan cara yang proporsional,” kata Dombrovskis kepada CNBC International, dikutip Rabu (22/1/2025).

    Dombrovskis mengatakan AS dan Eropa adalah sekutu strategis, dan penting bagi mereka untuk bekerja sama, baik secara geopolitik maupun ekonomi. “Kami siap untuk mempertahankan nilai-nilai kami dan juga kepentingan dan hak-hak kami jika itu diperlukan,” tambahnya.

    Dombrovskis menambahkan pihaknya juga sedang berupaya mempertahankan hubungan dagang yang baik dengan AS. Ia dan pejabat Eropa lainnya memperingatkan bahwa tarif akan mencederai ekonomi kedua pihak.

    “Penting untuk mempertahankan hubungan perdagangan dan investasi ini karena fragmentasi ekonomi global ini akan terjadi, dan ada risiko nyata hal ini terjadi, dan IMF memperkirakan bahwa itu akan berarti pengurangan PDB dunia hingga 7%,” tambah Dombrovskis.

    “Kami ingin mempertahankan hubungan ekonomi dengan AS. Kami memiliki hubungan perdagangan dan investasi bilateral terbesar dan “menikmati hubungan ekonomi paling terintegrasi di dunia.”

    Sejak pelantikannya pada Senin, Trump telah mengulangi ancamannya untuk mengenakan tarif pada barang-barang Uni Eropa yang memasuki AS. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Uni Eropa “sangat, sangat buruk sehingga akan mengenakan tarif.”

    Neraca perdagangan telah menjadi momok khusus bagi Presiden Trump. Uni Eropa tercatat mengalami surplus perdagangan barang dengan AS pada tahun 2023, tetapi defisit dalam jasa selama periode yang sama.

    Pada tahun 2023, Uni Eropa mengekspor barang senilai lebih dari 502 miliar euro ke AS. Di sisi lain, Brussels mengimpor volume melebihi 340 miliar euro dari Washington, sehingga menghasilkan surplus.

    China juga kena

    Selain Eropa, Trump mengatakan bahwa timnya tengah membahas tarif 10% untuk barang asal China. Hal ini berlaku paling cepat per 1 Februari mendatang.

    Ia menyebut biaya ini diberlakukan lantaran Beijing yang selalu mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada, yang juga merupakan partner dagang strategis Washington.

    “Kita berbicara tentang tarif 10% untuk China berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada. Mungkin tanggal 1 Februari adalah tanggal yang kita lihat,” ungkapnya.

    Pernyataan ini pun membuat Yuan China melemah hingga diperdagangkan pada 7,2796 terhadap dolar AS.

    Fentanil adalah obat adiktif yang telah menyebabkan puluhan ribu kematian akibat overdosis setiap tahun di AS. Mengurangi pasokan obat terlarang, yang sebagian besar diproduksi di China dan Meksiko itu, telah menjadi area di mana Washington dan Beijing telah sepakat untuk bekerja sama.

    Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon tentang fentanil dan perdagangan. Pernyataan pihak China mengatakan Xi menyerukan kerja sama dan menyatakan hubungan ekonomi kedua negara saling menguntungkan.

    AS adalah mitra dagang terbesar China. Impor China dari AS turun 0,1% dalam dolar tahun lalu, sementara ekspor tumbuh 4,9%, menurut data resmi yang diakses melalui Wind Information.

    Data tersebut menunjukkan surplus perdagangan China dengan AS pada tahun 2024 adalah US$ 361 juta, lebih tinggi dari US$ 316,9 juta yang dilaporkan pada tahun 2020, tahun terakhir masa jabatan pertama Trump. Saat itu, Gedung Putih telah menaikkan tarif atas barang-barang China.

    “Jika AS mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada China dan China menanggapinya dengan cara yang sama, PDB AS akan berkurang US$ 55 miliar selama empat tahun pemerintahan Trump kedua, dan US$ 128 miliar lebih sedikit di China,” kata Peterson Institute for International Economics yang berbasis di AS dalam sebuah laporan pada tanggal 17 Januari.

    (pgr/pgr)

  • Ampuhnya Rantis Brigade Liut Ukraina Lolos Ledakan Ranjau Anti-Tank, Ranpur Rusia Justru Lumpuh – Halaman all

    Ampuhnya Rantis Brigade Liut Ukraina Lolos Ledakan Ranjau Anti-Tank, Ranpur Rusia Justru Lumpuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Saat menjalankan misi tempur di sektor Toretsk, salah satu kendaraan lapis baja Brigade Liut dari Kepolisian Nasional Ukraina selamat dari ledakan ranjau antitank musuh.

    Meskipun lapisan pelindung kendaraan mengalami beberapa deformasi, kedua prajurit yang berada di dalam kendaraan mobilitas infanteri Novator tetap aman dan sehat.

    Hal ini dilaporkan oleh layanan pers Ukrainian Armor (bagian dari NAUDI), produsen kendaraan lapis baja, dikutip dari Defence Express.

    Defense Express menekankan, meskipun contoh di atas mungkin tampak lokal, namun hal itu menyoroti kualitas produksi yang tinggi dan karakteristik kinerja kendaraan lapis baja buatan Ukraina.

    Perlu juga dicatat bahwa awak Novator yang rusak menerima kendaraan baru untuk terus melaksanakan tugas mereka.

    Menunjukkan betapa pentingnya jenis kendaraan lapis baja ini bagi unit penyerangan Pasukan Pertahanan Ukraina.

    Selain itu, dapat diasumsikan bahwa ledakan ranjau antitank Rusia terjadi di salah satu jalan garis depan, menggarisbawahi pentingnya memperoleh kendaraan Novator tambahan untuk mendukung logistik di zona pertempuran.

    Perlu juga dicatat bahwa pada saat ledakan terjadi, bukan hanya lapisan pelindung kendaraan yang berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi sistem pemadam kebakaran juga aktif dengan segera, sehingga dapat meringankan dampak ledakan ranjau Rusia.

    Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti mengapa Pembela Ukraina membutuhkan sebanyak mungkin kendaraan lapis baja seperti Novator, terutama karena tingkat perlindungan dan kualitas produksinya yang tinggi.

    Sebelumnya, KNDS Deutschland telah membuat usaha patungan dengan perusahaan Ukraina yang tidak disebutkan namanya .

    Ranpur Infanteri Rusia Lumpuh

    Operator batalion sistem tak berawak dari Brigade Mekanik ke-110 berhasil melumpuhkan dua kendaraan tempur infanteri Rusia yang berusaha maju ke posisi Ukraina.

    Operasi yang direkam dalam video dan dibagikan oleh batalion tersebut pada tanggal 21 Januari itu menunjukkan keefektifan taktik pesawat nirawak Ukraina.

    Pasukan Rusia telah melengkapi kendaraan mereka dengan perisai anti-drone dan sistem peperangan elektronik, yang bertujuan untuk melawan ancaman udara.

    Namun, pilot Ukraina dengan cekatan menetralkan sistem ini sebelum menargetkan IFV.

    Kendaraan pertama terbakar, diikuti dengan yang kedua.

    “Kita semua senang menyaksikan peralatan musuh terbakar! Dua kendaraan lapis baja telah menemui ajalnya,” komentar batalion tersebut, menggarisbawahi efektivitas operasi mereka.

    Operasi ini menyoroti meningkatnya peran pesawat tak berawak dalam peperangan modern.

    Serta kemampuan Ukraina untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan teknologi yang ditimbulkan oleh musuh.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1064

    Trump Usulkan Sanksi Baru terhadap Rusia

    Donald Trump mengungkapkan, Gedung Putih mungkin akan mengenakan sanksi baru terhadap Rusia jika Putin tidak mau berunding untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Dalam sebuah pernyataan pada Senin (20/1/2025), Trump menyebutkan bahwa Putin “harus membuat kesepakatan” untuk menghentikan konflik yang berlangsung.

    Menurut Trump, jika Putin menolak untuk bernegosiasi, dia akan menghancurkan Rusia.

    Sejak perang dimulai, AS telah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia sebagai respons terhadap invasi ke Ukraina.

    Trump tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis atau bentuk sanksi tambahan yang mungkin diterapkan.

    Dia menambahkan bahwa semua opsi, termasuk pemberlakuan sanksi lebih lanjut, akan dipertimbangkan dalam upaya untuk menyelesaikan krisis ini.

    Trump Klaim Punya Kesepahaman Kuat dengan Putin

    Donald Trump mengklaim, Rusia tidak akan pernah melakukan invasi ke Ukraina jika ia menjadi presiden Amerika Serikat, bukan Joe Biden.

    Trump mengatakan bahwa ia memiliki “kesepahaman yang sangat kuat” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Katanya, jika ia memimpin, “serangan semacam itu” tidak akan pernah terjadi.

    Menurut Trump, Putin tidak menghormati Biden, itu yang membuat situasi berbeda jika Trump yang memimpin.

    Trump juga menambahkan bahwa pemerintahannya sebelumnya sudah mempertimbangkan masalah terkait pengiriman senjata ke Ukraina.

    Ia berpendapat, Uni Eropa (UE) seharusnya mengambil peran yang lebih besar dalam mendukung Ukraina dalam konflik ini.

    Trump menilai, Biden tidak mampu mengelola hubungan internasional dengan baik, terutama dengan Putin, yang menurutnya sangat cerdas dan paham situasi.

    Trump Klaim Desak Xi Jinping Campur Tangan Setop Perang Ukraina

    Donald Trump mengungkapkan, ia telah mendesak Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk campur tangan dalam upaya menghentikan perang di Ukraina.

    Trump menyatakan bahwa ia memberi tahu Xi bahwa Tiongkok memiliki “banyak kekuasaan” untuk membantu menyelesaikan konflik ini, sama seperti Amerika Serikat.

    “Saya berkata, ‘Anda harus menyelesaikannya’,” ungkap Trump.

    Meskipun demikian, ia menilai bahwa Xi tidak banyak bertindak terkait hal tersebut, meskipun pembicaraan antara mereka telah berlangsung.

    Rusia Caplok Pemukiman Volkove 

    Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pasukan mereka berhasil merebut pemukiman Volkove di wilayah Donetsk timur, pada Selasa (21/1/2025) .

    Itu adalah sebuah desa yang diperkirakan memiliki sekitar dua lusin penduduk sebelum perang dimulai.

    Di wilayah lain yang lebih utara, tepatnya di kota Kupiansk, serangan menggunakan pesawat nirawak Rusia melukai tiga polisi Ukraina dan dua warga lanjut usia, menurut laporan dari pihak berwenang setempat.

    Pasukan Rusia dilaporkan berada sekitar 2 kilometer di luar kota Kupiansk, berdasarkan informasi dari pejabat setempat dan sumber-sumber terkait.

    Sementara itu, di wilayah selatan Donetsk timur, kepala layanan kereta api nasional menyatakan bahwa pasukan Rusia melancarkan serangan terhadap infrastruktur kereta api, yang menyebabkan tiga anggota staf terluka akibat serangan tersebut.

    Zelensky Berpidato di DAVOS

    Dikutip dari Suspilne, Presiden Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato penting di Forum Ekonomi Dunia di DAVOS.

    Zelensky menekankan bahwa Eropa sedang berada di titik balik dan harus muncul sebagai kekuatan global yang tak bisa diabaikan oleh dunia.

    Ia menyatakan bahwa saat ini, perhatian global lebih terfokus pada Amerika Serikat.

    Yang menjadi sorotan terutama tentang kebijakan pemerintahan Donald Trump, aliansi internasional, serta langkah-langkah yang akan diambil untuk mengakhiri perang.

    Zelensky juga menekankan pentingnya bagi Eropa untuk bersaing dengan kekuatan besar lainnya dalam hal prioritas, aliansi strategis, dan pengembangan teknologi untuk memastikan benua ini tidak tertinggal dalam percaturan global.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)

  • Donald Trump Umumkan Investasi Swasta US0 Miliar untuk AI

    Donald Trump Umumkan Investasi Swasta US$500 Miliar untuk AI

    Jakarta, FORTUNE – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan  Investasi sektor swasta bernilai besar atau sekitar US$500 miliar, untuk mendanai pengembangan infrastruktur Artificial Intelligence (AI). Investasi ini dilakukan untuk menjadikan AS tetap unggul dalam bidang teknologi yang sangat penting bagi kemajuan dunia bisnis. 

    Menurut Trump, dengan adanya investasi ini, kekuatan AS akan mampu melampaui negara-negara lain, khususnya dalam hal pengembangan AI yang sangat dibutuhkan oleh dunia bisnis. Dalam pengumuman tersebut, ia mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan besar, termasuk pembuat ChatGPT OpenAI, SoftBank, dan Oracle, berencana mendirikan sebuah usaha patungan bernama Stargate. 

    Rencana ini melibatkan pembangunan pusat data serta penciptaan lebih dari 100.000 lapangan kerja di AS. Perusahaan-perusahaan yang terlibat, bersama dengan mitra Stargate lainnya, telah berkomitmen untuk menginvestasikan dana sebesar US$100 miliar, sementara sisa dari investasi tersebut diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu empat tahun mendatang.

    Dalam acara peluncuran tersebut, CEO SoftBank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan Ketua Oracle Larry Ellison turut hadir dan bergabung dengan Trump di Gedung Putih.

    Larry Ellison sendiri mengungkapkan bahwa pusat data pertama yang akan menjadi bagian dari proyek Stargate ini sudah mulai dibangun di Texas. Pada proyek tersebut, rencananya  dibangun dua puluh unit pusat data, masing-masing dengan ukuran sekitar 46.451,52 meter persegi. 

    Pusat data ini dirancang untuk mendukung pengembangan AI yang dapat menganalisis catatan kesehatan elektronik serta membantu para dokter dalam memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien. Dengan fasilitas semacam itu, diharapkan teknologi AI dapat menjadi solusi dalam dunia medis yang semakin berkembang.

    Para eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar yang terlibat dalam proyek ini pun memuji Presiden Trump atas dukungannya terhadap proyek tersebut. Mereka menyatakan bahwa tanpa dukungan dari Trump, proyek besar itu sulit terlaksana. 

    “Kami tidak akan memutuskan untuk melakukan ini, kecuali Anda menang,”  kata Masayoshi Son, mengacu pada kemenangan Trump dalam pemilu sebelumnya, dikutip dari Reuters pada Rabu (22/1).

    “Agar AGI dapat dibangun di sini, kami tidak akan dapat melakukan ini tanpa Anda, Tuan Presiden,” ujar Sam Altman..

    Pernyataan tersebut menunjukkan pentingnya peran Trump dalam mendukung inisiatif yang dianggap akan membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi di AS.

    Namun demikian, masih belum jelas apakah ini merupakan pembaruan dari sebuah proyek yang sebelumnya telah dilaporkan. Pada Maret 2024, situs web berita teknologi, The Information, pernah melaporkan bahwa OpenAI dan Microsoft tengah membangun sebuah pusat data senilai US$100 miliar yang juga bernama “Stargate”. 

    Pusat data ini diperkirakan akan mencakup superkomputer kecerdasan buatan yang akan diluncurkan pada tahun 2028. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pengumuman terbaru ini adalah kelanjutan dari rencana sebelumnya atau sebuah proyek baru yang terpisah.
     

  • Rusia-China Bahas Nasib Hubungan Mereka di Era Trump

    Rusia-China Bahas Nasib Hubungan Mereka di Era Trump

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping tentang kedekatan hubungan mereka sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat.

    Dalam panggilan video yang berlangsung lebih dari 1,5 jam pada Selasa (21/01), Putin dan Xi membahas prospektif hubungan negara mereka selama masa pemerintahan Donald Trump.

    Keduanya punya hubungan pribadi yang kuat, dan semakin erat setelah Putin menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Cina menjadi pelanggan utama minyak dan gas Rusia dan sumber teknologi utama di tengah sanksi Barat yang luas terhadap Moskow.

    Dalam percakapan dengan Xi, Putin menekankan bahwa hubungan Rusia-Cina didasarkan pada kepentingan bersama, kesetaraan, dan saling menguntungkan, dengan mencatat bahwa hubungan tersebut “tidak bergantung pada faktor politik internal dan lingkungan internasional saat ini.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Kami bersama-sama mendukung pengembangan tatanan global multipolar yang lebih adil, dan berupaya untuk memastikan keamanan yang tak terpisahkan di Eurasia dan dunia secara keseluruhan,” kata Putin kepada Xi dalam pernyataan yang disiarkan oleh TV pemerintah Rusia. “Upaya bersama oleh Rusia dan Cina memainkan peran penting dalam menstabilkan urusan global.”

    Xi juga memuji eratnya kerja sama mereka dengan menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Putin guna “memimpin hubungan Cina-Rusia ke tingkat yang lebih tinggi, mengatasi ketidakpastian lingkungan eksternal dengan stabilitas dan ketahanan hubungan Cina-Rusia,” dan “menjaga keadilan dan kewajaran internasional.”

    Putin, Xi Jinping berharap hubungan positif dengan Trump

    Meski mereka tidak secara langsung menyebut Trump dalam cuplikan panggilan telepon yang disiarkan di televisi, Kremlin mengatakan bahwa mereka menyinggung kemungkinan kontak dengan pemerintahan baru AS.

    Presiden Cina berbicara melalui telepon dengan Trump pada hari Jumat (17/01) dan menyatakan harapan untuk hubungan positif dengan AS.

    Trump mengancam akan mengenakan tarif dan tindakan lain terhadap Cina pada masa jabatan keduanya.

    Penasihat urusan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, mengatakan kepada wartawan bahwa panggilan telepon Putin-Xi telah direncanakan sebelumnya dan tidak secara khusus dikaitkan dengan pelantikan Trump. Namun, ia mencatat bahwa Xi memberi pengarahan kepada Putin tentang hal itu.

    Putin dan Xi Jinping menyatakan kesiapan untuk mengembangkan hubungan dengan Washington atas dasar saling menguntungkan dan saling menghormati jika tim Trump menunjukkan minat dalam hal itu, katanya.

    Putin, yang belum berbicara dengan Trump, mengucapkan selamat kepadanya atas pelantikannya dalam pidato yang disiarkan televisi selama panggilan video dengan para pejabat dan menyambut baik niatnya untuk membuka dialog dengan Moskow.

    Trump mengatakan kepada wartawan hari Senin (21/01) setelah menjabat bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengatakan kepadanya bahwa ia ingin membuat kesepakatan damai dan berharap Putin akan setuju. Trump menambahkan bahwa jika tidak mencapai kesepakatan, Putin berpotensi menghancurkan perekonomian Rusia.

    Ushakov mengelak mengomentari pernyataan Trump, dengan mengatakan Kremlin sedang menunggu “proposal konkret yang dapat menjadi dasar untuk kontak.”

    “Kami terbuka dan siap untuk dialog serius dengan pemerintahan baru AS mengenai konflik Ukraina, dan jika sinyal yang relevan datang dari Washington, kami akan menerimanya dan siap untuk melakukan pembicaraan,” katanya. Namun ia menambahkan bahwa Kremlin belum menerima sinyal tersebut.

    Moskow siap “berdialog tentang Ukraina” dengan Trump

    Berbicara kepada Dewan Keamanan Rusia pada hari Senin, Putin memuji keterbukaan Trump untuk berdialog. “Kami mendengar pernyataan dari Trump dan anggota timnya tentang keinginan mereka untuk memulihkan kontak langsung dengan Rusia,” kata Putin.

    “Kami juga mendengar pernyataannya tentang perlunya melakukan segala hal untuk mencegah Perang Dunia III. Kami tentu menyambut baik pendekatan tersebut dan mengucapkan selamat kepada presiden terpilih AS atas pelantikannya.”

    Putin juga menekankan bahwa dialog harus didasarkan pada “dasar yang setara dan saling menghormati, dengan mempertimbangkan peran penting negara kita dalam beberapa isu utama dalam agenda global, termasuk penguatan stabilitas dan keamanan global.”

    Moskow terbuka untuk berdialog dengan pemerintahan Trump terkait Ukraina, kata Putin. Ia juga menekankan perlunya menghormati kepentingan Rusia dan menambahkan bahwa “hal terpenting adalah menyingkirkan akar penyebab krisis.”

    Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada hari Rabu (22/01) mengatakan Moskow melihat celah untuk menjalin kesepakatan dengan pemerintahan baru AS di bawah Presiden Donald Trump, kantor berita Interfax melaporkan.

    “Saat ini, kami tidak dapat mengatakan apa pun tentang tingkat kapasitas pemerintahan yang akan datang untuk bernegosiasi, tetapi tetap saja, dibandingkan dengan keputusasaan dalam setiap aspek dari kepala Gedung Putih sebelumnya (Joe Biden), ada peluang, meskipun kecil,” kata Ryabkov, menurut Interfax.

    ae/yf (AP, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Usai Dilantik, Trump Gagalkan 1.660 Pengungsi Afghanistan Terbang ke AS

    Usai Dilantik, Trump Gagalkan 1.660 Pengungsi Afghanistan Terbang ke AS

    Kabul

    Nyaris 1.660 pengungsi Afghanistan, yang telah mendapatkan izin untuk bermukim di Amerika Serikat (AS), gagal terbang ke AS karena kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump. Hal ini terjadi karena Trump menangguhkan program pengungsi AS yang diberlakukan selama pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.

    Laporan pejabat AS dan advokat terkemuka untuk permukiman kembali para pengungsi, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/1/2025), menyebut penerbangan para pengungsi Afghanistan, yang juga mencakup keluarga personel militer AS yang bertugas aktif, dibatalkan berdasarkan perintah Trump tersebut.

    Mereka yang gagal berangkat ke AS termasuk anak-anak di bawah umur tanpa pendamping yang menunggu pertemuan kembali dengan keluarga mereka yang ada di AS, serta warga Afghanistan yang berisiko menjadi target pembalasan Taliban karena bertempur untuk pasukan pemerintah Afghanistan yang didukung AS.

    Shawn VanDiver selaku kepala #AfghanEvac — koalisi veteran AS dan kelompok advokasi, menyebut keputusan AS itu memberikan ketidakpastian bagi ribuan warga Afghanistan lainnya yang telah mendapatkan persetujuan untuk dimukimkan kembali sebagai pengungsi di wilayah AS, namun belum mendapatkan penerbangan dari Afghanistan atau dari negara tetangganya, Pakistan.

    Trump menjadikan tindakan keras terhadap imigrasi sebagai janji besarnya dalam kemenangan pilpres tahun 2024, sehingga nasib program pengungsi AS masih belum jelas sejauh ini.

    Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS, yang mengawasi program pengungsi AS, belum memberikan tanggapan mereka atas situasi tersebut.

    “Warga Afghan dan para advokat panik. Saya harus mengisi ulang ponsel saya empat kali hari ini karena begitu banyak orang yang menelepon saya,” ucap VanDiver dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Donald Trump Umumkan Investasi AI di Amerika Serikat, Segini Nilainya – Page 3

    Donald Trump Umumkan Investasi AI di Amerika Serikat, Segini Nilainya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump mengumumkan investasi sektor swasta senilai USD 500 miliar atau sekitar Rp 8,1 kuadriliun untuk mendanai infrastruktur Kecerdasan Buatan (artificial intelligence/AI) di negara itu.

    Mengutip Channel News Asia, Rabu (22/1/2025) Donald Trump mengatakan, ChatGPT OpenAI, SoftBank, dan Oracle berencana mendirikan usaha patungan bernama Stargate, yang akan membangun pusat data dan menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan di AS.

    Perusahaan-perusahaan ini, bersama dengan pendukung ekuitas Stargate lainnya, telah berkomitmen untuk menggelontorkan USD 100 miliar, dengan sisa investasi diharapkan akan terjadi selama empat tahun ke depan.

    CEO SoftBank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan Ketua Oracle Larry Ellison bergabung dengan Trump di Gedung Putih untuk peluncuran tersebut. Ellison menyebut, pusat data pertama dari proyek ini sudah dalam tahap pembangunan di Texas. Secara total, 20 pusat data akan dibangun, masing-masing seluas setengah juta kaki persegi. 

    Proyek tersebut dapat mendukung AI yang menganalisis catatan kesehatan elektronik dan membantu dokter merawat pasien mereka, kata Ellison. “Kami tidak akan memutuskan untuk melakukan ini (tanpa Anda),” kata Son kepada Trump.

    Tidak diketahuu jelas apakah pengumuman tersebut merupakan pembaruan dari usaha yang dilaporkan sebelumnya.

    Pada Maret 2024, The Information, sebuah situs web berita teknologi, melaporkan OpenAI dan Microsoft sedang mengerjakan rencana untuk proyek pusat data senilai USD 100 miliar yang akan mencakup superkomputer kecerdasan buatan yang juga disebut “Stargate” yang akan diluncurkan pada 2028.

    Trump Cabut Perintah Eksekutif AI yang Dicanangkan Joe Biden 

    Investasi terbaru diumumkan usai Trump mencabut perintah eksekutif 2023 yang ditandatangani oleh Joe Biden yang berupaya mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh Kecerdasan Buatan terhadap konsumen, pekerja, dan keamanan nasional.

    Perintah Biden mengharuskan pengembang sistem AI yang menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional AS, ekonomi, kesehatan publik, atau keselamatan untuk membagikan hasil uji keamanan dengan pemerintah AS, sesuai dengan Undang-Undang Produksi Pertahanan, sebelum dirilis ke publik.

     

  • Ke Bulan atau Mars? NASA Menanti Keputusan Donald Trump

    Ke Bulan atau Mars? NASA Menanti Keputusan Donald Trump

    Jakarta

    Saat pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Donald Trump mengambil alih kendali Gedung Putih, muncul spekulasi yang menggebu-gebu tentang bagaimana kebijakannya akan membentuk kembali arah dan prioritas NASA, serta sektor antariksa yang lebih luas.

    Perubahan yang cepat dan mendalam dapat memengaruhi sejumlah bidang antariksa, seperti masa depan program eksplorasi Bulan Artemis, roket mana yang disukai atau dibatalkan, tingkat pendanaan untuk ilmu Bumi dan iklim, serta operasi NASA itu sendiri.

    Pertempuran akan terjadi selama beberapa bulan dan tahun mendatang untuk memutuskan arah dan tingkat sejumlah program dan badan AS, dengan desakan dan tarik-menarik antara faksi-faksi yang menyerukan pemotongan anggaran atau peningkatan pengeluaran di bidang-bidang utama. Berikut adalah beberapa masalah besar dan faktor-faktor yang dapat menentukan nasib mereka.

    Bulan atau Mars

    Dikutip dari Space.com, salah satu masalah besar dengan implikasi yang berpotensi berdampak besar pada arah NASA, hubungan AS dengan mitra antariksa internasionalnya dan geopolitik, adalah masa depan program Artemis.

    Artemis, yang didirikan oleh pemerintahan Trump pertama (periode 2017-2021) dengan tujuan mengembalikan manusia ke Bulan, dan dilanjutkan oleh pemerintahan Biden (2021-2025), mengalami penundaan beberapa tahun dari jadwal, dengan pengawasan ketat seputar penundaan dan masalah teknis.

    Elon Musk, kepala SpaceX yang merupakan miliarder, bagian yang sangat aktif dari kampanye pemilihan Trump, dan salah satu pemimpin Department of Government Efficiency, menyatakan di platform media sosial X pada 3 Januari bahwa manusia akan menuju Mars.

    “Kita akan langsung menuju Mars. Bulan adalah pengalih perhatian,” tulisnya.

    Namun, terlepas dari semua pengaruh Musk yang tampak, mungkin tidak mudah untuk mengubah dan mendefinisikan ulang arah NASA, dengan Kongres AS memiliki pengaruh besar dalam setiap perkembangan.

    “Pemerintahan Trump yang baru mungkin mencoba untuk melewatkan program ke Bulan dan langsung menuju Mars, tetapi saya perkirakan mereka akan menghadapi reaksi keras yang sama dari Kongres seperti yang dialami Obama ketika ia mengusulkan hal itu pada 2010,” kata Marcia Smith, yang memiliki pengalaman kebijakan luar angkasa selama 40 tahun dan merupakan pendiri dan editor SpacePolicyOnline.

    “Kongres menginginkan program Bulan-ke-Mars, bukan salah satu atau yang lain,” tandasnya.

    (rns/rns)