Tempat Fasum: Gedung DPR

  • Video: Demo Ricuh 29 Agustus Jakarta-Surabaya, Halte – Gedung Terbakar

    Video: Demo Ricuh 29 Agustus Jakarta-Surabaya, Halte – Gedung Terbakar

    Jakarta, CNBC Indonesia– Demonstrasi yang terjadi pada Jum’at 29 Agustus 2025 setelah kematian pengemudi ojek online Affan Kurniawan akibat dilindas Kendaraan taktis Brimob yang terjadi di Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia berakhir ricuh.

    Massa dari berbagai elemen masyarakat ini berkumpul di sejumlah titik. Di Jakarta, pendemo berkumpul di Mako Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya hingga depan gedung DPR RI.

    Demontrasi massa di Jakarta yang terjadi hingga malam hari ini menyebabkan sejumlah fasilitas umum terbakar termasuk 7 halter Transjakarta

    Di Bandung, Massa berunjuk rasa di DPRD Provinsi Jawa Barat yang berujung pada terbakarnya sejumlah sepeda motor aparat hingga gedung aset MPR RI

    Sementara di Surabaya, sejumlah sepeda motor yang terpakir di Gedung Negara Grahadi Surabaya terbakar bahkan diinfokan kantor Mapolsek Tegalsari yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur dirusak sejumlah orang.

    Aksi Ribuan massa yang berakhir bentrok dengan aparat keamanan ini dimulai pada Kamis, 28 Agustus 2025 sebagai bentuk protes publik atas tunjangan fantastasi anggota DPR RI, termasuk tunjangan perumahan Rp 50 Juta per bulan.

  • Geram Halte TransJakarta & MRT Dibakar Saat Demo, Warganet: Itu dari Pajak

    Geram Halte TransJakarta & MRT Dibakar Saat Demo, Warganet: Itu dari Pajak

    Jakarta

    Aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta pada 29 Agustus 2025 meninggalkan luka bagi fasilitas publik. Sejumlah oknum melakukan tindakan merusak dan membakar tujuh halte TransJakarta serta satu stasiun MRT, memicu kemarahan warganet di media sosial.

    Berdasarkan laporan, tujuh halte TransJakarta yang menjadi sasaran perusakan adalah Halte Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Polda Metro Jaya, Senen Toyota Rangga, Sentral Senen, Senayan, dan Gerbang Pemuda.

    Selain itu, Stasiun MRT Istora Mandiri terpaksa ditutup sementara akibat aksi demonstrasi di sekitar Polda Metro Jaya. Tindakan vandalisme dan pembakaran ini tidak hanya mengganggu operasional transportasi umum, tetapi juga merugikan masyarakat luas yang mengandalkan layanan tersebut.

    Warganet di platform X ramai-ramai mengungkapkan kesedihan dan kekecewaan mereka. Banyak netizen mengingatkan fasilitas publik yang dibangun menggunakan dana pajak.

    “Kenapa halte TJ selalu jd korban si? Padahal kan itu pake pajak jg bangunannya yg banyak dipakai oleh rakyat bkn bapak/ibu dewan terhormat. Semoga teman-teman tdk mudah terprovokasi yaa, jaga diri kalian,” ujar @windaiswaraa.

    “fokus kita itu untuk menggulingkan DPR! membakar fasilitas umum sama saja kita menyia-nyiakan uang pajak yg sudah kita bayar! bakar gedung dpr juga sama aja karna nanti mereka benerin gedung pakai uang kita! KITA DEMO DENGAN DAMAI!,” ajak @xnghanpride.

    “sedih banget liat Halte TJ Senayan bank DKI dan MRT Senayan Mastercard. Kemarin sore sblm balik masih pamitan sama satpam MRT Senayan.. bapaknya blg hati2 mba, ku balas dgn bapak juga hati2…Tempat nunggu bus, tempat bengong, tempat sarapan, tempat nangis guee,” kata @meowchalattte.

    “ingat teman-teman, ini ulah oknum/provokator yang diselipin ke dalem demonstran. demonstran yang waras lebih milih ancurin gedung dpr atau bahkan rumah pejabat dpr daripada transum. ingat, pembakaran itu ulah oknum/provokator. they aim us, they scared of us,” kata @adamicmac.

    “Ingat, pembangunan dan pelayanan MRT dari pajak kita. Bagian dari sarana transportasi kita. Bagian dari fasilitas rumah kita. Kita pakai dan kita jaga,” ujar @hanaeka.

    “Bagian yang menyedihkan dari ini adalah rakyat pengguna transum kesulitan akses untuk kerja, sementara dewan pulang plesiran dari LN naik mobil mewah dan bersantai di rumah yang tetap kinclong aman sentosa. Provokator aksi ini jelas berpihak pada siapa,” tutur @mrskudou.

    (afr/afr)

  • Kemenkes Siagakan Public Safety Center 119-RS Rujukan untuk Korban Aksi Demo

    Kemenkes Siagakan Public Safety Center 119-RS Rujukan untuk Korban Aksi Demo

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan dukungan penuh untuk memastikan penanganan kesehatan bagi peserta maupun masyarakat terdampak aksi unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025). Pihaknya juga menyebut Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D), telah menurunkan puluhan tenaga kesehatan, ambulans, dan pos siaga di sejumlah titik demo Jakarta.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan total ada 21 unit ambulans advance, satu pos kesehatan, dan satu tim reaksi cepat (TRC) yang disiagakan. Dukungan ini dilengkapi dengan 52 tenaga kesehatan yang bertugas langsung di lapangan.

    Adapun titik standby tersebar di lokasi-lokasi rawan kerumunan, mulai dari depan Hotel Arya Duta, kawasan Senen, Pasar Jaya, Manggala Wanabakti, hingga sekitar Gedung DPR/MPR, Slipi, Tugu Tani, SCBD, serta RSPAD Gatot Soebroto.

    Sejumlah puskesmas juga ikut dikerahkan, antara lain Puskesmas Cempaka Putih, Duren Sawit, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kramat Jati, Mampang Prapatan, Senen, serta RSUD Kemayoran.

    Selama aksi berlangsung, PK3D mencatat 61 orang telah mendapatkan penanganan medis, baik di lokasi maupun melalui rujukan ke rumah sakit.

    Dari jumlah tersebut, 10 orang di antaranya harus dirujuk atau mendatangi rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

    Kemenkes menegaskan langkah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi risiko kesehatan yang muncul saat aksi unjuk rasa, sekaligus memastikan akses layanan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.

    “Kemenkes menyiagakan public safety center (PSC) 119 dan RS rujukan di RS Fatmawati jika dibutuhkan,” pungkas Aji saat dihubungi detikcom Jumat (29/8/2025).

    (naf/kna)

  • MUI Ingatkan Anggota DPR Jangan Bikin Masyarakat Tersinggung

    MUI Ingatkan Anggota DPR Jangan Bikin Masyarakat Tersinggung

    JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan anggota DPR agar tak menyinggung masyarakat ketika berbicara atau menyampaikan pernyataan di depan publik.

    “Kepada para anggota DPR, MUI mengharapkan agar jangan sampai menimbulkan atau mengucapkan sesuatu hal yang menyinggung masyarakat,” kata Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Masduki Baidlowi dilansir ANTARA, Jumat, 29 Agustus.

    Ia menegaskan kondisi perekonomian masyarakat saat ini sedang sulit sehingga DPR selaku wakil rakyat semestinya bisa memahami dan melindungi seluruh warga negara Indonesia.

    “Masyarakat saat ini sangat menderita di bawah, secara ekonomi pekerjaan susah, semuanya susah, oleh karena itu, wakil rakyat sebagai lembaga yang mewakili masyarakat semestinya sangat memahami apa yang menjadi derita mereka,” ujar dia.

    Masduki juga menekankan agar para anggota DPR tidak menyampaikan ucapan-ucapan atau tindakan yang bisa membuat masyarakat tersinggung.

    Demonstrasi massa yang meluas di Indonesia yang menuntut anggota DPR untuk terus berbenah telah menimbulkan korban meninggal di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.

    Seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil rantis Polri, sedangkan pengemudi lainnya, Moh Umar Amarudin hingga saat ini masih dalam perawatan.

    Ketua DPR Puan Maharani menegaskan komitmen DPR untuk terus berbenah dalam mendengarkan aspirasi rakyat menyusul aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, beberapa hari terakhir.

    Ia menyampaikan permintaan maaf apabila masih terdapat kekurangan DPR dalam menjalankan tugas selaku wakil rakyat.

    “Atas nama seluruh anggota dan pimpinan DPR RI, kami meminta maaf apabila belum sepenuhnya dapat menjalankan tugas kami sebagai wakil rakyat, DPR RI akan terus berbenah dalam mendengar aspirasi rakyat,” katanya.

    Puan juga menegaskan komitmen DPR untuk terus membuka ruang komunikasi yang sehat dalam bergotong royong serta membangun bangsa dan negara.

  • Demonstrasi di Sejumlah Kota, Pertamina Klaim SPBU Tetap Beroperasi & Stok Aman

    Demonstrasi di Sejumlah Kota, Pertamina Klaim SPBU Tetap Beroperasi & Stok Aman

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi dan stok BBM di sejumlah wilayah tetap terjaga. Hal ini diumumkan menyusul aksi demonstrasi di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar sejak Jumat (29/8/2025).

    Corporate Communication Pertamina Patra Niaga Roberth Marcelino mengatakan, saat ini SPBU Pertamina di sejumlah kota beroperasi secara normal. Stok pun diklaim terkendali.

    “Semua SPBU di wilayah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dalam kondisi aman, fully operated dan melayani konsumen dan masyarakat dengan normal. Ketersediaan BBM juga dalam kondisi tersedia,” ucap Roberth kepada Bisnis, Sabtu (30/8/2025).

    Kendati, dia menyebut pada malam hari SPBU ditutup sementara. Ini dilakukan pertimbangan keamanan dan keselamatan.

    Sebab, SPBU adalah sarana dan prasarana umum dan penting bagi pelayanan masyarakat.

    “SPBU juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan pihak pengamanan dan memastikan sarana antisipasi seperti APAR dalam keadaan siap digunakan,” imbuh Roberth.

    Dia menambahkan bahwa jalur pengiriman BBM juga disesuaikan dengan kondisi agar tetap dapat mengirim energi ke SPBU untuk masyarakat.

    Seperti diketahui aksi demonstrasi massa berlangsung sejak Jumat. Demonstrasi bukan hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga di sejumlah daerah seperti Bandung, Solo, Makassar, hingga Surabaya. 

    Di Jakarta sendiri, aksi penyampaian pendapat alias demo berlangsung di sejumlah titik. Mulai dari Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, dan Gedung DPR/MPR. 

    Sedari Jumat pagi, massa demonstran, yang sebagian besar merupakan driver ojek online (ojol), memadati pintu gerbang Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.  

    Berdasarkan pantauan, driver ojol tersebut berunjuk rasa di sekitar 500 meter dari Mako Brimob untuk meminta keadilan atas kematian Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang meninggal dunia akibat dilindas rantis Brimob saat demo pada Kamis malam (28/8/2025).  

    Mereka meneriakkan kata-kata “pembunuh” sembari menunjuk-nunjuk ke arah Mako Brimob sambil mencoba bergerak mendekati markas tersebut. Di sana, puluhan personel TNI yang menggunakan topi baret ungu sudah bersiaga untuk menjaga agar suasana tetap kondusif. Aksi tersebut pun terus berlanjut hingga sore hari.

    Bersamaan dengan itu, BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) menyerbu Polda Metro Jaya. Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi merangsek masuk melalui gerbang Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman menuju arah Blok M.

    Mereka sempat berdialog dengan perwakilan kepolisian. Massa aksi meminta agar Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri untuk langsung menemui mereka. 

    “Kapolda mau turun ke sini atau kita yang jemput?” ujar orator saat berhadapan dengan perwakilan kepolisian.

    Tak jauh dari Polda Metro Jaya, demonstran yang memadati pintu utama DPR/MPR juga berhasil menerobos masuk. Pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi berhasil memotong sejumlah besi di gerbang utama sehingga memberikan ruang masuk badan mereka sekitar pukul 17.05 WIB. Satu per satu massa aksi pun memasuki Kompleks Parlemen.

    Bagaimana aksi demonstran di kota-kota lainnya?

    Bandung

    Sama halnya dengan Jakarta, massa melakukan aksi demo di sejumlah titik lokasi di Bandung. Seperti DPRD Jawa Barat, Mapolda, dan Jalan Soekarno-Hatta.  

    Aksi solidaritas mahasiswa dan ojek online di depan DPRD Jabar dan Markas Polda Jabar pun berlangsung ricuh. 

    Polisi yang berjaga di dalam area Gedung DPRD Jabar menembakkan gas air mata ke arah massa dan dilakukan berulang kali. Para peserta demo langsung berhamburan, saat gas air mata ditembakkan Polisi.  

    Sejak siang, meski diguyur hujan deras, massa tetap bertahan di depan Gedung DPRD, bahkan jumlahnya terus bertambah dan berusaha merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Jabar.

    Massa mahasiswa memblokade jalan dan langsung menyerbu gerbang utama pintu masuk Markas Mapolda Jabar sejak pukul 12.30. Peserta aksi terpantau mengenakan almamater Universitas Padjadjaran (Unpad) dan UIN Sunan Gunung Djati. Massa dari Ojol juga terpantau hadir secara langsung. 

    Solo

    Aksi demo driver ojek online atau ojol di depan Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C Pelopor kawasan Manahan Kota Solo terpantau mulai pada pukul 13.00 WIB dan kian memanas pada sore hari, Jumat (29/8/2025).

    Situasi memanas ini bermula ketika massa aksi sedang membakar sejumlah barang di Jl Adi Sucipto dan sejumlah oknum melemparkan botol air mineral ke arah polisi. Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dan Danrem 074/Surakarta Kolonel Inf Muhammad Arry Yudistira sempat turun untuk menenangkan massa karena aksi semakin masif.

    Meski demikian, ricuh menjadi-jadi saat polisi membalas lemparan botol dan barang-barang lain dari oknum massa yang semakin masif dengan melemparkan bom asap dan gas air mata. Bom asap dan gas air mata itu mengarah ke selter di mana massa yang berkumpul sudah mulai tenang.

  • Petugas PPSU Bersihkan Sisa Sampah Pascademo di Depan Gedung DPR

    Petugas PPSU Bersihkan Sisa Sampah Pascademo di Depan Gedung DPR

    Jakarta

    Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) terjun ke kawasan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Mereka mulai membersihkan sisa sampah pascademo di depan gedung DPR RI.

    Pantauan detikcom di lokasi pada Sabtu (30/8/2025) tampak sejumlah petugas PPSU membersihkan sisa-sisa aksi. Beberapa dari mereka menyapu jalan, ada juga yang mengangkut sampah.

    Sejumlah petugas PPSU bersihkan sampah sisa demo di depan Gedung DPR, Jakarta Selatan. (Foto: Brigitta Belia/detikcom)

    Kondisi di depan Gedung DPR ini memang terlihat banyak sampah berserakan seperti botol plastik dan sisa makanan. Bahkan, terlihat juga batu dan kayu bekas lemparan massa.

    Beberapa pembatas jalan atau separator yang sempat terguling juga dikembalikan ke posisinya semula.

    Petugas PPSU yang menggunakan seragam oranye itu tampak membawa sapu lidi, serokan, hingga karung. Sementara itu, mobil box juga tampak di lokasi untuk mengangkut sampah.

    Di tengah proses pembersihan, lalu lintas di sekitar kawasan DPR terpantau ramai lancar. Kendaraan yang melintas sudah bisa melalui jalur depan DPR setelah sempat ditutup saat kericuhan yang berlangsung semalam.

    Petugas mengecat ulang tembok bekas vandalisme. (Foto: Brigitta Belia/detikcom)

    (bel/eva)

  • KemenPPPA Pastikan Pemulihan Psikis 91 Anak yang Diamankan saat Demo di DPR

    KemenPPPA Pastikan Pemulihan Psikis 91 Anak yang Diamankan saat Demo di DPR

    Jakarta

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memastikan sebanyak 91 anak yang sempat diamankan dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), telah dipulangkan ke keluarga masing-masing.

    Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa anak-anak tersebut terlebih dahulu mendapat pendampingan dari UPT PPPA DKI Jakarta serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.

    “Anak-anak telah diberikan pendampingan psikologis awal. Petugas menggali informasi sejak mereka diamankan, sekaligus memberikan psikoedukasi, mulai dari cara menyampaikan aspirasi dengan benar, memahami penyebab dan dampak stres, hingga mengenalkan layanan pemulihan yang dapat diakses, seperti dinas PPPA maupun puskesmas,” kata Arifah di Jakarta, Jumat.

    Konseling dan Pemulihan

    Proses pemulihan dilakukan bersama Dinas PPAPP DKI Jakarta melalui delapan kelompok konseling. Tim yang terlibat meliputi konselor, pekerja sosial, serta paralegal.

    Menurut Arifah, pendekatan ini penting agar anak-anak memahami hak-haknya sekaligus mendapat dukungan psikologis sebelum kembali ke lingkungan keluarga.

    Berdasarkan data Dinas PPAPP DKI Jakarta, jumlah anak yang diamankan mencapai 91 orang, seluruhnya berusia di bawah 18 tahun.

    “Dari total 91 anak, 47 di antaranya berasal dari DKI Jakarta, 19 dari luar DKI, sementara 25 lainnya masih belum teridentifikasi. Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari Bogor, Tangerang, serta Bekasi. Semuanya sudah didata, diperiksa, dan dipulangkan ke keluarga masing-masing,” ujar Arifah, dikutip dari ANTARA.

    (naf/naf)

  • Gerakan Aksi Muncul Karena Rakyat Resah

    Gerakan Aksi Muncul Karena Rakyat Resah

    JAKARTA – Direktur Ekonomi Digital, Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai gerakan aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi dalam beberapa hari terakhir murni muncul karena rakyat resah, bukan karena adanya kepentingan asing.

    “Terkait dengan kepentingan asing, saya rasa tidak benar karena gerakan ini muncul akibat rakyat yang marah, resah, terhadap kondisi ekonomi mereka,” ujarnya kepada VOI, Jumat, 29 Agustus.

    Nailul bilang, masyarakat sulit mendapatkan pekerjaan dan pendapatan.

    Kemarahan rakyat, sambung dia, sudah memuncak, sehingga muncul aksi besar-besaran seperti saat ini.

    “Mereka semakin sulit mendapatkan pekerjaan, sulit mendapatkan pendapatan. Ketika sudah memuncak, maka terjadilah aksi seperti kemarin,” katanya.

    Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono mengeklaim telah mengetahui dalang di balik demonstrasi yang terjadi di gedung DPR beberapa hari ini.

    Dia menyebut, pihak dari luar menjadi dalang demo tersebut dan memiliki kaki tangan di Indonesia yang dikendalikannya.

    “(Dalangnya) dari luar. Dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam,” ujar Hendropriyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Agustus.

    “Dan saya sangat yakin bahwa kaki tangannya di dalam ini tidak ngerti bahwa dia dipakai. Tapi pada waktunya nanti harus dibuka,” sambungnya.

    Berdasarkan pengalamannya, Hendropriyono mengaku tahu ada pihak yang menunggangi demo untuk memprotes DPR di sekitaran Kompleks Parlemen, Jakarta. Suatu saat, kata dia, nama dalang tersebut akan diungkapnya ke publik.

    “Saya tidak lebih pintar. Tapi saya mengalami semua. Dan ini ada yang main gitu. Pada waktunya saya bisa sampaikan namanya yang main. Itu dari sana,” kata Hendropriyono.

    Meski begitu, Hendropriyono memberikan petunjuk bahwa tokoh tersebut bukan seorang negarawan atau non-state actor. Namun, sosok tersebut memiliki pengaruh besar terhadap pembuatan kebijakan di negara tempat mereka tinggal.

    Adapun tujuan tokoh tersebut, menurut Hendropriyono, adalah berniat menjajah dengan cara lain dan menyebabkan demokrasi semakin kacau.

    “Tujuannya kan sama saja. Dari dulu juga maunya menjajah. Tapi kan caranya lain. Dulu kan pakai peluru, pakai bom. Kalau kita masih diam saja ya habis kita,” ucap Hendropriyono.

    Seperti diketahui, ribuan massa yang berasal dari unsur mahasiswa, buruh, pelajar hingga pengemudi ojek online mengepung jalan di sekitar Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 25 Agustus, dan Kamis, 28 Agustus.

  • Suasana Kawasan DPR Usai Demo Ricuh: Tembok Dicoret-Pagar Rusak

    Suasana Kawasan DPR Usai Demo Ricuh: Tembok Dicoret-Pagar Rusak

    Jakarta

    Demonstrasi yang digelar di Gedung DPR/MPR RI hingga dini hari menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak. Tampak sejumlah coretan vandalisme hingga pagar rusak di sekitar DPR.

    Pantauan detikcom di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung DPR/MPR RI pada Sabtu (30/8/2025), sekitar pukul 09.40 WIB, massa aksi sudah tak tampak di lokasi, hanya ada beberapa petugas Babinsa yang masih berjaga.

    Sampah sisa demo semalam terlihat menumpuk dan berserakan. Sejumlah coretan vandalisme juga tampak di sepanjang jalan Gatot Subroto.

    Selain itu, tiang listrik di sekitar lokasi terlihat hangus terbakar hingga pagar DPR yang rusak. Jalan di depan Gedung DPR pun sudah bisa di lalui kendaraan.

    Suasana di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Sabtu (30/8) pagi. (Foto: Brigitta Belia/detikcom)

    Hingga pukul 10.03 WIB, petugas PPSU mulai datang ke lokasi untuk membersihkan sisa sampah yang ada. Forklift juga diturunkan untuk mengangkut barier yang ada di depan pagar DPR.

    (bel/eva)

  • 7 Gerbang Tol Dibakar Massa Demo, Begini Penampakannya Pagi Ini – Page 3

    7 Gerbang Tol Dibakar Massa Demo, Begini Penampakannya Pagi Ini – Page 3

    Aksi demo yang berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR Senayan terus berlanjut hingga Jumat (29/8/2025) malam. Menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas hingga terbakarnya pintu tol Pejompongan.

    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Widiyatmiko Nursejati menyampaikan, banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan selama aksi unjuk rasa berlangsung.

    Semisal Water Barrier, Median Concrete Barrier (MCB), CCTV jalan tol, serta terbakarnya Gerbang Tol (GT) Pejompongan yang tepat berada di seberang Gedung MPR/DPR.

    “Kebakaran ini terjadi pada pukul 21.14 WIB, namun Jasa Marga memastikan semua petugas di lokasi dalam kondisi baik dan selamat,” ujar Widiyatmiko, dikutip Sabtu (30/8/2025).

    “Jasa Marga amat menyesali segala tindakan pengrusakan yang terjadi selama aksi unjuk rasa. Jasa Marga juga meminta maaf atas ketidaknyamanan dan hambatan yang terjadi selama aksi unjuk rasa berlangsung,” ungkapnya.

    Hingga Jumat (29/8/2025) pukul 22.00 WIB, massa unjuk rasa masih memasuki area jalan tol sehingga pengalihan lalu lintas masih terus dilakukan.

    Atas diskresi Kepolisian, sejak pukul 17.13 WIB pengguna jalan dari arah Tol Jagorawi maupun Jakarta-Cikampek yang menuju ke Slipi dialihkan perjalananannya ke arah Tanjung Priok, atau diarahkan untuk menghindari ruas Tol Cawang–Tomang–Pluit untuk sementara.

    “Prioritas utama kami adalah menjaga keselamatan pengguna jalan. Oleh karena itu, atas diskresi Kepolisian, pengalihan arus lalu lintas di Jalan Tol Dalam Kota dilanjutkan hingga malam sampai situasi kembali kondusif,” tuturnya.