Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Populer Internasional: Trump Kirim Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko – Strategi Bertahan Hamas – Halaman all

    Populer Internasional: Trump Kirim Tentara Tambahan ke Perbatasan Meksiko – Strategi Bertahan Hamas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

    Presiden AS Donald Trump mengirimkan 1500 tentara tambahan ke perbatasan Meksiko, ada apa?

    Media Timur Tengah membongkar strategi bertahan Hamas di Gaza yang membuat Israel menggila.

    Meski gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza, Israel rupanya dilaporkan ingin segera melanjutkan perang.

    Berikut berita selengkapnya.

    1. Trump Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Perbatasan AS-Meksiko, Total Jadi 4.000 Personel

    Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, Senin (20/1/2025). (Tangkapan layar YouTube White House)

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan penambahan 1.500 tentara tambahan di perbatasan AS-Meksiko.

    Keputusan ini menjadikan jumlah tentara yang dikerahkan di perbatasan mencapai total 4.000 personel.

    “Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menambah 1.500 tentara di perbatasan selatan Amerika Serikat,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dikutip dari AFP.

    Tentara tambahan ini terdiri dari 1.000 personel angkatan darat dan 500 marinir.

    Pasukan tambahan ini akan bergabung dengan sekitar 2.200 tentara aktif dan ribuan tentara Garda Nasional yang sudah ditempatkan di perbatasan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Media Timur Tengah Bongkar Strategi Bertahan Hamas di Gaza yang Buat Israel ‘Gila’

    Salah satu media Timur Tengah, The Cradle, menyebut strategi bertahan para pejuang Hamas di Jalur Gaza telah membuat Israel “gila”.

    The Cradle mengatakan pembebasan tiga warga Israel yang disandera Hamas memicu sorotan besar dari media-media Israel.

    Lalu, peristiwa dramatis berupa keluarnya para pejuang Hamas dari puing-puing bangunan telah meruntuhkan narasi resmi pejabat Israel mengenai perang di Gaza dan perlakuan Hamas terhadap para sandera.

    Warga Israel pun bertanya mengenai apa yang dilakukan Israel di Gaza selama 15 bulan belakangan.

    “Brigade Al Qassam (sayap militer Hamas) mengatur setiap detail peristiwa itu untuk memastikan dampaknya. Mulai dari kantong berisi hadiah hingga seragam pejuang, pertunjukan itu memperlihatkan perhitungan yang akurat,” kata media itu.

    “Sebuah pawai militer bahkan digelar di Lapangan Saraya, sebuah area yang dikepung oleh pasukan pendudukan Israel.”

    Menurut media itu, Hamas sengaja memilih menggelar pawai di sana untuk menyimbolkan kekalahan Israel.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Israel Meminta Waktu 30 Hari Lagi untuk Menarik Diri dari Lebanon, Begini Kata Media Israel Haaretz

    Surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan bahwa pendudukan Israel terlibat dalam diskusi ekstensif dalam upaya untuk memperpanjang jangka waktu penarikannya dari Lebanon selatan.

    Pendudukan Israel telah meminta Amerika Serikat untuk menunda penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan selama 30 hari setelah batas waktu yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata. 

    Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui rincian tersebut yang berbicara kepada surat kabar Israel Haaretz .

    Menurut publikasi tersebut, Amerika Serikat, Prancis, Lebanon, dan pendudukan Israel tengah melakukan diskusi intensif terkait masalah ini, sebagaimana dilaporkan oleh sumber diplomatik Prancis. 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Israel Segera Lanjutkan Perang Usai Kaget Lihat Petempur Hamas Muncul dalam Sekejap Mata di Gaza

    Media Amerika Serikat (AS) The New York Times memberikan ulasan terkait kemunculan personel milisi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, pada hari pertama gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza pada 19 Januari 2025 silam.

    Pada laporan yang diterbitkan pada Kamis (23/1/2025) itu, media tersebut menggambarkan kalau kemunculan para petempur gerakan Palestina ini menunjukkan kalau Hamas masih menguasai Jalur Gaza terlepas dari bombardemen gila-gilaan Israel selama 15 bulan perang.

    Ulasan itu menambahkan, kemunculan para pejuang Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, beserta personel keamanan dengan seragam, senjata, dan mobil mereka “dalam sekejap mata”, mengejutkan pihak militer Israel.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Kelanjutan Hubungan Trump dan Kim Jong Un di Periode Terbaru

    Kelanjutan Hubungan Trump dan Kim Jong Un di Periode Terbaru

    Jakarta

    Donald Trump memiliki hubungan dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada periode pertama menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2017 hingga 2021. Pada periode keduanya kali ini, Trump mengatakan akan kembali menghubungi Kim Jong Un.

    Diketahui, Trump memiliki hubungan diplomatik yang tergolong langka dengan Kim Jong Un yang sangat tertutup. Trump tidak hanya bertemu langsung dengan Kim Jong Un, tapi juga menyebut mereka berdua telah “jatuh cinta”.

    Trump menyebut Kim Jong Un, yang telah ditemuinya sebanyak tiga kali, sebagai “sosok yang pintar”.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) baru AS, Marco Rubio mengakui, dalam sidang konfirmasi penunjukannya, bahwa upaya tersebut tidak menghasilkan kesepakatan jangka panjang untuk mengakhiri program nuklir Korut.

    Ketika ditanya dalam wawancara dengan Fox News soal rencananya untuk Kim Jong Un dan apakah dia akan “menghubungi” pemimpin Korut tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025), Trump mengiyakan.

    “Saya akan melakukannya, iya. Dia menyukai saya,” jawab Trump dalam wawancara tersebut.

    Namun Trump tidak menyebutkan lebih spesifik soal kapan komunikasi dengan pemimpin Korut itu akan dilakukan, dan apa yang akan dibahas keduanya.

    Pernyataan terbaru Trump soal Kim Jong Un ini disampaikan setelah Korut mengatakan negaranya sedang mengupayakan senjata nuklir untuk menangkal ancaman dari AS dan sekutunya, Korea Selatan (Korsel).

    Pyongyang dan Seoul secara teknis masih berperang sejak tahun 1950-1953 silam, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

    Hubungan Trump dan Kim Jong Un

    Donald Trum dan Kim Jong Un (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

    Trump dan Kim Jong Un memiliki hubungan yang sangat kuat selama masa jabatan pertama Trump. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Trump menggambarkan hubungan antara dirinya dan Kim Jong Un sebagai “sangat, sangat baik” dan dia menyebut pemimpin Korut itu sebagai “sosok yang pintar”.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump bertemu Kim Jong Un dalam tiga kesempatan terpisah antara tahun 2018 dan tahun 2019.

    Namun setelah Trump meninggalkan Gedung Putih, rezim Kim Jong Un melakukan rentetan uji coba senjata dan peluncuran rudal, bahkan memamerkan program nuklirnya.

    AS dan negara-negara lainnya memperingatkan bahwa program nuklir Korut mengganggu stabilitas, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan beberapa resolusi yang melarang upaya-upaya Pyongyang terkait program tersebut.

    Trump Ingin Kesepakatan dengan Sekutu Korut

    Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengenang upayanya mewujudkan kesepakatan dengan sekutu Korut, seperti Rusia dan China, pada akhir masa jabatan pertamanya. Upaya tahun 2019 itu akan menetapkan batasan baru bagi senjata nuklir Moskow yang tidak diregulasi dan membujuk Beijing bergabung dengan pakta pengendalian senjata.

    “Saya hampir mencapai kesepakatan. Saya akan mencapai kesepakatan dengan (Presiden Vladimir) Putin mengenai denuklirisasi… Tapi kita mengalami pemilu yang buruk yang mengganggu kita,” ucapnya, merujuk pada kekalahannya dari mantan Presiden Joe Biden dalam pemilu tahun 2020.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Tolak 2 Pilar Pajak Global, Sri Mulyani Blak-blakan soal Dampaknya ke RI

    Trump Tolak 2 Pilar Pajak Global, Sri Mulyani Blak-blakan soal Dampaknya ke RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, penolakan Presiden AS Donald Trump atas penerapan dua pilar pajak global akan berdampak ke negara-negara lain termasuk Indonesia.

    Sri Mulyani menjelaskan Indonesia akan menghormati segala keputusan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Trump termasuk soal keputusan kebijakan penolakan atas penerapan dua pilar pajak global.

    “Namun karena Amerika adalah negara terbesar di dunia, pasti bisa berdampak ke seluruhnya,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025).

    Kendati demikian, bendahara negara itu tidak menjelaskan apakah keputusan Trump itu akan berdampak ke kemampuan pemerintah Indonesia memungut pajak dari perusahaan multinasional asal AS—meskipun Indonesia sudah menerapkan pajak minimum global 15% sesuai PMK No. 136/2024.

    Pemerintah Indonesia, sambungnya, hanya bisa terus memantau dinamika yang terjadi akibat berbagai keputusan yang dikeluarkan pemerintah baru AS. Dia menegaskan pemerintahan akan terus berusaha memperkuat fundamental ekonomi.

    “Kita terus memperbaiki dan memperkuat resilien dari perekonomian kita,” jelas Sri Mulyani.

    Sebelumnya, Trump resmi mengeluarkan memorandum yang menyatakan bahwa Negeri Paman Sam tidak akan mengikuti kesepakatan dari solusi 2 Pilar Pajak Global.

    Padahal, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah sepakat untuk menerapkan dua pilar pajak global itu bersama Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).

    Dalam bagian pertama memorandum tersebut, Trump meminta menteri keuangan dan perwakilan tetap Amerika Serikat (AS) di OECD untuk menarik diri dari kesepakatan tersebut.

    “Setiap komitmen yang dibuat oleh pemerintahan sebelumnya atas nama Amerika Serikat sehubungan dengan Kesepakatan Pajak Global tidak memiliki kekuatan atau pengaruh di Amerika Serikat tanpa adanya tindakan oleh Kongres yang mengadopsi ketentuan-ketentuan yang relevan dari Kesepakatan Pajak Global,” ujar Trump seperti tercantum di laman resmi White House, dikutip pada Selasa (21/1/2025).

    Menteri Keuangan dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau United States Trade Representative (USTR) akan mengambil semua langkah tambahan yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya untuk mengimplementasikan temuan-temuan dari memorandum ini.

    Trump menilai bahwa kesepakatan pajak global OECD yang didukung oleh pemerintahan sebelumnya memungkinkan yurisdiksi lain memajaki penghasilan dari AS ekstrateritorial atas pendapatan Amerika.

    Alhasil, kebijakan tersebut membatasi kemampuan AS untuk memberlakukan kebijakan pajak yang melayani kepentingan bisnis dan pekerja AS. 

    Bagi Trump, memorandum itu juga menjadi momen dalam merebut kembali kedaulatan dan daya saing ekonomi AS. 

    Adapun untuk melindungi kepentingan bisnis dan pekerja AS dari tindakan pajak yang diskriminatif, Trump menginstruksikan menteri keuangan dan USTR menyelidiki kebijakan pajak di negara lain yang tidak mematuhi peraturan pajak dengan AS. 

    Bahkan, Trump meminta penyelidikan terkait negara-negara yang akan memberlakukan pajak yang akan berdampak pada perusahaan-perusahaan AS. 

    Untuk itu, Trump ingin menteri keuangannya untuk membuat daftar langkah yang mungkin diambil untuk melindungi perusahaan dan pekerja AS sebagai tanggapan atas ketidakpatuhan atau aturan pajak tersebut. 

    “Menteri Keuangan akan menyampaikan temuan dan rekomendasi kepada Presiden, melalui Asisten Presiden untuk Kebijakan Ekonomi, dalam waktu 60 hari,” tulisnya. 

    Sebagai informasi, satu per satu negara-negara yang tergabung dalam OECD mengimplementasi kebijakan dua pilar pajak global, termasuk Indonesia yang baru saja resmi menerapkan Pilar 2 yaitu pajak minimum global 15% per 1 Januari 2025.

    Sebagai informasi, solusi dua pilar adalah kebijakan perpajakan internasional yang bertujuan untuk mengatasi tantangan perpajakan yang dihadapi pemerintah dan perusahaan multinasional. Solusi ini terdiri dari dua pilar, yaitu Pilar 1 dan Pilar 2.

    Di mana Pilar 1 memungkinkan suatu negara mengalokasikan kembali sebagian laba perusahaan multinasional ke negara tempat mereka menjual produk dan layanan. Sementara Pilar 2 terkait penerapan pajak minimum global sebesar 15% atas laba perusahaan global beromzet minimal 750 juta euro.

  • Sempat Ragu, Trump Kini Berharap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Dipertahankan – Halaman all

    Sempat Ragu, Trump Kini Berharap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Dipertahankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan kesepakatan gencatan senjata Gaza harus dipertahankan.

    Sebab, kata Donald Trump, Israel terus berperang dalam “perang multifront” yang kini meluas hingga ke Tepi Barat yang diduduki.

    Sambil menunjukkan optimisme yang hati-hati, Donald Trump memperingatkan, “Kesepakatan itu harus dipertahankan, tetapi jika tidak, akan ada banyak masalah.”

    Diberitakan The New Arab, pernyataan Trump ini melunakkan pernyataan sebelumnya.

    Pekan lalu, Donald Trump menyatakan keraguan mengenai keberlangsungan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Komentarnya muncul saat operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki memasuki hari keempat pada Jumat (24/1/2025).

    Menurut pejabat kesehatan Palestina, 12 warga Palestina telah tewas dan 40 lainnya terluka sejak operasi dimulai.

    Ini menandai serangan militer besar ketiga Israel di Jenin dalam waktu kurang dari dua tahun.

    Eskalasi ini telah memicu peringatan dari Prancis dan Yordania, yang mendesak agar tidak terjadi kekerasan lebih lanjut di Tepi Barat, yang telah mengalami peningkatan ketegangan tajam sejak dimulainya perang di Gaza.

    Trump Tak Yakin Kesepakatan Gencatan Senjata Akan Berhasil

    Sebelumnya, Donald Trump mengatakan dia tidak yakin kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan terwujud.

    Ketika ditanya oleh seorang reporter saat kembali ke Gedung Putih apakah kedua pihak akan mempertahankan gencatan senjata dan melanjutkan perjanjian, Trump berkata, “Saya tidak yakin.”

    “Itu bukan perang kita; itu perang mereka. Tapi saya tidak yakin,” kata Trump, Senin (20/1/2025), dikutip dari Arab News.

    Namun, Trump mengatakan ia yakin Hamas telah “dilemahkan” dalam perang yang dimulai dengan serangan tak terduga pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

    “Saya melihat gambar Gaza. Gaza seperti lokasi pembongkaran besar-besaran,” lanjut Trump.

    Diketahui, pada Minggu (19/1/2025), Israel dan Hamas mulai melaksanakan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera dan tahanan.

    Rencana tersebut awalnya diuraikan oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden, pada bulan Mei dan didorong setelah diplomasi bersama yang tidak biasa oleh utusan Biden dan Donald Trump.

    Trump, sambil mendorong kesepakatan itu, juga telah menjelaskan bahwa ia akan dengan teguh mendukung Israel.

    Dalam salah satu tindakan pertamanya, ia mencabut sanksi terhadap pemukim ekstremis Israel di Tepi Barat yang dijatuhkan oleh pemerintahan Biden atas serangan terhadap warga Palestina.

    Kesepakatan gencatan senjata muncul pada Rabu (15/1/2025) setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS untuk menghentikan perang di Gaza.

    Kesepakatan tersebut menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap.

    Puluhan sandera yang ditawan oleh Hamas akan dibebaskan sebagai ganti ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

    Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. (Quds News Network)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dilansir Al Jazeera, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina lagi di Tepi Barat yang diduduki saat rencana diumumkan untuk memperluas serangan militer mereka ke kamp pengungsi Jenin yang telah menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya sejak Selasa di seluruh provinsi Jenin.

    Militer dan badan intelijen Israel mengatakan bahwa “serangkaian operasi” akan dilakukan di Jenin saat Israel berperang dalam “perang multi-front” yang kini telah bergeser ke Tepi Barat yang diduduki.

    Saat truk bantuan kemanusiaan terus mengalir ke Gaza, badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa warga Palestina yang kembali ke rumah mereka di daerah kantong yang dilanda perang itu akan mendapati sebagian besar dari mereka hancur atau tidak dapat dihuni.

    Pejuang Palestina telah menargetkan pasukan Israel dengan alat peledak di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, sementara pertempuran yang telah berlangsung selama berhari-hari terus berlanjut di daerah yang terkepung tersebut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Presiden Trump di AS dalam “beberapa minggu ke depan”, menurut duta besar Israel untuk PBB Danny Danon.

    Trump mengatakan bahwa ia berpikir kesepakatan gencatan senjata Gaza “harus dipertahankan”, karena laporan media Israel menunjukkan utusan Timur Tengahnya Steve Witkoff akan mengunjungi Israel minggu depan untuk merundingkan tahap kedua.

    Panglima Hamas Hussein Fayyad, yang sebelumnya dilaporkan tewas oleh militer Israel setelah operasi di Jabalia pada bulan Mei, tampaknya muncul dalam keadaan hidup di Gaza.

    Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina telah membantah klaim pihaknya akan mengambil alih beberapa operasi dari badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), karena larangan Israel mulai berlaku pada akhir Januari.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 47.283 warga Palestina dan melukai 111.472 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Putin Siap Berdialog dengan Trump, Tunggu Sinyal Gedung Putih

    Putin Siap Berdialog dengan Trump, Tunggu Sinyal Gedung Putih

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin siap untuk berdialog dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kremlin menyebut Moskow menunggu “sinyal” dari Washington soal dialog kedua kepala negara tersebut.

    “Putin sudah siap. Kami menunggu sinyal (dari AS),” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat berbicara kepada wartawan seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025).

    Baik Trump maupun Putin sama-sama mengatakan bahwa mereka siap bertemu untuk melakukan pembicaraan mengenai Ukraina.

    Trump sebelumnya mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang lebih keras jika Moskow tidak setuju untuk mengakhiri konflik dengan Kyiv.

    Dalam pernyataannya, Peskov mengatakan dirinya tidak dapat berkomentar lebih jauh mengenai pertemuan kedua pemimpin. Dia mengatakan bahwa untuk memprediksi masa depan itu sulit seperti “membaca ampas kopi” — merujuk pada metode meramal masa depan.

    Namun lebih lanjut, Peskov menolak klaim yang dilontarkan Trump bahwa konflik di Ukraina dapat diakhiri dengan menurunkan harga minyak Rusia.

    “Konflik ini tidak bergantung pada harga minyak,” tegas Peskov.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Deportasi Massal Dimulai di AS, Ratusan Imigran Ilegal Ditangkap

    Deportasi Massal Dimulai di AS, Ratusan Imigran Ilegal Ditangkap

    Washington DC

    Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap ratusan imigran ilegal dan mendeportasi ratusan orang lainnya dalam operasi massal yang dilakukan beberapa hari setelah Presiden Donald Trump memulai masa jabatan keduanya. Gedung Putih menyebutnya sebagai deportasi massal terbesar dalam sejarah AS.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025), Gedung Putih mengumumkan bahwa sebanyak 538 imigran ilegal telah ditangkap oleh pemerintahan Trump, sedangkan ratusan imigran ilegal lainnya diterbangkan keluar AS dengan pesawat militer dalam operasi deportasi massal.

    “Pemerintahan Trump menangkap 538 penjahat imigran ilegal,” ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam pernyataan via media sosial X.

    “Operasi deportasi massal yang terbesar dalam sejarah sedang berlangsung. Janji telah dibuat. Janji ditepati,” sebut Leavitt.

    Trump telah menjanjikan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal selama kampanye pilpres tahun lalu. Dia memulai masa jabatan keduanya pekan ini dengan serangkaian tindakan eksekutif yang bertujuan merombak izin masuk ke wilayah AS.

    Pada hari pertamanya menjabat, Trump menandatangani perintah yang menetapkan “darurat nasional” di perbatasan selatan dan mengumumkan pengerahan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan tersebut, serta berjanji untuk mendeportasi “orang-orang asing yang kriminal”.

    Diperkirakan ada 11 juta imigran tanpa dokumen resmi di AS pada saat ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perintah Trump Buka Dokumen Pembunuhan JFK, Elon Musk: Awesome!

    Perintah Trump Buka Dokumen Pembunuhan JFK, Elon Musk: Awesome!

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembukaan dokumen rahasia negara terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy (JFK). Banyak netizen Amerika bereaksi termasuk Elon Musk.

    Perintah yang diteken Trump meliputi penerbitan yang penuh dan lengkap dari dokumen-dokumen soal JFK, tanpa penyuntingan yang dia setujui pada 2017 lalu ketika dia pernah menerbitkan sebagian besar dokumen-dokumen itu ke publik.

    Trump meneken perintah pembukaan dokumen rahasia negara mengenai kasus besar dari dekade 1960-an itu. Dokumen yang hendak dibuka termasuk pembunuhan terhadap adik JFK yakni Robert F Kennedy, serta pembunuhan terhadap aktivis hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

    “Merupakan kepentingan nasional untuk pada akhirnya merilis semua catatan berkaitan dengan pembunuhan-pembunuhan itu tanpa penundaan,” kata Trump kepada wartawan seraya meneken perintah di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, dilansir AFP, Jumat (24/1/2025).

    Peristiwa pembunuhan JFK tersebut telah memicu aneka teori konspirasi setelah 60 tahun berlalu. Itu sebabnya reaksi netizen Amerika langsung ramai di media sosial seperti X.

    Bahkan, CEO X yaitu Elon Musk sampai ikut berkomentar dan menyambut positif. Pun demikian dengan rakyat Amerika, mereka bilang sudah waktunya kebenaran diungkap, dan warga Amerika berhak untuk tahu. Inilah ucapan Elon Musk dan para netizen lainnya.

    [Gambas:Twitter]

    “We deserve the truth!” kata @PregnantRedhead.

    “Everyone is interested,” kata @judy70376769.

    “Absolutely 💯 Fantastic it time that the truth be revealed and closure for the horrible act face judgement,” ujar @CarlaDigru38122.

    “Looking forward to see what happens,” ujar @PierreGBlanchet.

    (fay/fyk)

  • Kelanjutan Hubungan Trump dan Kim Jong Un di Periode Terbaru

    Trump Bilang Akan Kontak Kim Jong Un Lagi, Bahas Apa?

    Pyongyang dan Seoul secara teknis masih berperang sejak tahun 1950-1953 silam, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

    Trump dan Kim Jong Un memiliki hubungan yang sangat kuat selama masa jabatan pertama Trump. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Trump menggambarkan hubungan antara dirinya dan Kim Jong Un sebagai “sangat, sangat baik” dan dia menyebut pemimpin Korut itu sebagai “sosok yang pintar”.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump bertemu Kim Jong Un dalam tiga kesempatan terpisah antara tahun 2018 dan tahun 2019.

    Namun setelah Trump meninggalkan Gedung Putih, rezim Kim Jong Un melakukan rentetan uji coba senjata dan peluncuran rudal, bahkan memamerkan program nuklirnya.

    AS dan negara-negara lainnya memperingatkan bahwa program nuklir Korut mengganggu stabilitas, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan beberapa resolusi yang melarang upaya-upaya Pyongyang terkait program tersebut.

    Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengenang upayanya mewujudkan kesepakatan dengan sekutu Korut, seperti Rusia dan China, pada akhir masa jabatan pertamanya. Upaya tahun 2019 itu akan menetapkan batasan baru bagi senjata nuklir Moskow yang tidak diregulasi dan membujuk Beijing bergabung dengan pakta pengendalian senjata.

    “Saya hampir mencapai kesepakatan. Saya akan mencapai kesepakatan dengan (Presiden Vladimir) Putin mengenai denuklirisasi… Tapi kita mengalami pemilu yang buruk yang mengganggu kita,” ucapnya, merujuk pada kekalahannya dari mantan Presiden Joe Biden dalam pemilu tahun 2020.

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Donald Trump Bakal Desak The Fed Pangkas Suku Bunga AS – Page 3

    Donald Trump Bakal Desak The Fed Pangkas Suku Bunga AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan permintaan pertamanya ke the Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

    Donald Trump akan mendesak bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga. Dalam sebuah video pernyataan kepada para pemimpin global di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trump mengatakan ia akan mengupayakan suku bunga AS ke level lebih rendah.

    “Saya akan menuntut agar suku bunga segera turun,” kata Trump, dikutip dari CNBC International, Jumat (24/1/2025).

    “Dan demikian pula, suku bunga harus turun di seluruh dunia. Suku bunga harus mengikuti kita di mana-mana,” ia menambahkan.

    Komentar Donald Trump menandai komunikasi publik pertamanya terhadap pejabat The Fed, yang dalam beberapa waktu terakhir memiliki hubungan kontroversial selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.

    Sejauh ini, Trump sendiri belum membahas pandangannya tentang kebijakan moneter AS, selama pekan pertamanya menjabat di Gedung Putih.

    Namun, selama kampanye presiden pada 2024 lalu Trump mengindikasikan bahwa ia akan berusaha terlibat dalam keputusan suku bunga.

    Ketika diwawancarai wartawan saat itu, Trump mengatakan ia berharap The Fed akan mendengarkannya dan berencana untuk berbicara dengan Powell pada waktu yang tepat.

    Sementara itu, Powell dan anak buahnya menekankan independensi di The Fed. Powell juga berulang kali menegaskan bahwa bank sentral AS tidak membuat keputusan berdasarkan pertimbangan politik. 

    Independensi The Fed dipandang penting untuk pasar yang stabil, meskipun bank sentral telah dikecam dalam beberapa tahun terakhir karena menganggap lonjakan inflasi pada tahun 2021 sebagai “sementara,” yang menyebabkan serangkaian kenaikan suku bunga yang agresif.

    Pasar hampir tidak memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunga acuannya lebih lanjut, yang saat ini ditargetkan dalam kisaran antara 4,25%-4,5% setelah pemangkasan satu poin persentase penuh dalam empat bulan terakhir tahun 2024.

    Menurut data CME Group, para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga pertama kemungkinan akan terjadi pada bulan Juni mendatang dan sekitar 50-50 kemungkinan penurunan suku bunga berikutnya sebelum akhir tahun.

     

  • Trump Berharap Hindari Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

    Trump Berharap Hindari Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

    Pada masa jabatan pertamanya, Trump dengan tegas menarik AS dari perjanjian nuklir Iran, yang dinegosiasikan di bawah mantan Presiden Barack Obama, dan kembali menerapkan sanksi besar-besaran terhadap Teheran.

    Langkah Trump pada saat itu menuai pujian dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang menyebut pemerintahan yang dikelola ulama di Teheran sebagai ancaman nyata.

    Trump, yang saat itu bersumpah akan memberikan tekanan maksimum terhadap Iran, juga memerintahkan serangan pada tahun 2020 yang menewaskan jenderal senior Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad, Irak.

    Namun Trump kemudian terkesan menarik diri dari seruan aksi militer yang lebih luas, dan sejak kembali ke Gedung Putih, dia menjauhkan diri dari para penasihat yang memilih tindakan agresif terhadap Iran.

    Menurut laporan media terkemuka New York Times, Elon Musk, penguasa miliarder dan orang kepercayaan Trump, bertemu dengan seorang pejabat senior Iran setelah pilpres untuk berupaya meredakan ketegangan.

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu