Tempat Fasum: Gedung Putih

  • Mekanisme Pemilihan Ketua The Fed jelang Jerome Powell Lengser: Proses, Masa Jabatan, hingga Gaji

    Mekanisme Pemilihan Ketua The Fed jelang Jerome Powell Lengser: Proses, Masa Jabatan, hingga Gaji

    Bisnis.com, JAKARTA — Proses pencarian pengganti Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve alias The Fed kembali menarik perhatian pasar global, seiring semakin dekatnya akhir masa jabatan pimpinan bank sentral Amerika Serikat tersebut.

    Melansir Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut sejumlah nama yang masuk dalam radar Gedung Putih untuk memimpin Federal Reserve berikutnya, di tengah dorongan agar kebijakan suku bunga bergerak lebih agresif. Dua nama yang masuk ke dalam daftar Trump yaitu Kevin Hassett dan Kevin Warsh.

    Namun demikian, Pernyataan Trump itu kembali menyoroti relasi sensitif antara otoritas politik dan independensi bank sentral di Amerika Serikat.

    Di balik dinamika politik tersebut, pergantian Ketua The Fed sejatinya berjalan dalam mekanisme hukum yang ketat dan berlapis. Kerangka ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kewenangan presiden sebagai kepala eksekutif dan independensi kebijakan moneter yang menjadi fondasi kredibilitas Federal Reserve.

    Untuk diketahui, Jerome Powell mulai menjabat sebagai Ketua Federal Reserve pada 5 Februari 2018, setelah dinominasikan oleh Presiden Donald Trump dan dikonfirmasi oleh Senat Amerika Serikat.

    Powell kemudian dilantik kembali untuk masa jabatan kedua pada 23 Mei 2022. Masa jabatan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed berakhir pada 15 Mei 2026, sesuai dengan ketentuan pengangkatan dan konfirmasi yang telah dilalui.

    Selain menjabat sebagai Ketua, Powell juga merupakan anggota Dewan Gubernur Federal Reserve. Masa jabatan Jerome Powell sebagai Anggota Dewan Gubernur The Fed dijadwalkan berakhir pada 31 Januari 2028.

    Lalu seperti apa alur pemilihan Ketua The Fed? Begini penjelasannya.

    Alur dan Mekanisme Pemilihan Ketua The Fed

    Secara hukum, struktur dan tata kelola Federal Reserve System diatur dalam Federal Reserve Act, khususnya Pasal 10 yang mengatur Dewan Gubernur Sistem Federal Reserve. Aturan ini menegaskan bahwa Federal Reserve dipimpin oleh Board of Governors yang terdiri dari tujuh orang anggota.

    Merujuk laman resmi Federal Reserve, beleid tersebut menegaskan bahwa seluruh anggota Dewan Gubernur tersebut dinominasikan oleh Presiden Amerika Serikat dan harus memperoleh persetujuan Senat. Mereka menjabat dengan masa jabatan panjang hingga 14 tahun, dengan pola berlapis sehingga tidak seluruh kursi berakhir secara bersamaan.

    Pasal 10 Federal Reserve Act juga mengatur kriteria penting dalam pemilihan anggota Dewan Gubernur. Presiden diwajibkan memperhatikan keterwakilan yang adil dari kepentingan keuangan, pertanian, industri, dan perdagangan, serta sebaran geografis wilayah Amerika Serikat.

    Bahkan, ketentuan ini secara eksplisit mensyaratkan bahwa setidaknya satu anggota Dewan Gubernur harus memiliki pengalaman utama yang terbukti dalam bekerja di atau mengawasi bank-bank komunitas dengan total aset di bawah US$10 miliar.

    Dari tujuh anggota Board of Governors, Presiden AS kemudian menunjuk Ketua dan Wakil Ketua Federal Reserve. Penunjukan tersebut tidak bersifat sepihak karena harus kembali melalui proses konfirmasi di Senat, terpisah dari pengangkatan sebagai anggota Dewan Gubernur.

    Ketua The Fed Terpilih Menjabat selama 4 Tahun

    Ketua Federal Reserve menjabat selama empat tahun dan dapat diperpanjang, sepanjang kembali memperoleh persetujuan legislatif. Adapun Ketua Federal Reserve bertindak sebagai pejabat eksekutif aktif yang memimpin Dewan Gubernur dan menjadi wajah utama komunikasi kebijakan moneter kepada publik dan pasar keuangan.

    Namun demikian, kewenangan Ketua tetap dibatasi oleh mekanisme kolektif Dewan Gubernur dan Federal Open Market Committee (FOMC), forum yang secara resmi menetapkan arah kebijakan moneter termasuk suku bunga acuan. Di Indonesia, forum seperti ini bernama Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

    Meskipun Presiden AS memiliki peran dalam proses penunjukan pimpinan bank sentral, kebijakan moneter Federal Reserve tidak berada di bawah kendali langsung Gedung Putih.

    Setiap keputusan strategis wajib dicatat, dipertanggungjawabkan, dan dilaporkan kepada Kongres sebagai bentuk akuntabilitas publik. Inilah yang membuat setiap isu pergantian Ketua Federal Reserve selalu dicermati pelaku pasar global karena menyangkut kredibilitas dan independensi kebijakan moneter Amerika Serikat.

    Gaji Ketua The Fed

    Dalam aspek profesionalisme, seluruh anggota Dewan Gubernur diwajibkan mencurahkan seluruh waktu kerjanya untuk urusan Federal Reserve dan menerima gaji yang ditetapkan berdasarkan ketentuan hukum federal, beserta penggantian biaya perjalanan yang diperlukan.

    Masih dalam Pasal 10 Federal Reserve Act, turut diatur secara eksplisit mengenai kompensasi anggota Dewan Gubernur. Ketentuan awal undang undang tersebut menyebutkan bahwa setiap anggota Dewan Gubernur menerima gaji tahunan sebesar US$15.000, yang dibayarkan secara bulanan, di luar penggantian biaya perjalanan yang diperlukan untuk menjalankan tugas.

    Dalam praktiknya, ketentuan tersebut mengacu pada Executive Schedule, sehingga gaji Ketua Federal Reserve tidak ditetapkan secara internal oleh The Fed, melainkan mengikuti standar kompensasi pejabat negara di level federal.

    Melansir Investopedia menyebutkan bahwa data Ketua Fed masuk ke dalam kategori Executive Schedule Level I. Menelisik lebih lanjut, berdasarkan tabel gaji yang diterbitkan oleh Office of Personnel Management (OPM), imbalan tahunan untuk level I adalah sekitar US$250.600 per tahun pada Januari 2025. Dengan catatan, besaran gaji setiap tahun disesuaikan.

    Dengan besaran gaji sekitar US$250.600 per tahun, remunerasi Ketua Federal Reserve setara dengan sekitar Rp3,9 miliar atau hampir Rp4 miliar jika dikonversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yakni Rp15.680 per dolar AS.

    Sebagai informasi, Executive Schedule merupakan skema penggajian resmi bagi pejabat tinggi pemerintah federal Amerika Serikat yang ditetapkan melalui undang undang dan dikelola oleh pemerintah AS. Rujukan gaji ditentukan oleh Kongres AS, yang mencakup posisi-posisi setara di pemerintahan, termasuk Ketua Federal Reserve.

    Skema ini berfungsi sebagai standar nasional untuk menentukan besaran gaji jabatan strategis di tingkat eksekutif, termasuk menteri, kepala lembaga federal, dan pimpinan lembaga independen seperti Ketua Federal Reserve.

    Selain soal gaji, mereka dilarang merangkap jabatan, menjadi pengurus, atau memiliki saham di lembaga perbankan, baik selama menjabat maupun dalam periode tertentu setelah masa jabatan berakhir. Hal ini guna mencegah konflik kepentingan.

    Perbandingan dengan Bank Indonesia

    Lalu bagaimana di Indonesia? Prinsip independensi bank sentral juga tercermin dalam tata kelola di Indonesia, meskipun diatur melalui kerangka hukum yang berbeda.

    Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia memiliki kedudukan yang secara tegas dinyatakan independen dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia beserta perubahannya.

    Merujuk undang undang tersebut, menegaskan bahwa Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, kecuali sebagaimana diatur secara eksplisit dalam peraturan perundang undangan.

    Gubernur Bank Indonesia diusulkan oleh Presiden dan harus memperoleh persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Adapun masa jabatannya yakni lima tahun dan dapat dipilih kembali satu kali.

    Hal ini berbeda dengan struktur Federal Reserve yang mengandalkan masa jabatan panjang Dewan Gubernur sebagai penyangga independensi kebijakan.

    Dari sisi gaji, berbeda dengan Ketua Federal Reserve yang gajinya ditetapkan secara eksplisit dalam Executive Schedule Amerika Serikat, gaji Gubernur Bank Indonesia tidak ditentukan secara nominal dalam undang-undang. Undang-Undang Bank Indonesia hanya mengatur bahwa remunerasi Dewan Gubernur ditetapkan oleh internal BI dan dilaporkan kepada DPR, dengan kedudukan jabatan setara menteri negara.

    Perbedaan kerangka kelembagaan ini menunjukkan bahwa posisi Ketua bank sentral tidak hanya diukur dari aspek administratif seperti masa jabatan dan remunerasi, tetapi terutama dari bobot strategis kebijakan yang diembannya.

    Dalam konteks tersebut, proses penggantian Jerome Powell tidak semata menjadi isu domestik Amerika Serikat. Pergantian pucuk pimpinan The Fed berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter global, aliran modal, serta stabilitas pasar keuangan internasional. Oleh karena itu, peristiwa ini dicermati secara erat oleh pelaku pasar dan otoritas moneter di berbagai negara, termasuk Indonesia.

  • Dunia Mengutuk Penembakan Massal di Pantai Bondi Australia

    Dunia Mengutuk Penembakan Massal di Pantai Bondi Australia

    Sydney

    Penembakan massal terjadi di Pantai Bondi, Sydney, Australia, dan menyebabkan 15 orang tewas. Dunia pun mengutuk penembakan massal tersebut.

    Dirangkum detikcom, Senin (15/12/2025), pelaku penembakan yang merupakan ayah dan anak melepas tembakan ke arah kerumunan orang yang memadati Pantai Bondi untuk memulai perayaan Hanukkah pada Minggu (14/12) malam waktu setempat.

    Polisi mengkonfirmasi ayah berusia 50 tahun itu memiliki izin untuk memiliki enam senjata api yang mereka yakini digunakan dalam penembakan tersebut.

    Setidaknya, 15 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam penembakan yang terjadi saat acara perayaan festival Yahudi, Hanukkah, tersebut. Otoritas Kesehatan New South Wales, seperti dikutip Sydney Morning Herald, menyebut 27 orang masih menjalani perawatan medis di berbagai rumah sakit di kota Sydney akibat penembakan massal tersebut.

    Sementara, Kepolisian Australia mengidentifikasi kedua pelaku penembakan sebagai seorang ayah yang bernama Sajid Akram (50) dan anak laki-lakinya, Naveed Akram (24). Kepolisian meyakini tidak ada pelaku lainnya dalam penembakan massal itu.

    Sajid Akram tewas ditembak polisi, sementara Naveed Akram dalam kondisi kritis. Berbagai negara kemudian menyampaikan kecaman terhadap pelaku dan peristiwa itu.

    RI Kutuk Penembakan Massal

    Pemerintah Indonesia mengecam penembakan massal di Pantai Bondi tersebut. Kementerian Luar Negeri RI juga menyampaikan duka dan rasa solidaritas untuk para korban.

    “Pemerintah Republik Indonesia mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, pada 14 Desember 2025, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka,” tulis Kementerian Luar Negeri RI lewat akun X resminya, Selasa (15/12/2025).

    “Ungkapan belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga dan sahabat para korban, serta turut mendoakan para korban yang mengalami luka-luka. Indonesia menyampaikan rasa solidaritas kepada Pemerintah dan rakyat Australia di masa yang sulit ini,” ujar Kemlu.

    Arab Saudi Kecam Penembakan Massal

    Pemerintah Arab Saudi juga mengutuk serangan mematikan di Pantai Bondi. Saudi menyebut insiden tersebut sebagai ‘serangan teroris’.

    “Kerajaan menegaskan pendiriannya terhadap semua bentuk kekerasan, terorisme, dan ekstremisme,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Senin (15/12/2025).

    “Belasungkawa tulus kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat Australia, dan mendoakan agar para korban luka segera pulih,” imbuh kementerian.

    Trump Sebut Serangan Teroris Anti-Yahudi

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, turut mengecam penembakan massal yang menewaskan total 15 orang di Pantai Bondi. Menurutnya, peristiwa tersebut sebagai ‘serangan anti-Semit murni’.

    “Itu adalah serangan yang mengerikan, 11 orang tewas, 29 orang terluka parah. Dan itu jelas merupakan serangan anti-Semit,” kata Trump dalam perayaan Natal di Gedung Putih dilansir AFP, Senin (15/12).

    Seperti diketahui, otoritas setempat awalnya menyebut korban tewas berjumlah 11 orang. Jumlah korban tewas kemudian bertambah menjadi 15 orang.

    Netanyahu Salahkan PM Australia

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese atas penembakan massal di Pantai Bondi. Netanyahu menuduh Albanese semakin ‘mengobarkan api antisemitisme’ dengan mengakui negara Palestina.

    Ini bukan pertama kalinya Netanyahu mengkritik Albanese. Netanyahu sebelumnya menyebut Albanese sebagai pemimpin yang lemah setelah Australia memberikan pengakuan resmi untuk negara Palestina pada September lalu.

    Dalam pidato yang berapi-api, seperti dilansir ABC News dan Sydney Morning Herald, Senin (15/12), Netanyahu mengatakan bahwa ‘antisemitisme adalah kanker’ dan ‘menyebar ketika para pemimpin tetap diam’.

    “Saya menyerukan kepada Anda untuk mengganti kelemahan dengan tindakan, sikap lunak dengan tekad. Sebaliknya, Perdana Menteri, Anda mengganti kelemahan dengan kelemahan dan sikap lunak dengan lebih banyak sikap lunak,” kata Netanyahu.

    Australia telah mengakui negara Palestina dalam rangkaian Sidang Umum PBB pada September lalu setelah Albanese mengumumkan rencana pengakuan itu pada 11 Agustus. Netanyahu, dalam pidatonya, menyinggung surat yang dikirimkannya kepada Albanese pada saat itu.

    “Saya menulis: ‘Seruan Anda untuk negara Palestina justru menyulut api antisemitisme. Itu memberikan hadiah kepada teroris Hamas. Itu memberikan keberanian kepada mereka yang mengancam orang Yahudi Australia dan mendorong kebencian terhadap Yahudi yang kini berkeliaran di jalanan Anda’,” ujar Netanyahu.

    Iran Kutuk Serangan di Pantai Bondi

    Pemerintah Iran mengutuk keras penembakan massal yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, Australia, pada Minggu (14/12) yang menargetkan acara perayaan Yahudi. Teheran menyebut penembakan itu sebagai ‘serangan kekerasan’.

    “Kami mengutuk serangan kekerasan di Sydney, Australia,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Senin (15/12).

    “Teror dan pembunuhan manusia, di mana pun itu dilakukan, ditolak dan dikutuk,” tegas Baghaei

    Lihat juga Video ‘Detik-detik 2 Pelaku Penembakan di Australia Dilumpuhkan’:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

  • Trump Puji Ahmed yang Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi Australia

    Trump Puji Ahmed yang Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi Australia

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pujian untuk Ahmed al Ahmed, seorang warga sipil Australia yang dengan tangan kosong merebut senjata api dari tangan pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12), Trump memuji Ahmed sebagai “orang yang sangat berani”.

    Aksi heroik Ahmed merebut senjata pelaku dengan tangan kosong itu terekam kamera dan viral di media sosial.

    Trump, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), mengomentari penembakan massal di Pantai Bondi, yang disebutnya sebagai situasi yang mengerikan. Dalam pernyataannya, Trump juga memuji keberanian Ahmed, yang viral di media sosial dengan aksinya yang heroik.

    “Ada seseorang yang sangat, sangat berani, yang bergerak dan menyergap langsung salah satu penembak dan menyelamatkan banyak nyawa,” ucap Trump dalam pernyataannya.

    “Orang yang sangat berani ini sekarang berada di rumah sakit, terluka cukup serius. Jadi, rasa hormat yang besar kepada orang yang melakukan hal itu,” katanya.

    Penembakan massal di area Pantai Bondi pada Minggu (14/12) waktu setempat, menewaskan sedikitnya 16 orang tewas dan melukai puluhan orang lainnya.

    Ahmed terkena dua tembakan di bagian atas bahu kiri saat seorang diri merebut senjata api dari tangan pelaku penembakan massal tersebut. Dia telah menjalani operasi dan dilaporkan kini dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat.

    Momen heroik Ahmed merebut senjata pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia Foto: Tangkapan Layar Video Viral

    Trump secara singkat membahas penembakan massal itu ketika berpidato saat acara Natal di Gedung Putih. Dia menyebutnya sebagai “serangan mengerikan… serangan anti-Semitisme, sangat jelas”. Sementara otoritas AS, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, “mengutuk keras serangan teroris” di Sydney tersebut.

    Kepolisian Australia mengidentifikasi dua pelaku penembakan itu sebagai seorang ayah yang bernama Sajid Akram (50) dan anak laki-lakinya, Naveed Akram (24). Kepolisian meyakini tidak ada pelaku lainnya dalam penembakan massal itu.

    Sajid tewas ditembak polisi di lokasi kejadian, sedangkan Naveed mengalami luka kritis dan kini berada di bawah penjagaan kepolisian di sebuah rumah sakit setempat. Otoritas Australia menyebut Sajid memiliki enam senjata api secara legal.

    Motif pasti di balik penembakan massal itu masih diselidiki. Namun diketahui bahwa penembakan itu terjadi selama acara tahunan “Hanukkah by the Sea” yang digelar oleh umat Yahudi di Pantai Bondi. Kepolisian setempat menyebut acara itu dihadiri lebih dari 1.000 orang.

    Kepolisian Australia telah menetapkan penembakan massal itu sebagai “insiden teroris” dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan dugaan “peledak rakitan” di dalam sebuah kendaraan terkait pelaku yang ditemukan terparkir di dekat area pantai.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa dan reaksi terhadap serangan penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, hari Minggu kemarin (15/12).

    Serangan terjadi saat umat Yahudi di Sydney sedang merayakan hari pertama di pekan Hanukkah.

    Sejauh ini 15 korban serangan tewas. Satu dari dua pelaku penembakan juga tewas di lokasi kejadian.

    Sebanyak 38 orang lainnya, termasuk dua petugas polisi, terluka dan telah dibawa ke rumah sakit di seluruh kota.

    Berikut reaksi dari para pemimpin dunia tersebut.

    Israel

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas serangan penembakan mematikan di Bondi.

    Dalam pidatonya yang berapi-api semalam, Netanyahu mengatakan “antisemitisme adalah kanker” yang “menyebar ketika para pemimpin tetap diam.”

    “Saya menyerukan kepada Anda untuk mengganti kelemahan dengan tindakan, peredaan dengan tekad. Sebaliknya, perdana menteri, Anda mengganti kelemahan dengan kelemahan dan upaya meredakan dengan lebih banyak upaya untuk meredakan,” ujar Netanyahu.

    “Pemerintahan Anda tidak melakukan apa pun untuk menghentikan penyebaran antisemitisme di Australia. Anda tidak melakukan apa pun untuk mengekang sel-sel kanker yang tumbuh di negara Anda.

    “Anda tidak mengambil tindakan apa pun. Anda membiarkan penyakit ini [anti-Semitisme] menyebar dan hasilnya adalah serangan mengerikan terhadap orang Yahudi yang kita saksikan hari ini.”

    Amerika Serikat

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengomentari serangan mengerikan itu dan menyebutnya “murni serangan anti-Semit.”

    “Di Australia terjadi serangan yang mengerikan,” katanya pada hari Minggu, waktu AS, dalam perayaan Natal di Gedung Putih.

    “Ini adalah serangan yang mengerikan, 11 tewas, 29 luka parah. Dan itu jelas merupakan serangan anti-Semit.

    “Saya hanya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada semua orang.”

    Negara-negara Muslim

    Dalam pernyataannya Arab Saudi menegaskan sikapnya yang “menantang segala bentuk kekerasan, terorisme, ekstremisme” dan menyampaikan belang sungkawa terhadap keluarga korban serta pemerintah dan rakyat Australia.

    Kementerian Luar Negeri Iran turut mengecam serangan insiden penembakan di Pantai Bondi.

    “Serangan kekerasan terhadap warga sipil di Sydney. Teror dan pembunuhan massal harus dikecam, di mana pun terjadi, sebagai tindakan melawan hukum dan kriminal,” demikian pernyataan yang diunggah di akun X.

    Pernyataan yang serupa sudah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Turki, Uni Emirat Arab, serta Qatar.

    Inggris

    Raja Charles mengatakan ia dan istrinya, Ratu Camilla “sangat terkejut dan sedih” mendengar berita serangan teroris anti-Semit terhadap warga Yahudi yang sedang merayakan Hanukkah di Bondi.

    “Hati kami turut berduka cita kepada semua orang yang terkena dampak begitu mengerikan, termasuk para petugas polisi yang terluka saat melindungi anggota komunitas mereka,” katanya dalam pesan yang dirilis oleh Istana Buckingham.

    “Kami memuji polisi, layanan darurat, dan anggota masyarakat yang tindakan heroiknya tidak diragukan lagi mencegah kengerian dan tragedi yang lebih besar.

    “Di saat-saat sulit, warga Australia selalu bersatu dalam persatuan dan tekad. Saya tahu bahwa semangat kebersamaan dan cinta yang bersinar begitu terang di Australia, dan cahaya di jantung Festival Hanukkah, akan selalu menang atas kegelapan kejahatan semacam itu.”

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan ini adalah berita yang sangat menyedihkan dari Australia.

    “Inggris menyampaikan simpati dan belasungkawa kami kepada semua orang yang terkena dampak serangan mengerikan di pantai Bondi. Saya terus menerima informasi terbaru tentang perkembangan situasi ini,” uajrnya.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan “Prancis menyampaikan belasungkawa kepada para korban, yang terluka, dan orang-orang terkasih mereka.”

    “Kami turut merasakan duka cita rakyat Australia dan akan terus berjuang tanpa henti melawan kebencian anti-Semit, yang menyakiti kita semua, di mana pun terjadi,” katanya.

    Malaysia

    Melalui akun X-nya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan “tindakan kekerasan di Sydney telah merenggut nyawa yang tak bersalah.”

    “Saya sangat prihatin dengan serangan kekerasan di Sydney yang telah merenggut nyawa orang tak bersalah dan menyebabkan banyak lainnya terluka,” bunyi pernyataannya.

    “Saya mengutuk tindakan ini dengan sekeras-kerasnya. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil, apalagi serangan yang menargetkan orang berdasarkan ras atau agama, kapan pun dan di mana pun.”

    Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga turut menyampaikan belasungkawanya.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan mendoakan kesembuhan yang cepat dan sepenuhnya bagi semua yang terluka,” ujar Presiden Zelenskyy.

    “Teror dan kebencian tidak boleh pernah gagal, keduanya harus dikalahkan di mana pun dan kapan pun.”

    Kanada

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan “Hanukkah adalah waktu terang di tengah kegelapan dan peringatan akan ketahanan bangsa Yahudi.”

    “Semoga kita semua mendukung dan memperkuat ketahanan itu untuk melindungi komunitas Yahudi kita dan untuk memastikan, yang lebih mendasar, bahwa semua orang dapat berkembang dalam setiap aspek masyarakat kita.

    Selandia Baru

    Perdana Menteri Selandia Baru Christoper Luxon mengungkapkan rasa terkejutnya setelah mengatakan “Australia dan Selandia Baru lebih dari sekadar teman, kami adalah keluarga.”

    “Saya terkejut melihat insiden menyerikan di Bondi, tempat yang dikunjungi warga Selandia Baru setiap hari. Pikiran saya, dan pikiran seluruh warga Selandia Baru, bersama mereka yang terkena dampak,” ujarnya.

  • Trump Kecam Penembakan di Pantai Bondi Australia Tewaskan 11 Orang

    Trump Kecam Penembakan di Pantai Bondi Australia Tewaskan 11 Orang

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengecam penembakan massal yang menewaskan banyak orang di sebuah festival Yahudi di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Menurutnya peristiwa tersebut sebagai “serangan anti-Semit murni.”

    “Itu adalah serangan yang mengerikan, 11 orang tewas, 29 orang terluka parah. Dan itu jelas merupakan serangan anti-Semit,” kata Trump saat perayaan Natal di Gedung Putih dilansir AFP, Senin (15/12/2025).

    Seperti diketahui, sebanyak 11 orang tewas dalam peristiwa penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Sementara 29 orang luka dibawa ke rumah sakit.

    Dua pria bersenjata melakukan penembakan pada Minggu (14/12) waktu setempat. Polisi menyebut penembakan itu sebagai serangan teroris terhadap sebuah pertemuan untuk perayaan festival Yahudi Hanukkah.

    “Ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari sukacita, perayaan iman — sebuah tindakan jahat, antisemitisme, terorisme yang telah menyerang jantung bangsa kita,” kata Albanese.

    Polisi menyatakan penembakan itu sebagai “insiden teroris” dan mengatakan mereka telah menemukan dugaan “perangkat peledak rakitan” di sebuah kendaraan dekat pantai yang terkait dengan tersangka yang tewas.

    (dek/dek)

  • Boeing Tunda Pengiriman Pesawat Air Force One Trump Sampai 2028

    Boeing Tunda Pengiriman Pesawat Air Force One Trump Sampai 2028

    Bisnis.com, JAKARTA — Angkatan Udara AS mengumumkan pada Jumat (12/12/2025) bahwa pengiriman satu dari dua pesawat Air Force One yang dipesan dari Boeing ditunda lagi selama satu tahun hingga pertengahan 2028.

    Melansir Reuters, Minggu (14/12/2025), penundaan ini menjadi serangkaian penundaan yang telah terjadi sebelumnya. Bila ini penundaan terakhir, artinya pesawat yang telah Trump harapkan ini akan terlambat empat tahun dari jadwal, dengan estimasi pengiriman pada 2028.

    Penundaan terbaru ini berisiko semakin membuat Presiden Donald Trump kesal. Pasalnya, dia mengatakan ingin terbang dengan pesawat baru tersebut sebelum akhir masa jabatannya pada Januari 2029.

    Biaya untuk upaya Boeing saat ini dalam membangun dua pesawat baru tersebut melebihi U$5 miliar. Pesawat Air Force One saat ini mulai beroperasi pada tahun 1990.

    Program Air Force One, yang melibatkan konversi dua pesawat 747-8 menjadi jet khusus dilengkapi sistem komunikasi dan pertahanan canggih untuk menjadi angkutan udara presiden AS generasi berikutnya.

    Boeing mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka membuat kemajuan dalam program ini. “Fokus kami adalah menyediakan dua pesawat Air Force One yang luar biasa untuk negara ini,” ujar Boeing.

    Boeing pada 2018 telah menerima kontrak senilai $3,9 miliar untuk membangun dua pesawat tersebut untuk digunakan sebagai Air Force One, meskipun biaya telah meningkat sejak saat itu. Boeing telah mencatat U$2,4 miliar sebagai beban terhadap laba dari proyek ini.

    Pada Mei, Amerika Serikat menerima pesawat jet Boeing 747 mewah sebagai hadiah dari Qatar. Gedung Putih meminta angkatan udara untuk memperbarui pesawat hadiah tersebut secara cepat untuk digunakan sebagai Air Force One.

    Pemerintah menunjuk kontraktor pertahanan L3Harris Technologies untuk merombak pesawat 747 dari Qatar.

    Trump mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap Boeing terkait penundaan tersebut awal tahun ini, tetapi menyingkirkan pesaing Eropa Airbus sebagai alternatif.

    Pada periode tersebut pula, CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan bahwa Elon Musk—yang bertindak sebagai penasihat Trump—membantu Boeing banyak dalam mengelola pengiriman pesawat kepresidenan.

  • Ancang-Ancang Trump Balas ISIS yang Tewaskan 2 Tentara AS

    Ancang-Ancang Trump Balas ISIS yang Tewaskan 2 Tentara AS

    Jakarta

    Dua tentara Amerika Serikat (AS) tewas diduga ditembak oleh tentara ISIS di Suriah tengah. Presiden AS Donald Trump mengambil ancang-ancang untuk membalas ISIS.

    Seperti dilansir AFP, Minggu (14/12/2025), penembakan itu terjadi pada Sabtu (13/12) waktu setempat. Pelaku menembaki rombongan prajurit yang sedang melakukan patroli gabungan di Suriah tengah.

    Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan kematian tersebut setelah media pemerintah Suriah sebelumnya melaporkan serangan di kota Palmyra yang melukai pasukan Amerika dan Suriah.

    “Sebuah penyergapan oleh seorang penembak ISIS mengakibatkan kematian tiga warga Amerika serta cedera pada tiga tentara lainnya,” bunyi keterangan CENTCOM.

    “Penembak itu terlibat baku tembak dan tewas,” katanya.

    Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan serangan itu terjadi ketika para tentara “sedang melakukan pertemuan dengan pemimpin kunci” untuk mendukung operasi kontra-terorisme. Sementara utusan AS untuk Suriah Tom Barrack mengatakan penyergapan itu menargetkan “patroli gabungan pemerintah AS-Suriah.”

    Parnell mengatakan identitas para prajurit yang tewas akan dirahasiakan hingga keluarga mereka diberitahu.

    Insiden ini adalah yang pertama dilaporkan sejak pasukan yang dipimpin kelompok Islamis menggulingkan penguasa Suriah Bashar al-Assad pada Desember tahun lalu, dan menghidupkan kembali hubungan negara itu dengan Amerika Serikat.

    Kantor berita negara Suriah, SANA, mengutip sumber keamanan, sebelumnya melaporkan bahwa beberapa tentara AS dan dua anggota militer Suriah terluka dalam serangan itu.

    Para prajurit tersebut sedang mengikuti “tur lapangan bersama” di Palmyra, yang pernah berada di bawah kendali kelompok ISIS, lapor SANA.

    Trump Siap Membalas

    Donald Trump merespons kematian tentara AS dan penerjemah sipil. Dia menyebut siap untuk membalas ISI.

    “Kami akan membalas,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. Dia mengatakan negara itu berduka atas “kehilangan tiga patriot Amerika yang hebat” dan berdoa untuk tiga orang yang terluka, yang “tampaknya dalam keadaan cukup baik.”

    Presiden mencatat kerja sama AS dengan pasukan Suriah. “Suriah, omong-omong, ikut berperang bersama kita,” kata Trump, menambahkan bahwa presiden baru Suriah “sangat terpukul oleh apa yang terjadi.”

    Beberapa menit setelah Trump berbicara kepada wartawan, ia mengulangi peringatannya tentang pembalasan dalam sebuah unggahan media sosial, menyebut insiden itu sebagai “serangan ISIS terhadap AS, dan Suriah.

    “Akan ada pembalasan yang sangat serius,” tulis Trump.

    ISIS belum secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengutuk serangan itu. Dia juga menyampaikan duka.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat AS, dan kami berharap para korban luka segera pulih,” tulis al-Shaibani di X.

    Banyak reruntuhan terkenal di kota itu, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, hancur ketika kelompok ISIS menguasai daerah tersebut satu dekade lalu.

    Seorang pejabat militer Suriah yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan bahwa tembakan dilepaskan “selama pertemuan antara perwira Suriah dan Amerika” di sebuah pangkalan Suriah di Palmyra. Seorang saksi, yang meminta namanya dirahasiakan, mengatakan dia mendengar tembakan berasal dari dalam pangkalan tersebut.

    Dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah, Anwar al-Baba, mengatakan telah ada “peringatan sebelumnya dari komando keamanan internal kepada pasukan sekutu di wilayah gurun tentang potensi penyusupan ISIS.

    “Pasukan koalisi internasional tidak mempertimbangkan peringatan Suriah tentang kemungkinan penyusupan ISIS,” katanya.

    SANA melaporkan bahwa helikopter telah mengevakuasi korban luka ke pangkalan Al-Tanf di Suriah selatan, tempat pasukan Amerika ditempatkan sebagai bagian dari koalisi global pimpinan Washington melawan kelompok ISIS.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

  • Dua Calon Ketua The Fed Pilihan Trump: Kevin Hassett dan Kevin Warsh

    Dua Calon Ketua The Fed Pilihan Trump: Kevin Hassett dan Kevin Warsh

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump membeberkan dua nama pilihan teratasnya untuk menjadi Ketua Federal Reserve (The Fed), seiring dengan proses pencarian pengganti Jerome Powell yang memasuki pekan-pekan terakhir.

    Kedua nama yang dikantongi Trump adalah Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett dan mantan Gubernur Federal Reserve The Fed Kevin Warsh.

    Mengutip Bloomberg pada Sabtu (13/12/2025), Trump mengungkapkan bahwa Kevin Warsh telah masuk dalam daftar kandidat teratas melawan Hassett, yang selama ini banyak dipandang sebagai kandidat terkuat untuk posisi tersebut.

    “Saya pikir dua Kevin itu hebat. Saya pikir, ada beberapa orang lain yang juga hebat,” tutur Trump dalam wawancara dengan Wall Street Journal pada Jumat (12/12/2025) waktu AS.

    Dalam pernyataan terbaru Trump, proses seleksi masih terbuka dan belum final. Padahal, sebelumnya dia sempat menyatakan telah memiliki gambaran jelas terkait sosok yang akan dicalonkan sebagai pimpinan bank sentral AS.

    Bahkan, pada Rabu kemarin Trump telah bertemu dengan Warsh. Dalam pertemuan itu, Warsh menyampaikan pandangannya agar biaya pinjaman berada di level yang lebih rendah. Sejalan dengan itu, Trump juga menegaskan pandangannya bahwa suku bunga seharusnya diturunkan secara agresif.

    Usai pertemuannya dengan Warsh, hingga saat ini masih belum ada kejelasan apakah Trump akan mewawancarai kandidat lain untuk posisi strategis tersebut atau tidak.

    Lebih jauh, Trump berharap Ketua The Fed berikutnya dapat berkonsultasi terkait kebijakan suku bunga. Harapannya ini dinilai berpotensi mengubah tradisi independensi bank sentral AS.

    “Saya merasa suara saya setidaknya harus didengar sebagai rekomendasi, mereka tidak harus mengikuti apa yang saya katakan,” ucap Trump.

    Adapun, pada masa jabatan keduanya ini Trump secara terang-terangan menyampaikan ketidakpuasan terhadap bank sentral di bawah kepemimpinan Jerome Powell. Menurutnya, The Fed belum cukup agresif menurunkan suku bunga dan dia menilai suku bunga idealnya berada di level 1% atau bahkan lebih rendah.

    Untuk diketahui, pada Rabu (10/12/2025) The Fed memangkas suku bunga acuan ke kisaran 3,5%—3,75%. Ini merupakan pemangkasan ketiga secara berturut-turut. Meski demikian, tiga pejabat bank sentral menyatakan dissenting opinion dan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) masih belum mencapai kesepakatan terkait arah kebijakan pemangkasan suku bunga selanjutnya.

    Di sisi lain, CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon menilai Hassett lebih berpeluang memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Namun, dia juga menyatakan sependapat dengan sejumlah pandangan Warsh terkait kebijakan The Fed.

    Bahkan, dalam acara tertutup JPMorgan bagi para CEO manajer investasi di New York, Dimon menyebut Warsh akan menjadi Ketua The Fed yang sangat baik.

  • PM Thailand Minta Trump Desak Kamboja Gencatan Senjata di Perbatasan

    PM Thailand Minta Trump Desak Kamboja Gencatan Senjata di Perbatasan

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam panggilan telepon bahwa Kamboja bertanggung jawab atas bentrokan perbatasan yang mematikan. Namun, Anutin tidak menyatakan bahwa Bangkok bersedia menghentikan tembakan.

    Dilansir AFP, Sabtu (13/12/2025), pertempuran antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara minggu ini telah menewaskan sedikitnya 20 orang dan menyebabkan sekitar setengah juta orang mengungsi di kedua sisi perbatasan yang disengketakan.

    Trump mengklaim keberhasilan atas gencatan senjata pada Juli lalu yang menghentikan kekerasan sebelumnya, mengatakan ia akan berbicara dengan para pemimpin kedua negara untuk “mengembalikan situasi ini ke jalur yang benar”.

    “Trump mengatakan dia menginginkan gencatan senjata,” kata Anutin Charnvirakul kepada wartawan setelah panggilan teleponnya dengan Trump.

    “Saya menjawab bahwa dia sebaiknya mengatakan itu kepada teman kita,” tambah Anutin, merujuk pada Kamboja.

    Masing-masing pihak saling menyalahkan karena kembali memicu konflik, yang berakar dari perselisihan panjang mengenai penetapan batas wilayah sepanjang 800 kilometer (500 mil) pada era kolonial.

    “Pihak yang melanggar perjanjian perlu memperbaiki (situasi)-bukan pihak yang dilanggar,” kata Anutin, menambahkan bahwa percakapan telepon dengan Trump berjalan dengan baik.

    Amerika Serikat, Tiongkok, dan Malaysia, sebagai ketua blok regional ASEAN, menengahi gencatan senjata pada bulan Juli setelah lima hari kekerasan awal.

    Pada bulan Oktober, Trump mendukung deklarasi bersama lanjutan antara Thailand dan Kamboja, menggembar-gemborkan kesepakatan perdagangan baru setelah mereka setuju untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Namun, Thailand menangguhkan perjanjian tersebut pada bulan berikutnya setelah tentara Thailand terluka akibat ranjau darat di perbatasan.

    Di Gedung Putih, pada Kamis (11/12), Trump kembali membual tentang telah menyelesaikan berbagai konflik, tetapi mengatakan bahwa untuk “Thailand dan Kamboja, saya rasa saya harus melakukan beberapa panggilan telepon… tetapi kita akan mengembalikannya ke jalur yang benar”.

    (rfs/rfs)

  • Trump Kecam Penembakan di Pantai Bondi Australia Tewaskan 11 Orang

    Plester di Tangan Trump Lagi-lagi Jadi Sorotan

    Jakarta

    Adanya plester luka di tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi menjadi sorotan. Gedung Putih buka suara dan memberikan penjelasan.

    Dilansir AFP, Jumat (12/12/2025), dalam beberapa hari terakhir tangan kanan Donald Trump tampak dipasangi plester luka saat dia menghadiri berbagai acara publik. Pemandangan ini memicu pertanyaan soal kondisi pemimpin AS itu

    Gedung Putih untuk memberikan penjelasan kepada publik. Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa banyaknya jabat tangan yang dilakukan oleh Trump telah membuat dia harus memakai plester luka pada bagian punggung tangan sebelah kanan.

    Foto-foto yang dijepret wartawan menunjukkan punggung tangan kanan Trump dipasangi beberapa plester sekaligus. Plester itu terlihat jelas saat Trump tampil dalam sejumlah acara penting beberapa waktu terakhir.

    Dalam penjelasannya pada Kamis (11/12), Leavitt mengulangi tanggapan yang pernah disampaikannya beberapa bulan lalu setelah sang Presiden yang berusia 79 tahun itu muncul ke publik dengan memar-memar di tangan kanannya, yang pada saat itu tampak ditutupi lapisan riasan tebal.

    “Mengenai perban (plester) di tangan, kami juga telah memberikan penjelasan untuk itu,” kata Leavitt kepada wartawan setempat.

    “Di masa lalu, presiden sungguh terus-menerus melakukan jabat tangan,” ucapnya.

    “Dia juga mengonsumsi aspirin setiap hari, yang juga telah disebutkan dalam pemeriksaan fisiknya di masa lalu, yang dapat menyebabkan memar yang Anda lihat,” tutur Leavitt dalam penjelasannya.

    Sebagai presiden dengan usia paling tua yang pernah terpilih di AS, Trump dengan gigih membela kesehatan pribadinya. Dia bahkan membandingkan kondisinya dengan pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden, yang dinilainya telah kehilangan kemampuan hingga tidak mampu memerintah pada akhir masa jabatannya.

    Trump memposting pesan panjang di platform media sosial Truth Social miliknya pada Selasa (9/12) malam, yang isinya membela kondisi kesehatannya. Dia menyebut investigasi oleh sejumlah media tentang kebugaran fisiknya setara dengan “pemberontakan, bahkan mungkin pengkhianatan”.

    Pada Oktober lalu, Trump menjalani serangkaian pemeriksaan medis, termasuk pemindaian MRI, dengan dokter kepresidenan melaporkan bahwa sang Presiden AS dalam kondisi kesehatan yang sangat baik.

    Tonton juga video “China-Jepang Memanas, AS Tegaskan Hubungan dengan Kedua Negara Baik”

    Halaman 2 dari 2

    (lir/rfs)