Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Ukraina-Rusia Kompak Mengeluh ke AS soal Serangan di Fasilitas Energi Masing-masing, Singgung Sanksi – Halaman all

    Ukraina-Rusia Kompak Mengeluh ke AS soal Serangan di Fasilitas Energi Masing-masing, Singgung Sanksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina dan Rusia mengeluh kepada Amerika Serikat (AS) tentang serangan terhadap lokasi energi masing-masing pada Selasa (1/4/2025).

    Kyiv meminta Washington untuk memperkuat sanksi terhadap Moskow karena “melanggar” perjanjian yang dibuat di Arab Saudi.

    Masing-masing pihak menuduh pihak lain melanggar kesepakatan yang seharusnya digunakan untuk menghentikan penembakan di lokasi energi, meskipun kesepakatan formal belum dibuat dan komitmen apa yang telah dilakukan masing-masing pihak masih belum jelas.

    Setelah pertemuan terpisah dengan pejabat AS, Gedung Putih mengatakan bahwa Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengembangkan langkah-langkah guna melaksanakan kesepakatan untuk melarang serangan terhadap fasilitas energi Rusia dan Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Menteri Pertahanannya, Rustem Umerov, telah berhubungan dengan pejabat AS.

    “Kami telah menyampaikan semua informasi yang diperlukan tentang pelanggaran Rusia di sektor energi,” kata Zelensky dalam pidato malam hariannya, Selasa, dilansir The Moscow Times.

    Sebelumnya, Zelensky meminta Washington untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan.

    “Saya yakin kita telah sampai pada titik peningkatan dampak sanksi, karena saya yakin Rusia melanggar apa yang telah mereka janjikan kepada Amerika.”

    “Setidaknya apa yang telah dikatakan Amerika kepada kita, dan secara terbuka,” kata Zelensky dalam sebuah konferensi pers di Kyiv.

    “Dan kami sangat berharap bahwa Presiden (Donald) Trump memiliki semua alat yang tepat untuk meningkatkan tekanan sanksi pada pihak Rusia,” jelasnya.

    Zelensky mengatakan Ukraina tetap “siap” untuk gencatan senjata tanpa syarat dengan Rusia.

    Sementara itu, di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya membahas tuduhan “pelanggaran” Ukraina dalam pertemuan tertutup pejabat tinggi keamanan pada hari Selasa.

    Moskow juga mengatakan telah menyampaikan keluhannya kepada Washington.

    Kremlin: Tidak Ada Rencana Pertemuan Putin-Trump

    Kremlin pada hari Rabu mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak memiliki rencana untuk mengunjungi Arab Saudi, tempat Donald Trump akan berkunjung dalam beberapa minggu mendatang.

    Hal ini sekaligus menepis spekulasi bahwa keduanya akan bertemu di sana selama kunjungan Presiden AS.

    Trump dan Putin telah mengadakan dua panggilan telepon sejak Februari tetapi belum bertemu langsung, sementara pejabat mereka telah mengadakan pembicaraan di Riyadh.

    Pada Senin (31/3/2025), Trump mengatakan bahwa ia dapat mengunjungi Arab Saudi paling cepat bulan depan.

    “Ini murni rencana kepala negara AS, sama sekali tidak terkait dengan Putin,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam jumpa pers harian dengan wartawan, dikutip dari Al Arabiya.

    “Putin, sejauh ini, tidak punya rencana seperti itu,” imbuhnya, seraya mengatakan bahwa tidak ada tanggal atau tempat pasti untuk “kemungkinan pertemuan” antara Putin dan Trump.

    Trump Menyalahkan Putin dan Zelensky

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengecam Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky pada Minggu (30/3/2025).

    Trump mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap para pemimpin Rusia dan Ukraina saat ia berjuang untuk mencapai gencatan senjata guna mengakhiri perang.

    Meskipun Trump menegaskan kepada wartawan bahwa “kami membuat banyak kemajuan,” ia mengakui bahwa “ada kebencian yang luar biasa” antara kedua pria tersebut, sebuah indikasi baru bahwa negosiasi mungkin tidak menghasilkan kesimpulan cepat seperti yang ia janjikan selama kampanye.

    ZELENSKY KUNJUNGI KHARKIV – Foto ini diambil pada Minggu (23/3/2025) dari publikasi resmi Kantor Presiden Ukraina, memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berjabat tangan dengan prajurit Ukraina saat ia mengunjungi komando Ukraina di Kharkiv pada Sabtu (22/3/2025). (Kantor Presiden Ukraina)

    Diberitakan AP News, Trump tengah berupaya mengakhiri konflik di Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

    Bulan lalu, Washington mengadakan pembicaraan terpisah dengan Kyiv dan Moskow di Arab Saudi, mengumumkan bahwa keduanya telah sepakat untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi dan di Laut Hitam.

    Tetapi Moskow dan Kyiv sejak itu saling menuduh satu sama lain melakukan serangan yang disengaja terhadap infrastruktur energi.

    Trump mulai menyuarakan kritiknya dalam wawancara dini hari dengan NBC News saat ia berada di Mar-a-Lago, klub pribadinya di Florida.

    Ia mengatakan “marah, kesal” karena Putin mempertanyakan kredibilitas Zelensky.

    Pemimpin Rusia baru-baru ini mengatakan bahwa Zelensky tidak memiliki legitimasi untuk menandatangani kesepakatan damai dan menyarankan bahwa Ukraina membutuhkan pemerintahan eksternal.

    Trump mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk menambahkan sanksi baru terhadap Rusia, yang sudah menghadapi sanksi keuangan berat, dan menggunakan tarif untuk melemahkan ekspor minyaknya.

    Presiden dari Partai Republik itu jarang mengkritik Putin, dan sebelumnya ia sendiri pernah menyerang kredibilitas Zelensky.

    Misalnya, Trump telah menyatakan bahwa Ukraina menyebabkan perang yang dimulai dengan invasi Rusia tiga tahun lalu, dan ia bersikeras bahwa Zelensky harus menyelenggarakan pemilu meskipun menurut konstitusi Ukraina hal itu ilegal untuk dilakukan selama darurat militer.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

  • Jelang Pengumuman Tarif Timbal Balik AS, Trump: Hari Pembebasan AS!

    Jelang Pengumuman Tarif Timbal Balik AS, Trump: Hari Pembebasan AS!

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif timbal balik (tarif impor) baru untuk negara-negara di dunia pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

    Trump menetapkan hari tersebut sebagai “Hari Pembebasan” di Amerika Serikat, yang justru akan meningkatkan perang dagang dengan mitra global, mempertaruhkan kenaikan biaya dan menjungkirbalikkan tatanan perdagangan yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

    Trump membuat dunia menebak-nebak rincian rencana tarif tersebut, yang masih dirumuskan menjelang upacara pengumuman di White House yang dijadwalkan pada Rabu (2/4/2025) pukul 16.00 waktu setempat.

    Bea masuk baru akan berlaku segera setelah Trump mengumumkannya. Sementara itu, tarif global 25% untuk impor mobil akan berlaku pada 3 April. Tarif-tarif tersebut juga diperkirakan akan memicu aksi pembalasan dari mitra-mitra dagang global.

    “Ini merupakan hari pembebasan di Amerika!” tulis Trump di platform media sosialnya pada Rabu pagi dilansir dari Reuters, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

    Trump, yang pernah menyebut kata tarif sebagai “kata terindah dalam kamus”, mengatakan bahwa rencana timbal balik tersebut sebagai sebuah langkah untuk menyamakan tarif AS yang secara umum lebih rendah dengan tarif yang dibebankan oleh negara-negara lain dan menangkal hambatan non-tarif mereka yang menurutnya merugikan ekspor barang-barang AS.

    Namun, format bea masuk ke AS tersebut masih belum jelas dengan adanya laporan bahwa Trump sedang mempertimbangkan tarif universal sebesar 20%.

    Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan pungutan atau tarif baru direncanakan Trump akan berdampak negatif untuk seluruh dunia. 

    “Ini akan berdampak negatif di seluruh dunia dan kepadatan serta daya tahan dampaknya akan bervariasi tergantung pada ruang lingkupnya, pada produk yang ditargetkan, pada berapa lama berlangsung, pada apakah ada negosiasi atau tidak,” katanya dalam sebuah wawancara di radio Newstalk Irlandia.

    Ketika dunia yang gelisah menunggu rincian rencana tarif, Reuters mencatat saham-saham melemah pada Rabu (2/4/2025). Sementara itu, emas sebagai aset aman (safe haven) bertahan mendekati rekor tertinggi.

    “Saya tidak ingat situasi di mana taruhannya setinggi ini dan hasilnya sangat tidak terduga,” kata Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers. “Iblis akan berada di dalam detail dan tidak ada yang tahu detailnya.”

  • Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Siap-siap Perang Dagang Memanas!

    Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Siap-siap Perang Dagang Memanas!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan tarif baru untuk mitra dagang global pada Rabu (2/4). Kebijakan ini berisiko menimbulkan kenaikan biaya dan kemungkinan akan membuat perang dagang global semakin memanas.

    Dilansir dari Reuters, Rabu (2/4/2025), rincian rencana pengenaan tarif Trump masih dirumuskan dan dirahasiakan secara ketat menjelang pengumuman di White House Rose Garden yang dijadwalkan pada pukul 4 sore waktu AS.

    Bea masuk baru tersebut akan berlaku segera setelah Trump mengumumkannya, sementara tarif global terpisah sebesar 25% pada impor mobil akan berlaku pada 3 April 2025.

    “Hal-hal yang tidak terduga akan terjadi dan tidak ada yang tahu detailnya,” kata Kepala Strategi di Interactive Brokers, Steve Sosnick dikutip dari Reuters.

    Trump mengatakan rencana tarif baru ini merupakan langkah untuk menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan menangkal hambatan nontarif yang merugikan ekspor AS. Format bea masuk tersebut tidak jelas di tengah laporan pertimbangan tarif universal sebesar 20%.

    Seorang mantan pejabat perdagangan Trump mengatakan bahwa Trump kemungkinan besar akan mengenakan tarif komprehensif pada masing-masing negara pada tingkat yang agak lebih rendah. Mantan pejabat itu menambahkan bahwa jumlah negara yang menghadapi bea masuk ini kemungkinan akan melebihi sekitar 15 negara yang sebelumnya dikatakan oleh Menteri Keuangan Scott Bessent sebagai fokus pemerintah karena surplus perdagangan mereka tinggi dengan AS.

    “Apa pun itu, dampak pengumuman hari ini akan signifikan di berbagai industri,” kata Majerus, mitra di firma hukum King and Spalding.

    (kil/kil)

  • Perang Dagang Memanas, Xi Jinping Batasi Perusahaan China Investasi di AS

    Perang Dagang Memanas, Xi Jinping Batasi Perusahaan China Investasi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China membatasi perusahaan-perusahaan lokal berinvestasi di AS, sebagai taktik untuk meningkatkan daya jual dalam proses negosiasi perang dagang dengan pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump.

    Dilansir dari Bloomberg, Rabu (2/4/2025), beberapa cabang badan perencanaan ekonomi teratas China—Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC)—telah diinstruksikan untuk menunda persetujuan perusahaan lokal yang ingin berinvestasi di Amerika Serikat (AS).

    Kendati demikian, sumber Bloomberg yang tidak mau disebut namanya menyatakan belum ada tanda-tanda pembatasan investasi tersebut akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan China membeli atau menjual instrumen keuangan AS termasuk US Treasury.

    Selain itu, belum jelas berapa lama waktu penangguhan investasi tersebut akan berlangsung. NDRC dan Kementerian Perdagangan belum memberikan komentar atas kebijakan penundaan investasi perusahaan China ke AS itu.

    Sebelumnya, China memang telah memberlakukan pembatasan beberapa investasi luar negeri karena kekhawatiran tentang keamanan nasional dan arus keluar modal. Hanya saja, langkah baru ini semakin menegaskan semakin panasnya tensi antara China dan AS usai kembalinya Trump ke Gedung Putih.

    Trump sendiri dijadwalkan akan mengumumkan pengenaan tarif timbal balik ke para mitra dagang AS termasuk China pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat. Sebuah memorandum yang dikeluarkan Trump pada Februari memerintahkan komite pemerintahan untuk mengekang China terutama di sektor teknologi, energi, dan sektor strategis AS lainnya.

    Sementara itu, data terbaru yang tersedia mengungkapkan investasi luar negeri China ke AS sendiri senilai total $6,9 miliar pada tahun 2023. Realisasi tersebut turun 5,2% dari tahun sebelumnya.

    Padahal, investasi China ke negara-negara lain naik sebesar 8,7%. Stok kumulatif investasi China di AS hanya mencapai 2,8% dari total investasi luar negeri Negeri Tirai Bambu tersebut pada akhir 2023.

    Perusahaan China yang berencana berinvestasi di luar negeri diharuskan mengikuti prosedur pengajuan dan persetujuan yang biasanya melibatkan Kementerian Perdagangan, NDRC, dan Administrasi Valuta Asing Negara.

  • AS Terima Proposal Terakhir TikTok, Tenggat Waktu Larangan Tinggal 3 Hari

    AS Terima Proposal Terakhir TikTok, Tenggat Waktu Larangan Tinggal 3 Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan mempertimbangkan proposal akhir terkait TikTok hari ini, Rabu (2/4/2025), sebelum batas akhir 5 April bagi aplikasi tersebut untuk menemukan pembeli non-Tiongkok atau menghadapi larangan di AS. 

    Reuters melaporkan seorang pejabat Gedung Putih yang tidak dapat disebutkan namanya mengatakan pemerintah AS akan menggelar pertemuan di Oval Office yang melibatkan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, demikian pejabat tersebut mengonfirmasi laporan dari CBS News.

    Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah masa depan TikTok. 

    Seperti yang dilaporkan Reuters pekan lalu, perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham non-Tiongkok ByteDance yang ada, dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, dalam menyumbangkan modal segar untuk menawar bisnis TikTok di AS.

    Sementara itu Trump menyatakan bahwa kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika akan tercapai sebelum tenggat waktu 5 April.

    Trump memundurkan tenggat waktu dari yang awalnya Januari 2025 menjadi April. 

    Financial Times melaporkan pada hari Selasa bahwa perusahaan modal ventura AS Andreessen Horowitz sedang berdiskusi untuk berinvestasi di TikTok sebagai bagian dari upaya yang dipimpin oleh Trump untuk mendapatkan kendali atas aplikasi tersebut.

    Pendukung Trump dari Silicon Valley dan salah satu pendiri Andreessen Horowitz, Marc Andreessen, sedang dalam pembicaraan untuk menambahkan investasi luar baru yang akan membeli saham investor Tiongkok TikTok, sebagai bagian dari tawaran yang dipimpin oleh Oracle dan investor Amerika lainnya untuk memisahkannya dari perusahaan induknya, ByteDance, kata FT.

    Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi untuk melakukan investasi minoritas kecil di operasi TikTok AS, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

    TikTok dan Andreessen Horowitz tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Kemudian, perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI), Perplexity, juga berminat untuk membeli TikTok.

    Perplexity dalam postingan blognya menguraikan visi untuk mengintegrasikan kemampuan pencarian internet berbasis AI-nya dengan aplikasi berbagi video pendek yang populer tersebut.

    “Menggabungkan mesin jawaban Perplexity dengan perpustakaan video TikTok yang luas akan memungkinkan kami membangun pengalaman pencarian terbaik di dunia,” tulis Perplexity di blog.

    Perplexity menyampaikan mereka dalam posisi menarik untuk membangun kembali algoritma TikTok tanpa menciptakan monopoli, menggabungkan kemampuan teknis kelas dunia dengan independensi Little Tech. 

    Perplexity mengatakan akan membangun infrastruktur untuk TikTok di pusat data di Amerika Serikat dan melakukan perawatan dengan pengawasan AS.

    Perusahaan rintisan AI tersebut juga mengusulkan untuk membangun kembali algoritma kemenangan TikTok “dari bawah ke atas”, membuat umpan rekomendasi “Untuk Anda” aplikasi tersebut menjadi sumber terbuka.

    Perplexity juga berjanji untuk memungkinkan pengguna TikTok melakukan referensi silang informasi saat mereka menonton video untuk memeriksa kebenarannya.

  • Harga Emas Antam Tembus Rekor Termahal di 1 April 2025 – Page 3

    Harga Emas Antam Tembus Rekor Termahal di 1 April 2025 – Page 3

    Pelaku pasar dan konsumen emas tengah menunggu rincian tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Washington Post melaporkan pada hari Selasa bahwa para pejabat Gedung Putih telah menyusun rencana untuk tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor AS.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menutup kuartal terkuatnya sejak 1986 pada hari Senin, dan naik lebih dari USD 3.100 per ons, menandai salah satu kenaikan paling signifikan dalam sejarah logam mulia tersebut.

    Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi AS menjadi 35% dari 20% pada hari Senin, dan mengatakan pihaknya memperkirakan lebih banyak pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.

    “Kami terus melihat harga emas bergerak naik sebagian karena meningkatnya kepemilikan emas oleh ETF yang didukung secara fisik dan pembelian bank sentral yang kuat,” kata manajer portofolio senior Sprott Asset Management Ryan McIntyre.

    Secara teknis, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) emas berada di atas 70, yang menunjukkan logam tersebut terlalu banyak dibeli.

  • Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pihaknya akan menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan terkait TikTok, aplikasi sosial media yang berasal dari perusahaan China.

    Melansir Reuters pada Rabu (2/4/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempertimbangkan proposal akhir terkait TikTok pada Rabu menjelang batas waktu 5 April bagi aplikasi tersebut untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan.

    Pejabat tersebut, mengonfirmasi laporan CBS News, mengatakan akan ada pertemuan di Ruang Oval yang melibatkan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard.

    Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham non-China ByteDance yang ada, yang dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, dalam menyumbangkan modal baru untuk mengajukan tawaran bisnis TikTok di AS.

    “Pada hari Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi investasi sebagai pemegang saham minoritas dalam operasi TikTok di AS, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut,” demikian laporan media tersebut.

    Pada Minggu, Trump mengatakan kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika akan tercapai sebelum batas waktu pada tanggal 5 April.

    Trump menetapkan batas waktu pada bulan Januari bagi TikTok untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan AS atas dasar keamanan nasional yang akan mulai berlaku bulan itu berdasarkan undang-undang tahun 2024.

    Perusahaan modal ventura AS Andreessen Horowitz sedang berdiskusi untuk berinvestasi di TikTok sebagai bagian dari upaya yang dipimpin oleh Trump untuk menguasai aplikasi tersebut, menurut laporan Financial Times (FT) pada Selasa.

    Pendukung Trump di Silicon Valley dan salah satu pendiri Andreessen Horowitz, Marc Andreessen, sedang dalam pembicaraan untuk menambah investasi luar baru yang akan membeli investor Tiongkok TikTok, sebagai bagian dari tawaran yang dipimpin oleh Oracle dan investor Amerika lainnya untuk memisahkannya dari perusahaan induknya ByteDance.

    Pembicaraan tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana investor non-China terbesar di ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi video pendek itu di AS.

    Trump mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahannya telah menghubungi empat kelompok berbeda tentang kesepakatan TikTok yang prospektif, tanpa mengidentifikasi mereka. Dalam penjualan TikTok yang diawasi ketat, Gedung Putih memainkan peran sebagai bank investasi, dengan Vance yang menjalankan lelang.

    (dem/dem)

  • PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    Ottawa

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney menelepon Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Keduanya membahas persiapan menghadapi kebijakan perdagangan utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir Anadolu Agency, Rabu (2/4/2025), Carney dan Sheinbaum membahas pentingnya membangun hubungan perdagangan dan investasi yang kuat antara Kanada dan Meksiko.

    “Dengan masa-masa sulit di depan, Perdana Menteri Carney dan Presiden Sheinbaum menekankan pentingnya menjaga daya saing Amerika Utara sambil menghormati kedaulatan masing-masing negara,” demikian keterangan dari kantor PM Kanada.

    Carney berjanji melawan tindakan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap Kanada, melindungi pekerja dan bisnis Kanada, dan membangun ekonomi Kanada. Salah satunya dengan peningkatan perdagangan antara Kanada dan Meksiko.

    Kedua pemimpin itu sepakat para menteri dan pejabat senior Meksiko serta Kanada akan terus bekerja untuk memajukan prioritas bersama. Kedua negara juga sepakat akan tetap berhubungan erat di tengah ancaman perang dagang dari Trump.

    Claudia Sheinbaum (Foto: AP Photo/Fernando Llano)

    Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif timbal balik baru, sebuah langkah yang dapat secara signifikan mempengaruhi dinamika perdagangan di Amerika Utara. Trump mengklaim tarif itu akan memperkuat manufaktur AS, melindungi lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan perdagangan.

    Namun, kebijakan itu juga memicu kemungkinan resesi. Trump telah bersikeras tarif itu perlu.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif baru yang luar biasa terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Dilansir CNN, Minggu (2/2), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub Mar-a-Lago miliknya. Pemerintahan Trump mengatakan tarif tersebut ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Tetapi, tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil. Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’. UU itu memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Tarif itu awalnya direncanakan berlaku pada Selasa (4/2). Namun, Trump memutuskan menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko sebagai imbalan atas penegakan hukum perbatasan di dua negara tetanggannya itu selama 30 hari.

    Kini, Trump akan mengumumkan pengenaan tarif baru untuk impor dari berbagai negara. Gedung Putih menyebut pengumuman itu sebagai Hari Pembebasan atau Liberation Day. Pengenaan tarif itu diklaim untuk mengakhiri apa yang dianggap Trump sebagai perdagangan yang tidak adil antara AS dengan negara lain.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Waswas Perang Dagang Memanas

    Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Waswas Perang Dagang Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Putih mengonfirmasi Presiden Donald Trump akan mengenakan tarif baru pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

    Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran mulai dari pelaku pasar hingga konsumen terkait perang dagang global yang makin panas.

    Melansir Reuters, Trump berkali-kali menyebut 2 April sebagai “Hari Pembebasan” yang akan melihat bea baru yang dramatis yang dapat mengubah sistem perdagangan global, dengan pengumuman di White House Rose Garden yang dijadwalkan pada pukul 4 sore waktu AS.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan tarif timbal balik pada negara-negara yang mengenakan bea masuk pada barang-barang AS akan berlaku segera setelah Trump mengumumkannya, sementara tarif sebesar 25% pada impor mobil akan berlaku pada tanggal 3 April.

    Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada anggota DPR dari Partai Republik bahwa tarif timbal balik yang akan diumumkan Trump merupakan “batasan” dari tingkat tarif AS tertinggi yang akan dihadapi negara-negara dan dapat diturunkan jika mereka memenuhi tuntutan pemerintah, menurut Perwakilan Republik Kevin Hern dari Oklahoma.

    Trump telah mengenakan tarif pada impor aluminium dan baja dan telah meningkatkan bea masuk pada semua barang dari China. Namun, dia juga berulang kali mengancam akan mengenakan tarif lain, tetapi kemudian membatalkan atau menundanya.

    Pengumuman Leavitt mengindikasikan Trump berencana untuk terus memerlukan tarif timbal balik tersebut.

    “Presiden memiliki tim penasihat yang brilian yang telah mempelajari masalah ini selama beberapa dekade, dan kami berfokus untuk memulihkan zaman keemasan Amerika,” katanya dalam jumpa pers.

    Tekad Trump untuk terus maju muncul di tengah indikasi yang berkembang bahwa ketidakpastian yang luas yang ditimbulkan oleh fokusnya yang luas pada tarif mengikis kepercayaan investor, konsumen, dan bisnis dengan cara yang dapat memperlambat aktivitas dan menaikkan harga.

    Ekonom di Federal Reserve Bank of Atlanta mengatakan survei baru-baru ini menunjukkan para kepala keuangan perusahaan memperkirakan tarif akan mendorong harga mereka lebih tinggi tahun ini sambil memangkas perekrutan dan pertumbuhan.

    Rincian pasti tentang apa yang akan diungkapkan Trump pada Rabu masih belum jelas. Menurut Washington Post, para ajudannya sedang mempertimbangkan rencana yang akan menaikkan bea masuk atas produk sekitar 20% dari hampir setiap negara, alih-alih menargetkan negara atau produk tertentu.

    Pemerintah mengantisipasi bea masuk baru tersebut dapat meningkatkan pendapatan lebih dari US$6 triliun yang dapat dikirimkan kepada warga Amerika sebagai potongan harga, demikian laporan surat kabar tersebut.

    Sementara itu, Wall Street Journal, mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, melaporkan Perwakilan Dagang AS sedang mempersiapkan opsi untuk tarif menyeluruh pada sebagian negara yang kemungkinan tidak akan setinggi opsi tarif universal 20%.

    Seorang ajudan Gedung Putih mengatakan laporan apa pun menjelang acara besok adalah “hanya spekulasi.” Tindakan Trump telah meningkatkan ketegangan dengan mitra dagang terbesar Amerika Serikat.

  • Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Selasa karena aksi ambil untung. Namun meskipun turun, harga emas masih tetap mendekati rekor tertinggi. Seperti diketahui, harga emas dunia menyentuh rekor termahal sepanjang masa karena investor beralih ke aset safe haven menjelang pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden Donald Trump terhadap negara-negara yang memiliki ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

    Mengutip CNBC, Rabu (2/4/2025) harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.113,43 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.148,88 per ons pada awal perdagangan hari Selasa waktu setempat.

    Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah pada USD 3.146 per ons.

    “Tidak mengherankan melihat sedikit aksi ambil untung, terutama mengingat pasar telah menjadi agak overbought. Saya tidak benar-benar melihat banyak perubahan dalam fundamental. Ini adalah badai yang sempurna untuk emas,” kata Wakil Presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter Grant.

    Pelaku pasar dan konsumen emas tengah menunggu rincian tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Washington Post melaporkan pada hari Selasa bahwa para pejabat Gedung Putih telah menyusun rencana untuk tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor AS.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menutup kuartal terkuatnya sejak 1986 pada hari Senin, dan naik lebih dari USD 3.100 per ons, menandai salah satu kenaikan paling signifikan dalam sejarah logam mulia tersebut.