Tempat Fasum: Disneyland

  • Ide RK Jadikan Kepulauan Seribu Mirip Maldives, Pramono: Jangan Buat Warga Tak Nyaman di Rumah Sendiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 November 2024

    Ide RK Jadikan Kepulauan Seribu Mirip Maldives, Pramono: Jangan Buat Warga Tak Nyaman di Rumah Sendiri Megapolitan 8 November 2024

    Ide RK Jadikan Kepulauan Seribu Mirip Maldives, Pramono: Jangan Buat Warga Tak Nyaman di Rumah Sendiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Calon gubernur Jakarta nomot urut 3 Pramono Anung mengingatkan pembangunan pariwisata di Kepulauan Seribu jangan sampai membuat warga lokal tidak nyaman.
    Politisi PDI-P itu menyebut pembangunan pariwisata di Kepulauan Seribu mesti berkaitan dengan nilai-nilai lokal yang dijunjung masyarakat setempat.
    “Jangan hanya membuat sesuatu yang hanya membuat warga di Kepulauan Seribu malah tidak berasa menjadi tuan rumah bagi dirinya sendiri,” kata Pramono Anung di Pulau Tidung, Jumat (8/11/2024).
    Ucapan Pramono Anung itu merespons rencana Ridwan Kamil menjadikan Kepulauan Seribu tempat wisata kelas dunia ala Maldives dan Dubai. 
    Mantan sekretaris kabinet itu menyebut rencana pembangunan di Jakarta harus melibatkan masyarakat lokal itu sendiri.
    “Hanya memang, bagi saya pribadi apa pun yang akan dilakukan di Pulau Seribu ini harus melibatkan warga yang ada di Pulau Seribu,” tambah Pramono.
    Terkait dengan rencana RK menjadikan Kepulauan Seribu menjadi daerah kawasan khusus, Pramono Anung menyebut sejak lama kepulauan itu telah berstatus kawasan khusus.
    Bahkan, daerah itu telah menjadi tempat proyek strategis nasional (PSN) oleh pemerintahan Joko Widodo. Rencana itu bukan hal baru, kata Pramono Anung.
    Diberitakan sebelumnya, calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil ingin mengubah mengubah Kepulauan Seribu menjadi destinasi wisata kelas dunia yang menyerupai Maldives dan Dubai.
    Menurutnya, rencana ini dapat menahan arus uang keluar dari warga Jakarta yang kerap berlibur ke luar negeri.
    “Nah wisata internasional potensinya cuma satu (yaitu) di Jakarta Utara, namanya Kepulauan Seribu. Jadi Kepulauan Seribu nanti ada dua, satu ala-ala Maldives, satu ala-ala Dubai,” ujar Ridwan Kamil dalam acara dialog bertajuk Mencari Pemimpin Baru Jakarta yang dikutip dari akun Youtube Kadin Jakarta, Rabu (6/11/2024).
    Ridwan menjelaskan, Kepulauan Seribu akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus. Hal ini bertujuan agar proses perizinan dan perpajakan dapat memudahkan investasi di sektor pariwisata dengan standar internasional.
     
    Dengan level investasi yang tinggi, Ridwan berharap Kepulauan Seribu dapat memiliki fasilitas wisata yang setara dengan Universal Studio atau Disneyland.
    “Itu kalau terjadi tidak hanya menahan Rp150 triliun keluar Jakarta setahun, tetapi mengundang orang asing yang tadi cuma semalam, bisa bermalam-malam dan spending,” ujar Ridwan.
    Ridwan berharap dengan pengembangan ini, Jakarta dapat naik kelas dalam persaingan global. Tidak hanya sekadar menjadi kota besar, tetapi sebagai kota festival yang dipenuhi oleh kegiatan ekonomi kreatif dan hiburan yang berkelas dunia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono pertanyakan pembangunan Disneyland kepada Kang Emil

    Pramono pertanyakan pembangunan Disneyland kepada Kang Emil

    Sebenarnya akan di bangun di Cikarang atau di Pulau SeribuJakarta (ANTARA) – Calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024 nomor urut tiga Pramono Anung mempertanyakan pembangunan Disneyland kepada calon gubernur nomor urut satu Ridwan Kamil atau Kang Emil.

    “Sebenarnya akan di bangun di Cikarang atau di Pulau Seribu,” kata Pramono mempertanyakan  kepada calon nomor urut satu saat debat kedua Pilkada Jakarta di Beach City Internasional Stadium (BCIS) Kota Administrasi Jakarta Utara, Minggu malam.

    Baca juga: Soal sistem zonasi sekolah, Suswono: sudah tepat 

    Pramono mengatakan pada saat Kang Emil menjadi calon gubernur Jawa Barat pada 2018 silam berencana akan membangun Disneyland di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

    Namun lanjut Pramono, ketika menjadi calon gubernur Jakarta akan membangun Disneyland di Pulau Seribu. Untuk itu Pramono mempertanyakan komitmen Kang Emil sebagai pejabat publik.

    Pramono juga menyampaikan bahwa untuk hal yang berkaitan dengan imajinasi Kang Emil, ia tidak membantah sama sekali, karena memang sebagai pemimpin imajinasi sah-sah saja.

    Baca juga: Debat kedua Pilkada Jakarta diharapkan buka cakrawala visi-misi paslon

    “Tetapi karena ini bagian dari bagaimana publik mempercayai apa yang kita sampaikan di ruang publik itulah yang kenapa saya tanyakan dan saya tidak akan membantah satu kata pun yang dikatakan Kang Emil,” kata Pramono ketika menanggapi jawaban Kang Emil.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 di Beach City Internasional Stadium (BCIS) Kota Administrasi Jakarta Utara, Minggu malam.

    Tema yang diangkat dalam debat kedua, yakni “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”. Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.

    Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.

    Baca juga: Pangan murah bisa jadi strategi kendalikan inflasi

    Peserta debat tersebut adalah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Sebelumnya, debat pertama digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/10) malam dengan tema “Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”. Sedangkan debat tahap ketiga Pilkada Jakarta dijadwalkan kembali pada 17 November 2024.
     

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024