Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Investigasi Analis Ukraina Bongkar Tornado-S Rusia Berisi Komponen China, Amerika, Swiss, Inggris – Halaman all

    Investigasi Analis Ukraina Bongkar Tornado-S Rusia Berisi Komponen China, Amerika, Swiss, Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemeriksaan roket berpemandu dari sistem roket peluncur ganda Tornado-S milik Rusia, yang digunakan dalam perang melawan Ukraina, telah mengungkap penggunaan dua giroskop serat optik secara bersamaan untuk meningkatkan akurasi penargetan.

    Salah satunya adalah unit TIUS500, yang diproduksi oleh perusahaan Optolink Rusia, sedangkan yang lainnya adalah perangkat asing tanpa tanda dengan segel indikator dalam bahasa Cina, menyerupai produk dari BWSENSING milik Cina.

    Kedua giroskop menggunakan tiga interferometer cincin Sagnac yang disusun sepanjang sumbu ortogonal.

    Lalu dipasangkan dengan papan kontrol elektronik, dikutip dari Defence Express.

    Namun, elektroniknya berbeda.

    Di antaranya modul Rusia dibuat berdasarkan FPGA Altera Cyclone Amerika, sedangkan modul asing menggunakan mikrokontroler STMicroelectronics Swiss.

    Meskipun ada sanksi, modul Rusia menggabungkan komponen dari AS (Analog Devices, National Semiconductor, Maxim Integrated), Tiongkok (Panwoo Equipment Consulting, Mornsun), Swiss (STMicroelectronics), dan Inggris (Golledge Electronics).

    Hal ini menyoroti kerentanan rantai pasokan yang sedang berlangsung yang memungkinkan Rusia untuk mengintegrasikan teknologi asing ke dalam amunisi berpemandu presisinya.

    Seperti yang dilaporkan Defense Express sebelumnya, Dataset War&Sanctions Baru Mengungkapkan Komponen Asing dan Modifikasi Shahed-136 Terbaru.

    Zelensky ke Arab Saudi

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan negaranya “siap untuk perdamaian” setelah Rusia menargetkan infrastruktur energi Ukraina dalam pemboman skala besar semalam, termasuk dengan rudal balistik Iskander.

    Zelensky berkata: “Ukrainalah yang menginginkan perdamaian sejak detik pertama perang ini,” ucapnya, dikutip dari LBC.

    “Tugasnya adalah memaksa Rusia menghentikan perang”.

    Selanjutnya, Zelensky akan bertemu dengan pejabat AS untuk perundingan damai minggu depan.

    Rusia dituduh “berusaha menyerang warga biasa” oleh menteri energi Ukraina, karena sedikitnya 10 orang, termasuk seorang anak, terluka.

    Zelensky menambahkan: “Ukraina masih hidup, masih berjuang dan berkembang berkat kekuatan dan keberanian rakyat kami, yang selalu mendukung mitra kami.

    “Terima kasih, orang Ukraina dan orang Ukraina, setiap kulit dan setiap kulit, bagi mereka yang melindungi dan melindungi negara Anda!”

    Adapun Rusia menyerang Odesa di selatan dan Kharkiv di timur.

    Di Kharkiv, delapan orang terluka dan infrastruktur serta sebuah bangunan tempat tinggal terkena serangan.

    Tujuh orang, termasuk dua gadis berusia tiga dan empat tahun, terluka di Slovyansk akibat ‘bom luncur’ Rusia.

    Sekitar 30 bangunan rusak atau hancur.

    Seorang anak terluka di Kramatorsk, dan dua orang, termasuk seorang anak, terluka di dekat Myrhorod.

    Di Odesa, infrastruktur energi dan bangunan tempat tinggal rusak. Serangan itu berlangsung hampir sepanjang malam, menurut laporan setempat.

    Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, mengunggah status daring: “Infrastruktur energi dan gas di berbagai wilayah Ukraina kembali menjadi sasaran penembakan rudal dan pesawat tak berawak besar-besaran.

    “Rusia berupaya menyakiti warga Ukraina biasa dengan menembaki fasilitas produksi energi dan gas, tanpa mengabaikan tujuannya untuk membuat kita tanpa listrik dan pemanas, serta menyebabkan kerugian terbesar bagi warga biasa.”

    Serangan terbaru ini terjadi beberapa jam setelah Zelensky mengatakan negaranya akan mengadakan pembicaraan dengan AS minggu depan untuk mengakhiri perang melawan Rusia.

    Zelensky mengatakan ia akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada hari Senin dan timnya akan tinggal di sana untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat AS.

    “Saya dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi untuk bertemu dengan putra mahkota,” kata Zelensky, merujuk pada Mohammed bin Salman, pewaris takhta kerajaan kaya minyak tersebut. “

    Setelah itu, tim saya akan tinggal di Arab Saudi untuk bekerja sama dengan mitra Amerika. Ukraina sangat tertarik pada perdamaian.”

    Ia menambahkan: “Seperti yang kami sampaikan kepada Presiden Trump, Ukraina tengah berupaya dan akan terus berupaya secara konstruktif demi tercapainya perdamaian yang cepat dan dapat diandalkan.”

    Dalam percakapan dengan wartawan pada hari Kamis, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan ia yakin pemerintahannya telah membuat “banyak kemajuan” dalam beberapa hari terakhir dengan Ukraina dan Rusia, tetapi tidak menjelaskan secara rinci bagaimana.

    “Saya pikir yang akan terjadi adalah Ukraina ingin membuat kesepakatan, karena menurut saya mereka tidak punya pilihan lain,” kata Trump.

    “Saya juga berpikir bahwa Rusia ingin membuat kesepakatan karena dengan cara tertentu yang berbeda – cara berbeda yang hanya saya yang tahu, hanya saya yang tahu – mereka juga tidak punya pilihan lain.

    SERANGAN RUSIA – Rudal Rusia menghantam sebuah hotel di Kota Kryvyi Rih, Ukraina, pada hari Rabu malam, (5/3/2025). Setidaknya dua orang dilaporkan tewas. (Dinas Darurat Ukraina)

    Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, mengonfirmasi, pejabat senior pemerintahan sedang mengatur pembicaraan dengan pejabat tinggi Ukraina di Arab Saudi.

    Witkoff mencatat, Zelensky telah meminta maaf dalam beberapa hari terakhir tentang ledakan di Gedung Putih dan menyatakan rasa terima kasih.

    Dia berhati-hati tentang apakah kesepakatan mineral akan ditandatangani selama pertemuan di Arab Saudi.

    “Kita lihat apakah dia akan menindaklanjutinya,” kata Witkoff.

    Pengumuman itu muncul saat para pemimpin Uni Eropa mengadakan pembicaraan darurat tentang cara untuk segera meningkatkan anggaran militer mereka setelah pemerintahan Trump mengisyaratkan bahwa Eropa harus menjaga keamanannya sendiri dan juga menangguhkan bantuan ke Ukraina.

    Hanya dalam waktu sebulan, Trump telah membatalkan kepastian lama tentang keandalan AS sebagai mitra keamanan, saat ia merangkul Rusia dan menarik dukungan Amerika untuk Ukraina.

    Pada hari Senin, Trump memerintahkan penghentian sementara pasokan militer AS ke Ukraina karena ia berusaha menekan Zelensky untuk terlibat dalam negosiasi guna mengakhiri perang dengan Rusia.

    AS juga menghentikan sementara pembagian informasi intelijen dengan Kyiv.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, mengatakan Prancis memberikan intelijen militer kepada Ukraina.

    Intelijen Amerika sangat penting bagi Ukraina untuk melacak pergerakan pasukan Rusia dan memilih target.

    Berbicara kepada radio France Inter pada hari Kamis, Lecornu mengatakan Prancis terus melanjutkan kegiatan berbagi intelijennya.

    “Intelijen kami berdaulat,” kata Lecornu. “Kami memiliki intelijen yang dapat dimanfaatkan Ukraina.”

    Lecornu menambahkan, menyusul keputusan AS untuk menangguhkan semua bantuan militer ke Ukraina, Presiden Prancis Emmanuel Macron memintanya untuk “mempercepat berbagai paket bantuan Prancis” guna menebus kurangnya bantuan Amerika.

    Lecornu mengatakan, menyusul keputusan AS tersebut, pengiriman bantuan untuk Ukraina yang berangkat dari Polandia telah ditangguhkan, namun, ia menambahkan, “Ukraina, sayangnya, telah belajar untuk berperang dalam perang ini selama tiga tahun dan tahu bagaimana cara menimbunnya”.

    Di Ukraina, rudal balistik Rusia menewaskan empat orang yang menginap di sebuah hotel di kota asal Presiden Zelensky pada malam hari.

    Zelensky, yang menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa tentang pertahanan di Brussels, mengatakan relawan organisasi kemanusiaan telah pindah ke hotel di Kryvyi Rih, di Ukraina tengah, tepat sebelum serangan, termasuk warga negara Ukraina, Amerika, dan Inggris. Ia tidak mengatakan apakah orang-orang itu termasuk di antara 31 orang yang terluka.

    Rusia menembakkan 112 pesawat tanpa awak Shahed dan pesawat pengecoh, serta dua rudal balistik Iskander, ke Ukraina semalam, kata angkatan udara Ukraina.

    Kemudian pada hari Kamis, Kementerian Luar Negeri Rusia menolak proposal perdamaian dari Prancis dan Inggris, menggambarkannya sebagai upaya sekutu Eropa Kyiv untuk menawarkan keringanan kepada tentara Ukraina yang sedang berjuang.

    Juru bicara kementerian, Maria Zakharova, mengatakan usulan penghentian serangan udara dan laut merupakan upaya untuk “memberikan jeda bagi rezim Kyiv yang menderita, angkatan bersenjata Ukraina, dan mencegah keruntuhan garis depan”.

    Ia mengatakan Ukraina akan menggunakan jeda apa pun dalam pertempuran untuk memperkuat militernya, yang akan menyebabkan konflik berkepanjangan.

    Dan menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengkritik keras klaim Macron, Rusia mengancam Eropa.

    “Ini merupakan ancaman bagi Rusia,” kata Lavrov dalam sebuah pengarahan di Moskow, seraya mencatat rencana Macron untuk mengadakan pertemuan para perwira militer tinggi Eropa guna membahas rencana agresif yang diduga dilakukan Moskow.

    Lavrov menepis tuduhan bahwa Rusia tengah menyusun rencana untuk menyerang negara-negara Eropa sebagai “tuduhan bodoh” dan “omong kosong”.

    “Bagi orang yang waras atau tidak, sangat jelas bahwa Rusia tidak membutuhkan ini,” katanya.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Posisi Zelenskyy Kian Terjepit, Rusia Kerahkan 10 Bomber Tu-95MS dan Kapal Perang Bombardir Kharkiv – Halaman all

    Posisi Zelenskyy Kian Terjepit, Rusia Kerahkan 10 Bomber Tu-95MS dan Kapal Perang Bombardir Kharkiv – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Rusia melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap Ukraina, dengan fokus pada infrastruktur energi dan gas, Jumat (7/3/2025) waktu setempat.

    Serangan ini melibatkan 10 pengebom strategis Tupolev Tu-95MS dan sejumlah kapal perang di Laut Hitam.

    Serangan ini dilaporkan oleh pejabat Ukraina, termasuk Menteri Energi Herman Halushchenko dan Gubernur Oblast Ternopil Vyacheslav Nehoda.

    Halushchenko mengonfirmasi serangan tersebut menghantam fasilitas penting, yang mendorong tanggapan langsung dari tim darurat. 

    “Serangan ini melukai sedikitnya dua orang di Poltava Oblast itu terjadi kurang dari dua minggu setelah pertemuan Presiden Volodymyr Zelensky dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada 27 Februari,” katanya.

    Suspilne, penyiar publik Ukraina, melaporkan ledakan di Ternopil sekitar pukul 5 pagi, diikuti oleh ledakan di Kharkiv pada pukul 6:30 pagi. 

    Di Poltava Oblast, wilayah tengah, sebuah rudal menghantam dua bangunan tempat tinggal, melukai seorang dewasa dan seorang anak, meskipun kondisi mereka masih belum jelas, kata pejabat setempat.

    Gubernur Ternopil Oblast Vyacheslav Nehoda mengatakan kepada wartawan bahwa situs infrastruktur penting di wilayahnya rusak, yang berpotensi mengganggu pasokan gas.

    “Petugas darurat sedang menilai situasi,” kata Nehoda, seraya menambahkan bahwa upaya pemulihan sedang dilakukan.

    Halushchenko, yang berbicara di televisi nasional, menolak menyebutkan fasilitas mana yang terkena serangan tetapi menekankan skala operasi tersebut. 

    “Petugas penyelamat dan energi dikerahkan di beberapa lokasi untuk menangani kerusakan,” katanya. Di Oblast Ivano-Frankivsk, Gubernur Svitlana Onyshchuk melaporkan serangan terhadap infrastruktur tetapi tidak ada korban jiwa.

    Rudal Kalibr

    Serangan ini menggunakan rudal Kalibr, sebuah senjata jarak jauh yang diluncurkan dari kapal perang Rusia di Laut Hitam.

    Sebagai informasi, rudal jelajah ini dirancang untuk terbang pada ketinggian rendah guna menghindari deteksi, dengan jangkauan lebih dari 1500 mil.

    Menurut laporan, serangan ini mengakibatkan setidaknya dua orang terluka di Oblast Poltava, di mana sebuah rudal menghantam dua gedung tempat tinggal.

    Gubernur Oblast Ternopil, Vyacheslav Nehoda, mengkonfirmasi bahwa infrastruktur kritis di wilayahnya juga mengalami kerusakan, yang berpotensi mengganggu pasokan gas.

    Tim darurat saat ini sedang melakukan penilaian dan upaya pemulihan.

    Menteri Halushchenko menekankan pentingnya respons cepat dari tim penyelamat dan pekerja energi di berbagai lokasi untuk menangani kerusakan yang terjadi.

    Di Oblast Ivano-Frankivsk, Gubernur Svitlana Onyshchuk melaporkan adanya serangan pada infrastruktur, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Sementara itu, sistem pertahanan udara Ukraina aktif selama serangan, meskipun belum ada data resmi mengenai jumlah rudal yang berhasil dicegat.

    Kerusakan pada pipa gas di Oblast Poltava menambah kompleksitas respons, dan saat ini belum ada estimasi waktu perbaikan yang jelas.

    Serangan Rusia hari ini menandai serangan rudal terbesar yang dilakukan Moskow dalam beberapa bulan terakhir, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah berlangsung sejak 2014.

    Operasi ini mengingatkan kita pada serangan besar pada 17 November 2022, ketika pasukan Rusia meluncurkan lebih dari 90 rudal, termasuk Kalibr, dan puluhan drone terhadap jaringan energi Ukraina. 

    Serangan itu, salah satu serangan terbesar dalam satu hari dalam perang, melumpuhkan pembangkit listrik dan menyebabkan jutaan orang kehilangan listrik saat musim dingin mendekat.

    Sementara banyak pihak yang menilai serangan terbaru Rusia ini terkait dengan pertemuan Zelensky dan Trump di Gedung Putih pada 27 Februari, yang menegaskan menjauhnya AS dari barisan pendukung Ukraina.

    Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Oval, Gedung Putih, Washinton DC, Jumat (28/2/2025) waktu setempat atau Sabtu siang, berakhir dengan pertengkaran sengit.

    Trump menekan Zelenskyy untuk segera melakukan gencatan senjata dengan Rusia, tetapi Zelenskyy bersikeras bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan sebelum berdamai.

    Ketegangan meningkat ketika Trump menuding Zelenskyy tidak benar-benar menginginkan perdamaian. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance juga menuduh Zelenskyy tidak bersyukur atas bantuan AS. Suasana pertemuan sangat tidak mengenakkan.

    Salah satu agenda utama pertemuan adalah penandatanganan perjanjian mineral tanah jarang antara AS dan Ukraina.

    Namun, acara penandatanganan batal akibat pertengkaran di Ruang Oval. Zelenskyy juga keberatan dengan tuntutan AS yang ingin mendapatkan keuntungan besar dari mineral Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer.

    Kondisi ini diyakini dimanfaatkan Moskow untuk terus mendorong Ukraina ke batas akhir perlawanan mereka.

  • Donald Trump Ngaco Tikus Transgenik Dibilang Transgender, Ini Bedanya

    Donald Trump Ngaco Tikus Transgenik Dibilang Transgender, Ini Bedanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu bagian dari pidato Presiden Donald Trump di hadapan Kongres Amerika Serikat menjadi bahan tertawaan. Pasalnya, Trump mengira riset menggunakan tikus transgenik sebagai penelitian untuk membuat tikus menjadi transgender.

    Dalam pidato di hadapan perwakilan rakyat AS, Trump memamerkan keberhasilan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk mengungkap belanja modal “ngaco” di pemerintahan Presiden Joe Biden. Satu yang menjadi sorotan Trump adalah belanja senilai US$ 8 juta untuk “menciptakan tikus transgender.”

    CNN International kemudian melakukan cek fakta atas pernyataan Trump berdasarkan siaran pers Gedung Putih yang membeberkan sederet penelitian dengan total anggaran US$ 8,3 juta tentang perawatan terkait gender.

    Fokus utama Trump sepertinya adalah sebuah laporan penelitian tentang “mekanisme peradangan untuk jenis kelamin tertentu yang dikendalikan oleh hormon.” Penelitian tersebut menerima dana federal senilai US$ 3 juta. Penelitian lain dalam daftar Gedung Putih adalah penelitian bernilai US$ 1,2 juta yang menggunakan tikus transgenik, bukan tikus transgender.

    DOGE yang dipimpin oleh Musk sepertinya tak sengaja memasukkan penelitian menggunakan tikus transgenik karena menggunakan kata “trans.” Tikus transgenik adalah tikus yang genomnya direkayasa untuk mempelajari fungsi gen tertentu atau untuk uji rekayasa genetik. 

    Tikus pertama yang direkayasa secara genetik diciptakan oleh Beatrice Mintz dan Rudolf Jaenisch pada 1974. Mereka menyisipkan DNA virus ke dalam embrio tikus.

    Baru-baru ini, Colossal Biscience menciptakan tikus transgenik berbulu mamut sebagai tahap pertama dalam ambisi “melahirkan” kembali gajah berbulu tersebut ke Bumi.

    Di sisi lain, transgender adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang mengidentifikasi dirinya dengan gender yang berbeda dari jenis kelamin mereka saat lahir. Pemerintahan Trump, termasuk DOGE, memang sangat anti terhadap kebijakan terkait transgender yang digolongkan sebagai aksi mendorong nilai keragaman, kesetaraan, dan inklusi di bawah pemerintahan Biden.

    (dem/dem)

  • AS Setop Bantuan Militer ke Ukraina, Sampai Kapan?

    AS Setop Bantuan Militer ke Ukraina, Sampai Kapan?

    Washington DC

    Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengonfirmasi penghentian sementara bantuan militer untuk Ukraina. Hegseth mengatakan penangguhan itu akan dilakukan hingga “komitmen sejati untuk mencapai perdamaian” ditunjukkan oleh Kyiv.

    “Seperti yang telah ditekankan oleh presiden, ini adalah penangguhan. Tepat seperti yang dia katakan sejak awal, penangguhan sambil menunggu komitmen sejati untuk mencapai perdamaian,” tegas Hegseth saat berbicara kepada wartawan di Pentagon, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/3/2025).

    Dikatakan oleh Hegseth bahwa Presiden Donald Trump sedang “sangat memperhatikan” apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Ukraina terkait komitmen terhadap proses perdamaian itu.

    “Kami sangat terdorong dengan tanda-tanda yang kami lihat. Pada akhirnya, dia akan membuat keputusan, tetapi ini adalah penangguhan untuk saat ini,” ucap Hegseth dalam pernyataannya.

    Langkah AS menangguhkan bantuan militer untuk Ukraina ini diambil saat ketegangan meningkat menyusul adu mulut antara Trump dan Presiden Volodymyr Zelensky di Gedung Putih pada 28 Februari lalu. Tak hanya menangguhkan bantuan militer, Washington juga menghentikan aktivitas berbagi intelijen dengan Kyiv.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Di tengah ketegangan itu, Trump, saat berpidato dalam sidang gabungan Kongres AS pada Selasa (4/3), mengungkapkan bahwa Zelensky mengirim surat kepada dirinya, yang isinya menyatakan kesediaan untuk datang ke meja perundingan guna mengakhiri perang dan siap menyelesaikan kesepakatan mineral dengan AS.

    “Surat itu berbunyi, ‘Ukraina siap untuk datang ke meja perundingan sesegera mungkin untuk membawa perdamaian semakin dekat. Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian selain rakyat Ukraina’,” kata Trump mengutip isi surat Zelensky, seperti dilansir Reuters.

    Trump juga mengatakan bahwa dirinya telah melakukan “pembicaraan serius dengan Rusia” dan “menerima sinyal kuat bahwa mereka siap untuk perdamaian”.

    Zelensky sendiri berupaya memperbaiki situasi usai adu mulut dengan Trump. Dalam pernyataannya pada Selasa (4/3), Zelensky menyatakan keinginan untuk “memperbaiki” hubungan dengan Trump, setelah apa yang digambarkannya sebagai bentrokan dengan Trump di Ruang Oval Gedung Putih yang “disesalkan”.

    Dia juga mengatakan Kyiv akan bekerja sama di bawah “kepemimpinan kuat” Trump dalam mewujudkan perdamaian abadi di Ukraina. Zelensky bahkan menyatakan siap “kapan saja dan dalam format apa pun yang nyaman” untuk penandatanganan perjanjian mineral, yang gagal diteken pekan lalu.

    Hegseth, dalam pernyataannya, mengatakan Trump bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk mewujudkan perdamaian dalam perang Rusia-Ukraina. Dia menegaskan AS “berkepentingan dalam menciptakan kondisi untuk perdamaian”, dan seperti dilansir TASS, menyatakan bahwa “kita lebih dekat hari ini daripada sebelumnya” untuk mengakhiri perang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Akui AS Negosiasi dengan Hamas Bahas Pembebasan Sandera

    Trump Akui AS Negosiasi dengan Hamas Bahas Pembebasan Sandera

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Washington sedang melakukan pembicaraan langsung dengan kelompok Hamas untuk membahas pembebasan para sandera yang tersisa di Jalur Gaza.

    Pernyataan Trump ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/3/2025), mengonfirmasi pernyataan Gedung Putih yang sebelumnya menyebut utusan khusus AS terlibat dialog langsung dengan perwakilan Hamas untuk mengamankan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    “Kami tengah berdiskusi dengan Hamas. Kami sedang membantu Israel dalam diskusi tersebut, karena kami sedang membicarakan tentang para sandera Israel,” kata Trump saat berbicara dengan wartawan di Ruang Oval Gedung Putih pada Kamis (6/3) waktu setempat.

    Gedung Putih sebelumnya menyebut dialog langsung dengan Hamas itu sejalan dengan kepentingan AS.

    Trump, dalam pernyataannya, menegaskan AS tidak akan membayar apa pun untuk pembebasan para sandera tersebut.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Kami tidak melakukan apa pun terkait Hamas. Kami tidak memberikan uang tunai… Anda harus bernegosiasi. Ada perbedaan antara negosiasi dan membayar. Saya ingin membebaskan orang-orang ini,” tegasnya.

    Trump, pada Rabu (5/3) waktu setempat, melontarkan ancaman terbarunya untuk Hamas, dan bahkan Jalur Gaza secara keseluruhan.

    “Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan,” kata Trump.

    “Bebaskan semua sandera sekarang, bukan nanti, dan segera serahkan semua jenazah orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya akan BERAKHIR bagi Anda. Ini peringatan terakhir Anda! Untuk kepemimpinan, sekarang waktunya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih memiliki kesempatan,” ucapnya.

    Trump juga memperingatkan dampaknya terhadap Jalur Gaza secara keseluruhan, di mana hampir seluruh penduduknya mengungsi akibat gempuran tanpa henti militer Israel dalam perang melawan Hamas sejak Oktober 2023.

    “Kepada Rakyat Gaza: Masa depan yang indah menanti, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda menahan para sandera. Jika Anda melakukannya, Anda akan MATI! Ambil keputusan yang CERDAS, BEBASKAN PARA SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYARKAN KEMUDIAN!” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Tunda Kebijakan Tarif Bagi Kanada-Meksiko, Picu Ketidakpastian Pasar

    Trump Tunda Kebijakan Tarif Bagi Kanada-Meksiko, Picu Ketidakpastian Pasar

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menangguhkan tarif 25% yang diberlakukannya minggu ini terhadap sebagian besar barang dari Kanada dan Meksiko, pada Kamis (06/03). Keputusan ini adalah perubahan terbaru dalam kebijakan perdagangan yang fluktuatif, yang telah mengguncang pasar keuangan dan memicu kekhawatiran terkait inflasi serta perlambatan pertumbuhan ekonomi.

    Pengecualian ini, yang mencakup dua mitra dagang terbesar AS, akan berakhir pada 2 April, ketika Trump berencana menerapkan rezim tarif global timbal balik kepada semua mitra dagang AS.

    Awalnya, pada Selasa (04/03), Trump memberlakukan tarif 25% terhadap impor dari kedua negara, kemudian pada Kamis (06/03), pengecualian untuk Kanada ditambahkan, setelah sebelumnya hanya mencakup Meksiko. Ketiga negara adalah anggota dari perjanjian perdagangan Amerika Utara (USMCA).

    Reaksi Kanada dan Meksiko

    Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc, mengatakan bahwa negaranya akan menunda gelombang kedua tarif balasan senilai C$125 miliar (sekitar Rp1,43 triliun) atas produk-produk AS hingga 2 April mendatang. Sementara itu, Trump menandatangani amandemen yang juga mengecualikan beberapa komoditas seperti potash, namun tetap memberlakukan tarif 10% terhadap produk energi dari Kanada.

    Pengenaan tarif ini dilakukan setelah Trump menyatakan keadaan darurat nasional pada 20 Januari, dengan alasan masuknya opioid fentanil dan bahan kimia prekursornya dari Cina ke AS melalui Kanada dan Meksiko. Sebagai tanggapan, Trump juga menerapkan tarif sebesar 20% pada semua impor dari Cina.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Ketidakpastian pasar

    Pasar saham AS terus bergejolak, dengan indeks S&P 500 ditutup turun 1,8% pada Kamis (06/03), dan total penurunan mencapai hampir 7% sejak pertengahan Februari. Bill Sterling, seorang ahli strategi di GW&K Investment Management, menyatakan bahwa ketidakpastian yang diciptakan oleh kebijakan tarif inilah yang mengganggu pasar.

    “Kita akan terus menghadapi ketidakpastian ini hingga tarif ditangani dengan jelas,” kata Sterling. Ia pun menambahkan, “keputusan untuk menunda produksi atau investasi menjadi semakin sulit dengan kebijakan yang tak menentu.”

    Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa Gedung Putih tidak terlalu terpengaruh oleh pergerakan pasar saham, dengan fokus utama pada peningkatan produksi dalam negeri.

    Perundingan yang sulit

    Negosiasi tarif antara AS, Kanada, dan Meksiko terus berlangsung dengan penuh ketidakpastian, membuat para pejabat dari kedua negara mitra AS merasa frustrasi. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum melakukan panggilan telepon dengan Trump pada Kamis (06/03), di mana ia menyambut baik penundaan tarif, namun menyatakan keprihatinannya tentang dampak tarif terhadap rakyat Meksiko.

    Dia menyoroti bahwa pemerintahnya telah meningkatkan patroli perbatasan, menindak kartel narkoba, dan menyerahkan 29 pemimpin kartel yang dicari oleh AS dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun demikian, Trump tetap mempertahankan ancaman tarif dan hanya bersedia menunda implementasinya hingga 2 April.

    Di sisi lain, hubungan antara AS dan Kanada tetap tegang. Sebuah panggilan telepon antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Trump dilaporkan berlangsung panas, dengan Trump menyuarakan keluhannya terhadap kebijakan industri susu Kanada.

    Dampak ekonomi dan tantangan ke depan

    Pengenaan tarif yang berubah-ubah oleh pemerintahan Trump telah menciptakan ketidakpastian ekonomi yang signifikan, tidak hanya bagi Kanada dan Meksiko, tetapi juga bagi Amerika Serikat sendiri.

    Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan proteksionisme ini dapat memicu lonjakan harga barang, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan mengganggu rantai pasokan global yang selama ini telah terintegrasi dengan erat.

    Menurut laporan Yale University Budget Lab, kombinasi tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan Cina diperkirakan akan meningkatkan inflasi di AS sebesar satu poin persentase penuh. Hal ini berpotensi memperburuk situasi ekonomi domestik.

    Lebih lanjut, tarif ini diperkirakan akan memangkas pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,5 poin persentase, yang berarti lebih sedikit lapangan kerja yang tercipta dan lebih rendahnya daya beli masyarakat.

    Meski demikian, Trump bersikeras bahwa tarif adalah strategi yang tepat untuk memperkuat ekonomi domestik. Dalam pidatonya di depan Kongres pada Selasa (04/03) malam, ia menegaskan bahwa kebijakan ini akan membantu mengembalikan kekayaan dan kekuasaan ke Amerika Serikat.

    Ia juga menepis kekhawatiran pasar dengan mengatakan bahwa meskipun akan ada “sedikit gangguan,” dampaknya akan minimal dalam jangka panjang.

    fr/rs (Reuters, AP)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • IHSG ditutup menguat seiring penundaan kebijakan tarif AS

    IHSG ditutup menguat seiring penundaan kebijakan tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring penundaan kebijakan tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 18:32 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespon positif penundaan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang.

    IHSG ditutup menguat 86,45 poin atau 1,32 persen ke posisi 6.617,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,24 poin atau 0,84 persen ke posisi 753,49.

    “Pihak Gedung Putih (AS) mengatakan bahwa tarif mobil untuk Meksiko dan Kanada akan ditunda selama satu bulan,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Setelah pembicaraan dengan PM Kanada Justin Trudeau, juru bicara pers Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump terbuka untuk mendengar tentang pengecualian tarif tambahan.

    Dari sisi makroekonomi, rilis data terkini memberikan satu lagi sinyal potensi keretakan pada ekonomi AS.

    Data ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta di AS hanya menambah 77.000 pekerja di Februari 2025, atau jauh lebih sedikit dari estimasi pasar yang bertambah 140.000 dan lebih rendah dari jumlah penambahan 186.000 pekerja selama Januari 2025.

    Data dari ADP ini adalah yang terbaru dari serangkaian data ekonomi yang telah memicu kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS, di tambah lagi rencana tarif Presiden Trump juga turut memperkeruh prospek ekonomi AS.

    Dalam beberapa pekan terakhir, data telah menunjukkan penurunan pada belanja konsumen, penjualan ritel, aktivitas di sektor manufaktur, dan belanja konstruksi, sementara aktivitas di pasar perumahan tetap lesu.

    Semua data ini telah memperkuat perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I-2025 akan melambat secara signifikan.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 5,78 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 3,14 persen dan 2,21 persen.

    Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,09 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IMJS, BRRC, ECII, ASPI dan INPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FORU, PGUN, LMPI, JGLE dan RICY.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.057.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,40 miliar lembar saham senilai Rp12,31 triliun. Sebanyak 433 saham naik 194 saham menurun, dan 328 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 286,69 poin atau 0,77 persen ke 37.704,93, indeks Shanghai menguat 39,13 poin atau 1,17 persen ke 3.381,10, indeks Kuala Lumpur melemah 5,51 persen atau 0,35 poin ke posisi 1,558,91, dan indeks Straits Times melemah 20,92 poin atau 0,54 persen ke 3.919,32.

    Sumber : Antara

  • Pajak Impor Kanada-Meksiko Ditunda, Trump: Penangguhan Bakal Selamatkan Produsen Mobil AS – Halaman all

    Pajak Impor Kanada-Meksiko Ditunda, Trump: Penangguhan Bakal Selamatkan Produsen Mobil AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump memperlonggar kebijakannya, dengan menunda penerapan pajak sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko bagi produsen tertentu.

    Adapun pembebasan tarif ditujukan utamanya untuk mobil yang dibuat di Amerika Utara yang telah mematuhi perjanjian perdagangan bebas USMCA (Amerika Serikat-Meksiko-Kanada).

    Perjanjian USMCA memungkinkan barang untuk bergerak di antara ketiga negara itu dengan bebas tarif jika mereka mengikuti aturan tertentu.

    Aturan tersebut mengharuskan suatu produk dibuat sepenuhnya di Amerika Utara atau diubah secara substansial di Amerika Utara jika terbuat dari komponen dari negara lain.

    Untuk produk seperti mobil, 75 persen kontennya harus berasal dari Amerika Utara.

    Penangguhan rencananya bakal dilakukan selama satu bulan ke depan, dengan syarat produsen otomotif harus mematuhi perjanjian tersebut.

    “Produsen mobil dikecualikan dari tarif bea masuk sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan,” tegas Trump dalam press press conference yang dikutip dari Al Jazeera.

    Kesepakatan ini yang dinegosiasikan oleh Trump selama masa jabatan pertamanya, setelah adanya permohonan dari Ford, General Motors dan Stellantis, yang memiliki rantai pasokan yang membentang di seluruh Amerika Utara.

    “Presiden terbuka untuk mendengar tentang pengecualian tambahan,” ujar Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    “Dia selalu membuka dialog terbuka dan dia akan selalu melakukan apa yang dia yakini benar untuk rakyat Amerika,” paparnya.

    Sebelum pelonggaran diberlakukan, Trump sempat mengenakan tarif tinggi pada mobil dan suku cadangnya yang diimpor ke Amerika Serikat, yang dikenal sebagai tarif “keamanan nasional”.

    Namun kebijakan Trump terkait kenaikan tarif impor dinilai dapat memicu efek buruk bagi produsen otomotif.

    Pengenaan tarif impor yang tinggi berpotensi mengganggu kelancaran pasokan komponen, yang bisa menyebabkan keterlambatan produksi, meningkatkan biaya, atau bahkan memaksa pabrik-pabrik otomotif untuk mengurangi tingkat produksi.

    Tak hanya itu, kebijakan pajak Trump pada akhirnya akan berdampak pada harga mobil yang diproduksi di AS.

    Mobil-mobil bisa dipatok lebih mahal, mengurangi daya saing mobil buatan AS, baik di pasar domestik maupun internasional, karena konsumen cenderung memilih produk dengan harga yang lebih kompetitif.

    Alhasil penjualan dalam industri otomotif AS menurun, merugikan daya saing industri otomotif AS dalam jangka panjang.

    Alasan tersebut yang membuat Trump melunak, memberikan sedikit kelegaan bagi pasar setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir.

    Penundaan ini diharap dapat dimanfaatkan para produsen mobil untuk mengembangkan rencana mereka mengalihkan lebih banyak produksi dan investasi ke AS seperti permintaan Trump.

    Selain itu Trump penagguhan tarif pajak dapat memberikan waktu bagi para produsen mobil agar dapat menghadapi ketidakpastian lebih lanjut.

    Kendati begitu, Trump menegaskan bahwa ia belum sepenuhnya melunak dalam perang dagang dengan Kanada dan Meksiko. 

    Ia juga akan terus memperketat kebijakan kepada kedua negara itu demi mencegah lonjakan imigrasi ilegal dan perdagangan obat-obatan terlarang yang masuk ke AS melalui Kanada dan Meksiko.

    Pasar Saham Rebound

    Pasca Trump mengumumkan rencana penangguhan selama satu bulan, sejumlah saham perusahaan otomotif dilaporkan rebound, seperti di antaranya Saham Ford naik lebih dari 5 persen.

    Lonjakan serupa juga disusul saham General Motors yang menguat melewati 7 persen. Selanjutnya saham Stellantis di AS melompat tinggi hingga tembus 9 persen.

    Sekitar tiga dari empat anggota S&P 500 berakhir lebih tinggi, Russell 2000 yang berfokus pada kapitalisasi pasar kecil ikut naik sekitar naik 1,12 persen ke level 5.842,63.

    Sementara itu, indeks Nasdaq Composite bertambah 1,46 persen menjadi 18.552,73.

    Indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup menguat 485,60 poin (1,14 persen) pada level 43.006,59, kembali hijau setelah anjlok lebih dari 1.300 poin selama dua sesi terakhir.

    Saham teknologi seperti Microsoft dan Tesla juga menanjak dalam sesi tersebut, menandai perubahan setelah sektor tersebut memimpin penurunan pasar baru-baru ini.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Trump Makin Beringas, Ancam Bakal Deportasi 240 Ribu Warga Ukraina yang Cari Perlindungan ke AS – Halaman all

    Trump Makin Beringas, Ancam Bakal Deportasi 240 Ribu Warga Ukraina yang Cari Perlindungan ke AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mendeportasi atau mencabut status hukum sementara untuk sekitar 240.000 orang Ukraina yang melarikan diri ke AS.

    Rencana Trump diungkap seorang pejabat senior Trump dan tiga sumber yang akrab dengan masalah tersebut pada Kamis (6/3/2025).

    Deportasi massal akan mulai dilakukan Trump paling cepat pada April 2025, sebagai bagian dari kebijakan luas pemerintahan Trump untuk mengakhiri program pembebasan bersyarat kemanusiaan yang diberikan Presiden  sebelumnya Joe Biden terhadap warga Ukraina.

    “Ini bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk mencabut status hukum lebih dari 1,8 juta migran yang diizinkan memasuki AS di bawah program pembebasan bersyarat kemanusiaan sementara yang diluncurkan di bawah pemerintahan Biden,” kata salah satu sumber, dikutip dari New York Post.

    Sebelum kebijakan deportasi diberlakukan, pada era presiden Joe Biden, Gedung Putih sempat membuka program pembebasan bersyarat bagi warga Ukraina yang ingin tinggal sementara di AS selama perang dengan Rusia berlangsung.

    Program ini mulai dibuka sejak 2022 silam, memungkinkan lebih dari 1,8 juta warga Ukraina untuk memasuki AS dengan status perlindungan sementara.

    Joe Biden merancang program pembebasan bersyarat ini untuk memberikan jalur hukum sementara guna mencegah imigrasi ilegal dan memberikan bantuan kemanusiaan. 

    Alasan Trump Depak Warga Ukraina

    Akan tetapi buntut perseteruan panas yang terjadi antara Presiden Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada pekan lalu, Trump kini semakin keras dengan Ukraina.

    Meski begitu, Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Tricia McLaughlin dengan tegas menolak pernyataan yang menyebut Trump melakukan deportasi karena ada kaitannya dengan adu mulut yang terjadi dengan Zelensky.

    Lantaran pencabutan perlindungan bagi warga Ukraina sedang berlangsung sebelum Trump secara terbuka berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu lalu.

    Hal tersebut dilakukan sesuai perintah eksekutif Trump yang dikeluarkan pada tanggal 20 Januari, meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk menghentikan semua program yang terkait perlindungan era Biden.

    Termasuk mencabut pembebasan bersyarat bagi warga Ukraina.

    Tak hanya itu deportasi juga akan diberlakukan bagi 530.000 warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela yang tiba di AS pada Mei 2023 dan menetap di DeWitt, Iowa.

    Menurut email internal Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), migran yang kehilangan status pembebasan bersyaratnya dapat menghadapi deportasi cepat tanpa batasan waktu tertentu.

    Adapun imigran yang dimaksud ialah mereka Mereka yang memasuki AS melalui jalur resmi tetapi tanpa status penerimaan resmi.

    Kebijakan Trump Picu Kekhawatiran

    Keputusan ini memicu kekhawatiran di kalangan imigran yang sebelumnya dilindungi oleh kebijakan Biden.

    Bahkan banyak dari mereka kini menghadapi ketidakpastian mengenai status hukum mereka di AS.

    Seperti Liana Avetisian, salah satu warga Ukraina yang kabur ke AS bersama suaminya, dan putrinya yang berusia 14 tahun.

    Avetisian kini tengah dibayangi ketidakpastian. Avetisian yang bekerja di bidang real estate di Ukraina dan suaminya bekerja konstruksi melarikan diri dari Kyiv pada Mei 2023.

    Ia memutuskan untuk memulai kehidupan baru di AS dan membeli rumah di kota kecil DeWitt, Iowa.

    Namun saat ini mereka terancam harus angkat kaki dari AS padahal telah menghabiskan sekitar 4.000 dolar AS untuk biaya pendaftaran guna memperbarui pembebasan bersyarat dan mencoba mengajukan program lain yang dikenal sebagai Status Perlindungan Sementara.

    “Kami tidak tahu harus berbuat apa, saya merasa pusing karena khawatir dengan situasi ini,” kata Avetisian.

    Kekhawatiran serupa juga diungkap Rafi, mantan perwira intelijen Afghanistan yang memasuki AS secara legal pada Januari 2024 melalui aplikasi CBP One.

    Ia memperoleh status pembebasan bersyarat selama dua tahun. Namun, pada 13 Februari, saat menghadiri pertemuan rutin di kantor ICE, statusnya dicabut dan ia langsung ditahan.

    Rafi telah mengajukan permohonan suaka dan dijadwalkan menghadiri sidang pada April.

    Pengacaranya meminta ICE untuk membebaskannya, menekankan bahwa ia tidak memiliki catatan kriminal dan memiliki kasus suaka aktif terkait pekerjaannya dengan militer AS di Afghanistan. 

    Namun, ICE menolak permintaan tersebut, dengan menyatakan bahwa kebijakan prioritas imigrasi saat ini berakhir pada 20 Januari 2025, bertepatan dengan pelantikan Trump.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas anjlok pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025. Kenaikan harga emas itu didorong meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan aksi ambil untung.

    Sementara itu, perhatian pasar beralih ke data penggajian pada Jumat pekan ini untuk mendapatkan wawasan tentang langkah kebijakan moneter the Federal Reserve atau bank sentral AS.

    Mengutip CNBC, Jumat (7/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 2.915,83 per ounce setelah naik dalam tiga sesi terakhir. Harga emas berjangka AS stabil di USD 2.926,6.

    Harga perak di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 32,70 per ounce, palladium naik 0,4% menjadi USD 946,58, dan platinum stabil pada USD 965,76.

    “Kami hanya melihat tekanan aksi ambil untung dari kenaikan terakhir, fundamental yang mendasarinya masih bullish. Hal lain yang memberikan sedikit tekanan pada pasar emas adalah kenaikan imbal hasil obligasi,” kata Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff seperti dikutip dari CNBC.

    Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai tingkat tertinggi lebih dari satu minggu, mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.

    Emas sebagai aset safe haven telah naik lebih dari 10% sejak awal tahun di tengah ketidakpastian geopolitik dan mencapai rekor tertinggi USD 2.956,15 pada 24 Februari.

    AS menerapkan tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada pada Selasa dan menambahkan bea lebih lanjut pada barang-barang Cina. Namun, pada Rabu, Gedung Putih mengkonfirmasi akan membebaskan produsen mobil dari tarif Kanada dan Meksiko selama sebulan, dengan syarat mematuhi aturan perdagangan bebas yang ada.

    Semua mata tertuju pada laporan gaji non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat, yang diperkirakan oleh ekonom-ekonom yang disurvei Reuters akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan pada Februari.