Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Tarif Listrik Mendadak Naik Drastis, Rakyat Teriak Ini Biang Keroknya

    Tarif Listrik Mendadak Naik Drastis, Rakyat Teriak Ini Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Infrastruktur data center merupakan penopang inti dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Seiring meningkatnya popularitas AI, permintaan data center ikut membludak, bahkan bisa dibilang sebagai ‘harta karun’ baru.

    Raksasa teknologi berlomba-lomba menggelontorkan investasi miliaran dolar AS untuk membangun data center di berbagai belahan dunia. Menurut estimasi Citigroup beberapa saat lalu, total belanja infrastruktur AI global akan menembus US$2,8 triliun atau sekitar Rp 46.800 triliun hingga 2029 mendatang. Angka itu naik dari proyeksi sebelumnya senilai US$2,3 triliun.

    Namun, ada konsekuensi yang harus dibayar akibat pertumbuhan data center yang melonjak drastis. CNBC International melaporkan harga listrik naik signifikan di Amerika Serikat (AS). Para pemilih Presiden AS Donald Trump marah karena merasa dirugikan.

    Mereka menyalahkan industri AI yang membuat pasokan listrik mengalir deras untuk menjalankan data center. Akibatnya, harga listrik naik akibat permintaan yang membludak.

    Dikutip dari CNBC International, Senin (17/11/2025), tagihan utilitas perumahan naik 6% rata-rata secara nasional pada Agustus 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut Badan Informasi Energi AS.

    Alasan kenaikan harga seringkali kompleks dan bervariasi di setiap wilayah. Namun, setidaknya di tiga negara bagian dengan konsentrasi data center yang tinggi, tagihan listrik naik jauh lebih cepat daripada rata-rata nasional selama periode tersebut.

    Kenaikan Harga Listrik Bikin Rakyat Menjerit

    Misalnya, harga listrik melonjak sebesar 13% di Virginia, 16% di Illinois, dan 12% di Ohio.

    Raksasa teknologi dan lab AI membangun data center yang mengonsumsi listrik 1 gigawatt atau lebih. Angka itu setara dengan kebutuhan 800.000 rumah, atau seukuran kira-kira satu kota.

    Virginia memiliki konsentrasi data center tertinggi di dunia, yakni sebanyak 666 unit. Kandidat Demokrat Abigail Spanberger memenangkan pemilihan gubernur negara bagian tersebut dengan telak berkat kampanyenya yang berfokus pada biaya hidup.

    Spanberger menyalahkan data center atas kenaikan harga listrik, berjanji akan membuat perusahaan teknologi “membayar sendiri biayanya dan mendapatkan bagian yang adil” dari kenaikan biaya tersebut.

    Pemilihan gubernur bisa menjadi pertanda tantangan politik bagi pembangunan data center AI, mengingat pemilihan paruh waktu (mid-term) tinggal setahun lagi dan Partai Demokrat berfokus pada keterjangkauan sebagai isu utama mereka.

    Di Washington, beberapa senator Demokrat menyoroti hubungan dekat yang telah dibangun Presiden Trump dengan para pemimpin perusahaan teknologi besar dan laboratorium AI.

    Senator Richard Blumenthal dari Connecticut dan Senator Bernie Sanders dari Vermont pada pekan ini menyoroti ‘kesepakatan manis’ Gedung Putih dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar. Keduanya menuduh pemerintah gagal melindungi konsumen dari “kewajiban mensubsidi biaya data center”.

    “Perang teknologi itu nyata,” kata Abraham Silverman, yang menjabat sebagai penasihat umum dewan utilitas publik New Jersey dari tahun 2019 hingga 2023 di bawah Gubernur Demokrat Phil Murphy yang akan segera lengser.

    “Data center tidak selalu menjadi tetangga yang baik,” kata Silverman, yang kini menjadi peneliti di Universitas Johns Hopkins.

    “Data center cenderung bising, bisa kotor, dan ada sejumlah komunitas, terutama di tempat-tempat dengan konsentrasi data center yang sangat tinggi, yang tidak menginginkan lebih banyak data center,” ia menambahkan.

    Hubungan Data Center dan Kenaikan Harga Listrik

    Virginia, Illinois, dan Ohio termasuk di antara ‘Top 5’ negara bagian yang memiliki data center terbanyak. Kebanyakan data center di wilayah tersebut dilayani oleh operator jaringan yang sama, PJM Interconnection.

    PJM adalah jaringan listrik terbesar di AS, melayani lebih dari 65 juta orang di 13 negara bagian, termasuk New Jersey, tempat Silverman menjadi penasihat dewan utilitas negara bagian.

    Menurut laporan CNBC International, jaringan PJM menghadapi ketidakseimbangan yang signifikan antara permintaan dan pasokan. PJM mengadakan lelang untuk mengamankan kapasitas listrik dari pembangkit listrik guna memastikan keandalan jaringan.

    Lelang untuk periode 2024-2025 menghasilkan tagihan sebesar US$2,2 miliar. Tagihan tersebut kemudian melonjak lebih dari 500% menjadi $14,7 miliar untuk periode 2025-2026.

    Sebuah lembaga pengawas independen yang memantau lelang PJM menemukan bahwa permintaan data center, baik aktual maupun proyeksi, mencapai US$9,3 miliar, atau 63% dari total tagihan kapasitas daya untuk periode 2025 hingga 2026. Dalam lelang terakhir, harga melonjak 10% menjadi US$16,1 miliar.

    “Pertumbuhan beban data center merupakan alasan utama yang memicu kondisi pasar kapasitas saat ini. Konsekuensi yang berpotensi muncul termasuk pertumbuhan beban total proyeksi, keseimbangan pasokan dan permintaan yang ketat, serta harga yang tinggi,” demikian pernyataan perusahaan Monitoring Analytics dalam laporan Independent Market Monitor pada Juni 2025.

    Harga kapasitas tersebut dibebankan kepada konsumen melalui tagihan utilitas mereka, kata Silverman. Beban data center di PJM juga memengaruhi harga di negara bagian yang bukan pemimpin industri seperti New Jersey, di mana harga melonjak sekitar 20% dari tahun ke tahun.

    Kandidat Demokrat Mikie Sherrill memenangkan pemilihan gubernur di Garden State, sebagian karena janjinya untuk membekukan kenaikan tagihan listrik.

    “Ini merupakan komponen yang sangat besar dari krisis keterjangkauan yang kita alami saat ini,” kata Silverman tentang dampak pusat data terhadap harga kapasitas.

    Ada alasan lain di balik kenaikan harga listrik, kata Silverman. Ia mengatakan jaringan listrik yang menua membutuhkan peningkatan di tengah inflasi yang meluas dan biaya pembangunan saluran transmisi baru telah melonjak dua digit.

    Perusahaan utilitas juga menunjukkan peningkatan permintaan dari ekspansi manufaktur domestik dan elektrifikasi ekonomi yang lebih luas, seperti kendaraan listrik dan adopsi pompa panas listrik di beberapa wilayah.

    Meskipun beberapa anggota Partai Demokrat menyalahkan Gedung Putih, kondisi yang menyebabkan kenaikan harga listrik di wilayah PJM dimulai sebelum pemerintahan Trump yang kedua menjabat.

    Trump berjanji untuk memangkas harga listrik hingga setengahnya selama tahun pertamanya menjabat. Hal itu belum terjadi dan kemungkinan besar tidak akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang karena pasokan dan permintaan yang ketat.

    “Sulit untuk melihat tagihan utilitas turun dalam dekade ini,” kata Rob Gramlich, presiden Grid Strategies, sebuah perusahaan konsultan sektor kelistrikan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Argentina Ambil Swap USD 20 Miliar dari AS untuk Selamatkan Peso

    Argentina Ambil Swap USD 20 Miliar dari AS untuk Selamatkan Peso

    Liputan6.com, Jakarta – Argentina meresmikan perjanjian pertukaran mata uang dengan Amerika Serikat (AS) hingga senilai USD 20 miliar atau sekitar Rp 334 miliar (kurs dolar Rp 16.725). Sebuah langkah besar yang digambarkan bank sentral negara tersebut sebagai upaya penting untuk berkontribusi pada stabilitas ekonomi Argentina.

    Dikutip dari The Guardian, Senin (17/11/2025), lesepakatan ini hadir di tengah tekanan politik dan ekonomi yang semakin tajam, terutama menjelang pemilihan paruh waktu pada 26 Oktober. Fluktuasi liar peso telah menggerus kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan nilai tukar, membuat banyak warga Argentina panik dan khawatir tabungan mereka akan kembali tergerus dalam hitungan minggu.

    Dukungan finansial baru ini merupakan bagian dari komitmen besar pemerintahan Donald Trump, yang menjadi pendukung kuat Presiden Argentina Javier Milei.

    Dalam beberapa bulan terakhir, Milei berusaha mengendalikan inflasi yang sebelumnya berhasil ditekan setelah ia menjabat pada Desember 2023, namun kini kembali meningkat dari bulan ke bulan.

    Situasi menjadi semakin rumit ketika pemerintah menggunakan hampir seluruh cadangan dolar Bank Sentral demi mempertahankan peso, strategi yang oleh banyak ekonom dinilai tidak berkelanjutan.

    Di sisi lain, pengaruh politik AS, khususnya dari Trump kian memainkan peran penting dalam dinamika ekonomi Argentina. Ketika Milei mengunjungi Gedung Putih pekan lalu untuk meminta dukungan, Trump secara terbuka memperingatkan pemilih Argentina bahwa bantuan ekonomi AS dapat dihentikan jika Milei kalah dalam pemilu.

    “Jika dia kalah, kami tidak akan bermurah hati kepada Argentina,” ujar Trump, sekaligus memberi sinyal bahwa dukungan yang diberikannya bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga ideologi dan aliansi politik internasional.

    Dengan kondisi ekonomi yang rapuh dan tekanan politik yang semakin menumpuk, masa depan Argentina kini sangat ditentukan oleh hasil pemilu dan stabilitas finansial jangka pendek.

  • Trump Desak Partai Republik Dukung Rilis Dokumen Epstein

    Trump Desak Partai Republik Dukung Rilis Dokumen Epstein

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat, atau yang kerap disebut Kongres, harus memberikan suara untuk merilis semua dokumen terkait mendiang pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein.

    Ini merupakan contoh langka Trump menarik kembali pernyataannya karena adanya penolakan dari dalam Partai Republik sendiri.

    “Partai Republik di Kongres harus memberikan suara untuk merilis berkas Epstein, karena kita tidak punya apa pun untuk disembunyikan,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada Minggu malam (16/11).

    “Sudah waktunya untuk melupakan rekayasa Demokrat yang dilakukan oleh kaum radikal kiri untuk mengalihkan perhatian dari kesuksesan besar Partai Republik,” tulisnya.

    Kongres akan memberikan suara terkait berkas Epstein

    Kongres dijadwalkan memberikan suara minggu ini mengenai apakah akan memublikasikan berkas yang berkaitan dengan penyelidikan federal atas perdagangan seks yang melibatkan Epstein, yang meninggal karena bunuh diri di penjara pada 2019 saat menunggu persidangan atas dakwaan tersebut.

    Finansier yang tercemar itu sebelumnya telah dihukum karena meminta layanan prostitusi dari seorang gadis di bawah umur.

    Para kritikus Trump menuduh bahwa ia mencoba menyembunyikan detail tentang dugaan pelanggarannya sendiri, sesuatu yang dibantah oleh presiden, dengan menentang pemungutan suara tersebut.

    Jika disahkan baik oleh Kongres maupun Senat, RUU tersebut akan memaksa Departemen Kehakiman untuk merilis semua dokumen dan komunikasi terkait Epstein.

    Nama siapa di dokumen Epstein yang belum terpublikasi?

    Pekan lalu, Komite Pengawasan Kongres AS merilis ribuan email dan dokumen lain milik properti Epstein.

    Itu merupakan salah satu dari banyak kumpulan berkas yang telah dipublikasikan tahun ini dalam kasus yang telah menjadi masalah politik bagi pemerintahan Trump.

    Dokumen-dokumen terbaru ini memunculkan seruan baru untuk meningkatkan transparansi terkait kasus tersebut.

    Dalam email pada 2019, Epstein menulis kepada seorang jurnalis bahwa Trump “tahu tentang para gadis tersebut.” Gedung Putih menuduh Demokrat membocorkan email-email itu secara selektif untuk mencoreng presiden.

    Trump tidak pernah dituduh melakukan kesalahan terkait Epstein, dan kemunculan nama seseorang dalam berkas penyelidikan tidak mengandung makna demikian.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video Tudingan Baru soal Trump Terlibat Kasus Epstein Ditangkis Gedung Putih

    (ita/ita)

  • Perusahaan Jack Ma Dituding Bantu Militer China Susupi AS

    Perusahaan Jack Ma Dituding Bantu Militer China Susupi AS

    Jakarta

    Alibaba diduga membantu militer China untuk menargetkan Amerika Serikat, menurut sebuah memo Gedung Putih yang diberitakan Financial Times. Memo tersebut menuduh Alibaba menyediakan dukungan teknologi untuk operas’ militer China terhadap target di AS.

    FT menyebut pihaknya tak dapat memverifikasi klaim tersebut dan tidak mempublikasikan memo lengkapnya. Tak jelas pula kapan memo itu dirilis. Alibaba yang didirikan oleh Jack Ma pun membantahnya. “Pernyataan dan insinuasi dalam artikel tersebut sepenuhnya salah,” kata Alibaba dalam pernyataannya kepada CNBC yang dikutip detikINET.

    “Kami meragukan motivasi di balik bocoran anonim tersebut, yang bahkan diakui FT tidak bisa mereka verifikasi. Operasi PR yang jahat ini jelas berasal dari pihak yang mencoba merusak kesepakatan dagang Presiden Trump baru-baru ini dengan China,” tambahnya.

    Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu di Korea Selatan bulan lalu untuk pertama kalinya sejak Trump memulai masa jabatan keduanya pada Januari. Kedua pemimpin sepakat mencabut sebagian tarif dan kontrol ekspor selama 12 bulan, meredakan ketegangan bilateral yang meningkat sepanjang tahun ini.

    “Kurangnya rincian memunculkan pertanyaan apakah sebagian kalangan garis keras terhadap China di pemerintahan sedang berusaha menggagalkan kesepakatan Trump dengan Xi Jinping,” ujar Andy Rothman, pendiri firma konsultan Sinology. Ia menyoroti bahwa Trump tidak mengatakan apa pun mengenai laporan FT tersebut.

    Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan upaya untuk membatasi akses China terhadap semikonduktor canggih untuk melatih model kecerdasan buatan.

    “Fakta bahwa harga saham Alibaba anjlok begitu cepat sebagai respons terhadap laporan FT menunjukkan betapa industri AI China sedang berada dalam situasi waspada terhadap kemungkinan sanksi baru,” kata Kyle Chan, peneliti di Brookings yang berfokus pada teknologi Tiongkok.

    Saham Alibaba sempat ditutup turun 3,78% di AS setelah laporan itu muncul, namun kemudian naik lebih dari 1% di Hong Kong. Chan juga mencatat laporan FT muncul ketika model AI open source Alibaba, Qwen, kian populer di Silicon Valley, meningkatkan ancaman terhadap model berbayar dari perusahaan AS seperti OpenAI dan Anthropic.

    (fyk/rns)

  • Anda Ingin Jadikan Amerika Latin Gaza Kedua?

    Anda Ingin Jadikan Amerika Latin Gaza Kedua?

    GELORA.CO –  Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengirim pesan langsung ke rakyat Amerika Serikat dengan bilang, “Kalian mau ada Gaza baru di Amerika Selatan?” Ini terkait dengan tindakan langsung Amerika Serikat di wilayah Karibia.

    Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada Jumat (14/11/2025) lalu di ibu kota Caracas, di mana Maduro memperingatkan bahwa negaranya mungkin akan mengalami apa yang dialami Gaza oleh tentara Israel, yaitu genosida, jika terjadi tindakan militer langsung.

    Dia berkata kepada rakyat Amerika, “Kemanusiaan telah cukup menderita dari pembantaian di Gaza, hampir tidak ada orang yang tidak mengakui bahwa apa yang terjadi di sana adalah genosida,” kata dia, dikutip Aljazeera, Ahad (16/11/2025).

    Dia menambahkan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, jajak pendapat -terutama di kalangan kaum muda- menunjukkan bahwa apa yang terjadi di Gaza dipandang sebagai genosida.

    Dia melanjutkan, “Setiap hari terjadi serangan yang melanggar gencatan senjata, anak-anak dan perempuan Palestina dibunuh oleh bom yang dijatuhkan oleh pesawat-pesawat pendudukan Zionis. Ini adalah kenyataan. Apakah Anda ingin ada Gaza baru di Amerika Selatan?”

    Maduro menjelaskan bahwa Washington tidak hanya menargetkan Venezuela, tetapi juga seluruh Amerika Latin, dan dengan demikian seluruh umat manusia.

    Operasi militer AS yang mungkin terjadi

    Presiden AS Donald Trump, Jumat (14/11/2025), mengatakan bahwa dia telah memutuskan tindakan potensial terhadap Venezuela, tetapi menolak untuk mengungkapkan secara terperinci kepada wartawan di pesawat Air Force One.

    “Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa yang akan dilakukan, tetapi saya sudah memutuskan,” jawab Trump ketika ditanya apakah dia telah memutuskan langkah selanjutnya.

    “Kami telah membuat banyak kemajuan dengan Venezuela dalam hal menghentikan masuknya narkoba,” tambahnya.

    Trump mengatakan upaya AS untuk mengekang perdagangan narkotika menunjukkan hasil, tetapi juga menyoroti tantangan yang melibatkan negara-negara tetangga.

    “Kita punya masalah Meksiko. Kita punya masalah Kolombia. Kita melakukan dengan sangat baik. Narkoba yang masuk ke negara kita sangat diperlambat, seperti yang bisa anda bayangkan,” katanya.

    Selama dua bulan terakhir, militer AS telah melakukan serangan mematikan terhadap setidaknya 21 kapal yang diklaim mengangkut narkoba dari Amerika Selatan ke AS, tanpa memberikan bukti bahwa mereka terlibat dalam penyelundupan, yang mengakibatkan 80 kematian.

    Venezuela telah memobilisasi unit militer reguler dan milisi sipil di seluruh negeri sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengumumkan pada Kamis (13/11/2025) bahwa AS akan memulai misi baru, “Operasi Southern Spear,” untuk membasmi “teroris narkotika dari belahan bumi kita.”

    “Presiden (Donald) Trump memerintahkan tindakan -dan Departemen Perang sedang melaksanakannya,” tulis Hegseth di akun media sosial X.

    Departemen Perang merupakan nama lain dari Departemen Pertahanan AS, yang juga dikenal sebagai Pentagon. Kongres AS masih belum memberikan persetujuan untuk memakai nama “Departemen Perang” secara resmi.

    Laporan media pada Kamis (13/11/2025) mengatakan bahwa Trump diberi pilihan untuk operasi militer di Venezuela, termasuk serangan darat, oleh pejabat militer seniornya dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih.

    Hegseth, Ketua Kepala Staf Gabungan Dan Caine, dan para pejabat senior memberi pengarahan kepada presiden tentang pilihan militer untuk beberapa hari mendatang, menurut laporan itu.

    Dalam konteks ini, Washington mengumumkan pengiriman kapal perang dan kapal selam ke lepas pantai Venezuela, sementara Menteri Perang AS Pete Higsith mengatakan bahwa militer siap untuk operasi, termasuk penggantian rezim di Venezuela.

    Menanggapi hal itu, Maduro mengumumkan pengerahan pasukan sebanyak 4,5 juta orang di negara itu, dan bahwa dia siap untuk menangkis serangan apa pun.

    Pada Selasa lalu, Venezuela mengatakan militernya tersebar secara intensif di seluruh negeri untuk menanggapi “imperialisme” AS.

    Dia menyebut, penyebaran intensif sarana darat, udara, laut, sungai, rudal, sistem persenjataan, unit militer, dan milisi Bolivarian” yang terdiri dari warga sipil dan mantan militer yang membentuk pasukan untuk memperkuat tentara dan polisi.

    Serangan yang dilancarkan militer AS terhadap kapal-kapal di Karibia dan Samudra Pasifik dengan tuduhan menyelundupkan narkoba dan menargetkan orang-orang di dalamnya secara langsung telah memicu perdebatan mengenai pembunuhan di luar hukum dalam komunitas internasional.

    Washington tidak memberikan bukti bahwa kapal-kapal yang menjadi sasaran tersebut digunakan untuk menyelundupkan narkoba.

  • Harga Emas Perhiasan Hari Ini 16 November 2025: 24 Karat Sentuh Level Segini

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini 16 November 2025: 24 Karat Sentuh Level Segini

    “Momentum emas sedang diuji tajam, dengan harga turun lebih dari 3% hari ini dan aksi jual yang lebih luas melanda pasar logam, ekuitas, dan kripto karena skeptisisme penurunan suku bunga semakin meningkat,” kata Head of Metals di Britannia Global Markets, Neil Welsh.

     “Hal ini menggambarkan betapa bergantungnya sentimen jangka pendek pada sinyal kebijakan bank sentral. Namun, dengan emas yang masih naik signifikan selama setahun terakhir, argumen struktural jangka panjang tetap utuh, didukung oleh risiko makro yang persisten, permintaan bank sentral, dan diversifikasi yang berkelanjutan meskipun volatilitas jangka pendek masih ada.” Ia menambahkan.

     

    Namun, tidak semua orang bersikap hati-hati, karena emas telah mencatat keuntungan signifikan dari aksi jual tajam pada Oktober. Head of Futures Strategies and Forex di Tastylive.com, Christopher Vecchio mengatakan kurangnya data ekonomi pada akhirnya akan berdampak kecil pada kebijakan moneter AS jangka panjang. Ia menambahkan, Pemerintahan Trump terus-menerus meremehkan kenaikan inflasi dan meningkatnya risiko ekonomi.

    “Gedung Putih yakin bahwa inflasi bukanlah masalah dan bahwa perekonomian baik-baik saja, sehingga mereka siap untuk menjalankan perekonomian dengan cepat,” ujar dia.

    “Waktu hampir habis untuk masa jabatan Powell, jadi satu pertemuan saja tidak akan mengubah pandangan The Fed. Ini bukan tentang perjalanan, melainkan satu pertemuan, dan lebih tentang tujuannya.”

    Vecchio memperkirakan emas mengalami aksi ambil untung jangka pendek pada level yang tinggi. Akan tetapi, ia masih ingin membeli saat harga sedang turun.

    Di tengah sentimen harga emas dunia itu, bagaimana pergerakan harga emas perhiasan pada Minggu, 16 November 2025? Berikut adalah rincian Harga Emas Perhiasan Minggu, 16 November 2025 di Rajaemas untuk berbagai kadar:

  • Aturan Baru Trump soal Visa, Orang Obesitas Dilarang Masuk AS

    Aturan Baru Trump soal Visa, Orang Obesitas Dilarang Masuk AS

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Donald Trump mengintruksikan petugas visa untuk mempertimbangkan obesitas, beserta kondisi kesehatan kronis lainnya seperti jantung, kanker, dan diabetes sebagai proses penilaian. Kondisi-kondisi tersebut bisa dijadikan alasan penolakan visa untuk warga asing yang masuk ke Amerika Serikat.

    Dikutip dari laman The Washington Post, menteri luar negeri AS, Marco Rubio menyampaikan kepada konsulat dan kedutaan besar AS di seluruh dunia tentang perubahan kebijakan penerimaan visa. Langkah itu memperluas pemeriksaan medis yang sebelumnya hanya berfokus pada penyakit menular serta memberi alasan baru bagi petugas visa untuk menolak pemohon. Hal ini sebagai bagian dari upaya terbaru pemerintahan Donald Trump yang membatasi arus imigrasi.

    “Anda harus mempertimbangkan kesehatan pelamar,” demikian isi kabel Departemen Luar Negeri.

    “Kondisi medis tertentu-termasuk, namun tidak terbatas pada, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, kanker, diabetes, penyakit metabolik, penyakit neurologis, dan kondisi kesehatan mental-dapat memerlukan biaya perawatan senilai ratusan ribu dolar.”

    Konsulat kemudian disarankan untuk mempertimbangkan obesitas dalam menentukan pemberian visa. Disebutkan bahwa obesitas bisa menyebabkan sleep apnea, tekanan darah tinggi, dan depresi klinis.

    “Pedoman ini memberikan keleluasaan kepada petugas konsuler untuk menolak visa imigran maupun nonimigran berdasakan kondisi kesehatan umum yang selama ini tidak pernah dianggap sebagai alasan diskualifikasi,” kata pengacara imigrasi di Reston, Virginia.

    Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly mengatakan selama 100 tahun, kebijakan Departemen Luar Negeri mencakup kewenangan untuk menolak pemohon visa yang akan menimbulkan beban keuangan bagi pembayar pajak, seperti individu yang mencari perawatan kesehatan yang didanai publik AS. Hal ini juga semakin menguras sumber daya perawatan kesehatan dari warga negara Amerika.

    “Pemerintahan presiden Trump akhirnya sepenuhnya menegakkan kebijakan ini, dan mengutamakan rakyat Amerika.” katanya.

    Panduan Departemen Luar Negeri juga mengarahkan petugas visa untuk mempertimbangkan pelamar yang tidak memenuhi syaat untuk beberapa alasan baru. Mulai dari apakah mereka sudah melewati usia pensiun, berapa banyak tanggungan, seperti anak-anak atau orang lanju usia, hingga apakah ada tanggungan yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas.

    Menurut WHO, sekitar 16 persen orang dewasa di seluruh dunia tergolong obesitas pada tahun 2022. Sementara, sebanyak 14 persen mengidap diabetes.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Wamenkes: Anak Gemuk Belum Berarti Sehat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/suc)

  • Amerika Serikat dan Swiss Raih Kesepakatan Tarif Dagang

    Amerika Serikat dan Swiss Raih Kesepakatan Tarif Dagang

    Liputan6.com, Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Swiss telah mencapai kesepakatan dagang. Tarif bea masuk akan dikurangi menjadi 15%.

    Mengutip CNBC, Sabtu (15/11/2025), dalam sebuah unggahan di platform X yang sebelumnya bernama Twitter mengatakan, bea masuk akan dikurangi menjadi 15%. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, perusahaan-perusahaan Swiss telah berjanji untuk investasi sekitar USD 200 miliar atau Rp 3.341 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.706) di Amerika Serikat hingga akhir 2028. Investasi itu mencakup pendanaan untuk pendidikan dan pelatihan.

    Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer juga menyebutkan, pihaknya telah mencapai kesepakatan dagang dengan Swiss.

    “Pada dasarnya kami telah mencapai kesepakatan dengan Swiss. Mereka akan mengirimkan banyak manufaktur ke Amerika Serikat. Farmasi, peleburan emas, peralatan kereta api, jadi kami sangat antusias dengan kesepakatan itu, dan apa artinya bagi manufaktur AS,” kata dia.

    Greer menambahkan rincian lebih lanjut tentang kesepakatan tersebut, “telah benar-benar digarap sejak April,”. Hal itu  akan dipublikasikan di situs web Gedung Putih.

    Kesepakatan ini berarti tarif khusus negara yang dikenakan pada barang-barang Swiss akan sama dengan tarif yang dikenakan pada barang-barang yang dibawa ke AS dari Uni Eropa.

    “Seperti semua kesepakatan presiden, kami mempertahankan tarif,” kata Greer pada Jumat.

    Greer menuturkan, pihaknya harus mengendalikan defisit perdagangan. “Namun, karena Swiss, misalnya, telah setuju untuk mengelola surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, dalam hal memastikan bahwa barang-barang yang memiliki surplus perdagangan dengan kami, farmasi, emas, dan sebagainya, perusahaan mereka akan membangun di sini, sehingga akan menghilangkan beberapa sumber surplus tersebut,” ia menambahkan.

     

  • Donald Trump Pangkas Tarif Impor Pangan, dari Daging Sapi hingga Kopi

    Donald Trump Pangkas Tarif Impor Pangan, dari Daging Sapi hingga Kopi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah untuk memangkas tarif impor pada daging sapi, tomat, kopi, dan pisang, Jumat (14/11/2025).

    Perintah ini bertujuan untuk menurunkan biaya bahan pangan karena pemerintah menghadapi tekanan dari para pemilih untuk memangkas harga barang-barang kebutuhan sehari-hari.

    Pengecualian tarif ini akan mengurangi pungutan perdagangan atas komoditas-komoditas tersebut, yang menurut Gedung Putih tidak dapat diproduksi di AS dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan domestik.

    Ratusan produk pangan, termasuk kelapa, kacang-kacangan, alpukat, dan nanas, termasuk di antara produk-produk yang terdaftar oleh pemerintah untuk dibebaskan dari tarif. Pembebasan tarif ini berlaku surut dan akan berlaku efektif pada pukul 12:01 pagi waktu New York pada 13 November 2025.

    Langkah ini diambil ketika Trump mulai berfokus pada langkah-langkah keterjangkauan karena para pemilih semakin waspada terhadap kondisi ekonomi di bawah kepemimpinannya. Hal ini juga merupakan pengakuan diam-diam bahwa kebijakan tarif presiden telah menambah tekanan harga pada konsumen AS.

    Seorang pejabat Gedung Putih, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa presiden sedang menepati janjinya untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan dan kemudian menyesuaikan pungutan sesuai kebutuhan.

    Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengisyaratkan rencana tersebut, dengan mengatakan bahwa rencana tersebut sesuai dengan strategi Trump yang lebih luas untuk menciptakan pengecualian tarif bagi barang dan sektor utama.

    “Sekarang adalah waktu yang tepat untuk, Anda tahu, melepaskan beberapa barang yang dikatakan presiden akan dilepaskannya. Ini adalah hasil alami dari apa yang diisyaratkan saat ini, dan itulah yang sedang ia lakukan hari ini,” kata Greer, dilansir dari Bloomberg, Sabtu (15/11/2025).

    Trump dan para pejabat senior AS telah menepis kritik bahwa kebijakan perdagangannya telah meningkatkan biaya hidup, tetapi mengakui perlunya berbuat lebih banyak untuk mengurangi harga tinggi yang telah membuat frustrasi para pemilih selama bertahun-tahun.

    Trump dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa kebijakan tarifnya mendatangkan banyak keuntungan bagi Paman Sam. Dia menyatakan keyakinannya bahwa pajak impor sebagian diimbangi oleh penurunan harga penjual, sehingga mengurangi dampaknya terhadap konsumen.

    Sementara itu, para kandidat dari partai Republik Trump minggu lalu kalah dalam beberapa pemilihan tingkat negara bagian dan lokal yang penting, di mana para pesaingnya menekankan kebijakan yang bertujuan mengatasi masalah keterjangkauan.

  • Wall Street Melemah Tertekan Valuasi AI tetapi Nasdaq Menguat

    Wall Street Melemah Tertekan Valuasi AI tetapi Nasdaq Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Jumat (14/11/2025). Namun, Nasdaq Composite justru bangkit setelah investor kembali memburu saham teknologi yang sehari sebelumnya menekan pasar ke koreksi terdalam dalam lebih dari sebulan.

    Mengutip CNBC, Sabtu (15/11/2025), Nasdaq yang sarat emiten teknologi naik 0,13% ke 22.900,59, memutus tren penurunan tiga hari berturut-turut. Sementara S&P 500 melemah tipis 0,05% ke 6.734,11 dan Dow Jones Industrial Average turun 309,74 poin (0,65%) ke 47.147,48.

    Ketiga indeks sempat jatuh dalam pada awal sesi. Nasdaq dan S&P 500 masing-masing anjlok hingga 1,9% dan 1,4%, sedangkan Dow Jones sempat merosot hampir 600 poin sebelum memangkas sebagian pelemahan.

    Pemulihan mulai terlihat ketika investor masuk kembali ke saham teknologi, terutama emiten berbasis artificial intelligence (AI), seperti Nvidia dan Oracle. Saham Palantir serta Tesla, yang sehari sebelumnya melemah lebih dari 6%, juga ikut bangkit. Sektor teknologi melalui ETF XLK menguat 0,5% setelah sehari sebelumnya terkoreksi 2%.

    Pada Kamis (13/11/2025), Wall Street mencatat pelemahan harian terdalam sejak 10 Oktober. Dow Jones merosot sekitar 800 poin, menghapus lonjakan sesi sebelumnya ketika sempat menyentuh 48.000. Nasdaq pun jatuh lebih dari 2% akibat aksi jual besar pada raksasa teknologi.

    “Kita sedang berada pada fase bolak-balik antara sentimen risk on dan risk off,” ujar Client Portfolio Manager Zacks Investment Management Brian Mulberry.

    Menurut Mulberry, investor saat ini sedang melakukan reposisi portofolio jelang akhir tahun di tengah tingginya konsentrasi pada saham-saham teknologi. Ia memperkirakan volatilitas 1%-2% masih akan terjadi hingga akhir 2025.

    Kekhawatiran pasar terhadap valuasi sektor teknologi kembali meningkat, terutama setelah kejatuhan saham Oracle. Investor menyoroti lonjakan valuasi AI, meningkatnya beban utang korporasi, serta kebutuhan belanja modal (capex) yang kian besar.

    “AI benar-benar sedang menguji batas kemampuan model perhitungan Wall Street,” ujar VP Portfolio Management Mercer Advisors David Krakauer.

    Krakauer menjelaskan ekspektasi pertumbuhan yang besar namun belum terukur membuat valuasi teknologi sangat sensitif terhadap perubahan kecil dalam proyeksi laba maupun suku bunga.

    Pada sisi lain, pasar juga mencermati prospek kebijakan moneter menjelang pertemuan The Fed pada Desember. Peluang pemangkasan suku bunga 25 bps kini turun menjadi di bawah 50%, dari 62,9% di awal pekan dan jauh dari 95,5% sebulan sebelumnya, menurut CME FedWatch Tool.

    Penutupan pemerintahan AS selama lebih dari enam minggu yang menjadi yang terpanjang dalam sejarah berakhir pada Rabu malam. 

    Namun, berakhirnya shutdown tidak otomatis menghadirkan kepastian. Sejumlah data ekonomi penting yang seharusnya dirilis selama periode tersebut kemungkinan tidak akan pernah dipublikasikan, menurut juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt.

    Kondisi ini menambah ketidakpastian pasar yang sudah tertekan oleh volatilitas sektor teknologi dan prospek suku bunga.