Tempat Fasum: Gedung Putih

  • AS-Rusia Kopi Darat Lagi di Arab Saudi Bahas Ukraina, Ini Hasilnya

    AS-Rusia Kopi Darat Lagi di Arab Saudi Bahas Ukraina, Ini Hasilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyelesaikan diskusi kedua antara negara itu terkait Ukraina di Riyadh, Arab Saudi, Senin (24/3/2025). Keduanya terus mempersempit sejumlah hal terkait dengan gencatan senjata dalam peperangan antara Moskow dan Kyiv.

    Seorang sumber mengatakan pihak AS dipimpin oleh Andrew Peek, seorang direktur senior di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dan Michael Anton, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri. Rusia diwakili oleh Grigory Karasin, seorang mantan diplomat yang sekarang menjadi ketua Komite Urusan Luar Negeri majelis tinggi Rusia.

    Pembicaraan keduanya di tahap ini difokuskan di antara isu-isu lain pada upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata maritim di wilayah Laut Hitam untuk menciptakan iklim ekspor biji-bijian yang aman. Sebuah sumber Gedung Putih mengatakan ‘pengumuman positif’ diharapkan terjadi ‘dalam waktu dekat’.

    Seorang sumber Rusia juga mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan telah berakhir pada Senin malam dan rancangan pernyataan bersama telah dikirim ke Moskow dan Washington untuk disetujui. Rencananya, para pihak bermaksud untuk merilisnya pada Selasa.

    “Ini terutama tentang keselamatan navigasi. Perjanjian sebelumnya yang didukung PBB tentang pengiriman Laut Hitam telah gagal memenuhi beberapa tuntutan Moskow,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebutkan isu-isu lain yang menurutnya sedang dibahas. Isu-isu tersebut diharapkan Washington akan membantu membuka jalan bagi negosiasi perdamaian yang lebih luas.

    “Kita sedang berbicara tentang wilayah sekarang. Kita berbicara tentang garis demarkasi, berbicara tentang listrik, kepemilikan pembangkit listrik,” ujar Trump.

    Pekan lalu, Rusia menolak usulan Trump untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari di Ukraina. Negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu sejauh ini hanya menyetujui moratorium serangan terhadap infrastruktur energi.

    Putin Masih Emosi

    Saat pembicaraan hari Senin diadakan di Riyadh, rudal Rusia menghantam kota Sumy di Timur Laut Ukraina. Beberapa blok perumahan bertingkat tinggi rusak bersama dengan sebuah sekolah dan rumah sakit.

    “Anak-anak sekolah itu berada di tempat penampungan saat itu, untuk menghindari korban yang lebih parah,” kata Gubernur wilayah Sumy, Volodymyr Artiukh.

    “Moskow berbicara tentang perdamaian sambil melakukan serangan brutal di daerah pemukiman padat penduduk di kota-kota besar Ukraina,” kata menteri luar negeri Ukraina Andrii Sybiha.

    “Daripada membuat pernyataan kosong tentang perdamaian, Rusia harus berhenti mengebom kota-kota kita dan mengakhiri perangnya terhadap warga sipil.”

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024.

    Presiden Rusia Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

     

    (luc/luc)

  • Niat AS Kubur Keinginan Iran soal Senjata Nuklir

    Niat AS Kubur Keinginan Iran soal Senjata Nuklir

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) berniat ‘mengubur’ dalam-dalam keinginan Iran soal program senjata nuklir. AS menyerukan Teheran untuk sepenuhnya meninggalkan ambisi senjata nuklir mereka.

    Dirangkum detikcom dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Senin (24/3/2025), Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, mengungkapkan bahwa AS sedang mengupayakan “pembongkaran sepenuhnya” program nuklir Iran. Waltz pun meminta Teheran untuk sepenuhnya meninggalkan ambisi senjata nuklir mereka.

    “Iran harus menghentikan programnya (program nuklir-red) dengan cara yang dapat dilihat seluruh dunia,” tegas Waltz dalam pernyataannya.

    “Seperti yang telah dikatakan oleh Presiden (Donald) Trump, hal ini akan segera terjadi. Semua opsi tersedia dan sudah saatnya bagi Iran untuk sepenuhnya meninggalkan keinginannya untuk memiliki senjata nuklir,” ujar Waltz dalam wawancara dengan media AS, CBS News, pada Minggu (23/3).

    Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa upaya Trump melakukan kontak dengan otoritas tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengenai kemungkinan kesepakatan nuklir baru merupakan upaya untuk menghindari aksi militer.

    “Kita tidak perlu menyelesaikan semuanya secara militer,” kata Witkoff dalam wawancara dengan Fox News.

    “Sinyal kami kepada Iran adalah mari kita duduk bersama dan melihat apakah kita bisa, melalui dialog, melalui diplomasi, mewujudkannya. Jika kita bisa, kita siap untuk melakukannya. Dan jika kita tidak bisa, alternatifnya bukanlah alternatif yang hebat,” ucapnya.

    Trump Kirim Surat ke Khamenei

    Foto: Penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz (dok Reuters).

    Awal bulan ini, Donald Trump mengatakan dirinya telah mengirimkan surat kepada Khamenei, yang isinya memperingatkan bahwa “ada dua cara untuk menghadapi Iran: secara militer, atau Anda membuat kesepakatan”.

    Khamenei menolak tawaran AS untuk berunding, yang disebutnya sebagai “tipuan”. Dia mengatakan bahwa berunding dengan pemerintahan Trump akan “mempererat ikatan sanksi dan meningkatkan tekanan terhadap Iran”.

    Namun, diplomat utama Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pada Kamis (20/3) bahwa Teheran akan segera membalas surat dari AS yang disebutnya berisi “ancaman dan peluang”. Dia memperingatkan bahwa perundingan dengan AS tidak mungkin dilakukan kecuali Washington mengubah kebijakan tekanannya.

    Teheran telah berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

    Kepala badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rafael Grossi, mengatakan bulan lalu bahwa waktu hampir habis untuk mencapai kesepakatan guna mengendalikan program nuklir Iran, karena Teheran terus mempercepat pengayaan uraniumnya hingga mendekati level senjata.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 7 Update Perang Rusia: Putin-Trump Mesra, Ukraina-AS Ketemu di Arab

    7 Update Perang Rusia: Putin-Trump Mesra, Ukraina-AS Ketemu di Arab

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki babak baru. Amerika Serikat (AS), yang berperan menjadi pengenah, telah melakukan pertemuan dengan Kyiv terkait gencatan senjata di Arab Saudi.

    Berikut update terbaru terkait perang Rusia-Ukraina, sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Senin (24/3/2025).

    Pertemuan AS dan Ukraina di Arab Saudi

    Delegasi Ukraina dan AS dilaporkan telah melakukan pertemuan di Arab Saudi pada Minggu waktu setempat. Rapat tersebut dilakukan AS sebelum pertemuan dengan delegasi Rusia pada Senin (24/3/2025).

    Melansir Reuters, pejabat Ukraina menyebut negaranya dan AS membahas proposal untuk melindungi fasilitas energi dan infrastruktur penting. Ini dilakukan sebagai bagian dari dorongan diplomatik Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang selama tiga tahun.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan delegasi negaranya dalam perundingan hari Minggu bekerja dengan “cara yang sepenuhnya konstruktif”.

    “Perbincangan ini cukup bermanfaat, pekerjaan delegasi terus berlanjut. Tetapi apa pun yang kita katakan kepada mitra kita hari ini, kita perlu membuat Putin memberikan perintah nyata untuk menghentikan serangan,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

    Delegasi Ukraina, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov, mengatakan tujuan dari kontak tersebut adalah membantu “membawa perdamaian yang adil lebih dekat dan memperkuat keamanan”. Meskipun Zelensky juga mengatakan perundingan tersebut pada dasarnya “teknis”.

    Serangan Ukraina Bakar Depot Minyak Rusia

    Sebuah kebakaran hebat yang terjadi di fasilitas penyimpanan minyak di Rusia selatan makin memburuk setelah produk minyak tumpah dari salah satu tangki yang terbakar. Otoritas Rusia mengungkapkan bahwa kebakaran ini kemungkinan besar memperlambat upaya pemadaman yang telah berlangsung selama beberapa hari di lokasi tersebut.

    Dilansir Newsweek, pejabat Rusia menyatakan bahwa kebakaran di depot minyak Kavkazskaya di wilayah Krasnodar dipicu oleh puing-puing yang jatuh akibat serangan drone Ukraina. Tim pemadam kebakaran setempat masih belum mampu mengendalikan api yang terus berkobar.

    Beberapa hari sebelumnya, drone Ukraina juga menyerang kilang minyak Tuapse, yang juga terletak di Krasnodar. Menargetkan infrastruktur minyak Rusia telah menjadi strategi utama Kyiv dalam upayanya untuk menghentikan aliran pendapatan dan sumber daya yang mendukung perang Moskow.

    Baik Rusia maupun Ukraina telah menyatakan kesepakatan prinsip mengenai gencatan senjata parsial yang dimediasi oleh AS untuk melindungi infrastruktur energi. Namun, detail perjanjian ini masih belum jelas.

    Ukraina mengeklaim bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur kritis di negaranya belum berhenti, sementara Kremlin mengatakan bahwa mereka telah menghentikan serangan terhadap fasilitas energi, tetapi masih menyerang target lainnya.

    Ukraina Tembak Jatuh 57 Pesawat Nirawak Rusia

    Angkatan udara Ukraina mengatakan 99 pesawat nirawak jenis Shahed diluncurkan dari Rusia selama serangan semalam.

    Dikatakan di Telegram bahwa 57 dari pesawat nirawak tersebut ditembak jatuh di seluruh negeri, sementara 36 pesawat nirawak tiruan tidak mencapai target mereka.

    Angkatan udara tidak merinci apa yang terjadi pada enam pesawat nirawak yang tersisa tetapi mengatakan serangan Rusia tersebut memengaruhi wilayah Kyiv, Kharkiv, Sumy, Kirovohrad, dan Zaporizhzhia.

    Kim Jong Un Dukung Serangan Rusia ke Ukraina

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menunjukkan kedekatannya dengan Rusia. Dia bahkan memberikan dukungan penuhnya kepada Moskow dalam sebuah pertemuan dengan seorang pejabat tinggi Rusia di Pyongyang, kata media pemerintah Korea Utara pada Sabtu (22/3/2025).

    Laporan AP News menyebut diktator Korea Utara tersebut mendukung penuh serangan yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.

    Pertemuan antara Kim dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu pada Jumat ini mengonfirmasi penilaian intelijen Korea Selatan pada akhir Februari yang menyebut Korea Utara kemungkinan telah mengirim pasukan untuk membantu Rusia dalam perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina.

    Baik media pemerintah Rusia maupun Korea Utara mengatakan kedua pejabat tersebut membahas berbagai masalah termasuk dialog Moskow dengan pemerintahan Trump dan situasi keamanan di semenanjung Korea.

    Kantor Berita Pusat Korea Utara mengatakan bahwa selama pertemuan tersebut Kim mengatakan pemerintahnya akan “selalu mendukung Rusia dalam perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan keamanan.”

    AS Mau Akui Krimea Bagian dari Rusia

    AS saat ini dilaporkan mempertimbangkan untuk mengakui bahwa Krimea adalah bagian dari Rusia. Hal ini terjadi saat Presiden AS Donald Trump terus mendorong diskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah hubungan kedua negara yang sedang buruk akibat serangan Moskow ke Ukraina.

    Situs berita AS, Semafor, mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan bahwa sejatinya Trump belum membuat keputusan apa pun. Walau begitu, diskusi tentang status Krimea sejalan dengan “banyak pilihan yang diajukan saat Trump mendorong diakhirinya perang.”

    Walau begitu, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan kepada Semafor bahwa Gedung Putih “tidak membuat komitmen semacam itu, dan kami tidak akan menegosiasikan kesepakatan (perdamaian) melalui media.”

    “Tujuannya tetap sama: menghentikan pembunuhan dan menemukan penyelesaian damai untuk konflik ini,” kata Hughes.

    Krimea, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Rusia, memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada tahun 2014, menyusul revolusi yang menggulingkan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich. PBB terus memandang wilayah tersebut sebagai wilayah Ukraina.

    Trump Incar Harta Karun Langka Rusia

    Jurnalis pemenang Penghargaan Pulitzer Seymour Hersh melaporkan, mengutip seorang pejabat Gedung Putih, bahwa Presiden Donald Trump sedang memiliki tujuan untuk meningkatkan hubungan AS-Rusia melalui kerja sama ekonomi.

    Presiden Trump berusaha untuk mencabut sanksi yang diberlakukan sejak tahun 2014 dan 2022 dan “membentuk kemitraan dengan Putin yang bertujuan untuk mengubah Krimea menjadi resor internasional utama,” kata seorang sumber pada Hersh.

    Sumber resmi yang dikutip dalam laporan Hersh menambahkan bahwa “mereka mungkin melakukan hal yang sama di Donbass.”

    Jurnalis tersebut mencatat bahwa pendekatan Trump sangat berbeda dari pendekatan pemerintahan Joe Biden, dengan sumber anonimnya menggambarkan presiden saat ini sebagai ‘pemenang ekonomi’. Ketertarikan Trump pada aset energi dan sumber daya alam Rusia dilaporkan meliputi minyak, gas, dan logam tanah jarang yang belum ditambang.

    Sejak menjabat pada bulan Januari, Trump telah mengubah beberapa posisi kebijakan luar negerinya terkait Moskow. Setelah melakukan panggilan telepon dengan Putin pada bulan Februari, delegasi AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi, dengan kedua belah pihak sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik dan menjajaki usaha patungan setelah konflik Ukraina terselesaikan.

    Rubel Rusia Menguat di Tengah Pembicaraan dengan AS

    Rubel Rusia menguat karena pembicaraan antara pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi sedang berlangsung. Hingga pukul 09:30 GMT, mata uang Rusia naik satu persen terhadap dolar AS di pasar bebas.

    Terhadap yuan China, yang merupakan mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di Rusia, rubel naik 0,5% pada 11,41 di Bursa Efek Moskow.

    Sejak awal tahun, rubel menguat karena ekspektasi kesepakatan damai dengan Ukraina dan meredanya ketegangan dengan AS.

    (fab/fab)

  • China Ditendang, Nasib TikTok Ditentukan Setelah Lebaran

    China Ditendang, Nasib TikTok Ditentukan Setelah Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump tengah membahas nasib keberlanjutan operasi TikTok di Amerika Serikat (AS). Tenggat waktu untuk keputusan apakah TikTok dapat terus beroperasi atau diblokir akan diumumkan setelah Lebaran, tepatnya 5 April 2025.

    Menurut dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut, investor non-China berencana meningkatkan kepemilikan mereka dengan mengakuisisi saham investor China untuk operasi TikTok di AS.

    Rencana tersebut mencakup pemisahan entitas TikTok khusus di AS dan mengurangi kepemilikan China di bisnis baru tersebut hingga di bawah ambang batas 20 persen. Jika disepakati, maka pengaruh China terhadap operasi TikTok di AS akan sangat minim.

    Susquehanna International Group milik Jeff Yass dan General Atlantic milik Bill Ford, yang terwakili dalam dewan direksi ByteDance, memimpin diskusi dengan Gedung Putih mengenai rencana tersebut.

    Perusahaan ekuitas swasta KKR juga berpartisipasi, kata salah satu sumber, dikutip dari laporan Reuters, Senin (24/3/2025).

    Nasib TikTok yang digunakan oleh hampir separuh penduduk AS ini telah berada dalam ketidakpastian sejak sebuah undang-undang yang berlaku pada 19 Januari 2025 engharuskan ByteDance untuk melakukan divestasi terhadap TikTok atau menghadapi pemblokiran atas dasar keamanan nasional.

    Undang-undang tersebut disahkan tahun lalu ketika AS masih di bawah pemerintahan Joe Biden. Kemelut TikTok didasari kekhawatiran AS bahwa induk ByteDance asal China bisa menyerahkan data pengguna AS ke pemerintahan Xi Jinping.

    Para pendukung kebebasan berbicara berpendapat bahwa larangan tersebut secara tidak sah mengancam warga AS dalam mengakses media asing dan melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS.

    Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda penegakan hukum atas TikTok pada 19 Januari 2025 setelah ia resmi dilantik pada 20 Januari 2025.

    TikTok sempat diblokir selama beberapa jam, kemudian aksesnya dibuka kembali. Dalam perintah eksekutif Trump, pemerintah akan melakukan negosiasi lebih lanjut dengan ByteDance dan TikTok hingga 5 April 2025.

    Mulanya, Trump mengusulkan agar kepemilikan China atas TikTok di AS menjadi 50%, lalu 50% lagi dipegang investor AS. Namun, proses diskusi masih terus berlangsung hingga kini.

    Menurut pengajuan hukum dari TikTok tahun lalu, investor global memiliki sekitar 58% saham ByteDance. Sementara pendiri perusahaan yang berbasis di Singapura, Zhang Yiming, memiliki 21% saham. Karyawan di berbagai negara, termasuk 7.000 orang AS, memiliki 21% saham sisanya. 

    (fab/fab)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.125: Delegasi Rusia Tiba di Arab Saudi, Siap Bertemu Tim AS – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.125: Delegasi Rusia Tiba di Arab Saudi, Siap Bertemu Tim AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.125 pada Senin (24/3/2025).

    Suara ledakan terdengar di Zaporizhia pada tengah malam.

    Kebakaran terjadi di Zaporizhia akibat penembakan Rusia, dan layanan darurat sudah menuju ke lokasi kejadian, menurut laporan Ivan Fedorov, kepala OVA.

    Suara ledakan terdengar di Kyiv pada pukul 01.21 waktu setempat, seperti diberitakan Suspilne.

    AS Upayakan Kemajuan Gencatan Senjata

    Delegasi AS akan mengupayakan kemajuan menuju gencatan senjata di Laut Hitam.

    AS juga menekankan perlunya penghentian kekerasan yang lebih luas dalam perang di Ukraina saat bertemu untuk berunding dengan pejabat Rusia di Arab Saudi pada Senin ini, setelah berdiskusi dengan diplomat dari Ukraina pada hari Minggu (23/3/2025).

    Gedung Putih mengatakan tujuan perundingan tersebut adalah untuk mencapai gencatan senjata maritim di Laut Hitam, yang memungkinkan arus pengiriman barang bebas.

    Utusan AS: Masih Ada “Jurang” dalam Pembicaraan soal Rusia-Ukraina

    Utusan AS Steve Witkoff mengatakan masih ada jurang yang lebar antara ekspektasi AS dan Rusia.

    Namun ia mengisyaratkan harapan untuk kemajuan nyata dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan bahwa negosiasi yang sulit ada di depan. 

    “Saya pikir Anda akan melihat di Arab Saudi pada hari Senin beberapa kemajuan nyata, terutama karena hal itu mempengaruhi gencatan senjata Laut Hitam pada kapal-kapal antara kedua negara,” kata Witkoff kepada Fox News.

    “Dan dari situ Anda secara alami akan tertarik pada gencatan senjata penembakan penuh,” tambahnya.

    Sementara itu Peskov mengatakan kepada TV pemerintah Rusia dengan mengatakan, “Kami baru di awal jalan ini.”

    Delegasi Rusia Tiba di Arab Saudi

    Delegasi Rusia tiba di ibu kota Saudi untuk mengambil bagian dalam konsultasi terjadwal kelompok pakar Rusia dan AS, dengan pertemuan yang akan dimulai pada Senin pagi, kata Grigory Karasin, ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi Rusia (majelis tinggi parlemen).

    “Delegasi (Rusia) telah tiba di Riyadh, dan pembicaraan akan dimulai besok pagi,” kata Karasin seperti diberitakan TASS.

    Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz melaporkan AS dan Rusia akan membahas di Arab Saudi mengenai penghentian permusuhan di Laut Hitam dan dimulainya kembali transportasi perdagangan melalui perairannya.

    Ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov sebelumnya mengumumkan bahwa para ahli Rusia dan AS akan mengadakan konsultasi di Riyadh pada tanggal 24 Maret 2025.

    Delegasi Rusia akan dipimpin oleh Karasin dan Sergey Beseda, seorang penasihat direktur FSB.

    Keir Starmer: Inggris Kirim Utusan untuk Menasehati Zelensky setelah Ribut dengan Trump

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump berupaya menekan Inggris untuk menasehati Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah pertengkaran di Ruang Oval pada 28 Februari lalu.

    Ia mengatakan AS mulai dari mengenakan tarif 25 persen pada baja Inggris setelah pertengkaran Trump dan Zelensky.

    “Pada hari ketika pertemuan di Ruang Oval antara Presiden Trump dan Presiden Zelenskyy tidak berjalan dengan baik, kami berada di bawah tekanan untuk tampil sangat kritis dengan, Anda tahu, kata sifat berbunga-bunga untuk menggambarkan perasaan orang lain,” kenang Keir Starmer, Minggu.

    “Saya berpendapat bahwa lebih baik mengangkat telepon dan berbicara dengan kedua belah pihak untuk mencoba dan membuat mereka kembali pada pemahaman yang sama,” tambahnya.

    Starmer mengirim penasihat keamanan nasionalnya, Jonathan Powell, ke Kyiv untuk memberi nasihat kepada Zelensky tentang membangun kembali hubungan dengan Trump.

    Perdana menteri Inggris kemudian menelepon Trump untuk memberi pengarahan tentang kemajuan di Kyiv dan mempersiapkan panggilan telepon antara kedua presiden.

    Zelensky kemudian menyatakan dukungannya terhadap usulan Trump untuk perdamaian Rusia dan Ukraina.

    Utusan AS Sebut Ia Menyukai Presiden Rusia

    Utusan AS itu juga memuji Vladimir Putin, dengan mengatakan bahwa ia menyukai presiden Rusia dan tidak menganggap Putin sebagai orang jahat.

    “Itu adalah situasi yang rumit, perang itu, dan semua unsur yang menyebabkannya,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa Putin sangat cerdas dan yakin bahwa ia menginginkan perdamaian.

    Trump Berusaha Amankan Gencatan Senjata Jelang Paskah

    Bloomberg melaporkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bermaksud mengamankan perjanjian gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina menjelang Paskah.

    Gedung Putih bermaksud mencapai perjanjian gencatan senjata pada 20 April 2025, sebelum minggu Paskah di gereja-gereja Barat dan Ortodoks tahun ini.

    Namun, sumber-sumber mengatakan kepada organisasi berita tersebut bahwa tanggal tersebut kemungkinan akan mundur.

    Menhan Ukraina: Pembicaraan dengan AS Berlangsung Konstruktif

    Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengatakan di media sosial bahwa pembicaraan dengan delegasi AS berlangsung “konstruktif dan bermakna” serta berfokus pada isu-isu utama, termasuk sektor energi.

    Donald Trump sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa AS dapat mengendalikan fasilitas tenaga nuklir Ukraina, seperti diberitakan The Guardian.

    7 Orang Tewas dalam Serangan Rusia

    Setidaknya tujuh orang tewas dalam serangkaian serangan dari lebih dari 140 pesawat nirawak di Ukraina pada hari Minggu (23/3/2025), menurut pejabat Ukraina dan layanan darurat setempat.

    Suara ledakan terdengar pada dini hari di seluruh ibu kota, Kyiv, saat serangan udara berlanjut selama lebih dari lima jam.

    Pesawat nirawak Rusia dan puing-puing dari pesawat nirawak yang ditembak jatuh, yang terbang di ketinggian rendah untuk menghindari pertahanan udara, jatuh di bangunan tempat tinggal di seluruh ibu kota Ukraina. 

    Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

    Pasukan Rusia dilaporkan merebut desa kecil Sribne di wilayah Donetsk timur Ukraina.

    Sementara tentara Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali desa kecil Nadia di wilayah Luhansk timur.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Startup Perplexity AI Tertarik Akuisisi TikTok, Rencana Besar Telah Disiapkan

    Startup Perplexity AI Tertarik Akuisisi TikTok, Rencana Besar Telah Disiapkan

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI), Perplexity, berminat untuk membeli TikTok, yang menghadapi tenggat waktu untuk melepaskan diri dari pemiliknya di China atau dilarang di Amerika Serikat.

    Perplexity dalam postingan blognya menguraikan visi untuk mengintegrasikan kemampuan pencarian internet berbasis AI-nya dengan aplikasi berbagi video pendek yang populer tersebut.

    “Menggabungkan mesin jawaban Perplexity dengan perpustakaan video TikTok yang luas akan memungkinkan kami membangun pengalaman pencarian terbaik di dunia,” tulis Perplexity di blog, dikutip Senin (24/3/2025).

    Perplexity menyampaikan mereka dalam posisi menarik untuk membangun kembali algoritma TikTok tanpa menciptakan monopoli, menggabungkan kemampuan teknis kelas dunia dengan independensi Little Tech. 

    Perplexity mengatakan akan membangun infrastruktur untuk TikTok di pusat data di Amerika Serikat dan melakukan perawatan dengan pengawasan AS.

    Perusahaan rintisan AI tersebut juga mengusulkan untuk membangun kembali algoritma kemenangan TikTok “dari bawah ke atas”, membuat umpan rekomendasi “Untuk Anda” aplikasi tersebut menjadi sumber terbuka.

    Perplexity juga berjanji untuk memungkinkan pengguna TikTok melakukan referensi silang informasi saat mereka menonton video untuk memeriksa kebenarannya.

    Pada bulan Desember 2024, Perplexity berhasil meraih US$500 juta dalam pendanaan dengan valuasi mencapai US$9 miliar, menunjukkan potensi besar dalam pengembangan teknologi pencarian berbasis AI. 

    Dana baru ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan dan ekspansi perusahaan, yang saat ini berfokus pada pencarian berbasis kecerdasan buatan yang dapat memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna.

    Menurut dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut, pembicaraan yang dipimpin Gedung Putih tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana yang melibatkan pemisahan entitas AS untuk TikTok dan mengurangi kepemilikan China di bisnis baru tersebut hingga di bawah ambang batas 20 persen yang disyaratkan oleh undang-undang AS.

    Reuters melaporkan Susquehanna International Group milik Jeff Yass dan General Atlantic milik Bill Ford, yang keduanya diwakili di dewan ByteDance, memimpin diskusi dengan Gedung Putih tentang rencana tersebut, kata sumber tersebut kepada Reuters.

    Perusahaan ekuitas swasta KKR juga berpartisipasi, kata salah satu sumber.

    Di bawah rencana yang diusulkan oleh investor yang ada, raksasa perangkat lunak Oracle akan terus menyimpan data pengguna AS dan memberikan jaminan bahwa data tersebut tidak dapat diakses dari Tiongkok, tambah sumber tersebut.

    Perwakilan TikTok, ByteDance, Susquehanna, Oracle, dan Gedung Putih tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar. General Atlantic dan KKR menolak berkomentar.

    Menurut pengajuan hukum dari TikTok tahun lalu, investor global memiliki sekitar 58 persen ByteDance, sementara pendiri perusahaan yang berbasis di Singapura dan berasal dari Tiongkok, Zhang Yiming, memiliki 21 persen lainnya, dan karyawan dari berbagai negara—termasuk sekitar 7.000 warga Amerika—memiliki 21 persen sisanya.

    Gedung Putih telah terlibat pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pembicaraan kesepakatan yang diawasi ketat ini, yang secara efektif memainkan peran bank investasi.

    Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat  dalam pembicaraan dengan empat kelompok yang tertarik untuk mengakuisisi TikTok, dengan aplikasi milik China itu menghadapi masa depan yang tidak pasti di negara tersebut.

    Undang-undang AS telah memerintahkan TikTok untuk melepaskan diri dari pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, atau dilarang di Amerika Serikat.

    “Kami sedang berurusan dengan empat kelompok yang berbeda. Dan banyak orang menginginkannya, dan itu terserah saya,” kata Trump di atas Air Force One.

    “Keempatnya bagus,” tambahnya, tanpa menyebutkan nama mereka.

  • AS Targetkan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina pada 20 April 2025 – Halaman all

    AS Targetkan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina pada 20 April 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) berharap gencatan senjata yang luas dalam perang Rusia-Ukraina dapat tercapai dalam beberapa minggu ke depan, meskipun serangan terus berlangsung antara kedua negara.

    Gedung Putih menargetkan perjanjian gencatan senjata pada 20 April 2025, yang bertepatan dengan perayaan Paskah di gereja-gereja Barat dan Ortodoks.

    Meskipun ada tanda-tanda pembicaraan yang dijadwalkan dalam waktu dekat, Kremlin tidak terlihat terburu-buru untuk mencapai kesepakatan.

    Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, terdapat kesenjangan besar antara posisi kedua belah pihak.

    Presiden AS, Donald Trump, berjanji untuk memberikan resolusi cepat terhadap konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini.

    Namun, kemajuan yang dicapai sejauh ini terbatas.

    Pertemuan Diplomatik

    Para pejabat AS dijadwalkan untuk bertemu dengan perwakilan Rusia dan Ukraina di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

    Ini akan menjadi negosiasi paralel pertama sejak awal invasi Rusia. “Saya yakin kita akan segera mencapai gencatan senjata penuh,” kata Trump kepada wartawan pada 21 Maret 2025.

    Namun, Rusia telah menetapkan tuntutan maksimalis, termasuk pengakhiran pasokan senjata untuk Ukraina, yang ditolak oleh Kyiv dan sekutunya.

    Gencatan Senjata Terbatas

    Ukraina dan Rusia pada prinsipnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata terbatas setelah Trump berbicara dengan para pemimpin negara.

    Kesepakatan sementara ini muncul setelah Putin menolak desakan Trump untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan harapannya untuk menyusun daftar target yang akan dilindungi berdasarkan perjanjian tersebut. “Salah satu langkah pertama untuk mengakhiri perang sepenuhnya adalah dengan mengakhiri serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil lainnya,” kata Zelensky.

    Tantangan dan Harapan

    Meskipun ada kemajuan dalam pembicaraan, tantangan tetap ada.

    Ketiga pihak memiliki pandangan berbeda tentang apa yang akan dicakup dalam perjanjian gencatan senjata.

    Pembicaraan di Arab Saudi akan membahas rincian teknis pelaksanaan dan pemantauan gencatan senjata selama 30 hari.

    Trump telah mendorong kesepakatan ekonomi dengan Ukraina, yang menurutnya akan memberikan AS kepentingan material dalam keamanan negara tersebut pascaperang.

    Namun, Gedung Putih mengirimkan sinyal yang membingungkan mengenai nasib kesepakatan sumber daya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Balas Dendam, Hapus Akses untuk Kamala Harris & Hillary Clinton

    Trump Balas Dendam, Hapus Akses untuk Kamala Harris & Hillary Clinton

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mencabut izin keamanan untuk mantan Wakil Presiden Kamala Harris, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dan beberapa orang lainnya pada Jumat. Ini merupakan langkah terbaru Trump untuk melawan lawan-lawannya dari Partai Demokrat, setelah sebelumnya juga mencabut izin keamanan untuk mantan Presiden Joe Biden.

    “Saya telah memutuskan bahwa tidak lagi menjadi kepentingan nasional bagi orang-orang tersebut untuk mengakses informasi rahasia,” kata Trump dalam memorandum yang juga menyertakan mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/11/2025).

    Meskipun pencabutan akses tersebut mungkin tidak berdampak langsung, hal itu merupakan tanda lain dari keretakan politik yang berkembang di Washington saat Trump berusaha membalas dendam kepada musuh-musuhnya.

    Memorandum tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah Trump tiba di properti miliknya, golf Bedminster, di New Jersey, untuk akhir pekan.

    Trump juga menargetkan mantan anggota DPR dari Partai Republik Liz Cheney, seorang kritikus yang vokal menentangnya, mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Biden Jake Sullivan, dan Fiona Hill, seorang pakar Rusia yang bertugas di Dewan Keamanan Nasionalnya selama masa jabatan pertamanya.

    Mark Zaid, seorang pengacara keamanan nasional di Washington yang mewakili para whistleblower, dan Adam Kinzinger, seorang mantan anggota DPR dari Partai Republik yang merupakan kritikus Trump, termasuk di antara beberapa orang lain yang izin keamanannya dicabut.

    Dia telah mencabut izin keamanan untuk Biden, yang menolak akses mantan presiden tersebut ke intelijen AS.

    Mantan presiden AS secara tradisional menerima pengarahan intelijen sehingga mereka dapat memberi nasihat kepada presiden petahana tentang keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.

    Pada 2021, Biden mencabut izin keamanan untuk Trump, yang saat itu adalah mantan presiden.

    (hsy/hsy)

  • Menguak F-47, Jet Tempur Masa Depan AS untuk Redam China

    Menguak F-47, Jet Tempur Masa Depan AS untuk Redam China

    Jakarta

    Angkatan Udara Amerika Serikat menjanjikan pesawat tempur Next-Generation Air Dominance (NGAD) yang baru saja diberi nama F-47 dan akan dibuat Boeing, akan jauh lebih canggih dibanding F-22 yang digantikannya. Beberapa pengamat menilai jet ini bertujuan untuk menangkal supremasi militer China di masa depan.

    Kepala Staf AU Jenderal David W. Allvin, yang bergabung dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih mengungkap pesawat tempur superioritas udara baru tersebut, memberi banyak detail baru tentang NGAD, yang sebelumnya diselimuti kerahasiaan bertahun-tahun.

    “Terlepas dari apa yang diklaim musuh kita, F-47 benar-benar merupakan pesawat tempur generasi keenam berawak pertama di dunia,” kata Allvi, yang tampaknya merupakan sindiran terhadap China, yang baru-baru ini mengungkap beberapa jenis jet tempur siluman baru.

    Menurut Associated Press, F-47 akan sangat penting dalam potensi konflik dengan Tiongkok. Jet berawak ini akan berfungsi sebagai quarterback bagi armada drone masa depan yang dirancang untuk menembus pertahanan udara China dan musuh potensial lainnya.

    “Dengan F-47, kita akan memperkuat posisi global kita, membuat musuh-musuh kita tetap tidak seimbang dan terdesak. Dan ketika mereka melihat ke atas, mereka tidak akan melihat apa pun kecuali kekalahan yang pasti menanti mereka yang berani menantang kita,” sebut Allvin.

    F-47 akan bergabung dengan pesawat pengebom B-21 Raider dalam armada generasi keenam AU. Allvin mengklaim pesawat generasi baru ini akan memiliki kemampuan siluman generasi berikutnya, sensor canggih, dan serangan jarak jauh untuk melawan musuh paling canggih sekalipun.

    Render F-47 dari AU, yang menyembunyikan banyak fiturnya, menunjukkan perbedaan jelas dari pesawat generasi kelima seperti F-22 dan F-35. Gambar itu memang menunjukkan bagian hidung siluman konvensional dan badan pesawat rata, tapi terlihat sayap dan bagian depannya bersudut ke atas, fitur yang tidak umum pada desain siluman sebelumnya.

    Allvin mengklaim F-47 jarak tempuhnya jauh lebih baik daripada F-22, yang memiliki jangkauan sekitar 3.000 km dengan dua tangki bahan bakar sayap eksternal sebelum perlu diisi ulang bahan bakarnya.

    Para pemimpin AU membahas kemungkinan NGAD dibuat dalam dua varian. Satu lebih besar dengan jangkauan lebih jauh untuk mencapai wilayah Pasifik dan pesawat lebih kecil yang lebih cocok untuk jarak terbang lebih pendek antara target militer di Eropa.

    Secara keseluruhan, Angkatan Udara menyebut F-47 punya kemajuan signifikan atas F-22 dan memiliki desain modular yang memungkinkannya menjadi platform dominan selama beberapa dekade mendatang.

    Allvin mengatakan teknologi NGAD telah diuji lima tahun terakhir. “Ia terbang ratusan jam, menguji konsep mutakhir, dan membuktikan kami dapat mendorong teknologi mutakhir dengan percaya diri,” cetusnya. Menurutnya, jet tempur ini akan bisa terbang di masa pemerintahan Presiden Trump yang akan berlangsung hingga Januari 2029, kurang dari empat tahun lagi.

    Allvin menjanjikan pula F-47 akan lebih murah dan lebih adaptif terhadap ancaman di masa depan. F-47 dirancang untuk beradaptasi, kemungkinan merujuk pada desain digital dan arsitektur sistem terbuka yang akan memungkinkan penggantian software, sensor, dan perlengkapan misi lainnya secara berkala.

    Ia juga mengatakan pesawat tempur tersebut memerlukan lebih sedikit tenaga kerja dan infrastruktur untuk dikerahkan, yang mengindikasikan berkurangnya ketergantungan pada peralatan darat dan komponen yang lebih mudah dirawat.

    (fyk/fyk)

  • Ancaman Israel Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Ancaman Israel Caplok Gaza Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera

    Jakarta

    Israel mengancam akan mencaplok sebagian wilayah jalur Gaza. Ancaman itu dilontarkan Israel untuk kelompok Hamas.

    Ancaman itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz. Dia meminta Hamas membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan, jika tidak, ancamannya mereka akan mencaplok wilayah jalur Gaza.

    “Saya memerintahkan (militer) untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza… Semakin Hamas menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi oleh Israel,” ucap Katz dilansir AFP, Sabtu (22/3/2025).

    Jika Hamas tidak mematuhinya, Katz juga mengancam “akan memperluas zona penyangga di sekitar Gaza untuk melindungi wilayah penduduk sipil dan tentara Israel dengan menerapkan pendudukan permanen Israel di wilayah tersebut”.

    Hamas Sudah Terima Proposal Mesir

    Foto Menhan Israel Katz: (Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)

    Dalam laporan AFP, sumber Palestina mengatakan Hamas telah menerima proposal dari mediatir Mesir dan Qatar untuk membangun kembali gencatan senjata dan menukar sandera Israel dengan tahanan Palestina “sesuai dengan jadwal yang akan disepakati”. Proposal itu diterima Hamas pada Jumat (21/3).

    Sumber tersebut mengatakan proposal itu “termasuk masuknya bantuan kemanusiaan” ke Gaza, yang telah diblokir oleh Israel sejak 2 Maret.

    Israel melanjutkan gempuran intensif di Gaza sejak hari Selasa lalu, dengan alasan kebuntuan dalam negosiasi.

    Militer Israel telah mendesak penduduk wilayah Al-Salatin, Al-Karama, dan Al-Awda di Gaza selatan untuk mengungsi dari rumah mereka pada hari Jumat, menjelang ancaman serangan.

    Serangan Terus Terjadi

    Foto Gaza: (AP/Abdel Kareem Hana)

    Di sisi lain, Militer Israel mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka telah membunuh kepala intelijen militer Hamas di Gaza selatan dalam sebuah serangan sehari sebelumnya. Ini merupakan pejabat terbaru Hamas yang menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.

    Dimulainya kembali operasi militer skala besar oleh Israel, yang dikoordinasikan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut, menuai kecaman luas.

    Menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris menyerukan agar gencatan senjata Gaza segera diberlakukan, dengan menyebut serangan baru Israel itu sebagai “langkah mundur yang dramatis”.

    Kementerian luar negeri Turki juga mengecam apa yang disebutnya sebagai serangan “sengaja” oleh Israel terhadap rumah sakit yang dibangun Turki di Gaza.

    Serangan Didukung Trump

    Foto Militer Israel Serang Penduduk Gaza: (AP/Majdi Mohammed)

    Israel kian pede melancarkan serangan karena mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump disebut mendukung penuh serangan masif Israel di Gaza.

    “Dia sepenuhnya mendukung Israel dan IDF serta tindakan yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.

    Trump, kata Leavitt, mewanti-wanti kepada Hamas untuk membebaskan sandera. Jika hal itu tidak dilakukan, Trump mengatakan hal buruk akan terjadi.

    “Presiden menjelaskan dengan sangat jelas kepada Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan semua sandera, akan ada banyak hal buruk yang harus dihadapi, dan sayangnya, Hamas memilih untuk mempermainkan nyawa orang di media,” kata Leavitt.

    Ratusan Nyawa Hilang

    Foto Korban Tewas di Gaza Akibat Israel: (REUTERS/Ramadan Abed)

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan 504 orang telah tewas sejauh ini dalam serangan Israel, termasuk lebih dari 190 anak-anak. Jumlah korban tewas sebelumnya 470 orang.

    Israel melanjutkan kampanye udaranya Selasa (18/3) pagi dengan gelombang serangan mematikan, menghancurkan ketenangan relatif yang telah menyebar di wilayah Palestina yang dilanda perang sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.

    Hamas mengatakan pihaknya menembakkan roket ke pusat komersial Israel, Tel Aviv, pada hari Kamis (21/3) dalam tanggapan militer pertamanya terhadap meningkatnya jumlah korban sipil. Sementara Israel mengatakan telah menutup rute utama utara-selatan wilayah itu saat pasukan memperluas operasi darat yang mereka lanjutkan pada hari Rabu (19/3).

    Halaman 2 dari 5

    (zap/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini