Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Duh, Pemangkasan Dana AS Sebabkan Jutaan Kematian karena AIDS

    Duh, Pemangkasan Dana AS Sebabkan Jutaan Kematian karena AIDS

    Jakarta

    Kepala program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mengatakan pada Senin (24/03), akan ada lebih dari 6 juta kematian tambahan akibat AIDS usai Amerika Serikat (AS) memangkas pendanaannya.

    Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima menyebut, pemangkasan dana bantuan AS secara tiba-tiba oleh pemerintahan Trump, yang sebelumnya merupakan donatur terbesar untuk program ini, justru menjadi sesuatu yang “menghancurkan.”

    “Kita akan kehilangan pencapaian yang telah kita raih selama 25 tahun terakhir. Ini sangat serius,” katanya kepada wartawan di Jenewa.

    Diprediksi akan ada lebih dari 6 juta kematian akibat AIDS

    “Jika bantuan AS tidak segera dipulihkan dan tidak digantikan oleh sumber pendanaan lain, di mana sejauh ini kami belum mendengar adanya pemerintah lain yang bersedia menutup kekurangan tersebut, maka akan ada tambahan 6,3 juta kematian akibat AIDS dalam empat tahun ke depan,” ujar Byanyima.

    Ia juga menekankan, pada 2023 telah tercatat ada sekitar 600.000 kematian akibat AIDS secara global. Byanyima juga memperingatkan, “akan ada perkiraan tambahan 8,7 juta infeksi baru.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Di luar dampak jangka pendek, kepala UNAIDS itu menambahkan, jika kekurangan dana ini tidak segera ditangani, pandemi AIDS bisa kembali ke jumlah yang mencapai rekor sejak tahun 1990-an.

    “Kita akan melihat lonjakan besar dalam penyakit ini. AIDS akan kembali merajalela, dan makin banyak orang yang akan kehilangan nyawa, persis seperti yang terjadi pada tahun 1990-an dan 2000-an.”

    Kepala UNAIDS desak AS tinjau ulang pemangkasan bantuan

    Presiden AS Donald Trump, bersama pembantu terdekatnya, Elon Musk, telah melakukan pemangkasan besar-besaran anggaran federal, termasuk bantuan luar negeri AS.

    Keputusan untuk memangkas dana bantuan memerangi AIDS ini telah memicu banyak protes, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

    Byanyima mengakui, itu adalah hak AS untuk mengurangi pendanaannya seiring waktu, tetapi ia tetap mendesak Gedung Putih untuk mempertimbangkan ulang keputusannya.

    “Hal yang wajar jika AS ingin mengurangi pendanaannya secara bertahap, tetapi penghentian mendadak pada bantuan yang menyelamatkan banyak nyawa ini memberikan dampak yang begitu besar,” ujarnya.

    “Kami mendesak adanya pertimbangan ulang dan pemulihan segera terhadap layanan-layanan penyelamatan banyak orang ini.”

    Artikel ini diadaptasi dari DW Berbahasa Inggris

    Lihat juga Video: 25 Persen Kasus HIV 2024 Ditemukan pada Remaja, Ini Tantangannya!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.127, Zelensky Tak Percaya Rusia Akan Patuhi Gencatan Senjata 30 Hari – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.127, Zelensky Tak Percaya Rusia Akan Patuhi Gencatan Senjata 30 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.127 pada Rabu (26/3/2025).

    Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan Rusia menyerang dengan rudal balistik Iskander-M dari Krimea dan 139-ma bpla serang tipe Shahed dan drone imitatorami dari berbagai arah.

    Mereka mencatat serangan Rusia di sejumlah lokasi di antaranya Kharkiv, wilayah Sumy, wilayah Poltava, wilayah Kirovohrad, wilayah Kyiv, wilayah Cherkasy, dan wilayah Odessa.

    Militer Ukraina mengatakan serangan tersebut bisa ditangkis oleh angkatan udara mereka.

    Setidaknya 34 drone imitator Rusia hilang dari lokasi.

    Menlu Rusia: Gencatan Senjata Maritim Bangkitkan Pasar Pupuk Rusia

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kesepakatan keamanan maritim Laut Hitam bertujuan untuk membawa Moskow kembali ke pasar gandum dan pupuk yang dapat diprediksi akan menguntungkan dan memastikan keamanan pangan global.

    “Kami ingin pasar gandum dan pupuk dapat diprediksi, sehingga tidak ada yang mencoba ‘menjauhkan kami’ darinya,” kata Lavrov kepada televisi pemerintah Rusia Channel One pada Selasa (25/3/2025) malam.

    “Bukan hanya karena kami ingin … mendapatkan keuntungan yang sah dalam persaingan yang adil, tetapi juga karena kami prihatin dengan situasi keamanan pangan di Afrika dan negara-negara lain di belahan bumi selatan,” lanjutnya, dikutip dari The Guardian.

    Rusia-Ukraina Sepakat Tak Saling Serang di Laut Hitam

    Rusia dan Ukraina sepakat untuk menghilangkan serangan di Laut Hitam selama 30 hari.

    Keputusan tersebut diumumkan setelah pembicaraan paralel dengan negosiator AS di Arab Saudi pada 23-24 Maret 2025, meskipun Kremlin mengatakan gencatan senjata maritim akan dimulai hanya jika menerima keringanan sanksi atas ekspor pertanian.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan AS sedang meninjau persyaratan Rusia setelah Kremlin bersikeras telah menegosiasikan konsesi dengan Gedung Putih.

    Jika dikabulkan oleh AS, itu akan menandai pencabutan sanksi besar pertama sejak invasi skala penuh tahun 2022.

    Zelensky: Seharusnya Rusia Tak Perlu Minta Syarat Keringanan Sanksi

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia seharusnya tidak perlu meminta AS untuk meringankan sanksi terhadapnya sebagai syarat yang diajukan Kremlin untuk menerima kesepakatan gencatan senjata di Laut Hitam.

    Menurutnya, permintaan Rusia itu dapat melemahkan posisi Ukraina.

    “Jika Rusia melanggarnya, kami akan meminta Trump untuk mengenakan sanksi tambahan pada Moskow dan menyediakan lebih banyak senjata untuk Ukraina,” katanya. 

    “Kami tidak percaya pada Rusia, tetapi kami akan bersikap konstruktif,” lanjutnya.

    Presiden Ukraina juga mengatakan tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata tanpa syarat karena Rusia tidak menginginkannya.

    Ia mengatakan ia yakin seiring berlanjutnya negosiasi semakin hari orang-orang tidak akan percaya kepada Rusia, seperti diberitakan Suspilne.

    Zelensky Kritik Utusan AS, Sebut Ia Condong ke Rusia

    Zelensky mengkritik utusan Trump Steve Witkoff yang mengatakan bahwa referendum yang digelar Rusia di empat wilayah Ukraina yang didudukinya sebagian atau seluruhnya adalah sah.

    Witkoff sebelumnya mengatakan mayoritas rakyat di empat wilayah tersebut ingin berada di bawah kekuasaan Rusia.

    Presiden Ukraina mengatakan komentar Witkoff sangat sejalan dengan pesan Kremlin, tetapi ia berharap seiring berjalannya waktu negosiator AS dan pihak lain di Gedung Putih secara bertahap akan menyadari bahwa kepemimpinan Rusia tidak tulus.

    Rusia Klaim Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia adalah Miliknya

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan PLTN Zaporizhzhia adalah fasilitas Rusia dan tidak mungkin untuk mengalihkan kendali PLTN tersebut ke Ukraina atau negara lain mana pun.

    Pasukan Rusia merebut PLTN tersebut pada awal invasinya tahun 2022.

    Sebelumnya Donald Trump, dalam percakapan telepon bulan ini dengan Zelensky, mengisyaratkan bahwa AS dapat membantu mengelola dan mungkin memiliki PLTN Ukraina, termasuk Zaporizhzhia.

    Menlu Estonia: Rusia Lebih Unggul dalam Negosiasi Gencatan Senjata daripada Ukraina

    Menteri luar negeri Estonia Margus Tsahkna mengatakan Rusia telah memperoleh posisi yang lebih unggul dalam perundingan gencatan senjata.

    Ia menyarankan AS mempertimbangkan batas waktu jika tidak ada kemajuan.

    Sebelumnya Margus Tsahkna dan Menteri Luar Negeri Latvia dan Lithuania bertemu bersama pada hari Selasa di Washington dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

    “Putin sekarang memiliki posisi yang lebih unggul dalam beberapa hal,” kata Tsahkna kepada AFP dalam sebuah wawancara Senin malam menjelang pembicaraannya dengan Rubio pada hari Selasa.

    “Pertanyaannya sekarang, berapa lama Trump benar-benar akan memberi Putin untuk memainkan permainan?” katanya.

    Dinas Keamanan Ukraina Tangkap Prajurit yang Bantu Rusia

    Dinas keamanan Ukraina (SBU) mengatakan mereka telah menahan seorang prajurit di wilayah Sumy yang dituduh membantu Moskow menyerang pasukan Ukraina yang bertempur di wilayah Kursk Rusia dengan membocorkan lokasi mereka. 

    “Saat berada di garis depan, ‘mata-mata’ itu sedang mempersiapkan koordinat untuk serangan rudal dan bom penyerang ke lokasi pasukan Ukraina,” kata SBU di Telegram pada hari Selasa.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Saat Wartawan Tahu Rencana Serangan AS Gara-gara Masuk Group Chat

    Saat Wartawan Tahu Rencana Serangan AS Gara-gara Masuk Group Chat

    Jakarta

    Seorang wartawan mengetahui rencana serangan Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman gegara tak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat. Gedung Putih mengakui adanya kesalahan.

    Dirangkum detikcom, Selasa (25/3/2025), wartawan yang dimaksud merupakan editor-in-chief atau pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg.

    Dilansir Al Arabiya, kejadian itu bermula ketika Goldberg tak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat berisikan pejabat tinggi dan paling senior AS yang tergabung dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.

    Pada Senin (24/3), Goldberg mempublikasikan sebuah artikel yang menampilkan screenshot percakapan para pejabat AS dalam grup chat tersebut, yang berlangsung selama beberapa minggu.

    Pengakuan Goldberg: Dimasukkan ke Grup Oleh Penasihat Keamanan Nasional AS

    Penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz. Foto: dok. AFP

    Goldberg menyebut dirinya dimasukkan ke dalam grup chat Signal pada 13 Maret lalu oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz. Grup chat, yang disebut Goldberg diberi nama “Houthi PC small group”, fokus membahas koordinasi tindakan terkait Houthi.

    Pesan pertama dari Waltz dalam grup chat itu, menurut Goldberg, berbunyi: “Tim — membentuk kelompok prinsip untuk koordinasi soal Houthi, khususnya selama 72 jam ke depan. Wakil saya, Alex Wong, sedang menyusun tim harimau di tingkat deputi/kepala staf lembaga setelah pertemuan di Sit Room pagi ini untuk item tindakan dan akan mengirimkannya nanti malam.”

    Secara keseluruhan, menurut Goldberg, ada 18 pejabat senior AS dalam grup chat tersebut, termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) John Ratcliffe.

    Salah satu topik utama yang dibahas dalam grup chat itu, berdasarkan artikel Goldberg, adalah operasi militer yang akan dilakukan, dengan Hegseth mendesak para pejabat AS dalam grup chat itu untuk bergerak maju tanpa penundaan.

    Pada 15 Maret, hari dimulainya serangan udara AS terhadap Houthi, Goldberg menyebut Hegseth membagikan rincian operasional serangan itu, termasuk informasi tentang target, senjata, dan urutan serangan yang dilancarkan.

    Gedung Putih mengonfirmasi keaslian soal screenshot percakapan yang dibagikan Goldberg dan mengumumkan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk mencari tahu bagaimana Goldberg bisa dimasukkan ke dalam grup chat tersebut.

    “Rangkaian pesan tersebut merupakan demonstrasi koordinasi kebijakan yang mendalam dan bijaksana antara para pejabat senior. Keberhasilan operasi terhadap Houthi yang berkelanjutan menunjukkan bahwa tidak ada ancaman terhadap para anggota militer kami atau keamanan nasional kami,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, dalam pernyataannya.

    Goldberg mengatakan dirinya meninggalkan grup chat itu tak lama setelah serangan awal AS terhadap Houthi dilancarkan pada 15 Maret lalu.

    Respons Trump hingga Menhan Usai Rencana Serangan Bocor

    Presiden AS Donald Trump. Foto: Win McNamee/Pool Photo via AP

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merespons soal adanya seorang wartawan yang secara tanpa sengaja sempat menerima pesan teks berisi strategi militer AS dalam penyerangan ke Yaman. Trump disebut masih mendukung tim keamanan nasionalnya.

    “Presiden Trump terus memiliki kepercayaan penuh pada tim keamanan nasionalnya, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz,” kata juru bicara Karoline Leavitt dalam sebuah pernyataan dikutip kantor berita AFP, Selasa (25/3/2025).

    Sementara Gedung Putih mengonfirmasi bahwa seorang wartawan mendapat bocoran mengenai strategi militer serangan AS ke Yaman. Gedung Putih pun bergerak melakukan penelusuran lebih lanjut.

    “Kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak sengaja ditambahkan ke rantai tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes dikutip kantor berita AFP, Selasa (25/3).

    Menhan Pete Hegseth pun buka suara terkait insiden kebocoran informasi ini. Hegseth malah menyerang Goldberg.

    Dia bahkan mengaku “tidak ada rencana perang yang dikirimkan dalam chat”, dia mengelak hal itu meski Gedung Putih telah mengonfirmasi pelanggaran tersebut.

    U.S. Defense Secretary Pete Hegseth attends a meeting with Britain’s Defence Secretary John Healey (not pictured) at the Pentagon in Washington, D.C., U.S., March 6, 2025. REUTERS/Kent Nishimura Purchase Licensing Rights Foto: REUTERS/Kent Nishimura Purchase Licensing Rights

    Goldberg diketahui menulis bahwa Hegseth mengirim informasi tentang serangan tersebut, termasuk tentang “target, senjata yang akan dikerahkan AS, dan urutan serangan,” ke obrolan grup tersebut.

    “Menurut teks Hegseth yang panjang, ledakan pertama di Yaman akan terasa dua jam kemudian, pukul 1:45 siang waktu timur,” tulis Goldberg — kronologi yang dibuktikan di lapangan di Yaman.

    Kebocoran tersebut dapat sangat merusak jika Goldberg telah mempublikasikan rincian rencana tersebut sebelum penyerangan, tetapi ia tidak melakukannya bahkan setelah kejadian.

    Wartawan tersebut mengatakan bahwa ia ditambahkan ke obrolan grup tersebut dua hari sebelumnya, dan menerima pesan dari pejabat tinggi pemerintah lainnya yang menunjuk perwakilan yang akan menangani masalah tersebut.

    Pada 14 Maret, seseorang yang diidentifikasi sebagai Vance menyatakan keraguannya untuk melaksanakan serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ia tidak suka “menyelamatkan Eropa lagi,” karena negara-negara di sana lebih terdampak oleh serangan Houthi terhadap pengiriman barang dibandingkan Amerika Serikat.

    Halaman 2 dari 3

    (taa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 7 Update Perang Rusia, Pembicaraan AS-Serangan di Kota Ukraina

    7 Update Perang Rusia, Pembicaraan AS-Serangan di Kota Ukraina

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia mengatakan akan melanjutkan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai konflik Ukraina. Moskow juga menambahkan bahwa pihaknya akan melibatkan negara-negara lain dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Kremlin mengatakan Moskow dan Washington sedang menganalisis hasil pembicaraan selama 12 jam yang diadakan di Arab Saudi pada Senin.

    Berikut update terbaru terkait perang Rusia-Ukraina, sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (25/3/2025).

    Hasil Kopi Darat Bahas Ukraina antara AS-Rusia di Arab Saudi

    Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah menyelesaikan diskusi kedua antara negara itu terkait Ukraina di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (24/3/2025). Keduanya terus mempersempit sejumlah hal terkait dengan gencatan senjata dalam peperangan antara Moskow dan Kyiv.

    Seorang sumber mengatakan pihak AS dipimpin oleh Andrew Peek, seorang direktur senior di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dan Michael Anton, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri. Rusia diwakili oleh Grigory Karasin, seorang mantan diplomat yang sekarang menjadi ketua Komite Urusan Luar Negeri majelis tinggi Rusia.

    Pembicaraan keduanya di tahap ini difokuskan di antara isu-isu lain pada upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata maritim di wilayah Laut Hitam untuk menciptakan iklim ekspor biji-bijian yang aman. Sebuah sumber Gedung Putih mengatakan ‘pengumuman positif’ diharapkan terjadi ‘dalam waktu dekat’.

    Seorang sumber Rusia juga mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan telah berakhir pada Senin malam dan rancangan pernyataan bersama telah dikirim ke Moskow dan Washington untuk disetujui. Rencananya, para pihak bermaksud untuk merilisnya pada Selasa.

    “Ini terutama tentang keselamatan navigasi. Perjanjian sebelumnya yang didukung PBB tentang pengiriman Laut Hitam telah gagal memenuhi beberapa tuntutan Moskow,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Rudal Rusia Hantam Kota Sumy

    Foto: Prajurit Ukraina mengendarai kendaraan militer dari titik penyeberangan di perbatasan dengan Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Sumy, Ukraina, 13 Agustus 2024. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)

    Saat pembicaraan hari Senin diadakan di Riyadh, rudal Rusia menghantam kota Sumy di Timur Laut Ukraina. Beberapa blok perumahan bertingkat tinggi rusak bersama dengan sebuah sekolah dan rumah sakit.

    “Anak-anak sekolah itu berada di tempat penampungan saat itu, untuk menghindari korban yang lebih parah,” kata Gubernur wilayah Sumy, Volodymyr Artiukh.

    “Moskow berbicara tentang perdamaian sambil melakukan serangan brutal di daerah pemukiman padat penduduk di kota-kota besar Ukraina,” kata menteri luar negeri Ukraina Andrii Sybiha.

    “Daripada membuat pernyataan kosong tentang perdamaian, Rusia harus berhenti mengebom kota-kota kita dan mengakhiri perangnya terhadap warga sipil.”

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024.

    Presiden Rusia Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Presiden Ceko Sebut Rusia Jadi Ancaman Besar

    Presiden Ceko Petr Pavel mengatakan Rusia merupakan ancaman terbesar bagi keamanan Eropa, sebuah kenyataan yang sangat disadari oleh mereka yang berada di bagian timur benua tersebut.

    “Saya pikir cukup jelas bahwa tanpa perubahan signifikan dalam kepemimpinan Rusia dan pendekatan Rusia terhadap politik internasional, Rusia akan terus menjadi ancaman bagi demokrasi Eropa,” kata Pavel kepada European Pravda, seperti dikutip Al Jazeera.

    “Tentu saja, semakin dekat suatu negara dengan Rusia, semakin besar ancaman yang mereka lihat.”

    Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, meskipun merupakan hambatan potensial bagi perdamaian saat ini, tidak boleh disingkirkan dalam jangka panjang.

    “Mari kita jadikan ini sebagai isu terbuka untuk masa depan,” katanya. “Sementara itu, kita semua akan bekerja sama dengan Ukraina dalam rekonstruksi, pada peningkatan interoperabilitas … Semua langkah ini akan membawa Ukraina lebih dekat dengan mitra Eropa, yang pada akhirnya dapat menjadi sekutu.”

    Rusia Berencana Gunakan Hak Veto PBB

    Foto: REUTERS/POOL
    Russian’s Foreign Minister Sergei Lavrov arrives at the G20 Foreign Ministers’ Meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia July 8, 2022. Stefani Reynolds/Pool via Reuters

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow berupaya melibatkan PBB dalam perundingan perdamaian lebih lanjut.

    Namun, Serhiy Leshchenko, penasihat kepala staf kepresidenan Ukraina, mengklaim hal ini terjadi karena Rusia memegang hak veto di organisasi tersebut, yang memungkinkannya untuk memaksakan agendanya dengan lebih mudah.

    “Jika mereka [Rusia] menggunakan hak veto untuk menghentikan keputusan yang tidak mereka sukai, maka ini akan membuat proses negosiasi menjadi jauh lebih sulit, atau bahkan mustahil. Kami telah mengalami hal ini berkali-kali,” kata Leshchenko.

    Rusia Mendukung Prakarsa Laut Hitam yang Baru

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah mengonfirmasi bahwa pengamanan pengiriman yang aman di Laut Hitam telah dibahas selama perundingan AS-Rusia hari Senin di Riyadh.

    Moskow mendukung pembaruan Prakarsa Laut Hitam, kesepakatan yang berlaku dari tahun 2022 hingga 2023 yang bertujuan untuk memastikan ekspor gandum yang aman melalui jalur perairan strategis tersebut, tetapi Lavrov mengatakan kesepakatan itu harus disertai dengan “jaminan yang jelas” yang menurut Rusia harus dituntut AS dari Ukraina.

    Moskow menarik diri dari inisiatif tersebut pada bulan Juli 2023 karena tuntutannya yang tidak terpenuhi untuk melonggarkan pembatasan ekspor pertanian dan ekspor pupuk.

    “Delegasi Rusia memberi tahu AS di Riyadh bahwa Moskow tidak akan menoleransi ambiguitas apa pun pada proposal di sekitar Laut Hitam,” kata Lavrov dalam komentar yang dimuat oleh kantor berita Rusia Tass.

    Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (REUTERS/Thomas Peter/File Foto)

    Sekitar 60 persen warga Ukraina mengatakan mereka memercayai Zelenskyy, menurut survei yang dilakukan oleh lembaga pemikir Razumkov Centre setelah pertikaian antara presiden Ukraina dan AS di Ruang Oval.

    Survei yang dilakukan sejak 28 Februari, hari dimulainya kerusuhan, hingga 6 Maret mengenai kepercayaan publik terhadap sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Ukraina, menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Rustem Umerov hanya dipercaya oleh 23 persen warga Ukraina dan 88 persen responden tidak mempercayai kepala kantor presiden, Oleksiy Arestovych.

    Ia berada di puncak daftar pejabat yang paling tidak dipercaya, termasuk Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko dengan 52 persen.

    Di antara lembaga negara dan publik, kepercayaan paling sering diungkapkan untuk angkatan bersenjata (93,5 persen kepercayaan), Layanan Darurat Negara (85,5 persen) dan unit sukarelawan (85,5 persen).

    Survei terhadap 2.018 responden berusia 18 tahun ke atas dilakukan secara tatap muka di semua wilayah yang dikuasai pemerintah di Ukraina, tempat tidak ada permusuhan.

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tiga pekerja media termasuk di antara mereka yang tewas akibat serangan artileri di wilayah Luhansk, Ukraina timur yang dikuasai Moskow.

    Mereka yang tewas pada hari Senin termasuk Alexander Fedorchak, seorang koresponden untuk surat kabar utama pro-Kremlin Rusia, Izvestia; juru kamera Andrei Panov; dan pengemudi mereka Alexander Sirkeli, menurut otoritas Rusia.

    Seorang koresponden untuk media Zvezda Rusia, Nikita Goldin, juga dilaporkan mengalami luka parah.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan serangan itu menargetkan “kendaraan sipil yang telah ditentukan sebelumnya dengan perwakilan pers”.

    Namun otoritas Ukraina belum mengomentari laporan tersebut.

    (hsy/hsy)

  • 9 Update Perang Arab, Korban Tewas Makin Bertambah

    9 Update Perang Arab, Korban Tewas Makin Bertambah

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus membombardir Gaza selama delapan hari berturut-turut. Sedikitnya 23 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam serangan sebelum fajar.

    Seorang pejabat PBB mengatakan serangan Israel yang tak terbendung terhadap Gaza saat ini adalah “noda berdarah pada kesadaran kolektif kita”. Ia mencatat “seruan kita agar kegilaan ini dihentikan tidak dihiraukan” oleh dunia.

    Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut saat ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (25/3/2025).

    Lebih dari 50.000 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel

    Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak perang Israel dengan Hamas dimulai. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 792 orang tewas dan 1.663 orang terluka dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Jalur Gaza.

    Foto: Seorang pria Palestina melihat lokasi di mana serangan Israel menewaskan pemimpin politik Hamas Salah al-Bardaweel dan istrinya di tenda perlindungan mereka, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 23 Maret 2025. (REUTERS/Hatem Khaled)

    Jumlah korban tewas total sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 50.144, sementara 113.704 orang terluka.

    Pihak berwenang di Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang Hamas saat melaporkan angka korban, tetapi kementerian kesehatan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mayoritas kematian adalah wanita dan anak-anak.

    Menurut mereka, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, dengan ribuan orang diyakini masih berada di bawah reruntuhan.

    Pada Senin, kementerian menerbitkan daftar nama 15.613 anak di bawah usia 18 tahun yang dikatakan telah tewas dalam operasi militer Israel di Gaza. Di antara mereka, 890 anak berusia di bawah 1 tahun, dan 274 lahir dan meninggal selama perang. Hampir seperempatnya, 26%, berusia di bawah 5 tahun.

    270 Anak di Gaza Tewas dalam Seminggu Serangan Israel di Gaza

    Foto: Para pelayat berkumpul di dekat jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 18 Maret 2025. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

    Save the Children mengatakan lebih dari 270 anak telah tewas dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Gaza, menandai beberapa “hari paling mematikan bagi anak-anak sejak perang dimulai”.

    “Bom berjatuhan, rumah sakit hancur, anak-anak tewas [dan] dunia terdiam,” kata Rachael Cummings, direktur kemanusiaan Save the Children di Gaza. “Tidak ada bantuan, tidak ada keamanan, tidak ada masa depan.”

    Organisasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dimulainya kembali perang adalah “hukuman mati bagi anak-anak Gaza”. Lebih dari 17.900 anak telah tewas sejak perang dimulai pada Oktober 2023, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

    “Anak-anak dibunuh saat tidur di tenda-tenda, mereka dibiarkan kelaparan dan diserang. Satu-satunya cara untuk memastikan anak-anak dan keluarga terlindungi adalah melalui gencatan senjata yang definitif,” kata Save the Children.

    Tentara Israel Mengungsikan Puluhan Ribu Orang di Gaza Utara

    Militer Israel kini telah memperluas perintah evakuasi kepada puluhan ribu penduduk di seluruh wilayah kantong yang dilanda perang itu.

    Pada Selasa, tentara Israel memberi tahu penduduk di semua kota perbatasan utara untuk mengungsi, dengan mengatakan roket Palestina ditembakkan ke Israel dari daerah itu. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa beberapa kali selama hampir 18 bulan perang.

    Militer Israel melanjutkan kampanyenya melawan Hamas di Gaza seminggu yang lalu, yang menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan. Sejak itu, lebih dari 730 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas.

    Warga Palestina menghadapi kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan yang semakin parah setelah Israel memblokir pengiriman bantuan pada tanggal 2 Maret.

    AS Serang Yaman

    Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
    People look at the site of a U.S. strike in Sanaa, Yemen March 24, 2025. REUTERS/Khaled Abdullah

    Situasi Arab makin genting. Kekerasan terus terjadi di wilayah itu. Terbaru, The Guardian melaporkan bagaimana Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) tampaknya telah mengonfirmasi serangan baru di Yaman.

    Sebuah video yang diunggah ke X memperlihatkan bagaimana jet tempur lepas landas disertai dengan keterangan “Beri Mereka Neraka, Harry!!!” merujuk kapal induk AS, USS Harry S Truman yang kini berada di Laut Arab.

    Unggahan ini muncul setelah laporan serangan baru AS di provinsi utara Saada. Hal itu melukai sedikitnya dua orang dan menghancurkan sebuah rumah sakit kanker.

    Serangan AS ke Yaman dilakukan untuk menggempur Houthi, sebuah gerakan bersenjata yang telah menguasai sebagian besar Yaman selama dekade terakhir. Houthi sendiri telah mengatakan bahwa mereka menargetkan pelayaran internasional sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina atas serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.

    AS Tak Sengaja Bocorkan Rencana Menyerang Houthi

    Sebuah kesalahan besar dalam komunikasi internal pemerintahan Trump telah mengungkap rencana serangan militer Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.

    Rencana tersebut secara tidak sengaja dibagikan dalam sebuah grup pesan yang ternyata juga diikuti oleh seorang jurnalis. Kesalahan ini pertama kali dilaporkan oleh The Atlantic dan langsung memicu kritik tajam dari para anggota parlemen Demokrat.

    Kesalahan fatal ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan nasional AS dan kemungkinan juga terhadap hukum federal yang mengatur pengelolaan informasi rahasia. Para anggota Kongres dari Partai Demokrat dengan cepat menyerukan investigasi mendalam untuk mengetahui sejauh mana kebocoran informasi ini terjadi dan siapa saja yang bertanggung jawab.

    Ketika ditanya oleh wartawan mengenai kebocoran tersebut, Presiden Donald Trump mengklaim tidak mengetahui insiden itu.

    “Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saya bukan penggemar The Atlantic,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (25/3/2025).

    Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah dilakukan dan Trump telah diberi penjelasan mengenai kejadian tersebut.

    Dalam pernyataan resminya, Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) yang diwakili oleh seorang pejabat bernama Hughes mengatakan informasi yang bocor tersebut kemungkinan besar memang asli.

    “Saat ini, rantai pesan yang dilaporkan tampaknya autentik, dan kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak seharusnya bisa masuk ke dalam percakapan tersebut.”

    Militer Israel Sebut Komandan Hizbullah Tewas di Lebanon

    Foto: Sebuah tank milik militer israel bermanuver di Jalur Gaza, Rabu (19/3/2025). (REUTERS/Amir Cohen)

    Militer Israel mengatakan telah menewaskan seorang komandan unit antitank Hizbullah dalam serangan hari Senin di wilayah Nabatieh, Lebanon selatan.

    Hassan Kamal Halawi “bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror terhadap negara Israel”, katanya dalam sebuah pernyataan.

    “Ia memfasilitasi pergerakan para operator dan pasokan senjata ke Lebanon selatan. Dalam beberapa bulan terakhir, Halawi terus terlibat dalam aktivitas teroris terhadap warga sipil Israel.”

    Hizbullah belum mengeluarkan pernyataan publik. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan pada Senin malam bahwa satu orang tewas akibat serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah kendaraan di wilayah Qaqaiyat al-Jisr.

    Demonstran Blokir Pintu Masuk Knesset

    Di Israel, demonstran dilaporkan telah memblokir pintu masuk Knesset Israel dalam upaya untuk menggagalkan pemungutan suara anggaran negara sebelum polisi membubarkan massa secara paksa.

    Ratusan demonstran berpartisipasi dalam unjuk rasa di Yerusalem Barat untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai “anggaran penjarahan”, media Israel melaporkan.

    Pemimpin oposisi Benny Gantz mengatakan anggaran 2025 adalah “simbol pemutusan hubungan dan ketidakberdayaan” pemerintahan Netanyahu karena mengekspresikan “prioritas yang korup dan sektoral”.

    Netanyahu membutuhkan dukungan dari Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir – yang mengundurkan diri pada Januari, marah atas gencatan senjata Gaza – untuk memastikan pengesahan anggaran. Jika anggaran tidak disahkan pada tanggal 31 Maret, pemilihan umum dadakan akan diadakan.

    Shin Bet Yakin akan Pembentukan Negara Palestina

    Menteri warisan Israel mengatakan Ronen Bar, kepala badan intelijen yang dipecat oleh Netanyahu, “percaya pada konsep yang menyimpang tentang pembentukan negara Palestina dan membahayakan Israel”.

    Dalam komentarnya kepada surat kabar Israel Maariv, Amichai Eliyahu mengatakan Bar akan dituntut “jika ditemukan bahwa ia memang berkonspirasi melawan Netanyahu dan kepemimpinan terpilih”.

    Menteri tersebut meminta penyelidikan untuk memastikan apakah Bar “merusak demokrasi” dan apakah ia “tahu bahwa sesuatu akan terjadi pada 7 Oktober dan tidak memberi tahu Netanyahu”.

    Mahkamah Agung telah menangguhkan keputusan pemerintah untuk memecat kepala Shin Bet. Pemecatan Bar telah memicu protes antipemerintah massal dengan banyak kritikus Netanyahu yang menyatakan pemecatan Bar dimotivasi oleh keinginan untuk menghentikan penyelidikan atas peristiwa yang mengarah pada serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

    Sutradara Palestina Hamdan Ballal Ditangkap Israel

    Foto: Jordan Strauss/Invision/AP/Jordan Strauss
    Basel Adra, from left, Rachel Szor, Hamdan Ballal, and Yuval Abraham, winners of the award for best documentary feature film for “No Other Land,” pose in the press room at the Oscars on Sunday, March 2, 2025, at the Dolby Theatre in Los Angeles. (Photo by Jordan Strauss/Invision/AP)

    Sutradara asal Palestina Hamdan Ballal yang menggarap film dokumenter pemenang Oscar, No Other Land, ditangkap oleh tentara Israel setelah rumahnya diserang oleh pria bertopeng.

    Ballal ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Menurut rekan sutradaranya Yuval Abraham di akun media sosial X, Balla juga dipukuli.

    “Sekelompok orang baru saja menyerang Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land. Mereka memukuli Ballal dan ia mengalami luka di kepala dan perutnya,” kata Abraham dalam postingan tersebut.

    “Tentara menyerbu ambulans yang sedang membawanya. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak itu,” tambahnya.

    Insiden itu terjadi di Desa Susya, Tepi Barat selatan, menurut LSM anti-pendudukan Center for Jewish Nonviolence. Anggota LSM tersebut mengatakan bahwa dia merekam peristiwa itu secara langsung.

    No Other Land, sebuah kolaborasi antara pembuat film Israel dan Palestina, mengikuti kisah aktivis Basel Adra saat dia menghadapi risiko penangkapan dan kekerasan untuk mendokumentasikan kampung halamannya yang dihancurkan oleh militer Israel.

    Film ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada 2024.

    Kendati demikian, film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri. Termasuk saat Miami Beach mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan film dokumenter tersebut.

     

    (hsy/hsy)

  • Putin Hadiahkan Lukisan Potret ke Trump

    Putin Hadiahkan Lukisan Potret ke Trump

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan hadiah lukisan potret kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kremlin mengungkapkan bahwa hadiah itu dititipkan kepada Utusan Khusus Trump, Steve Witkoff, yang berkunjung ke Rusia beberapa waktu lalu.

    Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, seperti dilansir Associated Press, Selasa (25/3/2025), mengatakan bahwa lukisan potret Trump itu diberikan melalui Witkoff saat dia berkunjung ke Moskow pada awal bulan ini. Dia menolak untuk berkomentar lebih lanjut soal hadiah tersebut.

    Hadiah dari Putin untuk Trump itu pertama kali disebutkan oleh Witkoff dalam sebuah wawancara dengan mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, pekan lalu. Witkoff mengatakan kepada Carlson bahwa Trump “jelas tersentuh” oleh hadiah tersebut, yang dia gambarkan sebagai “indah”.

    Witkoff bertemu Putin setelah berunding dengan para pejabat Rusia tentang upaya mengakhiri perang di Ukraina. Perundingan gencatan senjata berlanjut pada Senin (24/3) di Arab Saudi, di mana para pejabat AS bertemu dengan para pejabat Rusia, sehari setelah bertemu para perunding Ukraina.

    Selama wawancaranya dengan Carlson, Witkoff menggambarkan hadiah Putin sebagai “anugerah”, dan menceritakan bahwa Putin mengatakan kepadanya jika sang Presiden Rusia mendoakan Trump tahun lalu setelah dia ditembak dalam kampanye di Pennsylvania.

    “Dia (Putin-red) berdoa untuk temannya (Trump),” kata Witkoff.

    Tahun 2018, Putin memberikan bola sepak kepada Trump, yang kemudian diperiksa oleh Secret Service untuk mengetahui ada atau tidaknya alat penyadap di dalamnya, sebelum diberikan oleh Trump kepada putranya.

    Pemeriksaan itu menyusul insiden tahun 1945 silam, ketika ukiran lambang negara AS yang diberikan sebagai hadiah kepada Duta Besar AS saat itu, Averell Harriman, dari anak-anak sekolah Uni Soviet, ternyata dipasangi penyadap rahasia. Hadiah itu tergantung di kantor sang Dubes selama enam tahun.

    Tidak diketahui secara jelas apakah lukisan potret yang dihadiahkan Putin kepada Trump itu telah diperiksa untuk mengetahui ada atau tidaknya alat penyadap di dalamnya. Gedung Putih belum mengomentari hadiah tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kenaikan Tarif Impor AS Buat Negara Pembeli Minyak Venezuela Berlaku 2 April 2025 – Page 3

    Kenaikan Tarif Impor AS Buat Negara Pembeli Minyak Venezuela Berlaku 2 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pemberlakukan tarif impor baru.

    Mengutip CNBC International, Selasa (25/3/2025) Trump mengatakan bahwa AS akan mengenakan tarif sebesar 25% pada negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela. Kebijakan baru ini diumumkan ketika Trump berupaya meningkatkan tekanan pada Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Tiongkok.

    Dalam sebuah postingan di platform media sosialnya Truth Social, Trump mengatakan bahwa negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela akan menghadapi tarif pada setiap perdagangan yang mereka lakukan dengan AS.

    Tarif tersebut dijadwalkan berlaku pada tanggal 2 April, katanya.

    “Jika mereka membeli minyak dari Venezuela, mereka harus membayar tarif sebesar 25% untuk berbisnis dengan Amerika Serikat —itu di atas tarif yang ada,” kata Trump dalam keterangan terpisah saat konferensi pers di Gedung Putih.

    Venezuela telah mengekspor sekitar 660.000 barel per hari pada tahun 2024, menurut data dari Kpler. Tiongkok menjadi tujuan ekspor terbesar untuk ekspor minyak mentah negara Amerika Selatan itu, membeli 270.000 barel per hari tahun lalu.

    “Pengumuman oleh pemerintahan Trump ini tampaknya merupakan satu tindakan lagi yang menargetkan China,” kata Matt Smith, seorang analis minyak di Kpler.

    Harga minyak mentah Brent naik 61 sen, atau 0,85%, menjadi USD 72,77 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS juga naik 59 sen atau 0,86%, menjadi USD 68,87.

    “Kami memperkirakan harga minyak akan naik mengingat berita ini dan mungkin akan naik lebih jauh jika Trump menindaklanjuti pernyataan ini,” kata analis di Roth, Leo Mariani kepada klien dalam sebuah catatan.

     

  • Elon Musk Makin Powerful, ‘Disembah’ Para Menteri Trump

    Elon Musk Makin Powerful, ‘Disembah’ Para Menteri Trump

    Jakarta

    Elon Musk agaknya kian berkuasa dalam pemerintahan Donald Trump. Dari sang presiden sampai para menteri, semua mengumbar puja puji pada pemimpin Departement of Government Eficiency atau DOGE itu.

    Di depan pers yang berkumpul usai rapat kabinet belum lama ini, Elon Musk jadi sasaran pujian. “Elon, saya ingin mengucap terima kasih. Saya tahu Anda telah melalui banyak hal dalam situasi mengerikan yang terjadi. Sangat tak adil. Dia seorang patriot, dia telah jadi teman saya,” kata Trump.

    Saat Trump bicara, Musk memakai topi dengan kalimat Trump benar tentang segalanya. Dia duduk bersama beberapa orang paling berkuasa di AS. “Dia lebih dari seorang patriot daripada yang lain. Dia tak pernah minta sesuatu yang bisa dia miliki,” imbuh Trump tentang Musk, bos SpaceX yang diberi komitmen belanja pemerintah USD 3,8 miliar tahun lalu.

    Komentar Trump diikuti tepuk tangan meriah dari kabinet dan disaksikan wakil presiden JD Vance. Dalam rapat, hampir setiap menteri memuji Musk dan misinya untuk memangkas pengeluaran pemerintah. Masing-masing membanggakan apa yang mereka lakukan untuk memenuhi tuntutan sang penasihat senior dan timnya.

    Mendagri Doug Burgum membanggakan tentang banyaknya kontrak curang terungkap oleh Musk. Brooke Rollins, Menteri Pertanian, mengumumkan membatalkan kontrak USD 300.000 untuk mendidik petani queer dan transgender dan kontrak USD 600.000 yang mempelajari siklus menstruasi pria transgender.

    Banyak klaim yang dibuat oleh DOGE dan para pengagumnya kemudian terbukti salah, tapi Rollins menyebutkan angka-angkanya dengan yakin. Dan hal itu terus berlanjut. Hampir setiap anggota kabinet tampak sangat fokus memuji pekerjaan DOGE.

    Lee Zeldin, kepala Badan Perlindungan Lingkungan mengklaim telah memotong kontrak senilai USD 22 miliar. “Kemitraan dengan DOGE dan Elon Musk sangat luar biasa. Tim mereka sangat berbakat. Kami tidak akan mampu melakukannya tanpa mereka,” tambahnya.

    Robert F Kennedy Jr, menyebut pemotongan biaya pengeluaran TI departemen kesehatan. “Dengan bantuan Elon, kami menghilangkan redundansi. Kami merampingkan departemen kami. Kami akan kembali menyediakan sains standar emas. Kami akan menyalurkan uang ke para ilmuwan dan pasien, bukan ke para administrator dan birokrat,” katanya.

    Sekarang, Elon Musk memiliki pengaruh besar tidak hanya atas Gedung Putih, tapi juga tiap departemen pemerintah AS. Dan ia telah menunjukkan keinginannya untuk menunjukkan pengaruhnya. Misalnya, Musk menegur Menlu Marco Rubi dalam rapat kabinet awal bulan ini karena tidak memecat cukup banyak orang.

    Di hadapan Trump dan seluruh kabinet, ia mengatakan kepada Rubio dengan nada meremehkan bahwa ia “tampil bagus di TV.” Orang terkaya di dunia itu disegani dan juga ditakuti.

    (fyk/rns)

  • 23 Orang Tewas dan Target Israel Jajah Gaza di Bawah 40 Ribu Tentara

    23 Orang Tewas dan Target Israel Jajah Gaza di Bawah 40 Ribu Tentara

    PIKIRAN RAKYAT – Sudah hari ke delapan, Israel Penjajah terus membombardir Gaza berturut-turut. Hari ini, Selasa, 25 Maret 2025, Israel Penjajah telah membunuh setidaknya 23 orang dalam serangan dini hari, termasuk tujuh anak-anak.

    Di waktu yang berdekatan, pasukan Israel Penjajah juga membombardir dua pangkalan udara Suriah dekat kota Palmyra. Ini merupakan kali kedua serangan ke Suriah dalam sepekan terakhir.

    Sementara, kemarahan publik lokal hingga global kini meningkat atas pembunuhan reporter Al Jazeera, Hossam Shabat di Gaza. Selain itu ada pula penangkapan sutradara ‘No Other Lands’ pemenang Oscar, Hamdan Ballal, di Tepi Barat yang diduduki.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 50.082 warga Palestina dipastikan tewas dan 113.408 terluka dalam perang Israel terhadap Gaza.

    Di sisi lain, Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah kematian menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diperkirakan sudah tewas.

    Target Israel untuk Menjajah dan Kuasai Penuh Gaza Lagi

    Israel memantau rencana militer untuk merebut kembali dan menguasai Gaza. Hal ini terungkap dalam Laporan rahasia yang bocor.

    Pemerintahan sayap kanan Israel sedang mempelajari rencana militer untuk mengambil alih dan memerintah Gaza, setelah menarik diri dari wilayah Palestina dua dekade lalu.

    Menurut laporan berita dari The Financial Times, kemungkinan langkah bagi militer Israel untuk menduduki kembali dan memerintah Gaza kini sedang dipertimbangkan, dengan kembalinya Presiden Donald Trump ke Gedung Putih.

    “Pemerintahan sebelumnya (era Joe Biden) ingin kami (Israel) mengakhiri perang. (Sementara) Trump ingin kami memenangkan perang,” kutip The Times dari seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.

    Seorang reservis militer senior yang juga tak boleh disebutkan Namanya, mengatakan pula bahwa dia diberitahu untuk siap menghadapi bulan-bulan pertempuran, kemenangan, hingga administrasi (pemindahan kuasa).

    Rencana tersebut melibatkan pemindahan 2,3 juta penduduk Gaza ke area pesisir kecil al-Mawasi, yang saat ini digambarkan oleh Israel sebagai ‘zona kemanusiaan.’

    Analis militer mengatakan setidaknya empat divisi militer, atau sekitar 40.000 tentara, akan diperlukan secara permanen untuk memerintah Gaza, yang menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan proposal tersebut.

    Menteri Luar Negeri Gideon Saar, Senin, 24 Maret mengungkapkan, kabinet keamanan sejatinya belum memutuskan tentang rencana pendudukan tersebut. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cerita Wartawan Dimasukkan ke Grup Chat Bahas Serangan AS ke Houthi

    Cerita Wartawan Dimasukkan ke Grup Chat Bahas Serangan AS ke Houthi

    Washington DC

    Gedung Putih mengakui adanya kesalahan ketika rencana serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Houthi di Yaman secara tidak sengaja dikirimkan kepada seorang wartawan, sebelum serangan militer dilancarkan.

    Menurut Gedung Putih, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (25/3/2025), wartawan itu secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat berisi para pejabat tinggi dan paling senior AS yang tergabung dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.

    Wartawan yang dimaksud merupakan editor-in-chief atau pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg, yang kemudian mempublikasikan sebuah artikel, pada Senin (24/3), yang menampilkan screenshot percakapan para pejabat AS dalam grup chat tersebut, yang berlangsung selama beberapa minggu.

    Goldberg menyebut dirinya dimasukkan ke dalam grup chat Signal pada 13 Maret lalu oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz. Grup chat, yang disebut Goldberg diberi nama “Houthi PC small group”, fokus membahas koordinasi tindakan terkait Houthi.

    Pesan pertama dari Waltz dalam grup chat itu, menurut Goldberg, berbunyi: “Tim — membentuk kelompok prinsip untuk koordinasi soal Houthi, khususnya selama 72 jam ke depan. Wakil saya, Alex Wong, sedang menyusun tim harimau di tingkat deputi/kepala staf lembaga setelah pertemuan di Sit Room pagi ini untuk item tindakan dan akan mengirimkannya nanti malam.”

    Secara keseluruhan, menurut Goldberg, ada 18 pejabat senior AS dalam grup chat tersebut, termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) John Ratcliffe.

    Salah satu topik utama yang dibahas dalam grup chat itu, berdasarkan artikel Goldberg, adalah operasi militer yang akan dilakukan, dengan Hegseth mendesak para pejabat AS dalam grup chat itu untuk bergerak maju tanpa penundaan.

    Pada 15 Maret, hari dimulainya serangan udara AS terhadap Houthi, Goldberg menyebut Hegseth membagikan rincian operasional serangan itu, termasuk informasi tentang target, senjata, dan urutan serangan yang dilancarkan.

    Gedung Putih mengonfirmasi keaslian soal screenshot percakapan yang dibagikan Goldberg dan mengumumkan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk mencari tahu bagaimana Goldberg bisa dimasukkan ke dalam grup chat tersebut.

    “Rangkaian pesan tersebut merupakan demonstrasi koordinasi kebijakan yang mendalam dan bijaksana antara para pejabat senior. Keberhasilan operasi terhadap Houthi yang berkelanjutan menunjukkan bahwa tidak ada ancaman terhadap para anggota militer kami atau keamanan nasional kami,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, dalam pernyataannya.

    Goldberg mengatakan dirinya meninggalkan grup chat itu tak lama setelah serangan awal AS terhadap Houthi dilancarkan pada 15 Maret lalu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini