Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Fakta Resesi AS karena Trump ‘Trumpcession’, Mengapa Bisa Terjadi?

    Fakta Resesi AS karena Trump ‘Trumpcession’, Mengapa Bisa Terjadi?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) terus mendapatkan potensi yang gelap. Hal ini disebabkan sejumlah kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menduduki posisi orang nomor satu di negara itu sejak Januari lalu.

    Ketakutan akan penurunan cepat dalam ekonomi terbesar di dunia, yang disebut ‘Trumpcession’, mulai merasuki pasar keuangan di tengah kekhawatiran tentang dampak dari tarif perdagangan yang besar serta pemangkasan belanja pemerintah oleh Presiden AS Donald Trump.

    Setelah serangkaian data ekonomi yang lebih lemah dari Amerika Serikat, pelacak PDB real-time Bank of America menunjukkan ekonomi AS menyusut dengan cepat, dengan ukuran turun menjadi 1,7% pada kuartal ini, dari 2,3% pada periode tiga bulan sebelumnya.

    Lalu, apa saja kebijakan Trump dan sentimen pasar yang mengarahkan AS pada jalur resesi? Berikut faktanya Selasa (11/3/2025).

    1. Tarif Perdagangan

    Penggunaan tarif yang agresif oleh pemerintahan Trump merupakan faktor yang memicu kekhawatiran pasar. Sementara pemikiran ekonomi sebelumnya menyatakan bahwa tarif terutama memicu inflasi dengan menaikkan harga barang impor, pasar sekarang melihatnya sebagai resesi, mengganggu rantai pasokan, mengekang investasi perusahaan, dan membebani pengeluaran konsumen.

    Menurut Budget Lab di Yale University, tarif yang diusulkan untuk Meksiko dan Kanada (sekarang dihentikan sementara), ditambah yang sudah ada untuk China, akan menaikkan tarif efektif AS ke level tertinggi sejak 1943. Mereka memperkirakan tingkat harga yang lebih tinggi dapat membebani rumah tangga hingga US$ 2.000 (Rp 32,6 juta).

    Putaran bea masuk terbaru bertepatan dengan aksi jual tajam di ekuitas, yang menggarisbawahi keresahan investor. Rencana pemerintahan untuk mengurangi pengeluaran federal dan memangkas ribuan pekerjaan pemerintah hanya menambah kekhawatiran tentang kemunduran ekonomi.

    Tracy Chen, seorang manajer portofolio di Brandywine Global Investment Management, memperingatkan bahwa urutan kebijakan di mana Trump dapat tarif terlebih dahulu, pemotongan pajak kemudian dapat memperburuk kelemahan ekonomi.

    “Risiko resesi jelas lebih tinggi karena urutan kebijakan Trump,” tuturnya kepada The Global Tresurer.

    2. Kebijakan Imigrasi

    Tindakan keras Trump terhadap imigrasi mengancam industri-industri utama, termasuk pertanian, konstruksi, dan perawatan kesehatan, yang tengah berjuang untuk merekrut tenaga kerja.=

    “Tindakan keras yang direncanakan terhadap imigran gelap, yang jumlahnya sedikitnya 5% dari angkatan kerja, akan menambah jumlah kehilangan pekerjaan,” tambah ekonomi Inggris Tej Parikh kepada Financial Times.

    Hal yang sama juga disampaikan kepala ekonom di PNC, Gus Faucher, dalam catatan kepada investor pada hari Jumat. Ia mengatakan bahwa imigran saat ini berkontribusi besar untuk sejumlah industri yang cukup penting.

    “Ketidakpastian tentang prospek tarif dapat menyebabkan perusahaan memperlambat perekrutan. Dan pembatasan imigrasi dapat membatasi pasokan tenaga kerja yang tersedia, yang akan membebani perolehan lapangan kerja selama beberapa tahun ke depan.”

    3. Efisiensi

    Langkah efisiensi Trump, yang dimotori oleh Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Elon Musk, juga menjadi katalis timbulnya sentimen negatif terhadap ekonomi AS. Musk telah ditugaskan untuk memangkas pemborosan belanja pemerintah sebesar US$ 1 triliun (Rp 16.340 triliun).

    Sejumlah manuver yang dilakukan Musk adalah dengan melakukan pemotongan tenaga kerja. Bank investasi Evercore ISI memperkirakan bahwa upaya pemangkasan biaya sektor publik oleh Elon Musk dapat memangkas total setengah juta lapangan pekerjaan di AS tahun ini. Dalam skenario ekstrem, jumlah tersebut dapat mencapai lebih dari 1,4 juta.

    Kondisi ini pun dapat menjadi beban keuangan rumah tangga. Pekerja yang terdampak yang tidak dapat segera menemukan pekerjaan baru mungkin terpaksa memenuhi kebutuhan hidup tanpa penghasilan tetap.

    “Mayoritas pekerja yang mengalami kehilangan pekerjaan terdampak dalam jangka panjang, karena mereka kesulitan menemukan pekerjaan purna waktu baru dan selanjutnya memperoleh penghasilan lebih sedikit,” menurut sebuah makalah penelitian tahun 2016 oleh profesor emeritus ekonomi di Universitas Princeton, Henry Farber, dikutip CNBC International.

    Direktur ekonomi di Yale University Budget Lab, Ernie Tedeschi, mengungkapkan dampak yang lebih luas. Ia menitikberatkan pada bisnis-bisnis yang akan terganggu karena kekuatan keuangan warga AS, yang berprofesi sebagai PNS, dapat menemui batasan setelah dikeluarkan dari kantornya.

    “Dampak ekonomi dari PHK bagaikan efek domino yang menyebar ke seluruh perekonomian lokal hingga ke bisnis-bisnis yang tampaknya tidak memiliki hubungan apapun dengan pemerintah federal,” tuturnya.

    4. Detoksifikasi

    Dalam tanda yang lebih mengkhawatirkan bagi pasar, Trump telah menghindari mengesampingkan resesi tahun ini dengan mengakui dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu (Senin 10/3/2025) bahwa “diperlukan sedikit waktu” sebelum orang Amerika akan melihat hasil dari kebijakannya.

    “Saya tidak suka memprediksi hal-hal seperti itu,” kata Trump. “Ada masa transisi karena apa yang kita lakukan sangat besar.”

    Hal yang sama juga dilontarkan Menteri Keuangan Scott Bessent. Dalam wawancara baru-baru ini, Bessent menggambarkan perubahan tersebut sebagai ‘periode detoksifikasi’, dengan alasan bahwa ekonomi telah menjadi terlalu bergantung pada belanja pemerintah dan sekarang perlu beralih ke pertumbuhan yang didorong oleh sektor swasta.

    “Pasar dan ekonomi telah terpikat pada belanja pemerintah, dan akan ada periode detoksifikasi,” kata Bessent.

    Ahli strategi nilai tukar mata uang asing di National Australia Bank, Ray Attrill, mengatakan bahwa pernyataan ini diarahkan untuk menitikberatkan bahwa situasi ekonomi yang rusak saat ini disebabkan oleh pendahulunya.

    “Narasi AS tampaknya sedikit berubah dari menyalahkan Joe Biden menjadi tidak ada ruginya, tidak ada untung,” kata Attrill.

    5. Data Ekonomi Suram

    Ketakutan akan resesi telah membebani dolar AS meskipun statusnya sebagai aset aman yang biasanya naik selama periode ketidakpastian. Indeks yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama telah jatuh 4% sejak Trump kembali ke Gedung Putih dan minggu lalu mencapai level terlemah sejak November.

    Kegelisahan itu juga melanda pasar saham AS, dengan indeks acuan S&P 500 turun 3,8% sejak pelantikan Trump dan turun 6% dari rekor tertinggi bulan lalu. Sentimen konsumen juga mencapai titik terendah dalam 15 bulan di tengah kekhawatiran tentang PHK dan kenaikan harga.

    Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun pada hari Senin karena investor mencari tempat yang aman karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi meningkat. Imbal hasil 10 tahun turun 9 basis poin menjadi 4,226%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 2 tahun turun hampir 10 basis poin menjadi 3,906%. Satu basis poin sama dengan 0,01%, dan imbal hasil dan harga bergerak berlawanan arah.

    Di sektor lapangan kerja, AS menambah lebih sedikit lapangan pekerjaan daripada yang diperkirakan para ekonom pada bulan Februari. Pengusaha mempekerjakan 151.000 pekerja bulan lalu, kurang dari ekspektasi penambahan 170.000 lapangan pekerjaan. Tingkat pengangguran naik ke 4,1%, yang tetap menjadi angka terendah dalam sejarah.

    Untuk pembelian, belanja konsumen turun 0,2% untuk bulan tersebut. Jika disesuaikan dengan inflasi, belanja akan turun hingga 0,5%. Itu adalah penurunan bulanan terbesar sejak Februari 2021.

    “Harga mulai pulih, naik 0,5% dari Desember, laju tercepat sejak Agustus 2023, sehingga menghasilkan tingkat inflasi tahunan sebesar 3% selama 12 bulan yang berakhir pada Januari,” menurut data Indeks Harga Konsumen terbaru yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja.

    (sef/sef)

  • Tentara Ukraina: Jika Kami Kehabisan Peluru dari Amerika, Kami Akan Cari Senjata Lain – Halaman all

    Tentara Ukraina: Jika Kami Kehabisan Peluru dari Amerika, Kami Akan Cari Senjata Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Ukraina mengungkapkan dampak dari keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang memangkas dukungan militer untuk melawan serangan Rusia.

    Sejumlah tentara yang bertugas di unit pertahanan udara dekat Kyiv berbagi pandangan mereka dengan Business Insider pada Jumat (8/3/2025).

    Demi alasan keamanan, mereka meminta untuk hanya disebut dengan nama depan.

    Para tentara ini mengungkapkan kekecewaan mereka, tetapi menegaskan mereka akan tetap menemukan cara untuk bertahan dan berjuang.

    “Ini bukan keputusan rakyat Amerika, tetapi keputusan satu orang,” kata Oleksiy, salah satu tentara Ukraina.

    “Sangat disayangkan, tetapi kami akan terus berjuang.”

    Jeda Bantuan Militer AS Membuat Ukraina Rentan

    Trump memerintahkan penghentian sementara bantuan militer ke Ukraina pada 3 Maret 2025.

    Hal itu dilakukan untuk menekan Ukraina agar mau bernegosiasi dalam proses perdamaian dengan persyaratan yang dianggap tidak menguntungkan.

    Tak hanya bantuan militer, AS juga memangkas akses Ukraina ke informasi intelijen serta membatasi penggunaan citra satelit penting.

    Keputusan ini membuat Ukraina semakin rentan terhadap serangan Rusia, yang semakin berani di medan perang dan luar wilayah konflik.

    Beberapa pejabat Ukraina bahkan melaporkan, Rusia kini tengah memperluas serangannya.

    Selain itu, beberapa senjata terbaik Ukraina tidak dapat digunakan secara maksimal, sementara kekhawatiran tentang pasokan amunisi terus meningkat.

    Prajurit Ukraina: Akan Gunakan Senjata Apa Pun yang Tersedia

    Pejabat Ukraina mengatakan dampak penuh dari penghentian bantuan AS masih harus dipantau, tetapi konsekuensinya bisa terasa di seluruh sektor pertahanan.

    Salah satu yang terdampak adalah unit pertahanan udara dari Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina.

    Mereka mengandalkan senapan mesin Browning M2 kaliber .50, yang dipasang di truk, untuk menembak jatuh pesawat nirawak Rusia yang membawa bahan peledak.

    “Jika kami kehabisan amunisi untuk senapan mesin Amerika, kami akan menggunakan senjata lain,” ujar Oleksiy.

    Meskipun kalibernya lebih kecil, ia menegaskan mereka tetap akan menjalankan tugas mereka.

    Sementara itu, Oleksiy lainnya—wakil komandan unit pertahanan udara—mengatakan nyawa warga Ukraina sangat bergantung pada bantuan militer AS.

    “Kami berharap masalah ini segera terselesaikan,” katanya.

    “Kami berjuang di tanah kami sendiri dan akan terus mempertahankannya.”

    Ketidakpastian Masa Depan Ukraina Tanpa Dukungan AS

    ZELENSKY DAN TRUMP – Foto ini diambil pada Rabu (5/3/2025) dari YouTube The White House, memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berbincang dalam pertemuan di Gedung Putih pada hari Jumat, 28 Februari 2025. Tentara Ukraina mengatakan bahwa mereka kecewa dengan keputusan Trump memotong bantuan militer tetapi mereka akan terus berjuang. (YouTube The White House)

    Pada akhir Februari lalu, dalam sebuah perdebatan sengit dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Ruang Oval, Trump menyatakan bahwa ragu Ukraina bisa memenangkan perang melawan Rusia.

    Kini, ketidakpastian terkait masa depan Ukraina terus meningkat jika bantuan AS terus dihentikan.

    Beberapa pejabat dan anggota parlemen Ukraina berharap negara mereka bisa bertahan dengan mengandalkan industri pertahanan yang berkembang pesat serta dukungan dari negara-negara Eropa.

    Namun, sebagian besar dukungan AS, terutama dalam pertahanan udara, dinilai sangat krusial.

    Serhiy Rakhmanin, anggota Komite Parlemen Ukraina untuk Keamanan Nasional, Pertahanan, dan Intelijen, mengatakan kepada Business Insider, meskipun Ukraina dapat mengelola operasi taktis di garis depan tanpa AS, keterlibatan Washington tetap sangat penting dalam strategi perang jangka panjang.

    “Sulit untuk mengatakannya, kita lihat saja nanti,” ujar Svitlana, satu-satunya perempuan di unit pertahanan udara.

    Pejabat Ukraina Peringatkan Dampak Global

    Beberapa pejabat Ukraina menganggap keputusan AS dapat membawa konsekuensi lebih luas.

    Oleksandr Markushyn, komandan TDF sekaligus wali kota Irpin, kota di pinggiran Kyiv, mengaku terkejut dengan kebijakan Trump.

    Berbicara melalui penerjemah dalam wawancara terpisah pada Sabtu (9/3/2025), Markushyn memperingatkan, jika AS tidak lagi membantu Ukraina, Rusia bisa memperluas agresinya ke negara-negara Eropa lainnya.

    Sebagai pemimpin pertahanan Ukraina di Irpin selama minggu-minggu awal invasi, ia menegaskan, hanya Amerika Serikat yang memiliki kekuatan untuk menghentikan Rusia.

    “Amerika Serikat adalah negara yang kuat,” katanya. “Jika bukan AS, tidak ada yang akan menghentikan Rusia.”

    Rusia Diprediksi Akan Manfaatkan Situasi

    Hingga kini, belum jelas berapa lama jeda bantuan militer AS akan berlangsung.

    Trump kerap menyuarakan ketidakpuasannya terhadap pendekatan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam upaya AS mengakhiri invasi Rusia, yang kini telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

    Menurut Institute for the Study of War, sebuah lembaga kajian konflik yang berbasis di Washington DC, Rusia kemungkinan besar akan memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan serangan rudal dan drone terhadap Ukraina.

    Pejabat Ukraina mengonfirmasi, serangan terbaru Rusia pada akhir pekan menewaskan lebih dari 12 orang dan melukai belasan lainnya.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Trump Kirim Surat Ancaman Aksi Militer ke Iran, Khamenei Sebut AS Perundung – Halaman all

    Trump Kirim Surat Ancaman Aksi Militer ke Iran, Khamenei Sebut AS Perundung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, merespons surat yang dikirim oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Surat itu berisi ancaman akan menggunakan kekuatan militer jika Iran menolak melakukan perundingan tentang program nuklirnya.

    Khamenei menganggap surat tersebut sebagai bentuk perundungan atau penindasan.

    Dalam pertemuan dengan pejabat Iran, Khamenei mengatakan, “Beberapa negara suka menindas—saya tidak tahu istilah yang lebih tepat selain perundungan—mereka terus memaksa untuk bernegosiasi.”

    Trump mengungkapkan, ia mengirim surat kepada Khamenei untuk meminta perundingan baru mengenai kesepakatan nuklir.

    Trump memperingatkan, jika Iran menolak, maka opsi militer bisa menjadi pilihan.

    Namun, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan, Iran belum menerima surat tersebut hingga Sabtu (8/3/2025), meskipun mereka sudah mendengar tentang hal itu, AFP melaporkan.

    “Kami belum menerima apa pun,” ujarnya dalam wawancara dengan televisi pemerintah.

    Khamenei menuduh negara-negara yang menindas sengaja menetapkan persyaratan baru yang sulit dipenuhi oleh Iran.

    “Mereka menetapkan harapan baru yang pasti tidak akan bisa dipenuhi oleh Iran,” ujarnya, meskipun tidak langsung menyebut AS.

    Araghchi menambahkan Iran tidak akan bernegosiasi di bawah “tekanan maksimum”, yang mengacu pada kebijakan Trump yang memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir pada 2018.

    Beberapa bulan terakhir, Iran telah terlibat dalam pembicaraan dengan tiga negara Eropa—Inggris, Prancis, dan Jerman—untuk menyelesaikan masalah nuklirnya.

    Namun, pada Sabtu (9/3/2025), Khamenei mengkritik ketiga negara ini dan mempertanyakan apakah mereka sudah memenuhi komitmen mereka dalam perjanjian nuklir (JCPOA).

    Khamenei menegaskan bahwa Iran mematuhi perjanjian tersebut selama setahun setelah Trump keluar, namun akhirnya Iran terpaksa mengurangi komitmennya setelah AS memberlakukan sanksi.

    Dalam beberapa bulan terakhir, Iran meningkatkan pengayaan uraniumnya melebihi batas yang disepakati dalam JCPOA.

    AS kini memperkirakan bahwa Iran bisa memproduksi senjata nuklir dalam waktu singkat, meskipun Iran membantah hal itu.

    Khamenei juga menegaskan bahwa Iran menentang pengembangan senjata nuklir, berdasarkan fatwa yang ia keluarkan yang melarang senjata nuklir.

    “Tidak ada cara lain untuk melawan paksaan dan intimidasi,” ujar Khamenei, mengacu pada undang-undang Iran yang mengizinkan peningkatan pengayaan uranium.

    Sementara itu, Teheran telah memperkuat kemampuan pertahanan dan rudalnya, yang dianggap Barat sebagai ancaman bagi stabilitas Timur Tengah.

    Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak akan menerima tuntutan baru dari AS, terutama yang berkaitan dengan kemampuan pertahanan, jangkauan rudal, dan pengaruh internasional Iran.

    Trump dalam wawancara dengan Fox Business mengatakan ada dua cara untuk menangani Iran: “secara militer atau membuat kesepakatan.”

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Brian Hughes, menegaskan AS tetap terbuka untuk negosiasi, namun berharap “rezim Iran mengutamakan kepentingan rakyatnya.”

    Dilaporkan oleh CNN, Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan dipaksa menerima tuntutan baru yang tidak sesuai dengan kepentingannya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Geng Musuh AS Terjunkan Militer dekat Arab Jelang Nego Damai Ukraina

    Geng Musuh AS Terjunkan Militer dekat Arab Jelang Nego Damai Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan geopolitik makin meningkat dengan diumumkannya latihan militer gabungan antara Rusia, China, dan Iran di lepas pantai Iran. Di saat yang bersamaan, delegasi Ukraina bersiap menggelar perundingan dengan perwakilan Amerika Serikat di Arab Saudi untuk membahas solusi damai bagi perang yang terus berlangsung dengan Rusia.

    Dilansir Newsweek, Kementerian Pertahanan China mengumumkan pada Minggu (9/3/2025) bahwa latihan militer gabungan bertajuk “Security Belt 2025” akan berlangsung bulan ini di dekat Pelabuhan Chabahar, Iran Tenggara, yang berbatasan langsung dengan Laut Oman. Latihan ini melibatkan armada dari ketiga negara, termasuk setidaknya satu kapal perusak dan kapal pendukung dari China.

    Kantor berita Iran juga melaporkan bahwa latihan ini akan diawasi oleh sejumlah negara, termasuk Azerbaijan, Afrika Selatan, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Latihan serupa telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada Maret 2024 dan Maret 2023, sebagai bentuk peningkatan kerja sama militer antara ketiga negara.

    Kerja sama ini makin memperkuat aliansi strategis antara Rusia, China, dan Iran, yang oleh banyak pengamat sering disebut sebagai bagian dari “Axis of Evil”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan negara-negara yang berseberangan dengan kepentingan AS dan sekutunya.

    Ketiga negara ini memiliki kepentingan bersama dalam menentang dominasi AS di berbagai wilayah, termasuk Timur Tengah dan Eropa Timur.

    Perundingan Perdamaian

    Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pada Sabtu bahwa ia akan bertemu dengan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman, dalam beberapa hari mendatang. Setelah pertemuan itu, pejabat tinggi Ukraina akan tetap berada di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan dengan perwakilan AS pada Selasa.

    Delegasi Ukraina mencakup Kepala Kantor Presiden Ukraina Andriy Yermak, Wakil Kepala Kantor Presiden Pavlo Palisa, serta Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Ukraina, Andriy Sybiha dan Rustem Umerov.

    “Di pihak kami, kami berkomitmen penuh untuk dialog konstruktif, dan kami berharap dapat mendiskusikan serta menyepakati langkah-langkah dan keputusan yang diperlukan,” ujar Zelensky.

    Ia juga menambahkan bahwa terdapat “usulan realistis” yang akan diajukan dalam perundingan tersebut.

    Utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mengatur pertemuan dengan Ukraina, kemungkinan di Riyadh atau Jeddah. Namun, perubahan kebijakan Washington terhadap Kyiv belakangan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu Eropa Ukraina.

    Salah satu momen paling kontroversial adalah ketika Zelensky mendapatkan teguran keras dari Trump dan Wakil Presiden JD Vance dalam kunjungannya ke Gedung Putih baru-baru ini. Hal ini semakin menegaskan potensi pergeseran sikap AS terhadap konflik Ukraina-Rusia.

    Trump bahkan menghentikan seluruh bantuan militer AS yang sedang dalam perjalanan ke Ukraina, termasuk pasokan yang hanya berjarak beberapa mil dari perbatasan Ukraina. Selain itu, ia juga menangguhkan sebagian berbagi intelijen AS dengan Kyiv.

    Keith Kellogg, utusan Trump untuk Ukraina dan Rusia, menyatakan bahwa Kyiv “membawa masalah ini kepada diri mereka sendiri.” Sementara itu, Trump sendiri mengatakan pada Jumat bahwa AS “berjalan baik dengan Rusia” dan menambahkan bahwa lebih mudah baginya untuk bekerja sama dengan Moskow dibandingkan dengan Kyiv.

    Dampak Latihan Militer

    Latihan militer gabungan Rusia, China, dan Iran dipandang sebagai unjuk kekuatan terhadap AS dan sekutunya. Kehadiran kapal perang dari tiga negara besar ini di perairan strategis seperti Laut Oman juga dapat meningkatkan ketegangan dengan negara-negara Barat.

    Sementara itu, hasil perundingan Ukraina-AS masih belum pasti. Beberapa analis menilai bahwa dengan menurunnya dukungan AS terhadap Ukraina, posisi Kyiv dalam negosiasi dengan Rusia bisa semakin lemah.

    Sejumlah pihak juga khawatir bahwa pendekatan Trump yang lebih lunak terhadap Moskow dapat mengarah pada kesepakatan damai yang tidak sepenuhnya menguntungkan bagi Ukraina.

    Andriy Yermak mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan “menyepakati pertemuan tim kami dalam waktu dekat.” Namun, masih belum jelas bagaimana AS akan menyeimbangkan kebijakannya dalam perang ini.

    (luc/luc)

  • Tesla Babak Belur, Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Jelas

    Tesla Babak Belur, Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Jelas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerajaan bisnis Elon Musk kian terpuruk sejak ia masuk ke Gedung Putih. Musk ditunjuk sebagai pemimpin Lembaga Efisiensi Pemerintah atau DOGE di pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Ternyata, hal ini membawa petaka bagi perusahaan mobil listrik Tesla miliknya. Saham Tesla merosot tajam sejak Musk ditunjuk sebagai nakhoda DOGE. Bahkan, ada gerakan anti Elon Musk dan anti Tesla yang menggema. 

    Pemilik Tesla ramai-ramai memasang stiker yang menghujat Elon Musk. Mereka seakan terjebak, sebab harga mobil Tesla anjlok dan tak menguntungkan jika dijual. Penjualan mobil Tesla juga mengalami penurunan di Eropa dan beberapa wilayah lain.

    Musk, yang diketahui sebagai pendukung garis terdepan Trump saat kampanye Pilpres AS. Publik sudah mulai mengkritik hal tersebut, tetapi kemarahan mereka memuncak saat Musk terang-terangan memasang pose yang mengingatkan dengan Nazi.

    Saham Tesla Anjlok

    Saham Tesla telah turun selama tujuh minggu sejak Musk bekerja untuk pemerintah. Saham Tesla akhir minggu lalu ditutup US$270,48, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (10/3/2025).

    Saham tersebut menurun lebih dari 10%. Tesla pernah berada di level terendah pada pemilihan presiden 5 November lalu yakni US$251,44.

    Saham perusahaan mobil listrik itu sempat menanjak hingga pada puncaknya yang mencapai US$480 pada 17 Desember 2024 lalu. Namun, kembali anjlok hampir setengahnya pada pekan lalu.

    Sejak pertengahan Desember itu, kapitalisasi pasar Tesla juga ambles lebih dari US$800 miliar.

    Kontroversi DOGE

    Musk menjadi sosok yang menggenjot efisiensi besar-besaran di pemerintah AS. Mulai dari pengurangan tenaga kerja, penghapusan program pemerintah, hingga merencanakan konsolidasi lembaga. 

    Berbagai upaya itu dilakukan Musk sembari tetap mendorong kontrak-kontrak pemerintah dengan berbagai perusahaan miliknya.

    Jabatannya di pemerintah juga tak menghentikan aktivitasnya di media sosial. Ia mengecam keputusan apapun yang tidak disukai dan memberikan narasi pada masalah antara Rusia serta Ukraina.

    Hal ini membuat sentimen anti Musk dan anti Tesla berkembang pesat. Bukan hanya di AS, namun meluas hingga Eropa.

    Bahkan hal tersebut juga memunculkan ledakan protes. Tindakan kriminal pembakaran serta vandalisme juga diduga dilakukan di fasilitas Tesla.

    (fab/fab)

  • Secret Service Tembak Pria Bersenjata di Dekat Gedung Putih AS

    Secret Service Tembak Pria Bersenjata di Dekat Gedung Putih AS

    Washington DC

    Agen Secret Service atau pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat (AS) menembak pria bersenjata di dekat Gedung Putih. Juru Bicara Gedung Putih menyebut pria tersebut dibawa ke rumah sakit.

    Dilansir AFP, Minggu (9/3/2025), para agen Secret Service sebelumnya telah diperingatkan oleh polisi setempat tentang seorang pria ‘yang ingin bunuh diri’. Pria itu bepergian ke Washington dari Indiana.

    Pria tersebut kemudian berada di jalan yang sangat dekat dengan Gedung Putih. Agen Secret Service melepaskan tembakan kepada pria tersebut.

    “Saat petugas mendekat, orang itu mengacungkan senjata api dan konfrontasi bersenjata pun terjadi, di mana tembakan dilepaskan oleh personel kami,” kata Jubir Gedung Putih Anthony Guglielmi di X.

    Pelaku saat ini dirawat di rumah sakit. Belum diketahui kondisi pelaku.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Tersangka dibawa ke rumah sakit daerah dan kondisinya tidak diketahui,” katanya, seraya menambahkan bahwa polisi Washington sedang melakukan penyelidikan.

  • Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran – Halaman all

    Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah unjuk rasa besar-besaran diadakan di Tel Aviv bersama keluarga dan teman-teman para tawanan, Minggu (9/3/2025).

    Mereka menuntut pemerintah Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata dengan Hamas dan membebaskan para tawanan.

    “Kepentingan Netanyahu bukanlah kepentingan negara Israel atau rakyatnya,” kata Zahiro Shahar Mor, keponakan tawanan Avraham Munder, dalam demonstrasi tersebut, dilansir Al Jazeera.

    “Sebagian besar masyarakat Israel menginginkan semua sandera yang tersisa segera dipulangkan, dan mereka bersedia membayar harganya untuk itu,” jelasnya.

    Sebelum unjuk rasa mingguan mereka di Tel Aviv, para kerabat memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bertemu dengan delapan mantan tawanan pada Rabu (5/3/2025).

    “Tuan Presiden, kembalinya perang berarti hukuman mati bagi para sandera yang masih hidup.”

    “Tolong, Tuan, jangan biarkan Netanyahu mengorbankan mereka,” kata sebuah pernyataan.

    Hamas-AS Bahas Pembebasan Sandera

    Pertemuan antara para pemimpin Hamas dan negosiator sandera AS, Adam Boehler, dalam beberapa hari terakhir difokuskan pada pembebasan seorang warga negara ganda Amerika-Israel yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza, kata seorang pejabat senior Hamas kepada Reuters pada hari Minggu.

    Taher al-Nono, penasihat politik bagi pemimpin kelompok Palestina tersebut, mengonfirmasi pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington.

    Ia mengatakan bahwa diskusi tersebut telah berlangsung di ibu kota Qatar selama seminggu terakhir.

    “Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan berkewarganegaraan ganda.”

    “Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina,” kata al-Nono.

    Ia menambahkan bahwa kedua belah pihak juga telah membahas cara untuk mewujudkan implementasi perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas.

    “Kami memberi tahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan tersebut dalam kerangka pembicaraan ini,” kata al-Nono kepada Reuters.

    Utusan khusus Presiden Donald Trump Steve Witkoff mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih minggu lalu bahwa mendapatkan pembebasan Edan Alexander, pria berusia 21 tahun dari New Jersey yang diyakini sebagai sandera Amerika terakhir yang masih hidup yang ditawan oleh Hamas di Gaza, adalah “prioritas utama bagi kami.”

    Adapun Alexander bertugas sebagai tentara di militer Israel.

    Israel dan Hamas memberi isyarat pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mempersiapkan tahap berikutnya dari negosiasi gencatan senjata, karena para mediator terus maju dengan pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata 42 hari yang rapuh yang dimulai pada bulan Januari.

    Delegasi Hamas bertemu dalam dua hari terakhir dengan para mediator Mesir dan menegaskan kembali kesiapannya untuk merundingkan implementasi tahap kedua kesepakatan itu.

    Israel juga mengatakan akan mengirim negosiator ke Doha pada Senin (10/3/2025) untuk pembicaraan gencatan senjata.

    Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Trump bertemu di Ruang Oval dengan delapan mantan sandera Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Tahap pertama perjanjian tersebut menghasilkan pembebasan 33 sandera, termasuk delapan yang telah meninggal, dengan imbalan sekitar 1.800 tahanan Palestina.

    Pada akhir November 2023, 105 sandera telah dibebaskan selama gencatan senjata selama satu minggu dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

    Dari 251 orang yang diculik selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, 58 orang masih ditahan di Gaza, 34 di antaranya telah dinyatakan meninggal oleh militer Israel.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), foto (atas, kiri-kanan): 2 sandera Israel (Tal Shoham dan Avera Mengistu) dibebaskan, (bawah, kiri-kanan): 3 tentara Israel dibebaskan dan sandera Hisham al-Sayed dibebaskan. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Diberitakan Al Jazeera, Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, pada hari Senin untuk mencoba dan memajukan gencatan senjata Gaza dan pembicaraan pertukaran tawanan.

    Hamas mengatakan ada “indikator positif” untuk dimulainya perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata.

    Enam toko roti di Khan Younis, Gaza, menghentikan operasinya di tengah kekurangan bahan bakar sementara Israel terus memblokade semua bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.

    Hamas menyerukan diakhirinya blokade Israel terhadap Gaza serta negosiasi segera mengenai fase kedua kesepakatan gencatan senjata setelah Netanyahu mengatakan ia akan mengirim delegasi ke pembicaraan gencatan senjata di Doha.

    Axios melaporkan bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, akan terbang ke Doha pada Selasa malam untuk mencoba dan “menengahi kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas”.

    Seorang polisi senior Palestina di Gaza terluka setelah amunisi yang ditinggalkan oleh militer Israel meledak di Jabalia.

    Pasukan Israel melanjutkan serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menangkap dua tahanan yang dibebaskan di Hebron dan menyebarkan peluru tajam dan granat kejut di desa Burqa.

    Qatar menyerukan “upaya internasional yang lebih intensif” untuk membawa fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan badan atom PBB.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.453 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza, dengan 111.860 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan bahwa ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Perintah Trump Ditolak Mentah-mentah, Iran Ogah Ditindas Bilang Begini

    Perintah Trump Ditolak Mentah-mentah, Iran Ogah Ditindas Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Sabtu (8/3) waktu setempat, bahwa Iran tidak akan diintimidasi untuk berunding dengan Amerika Serikat (AS). Ini terjadi sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mengirim surat kepada Teheran untuk mendesak negara itu dalam perundingan nuklir.

    Dalam laporan Reuters yang mengutip media Pemerintah Iran, Minggu (9/3/2025), Khamenei mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat senior Iran bahwa tujuan Washington adalah untuk memaksakan harapan mereka sendiri.

    “Kegigihan beberapa pemerintah yang suka mengintimidasi dalam berunding bukanlah untuk menyelesaikan masalah. Bagi mereka, berunding adalah jalan untuk mengajukan tuntutan baru, bukan hanya tentang masalah nuklir Iran. Iran jelas tidak akan menerima harapan mereka,” kata Khamenei, tanpa menyebut Trump secara langsung.

    Khamenei, yang memegang keputusan terakhir tentang kebijakan utama Iran, mengatakan tidak ada cara lain untuk melawan paksaan dan intimidasi.

    “Mereka mengajukan tuntutan baru yang tentu saja tidak akan diterima oleh Iran, seperti kemampuan pertahanan, jangkauan rudal, dan pengaruh internasional kami.”

    Komentar ini dilontarkan sehari setelah Trump mengklaim sedang mengajak Iran untuk berunding soal nuklir. Ia mengatakan ada dua cara untuk menangani Iran yakni secara militer, atau membuat kesepakatan untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.

    Menanggapi komentar Khamenei, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Brian Hughes menegaskan kembali hampir kata demi kata pilihan negosiasi atau tindakan militer yang Trump katakan telah ia sampaikan kepada Iran.

    “Kami berharap Rezim Iran mengutamakan rakyatnya dan kepentingan terbaiknya di atas teror,” kata Hughes dalam sebuah pernyataan.

    Sambil menyatakan keterbukaan terhadap kesepakatan dengan Teheran, Trump telah menerapkan kembali kampanye “tekanan maksimum” yang diterapkan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden untuk mengisolasi Iran dari ekonomi global dan mendorong ekspor minyaknya ke titik nol.

    Selama masa jabatannya 2017-2021, Trump menarik AS dari kesepakatan penting dengan Iran yang membatasi pengembangan nuklir dan memberlakukan kembali sanksi. Sejak saat itu, Iran melanggar dan jauh melampaui batasan tersebut.

    Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan bahwa waktu hampir habis bagi diplomasi untuk memberlakukan pembatasan baru pada aktivitas Iran, karena Teheran terus mempercepat pengayaan uraniumnya hingga mendekati tingkat senjata. Teheran mengatakan bahwa pekerjaan nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

    Meskipun Teheran mengatakan bahwa program rudal balistiknya murni bersifat defensif, program itu dipandang di Barat sebagai faktor yang tidak stabil di Timur Tengah yang bergejolak dan dilanda konflik.

    Teheran dalam beberapa bulan terakhir telah mengumumkan penambahan baru pada persenjataan konvensionalnya, seperti kapal induk drone pertamanya dan pangkalan angkatan laut bawah tanah di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS dan Israel.

    (fab/fab)

  • Lapangan Golf Mewah Trump Kena Vandalisme Grafiti ‘Gaza Tidak Dijual’, Pelaku Terungkap – Halaman all

    Lapangan Golf Mewah Trump Kena Vandalisme Grafiti ‘Gaza Tidak Dijual’, Pelaku Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lapangan golf terkenal milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Skotlandia, Inggris, terkena vandalisme berupa grafiti.

    Grafiti tersebut berwarna putih dan terbaca “GAZA IS NOT 4 SALE” atau ‘Gaza Tidak Dijual”. Di samping, itu ada ceceran cat merah.

    Tembok di dekat pintu masuk juga tak lolos dari grafiti. Di tembok itu terdapat tulisan “Free Gaza” dan “Free Palestine”.

    Fox News melaporkan kelompok yang bernama Palestine Action mengaku berada di balik vandalisme itu.

    “Untuk membuatnya jelas, kami telah menunjukkan kepadanya (Trump) bahwa propertinya tidak aman dari aksi perlawanan,” demikian pernyataan Palestine Action.

    Aksi vandalisme itu dilakukan setelah Trump beberapa waktu lalu mengusulkan AS untuk menguasai Gaza dengan cara membelinya.

    Trump juga berniat memindahkan paksa warga Gaza kemudian mengubah Gaza menjadi resor mewah seperti Riviera.

    Usul Trump langsung mendapat kecaman baik dari warga Palestina maupun negara-negara Arab.

    Adapun lapangan golf Trump yang terkena vandalisme itu dikenal dengan nama Trump’s Turnberry dan berlokasi di Skotlandia barat daya.

    Terdapat tiga lapangan di sana. Dua lapangan memiliki 18 lubang dan satu lainnya memiliki 9 lubang.

    Sebelumnya, lapangan itu digunakan untuk menggelar Open Championship. Namun, sejak Trump membelinya tahun 2014 dan merenovasinya, kejuaraan itu belum digelar lagi.

    DONALD TRUMP – Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Selasa (4/3/2025) menunjukkan Presiden Trump dalam pertemuan dengan Zelensky di Ruang Oval pada Jumat (28/2/2025). (Tangkapan layar YouTube White House)

    Belum diketahui dengan jelas lapangan bagian mana yang telah terkena vandalisme.

    Lapangan utama di sana, The Ailsa Course, dinamai seperti nama pulau vulkanik, yakni Ailsa Craig. Lapangan dianggap sebagai salah satu lapangan golf terbaik di dunia.

    “Kemarin, lapangan itu jadi lapangan golf nomor #3 di Eropa. Hari ini lapangan itu ditutup,” tulis Palestine Action di media sosial X.

    Resor golf itu adalah salah satu dari dua resor golf Trump di Skotlandia. Keduanya dikelola oleh Trump Organization.

    Trump sendiri memang seorang penggemar golf dan ibunya berasal dari Skotlandia.

    Kepolisian Skotlandia sedang menyelidiki aksi vandalisme itu.

    “Sekitar pukul 04.40 pada hari Sabtu, 8 Maret 2025, kami menerima laporan kerusakan di lapangan golf dan sebuah tempat di Jalan Maidens, Turnberry,” kata kepolisian Skotlandia.

    Trump ingin membeli Gaza

    Trump pada bulan Februari kemarin mengungkapkan rencananya untuk membeli dan menguasai Gaza pada hari Minggu (9/2/2025).

    Dia menyatakan ingin mengambil alih wilayah yang telah dilanda perang selama 1,5 tahun itu.

    Menurut Trump, dia ingin membangun Gaza kembali setelah membeli Gaza. Dia menegaskan bahwa Gaza akan menjadi milik AS.

    “Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Sejauh kami membangunnya kembali, kami dapat memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui dukungan kami.”

    “Namun kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak mundur,” kata Trump.

    Trump mengklaim bahwa rencana ini adalah langkah yang tepat untuk membangun Gaza kembali.

    Menurutnya, saat ini Gaza telah hancur total dan akan melalui pembongkaran.

    “Tidak ada yang bisa dipindah lagi. Tempat ini adalah lokasi pembongkaran. Sisanya akan dibongkar. Semuanya dibongkar,” kata Trump.

    (Febri/Farrah)

  • Pemerintahan Trump Dipusingkan Lonjakan Harga Telur, Investigasi Dilakukan – Halaman all

    Pemerintahan Trump Dipusingkan Lonjakan Harga Telur, Investigasi Dilakukan – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dilaporkan telah meluncurkan penyelidikan terhadap kenaikan harga telur yang sangat tinggi.

    Penyelidikan dimaksudkan  untuk memeriksa apakah produsen telur  berkolusi untuk menaikkan biaya atau membatasi pasokan.

    Mengapa Hal Ini Penting

    Para pemilih secara mayoritas menyebut tekanan dan kekhawatiran ekonomi sebagai alasan utama mereka memilih kembali Presiden Donald Trump tahun lalu.

    Salah satu indikator utama meningkatnya kesulitan adalah harga telur, yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa tak lama setelah pelantikan Trump pada bulan Januari lalu.

    Trump berjanji untuk mengatasi harga telur dan barang serta jasa lain yang mahal pada “hari pertama” pemerintahannya.

    Akan  tetapi mengakui pada bulan Desember 2024 bahwa “sulit untuk menurunkan harga setelah harganya naik.”

    Apa yang Perlu Diketahui

    DOJ telah meluncurkan penyelidikan terhadap harga telur dan apakah kenaikan harga yang berkelanjutan terkait dengan konspirasi untuk menaikkan harga atau menahan persediaan untuk menciptakan kelangkaan palsu.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa investigasi tersebut masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan mengarah pada tindakan formal. 

    Media tersebut tidak dapat menyebutkan tim mana di DOJ yang akan memimpin investigasi tersebut.

    Masih belum jelas apa yang mendorong DOJ untuk melakukan penyelidikan ini.

    Namun, para ahli mengatakan bahwa harga telur telah melonjak secara nasional karena wabah flu burung, yang telah sangat mengurangi jumlah ayam petelur.

    Bulan lalu, pemerintahan Trump memperkenalkan rencana lima bagian untuk mengatasi melonjaknya harga telur.

    Akan  tetapi memperingatkan bahwa mungkin perlu waktu sebelum konsumen menyadari harga yang lebih rendah di kasir.

    Departemen Pertanian mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka akan menginvestasikan hingga $1 miliar untuk mengatasi tekanan inflasi dan bahwa mereka bekerja sama dengan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk mengurangi “pemborosan pengeluaran.”

    Apa Kata Orang

    Jurnalis Sam Stein, di X (Twitter): “Ketika Gedung Putih Biden menyatakan bahwa kenaikan harga oleh perusahaan mungkin menjadi penyebab tingginya biaya, pernyataan itu diejek oleh kaum konservatif. Sekarang, Departemen Kehakiman Trump sedang menyelidiki produsen telur yang lebih besar untuk melihat apakah mereka telah berkonspirasi untuk menaikkan harga atau menahan pasokan.”

    Perwakilan Demokrat Haley Stevens dari Michigan, pada X: “Harga telur sekarang rata-rata $5 per lusin, 20 persen lebih mahal daripada saat Trump dilantik. Seorang miliarder yang tidak dipilih yang telah menghasilkan $38 miliar dalam kontrak pemerintah, memecat inspektur jenderal.”

    Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan para petani Amerika pada hari Senin di Truth Social, sehari sebelum tarif baru yang menargetkan produk dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok mulai berlaku:

    “Kepada Para Petani Hebat Amerika Serikat: Bersiaplah untuk mulai memproduksi banyak produk pertanian untuk dijual DI DALAM Amerika Serikat. Tarif akan berlaku untuk produk luar negeri pada tanggal 2 April. Selamat bersenang-senang!”

    Apa yang terjadi selanjutnya

    Investigasi DOJ perlu memberikan temuannya tentang potensi kolusi dan tindakan lebih lanjut, tetapi masih belum jelas berapa lama investigasi akan berlangsung.

    Sementara itu, pemerintahan Trump sedang mengupayakan segala cara untuk menekan biaya.

    Harga telur saat ini

    Menurut data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, harga telur hampir  dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.

    Dimana harga rata-rata telur satu lusin sekitar $8 (Rp 130 ribu).

    Gedung Putih mengubah arah perintah eksekutif Departemen Pendidikan 

    Sekitar 10 perusahaan mengendalikan sebagian besar telur yang diproduksi di Amerika dan mereka menentukan harga telur terlepas ada wabah flu burung atau tidak.

    Salah satu perusahaan tersebut, Cal-Maine Foods yang berkantor pusat di Mississippi, meningkatkan laba mereka hingga 7,5 kali lipat selama tahun pertama wabah flu burung meskipun tidak terjadi wabah pada ternak mereka sendiri pada tahun fiskal tersebut, demikian temuan Food and Water Watch.

    Selama tahun fiskal tersebut, dari Juni 2022 hingga Mei 2023, Cal-Maine menjual 7% lebih banyak telur daripada tahun fiskal 2021.