Tempat Fasum: Gedung Putih

  • 5 Populer Internasional: Penyerahan Pertama Jenazah Sandera – Dokter Gaza Muncul di Video Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Penyerahan Pertama Jenazah Sandera – Dokter Gaza Muncul di Video Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer internasional dimulai dari pesan menyakitkan dari Hamas ke PM Isarel, Benjamin Netanyahu saat penyerahan pertama jenazah sandera Israel.

    Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump memangkas dana untuk pasukan keamanan PA sebagai bagian dari pembekuan bantuan asing.

    Di Iran, IRGC membongkar jaringan mata-mata AS dan Israel di wilayah utara negara tersebut.

    Selengkapnya, berikut berita populer Tribunnews di kanal Internasional.

    1. Pesan Menyakitkan dari Hamas ke Netanyahu Saat Penyerahan Gelombang Pertama Jenazah Sandera Israel

    Adegan serah terima jenazah tawanan Israel, di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (20/2/2025), sarat dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan kelompok perlawanan Palestina, Hamas buat pendudukan Israel.

    Khaberni, mengabarkan, pesan-pesan itu menjadi hal ‘menyakitkan’ bagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, karena sebagian besar mengingatkan pada kerugian yang diderita Israel selama perang di Jalur Gaza.

    Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Hamas, menyerahkan gelombang pertama jenazah sandera yang diserahkan sebagai bagian dari fase pertama perjanjian gencatan senjata.

    Hamas menyerahkan jenazah 4 tahanan Israel, termasuk seorang ibu dan dua anaknya dari keluarga Bibas.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dokter Gaza, Hussam Abu Safiya Muncul dalam Video Israel, Tangan Diborgol dan Tampak Lemas

    Direktur rumah sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Dr Hussam Abu Safiya untuk pertama kalinya muncul dalam kondisi memprihatinkan sejak ditangkap Israel pada Desember 2024.

    Dalam sebuah video yang dirilis media Israel pada Rabu (19/2/2025) malam, Abu Safiya terlihat dengan tangan dan kaki diborgol.

    Tidak hanya itu, ia juga tampak kelelahan dan lemas saat dikawal oleh penjaga penjara, dikutip dari Anadolu Ajansi.

    Sebagai salah satu dokter paling terkemuka di Gaza utara, Abu Safiya dikenal karena kegigihannya dalam menyelamatkan nyawa warga Palestina yang terluka di tengah pemboman Israel.

    Namun, pada 28 Desember 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa ia telah ditangkap oleh tentara Israel dari dalam rumah sakit tempatnya bekerja.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Donald Trump Memangkas Dana untuk Pasukan Keamanan PA Sebagai Bagian dari Pembekuan Bantuan Asing

    Gedung Putih telah menangguhkan semua pendanaan untuk pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) sebagai bagian dari pembekuan bantuan asing yang lebih luas, Washington Post melaporkan pada 18 Februari.

    Otoritas Palestina berusaha membuktikan kegunaannya bagi Israel untuk mendapatkan peran dalam pemerintahan Gaza.

    “AS dianggap sebagai donor besar bagi proyek-proyek PA,” termasuk pelatihan keamanan dan pemberdayaan, Brigadir Jenderal Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan Palestina, mengatakan kepada Washington Post.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Garda Revolusi Iran Membongkar Jaringan Mata-mata Amerika Serikat-Israel di Wilayah Utara Iran

    Iran mengumumkan pada 19 Februari bahwa mereka telah membongkar jaringan intelijen yang diduga terkait dengan AS dan Israel di wilayah utara negara itu.

    Jaringan tersebut “beroperasi dengan kedok organisasi amal dan budaya untuk mengumpulkan intelijen,” kata Siavash Moslemi, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di provinsi Mazandaran.

    Jaringan tersebut memasuki Iran “dengan kedok perusahaan dagang, serta pusat budaya dan amal,” dan “berusaha mengumpulkan informasi dan membangun jaringan pengaruh,” Moslemi menuturkan kepada pusat media IRGC.

    Moslemi menambahkan bahwa dinas intelijen AS dan Israel “berusaha menyusup” ke Iran dan melakukan operasi mata-mata “dengan kedok warga negara asing dan pengungsi.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Prajurit IDF Sandera Israel yang Dibebaskan: Hamas Beri Kami Buku Doa Yahudi untuk Paskah

    Agam Berger, seorang wanita tentara Israel yang menjadi sandera Hamas dan baru-baru ini dibebaskan dari Jalur Gaza mengungkapkan hal menarik seputar perlakuan yang dia terima dari anggota Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, semasa dalam penahanan di Gaza.

    Dia menuturkan, personel Al Qassam, memberinya dan rekan-rekannya sebuah “buku doa” selama penahanan mereka.

    Buku ini, kata dia, memungkinkan mereka (para sandera Israel) untuk melakukan ritual keagamaan dan merayakan Paskah.

    Hal itu disampaikan dalam pernyataan Agam yang dilaporkan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth pada Rabu (19/2/2025) malam.

    Seperti diketahui, Agam Berger dibebaskan sekitar dua minggu lalu dalam putaran ketiga pertukaran sandera-tahanan antara Israel dan Hamas dalam kerangka gencatan senjata tahap pertama.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • TikTok Luntang-lantung, Trump Bicara Langsung ke China

    TikTok Luntang-lantung, Trump Bicara Langsung ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) hingga kini masih luntang-lantung. Aplikasi di bawah naungan ByteDance asal China tersebut sempat tutup selama beberapa jam pada 19 Januari 2025.

    Namun, Presiden AS Donald Trump yang kala itu baru dilantik langsung mengeluarkan perintah eksekutif untuk menunda pemblokiran permanen TikTok hingga 90 hari untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

    Artinya, nasib TikTok di AS belum 100% aman. Dalam beberapa kesempatan, Trump memang mengisyaratkan keinginannya agar TikTok tetap beroperasi di AS.

    Kendati demikian, perlu dibuat kesepakatan yang menjadi solusi terbaik bagi semua pihak. Trump ingin agar kepemilikan TikTok di AS dibagi 50% untuk investor AS.

    Bahkan, Trump meluncurkan sovereign wealth fund (SWF) atau dana abadi yang disebut salah satunya bisa untuk membeli operasi TikTok di AS.

    Terbaru, Reuters melaporkan Trump mengaku sudah berbicara dengan China terkait nasib TikTok. Hal itu diungkap Trump ke para wartawan di Air Force One pada Rabu (19/2) waktu setempat, dikutip Kamis (20/2/2025).

    Trump mengisyaratkan bahwa pemerintah AS berupaya menjadi perantara penjualan aplikasi TikTok. Namun, belum banyak yang diungkap ke publik terkait diskusi Trump dengan China.

    Beberapa perusahaan sudah menyiratkan ketertarikan untuk memegang operasional TikTok di AS. Menurut sumber dalam, Oracle, Amazon, dan Microsoft, adalah beberapa nama yang tertarik.

    Sementara itu, TikTok dan para pendukungnya mendorong solusi lain. Dikutip dari The Wall Street Journal, pada awal Februari lalu, CEO TikTok Shou Chew bertemu dengan pejabat senior Gedung Putih dan memberikan proposal baru.

    Proposal itu berisi dorongan untuk membentuk usaha patungan atau joint venture dengan investor AS. Joint venture itu akan bermarkas di AS dan mengawasi keamanan data, menurut sumber yang familiar dengan proposal tersebut.

    Adapun manajemen akan sepenuhnya berbasis di AS. Sementara dewan direksi mayoritas akan berisi orang-orang AS. Apakah investor-investor yang dimaksud termasuk pemerintah AS masih menjadi pertanyaan besar.

    Kita tunggu saja bagaimana kesepakatan akhir antara pemerintah AS dengan TikTok dan ByteDance demi mempertahankan aplikasi populer tersebut di negeri Paman Sam.

    (fab/fab)

  • AS Tetapkan Kartel Narkoba Termasuk Sinaloa sebagai Teroris Global

    AS Tetapkan Kartel Narkoba Termasuk Sinaloa sebagai Teroris Global

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) menetapkan sejumlah kartel narkoba yang berasal dari Amerika Latin sebagai organisasi “teroris global”. Terdapat kartel narkoba ternama Sinaloa asal Meksiko dan kartel Tren de Aragua asal Venezuela dalam daftar kartel narkoba yang ditetapkan sebagai “teroris global” tersebut.

    Langkah pemerintahan Presiden AS Donald Trump itu, seperti dilansir AFP, Kamis (20/2/2025), menjadi langkah terbaru dalam tindakan kerasnya yang semakin intensif terhadap para anggota geng kriminal di AS, dan upayanya mengusir para migran tanpa dokumen sah atau migran pelaku kriminal dari negara tersebut.

    Trump menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari lalu, hari pertamanya kembali ke Gedung Putih, dan menciptakan proses untuk penetapan itu, dengan menyebut kartel-kartel narkoba “merupakan ancaman keamanan nasional yang lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh kejahatan terorganisir tradisional”.

    Pemberitahuan federal AS yang dirilis pada Rabu (19/2) waktu setempat menyebut setidaknya delapan kartel narkoba yang masuk daftar “teroris global” tersebut.

    Selain Sinaloa dan Tren de Aragua, kelompok tersebut mencakup geng kejahatan internasional MS-13 yang berasal dari El Salvador, kemudian sindikat Meksiko seperti Kartel Teluk, Kartel Generasi Baru Jalisco, Kartel Timur Laut, Keluarga Michoacan Baru dan Kartel Bersatu.

    Penetapan sebagai organisasi teroris global memperluas kemampuan pemerintah AS untuk memerangi kelompok-kelompok tersebut.

    Langkah terbaru AS itu memicu kekhawatiran Meksiko soal Washington akan menggunakan penetapan semacam itu sebagai alasan untuk melakukan intervensi di wilayahnya dalam memerangi kartel narkoba, seperti yang pernah diserukan oleh beberapa anggota parlemen Partai Republik.

    Pemberitahuan publik yang dirilis Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio menyatakan bahwa organisasi-organisasi yang ditetapkan sebagai “teroris global” merupakan “orang-orang asing yang telah melakukan atau berusaha melakukan… tindakan terorisme yang mengancam keamanan warga negara Amerika Serikat atau keamanan nasional, kebijakan luar negeri, atau perekonomian Amerika Serikat”.

    Pada hari pertama kembali menjabat Presiden AS bulan lalu, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan AS dan berjanji untuk mendeportasi “jutaan” migran.

    Dia berpendapat bahwa kelompok itu menyalurkan sejumlah besar obat-obatan terlarang yang berbahaya ke AS dan terlibat dalam pemerasan, penyelundupan migran, dan rentetan tindak kejahatan lainnya.

    Trump menjadikan keamanan perbatasan sebagai inti dari kampanye pilpresnya tahun 2024 lalu. Dia sering menggunakan kata-kata keras dalam melabeli migran Venezuela sebagai penjahat kejam dan menuduh negara-negara lainnya mengosongkan penjara mereka dan mengirimkan pembunuh ke AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tanggapi Usulan Mesir soal Bangun Gaza Tanpa Usir Penduduknya, Trump: Saya Belum Melihatnya – Halaman all

    Tanggapi Usulan Mesir soal Bangun Gaza Tanpa Usir Penduduknya, Trump: Saya Belum Melihatnya – Halaman all

    Presiden AS Donald Trump mengatakan belum melihat usulan Mesir untuk membangun Jalur Gaza tanpa mengusir penduduknya.

    Tayang: Kamis, 20 Februari 2025 15:35 WIB

    Facebook Donald J. Trump

    DONALD TRUMP – Foto ini diambil pada Selasa (11/2/2025) dari publikasi resmi Donald J. Trump pada 20 November 2024 setelah memenangkan Pilpres Amerika Serikat. Pada 18 Februari 2025, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia belum melihat usulan Mesir yang ingin membangun Gaza tanpa mengusir penduduknya. 

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump mengomentari usulan Mesir untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa menggusur penduduk Jalur Gaza.

    Donald Trump mengatakan ia belum melihat hal itu akan terjadi. 

    Pernyataan Trump muncul sebagai bagian dari pernyataannya kepada wartawan di Air Force One, di mana ia menyinggung beberapa topik lokal dan internasional.

    “Apakah Anda menganggap usulan Mesir untuk membangun kembali Gaza dapat diterima?” tanya wartawan kepada Donald Trump, Rabu (19/2/2025).

    “Belum. Saya belum melihatnya,” lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Sebelumnya dikabarkan, pejabat Mesir mengatakan Raja Yordania Abdullah II berupaya meyakinkan Donald Trump dalam kunjungannya ke Gedung Putih pada Selasa (11/2/2025) agar AS membatalkan rencananya untuk mengusir warga Gaza.

    Sejak Israel-Hamas memulai gencatan senjata pada 19 Januari lalu, Donald Trump berulang kali mempromosikan usulannya untuk mengusir penduduk Gaza sebelum merekonstruksi wilayah tersebut sesuai standar AS.

    Donald Trump juga menegaskan bahwa AS perlu menduduki dan mengambil alih Jalur Gaza. 

    Menanggapi usulan Donald Trump, Mesir sedang mengembangkan rencana untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa mengusir warga Palestina.

    Usulan Mesir mencakup penciptaan “zona aman” di dalam Gaza di mana warga Palestina dapat tinggal sementara ketika Mesir membongkar infrastruktur di Jalur Gaza.

    Dokumen ini juga menyerukan pembentukan pemerintahan Palestina, yang tidak berpihak pada Hamas atau Otoritas Palestina (PA), untuk menjalankan pemerintahan Jalur Gaza dan mengawasi upaya pembangunan kembali.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kepala Divisi Makanan BPOM AS Mundur Usai Dikabarkan Cekcok dengan Trump-Menkes

    Kepala Divisi Makanan BPOM AS Mundur Usai Dikabarkan Cekcok dengan Trump-Menkes

    Jakarta

    Kepala Keamanan Pangan dan Nutrisi di Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Jim Jones, mengundurkan diri. Jones membawahi divisi yang bertugas memastikan pasokan negara aman dan rutin melakukan inspeksi serta penarikan kembali bila teridentifikasi pelanggaran.

    Pengunduran diri Jones muncul pasca Presiden AS Donald Trump pekan lalu mem-PHK ribuan pekerja di sektor kesehatan, termasuk beberapa yang bekerja di FDA. Sumber tersebut tidak memberikan alasan pengunduran diri Jones.

    Dalam wawancara dengan Stat News pada Selasa malam, Jones mengatakan pemecatan 89 orang di divisi makanan secara efektif membubarkan kelompok tersebut.

    “Saya tidak yakin apakah itu karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana sesuatu dilakukan, atau karena tidak ada keseriusan tentang apa yang ingin mereka lakukan,” katanya kepada Stat.

    “Saya tidak tahu. Namun, saya tidak ingin menghabiskan enam bulan ke depan dalam karier saya untuk kegiatan yang pada dasarnya adalah tentang membubarkan organisasi, bukan mengerjakan agenda yang telah ditetapkan.”

    Tidak jelas apakah Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Robert F. Kennedy Jr, yang dilantik pada Kamis kemarin, sudah memiliki pengganti langsung Jones. Kennedy bertemu dengan staf lembaga tersebut pada Selasa pagi sebagai bagian dari upacara penyambutan.

    Jones baru-baru ini mengawasi larangan pemerintahan Biden terhadap pewarna merah Nomor 3 yang bersifat karsinogenik. Pada Januari, ia juga melakukan penyelidikan saus apel terkontaminasi yang memicu puluhan orang keracunan timbal.

    Kongres belum mengonfirmasi kepala FDA yang baru. Presiden Donald Trump telah memilih Dr Marty Makary, ahli bedah pankreas di Universitas Johns Hopkins, untuk memimpin badan tersebut.

    Ketika ditanya tentang pengunduran diri Jones yang dilaporkan pada Selasa pagi, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengisyaratkan ada perbedaan pemahaman di antara Jim Jones dan Trump maupun Kennedy.

    “Ada sejumlah birokrat yang menolak proses demokrasi dan mandat yang diberikan oleh rakyat Amerika,” sebut Leavitt terkait pengunduran diri Jones.

    “Presiden Trump hanya tertarik pada orang-orang terbaik dan paling berkualifikasi yang juga bersedia menerapkan agenda America First-nya atas nama rakyat Amerika. Itu tidak untuk semua orang, dan itu tidak apa-apa,” beber Leavitt.

    FDA tidak segera menanggapi permintaan komentar. Badan tersebut mengatur sekitar 77 persen pasokan makanan AS.

    Dalam sebuah pernyataan melalui email, Scott Faber, wakil presiden senior urusan pemerintahan di Environmental Working Group, sebuah kelompok advokasi, mengatakan kepergian Jones akan menghambat upaya untuk membuat makanan lebih aman.

    “Tidak ada seorang pun di bumi yang dapat menggantikan keahlian keselamatan kimia yang dibawa Jim ke pekerjaan ini,” kata Faber.

    (naf/kna)

  • Pemimpin Negara Arab Gelar Pertemuan Tangkal Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Pemimpin Negara Arab Gelar Pertemuan Tangkal Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Riyadh

    Para pemimpin negara-negara Arab akan menggelar pertemuan di Arab Saudi pada Jumat (21/2) waktu setempat. Pertemuan ini akan membahas langkah menangkal rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan penduduknya ke negara-negara lain.

    Gagasan kontroversial Trump itu memicu persatuan yang jarang terlihat di antara negara-negara Arab, yang secara tegas menolak rencana tersebut. Namun mereka masih berselisih paham mengenai siapa yang akan memerintah atas Jalur Gaza usai perang dan siapa yang akan membiayai rekonstruksinya.

    Pakar kebijakan luar negeri Saudi, Umer Karim, seperti dilansir AFP, Kamis (20/2/2025), mengatakan bahwa pertemuan negara-negara Arab itu akan menjadi pertemuan yang “paling penting” dalam beberapa dekade terakhir sehubungan dengan dunia Arab dan masalah Palestina.

    Trump memicu kemarahan internasional ketika mengumumkan AS akan “mengambil alih” Gaza dan memindahkan 2,4 juta warga Palestina yang tinggal di sana ke negara-negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania.

    Seorang sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi menuturkan kepada AFP bahwa para pemimpin Arab akan membahas “rencana rekonstruksi untuk menangkal rencana Trump bagi Gaza”.

    Raja Yordania Abdullah II dalam pertemuan dengan Trump di Gedung Putih AS, pada 11 Februari lalu, menegaskan secara langsung penolakan terhadap rencana memindahkan warga Gaza. Dia mengatakan bahwa Mesir akan menyampaikan rencana masa depan terkait Gaza dalam waktu dekat.

    Sumber Saudi yang memahami persiapan pertemuan itu menyebut pembicaraan pemimpin negara-negara Arab di Riyadh akan membahas “rencana versi Mesir” yang disebutkan Raja Abdullah II tersebut.

    Pertemuan puncak antara negara-negara Arab itu awalnya direncanakan untuk dihadiri Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar dan Yordania. Namun partisipan pertemuan itu bertambah hingga mencakup enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCO) dan Otoritas Palestina.

    Bagi warga Palestina, upaya apa pun untuk memindahkan mereka secara paksa dari Jalur Gaza mengingatkan pada “Nakba” yang terjadi tahun 1948 silam, ketika ratusan ribu warga Palestina melarikan diri dari pertempuran yang menyertai berdirinya Israel.

    Rekonstruksi Gaza yang hancur akibat perang Hamas-Israel akan menjadi isu penting dalam pertemuan negara-negara Arab di Saudi tersebut, setelah Trump menyoroti hal ini sebagai alasan utama untuk memindahkan penduduk Gaza saat pembangunan kembali dilakukan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Utusan Trump untuk Ukraina Tiba di Kyiv, Siap Dengar Keluh Kesah Zelensky – Halaman all

    Utusan Trump untuk Ukraina Tiba di Kyiv, Siap Dengar Keluh Kesah Zelensky – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg akhirnya tiba di Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Rabu (19/2/2025).

    Kedatangan Keith Kellogg ke Ukraina sebagai bagian dari upaya Washington untuk mengakhiri perang skala penuh Rusia.

    Saat tiba di Kyiv, Kellogg mengatakan misinya terutama untuk “mendengarkan” kekhawatiran Ukraina dan menyampaikan temuannya ke Gedung Putih.

    “Kami memahami perlunya jaminan keamanan. Kami memahami pentingnya kedaulatan negara ini,” kata Kellogg, dikutip dari Kyiv Independent.

    “Salah satu misi saya adalah duduk dan mendengarkan serta melihat apa saja kekhawatiran Anda,” lanjutnya.

    Kellogg mengunjungi Kyiv tak lama setelah delegasi AS dan Rusia mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri perang di Arab Saudi — tanpa partisipasi Ukraina.

    Utusan Trump untuk Ukraina itu sebelumnya pernah bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan pejabat tinggi lainnya selama Konferensi Keamanan Munich.

    Perkembangan terkini menunjukkan bahwa Kellogg dikesampingkan dalam upaya perdamaian Trump, karena ia tidak terlibat dalam perundingan di Arab Saudi.

    Beberapa pakar mengaitkan hal ini dengan kecenderungan Kellogg yang pro-Ukraina dan dugaan keberatan Rusia terhadapnya.

    Harapan Rusia

    Rusia meyakini bahwa pemerintahan Trump berfokus pada upaya mengamankan kemenangan kebijakan luar negeri yang cepat dan dramatis.

    Trump, menurut para pejabat Rusia, tengah mencari momen simbolis yang akan memungkinkannya mengklaim bahwa ia secara pribadi telah mengakhiri perang di Ukraina.

    Moskow, pada gilirannya, melihat ini sebagai peluang untuk mengamankan keuntungan yang telah lama dicari.

    Pada saat yang sama, mereka mengakui bahwa posisi Amerika dapat berubah seiring kemajuan negosiasi dan pembentukan kelompok kerja setelah pertemuan Riyadh.

    Bagi Rusia, prioritasnya adalah memulihkan dialog bilateral penuh dengan Washington, memperluas diskusi jauh melampaui Ukraina untuk memungkinkan Kremlin menegaskan kembali kepentingan nasionalnya di panggung dunia.

    Di antara tuntutan utama Moskow adalah pemulihan penuh operasi diplomatik, termasuk mendapatkan kembali akses ke kompleks diplomatik Rusia di Maryland dan New York.

    Pemerintahan Obama menyita properti-properti ini pada akhir tahun 2016, dengan alasan kekhawatiran bahwa properti-properti tersebut digunakan untuk pengumpulan intelijen.

    Dikutip dari The Moscow Times, Rusia juga berupaya menghidupkan kembali saluran komunikasi yang dibekukan terkait isu-isu seperti pengendalian senjata, nonproliferasi nuklir, dan stabilitas strategis. 

    Selain itu, Kremlin mendesak pencabutan sanksi parsial, termasuk mencabut pembatasan terhadap pejabat Rusia tertentu dan mencairkan aset Rusia.

    Sejak dimulainya invasi, AS telah memblokir sedikitnya $6 miliar cadangan mata uang asing Rusia.

    “Trump tidak membahas masalah-masalah ini secara terbuka — ia tampaknya tidak terlalu tertarik pada masalah-masalah ini — tetapi masalah-masalah ini penting bagi (Presiden) Putin.”

    “Ada keyakinan bahwa kesepakatan mengenai masalah-masalah seperti itu dapat dicapai,” kata salah satu sumber.

    Kremlin mengandalkan “chemistry” pribadi antara Trump dan Putin untuk menguntungkannya, kata beberapa sumber.

    Mengakhiri perang di Ukraina merupakan isu utama dalam agenda pertemuan puncak.

    Moskow berharap dapat mencapai penyelesaian dengan persyaratan yang serupa dengan yang dimintanya sebelum melancarkan invasi, yakni status non-blok Ukraina, pembentukan pemerintah pro-Rusia, pengurangan drastis pasukan militer Ukraina, dan pengakuan resmi Krimea dan wilayah Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk, dan Donetsk sebagai wilayah Rusia.

    “Ukraina, pengakuan teritorial, ‘demiliterisasi’, ‘denazifikasi’ — termasuk pemilihan umum yang membawa tokoh-tokoh pro-Rusia ke tampuk kekuasaan — dan pencabutan sanksi. Itulah hal minimum yang diinginkan Putin,” kata mantan diplomat Rusia, Boris Bondarev, yang mengundurkan diri dari misi diplomatik Rusia untuk PBB di Jenewa sebagai protes terhadap invasi tersebut.

    Bondarev menambahkan, dalam langkah tawar-menawar yang potensial, Kremlin mungkin mencoba meyakinkan Trump bahwa Moskow bersedia mengurangi hubungannya dengan China sebagai imbalan atas konsesi dari Washington.

    “Amerika akan terusik dengan pembicaraan tentang kemungkinan penilaian ulang hubungan Moskow dengan Beijing,” kata Bondarev. (*)

  • Menteri Ekonomi Iran Terancam Dipecat Gegara Nilai Mata Uang Anjlok

    Menteri Ekonomi Iran Terancam Dipecat Gegara Nilai Mata Uang Anjlok

    Teheran

    Parlemen Iran menerima mosi dari para anggota parlemen yang berupaya memecat Menteri Ekonomi Abdolnaser Hemmati. Upaya pemecatan ini dilakukan saat nilai mata uang nasional negara itu, Rial Iran, mengalami penurunan tajam.

    Di bawah aturan hukum Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (19/2/2025), Hemmati harus hadir secara langsung di hadapan badan legislatif dalam waktu 10 hari untuk mempertahankan rekam jejaknya dalam sidang yang dapat berujung pemecatan dirinya.

    Seorang anggota parlemen untuk wilayah Teheran, Ahmad Naderi, yang juga anggota dewan ketua parlemen mengatakan sebanyak 91 anggota parlemen telah menandatangani mosi tersebut.

    Langkah ini menyusul pembicaraan tertutup yang dilakukan Presiden Masoud Pezeshkian dan Hemmati dengan para anggota parlemen Iran mengenai jatuhnya Rial Iran, yang kehilangan hampir separuh nilainya sejak Pezeshkian menjabat pada Juli tahun lalu.

    Di pasar gelap, mata uang Rial Iran diperdagangkan dengan nilai lebih dari 900.000 per dolar Amerika, dibandingkan dengan kurang dari 600.000 pada pertengahan tahun 2024 lalu.

    Penurunan ini semakin cepat sejak jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, sekutu lama Iran, pada 8 Desember tahun lalu.

    Rentetan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) selama beberapa dekade telah memukul perekonomian Iran, dengan inflasi memburuk sejak Washington pada tahun 2018 lalu menarik diri dari perjanjian nuklir penting dengan Teheran.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Presiden Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada pertengahan Januari lalu, telah menghidupkan kembali kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang semakin memperketat pembatasan terhadap republik Islam tersebut.

    Pezeshkian telah berjanji untuk mengupayakan kembalinya perjanjian nuklir dan pencabutan sanksi, namun upaya diplomatik sejauh ini belum membuahkan hasil.

    Pada April 2023, para anggota parlemen Iran memecat Menteri Perindustrian Reza Fatemi Amin karena melonjaknya harga mobil.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bela Putin, Donald Trump: Rusia Tak Mau Hancurkan Ukraina meski Bisa Melakukannya 100 Persen – Halaman all

    Bela Putin, Donald Trump: Rusia Tak Mau Hancurkan Ukraina meski Bisa Melakukannya 100 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan Rusia tidak ingin menghancurkan kota-kota di Ukraina meski mereka bisa melakukannya 100 persen.

    Menurutnya, dengan kekuatan yang dimiliki Rusia, mereka bisa dengan cepat menghancurkan kota-kota termasuk Kyiv.

    “Jika mereka (Rusia) ingin melakukannya 100 persen, maka itu mungkin akan terjadi dengan sangat cepat,” kata Donald Trump kepada wartawan dalam konferensi pers pada Selasa (18/2/2025), mengomentari kehancuran yang dialami Ukraina.

    Pada saat yang sama, kepala Gedung Putih mencatat Rusia dapat mengubah Ukraina menjadi tempat kehancuran berskala besar, tetapi juga tidak ingin melakukan ini.

    Sikap AS terhadap perang Rusia-Ukraina mulai berubah setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

    Donald Trump sebelumnya mengusulkan untuk menengahi perundingan antara Rusia dan Ukraina dalam upaya mengakhiri perang yang berlangsung sejak 2022, seperti diberitakan RIA Novosti.

    Perwakilan tinggi Rusia dan AS bertemu di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/2/2025) untuk menindaklanjuti usulan Donald Trump.

    Pihak Rusia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, dan ajudan Kremlin, Yuriy Ushakov, bertemu dengan delegasi AS di Arab Saudi.

    Sementara, AS diwakili oleh Menteri Luar Negeri, Marco Rubio; Penasihat Keamanan Nasional, Mike Waltz; dan Utusan Khusus untuk Urusan Timur Tengah, Steve Witkoff.

    Delegasi AS dan Rusia, selama pertemuan di Riyadh, sepakat untuk mengatasi hal-hal yang mengganggu hubungan bilateral dan terus berupaya mempersiapkan pembicaraan mengenai perang Rusia melawan Ukraina.

    Mereka juga sepakat untuk menunjuk tim tingkat tinggi untuk pembicaraan terkait Ukraina.

    Koresponden Gedung Putih Fox News, Jacqui Heinrich, melaporkan AS dan Rusia sedang membahas rencana perdamaian tiga fase untuk Ukraina, yang mencakup gencatan senjata, pemilihan umum di Ukraina, dan akhirnya penandatanganan perjanjian akhir.

    Donald Trump: Zelensky Pilih Perang 3 Tahun daripada Negosiasi di Awal

    Donald Trump mengomentari kekesalan Volodymyr Zelensky karena Ukraina tidak diundang dalam dialog antara perwakilan tinggi Rusia-AS di Riyadh, Arab Saudi, mengenai upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

    Ia menyatakan kekecewaannya karena Ukraina gagal memanfaatkan peluang untuk negosiasi dengan Rusia selama tiga tahun terakhir.

    “Saya sangat kecewa. Saya dengar mereka (otoritas Ukraina) tidak senang karena tidak diundang (dalam perundingan). Namun, mereka punya waktu tiga tahun untuk duduk di meja perundingan. Ini bisa diselesaikan saat itu,” kata Donald Trump, saat berpidato di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, Amerika Serikat pada Selasa (18/2/2025).

    Ia menekankan penyelesaian perang bisa saja dicapai tanpa menimbulkan kerugian teritorial bagi Ukraina beberapa tahun lalu, jika proses tersebut dipimpin oleh “negosiator yang biasa-biasa saja.”

    “Sebuah kesepakatan bisa saja dibuat untuk menyelamatkan hampir seluruh wilayah Ukraina, tanpa kehancuran, tanpa jatuhnya korban jiwa, dan tanpa hancurnya kota-kota,” kata Donald Trump, seperti diberitakan Pravda.

    Sebelumnya, Donald Trump berulang kali menegaskan kembali perang Rusia-Ukraina tidak akan terjadi di bawah kepemimpinannya dan menyebut pendahulunya Joe Biden “tidak kompeten.”

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Dialog 5 Jam Rusia dan AS di Riyadh Telah Selesai, Perang Rusia vs Ukraina akan Segera Berakhir? – Halaman all

    Dialog 5 Jam Rusia dan AS di Riyadh Telah Selesai, Perang Rusia vs Ukraina akan Segera Berakhir? – Halaman all

    Rusia dan AS Bahas Solusi Berkelanjutan untuk Perang Ukraina di Pertemuan Bersejarah di Riyadh

    TRIBUNNEWS.COM- Pertemuan tingkat tinggi antara delegasi AS dan Rusia pada tanggal 18 Februari, yang diselenggarakan di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, telah berakhir setelah hampir lima jam. 

    Yang hadir dalam pembicaraan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, ajudan presiden Rusia Yury Ushakov, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, utusan khusus Washington untuk Asia Barat Stephen Witkoff, dan pejabat lainnya. Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan juga hadir.

    Selama pertemuan puncak tersebut, disepakati sejumlah kesepakatan untuk membentuk “mekanisme konsultasi guna mengatasi berbagai hambatan terhadap hubungan bilateral kita dengan tujuan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menormalisasi operasi misi diplomatik kita masing-masing,” menurut pernyataan dari Gedung Putih. 

    Mereka juga sepakat untuk membangun “jalur untuk mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin dengan cara yang bertahan lama, berkelanjutan, dan dapat diterima oleh semua pihak,” serta “landasan untuk kerja sama di masa mendatang mengenai masalah-masalah yang menjadi kepentingan geopolitik bersama dan peluang-peluang ekonomi dan investasi yang bersejarah.”

    Rubio mengatakan kepada AP bahwa kesepakatan telah dibuat untuk memulihkan kedutaan besar AS dan Rusia di Moskow dan Washington. Namun, secara terpisah, menteri luar negeri mengatakan, “mengakhiri konflik di Ukraina akan membutuhkan konsesi dari semua pihak,” dan akan membutuhkan “diplomasi yang kompleks dan intens.”

    Pembicaraan itu terjadi saat pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang dibahas, meskipun tanggalnya belum ditetapkan. 

    “Kami tidak menetapkan tanggalnya, tetapi kedua presiden berbicara tentang pertemuan dan berharap untuk bertemu,” kata Waltz.

    Trump baru-baru ini menyatakan bahwa ia mengadakan percakapan telepon yang positif dengan Putin, dan bahwa ia mengharapkan pertemuan mendatang mereka akan diadakan di Arab Saudi.

    Sementara itu, beberapa pemimpin Eropa telah menyatakan rasa frustrasinya terhadap upaya cepat Trump untuk memulihkan hubungan AS–Rusia. 

    “Bahkan jika kita merasa marah, kita harus tetap berpikiran jernih. Kita tidak boleh membuat kesalahan besar dengan membantu Putin dengan mengatakan bahwa pembicaraan ini lebih penting daripada yang sebenarnya. Tidak akan ada perdamaian yang langgeng jika itu bukan perdamaian bagi kita, orang Eropa,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock . 

    Rubio dan pihak lain mengatakan bahwa Kiev akan menjadi bagian dari proses negosiasi apa pun untuk mengakhiri perang. 

    Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak perundingan tersebut dan mengatakan bahwa perundingan tersebut “tidak akan membuahkan hasil apa pun.”

    Presiden Ukraina juga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya perundingan AS-Rusia. 

    Pernyataannya disampaikan saat berkunjung ke UEA pada 17 Februari – saat ia menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Presiden Emirat Mohammad bin Zayed (MbZ). 

    SUMBER: THE CRADLE