Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pihaknya akan menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan terkait TikTok, aplikasi sosial media yang berasal dari perusahaan China.

    Melansir Reuters pada Rabu (2/4/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempertimbangkan proposal akhir terkait TikTok pada Rabu menjelang batas waktu 5 April bagi aplikasi tersebut untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan.

    Pejabat tersebut, mengonfirmasi laporan CBS News, mengatakan akan ada pertemuan di Ruang Oval yang melibatkan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard.

    Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham non-China ByteDance yang ada, yang dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, dalam menyumbangkan modal baru untuk mengajukan tawaran bisnis TikTok di AS.

    “Pada hari Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi investasi sebagai pemegang saham minoritas dalam operasi TikTok di AS, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut,” demikian laporan media tersebut.

    Pada Minggu, Trump mengatakan kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika akan tercapai sebelum batas waktu pada tanggal 5 April.

    Trump menetapkan batas waktu pada bulan Januari bagi TikTok untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan AS atas dasar keamanan nasional yang akan mulai berlaku bulan itu berdasarkan undang-undang tahun 2024.

    Perusahaan modal ventura AS Andreessen Horowitz sedang berdiskusi untuk berinvestasi di TikTok sebagai bagian dari upaya yang dipimpin oleh Trump untuk menguasai aplikasi tersebut, menurut laporan Financial Times (FT) pada Selasa.

    Pendukung Trump di Silicon Valley dan salah satu pendiri Andreessen Horowitz, Marc Andreessen, sedang dalam pembicaraan untuk menambah investasi luar baru yang akan membeli investor Tiongkok TikTok, sebagai bagian dari tawaran yang dipimpin oleh Oracle dan investor Amerika lainnya untuk memisahkannya dari perusahaan induknya ByteDance.

    Pembicaraan tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana investor non-China terbesar di ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi video pendek itu di AS.

    Trump mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahannya telah menghubungi empat kelompok berbeda tentang kesepakatan TikTok yang prospektif, tanpa mengidentifikasi mereka. Dalam penjualan TikTok yang diawasi ketat, Gedung Putih memainkan peran sebagai bank investasi, dengan Vance yang menjalankan lelang.

    (dem/dem)

  • PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    Ottawa

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney menelepon Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Keduanya membahas persiapan menghadapi kebijakan perdagangan utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir Anadolu Agency, Rabu (2/4/2025), Carney dan Sheinbaum membahas pentingnya membangun hubungan perdagangan dan investasi yang kuat antara Kanada dan Meksiko.

    “Dengan masa-masa sulit di depan, Perdana Menteri Carney dan Presiden Sheinbaum menekankan pentingnya menjaga daya saing Amerika Utara sambil menghormati kedaulatan masing-masing negara,” demikian keterangan dari kantor PM Kanada.

    Carney berjanji melawan tindakan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap Kanada, melindungi pekerja dan bisnis Kanada, dan membangun ekonomi Kanada. Salah satunya dengan peningkatan perdagangan antara Kanada dan Meksiko.

    Kedua pemimpin itu sepakat para menteri dan pejabat senior Meksiko serta Kanada akan terus bekerja untuk memajukan prioritas bersama. Kedua negara juga sepakat akan tetap berhubungan erat di tengah ancaman perang dagang dari Trump.

    Claudia Sheinbaum (Foto: AP Photo/Fernando Llano)

    Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif timbal balik baru, sebuah langkah yang dapat secara signifikan mempengaruhi dinamika perdagangan di Amerika Utara. Trump mengklaim tarif itu akan memperkuat manufaktur AS, melindungi lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan perdagangan.

    Namun, kebijakan itu juga memicu kemungkinan resesi. Trump telah bersikeras tarif itu perlu.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif baru yang luar biasa terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Dilansir CNN, Minggu (2/2), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub Mar-a-Lago miliknya. Pemerintahan Trump mengatakan tarif tersebut ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Tetapi, tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil. Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’. UU itu memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Tarif itu awalnya direncanakan berlaku pada Selasa (4/2). Namun, Trump memutuskan menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko sebagai imbalan atas penegakan hukum perbatasan di dua negara tetanggannya itu selama 30 hari.

    Kini, Trump akan mengumumkan pengenaan tarif baru untuk impor dari berbagai negara. Gedung Putih menyebut pengumuman itu sebagai Hari Pembebasan atau Liberation Day. Pengenaan tarif itu diklaim untuk mengakhiri apa yang dianggap Trump sebagai perdagangan yang tidak adil antara AS dengan negara lain.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Waswas Perang Dagang Memanas

    Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Waswas Perang Dagang Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Putih mengonfirmasi Presiden Donald Trump akan mengenakan tarif baru pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

    Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran mulai dari pelaku pasar hingga konsumen terkait perang dagang global yang makin panas.

    Melansir Reuters, Trump berkali-kali menyebut 2 April sebagai “Hari Pembebasan” yang akan melihat bea baru yang dramatis yang dapat mengubah sistem perdagangan global, dengan pengumuman di White House Rose Garden yang dijadwalkan pada pukul 4 sore waktu AS.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan tarif timbal balik pada negara-negara yang mengenakan bea masuk pada barang-barang AS akan berlaku segera setelah Trump mengumumkannya, sementara tarif sebesar 25% pada impor mobil akan berlaku pada tanggal 3 April.

    Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada anggota DPR dari Partai Republik bahwa tarif timbal balik yang akan diumumkan Trump merupakan “batasan” dari tingkat tarif AS tertinggi yang akan dihadapi negara-negara dan dapat diturunkan jika mereka memenuhi tuntutan pemerintah, menurut Perwakilan Republik Kevin Hern dari Oklahoma.

    Trump telah mengenakan tarif pada impor aluminium dan baja dan telah meningkatkan bea masuk pada semua barang dari China. Namun, dia juga berulang kali mengancam akan mengenakan tarif lain, tetapi kemudian membatalkan atau menundanya.

    Pengumuman Leavitt mengindikasikan Trump berencana untuk terus memerlukan tarif timbal balik tersebut.

    “Presiden memiliki tim penasihat yang brilian yang telah mempelajari masalah ini selama beberapa dekade, dan kami berfokus untuk memulihkan zaman keemasan Amerika,” katanya dalam jumpa pers.

    Tekad Trump untuk terus maju muncul di tengah indikasi yang berkembang bahwa ketidakpastian yang luas yang ditimbulkan oleh fokusnya yang luas pada tarif mengikis kepercayaan investor, konsumen, dan bisnis dengan cara yang dapat memperlambat aktivitas dan menaikkan harga.

    Ekonom di Federal Reserve Bank of Atlanta mengatakan survei baru-baru ini menunjukkan para kepala keuangan perusahaan memperkirakan tarif akan mendorong harga mereka lebih tinggi tahun ini sambil memangkas perekrutan dan pertumbuhan.

    Rincian pasti tentang apa yang akan diungkapkan Trump pada Rabu masih belum jelas. Menurut Washington Post, para ajudannya sedang mempertimbangkan rencana yang akan menaikkan bea masuk atas produk sekitar 20% dari hampir setiap negara, alih-alih menargetkan negara atau produk tertentu.

    Pemerintah mengantisipasi bea masuk baru tersebut dapat meningkatkan pendapatan lebih dari US$6 triliun yang dapat dikirimkan kepada warga Amerika sebagai potongan harga, demikian laporan surat kabar tersebut.

    Sementara itu, Wall Street Journal, mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, melaporkan Perwakilan Dagang AS sedang mempersiapkan opsi untuk tarif menyeluruh pada sebagian negara yang kemungkinan tidak akan setinggi opsi tarif universal 20%.

    Seorang ajudan Gedung Putih mengatakan laporan apa pun menjelang acara besok adalah “hanya spekulasi.” Tindakan Trump telah meningkatkan ketegangan dengan mitra dagang terbesar Amerika Serikat.

  • Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Selasa karena aksi ambil untung. Namun meskipun turun, harga emas masih tetap mendekati rekor tertinggi. Seperti diketahui, harga emas dunia menyentuh rekor termahal sepanjang masa karena investor beralih ke aset safe haven menjelang pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden Donald Trump terhadap negara-negara yang memiliki ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

    Mengutip CNBC, Rabu (2/4/2025) harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.113,43 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.148,88 per ons pada awal perdagangan hari Selasa waktu setempat.

    Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah pada USD 3.146 per ons.

    “Tidak mengherankan melihat sedikit aksi ambil untung, terutama mengingat pasar telah menjadi agak overbought. Saya tidak benar-benar melihat banyak perubahan dalam fundamental. Ini adalah badai yang sempurna untuk emas,” kata Wakil Presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter Grant.

    Pelaku pasar dan konsumen emas tengah menunggu rincian tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Washington Post melaporkan pada hari Selasa bahwa para pejabat Gedung Putih telah menyusun rencana untuk tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor AS.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menutup kuartal terkuatnya sejak 1986 pada hari Senin, dan naik lebih dari USD 3.100 per ons, menandai salah satu kenaikan paling signifikan dalam sejarah logam mulia tersebut.

  • Trump Bakal Pakai Nama Elon Musk untuk Kapal Induk AS yang Baru

    Trump Bakal Pakai Nama Elon Musk untuk Kapal Induk AS yang Baru

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) bakal memiliki kapal induk baru untuk Angkatan Laut. Kapal itu akan menggunakan nama miliarder AS yang juga donatur utama kampanye Presiden AS Donald Trump, Elon Musk.

    Dilansir Anadolu Agency, Rabu (2/4/2025), kapal induk Angkatan Laut AS itu awalnya akan diberi nama USS Enterprise. Namun, nama kapal tersebut akan berubah menjadi Elon Musk berdasarkan perintah eksekutif yang rencananya dikeluarkan Selasa waktu setempat.

    Kapal induk tersebut merupakan kapal perang kelas Gerald R Ford yang dijadwalkan diluncurkan pada November dan akan mulai beroperasi pada tahun 2029. Kapal tersebut akan menggantikan USS Dwight D Eisenhower, yang dinamai sesuai nama jenderal Perang Dunia dan presiden pascaperang yang populer.

    Berbeda dengan tradisi, kapal induk ini akan menjadi kapal induk pertama yang dinamai sesuai nama penasihat Gedung Putih yang masih menjabat. Musk saat ini mempelopori upaya untuk merampingkan pemerintah yang telah menuai reaksi keras dari publik.

    Keputusan tersebut mengikuti rancangan perintah bulan Februari yang berjudul ‘Make Shipbuilding Great Again’ yang bertujuan untuk merevitalisasi produksi kapal angkatan laut AS. Pemerintah AS saat ini khawatir dengan peningkatan armada kapal China.

    “Dulu kita membuat begitu banyak kapal. Kita tidak membuatnya lagi, tetapi kita akan membuatnya dengan sangat cepat, segera,” ujar Trump saat itu.

    USS Musk akan dilengkapi Sistem Peluncuran Pesawat Elektromagnetik yang canggih, sejalan dengan visi Musk untuk inovasi bertenaga listrik. Namun, teknologi tersebut diperkirakan akan menghadapi kritik dari Trump, yang pernah menyarankan kembali menggunakan ketapel bertenaga uap pada tahun 2017.

    Meskipun kapal tersebut ditugaskan dengan mempertimbangkan China, Musk juga memiliki kepentingan bisnis yang besar di China. Musk sendiri terkenal sebagai bos Tesla dan juga media sosial X (dulu Twitter).

    Tonton juga Video: Elon Musk Bicara Tekanan Kerja di DOGE: Kami Terima Ancaman Pembunuhan

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Fed Wanti-wanti Dampak Tarif Trump Terhadap Inflasi dan Konsumsi

    Fed Wanti-wanti Dampak Tarif Trump Terhadap Inflasi dan Konsumsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed) menyebut kebijakan tarif yang dilakukan Preside Donald Trump akan berdampak pada kenaikan inflasi dan perlambatan konsumsi.

    Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat meningkatkan inflasi dan pengangguran. Hal tersebut dapat menciptakan tantangan besar bagi bank sentral AS tersebut.

    Barkin mengatakan guncangan harga akibat tarif dapat mengakibatkan persaingan sengit antara konsumen yang frustrasi karena tidak ingin membayar lebih dan penyedia barang dan jasa yang benar-benar yakin bahwa mereka harus meneruskan kenaikan tarif.

    “Akan sangat menarik untuk melihat ke mana arahnya. Jelas sebagian dari itu akan memengaruhi harga sehingga akan menjadi inflasi,” kata Barkin dalam diskusi yang dimoderatori di New York di Council on Foreign Relations dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/4/2025).

    Namun, kepala Fed Richmond juga memperingatkan bahwa sebagian dampaknya akan terasa di pasar tenaga kerja. Harga yang lebih tinggi kemungkinan akan menurunkan permintaan, sehingga mengurangi penjualan, katanya.

    “Jika Anda adalah perusahaan yang tidak dapat menaikkan harga, maka margin Anda akan turun. Anda akan mulai bekerja pada efisiensi operasional, dan itu berarti jumlah karyawan berkurang,” kata Barkin.

    Barkin menekankan ketidakpastian sangat tinggi atas kebijakan apa yang akan benar-benar dilaksanakan. Trump akan mengumumkan kebijakan tarif timbal balik di sebuah acara di Gedung Putih pada Rabu waktu setempat.

    Hal senada diungkapkan oleh rekan Barkin, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams. Williams menyebut ada risiko inflasi yang lebih tinggi tahun ini akibat dampak kebijakan tarif Trump. 

    Meski demikian, Williams berpandangan bahwa tingkat inflasi akan tetap relatif stabil.

    “Anda melihat pandangan yang sangat luas di antara para peserta komite bahwa ada risiko kenaikan pada prospek inflasi. Itu sepenuhnya konsisten dengan cara saya melihatnya secara pribadi,” ucap Williams mengacu pada proyeksi ekonomi terbaru bank sentral.

    Menurutnya, terdapat risiko kenaikan yang sangat bergantung pada tarif dan kebijakan lain. 

    Williams mengatakan belum jelas dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap ekonomi, menggarisbawahi bahwa bank sentral akan mengawasi data yang masuk — khususnya harga dan aktivitas di industri yang terkena dampak.

    Dia menilai efek tidak langsung bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk terwujud. Di sisi lain, dia menolak berkomentar tentang waktu pemotongan suku bunga di masa mendatang.

    Williams mengatakan ketidakpastian tentang kebijakan pemerintahan Trump ini akan memengaruhi perilaku beberapa konsumen dan bisnis. 

    Namun demikian, ekonomi AS tetap dalam kondisi baik dan menegaskan bahwa AS tidak mengalami stagflasi saat ini.

    “Saya merasa kebijakan moneter cukup ketat,” kata Williams, seraya menambahkan bank sentral dapat mempertahankan sikap itu untuk beberapa waktu.

    Dia memperkirakan pertumbuhan akan melambat pada tahun 2025. Williams sebelumnya mengatakan bahwa hal itu sebagian disebabkan oleh perlambatan arus imigrasi.

    DAMPAK TARIF PADA KONSUMSI 

    Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee memperingatkan konsekuensi negatif dari setiap perlambatan dalam belanja konsumen atau investasi bisnis karena ketidakpastian terkait tarif. 

    “Jika konsumen berhenti belanja atau bisnis berhenti berinvestasi karena mereka tidak yakin atau mereka takut ke mana kita akan menuju, itu akan menjadi sedikit kacau,” ucapnya. 

    Goolsbee mencatat bahwa, secara teori, tarif satu kali seharusnya memiliki dampak sementara pada harga, tetapi menambahkan bahwa tarif tersebut mungkin memiliki dampak yang lebih lama. 

    Hal tersebut dapat didorong oleh tarif balasan dan fakta bahwa beberapa pungutan dapat dikenakan pada barang setengah jadi, seperti komponen dan suku cadang yang berakhir pada barang yang diproduksi di dalam negeri. 

    Kepala Fed Chicago itu memperkirakan suku bunga akan turun selama 12 hingga 18 bulan ke depan. Goolsbee mengatakan data konkret masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang solid, bahkan ketika ukuran survei konsumen dan bisnis melemah.

    “Anda telah melihat angka-angka sentimen, kepercayaan, dan bisnis serta konsumen hampir anjlok,” tutur Goolsbee.

    Pejabat Fed tidak mengubah suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut ketika mereka bertemu pada bulan Maret, setelah pemotongan satu poin persentase penuh pada akhir tahun lalu.

    Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebu, mengatakan dampak inflasi dari tarif kemungkinan akan bersifat sementara, yang menandakan para pejabat dapat melihat dampak harga.

    Penggunaan kata sementara oleh Powell mengejutkan banyak pengamat Fed karena hal itu menghidupkan kembali istilah yang digunakan pejabat bank sentral sepanjang tahun 2021 untuk menggambarkan dampak pandemi terhadap tekanan harga. Dalam hal itu, Powell dan yang lainnya pada akhirnya terbukti salah besar.

    Ketidakpastian yang meningkat seputar kebijakan tarif Presiden Donald Trump sejauh ini telah mendorong konsumen dan bisnis untuk lebih berhati-hati.

  • Tarif Donald Trump Tebar Ketakutan, Harga Minyak Anjlok – Page 3

    Tarif Donald Trump Tebar Ketakutan, Harga Minyak Anjlok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari Selasa karena para pelaku pasar bersiap menghadapi tarif timbal balik yang akan diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu waktu setempat. Aturan yang akan dijalankan oleh Trump ini akan memicu perang dagang global yang lebih besar dan kemudian berdampak kepada harga minyak dunia.

    Namun, ancaman Donald Trump untuk mengenakan tarif sekunder pada minyak Rusia dan menyerang Iran memicu kekhawatiran pasokan, sehingga membatasi kerugian.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (2/4/2025), harga minyak berjangka Brent turun 39 sen atau 0,5% menjadi USD 74,38 per barel. Harga tertinggi sesi tersebut berada di atas USD 75 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 38 sen atau 0,5% menjadi USD 71,10 per barel.

    Pada perdagangan hari Senin, kontrak-kontrak minyak Brent dan WTI AS berakhir pada level tertinggi dalam lima minggu.

    Gedung Putih tidak memberikan perincian tentang ukuran dan cakupan tarif yang dikonfirmasi akan diberlakukan Presiden Trump pada hari Rabu.

    “Pasar mulai sedikit gelisah dengan waktu kurang dari 24 jam lagi,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.

    “Kita mungkin kehilangan beberapa pasokan Meksiko, Venezuela, dan Kanada, tetapi pasti ada kemungkinan bahwa penurunan permintaan dapat melampaui barel-barel tersebut,” tambahnya.

    Sebuah jajak pendapat yang dijalankan oleh salah satu media internasional terhadap 49 ekonom dan analis pada bulan Maret memproyeksikan bahwa harga minyak akan tetap tertekan tahun ini akibat tarif AS dan perlambatan ekonomi di India dan Tiongkok.

    Sentimen ini masih diperparah dengan OPEC+ yang akan meningkatkan pasokan.

     

  • Simak Gerak Harga Emas Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal sepanjang Sejarah – Page 3

    Simak Gerak Harga Emas Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal sepanjang Sejarah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas turun pada perdagangan hari Selasa karena aksi ambil untung. Namun meskipun turun, harga emas masih tetap mendekati rekor tertinggi. Seperti diketahui, harga emas dunia menyentuh rekor termahal sepanjang masa karena investor beralih ke aset safe haven menjelang pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden Donald Trump terhadap negara-negara yang memiliki ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

    Mengutip CNBC, Rabu (2/4/2025) harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.113,43 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.148,88 per ons pada awal perdagangan hari Selasa waktu setempat.

    Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah pada USD 3.146 per ons.

    “Tidak mengherankan melihat sedikit aksi ambil untung, terutama mengingat pasar telah menjadi agak overbought. Saya tidak benar-benar melihat banyak perubahan dalam fundamental. Ini adalah badai yang sempurna untuk emas,” kata Wakil Presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter Grant.

    Pelaku pasar dan konsumen emas tengah menunggu rincian tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Washington Post melaporkan pada hari Selasa bahwa para pejabat Gedung Putih telah menyusun rencana untuk tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor AS.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menutup kuartal terkuatnya sejak 1986 pada hari Senin, dan naik lebih dari USD 3.100 per ons, menandai salah satu kenaikan paling signifikan dalam sejarah logam mulia tersebut.

    Resesi AS

    Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi AS menjadi 35% dari 20% pada hari Senin, dan mengatakan pihaknya memperkirakan lebih banyak pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.

    “Kami terus melihat harga emas bergerak naik sebagian karena meningkatnya kepemilikan emas oleh ETF yang didukung secara fisik dan pembelian bank sentral yang kuat,” kata manajer portofolio senior Sprott Asset Management Ryan McIntyre.

    Secara teknis, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) emas berada di atas 70, yang menunjukkan logam tersebut terlalu banyak dibeli.

     

  • Trump Lirik Periode Ketiga, Bagaimana Siasatnya Mengakali Konstitusi AS?

    Trump Lirik Periode Ketiga, Bagaimana Siasatnya Mengakali Konstitusi AS?

    Jakarta

    Donald Trump menyatakan bahwa dia “tidak bercanda” tentang keinginannya untuk menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat untuk ketiga kalinya.

    Konstitusi AS secara gamblang mengatur bahwa “tidak seorang pun…boleh dipilih lebih dari dua kali”. Namun beberapa pendukung Trump menganggap terdapat cara untuk menyiasati aturan tersebut.

    Apa kata Trump soal tiga periode?

    “Ada beberapa metode yang dapat Anda lakukan,” ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan NBC. Jawaban itu dia sebut ketika ditanyai seberapa mungkin dia mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga di Gedung Putih,

    “Saya tidak bercanda…banyak orang ingin saya melakukannya,” ujarnya.

    “Namun, pada dasarnya saya katakan kepada mereka bahwa jalan yang harus kami tempuh masih panjang. Ini masih sangat awal dalam pemerintahan,” kata Trump.

    Jurnalis NBC bertanya pula kepada Trump apakah dia ingin tetap menjabat di “pekerjaan terberat di negara ini”.

    “Ya, saya suka bekerja,” ujar Trump yang akan berusia 82 tahun pada akhir masa jabatan keduanya.

    Pada Januari lalu, dia memberi tahu para pendukungnya bahwa akan menjadi “kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat bukan hanya sekali, tetapi dua kali atau tiga kali atau empat kali”.

    Namun, ia kemudian mengatakan ini adalah lelucon untuk “media berita palsu”.

    Apa yang diatur Konstitusi AS?

    Konstitusi AS melarang siapa pun untuk menjabat untuk ketiga kalinya.

    Amandemen ke-22 menyatakan, “Tidak seorang pun boleh dipilih untuk jabatan presiden lebih dari dua kali.”

    Regulasi itu mengatur pula, “Tidak seorang pun yang telah menjabat sebagai presiden, atau pelaksana tugas presiden, selama lebih dari dua tahun dari masa jabatan, boleh dipilih untuk jabatan presiden lebih dari satu kali.”

    Proses revisi konstitusi membutuhkan persetujuan dua pertiga dari seluruh anggota Senat dan DPR, serta persetujuan dari tiga perempat dari seluruh pemerintah negara bagian.

    Partai Republik menjadi kendaraan politik Trump menguasai Senat dan DPR, tapi tidak sebagai mayoritas. Selain itu, Partai Demokrat menguasai 18 dari 50 badan legislatif negara bagian.

    Bagaimana siasat Trump untuk maju hingga tiga periode?

    Para pendukung Trump mengatakan ada celah dalam konstitusi, yang belum teruji di pengadilan.

    Mereka berpendapat, Amandemen ke-22 hanya secara eksplisit melarang seseorang “terpilih” untuk lebih dari dua masa jabatan presiden. Amandemen konstitusi itu, menurut mereka, tidak mengatur apa pun tentang “suksesi”.

    Berdasarkan asumsi ini, Trump dapat menjadi calon wakil presiden untuk kandidat lain, termasuk wakil presidennya saat ini, JD Vance, dalam Pilpres tahun 2028.

    Jika mereka menang, mereka akan dilantik di Gedung Putih. Dalam skenario itu, presiden terpilih akan segera mengundurkan diri sehingga memungkinkan Trump naik menjadi presiden.

    Steve Bannon, mantan penasihat Trump, yakin Trump akan “mencalonkan diri dan menang lagi”. Dia berkata, terdapat beberapa alternatif strategi agar Trump bisa menjabat hingga tiga periode.

    Andy Ogles, anggota Partai Republik, mengajukan resolusi pada Januari lalu untuk menyerukan amandemen konstitusional yang memungkinkan seorang presiden AS menjabat hingga tiga masa jabatan, dengan syarat jabatan tersebut tidak diemban secara berturut-turut.

    Artinya, dari semua mantan presiden yang masih hidup, hanya Trump yang akan memenuhi syarat tersebut.

    Barack Obama, Bill Clinton, dan George W. Bush menjabat Presiden AS secara berturut-turut, sedangkan Trump menang pada tahun 2016, kalah pada tahun 2020, dan menang lagi pada tahun 2024.

    Namun, standar yang tinggi untuk amandemen konstitusi membuat usulan Ogles menjadi angan-angan meskipun banyak orang mendiskusikannya.

    Siapa yang menentang masa jabatan ketiga Trump?

    Partai Demokrat sangat keberatan dengan wacana ini.

    “Ini adalah eskalasi berikutnya dalam upaya dia yang jelas-jelas ingin mengambil alih pemerintahan dan menghancurkan demokrasi kita,” kata Daniel Goldman, anggota Kongres dari New York yang menjadi motor upaya pemakzulan Trump pada periode pertama.

    “Jika anggota Kongres dari Partai Republik menghormati pada Konstitusi, mereka akan secara terbuka menentang ambisi Trump untuk masa jabatan ketiga,” ujarnya.

    Beberapa orang di Partai Republik sebenarnya menganggap masa kepresidenan hingga tiga periode sebagai sesuatu yang buruk.

    Senator Republik dari Oklahoma, Markwayne Mullin, berkata pada Februari bahwa dia tidak akan mendukung upaya untuk mengembalikan Trump ke Gedung Putih.

    “Pertama-tama, saya tidak akan mengubah konstitusi, kecuali rakyat Amerika memilih untuk melakukannya,” kata Mullin kepada NBC.

    Apa kata pakar hukum?

    Derek Muller, seorang profesor hukum pemilu di Universitas Notre Dame, mengatakan Amandemen ke-12 Konstitusi menyatakan “tidak seorang pun yang secara konstitusional tidak memenuhi syarat untuk jabatan presiden akan memenuhi syarat untuk jabatan wakil presiden Amerika Serikat”.

    Itu berarti, kata Muller, presiden yang berkuasa selama dua periode akan terdiskualifikasi jika berupaya mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.

    “Saya tidak berpikir ada ‘satu trik aneh’ untuk mengakali batasan masa jabatan presiden,” katanya.

    Jeremy Paul, seorang profesor hukum tata negara di Universitas Northeastern Boston, mengatakan kepada CBS New bahwa “tidak ada argumen hukum yang kredibel” untuk masa jabatan ketiga.

    Apakah ada presiden AS yang pernah menjabat lebih dari dua periode?

    Getty ImagesFranklin Delano Roosevelt adalah satu-satunya presiden AS yang menjabat lebih dari dua periode.

    Franklin Delano Roosevelt terpilih empat kali sebagai presiden AS. Ia meninggal tiga bulan setelah masa jabatan keempatnya, pada bulan April 1945.

    Depresi Besar dan Perang Dunia Kedua mewarnai masa jabatan Roosevelt dan sering disebut-sebut sebagai penyebab masa jabatannya diperpanjang.

    Pada saat itu, batasan dua masa jabatan presiden AS belum ditetapkan sebagai undang-undang tapi hanya sebagai kebiasaan sejak George Washington menolak masa jabatan ketiga pada 1796.

    Kepemimpinan Roosevelt yang diperpanjang menyebabkan tradisi tersebut dikodifikasi menjadi undang-undang dalam Amandemen ke-22 pada awal tahun 1950-an.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Industri Otomotif Terancam, Trump Diminta Hentikan Tarif Impor Otomotif 25%

    Industri Otomotif Terancam, Trump Diminta Hentikan Tarif Impor Otomotif 25%

    Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha di negara bagian Amerika Serikat (AS), Michigan, mendesak Presiden Donald Trump menghentikan rencana penerapan tarif 25% untuk impor kendaraan dan suku cadang impor.

    Kebijakan itu dinilai dapat membuat harga kendaraan melonjak signifikan, gangguan rantai pasok, hingga ancaman terhadap pekerja yang banyak bekerja di sektor otomotif.

    “Peningkatan biaya akan menyebabkan gangguan signifikan di seluruh rantai pasokan, dan mungkin yang paling penting menyebabkan kenaikan harga yang signifikan terhadap biaya kendaraan bagi konsumen Amerika,” kata Kamar Dagang Regional Detroit dan MichAuto, sebuah asosiasi otomotif dan mobilitas dalam suratnya, mengutip Reuters, Selasa (1/4/2025).

    Selain itu, Kamar Dagang Regional Detroit menyebut kebijakan ini dapat berdampak terhadap kelas pekerja. Mengingat di Michigan, satu dari lima pekerjaan terkait dengan otomotif. Belum lagi, kata asosiasi tersebut, sektor otomotif menyumbang sekitar US$300 miliar bagi perekonomian Michigan setiap tahunnya.

    Asosiasi ini mengatakan, kebijakan tersebut akan merusak industri otomotif dan perekonomian negara bagian, mengingat ada lebih dari 1.000 pemasok otomotif yang berpusat di Michigan.

    “Kebijakan tarif yang diusulkan akan meningkatkan harga, menurunkan permintaan konsumen, dan dengan demikian, menurunkan profitabilitas perusahaan kami, yang secara langsung berdampak pada pekerja keras Amerika yang merakit kendaraan ikonik tersebut,” tambah surat itu.

    Harga kendaraan baru yang lebih tinggi dikhawatirkan dapat mendorong beberapa pemilik untuk mempertahankan kendaraannya lebih lama, sehingga mengerek harga mobil bekas.“Peningkatan biaya kendaraan ini akan ditanggung secara tidak proporsional oleh keluarga kelas pekerja dan kelas menengah,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Juru Bicara Gedung Putih Kush Desai mencatat produsen mobil seperti Hyundai, telah mengumumkan investasi baru di AS dan menyatakan bahwa investasi tersebut, hingga seruan Trump untuk pengurangan pajak baru akan memcu pertumbuhan manufaktur dan lapangan kerja.

    Sementara itu, kelompok yang mewakili General Motors, Ford, Toyota, Stellantis, dan lainnya memperingatkan bahwa kebijakan itu akan menaikkan biaya kendaraan. Hyundai bahkan telah menginfokan dealer mobil bahwa mereka mungkin perlu menyesuaikan harga jika kebijakan tarif impor 25% diberlakukan. 

    Sebagaimana diketahui, Trump berencana menerapkan tarif 25% untuk impor kendaraan dan suku cadang impor. Trump mengatakan, tarif akan mulai berlaku pada tanggal 2 April 2025 dan AS akan mulai mengenakannya sehari kemudian.

    Mengutip Bloomberg, Gedung Putih mengatakan tarif akan berlaku tidak hanya untuk mobil yang sudah dirakit sepenuhnya tetapi juga suku cadang mobil utama, termasuk mesin, transmisi, suku cadang mesin penggerak, dan komponen listrik. 

    Daftar tersebut dapat diperluas dari waktu ke waktu untuk mencakup suku cadang tambahan. Trump menyatakan tarif tersebut permanen dan dia tidak tertarik untuk menegosiasikan pengecualian apa pun.