Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Keir Starmer dan Trump Bertemu di Gedung Putih, Inggris Ingin Tiru AS Pangkas Bantuan Luar Negeri – Halaman all

    Keir Starmer dan Trump Bertemu di Gedung Putih, Inggris Ingin Tiru AS Pangkas Bantuan Luar Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Kamis (27/2/2025), Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat (AS).

    Di Amerika, Starmer bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih.

    Pertemuan ini merupakan salah satu upaya Inggris mempererat hubungan bilateral dengan AS.

    Dalam pertemuan tersebut, Starmer dan Trump membahas jaminan keamanan untuk Ukraina.

    Selain membahas isu-isu internasional, pertemuan ini juga mencakup pemberian surat undangan resmi dari Raja Charles kepada Trump untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris.

    Undangan tersebut disambut dengan baik oleh Presiden Amerika, dikutip dari CNN.

    Kunjungan Starmer berlangsung di tengah kebijakan baru terkait pengeluaran negara Inggris.

    Inggris memutuskan untuk mengikuti langkah Amerika Serikat melakukan efisiensi anggaran luar negerinya.

    Pada Selasa (25/2/2025), Starmer mengatakan London akan menaikkan anggaran pertahanan militer dari semula 2,3 persen produk domestik bruto (PDB) menjadi 2,5 persen pada 2027 dan 2,6 persen pada tahun berikutnya.

    “Keputusan ini bukanlah yang paling menyenangkan, namun ini adalah keputusan yang harus diambil untuk fokus pada keamanan nasional dan memastikan Inggris tetap aman dalam menghadapi ancaman global,” kata Starmer.

    Langkah pemotongan anggaran bantuan luar negeri ini mendapat tanggapan dari berbagai organisasi kemanusiaan.

    Salah satunya adalah Save The Children UK yang menyatakan kekhawatirannya bahwa keputusan ini akan berisiko membahayakan anak-anak di seluruh dunia.

    Meskipun demikian, Starmer menegaskan keputusan ini diambil demi menjaga keamanan Inggris di tengah ancaman global yang semakin meningkat.

    Poin Pertemuan Trump dan Starmer

    Trump dan Starmer juga membahas sejumlah isu penting yang mempengaruhi hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Inggris.

    Dikutip dari Al Jazeera, berikut adalah ringkasan dari lima poin krusial yang dibahas:

    1. Undangan dari Raja Charles III

    Keir Starmer membawa undangan resmi dari Raja Charles III kepada Trump untuk mengunjungi Inggris.

    Trump menerima undangan tersebut, meskipun umumnya presiden AS tidak melakukan dua kunjungan kenegaraan ke Inggris dalam satu masa jabatan.

    Starmer menekankan bahwa meskipun mereka berasal dari latar belakang politik yang berbeda, keduanya memiliki kesamaan dalam memahami pentingnya kemenangan dalam politik.

    “Bukan rahasia lagi bahwa kami berasal dari tradisi politik yang berbeda. Namun, ada banyak kesamaan di antara kami,” ujar Starmer.

    2. Penolakan terhadap Kritik Perdagangan

    Trump mengkritik hubungan perdagangan antara AS dan Inggris yang dianggapnya tidak adil.

    Namun, Starmer membela hubungan tersebut dengan pernyataan, “Hubungan dagang kita tidak hanya kuat, tetapi juga adil, berimbang, dan saling menguntungkan.”

    Starmer juga menanggapi kritik Wakil Presiden AS JD Vance terkait kebebasan berbicara di Inggris, menegaskan Inggris memiliki sejarah panjang dalam menjunjung tinggi kebebasan berbicara.

    3. Komitmen pada NATO

    Trump menegaskan dukungannya terhadap Pasal 5 NATO, meskipun ia menyatakan tidak melihat alasan untuk penerapannya saat ini.

    4. Negosiasi Perdamaian di Ukraina

    Trump mengejutkan banyak pihak dengan menyalahkan Ukraina atas konflik yang terjadi dan mengusulkan negosiasi langsung dengan Rusia.

    Starmer, meskipun memuji upaya perdamaian Trump, memperingatkan bahwa “tidak mungkin perdamaian yang memberi penghargaan kepada agresor.”

    Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membahas kesepakatan yang memberikan akses AS ke mineral langka Ukraina, tetapi jaminan keamanan yang akan diberikan AS kepada Ukraina masih belum jelas.

    5. Konflik Israel-Palestina dan Solusi Dua Negara

    Dalam pertemuan ini, Trump menghindari pernyataan kontroversial terkait Gaza dan lebih memilih untuk berbicara secara umum mengenai upaya mencari solusi di Timur Tengah.

    Pertemuan ini berlangsung hanya 24 jam sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan perjalanan ke Washington untuk menandatangani perjanjian mineral penting.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 5 Eks Menhan AS Kecam Trump karena Pecat Massal Pejabat Militer

    5 Eks Menhan AS Kecam Trump karena Pecat Massal Pejabat Militer

    Washington DC

    Lima mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) kompak mengecam pemecatan massal yang dilakukan Presiden Donald Trump terhadap jajaran pejabat senior militer negara itu, termasuk Kepala Staf Gabungan AS, beberapa waktu terakhir.

    Pemecatan semacam itu dianggap sebagai tindakan “sembrono” oleh kelima mantan Menhan AS tersebut.

    Kecaman itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), disampaikan lewat surat gabungan yang isinya mengecam keras kebijakan Trump memecat para pejabat militer AS dan menyerukan Kongres AS untuk menghentikan konfirmasi apa pun terhadap pengganti-pengganti mereka.

    Surat gabungan itu ditulis oleh empat mantan Menhan yang bertugas di bawah pemerintahan Partai Demokrat, yakni William Perry, Leon Panetta, Chuck Hagel dan Lloyd Austin, serta satu mantan Menhan bernama James Mattis, pensiunan jenderal Marinir AS, yang menjabat pada periode pertama Trump tahun 2017-2019 lalu.

    Keempat mantan Menhan AS di bawah pemerintahan Partai Demokrat itu menjabat pada era Presiden Bill Clinton, Barack Obama dan Joe Biden.

    Dalam suratnya, kelima mantan Menhan itu menuduh Trump berusaha menjadikan militer AS yang apolitis — tidak berminat pada politik — sebagai instrumen politik partisan.

    Mereka juga menuduh menggunakan pemecatan, yang juga dilakukan terhadap para pengacara tingkat tinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, untuk “menghilangkan batasan hukum terhadap kekuasaan presiden”.

    “Tindakan Presiden Trump melemahkan kekuatan para relawan kita dan melemahkan keamanan nasional kita,” sebut kelima mantan Menhan AS itu dalam suratnya.

    Trump pekan lalu mengumumkan pemecatan Jenderal Angkatan Udara Charles “CQ” Brown sebagai Kepala Staf Gabungan AS. Brown sebelumnya mencetak sejarah sebagai perwira kulit hitam kedua yang memegang jabatan tinggi itu di AS. Dia baru menjalani setengah masa jabatan empat tahunnya.

    Sejumlah pejabat tinggi militer AS lainnya juga dipecat, salah satunya Laksamana Lisa Franchetti dari jabatan Panglima Angkatan Laut AS. Franchetti menjadi perwira wanita pertama yang memimpin cabang militer tersebut di AS.

    “Pemecatan oleh Trump itu menimbulkan pertanyaan meresahkan tentang keinginan pemerintah untuk mempolitisasi militer. Kami, seperti banyak warga Amerika — termasuk banyak tentara — menyimpulkan bahwa para pemimpin ini dipecat semata-mata karena alasan partisan,” imbuh surat tersebut.

    Gedung Putih belum mengomentari surat kelima mantan Menhan AS tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Percaya Putin soal Akhiri Perang di Ukraina: Kenal Sudah Lama, Tak Mungkin Ingkar Janji – Halaman all

    Trump Percaya Putin soal Akhiri Perang di Ukraina: Kenal Sudah Lama, Tak Mungkin Ingkar Janji – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan mematuhi gencatan senjata Ukraina.

    Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, di Gedung Putih pada Kamis (27/2/2025).

    Dalam konferensi pers di Ruang Oval, Trump menegaskan bahwa ia percaya Putin tidak akan melanggar perjanjian gencatan senjata.

    “Saya rasa dia akan menepati janjinya,” ujar Trump, dikutip dari NDTV.

    Ia juga menyebutkan bahwa telah mengenal Putin dalam waktu yang lama dan yakin bahwa pemimpin Rusia tersebut akan memegang komitmennya.

    “Saya sudah bicara dengannya, saya sudah kenal dia sejak lama, saya tidak yakin dia akan mengingkari janjinya,” tambahnya.

    Sebaliknya, Starmer memberikan tanggapan yang lebih berhati-hati. 

    “Saya pikir pandangan saya tentang Putin sudah cukup matang dan diketahui,” kata Starmer ketika dimintai pendapat mengenai pernyataan Trump. 

    Ia menambahkan bahwa jika kesepakatan damai terjadi, maka penting bagi Putin untuk memahami bahwa kesepakatan tersebut harus bersifat permanen dan mencegah Rusia melangkah lebih jauh.

    Hubungan antara Trump dan Starmer terlihat cukup akrab dalam pertemuan tersebut. 

    Trump bahkan memuji Starmer sebagai “orang yang luar biasa” dan “sangat istimewa”, dikutip dari The Guardian.

    Pertemuan ini berlangsung di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat di Eropa, khususnya terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun.

    Dalam diskusi bilateral, Starmer menekankan pentingnya memberikan perlindungan keamanan bagi Ukraina jika kesepakatan damai tercapai.

    Ia menegaskan bahwa Inggris siap mengerahkan pasukan darat dan pesawat udara untuk mendukung perjanjian tersebut, bekerja sama dengan sekutu-sekutu Eropa lainnya.

    “Bekerja sama dengan sekutu-sekutu kami, karena itulah satu-satunya cara agar perdamaian dapat bertahan lama,” ujar Starmer.

    Sementara itu, Trump menyatakan bahwa menjaga perdamaian adalah “bagian yang mudah”.

    Sedangkan menurutnya, tantangan terbesar adalah menyelesaikan kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak.

    Starmer dan Emmanuel Macron dari Prancis datang ke Washington minggu ini setelah Eropa dan Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan damai antara AS dan Rusia di Arab Saudi.

    Pertemuan Starmer dan Trump menghasilkan kesepakatan untuk membawa perdamaian di Ukraina.

    “Kami sepakat bahwa sejarah harus berpihak pada pembawa damai, bukan penjajah,” kata Starmer tegas dalam konferensi pers bersama Trump, dikutip dari ABC News.

    Starmer menekankan bahwa keduanya akan bekerja sama demi mencapai perdamaian.

    “Jadi, taruhannya sangat tinggi. Dan kami bertekad untuk bekerja sama untuk menghasilkan kesepakatan yang baik,” tegasnya.

    PM Inggris memanfaatkan pertemuan tersebut, hanya 24 jam sebelum Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, melakukan perjalanan ke Washington untuk menandatangani perjanjian mineral penting.

    Zelensky diperkirakan akan melakikan perjalanan ke Kyiv pada hari Jumat (28/2/2025).

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Keir Starmer, Donald Trump dan Konflik Rusia vs Ukraina

  • Rusia: Tindakan Israel di Dataran Tinggi Golan Melanggar Perjanjian Pemisahan Pasukan Tahun 1974 – Halaman all

    Rusia: Tindakan Israel di Dataran Tinggi Golan Melanggar Perjanjian Pemisahan Pasukan Tahun 1974 – Halaman all

    Rusia: Tindakan Israel di Dataran Tinggi Golan Melanggar Perjanjian Pemisahan Pasukan Tahun 1974

    TRIBUNNEWS.COM- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa tindakan Israel di Dataran Tinggi Golan melanggar ketentuan perjanjian Suriah-Israel tahun 1974 tentang pemisahan pasukan.

    Maria Zakharova menegaskan kembali sikap Rusia terhadap Suriah, menekankan perlunya menghormati kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial negara tersebut.

    Ia mendesak semua anggota masyarakat internasional untuk bertindak secara bertanggung jawab, mematuhi hukum internasional secara ketat, dan menghindari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan di Suriah.

    “Hal ini berlaku bagi Israel, yang tindakannya di Dataran Tinggi Golan melanggar ketentuan perjanjian Suriah-Israel tahun 1974 tentang pemisahan pasukan.”

    “Dan tentu saja, serangan Angkatan Udara Israel terhadap sasaran sipil dan militer di Suriah menjadi perhatian serius. Tindakan agresif seperti itu jelas tidak berkontribusi pada stabilitas tetapi malah memperburuk situasi yang sudah buruk di negara itu,” tegasnya.

    Beralih ke krisis kemanusiaan di Gaza, Zakharova menyoroti tantangan yang sedang berlangsung dalam penyaluran bantuan, dan meminta semua pihak untuk mematuhi perjanjian yang dicapai antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 15 Januari.

    Mengomentari rencana terkini Presiden AS Donald Trump untuk secara paksa memindahkan warga Palestina dari Gaza dan mengubahnya menjadi “ Riviera Timur Tengah ”, ia menekankan pentingnya tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki, bukan memperburuk, situasi.

    “Ini adalah pendekatan Gedung Putih saat ini – terkadang provokatif, bahkan keterlaluan. Kita lihat saja ke mana arahnya dan apa dampaknya. Saya berharap ada perbaikan dalam situasi ini,” katanya.

    Zakharova juga mencatat bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang arah kebijakan Trump, mengingat ia baru menjabat sejak bulan lalu.

    “Mari kita tunggu lebih lama sebelum membuat penilaian definitif. Sejauh ini, pemerintahan baru AS baru berkuasa selama dua bulan. Kita harus menunggu sedikit lebih lama sebelum berkomentar secara rinci. Namun, yang pertama dan terutama, tentu saja, Palestina harus menyampaikan pendapat mereka tentang perkembangan ini,” katanya.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Donald Trump: Tarif Impor 25% ke Kanada dan Meksiko Berlaku Mulai 4 Maret 2025 – Page 3

    Donald Trump: Tarif Impor 25% ke Kanada dan Meksiko Berlaku Mulai 4 Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tarif impor terhadap Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku mulai 4 Maret 2025.

    Mengutip CNBC International, Jumat (28/2/2025) Donald Trump juga mengatakan akan menambah tarif impor terhadap China sebesar 10% pada tanggal yang sama.

    “Tarif yang diusulkan yang dijadwalkan untuk mulai berlaku pada TANGGAL EMPAT MARET akan benar-benar berlaku, sesuai jadwal,” tulis Trump dalam postingan di platform media sosial miliknya, Truth Social.

    “(China) juga akan dikenakan Tarif tambahan sebesar 10% pada tanggal tersebut,” kata Trump.

    “Tanggal Tarif Timbal Balik Kedua pada bulan April akan tetap berlaku penuh dan efektif,” bebernya.

    Seorang pejabat Gedung Putih, Hassett mengonfirmasi bahwa bea masuk baru terhadap Beijing berarti tarif AS atas impor China akan berjumlah total 20%.

    Lebih lanjut, Hassett mengatakan bahwa Trump akan memutuskan kebijakan tarif impor untuk semua negara setelah mengevaluasi sebuah studi yang dijadwalkan akan keluar pada tanggal 1 April.

    Selain tarif terhadap Tiongkok, Meksiko, dan Kanada, Trump juga mengenakan tarif global sebesar 25% atas impor baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret mendatang.

    Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada sebelumnya sempat ditunda sementara pada tanggal 3 Februari selama satu bulan. 

    Trump mengklaim bahwa obat-obatan ilegal masih mengalir ke AS dari Meksiko dan Kanada pada tingkat yang sangat tinggi. Hal ini meskipun ada kesepakatan dari kedua negara tetangga AS untuk meningkatkan upaya mereka dalam mengawasi perbatasan.

     

  • Israel Ancam Setop Program Nuklir Pakai Opsi Militer, Iran Bilang Gini

    Israel Ancam Setop Program Nuklir Pakai Opsi Militer, Iran Bilang Gini

    Teheran

    Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras ancaman yang dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar soal “opsi militer” mungkin diperlukan untuk menghentikan kemampuan nuklir negara tersebut. Teheran menyebut ancaman Tel Aviv itu “keterlaluan”.

    Dalam wawancara dengan media Politico, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (28/2/2025), Saar menyebut Iran telah memperkaya uranium yang cukup untuk bisa membuat “beberapa bom”. Saar menyebut waktu hampir habis untuk menangkal kemampuan nuklir Teheran.

    “Saya pikir untuk menghentikan program nuklir Iran sebelum dijadikan senjata, opsi militer yang dapat diandalkan harus dipertimbangkan,” cetus Saar dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu (26/2) waktu setempat.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyebut pernyataan Saar itu sebagai komentar yang “keterlaluan dan tidak rasional”.

    “Menteri Luar Negeri rezim Israel dan para pejabat lainnya terus mengancam Iran dengan tindakan militer, sementara Barat terus menyalahkan Iran atas kemampuan pertahanannya,” kecam Baqaei dalam pernyataan via media sosial X.

    Baqaei menambahkan bahwa di “wilayah yang dirusak oleh entitas pendudukan” — merujuk pada Israel, “yang bertanggung jawab dan penting adalah memaksimalkan kemampuan pertahanan kami”.

    Awal bulan ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio yang berkunjung, menegaskan Israel akan “menyelesaikan tugas” terhadap Iran dengan dukungan Washington DC.

    Lihat Video ‘Israel Rilis Rekaman Serangan yang Tewaskan Pemimpin Hizbullah’:

    Iran tidak mengakui Israel, dan kedua negara telah menjadi musuh sengit selama beberapa dekade. Mereka saling melancarkan serangan langsung tahun lalu untuk pertama kalinya, saat ketegangan di kawasan meningkat yang dipicu oleh perang Gaza.

    Presiden AS Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua pada Januari lalu, telah menerapkan kembali kebijakan sanksi “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencerminkan pendekatan pada masa jabatan pertamanya.

    Berdasarkan kebijakan ini, AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar di dunia, dan menuduh Teheran mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan semacam itu sudah berkali-kali dibantah oleh Iran.

    Namun laporan rahasia Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dilihat oleh AFP pada Rabu (26/2) waktu setempat, menyebut Iran telah secara signifikan meningkatkan pasokan uranium yang telah diperkaya dalam beberapa bulan terakhir.

    Teheran bersikukuh menegaskan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai dan menyangkal niat untuk mengembangkan senjata atom.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Keir Starmer dan Trump Bertemu di Gedung Putih, Inggris Ingin Tiru AS Pangkas Bantuan Luar Negeri – Halaman all

    Inggris Siap Kirim Militer untuk Jamin Keamanan Ukraina, AS Ogah Bantu jika Bentrok dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan AS enggan membantu Inggris jika Inggris mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai bagian dari perjanjian perdamaian dengan Rusia.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bertemu dengan Donald Trump di Gedung Putih pada hari Kamis (27/2/2025), di mana mereka membahas rencana untuk mencapai apa yang disebutnya sebagai perdamaian yang tangguh dan adil.

    “Saya bekerja sama erat dengan para pemimpin Eropa lainnya dalam hal ini, dan saya yakin bahwa Inggris siap mengerahkan pasukan darat dan pesawat udara untuk mendukung kesepakatan ini, bekerja sama dengan sekutu-sekutu kami, karena itulah satu-satunya cara agar perdamaian dapat bertahan lama,” kata Keir Starmer kepada wartawan.

    Namun, Donald Trump mengabaikan pertanyaan mengenai apakah AS akan memberikan bantuan jika pengerahan pasukan tersebut menyebabkan bentrokan dengan pasukan Rusia, dan mengatakan Inggris tidak membutuhkan banyak bantuan.

    “Mereka dapat mengurus diri mereka sendiri dengan sangat baik… Kedengarannya seperti mengelak, tetapi sebenarnya tidak mengelak. Anda tahu, Inggris adalah tentara yang luar biasa, militer yang luar biasa, dan mereka dapat mengurus diri mereka sendiri,” kata Trump.

    “Jika mereka membutuhkan bantuan, saya akan selalu bersama Inggris, oke? Saya akan selalu bersama mereka – tetapi mereka tidak membutuhkan bantuan,” lanjutnya, seperti diberitakan Pravda.

    Keir Starmer kemudian memuji hubungan AS-Inggris sebagai aliansi terbesar di dunia untuk kesejahteraan dan keamanan.

    “Kapan pun diperlukan, kami benar-benar saling mendukung…” kata Keir Starmer.

    “Bisakah kalian melawan Rusia sendirian?” sela Donald Trump sambil menoleh ke Keir Starmer sambil tersenyum.

    Keir Starmer kemudian tertawa kecil dan disambut tawa hadirin sebelum Donald Trump beralih ke pertanyaan lain.

    Sebelumnya, Rusia mengomentari usulan Donal Trump untuk mengirim pasukan perdamaian jika Rusia-Ukraina mencapai perjanjian damai dan menolak jika ada pasukan negara Eropa terutama negara anggota NATO yang dikerahkan ke Ukraina.

    Rusia mengatakan pasukan tersebut akan diperlakukan sebagai kombatan reguler.

    “Kehadiran pasukan bersenjata dari negara-negara NATO, bahkan di bawah bendera Uni Eropa atau sebagai bagian dari kontingen nasional sama sekali tidak dapat diterima oleh Moskow,” kata Vassily Nebenzia, utusan Moskow untuk PBB, pada awal bulan ini.

    Rusia telah berulang kali menentang pengerahan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina, dengan memperingatkan bahwa tanpa mandat PBB, mereka akan dianggap sebagai target yang sah.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Presiden AS dan PM Inggris Bertemu untuk Akhiri Perang Ukraina

    Presiden AS dan PM Inggris Bertemu untuk Akhiri Perang Ukraina

    Dunia Hari Ini kembali dengan berita selama 24 jam terakhir. Edisi Jumat, 28 Februari 2025 kami awali dari Amerika Serikat.

    Inggris dan AS bahas mengakhiri perang Ukraina

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih untuk membahas perjanjian damai jangka panjang bagi Ukraina, dengan mengingatkan “perdamaian tidak akan menguntungkan pihak penyerang”.

    Keir mengatakan Inggris siap mengerahkan pasukan untuk mendukung perjanjian damai Ukraina.

    “Eropa harus melangkah maju. Inggris siap [membantu],” katanya.

    Ia juga memperingatkan perjanjian damai apa pun harus “menghentikan Putin untuk kembali meminta lebih”.

    Sementara Presiden Trump mengatakan ia yakin jika Presiden Vladimir Putin tidak akan memulai perang di masa depan, karena ia sudah “berbicara dengannya, dan saya telah mengenalnya sejak lama.”

    Aktor Hollywood terkenal ditemukan meninggal

    Aktor pemenang Academy Award Gene Hackman, istrinya, dan anjing mereka ditemukan tewas di kamar di rumah mereka, dalam insiden yang sekarang disebut polisi “mencurigakan.”

    Gene, 95 tahun, dan istrinya Betsy Arakawa, pianis klasik berusia 63 tahun, bersama seekor anjing peliharaan mereka, ditemukan tewas di rumah mereka di New Mexico, hari Rabu.

    Surat perintah penggeledahan menyatakan kematian tersebut “cukup mencurigakan sehingga memerlukan penggeledahan dan penyelidikan menyeluruh.”

    Polisi awalnya melaporkan tidak ada tanda tindak pidana, tetapi informasi terbaru mengungkapkan adanya botol obat yang terbuka, serta pil berserakan di meja dapur dekat Betsy di dalam rumahnya.

    Menurut detektif, Gene ditemukan tewas di ruang penyimpanan, sementara Betsy ditemukan di kamar mandi di samping pemanas ruangan.

    Israel merilis temuan penyelidikan internal

    Militer Israel merilis temuan penyelidikan internal atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Mereka menyoroti “kegagalan” intelijen mendalam yang memungkinkan kelompok militan Palestina tersebut melancarkan serangan berskala besar.

    “Pasukan Pertahanan Israel gagal melindungi warga Israel,” kata militer dalam ringkasan laporan yang dirilis kepada wartawan.

    “Divisi Gaza diserbu pada dini hari perang, saat teroris mengambil alih kendali dan melakukan pembantaian di masyarakat dan jalan-jalan di daerah tersebut.”

    Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan hampir 1.200 warga Israel dan menyebabkan penangkapan 250 sandera lainnya, beberapa di antaranya masih ditawan.

    Angka kesuburan Korea Selatan meningkat

    Tingkat kesuburan Korea Selatan meningkat pada tahun 2024 untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun.

    Menurut Statistik Korea, tahun lalu, rata-rata jumlah bayi yang dikandung perempuan di sana selama masa produktif ada di angka 0,75.

    Ini lebih tinggi dari angka pada tahun 2023 sebesar 0,72. Pada tahun 2015, angkanya adalah 1,24.

    Kenaikan ini didukung oleh bertambahnya jumlah pernikahan yang turut menandai perubahan krisis demografi Korea Selatan.

  • Trump Tak Percaya Pernah Juluki Presiden Ukraina Zelensky ‘Diktaktor’: Saya Mengatakan Itu? – Halaman all

    Trump Tak Percaya Pernah Juluki Presiden Ukraina Zelensky ‘Diktaktor’: Saya Mengatakan Itu? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik kembali kritik tajamnya yang mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai diktaktor.

    Sebelumnya, Trump menulis di unggahan media sosial Truth Social pada 19 Februari, di mana ia menyebut Zelensky sebagai “diktaktor tanpa pemilu”.

    Dalam unggahannya, Trump menuduh Zelensky menolak menyelenggarakan pemilu.

    Ia juga mengulangi klaim Rusia tentang ketidakabsahan Zelensky sebagai presiden karena masa jabatannya resmi berakhir pada Mei tahun 2024.

    Namun, Trump membantah pernah mengatakan hal tersebut ketika ditanya oleh wartawan selama pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Ruang Oval pada Kamis (27/2/2025).

    “Apakah saya mengatakan itu? Saya tidak percaya saya mengatakan itu. Pertanyaan berikutnya,” kata Trump ketika ditanya apakah dia masih percaya Zelensky adalah seorang diktator.

    “Kami ingin bekerja sama dengannya, Presiden Zelensky … dan kami akan bekerja sama dengannya,” lanjutnya. 

    “Saya pikir presiden dan saya sebenarnya memiliki hubungan yang sangat baik. Mungkin sedikit sulit karena kami ingin memiliki sedikit dari apa yang dimiliki negara-negara Eropa,” tambahnya, seperti diberitakan Kyiv Independent.

    Konstitusi Ukraina melarang pemilihan umum selama darurat militer dan keadaan perang.

    Selain itu, Trump berulang kali mengkritik Ukraina, termasuk tentang bantuan Eropa untuk Ukraina dalam bentuk pinjaman, sedangkan AS memberikan bantuan yang tidak dikembalikan.

    Ia juga mengklaim Ukraina tidak memberi laporan yang jelas tentang penggunaan bantuan dari AS selama perang sejak tahun 2022.

    Dalam pertemuannya kemarin, Keir Starmer menyela Trump dengan mengatakan sebagian besar bantuan Eropa untuk Ukraina adalah hadiah.

    Jelang Kunjungan Presiden Ukraina ke AS, Trump Bantah Pernah Sebut Zelensky ‘Diktaktor’

    Bantahan Trump muncul setelah Zelensky dikabarkan akan mengunjungi Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Zelensky akan membahas tentang perjanjian mineral dengan AS.

    Sebelumnya, Trump ingin Ukraina mengembalikan bantuan senilai 500 miliar dolar dalam bentuk perjanjian mineral, sementara Zelensky mensyaratkan AS untuk memberi jaminan keamanan kepada Ukraina.

    Pada 12 Februari lalu, Trump mengatakan AS berupaya menjadi penengah dalam perundingan Rusia dengan Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • PM Inggris Keir Starmer Bertemu Trump di Gedung Putih, Bahas Ukraina

    PM Inggris Keir Starmer Bertemu Trump di Gedung Putih, Bahas Ukraina

    Jakarta

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC.

    Dilansir CNN, Kamis (28/2/2025), Trump menjamu Starmer di Gedung Putih untuk pembicaraan kritis tentang Ukraina pada Kamis (27/2) waktu setempat.

    Ketika awak media bertanya, “Presiden Trump, bisakah Anda menyelesaikan kesepakatan damai di Ukraina?” Trump pun merespons positif, “kami bisa, kami akan melakukannya”.

    Starmer telah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk membahas jaminan keamanan bagi Ukraina selama pertemuan penting. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Washington, DC sejak pelantikan Trump.

    Kunjungan tersebut mencakup pertemuan bilateral antara kedua pemimpin, makan siang bilateral, dan konferensi pers yang diharapkan berlangsung pada pukul 2 siang waktu setempat.

    Dalam kesempatan itu, Starmer turut mengantarkan surat undangan dari Raja Charles untuk kunjungan kenegaraan. Trump pun menerima undangan tersebut.

    Penyerahan undangan kepada Trump merupakan salah satu tugas pertama Starmer, yang sedang mengunjungi Gedung Putih untuk berunding mengenai Ukraina.

    Saat membuka surat tersebut, Trump menganggap Charles sebagai “pria yang tampan dan luar biasa.”

    Undangan tersebut menggarisbawahi strategi Starmer dalam menarik perhatian presiden AS yang baru dan mempertahankan apa yang disebut “hubungan istimewa” antara Amerika dan Inggris.

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu