Tempat Fasum: GBK

  • 16 halte Transjakarta alami kerusakan dan vandalisme pascademo

    16 halte Transjakarta alami kerusakan dan vandalisme pascademo

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengatakan terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8).

    “Terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

    Dia merinci 16 halte tersebut, yakni Halte Bendungan Hilir, Halte Kwitang, Halte Kampung Melayu, Halte Kramat Sentiong, Halte Bidara Cina, Halte Cililitan, Halte Semanggi, Halte Petamburan, dan Halte Widya Candra Telkomsel.

    Lalu, Halte Jatinegara, Halte Kejaksaan Agung, Halte Matraman Baru, Halte Pemuda Pramuka, Halte Masjid Agung, Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1, dan Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1.

    Selain itu, Transjakarta juga mencatat enam halte yang dibakar oknum tak bertanggung jawab saat aksi unjuk rasa di Jakarta.

    Keenam halte itu, yakni Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan Bank DKI, Halte Gerbang Pemuda, dan Halte Bundaran Senayan.

    Dengan demikian, seluruh informasi layanan Transjakarta akan diperbaharui di aplikasi TJ: Transjakarta dan sosial media Transjakarta.

    Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga fasilitas publik sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan oleh banyak orang.

    Sementara itu, Transjakarta melaporkan saat ini Koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu dan Mikrotrans sudah kembali beroperasi pascademonstrasi yang terjadi pada Jumat (29/8).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan! Megapolitan 29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demo di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) menuai cerita bagi Naya (19), mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta.
    Naya mengatakan dirinya terpaksa melarikan diri dari titik demo di Polda Metro Jaya. Ia kemudian mengendarai motor yang diparkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menuju Halte Atletik di Jalan Asia Afrika.
    Saat ditemui
    Kompas.com
    , bagian kulit di bawah mata Naya tampak diolesi pasta gigi untuk meredakan rasa perih akibat gas air mata yang ditembakkan polisi guna membubarkan massa.
    “Kita lagi cari teman kita, kita enggak tahu harus ke mana. Ini hujan gede jadi kita ke sini aja. Nunggu teman-teman yang lain,” ujarnya saat ditemui di Halte Atletik, Jumat.
    Sementara itu, mahasiswa lainnya, Rafa (19), yang berada di lokasi yang sama dengan Naya mengaku melihat polisi dengan kendaraan taktis dan motor berpatroli di sekitar Senayan Park (SPARK) sambil menembakkan gas air mata.
    “Mereka (polisi) masih ngejar gitu (pakai mobil sama motor). Kita terpencar padahal tadinya kita duduk barengan. Karena panik ya,” ucapnya.
    Naya dan Rafa yang berasal dari kampus yang sama ini mengaku sempat panik. Namun, keduanya menegaskan tidak kapok untuk kembali ikut dalam demo untuk menuntut sebuah keadilan.
    “Enggak (kapok) sih sebelum keadilan ditegakkan gitu, belum ada apa-apanya ini,” jelasnya.
    Pantauan
    Kompas.com
     sekitar pukul 19.30 WIB, polisi dengan kendaraan taktis dan motor terlihat menembakkan gas air mata di Jalan Gerbang Pemuda, atau sekitaran Senayan Park (SPARK).
    Massa aksi pun berhamburan dari arah Jalan Gatot Subroto menuju SPARK, lalu terus berlarian ke Jalan Asia Afrika hingga sekitar Hotel Fairmont.
    Dalam situasi itu, terlihat seorang pengemudi ojek
    online
    memberikan tumpangan kepada massa aksi yang lari akibat dihalau polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Bisnis.com, JAKARTA – Massa aksi yang berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025) malam, terpantau dipukul mundur setelah aparat kepolisian menembakkan water cannon dan gas air mata. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut turut memecah konsentrasi demonstran.

    Pantauan Bisnis di lokasi pukul 19.20 WIB, sebagian besar massa mundur dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Gatot Subroto.

    Dalam proses itu sempat terjadi insiden pelemparan batu dari dalam kompleks Polda Metro Jaya ke arah kerumunan yang memicu emosi aparat TNI AD.

    Massa juga sempat melakukan pelemparan ke gerbang Polda serta merusak pos polisi di Jalan Gatot Subroto.

    Situasi semakin memanas ketika aparat melepaskan tembakan gas air mata dari arah Semanggi, sementara dari arah sebaliknya massa dikepung aparat berseragam hitam. Sebelumnya, dua mobil berisi aparat dari arah FX Sudirman memasuki area Polda Metro Jaya, membuat massa panik dan berlarian ke arah Bundaran Senayan.

    Dalam kepanikan itu, para demonstran menyebut kepada Bisnis bahwa mereka merasa terkepung.

    Sebagian massa melarikan diri melalui kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sementara lainnya berteduh di halte-halte di sepanjang Jalan Sudirman.

    Saat ini, Jalan Jenderal Sudirman tampak lengang, hanya menyisakan lalu lintas kendaraan bermotor dengan arus menuju Sudirman dari Bundaran Senayan yang ditutup aparat.

  • Titik Unit Ambulans di Sejumlah Lokasi Demo Jakarta 29 Agustus 2025

    Titik Unit Ambulans di Sejumlah Lokasi Demo Jakarta 29 Agustus 2025

    Jakarta

    Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta menyiagakan sejumlah unit ambulans di berbagai titik aksi unjuk rasa di Jakarta pada Jumat, 29 Agustus 2025. Sebanyak enam lokasi tersebar dari kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Gatot Subroto (Gatsu).

    Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan darurat dapat diberikan secara cepat jika terjadi situasi gawat darurat di lapangan.

    “PK3D melaksanakan dukungan kesehatan dengan melakukan standby medis dalam kegiatan ini sebagai bentuk kesigapan PK3D dalam penanganan kegawatdaruratan medis dan evakuasi medis dalam berbagai kegiatan,” tulis akun resmi PK3D DKI Jakarta, Jumat (29/8/2025).

    Lokasi Standby Ambulans di Sekitar Monas dan DPR

    PK3D menempatkan unit ambulans di kawasan Monas, termasuk Patung Kuda, Gambir, Sarinah, Harmoni, dan Kwitang. Titik ini dipilih karena menjadi salah satu pusat berkumpulnya massa aksi yang berpotensi menimbulkan kepadatan dan memerlukan layanan darurat dengan cepat.

    Sementara itu, di sekitar Gedung DPR MPR, ambulans disiagakan di sejumlah titik antara lain GBK Pintu 10, depan DPR MPR, Palmerah Pejompongan, Kolong Slipi, Gedung BPK, hingga Tomang. Penempatan di area ini bertujuan memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di kawasan sekitar pusat pemerintahan.

    Tambahan Titik Layanan Darurat di Tugu Tani-Gatsu

    PK3D mengimbau masyarakat untuk menghubungi layanan darurat melalui 112 atau 119 jika menemukan situasi gawat darurat selama aksi berlangsung. Petugas kesehatan akan bergerak cepat untuk memberikan penanganan sesuai prosedur.

    1. Sekitar Monas: Patung Kuda, Gambir, Sarinah, Harmoni, Kwitang
    2. Sekitar Gedung DPR MPR : GBK Pintu 10, Depan DPR MPR, Palmerah Pejompongan, Kolong Slipi, Gedung BPK, Tomang.
    3. Tugu Tani
    4. Salemba
    5. Gatot Subroto
    6. Arah Cempaka Putih

    Lebih lanjut, PK3D menyampaikan bahwa apabila terdapat kegawatdaruratan, maka diimbau untuk secepatnya hubungi 112/119 agar dapat segera ditangani. “Tetap utamakan aman diri dan lingkungan, semoga unjuk rasa hari ini aman dan kondusif, salam sehat!” tulisnya.

    (wia/imk)

  • Massa Kembali Maju, Bentrokan Polisi vs Demonstran Pecah di Depan GBK Arena
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Massa Kembali Maju, Bentrokan Polisi vs Demonstran Pecah di Depan GBK Arena Megapolitan 28 Agustus 2025

    Massa Kembali Maju, Bentrokan Polisi vs Demonstran Pecah di Depan GBK Arena
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Bentrokan antara massa aksi dan polisi pecah di depan GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Bentrokan terjadi setelah massa yang sebelumnya dipukul mundur dari Jalan Gerbang Pemuda hingga Jalan Pintu Satu Senayan kembali menyerbu.
    Massa berlari ke arah polisi sambil membawa bambu dan melempar batu. Beberapa aparat yang tak berseragam membalas dengan melempar batu ke arah massa.
    Pasukan baris depan polisi kemudian membentuk barikade menggunakan tameng.
    Mereka beberapa kali memancing massa untuk maju dengan mengetuk-ngetuk baton secara bersamaan.
    Sementara itu, massa aksi menembakkan kembang api dan melempar petasan ke arah aparat, menimbulkan suara ledakan yang keras.
    Bentrokan berlangsung sekitar pukul 17.25 WIB dan terus berlanjut selama kurang lebih 20 menit.
    Kedua belah pihak saling memprovokasi, melempar batu, dan bambu. Massa juga beberapa kali melontarkan molotov serta membakar pos jaga milik GBK.
    Polisi dan massa bergerak maju-mundur, saling menyerang satu sama lain.
    Beberapa aparat tak berseragam terlihat menargetkan massa yang berada di barisan depan untuk ditangkap saat mereka mendekat ke barikade polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mitos atau Fakta, Bisakah Pasta Gigi Menangkal Paparan Gas Air Mata?

    Mitos atau Fakta, Bisakah Pasta Gigi Menangkal Paparan Gas Air Mata?

    Jakarta

    Aksi unjuk rasa kembali digelar di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, pada Kamis (28/8 2025). Setelah massa buruh membubarkan diri, sekelompok mahasiswa datang dengan sejumlah atribut dan menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja anggota legislatif.

    Selain menyoroti kinerja DPR yang dinilai kurang memuaskan, mahasiswa juga memprotes pemberian tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan bagi anggota dewan.

    Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, situasi mulai memanas. Massa mahasiswa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, memaksa mahasiswa mundur hingga ke kawasan Jalan Gerbang Pemuda, depan Stadion Gelora Bung Karno.

    “Tadi demo soal tunjangan DPR, cuma sudah mulai rusuh,” ujar seorang mahasiswa yang tampak bergerak menjauh saat kericuhan pecah.

    Dalam sejumlah video live streaming di media sosial, beberapa orang yang turun di aksi demo menggunakan pasta gigi di area wajah sebagai penangkal efek pedih.

    Betulan Ngaruh?

    Hal ini sudah pernah dijelaskan praktisi kesehatan dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB. Faktanya, pasta gigi tidak memiliki khasiat untuk mencegah efek gas air mata.

    “Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata,” jelas Wisnu beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, gas air mata menimbulkan gejala berupa mata perih, keluarnya air mata berlebihan, hingga rasa terbakar di saluran pernapasan. Gejala ini tidak bisa ditangkal hanya dengan mengoleskan pasta gigi.

    Hal senada disampaikan Fu’umori, anggota kepolisian yang pernah bertugas saat kerusuhan di depan Bawaslu 2019 lalu. Ia mengungkapkan fungsi pasta gigi bukan untuk menghalau gas air mata, melainkan sekadar merangsang keluarnya air mata.

    “Jadi, odol itu biar keluar saja air matanya, bukan biar nggak kena gasnya. Kena gas mah tetap,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, gas air mata mengandung partikel mirip bubuk merica yang menimbulkan rasa pedih di mata. Saat terkena, refleks alami tubuh adalah mengeluarkan air mata untuk membersihkan zat tersebut.

    “Makanya jangan dikucek, biarin saja biar nangis. Kalau dikasih air malah makin jadi (perihnya). Diemin saja,” demikian lanjut Fu’umori.

    Sementara peneliti, dosen, sekaligus pakar Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., menyebut penggunaan pasta gigi yang sering dipakai mahasiswa saat aksi di jalan sebagai penangkal efek gas air mata, dikarenakan terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi.

    Gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain. Emulsi pada pasta gigi adalah berupa gel dan emulsi pada gas air mata adalah berupa air.

    “Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif,” papar Dra Ani menyoroti penggunaan yang kurang efektif.

    Alih-alih memakai pasta gigi, Dra Ani menyarankan untuk menggunakan larutan air garam yang disemprotkan di sekitar area yang terkena paparan gas air mata.

    Perlu diingat, tidak ada cara mengurangi efek gas air mata yang lebih efektif selain dengan menghindari paparannya. Jika berada di dalam ruangan, sebisa mungkin segera keluar untuk mendapatkan udara.

    Apabila berada di luar ruangan, segera menjauh dari titik pelepasan gas air mata. Carilah lokasi juga yang lebih tinggi karena uap atau asap gas air mata dapat menyebar.

    Simak Video “Video: Temuan Baru, Pasta Gigi dari Keratin Rambut”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Massa Kembali Maju, Bentrokan Polisi vs Demonstran Pecah di Depan GBK Arena
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Update Demo 28 Agustus Sore Ini: Depan DPR Kosong, Massa Terpecah ke GBK dan Pejompongan Megapolitan 28 Agustus 2025

    Update Demo 28 Agustus Sore Ini: Depan DPR Kosong, Massa Terpecah ke GBK dan Pejompongan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/8/2025), berujung ricuh dan meluas ke sejumlah titik di kawasan Senayan.
    Aparat kepolisian menembakkan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa yang bertahan.
    Kericuhan pecah sekitar pukul 15.10 WIB. Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa yang sejak siang berorasi mulai melemparkan batu, botol, hingga bambu runcing ke arah barikade polisi.
    Beberapa petasan juga dinyalakan dan dilemparkan ke kerumunan aparat, memicu suara ledakan yang membuat suasana semakin tegang.
    Polisi kemudian mengerahkan mobil water cannon untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi langsung ke arah barisan mahasiswa.
    Situasi di depan gedung DPR RI sudah tampak sepi pukul 17.45 WIB, setelah massa terpecah ke kawasan Pejompongan dan sekitar Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
    Sebaliknya, kelompok demonstran membalas dengan melemparkan batu, benda keras, hingga kembang api ke arah aparat.
    Di tengah kerumunan, terlihat pula sejumlah massa yang masih mengenakan seragam sekolah.
    Bau gas air mata bercampur asap kembang api membuat suasana semakin kacau dan menyulitkan warga yang melintas.
    Polisi menggunakan pengeras suara untuk meminta warga menjauh.
    “Warga yang menonton, segera menjauh! Jangan dekati area kerusuhan!” teriak aparat dari barisan depan.
    Kerusuhan ini berdampak pada layanan transportasi. Jalur kereta rel listrik (KRL) di sekitar Stasiun Palmerah lumpuh dan tidak dapat dilalui.
    Namun, aparat sudah menutup akses di sejumlah titik, termasuk Flyover Ladokgi. Kendaraan taktis, termasuk mobil water cannon dan pengendali gas air mata, disiagakan di sekitar kawasan tersebut.
    Dari mobil komando, aparat berulang kali menginstruksikan anggotanya untuk mendorong massa agar bubar.
    “Anggota maju! Anggota maju! Ingat formasi, ingat formasi!” terdengar suara dari pengeras suara.
    Bentrokan kembali terjadi di Jalan Asia Afrika, tepatnya di depan Pintu 1 GBK, sekitar pukul 16.40 WIB.
    Menurut kesaksian seorang pengemudi ojek online, massa membakar tumpukan sampah dan melemparkan molotov ke arah polisi.
    “Ada kayaknya pelajar gitu, dia masih megang bambu gitu di depan. Tiba-tiba dari belakang ada yang lempar itu (molotov),” ujar pengemudi ojol tersebut.
    Sekitar pukul 17.05 WIB, massa akhirnya membubarkan diri setelah dipukul mundur hingga mendekati tikungan Jalan Pintu Satu Senayan.
    Hingga menjelang petang, kepulan asap sisa gas air mata masih terasa pekat di sekitar lokasi.
    Beberapa peserta aksi, termasuk perempuan, mendapat perawatan medis akibat terpapar gas air mata.
    Situasi lalu lintas di kawasan Senayan, terutama di Jalan Gerbang Pemuda hingga Asia Afrika, sempat lumpuh total.
    Aparat gabungan masih berjaga di sejumlah titik untuk mengantisipasi konsentrasi massa kembali.
    (Reporter: Lidia Pratama Febrian, Ridho Danu Prasetyo | Editor: Tim Redaksi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Kembali Maju, Bentrokan Polisi vs Demonstran Pecah di Depan GBK Arena
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Massa Demo 28 Agustus Bakar Pos Jaga Depan Pintu 12 GBK Megapolitan 28 Agustus 2025

    Massa Demo 28 Agustus Bakar Pos Jaga Depan Pintu 12 GBK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah massa demo membakar salah satu pos jaga Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, tepatnya di seberang pintu 12 GBK, Kamis (28/8/2025) sore.
    Setelah membakar, massa menyeret pos jaga itu ke tengah jalan lalu menambahkan berbagai material, mulai dari
    banner
    hingga tempat sampah dari halte untuk menjaga bara api tetap menyala.
    Selain itu, mereka berulang kali maju dan mundur di depan barisan polisi yang berjaga di pertigaan jalan.
    “Jaga fokusnya teman-teman, musuh kita di depan!” seru massa aksi.
    Kemudian massa demo melemparkan flare ke arah polisi. Tak berselang lama, polisi melempar balik flare ke arah massa yang melempar.
    Massa sempat menepi saat sebuah ambulans melintas dari arah Jalan Gelora.
    Namun, mereka kemudian berteriak meminta ambulans tersebut berputar balik karena jalan sudah tertutup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerusuhan di Demo 28 Agustus: Massa Lempar Molotov, Polisi Gunakan Gas Air Mata
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Kerusuhan di Demo 28 Agustus: Massa Lempar Molotov, Polisi Gunakan Gas Air Mata Megapolitan 28 Agustus 2025

    Kerusuhan di Demo 28 Agustus: Massa Lempar Molotov, Polisi Gunakan Gas Air Mata
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian kembali terjadi di Jalan Asia Afrika, tepat di depan Pintu 1 Gelora Bung Karno, Kamis (28/8/2025).
    Insiden dipicu ketika massa yang menuntut bertahan di tengah jalan menyalakan tumpukan sampah, memaksa polisi bergerak untuk membubarkan mereka.
    Seorang pengemudi ojek online di sekitar lokasi menjelaskan, sejumlah orang yang tidak dikenal menantang polisi dengan bambu, sebelum akhirnya molotov dilemparkan ke arah barisan aparat sekitar pukul 16.40 WIB.
    “Ada yang seperti pelajar memegang bambu di depan, tiba-tiba dari belakang dilempar molotov,” kata pengemudi tersebut.
    Sekitar pukul 17.05 WIB, massa perlahan membubarkan diri setelah mundur dari Jalan Asia Afrika hingga mendekati tikungan menuju Jalan Pintu Satu Senayan.
    Asap sisa gas air mata masih pekat menyelimuti lokasi.
    Beberapa peserta aksi, termasuk perempuan, harus menerima perawatan medis di trotoar karena terpapar gas air mata.
    Sebelumnya diberitakan, demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/8/2025), berujung ricuh pada sore hari.
    Aparat kepolisian terpaksa menembakkan water cannon untuk mendorong mundur massa yang bertahan di depan pagar utama Gedung DPR.
    Pantauan Kompas.com, kericuhan pecah sekitar pukul 15.10 WIB. Massa mahasiswa yang sejak siang berorasi mulai melemparkan batu, botol, hingga bambu runcing ke arah barikade polisi.
    Sejumlah petasan juga dinyalakan masa dan dilemparkan ke kerumunan aparat kepolisian menimbulkan suara ledakan yang membuat suasana semakin tegang.
    Aparat yang berjaga di balik kawat berduri kemudian mengerahkan mobil water cannon untuk mengurai massa.
    Semburan air bertekanan tinggi diarahkan langsung ke barisan mahasiswa yang berdiri di depan pintu gerbang DPR.
    (Reporter: Ridho Danu Prasetyo | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerusuhan di Demo 28 Agustus: Massa Lempar Molotov, Polisi Gunakan Gas Air Mata
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Massa Demo 28 Agustus Lemparkan Molotov ke Polisi di Jalan Asia Afrika Megapolitan 28 Agustus 2025

    Massa Demo 28 Agustus Lemparkan Molotov ke Polisi di Jalan Asia Afrika
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Bentrokan antara massa demo dan aparat kepolisian masih berlanjut hingga Jalan Asia Afrika, tepatnya di depan Pintu 1 Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Seorang pengemudi ojek
    online
    yang berada di sekitar lokasi mengatakan, bentrokan bermula ketika massa memaksa bertahan dan membakar tumpukan sampah di tengah jalan. Polisi kemudian maju berbaris untuk membubarkan mereka.
    Namun, sejumlah orang tak dikenal mencoba menantang para polisi dengan mengayunkan bambu. Kemudian, sejumlah molotov dilemparkan ke arah barisan polisi sekitar pukul 16.40 WIB.
    “Ada kayaknya pelajar gitu, dia masih megang bambu gitu di depan. Tiba-tiba dari belakang ada yang lempar itu (molotov),” ucap pengemudi ojol yang menyaksikan kejadian.
    Saat ini sekitar pukul 17.05 WIB, massa akhirnya membubarkan diri setelah dipukul mundur dari Jalan Asia Afrika hingga mendekati tikungan menuju Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat.
    Pantauan
    Kompas.com
    , asap sisa-sisa gas air mata masih terasa sangat pekat.
    Sejumlah peserta aksi yang terdiri dari perempuan terlihat mendapat perawatan medis di trotoar akibat terpapar gas air mata.
    Sebelumnya diberitakan, demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/8/2025), berujung ricuh pada sore hari.
    Aparat kepolisian terpaksa menembakkan
    water cannon
    untuk mendorong mundur massa yang bertahan di depan pagar utama Gedung DPR.
    Pantauan
    Kompas.com
    , kericuhan pecah sekitar pukul 15.10 WIB. Massa mahasiswa yang sejak siang berorasi mulai melemparkan batu, botol, hingga bambu runcing ke arah barikade polisi.
    Sejumlah petasan juga dinyalakan masa dan dilemparkan ke kerumunan aparat kepolisian menimbulkan suara ledakan yang membuat suasana semakin tegang.
    Aparat yang berjaga di balik kawat berduri kemudian mengerahkan mobil
    water

    cannon
    untuk mengurai massa.
    Semburan air bertekanan tinggi diarahkan langsung ke barisan mahasiswa yang berdiri di depan pintu gerbang DPR.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.