Tempat Fasum: Gedung DPR

  • Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP: Tinggal Tunggu Waktu

    Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP: Tinggal Tunggu Waktu

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengungkapkan rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya, pertemuan tersebut hanya tinggal menyesuaikan waktu dan tempat yang tepat.

    “Tentang kemungkinan pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi. Tinggal mencari waktu dan tempat yang cocok,” ujar Basarah di gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Basarah menjelaskan hubungan persahabatan yang terjalin baik antara Megawati dan Prabowo akan mempermudah rencana pertemuan tersebut.

    “Latar belakang hubungan persahabatan yang baik itu, menurut saya, tidak akan menjadi hambatan untuk pertemuan antara kedua tokoh bangsa yang bersahabat ini,” jelasnya.

    Selain hubungan personal, Basarah menambahkan Megawati dan Prabowo memiliki kepedulian yang sama terhadap berbagai isu strategis nasional maupun global. Isu-isu seperti geopolitik terkait perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, Laut China Selatan, hingga pemanasan global menjadi perhatian bersama kedua tokoh tersebut.

    “Dalam konteks kerja sama menjalankan ideologi Pancasila yang berintisarikan gotong royong, kemungkinan pertemuan Ibu Mega dan Pak Prabowo sangat relevan,” tambah Basarah.

    Sebelumnya, potongan video viral Ketua DPP PDIP Puan Maharani memperkuat kemungkinan pertemuan ini. Dalam video tersebut, Puan menyampaikan pesan Presiden Prabowo ingin bertemu langsung dengan Megawati.

    Video tersebut diambil saat perayaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/1/2025). Dalam video itu, Megawati terlihat didampingi anak-anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Setelah Megawati duduk, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sidarto Danusubroto, mendekat untuk menyampaikan pesan.

    Karena Megawati terlihat tidak mendengar dengan jelas, Puan mengulangi pernyataan Sidarto. Dari gerak bibir Puan, terlihat ia mengatakan, “Presiden Prabowo minta waktu ketemu. Minta ketemu. Sama mama”.

  • Evaluasi Makan Bergizi Gratis selama Sepekan, Wakil Ketua MPR: Wajar Jika Ada Masalah

    Evaluasi Makan Bergizi Gratis selama Sepekan, Wakil Ketua MPR: Wajar Jika Ada Masalah

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan selama seminggu di berbagai daerah di Indonesia. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini dinilai cukup baik meski masih terdapat beberapa kendala wajar mengingat program ini berskala nasional dengan mobilisasi besar-besaran manusia dan makanan.

    “Saya mengapresiasi proses MBG ini sudah berjalan satu minggu. Di beberapa tempat, program ini bisa dikatakan berjalan cukup baik. Memang ada satu-dua permasalahan, tetapi itu masih dalam tahap kewajaran, mengingat program nasional ini membutuhkan persiapan operasional yang besar,” ujar Eddy Soeparno di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Eddy menyampaikan program ini perlu penyempurnaan seiring waktu. Menurutnya, memberikan penilaian terhadap program MBG saat ini masih terlalu dini. Namun, ia mengungkapkan beberapa temuan di lapangan.

    “Yang pertama, antusiasme siswa sangat tinggi terhadap program ini. Mereka menantikannya karena kini mereka bisa makan bersama-sama. Sebelumnya, ada siswa yang makan, ada pula yang tidak,” ungkap Eddy.

    Kedua, Eddy menyoroti perlunya penyesuaian menu makanan agar tetap bergizi tetapi tidak asing bagi para siswa. Ketiga, ia menambahkan partisipasi masyarakat dalam program ini sangat besar, baik secara finansial maupun dalam mendirikan dapur-dapur MBG.

    “Beberapa pihak yang memiliki kemampuan ekonomi lebih bahkan menyatakan ingin menambah anggaran, seperti menambahkan lauk pauk. Contohnya, dari anggaran Rp 10.000, ada tambahan Rp 3.000 hingga Rp 5.000, sehingga menu makanan menjadi lebih lengkap,” jelasnya.

    Eddy juga menegaskan jiwa sosial dan filantropi masyarakat Indonesia sangat tinggi. Hal ini menjadi peluang untuk membuka lebih banyak partisipasi masyarakat dalam program makan bergizi gratis.

    “Ke depannya, saya tidak heran jika muncul dapur-dapur umum yang bekerja sama langsung dengan unsur masyarakat,” pungkasnya.

  • Gerindra Beri Sinyal Pertemuan Prabowo dan Megawati Sebelum Kongres PDIP 2025

    Gerindra Beri Sinyal Pertemuan Prabowo dan Megawati Sebelum Kongres PDIP 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, mengisyaratkan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kemungkinan besar akan berlangsung sebelum Kongres VI PDIP pada April 2025. Bahkan, Prabowo dikabarkan akan diundang untuk menghadiri kongres tersebut.

    “Jadi mungkin, jika komunikasi intens dilakukan, pertemuan bisa terjadi sebelum atau sesudah Kongres PDIP,” ujar Dasco di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Meski demikian, Dasco menjelaskan bahwa waktu pasti pertemuan Prabowo dan Megawati bergantung pada komunikasi yang sedang dibangun antara PDIP dan Gerindra. Kedua partai telah mengutus perwakilan masing-masing untuk membahas pertemuan ini.

    “Ya, kita belum tahu, tergantung komunikasi yang dilakukan teman-teman,” tambah Dasco.

    Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyebut bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya, hal ini hanya tinggal menunggu waktu dan tempat yang tepat.

    “Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Ibu Megawati adalah hal yang sangat mungkin. Tinggal mencari waktu dan tempat yang sesuai,” ujar Basarah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Basarah juga menegaskan bahwa hubungan persahabatan yang baik antara Megawati dan Prabowo menjadi faktor pendukung utama terwujudnya rencana pertemuan tersebut.

    “Latar belakang hubungan persahabatan yang baik itu, menurut saya, tidak akan menjadi hambatan untuk pertemuan kedua tokoh bangsa ini,” tandas Basarah.

    Selain itu, Basarah mengungkapkan bahwa Megawati dan Prabowo memiliki kepedulian yang sama terhadap isu-isu strategis, termasuk geopolitik, perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Laut China Selatan, Timur Tengah, serta isu pemanasan global.

    “Dalam konteks kerja sama untuk menjalankan ideologi Pancasila yang berbasis gotong royong, pertemuan Pak Prabowo dan Ibu Megawati menjadi sangat memungkinkan,” pungkasnya.

  • Gerindra Beri Sinyal Pertemuan Prabowo dan Megawati Sebelum Kongres PDIP 2025

    Terima Kunjungan Raffi Ahmad, Dasco: Silaturahmi Biasa dan Tak Terkait Mobil RI 36

    Yustinus Patris Paat 
    Key: Raffi Ahmad, Mobil RI 36, Sufmi Dasco Ahmad
    Sum: 

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menerima kunjungan utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025). Dasco menegaskan, kunjungan tersebut hanya silaturahmi biasa dan tak terkait dengan mobil dinas Raffi Ahmad, RI 36 yang viral dan menjadi sorotan publik belakangan ini.

    Raffi diketahui tiba di kompleks parlemen sekitar pukul 13.30 WIB dan tidak memberikan keterangan kepada pers. “Tadi silaturahmi biasa saja, enggak ada yang dibahas,” ujar Dasco di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan.

    Dasco mengatakan, pertemuannya dengan Raffi berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu, Raffi Ahmad berkunjung ke pimpinan DPR dan MPR lain.

    Saat ditanya mengenai viral mobil RI 36 milik Raffi, Dasco enggan berkomentar. “Saya engak mau komentar soal itu. Itu kan bukan kewenangan saya,” tegas Dasco.

    Nama Raffi Ahmad tengah menjadi sorotan publik belakangan ini. Alasannya, mobil dinas Raffi Ahmad berpelat RI 36 viral di media sosial karena menerobos jalanan dan dikawal petugas patroli dan pengawalan (patwal).

    Dalam keterangannya, Raffi Ahmad menjelaskan pada saat kejadian dirinya tidak berada di dalam mobil tersebut karena kendaraan tesebut sedang dalam perjalanan menjemputnya. Mobil dinas itu sebelumnya mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan. Namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil. Pada saat itu mobil RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” sebut Raffi.

    Raffi Ahmad lalu menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya setelah melakukan klarifikasi kepada seluruh jajaran tim patwal yang mengawal dirinya.

    Kronologi kejadian yang sebenarnya di depan rangkaian, terdapat taksi Alphard berwarna hitam. Di depan taksi tersebut ada truk berhenti sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut.

    Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen.

    Petugas patwal Raffi Ahmad yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan “Sudah, maju pak,” dengan gestur yang terlihat di video.

  • MK Hapus Presidential Threshold 20%, DPR Ancang-ancang Omnibus Law Politik

    MK Hapus Presidential Threshold 20%, DPR Ancang-ancang Omnibus Law Politik

    Bisnis.com, JAKARTA — Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) berpotensi memuluskan jalan bagi sebagain pihak yang ingin mengubah sistem pemilu. Golkar dan Gerindra mulai mendorong wacana tentang ‘penguatan demokrasi’ pasca putusan melalui amandemen UU Pemilu. 

    Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung, misalnya, secara eksplisit menuturkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) putusan perkara No.62/PUU-XXII/2024 itu sejalan dengan momentum untuk perbaikan sistem politik dan demokrasi Indonesia. 

    Dia turut menyinggung pernyataan Presiden Prabowo Subianto di HUT ke-60 Partai Golkar, mengenai wacana Pilkada melalui DPRD. Prabowo memang sedang mendorong supaya pilkada langsung diganti dengan sistem representasi melalui parlemen. Hanya saja, wacana itu menuai polemik karena akan ‘merampas’ hak masyarakat untuk memilih pemimpinnya secara langsung. 

    Kendati demikian, Doli menyampaikan bahwa permohonan uji materi terhadap pasal 222 UU Pemilu yang sudah dilakukan lebih dari 30 kali itu bukanlah jawaban untuk seluruh permasalahan mengenai Pemilu di Indonesia. 

    “Presidential threshold cuma salah satu isu dari sekian banyak isu yang menjadi bagian pembahasan penyempurnaan sistem Pemilu kita. Dan setiap isu bukanlah berdiri sendiri. Setiap isu saling terkait satu sama lain,” tuturnya belum lama ini. 

    Senada dengan Golkar, Ketua Fraksi Gerindra DPR, Budisatrio Djiwandono, menyatakan pihaknya memandang putusan Mahakamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) minimal 20% merupakan langkah penting dalam penguatan demokrasi di Indonesia.

    Keponakan Prabowo ini menambahkan bahwa Fraksi Gerindra akan menjadikan putusan MK sebagai acuan penting dalam pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu di DPR.

    “Kami menghormati dan siap mematuhi keputusan MK. Segera setelah ini kami akan mempelajari lebih detail putusan tersebut sebelum kami jadikan acuan dalam pembahasan revisi UU Pemilu,” ucap Budisatrio dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1/2025).

    Budi juga menegaskan, Gerindra berpegang teguh pada prinsip-prinsip demokrasi sehingga partainya memastikan akan menjunjung putusan MK sebagai bagian dari amanat demokrasi. Menurutnya, Gerindra sepenuhnya sadar bahwa putusan MK bersifat mengikat dan bagian dari pilar demokrasi yang harus dijaga.

    “Masih ada sejumlah tahapan yang harus dilewati sebelum putusan ini diresmikan sebagai produk revisi UU. Maka dari itu, Fraksi Gerindra akan terus mengawal prosesnya, agar penerapan putusan bisa berjalan efektif dan selaras dengan amanat dalam putusan MK,” ujar Budi.

    Masuk Omnibus Law Politik?

    Adapun Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut akan mengkaji putusan MK soal penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) minimal 20%.

    Kendati demikian, dia belum bisa memastikan secara pasti apakah memang betul putusan itu bisa dimasukkan dalam revisi UU Pemilu atau bahkan penyusunan Omnibus Law tentang politik.

    “Saya belum tahu. Bahwa itu kemudian akan dimasukkan dalam revisi undang-undang atau kemudian ada undang-undang yang diomnibuskan itu nanti belum kita putuskan,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/1/2025).

    Dilanjutkan Dasco, putusan MK pada 2 Januari 2025 kemarin nantinya pasti akan disikapi lebih lanjut oleh DPR dengan melakukan kajian-kajian. Ketua Harian Gerindra ini turut mengemukakan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat. Oleh sebab itu, putusannya wajib untuk ditaati

    Menurut dia, dengan adanya putusan itu maka diketahui MK membuka ruang untuk pencalonan presiden dan wakil presiden, tetapi juga ada keinginan agar jangan sampai calonnya terlalu banyak ataupun sedikit.

    “Sehingga kita akan coba kaji dengan teman-teman di parlemen untuk mengupas dan juga kemudian membahas bagaimana sih itu yang namanya rekayasa konstitusi yang diputuskan oleh MK itu akan dijalankan oleh DPR, supaya kemudian tidak menyalahi lagi aturan yang ada,” pungkasnya.

    Menteri Sudah Berembuk

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa para menteri dan perwakilan partai-partai politik sudah berkoordinasi untuk menindaklanjuti putusan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) terkait presidential threshold (PT).

    “Memang belum ada rapat koordinasi secara langsung untuk membahas masalah (putusan MK) ini, tapi konsultasi antar para menteri juga dengan parpol-parpol itu sudah terjadi untuk membahas implikasi dari putusan MK yang merupakan pasal 222 UU No. 7 Tahun 2017 itu,” kata Yusril.

    Yusril menyebutkan setelah adanya putusan terbaru MK, pasal 222 UU no. 7 tahun 2017 yang mengatur ketentuan presidential threshold artinya sudah tidak relevan dan dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sehingga dibutuhkan pengaturan baru.

    Maka dari itu pemerintah harus berkoordinasi dengan pihak yang paling terdampak yaitu partai-partai politik agar pengaturan baru terkait pemilihan umum (pemilu) bisa diajukan dengan lebih tepat kepada DPR untuk membuat regulasi baru sejalan dengan putusan MK.

    Lebih lanjut, Yusril menyebutkan bahwa pengaturan baru yang akan diajukan nantinya berdasarkan lima panduan rekayasa konstitusional yang telah dikeluarkan lembaga yudikatif tersebut.

    Salah satu rekomendasi rekayasa konstitusional tersebut ialah terkait pengaturan pencalonan dari setiap partai politik yang harus proposional. Yusril mencontohkan misalnya ada 30 partai politik yang akan menjadi peserta pemilu, artinya ada kemungkinan 30 calon presiden bisa diajukan dalam pemilu terkait. Namun tentu hal itu tidak akan efektif sehingga mekanisme koalisi seharusnya diperbolehkan.

    “Tapi kalau bergabung jangan sampai 29 (partai) mencalonkan satu orang, lalu yang satu partai mencalonkan, akhirnya cuma jadi dua lagi (capresnya). Jadi bagaimana mekanismenya? In between, antara terlalu banyak atau terlalu sedikit, nah itu yang mesti dikompromikan,” katanya.

    Maka dari itu koordinasi dengan partai politik dibutuhkan sehingga pemerintah bisa menyusun rancangan kebijakan yang tepat untuk menjaga berlangsungnya proses demokrasi setelah putusan baru MK tersebut.

    Rancangan itu tentu akan disampaikan Pemerintah ke DPR agar bisa memastikan pemilu selanjutnya berjalan dengan lancar, meski begitu Yusril mengatakan rancangan itu masih belum akan disampaikan dalam waktu dekat mengingat pemilu terdekat akan berlangsung 5 tahun lagi yaitu 2029.

    “Satu sikap nanti dibawa ke DPR karena memang memerlukan pembentukan peraturan perundang-undangan yang baru,”tutupnya.

  • Fakta Penyelenggaraan Haji 2025: Biaya, Kuota, hingga Aturan Terbaru

    Fakta Penyelenggaraan Haji 2025: Biaya, Kuota, hingga Aturan Terbaru

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bersama DPR telah menyepakati besaran biaya haji atau biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,4 juta. Angka tersebut turun Rp4 juta jika dibandingkan dengan 2024 yang sebesar Rp93,4 juta.

    Adapun, keptusan biaya haji tersebut diambil dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (6/1/2025)

    Dengan penurunan BPIH tersebut, maka biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau Biaya Perjalanan Ibadah haji (Bipih) pun beriringan turun. Semula, pada 2024 jemaah harus membayar sekitar Rp56 juta, tetapi tahun ini dikenakan sebesar Rp55,4 juta.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut tak hanya Bipih yang mengalami penurunan, nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah pun kian turun jika dibandingkan dengan tahun lalu.

    “Bipih yang dibayar jemaah, rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62% dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38% atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat,” katanya di Jakarta, Senin (6/1/2024).

    Imam Besar Masjid Istiqlal ini berpendapat penurunan BPIH 2025 sejalan dengan obsesi Presiden RI Prabowo Subianto yang berharap calon jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan harga semurah mungkin.

    “Pada kesempatan lain, BPKH juga mendapat kesempatan yang baik karena nilai manfaat yang bisa diberikan kepada calon jemaah haji kita tidak sebesar tahun lalu. Artinya ada penghematan,” sambung Nasaruddin.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersyukur lantaran tahun ini biaya haji turun meskipun menurutnya nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami kenaikan. Ketua Harian Gerindra ini menyebut secara rata-rata, dengan adanya penurunan ini tentu patut diapresiasi.

    “Jadi biasanya kalau tiap tahun naik, tahun ini turun. Walaupun nilai tukar rupiah terhadap dolar kita sama-sama tahu ada kenaikan-kenaikan pembiayaan. Tetapi pada tahun ini, Alhamdulillah biaya penyelenggaraan haji turun Rp4 juta,” katanya di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).

    Kendati demikian, rapat Panja Haji 2025 yang berlangsung sejak 2 Januari 2025 dan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid ini tak hanya membicarakan soal biaya haji turun saja, tetapi juga membahas soal kuota jemaah haji hingga aturan-aturan barunya.

    Berikut fakta-fakta terkait penyelenggaraan Haji 2025:

    1. Biaya Haji 2025 turun

    Pada 2025, pemerintah dan DPR RI telah menyepakati besaran biaya haji atau biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,4 juta. Angka tersebut turun sebesar Rp4 juta dari 2024 lalu.

    Sementara itu, biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau Biaya Perjalanan Ibadah haji (Bipih) pun ikut turun pula. Dulunya, pada 2024 jemaah harus membayar sekitar Rp56 juta, tetapi tahun ini dikenakan sebesar Rp55,4 juta.

    2024

    2025

    BPIH

    Rp93.410.286

    Rp89.410.258,79

    Bipih 

    Rp56.046.172,60

    Rp55.431.750,78

    Nilai Manfaat

    Rp37.364.114,40

    Rp55.431.750,78

    2. Kuota Haji 2025

    Indonesia pada 2025 mendapatkan 221.000 kuota. Jumlah ini terdiri atas 201.063 jemaah reguler murni, 1.572 petugas haji daerah, dan 685 adalah pembimbing KBIHU. Sementara itu, 17.680 lainnya adalah jemaah haji khusus.

    Kendati demikian, Ketua Komisi VII DPR RI Marwan Dasopang mendesak Kementerian Agama untuk segera melobi pemerintah Arab Saudi guna penambahan kuota haji 2025. Dia berharap tambahan kuota haji ini dapat mencapai antara 5.000 hingga 10.000 jemaah.

    Menurut dia, saat ini terdapat sekitar lima juta jemaah yang masih menunggu giliran untuk berangkat haji dan mereka membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk melaksanakan ibadah haji.

    “Banyak jemaah yang was-was tidak dapat melakukan ibadah haji karena umur sudah tua dan sakit, tetapi di sisi lain, daftar tunggu untuk berangkat haji masih lama,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (12/1/2025).

    3. Pesan Presiden RI Prabowo Subianto

    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto berpesan agar dalam penyelenggaraan haji 2025 tidak boleh hanya ada satu vendo, supaya nantinya ada perbandingan, persaingan, dan perlombaan kualitas untuk jemaah haji.

    “Termasuk juga kenapa kemarin ya negara harus berkorban bahwa kali ini angkutan tidak dimonopoli oleh maskapai yang dipunyai negara. Karena kita harus melakukan satu persaingan untuk kebaikan jemaah,” tuturnya di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).

    Kemudian, Dasco menyebut Prabowo juga sudah meminta khusus kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi penyelenggaraan haji 2025. 

    4. Aturan terbaru Haji 2025

    Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief menyebut adanya aturan baru berkenaan visa haji 2025, yaitu jemaah sudah harus menyelesaikan proses pembuatan hingga penerbitan visa dalam kurun waktu sebulan sebelum keberangkatan. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang masih memperbolehkan pembuatan visa pada 2-3 hari sebelum keberangkatan haji.

    Tak hanya itu, Hilman juga menyebut ada peraturan baru yang dikenakan pada petugas haji 2025. Dulu, pihaknya masih bisa merekrut banyak orang, sedangkan tahun ini belum tentu lantaran harus lewat syarikah atau perusahaan yang mendapatkan izin operasional di Mina dan Arafah atas mandat dari badan pelayanan haji di Makkah (muassasah).

    Aturan baru terakhir, lanjutnya, dikabarkan akan ada pembatasan usia jemaah haji 2025. Sementara, saat ini jemaah haji berusia 90 tahun ke atas tak lagi diperkenankan berangkat oleh pemerintah Arab Saudi. Namun, hingga kini pihak Kementerian Agama mengaku masih belum menerima surat resmi dari Arab Saudi.

  • Lebanon Akhiri Kebuntuan Presidensial Selama Bertahun-tahun di Bawah Tekanan AS dan Saudi – Halaman all

    Lebanon Akhiri Kebuntuan Presidensial Selama Bertahun-tahun di Bawah Tekanan AS dan Saudi – Halaman all

    Lebanon Akhiri Kebuntuan Presidensial Selama Bertahun-tahun di Bawah Tekanan AS dan Saudi

    TRIBUNNEWS.COM-Joseph Aoun, mantan komandan Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), terpilih sebagai presiden Republik Lebanon dalam sidang parlemen pada tanggal 9 Januari. Pemilihan ini menyusul kebuntuan politik selama dua setengah tahun dan kekosongan presiden. 

    Mantan panglima angkatan darat Joseph Aoun berjanji dalam pidato pelantikannya bahwa Lebanon sedang memasuki ‘fase baru dalam sejarahnya’.

    Dalam putaran kedua pemungutan suara setelah putaran pertama yang gagal, Aoun memperoleh 99 suara – mengamankan lebih dari 86 suara yang dibutuhkan untuk memastikan kemenangan. 

    Sembilan anggota parlemen memberikan suara kosong, sementara 14 lainnya memberikan nama yang berbeda. Sebanyak lima surat suara dinyatakan tidak sah. 

    “Para wakil rakyat yang terhormat telah memberikan penghormatan kepada saya dengan memilih saya sebagai presiden,” kata presiden baru tersebut dalam pidato pelantikannya di gedung DPR sesaat setelah pemungutan suara.  

    “Kinerja politik di Lebanon harus berubah,” tegasnya. “Janji saya kepada rakyat Lebanon, di mana pun mereka berada, dan agar seluruh dunia mendengarnya, adalah bahwa hari ini, babak baru dalam sejarah Lebanon telah dimulai, dan saya akan menjadi pelayan pertama yang melestarikan piagam dan dokumen kesepakatan nasional, dan saya akan menjalankan semua kewenangan presiden Republik sebagai penengah yang adil antara lembaga-lembaga.”

    Aoun menekankan bahwa negara Lebanon memiliki hak untuk memaksakan otoritasnya di seluruh wilayah Lebanon dan bahwa ia akan bekerja untuk “meneguhkan hak negara untuk memonopoli kepemilikan senjata” di seluruh negeri. 

    “Kami akan berinvestasi pada militer untuk mengendalikan dan mengamankan perbatasan di selatan dan menandainya di timur dan utara, serta memerangi terorisme, menerapkan resolusi internasional, dan mencegah serangan Israel terhadap Lebanon,” lanjut Aoun, seraya menambahkan bahwa ia akan berupaya membangun strategi pertahanan yang komprehensif di tingkat diplomatik, ekonomi, dan militer yang akan memungkinkan negara Lebanon untuk menyingkirkan pendudukan Israel dan mencegah agresinya.” 

    Ia juga berjanji untuk “memulihkan” semua yang hancur akibat perang Israel di Lebanon di Bekaa, Lebanon selatan, dan pinggiran selatan Beirut. 

    Dengan Aoun sebagai presiden, posisi panglima angkatan darat kini kosong. Berdasarkan undang-undang, kepala staf angkatan darat Lebanon akan mengisinya hingga ada kandidat yang terpilih. 

    Presiden baru, yang merupakan sahabat dekat Kedutaan Besar AS, telah menjadi pemain utama dalam pemilihan presiden selama lebih dari dua tahun meskipun mendapat tentangan dari beberapa kekuatan politik. 

    Ia telah menikmati dukungan signifikan dari AS dan Arab Saudi dan merupakan pilihan utama Washington untuk jabatan presiden Lebanon.

    Pada bulan Oktober, surat kabar Al-Akhbar melaporkan bahwa AS berharap dapat menggunakan jabatan presiden Aoun untuk melawan Hizbullah di Lebanon. 

    Kelompok perlawanan Lebanon baru-baru ini memberi isyarat bahwa mereka tidak menentang pencalonan Aoun meskipun tetap berpegang pada pencalonan pilihannya, Suleiman Frangieh, hingga ia mengundurkan diri dari pencalonan pada Rabu malam. 

    Perwakilan Hizbullah memberikan suara untuk Aoun pada hari Kamis di putaran kedua setelah memberikan suara kosong di putaran pertama. 

    Anggota parlemen Mohammad Raad dari blok parlemen Hezbollah mengatakan: “Dengan menunda pemungutan suara untuk presiden, kami ingin mengirimkan pesan bahwa kami adalah pelindung konsensus nasional di negara ini.” 

    Menurut jurnalis Lebanon Radwan Mortada, Hizbullah telah memperoleh jaminan dari Aoun dan para pemain internasional yang “memaksakan” dia menjadi presiden (merujuk pada AS dan Arab Saudi) terkait rekonstruksi, strategi pertahanan, dan isu-isu lainnya.

    Pemilu ini berlangsung dua minggu sebelum berakhirnya periode gencatan senjata 60 hari di mana Hizbullah seharusnya menarik senjatanya ke utara Sungai Litani di bawah arahan tentara Lebanon.

    Israel, yang seharusnya menarik pasukannya dari Lebanon selatan dalam jangka waktu 60 hari, telah memberi sinyal akan memperpanjang masa tinggal tentaranya di negara itu. 

    Hizbullah baru-baru ini mengatakan beberapa kali bahwa sekarang adalah kesempatan bagi tentara dan negara Lebanon untuk membuktikan kemampuannya melindungi Lebanon dari serangan dan pelanggaran Israel. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Demokrat Akui Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Masih Perlu Diperbaiki

    Demokrat Akui Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Masih Perlu Diperbaiki

    Demokrat Akui Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Masih Perlu Diperbaiki
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai
    Demokrat
    sekaligus Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR Herman Khaeron mengakui bahwa
    program makan bergizi gratis
    masih perlu diperbaiki setelah diluncurkan pada pekan ini.
    Hanya saja, Herman mengingatkan bahwa program
    makan bergizi gratis
    ini memberikan banyak dampak yang luar biasa.
    “Tentu pasti dalam pelaksanaan awal di tanggal 6 (Januari) kemarin, ada hal-hal yang tentu harus terus diperbaiki ke depan. Namun, tentu kita melihat esensinya bahwa program ini akan memberikan dampak yang luar biasa dalam berbagai sisi,” ujar Herman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
    Herman mengatakan, tujuan utama dari makan bergizi gratis adalah untuk meningkatkan gizi dan nutrisi anak-anak.
    Dengan gizi yang cukup, menurut dia, diharapkan para anak-anak ini akan menjadi sumber daya manusia yang mampu meneruskan generasi transformasi menuju Indonesia Emas 2045.
    Kemudian, Herman menyinggung bahwa program ini mulai meningkatkan ekonomi wilayah masing-masing daerah.
    “Ekonomi daerah akan meningkat karena ada banyak pesanan ataupun ada banyak kebutuhan akan komoditas-komoditas lokal yang dihasilkan di wilayahnya masing-masing ini, yang tentu akan menjadi pembangkit ekonomi baru. Dan makan bergizi gratis memang belum semasif yang kita harapkan, karena memang dari sisi anggaran kan baru Rp 71 triliun ya tersedianya,” katanya.
    Sementara itu, terkait masih banyaknya ketidaksempurnaan dari program makan bergizi gratis, Herman menyebut bahwa kondisi itu merupakan hal yang biasa terjadi di awal pelaksanaannya.
    Menurut dia, ketika sebuah program dilakukan secara masif dalam wilayah yang besar, pasti masih ada hal-hal yang tidak sesuai harapan.
    Pasalnya, di beberapa daerah, ada anak-anak yang tidak mendapatkan susu hingga makanannya sudah asem.
    “Tetapi saya kira ini adalah proses ya. Proses kepada tahap dan ya mungkin butuh sedikit waktu untuk sampai kepada semua bisa jalan,” ujar Herman.
    “Karena ini adalah program negara, sehingga kalau dari sisi anggarannya belum mencukupi, ayo kita duduk kembali, nyisir kembali dari mana anggaran yang bisa kemudian mencukupi terhadap kebutuhan idealnya anggaran untuk makan bergizi gratis,” katanya lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Catat! Visa Haji 2025 Tak Bisa Dibuat 2-3 Hari Sebelum Keberangkatan

    Catat! Visa Haji 2025 Tak Bisa Dibuat 2-3 Hari Sebelum Keberangkatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Hilman Latief mengungkapkan adanya aturan baru berkenaan visa jemaah Haji 2025 atau 1446H. 

    Adapun, aturan terbaru yang dimaksudnya adalah untuk Haji 2025, yaitu jemaah sudah harus menyelesaikan proses pembuatan hingga penerbitan visa sebulan sebelum keberangkatan. 

    Hal itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang masih memperbolehkan pembuatan visa pada 2-3 hari sebelum keberangkatan haji.

    “Jadi perlu kami sampaikan saat ini proses pembuatan visa sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kalau dulu kita masih bisa meng-arrange visa bahkan 2-3 hari sebelum berangkat. Kalau ini sekarang sudah harus advance semua dokumen, sudah harus selesai sebulan sebelumnya,” ujarnya saat RDP dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR, Jakarta Pusat dikutip, Kamis (9/1/2025).

    Dia mengatakan bakal melakukan proses visa jemaah haji mulai 19 Februari 2025 dan hendak dirampungkan hingga tahap penerbitan visa pada 18 April 2025 mendatang.

    Sebagai informasi, Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI telah menyepakati biaya haji atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446H/2025M turun Rp4 juta jika dibandingkan dengan 2024.

    Kemenag dan Komisi VIII menyepakati besaran BPIH untuk setiap jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp89,5 juta dengan asumsi kurs Rp16.000 per US$ dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67.

    BPIH terdiri atas dua komponen. Pertama, komponen yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau disebut Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Kedua, komponen nilai manfaat yang bersumbar dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji.

    “Bipih yang dibayar jemaah, rata-rata sebesar Rp55,4 juta atau 62% dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38% atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (6/1/2025).

  • Komisi X DPR Jadwalkan Rapat Bersama PSSI pada 21 Januari Usai STY Diganti Patrick Kluivert

    Komisi X DPR Jadwalkan Rapat Bersama PSSI pada 21 Januari Usai STY Diganti Patrick Kluivert

    Komisi X DPR Jadwalkan Rapat Bersama PSSI pada 21 Januari Usai STY Diganti Patrick Kluivert
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua Komisi X
    DPR
    Lalu Hadrian Irfani mengatakan, pihaknya akan rapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (
    Menpora
    ) Dito Ariotedjo dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (
    PSSI
    ) terkait pergantian pelatih Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia dari
    Shin Tae-yong
    (
    STY
    ) menjadi
    Patrick Kluivert
    .
    Hadrian mengatakan, rapat dengan PSSI itu sementara dijadwalkan digelar pada 21 Januari 2025 atau ketika DPR sudah tidak memasuki masa reses.
    “Kami rencanakan, Insya Allah tanggal 21 Januari, setelah ya mungkin sore. Kita menyesuaikan dengan jadwal waktunya Pak Menpora,” ujar Hadrian di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
    Hadrian menjelaskan bahwa rapat tersebut akan membahas banyak hal bersama PSSI dan Menpora. Misalnya, ada dua warga negara asing yang akan segera dinaturalisasi.
    “Apakah itu nanti akan masuk ke dalam timnas senior atau timnas U-20 itu kita belum tahu,” katanya.
    Kemudian, Hadrian menyebut bahwa
    Komisi X DPR
    akan bertanya tentang rencana strategis PSSI ke depan.
    Sebab, dalam waktu dekat, Timnas Indonesia akan melawan Australia. Padahal, pelatih Timnas Indonesia baru saja ditunjuk.
    “Bukannya kami DPR mau ikut campur, enggak. Tapi, masyarakat ini kan mengadu ke kami. Mengadu ke anggota-anggota Komisi X dalam hal ini. Bahkan, di anggota komisi yang lain sehingga kami juga sering komunikasi,” ujar Hadrian.
    “Artinya, masyarakat kita ini butuh penjelasan dari PSSI. Kenapa STY yang memang menjadi dambaan sebenarnya bagi masyarakat kita, yang mampu mengolah timnas kita ini sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa hari ini, yang disegani oleh negara lain,” katanya lagi.
    Sementara itu, Hadrian menyebut bahwa isu mafia bola juga akan ditanyakan kepada PSSI dalam rapat tersebut.
    Sebab, banyak masyarakat yang curiga dengan keberadaan mafia bola di tubuh PSSI buntut pemecatan STY.
    “Ya karena itu merupakan keresahan dari masyarakat kita, tentu kita minta penjelasan. Mafia bola, kemudian
    track record
    pelatih,” ujar Hadrian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.