Tempat Fasum: Danau Toba

  • Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan – Page 3

    Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Surabaya – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi “Ketupat-2025” dalam Rangka Pengamanan Idulfitri 1446 H di Lapangan Upacara Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025). Usai apel, Mendagri menegaskan kepada awak media pentingnya peran kepala daerah dalam memastikan kelancaran arus mudik serta menjaga stabilitas harga pangan menjelang hari raya Idulfitri.

    Mendagri menjelaskan, sejak bulan lalu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menggelar rapat koordinasi secara daring dengan seluruh kepala daerah. Fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah memastikan arus mudik dan arus balik berjalan lancar dan aman. Kemendagri juga berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

    Menurut Mendagri, kelancaran arus mudik sangat bergantung pada kondisi infrastruktur jalan. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah segera memperbaiki jalan yang rusak guna menghindari perlambatan perjalanan.

    “Sehingga dari bulan lalu kami minta untuk semua diperbaiki, jalan-jalan berlubang, banjir, supaya tidak terjadi slow down atau melamban perjalanannya,” ujar Mendagri.

    Selain infrastruktur jalan, Mendagri juga menyoroti penataan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan di jalur utama mudik. Ia mengapresiasi langkah sejumlah kepala daerah yang telah mengambil kebijakan strategis dalam pengelolaan transportasi, seperti di Jawa Barat yang menata pangkalan delman selama puncak arus mudik dan balik.

    Mendagri juga mengingatkan pentingnya pengawasan di pelabuhan dan bandara, terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah. Ia menekankan agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan kapasitas yang dapat memicu kecelakaan.

    “Kita sudah meminta juga untuk masalah SOP-nya [untuk diterapkan dengan ketat], jangan sampai overload, terbalik nanti kapal seperti peristiwa [di] Danau Toba, kemudian [perlu] juga menyiapkan pelampung,” tegasnya.

     

    Di samping kelancaran mudik, Mendagri juga menekankan pentingnya stabilitas harga pangan. Ia menjelaskan, Kemendagri secara rutin mengadakan rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman serta mengendalikan laju inflasi.

    “Saat ini saya kira untuk masalah pangan cukup [terkendali]. Inflasi kita juga sangat rendah, harga makanan dan minuman relatif terkendali,” jelas Mendagri.

    Ia mengungkapkan, stok beras nasional dalam kondisi aman karena saat ini memasuki puncak panen yang berlangsung hingga April 2025. Ketersediaan jagung juga mencukupi, sehingga harga daging ayam dan telur tetap stabil. Meski demikian, Mendagri meminta kepala daerah tetap waspada dan aktif turun ke lapangan untuk mengecek langsung harga di pasar.

    “Ini adalah ujian pertama [bagi kepala daerah], jadi tolong berkenaan kepada kepala daerah, ujian pertama ini betul-betul kerja keras dengan semua pihak, agar daerah masing-masing terlaksana kegiatan liburan, Lebaran di tahun 2025 ini,” pungkasnya.

    Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat-2025 ini melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya. Operasi ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kelancaran selama periode mudik dan perayaan Idulfitri.

    Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, serta sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian/Lembaga dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jawa Timur.

     

    (*)

  • Mendagri Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Perhatikan Jalan Rusak yang Ganggu Pemudik 2025

    Mendagri Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Perhatikan Jalan Rusak yang Ganggu Pemudik 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Mendagri Tito Karnavian meminta agar seluruh kepala daerah memperhatikan titik jalan rusak yang berpotensi menghambat dan membahayakan pemudik. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat upacara Apel operasi Ketupat Semeru 2025 di lapangan Gedung Negara Grahadi, Kamis (20/03/2025).

    Dalam kesempatan itu, Tito menyampaikan ada 3 hal yang penting diperhatikan oleh pemda untuk kelancaran arus lalu lintas mudik 2025. Pertama,  kelancaran arus mudik bergantung pada kondisi jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

    Sehingga, ia meminta agar jalan berlubang segera diperbaiki agar tidak membahayakan pemudik. Lali, ia juga meminta agar pemerintah daerah mengantisipasi daerah rawan banjir agar tidak menghambat arus kendaraan. Sementara poin terakhir adalah keberadaan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan saat arus mudik. Ia menginstruksikan pemerintah daerah untuk mengatur lalu lintas di sekitar pasar dan menyiapkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan.

    “Jangan sampai pergerakan masyarakat terganggu atau terhambat karena kondisi jalan yang buruk dan adanya pasar tumpah,” kata Tito.

    Tito memberikan contoh kebijakan Pemda Jawa Tengah yang meniadakan pangkalan delman seminggu sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri dengan kompensasi. Hal ini diapresiasi lantaran bisa mengantisipasi kemacetan saat mudik.

    “Keputusan ini bertujuan untuk mengurangi potensi kemacetan di jalur-jalur utama. Pemerintah daerah juga akan memberikan kompensasi bagi para kusir delman yang terdampak agar kebijakan ini tidak merugikan mereka,” tuturnya.

    Tito juga menyoroti kesiapan pelabuhan dan bandara dalam waktu mudik mendatang. Ia mengingatkan agar tidak terjadi kelebihan kapasitas penumpang yang bisa membahayakan keselamatan pemudik. Ia pun berharap nantinya mudik 2025 bisa dilaksanakan dengan aman dan nyaman. “Kita belajar dari insiden Danau Toba, sehingga langkah antisipasi seperti penyediaan pelampung harus dilakukan untuk memastikan keamanan penumpang,” pungkasnya. (ang/kun)

  • Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan

    Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan

    Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (
    Mendagri
    ) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi “Ketupat-2025” dalam Rangka Pengamanan Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2025 di Lapangan Upacara Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025). 
    Kepada awak media usai acara, Tito menegaskan pentingnya peran
    kepala daerah
    dalam memastikan kelancaran
    arus mudik
    dan menjaga
    stabilitas harga pangan
    menjelang Hari Raya Idul Fitri.
    Dia menjelaskan, sejak Februari, Kementerian Dalam Negeri (
    Kemendagri
    ) telah menggelar rapat koordinasi (rakor) secara daring dengan seluruh kepala daerah. 
    Fokus utama dalam rakor tersebut adalah memastikan arus mudik dan arus balik berjalan lancar dan aman. 
    Kemendagri juga berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
    Tito menilai, kelancaran arus mudik sangat bergantung pada kondisi infrastruktur jalan. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah segera memperbaiki jalan yang rusak guna menghindari perlambatan perjalanan.
    “Makanya, dari bulan lalu kami minta untuk semua jalan-jalan berlubang atau banjir diperbaiki supaya tidak terjadi
    slowdown
    atau melambatkan perjalanan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
    Selain infrastruktur jalan, Tito juga menyoroti penataan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan di jalur utama mudik. 
    Ia mengapresiasi langkah sejumlah kepala daerah yang telah mengambil kebijakan strategis dalam pengelolaan transportasi, seperti menata pangkalan delman selama puncak arus mudik dan balik di Jawa Barat.
    Mendagri juga mengingatkan pentingnya pengawasan di pelabuhan dan bandara, terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah. 
    Tito menekankan agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan kapasitas yang dapat memicu kecelakaan.
    “Kami sudah meminta juga untuk masalah SOP-nya (untuk diterapkan dengan ketat). Jangan sampai
    overload
    , terbalik nanti kapal seperti peristiwa (di) Danau Toba, kemudian (perlu) juga menyiapkan pelampung,” tegasnya.
    Di samping kelancaran mudik, Tito juga menekankan pentingnya stabilitas harga pangan.
    Ia menjelaskan, Kemendagri secara rutin mengadakan rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman serta mengendalikan laju inflasi.
    “Saat ini, saya kira masalah pangan cukup [terkendali]. Inflasi juga sangat rendah, harga makanan dan minuman relatif terkendali,” katanya.
    Ia mengungkapkan, stok beras nasional dalam kondisi aman. Pasalnya saat ini memasuki puncak panen yang berlangsung hingga April 2025. 
    Ketersediaan jagung juga mencukupi sehingga harga daging ayam dan telur tetap stabil. 
    Meski demikian, Tito meminta kepala daerah tetap waspada dan aktif turun ke lapangan untuk mengecek langsung harga di pasar.
    “Ini adalah ujian pertama (bagi kepala daerah). Jadi, tolong kepada kepala daerah, ujian pertama ini betul-betul kerja keras dengan semua pihak. Ini agar kegiatan liburan di daerah masing-masing terlaksana, khususnya pada
    Lebaran
    2025,” pintanya.
    Adapun Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat-2025 tersebut melibatkan berbagai unsur, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya. 
    Operasi tersebut bertujuan menjamin keamanan dan kelancaran selama periode mudik dan perayaan Idul Fitri.
    Acara tersebut turut dihadiri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, serta sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama kementerian/lembaga, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jatim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri minta daerah pastikan kelancaran mudik Lebaran 2025

    Mendagri minta daerah pastikan kelancaran mudik Lebaran 2025

    “Kami sudah meminta sejak bulan lalu agar jalan-jalan yang berlubang atau rawan banjir segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari perlambatan perjalanan,”

    Surabaya (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriyah.

    Tito usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2025 di Surabaya, Kamis menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    Salah satu fokus utama adalah perbaikan infrastruktur jalan serta penanganan pasar tumpah yang berpotensi menghambat arus lalu lintas.

    “Kami sudah meminta sejak bulan lalu agar jalan-jalan yang berlubang atau rawan banjir segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari perlambatan perjalanan,” ujar Tito.

    Ia mengapresiasi sejumlah kepala daerah di Jawa Barat yang telah mengambil langkah strategis, seperti menutup sementara pangkalan yang berpotensi menghambat lalu lintas selama puncak arus mudik.

    Menurutnya, kebijakan tersebut akan dikompensasi oleh pemerintah daerah untuk menjaga kesejahteraan para pekerja.

    Selain itu, Tito juga menyoroti kesiapan pelabuhan dan bandara, terutama di wilayah kepulauan dan Indonesia bagian timur.

    Pemerintah telah meminta agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan muatan yang berisiko membahayakan keselamatan penumpang.

    “Jangan sampai terjadi insiden seperti peristiwa Danau Toba. Ketersediaan alat keselamatan, termasuk pelampung, harus dipastikan,” katanya.

    Dalam rangka menjaga keamanan di tempat wisata selama libur Lebaran, Kemendagri telah berkoordinasi dengan Polri, TNI Angkatan Laut, serta tim pengamanan pantai guna mengantisipasi potensi kerumunan dan risiko kecelakaan di daerah rawan ombak besar.

    Sementara itu, terkait stabilitas pangan, Tito memastikan bahwa pasokan beras, jagung, serta daging ayam dan telur dalam kondisi aman. Namun, ia mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai, gula pasir, dan minyak goreng.

    “Kami berterima kasih kepada Satgas Pangan Polri serta Kementerian Pertanian dan Perdagangan yang telah menindak distributor minyak goreng yang menyalahi aturan,” ujarnya.

    Tito juga menegaskan bahwa Lebaran tahun ini menjadi ujian pertama bagi 503 kepala daerah yang baru dilantik pada 20 Februari 2025.

    Ia meminta mereka untuk bekerja keras guna memastikan kelancaran perayaan Lebaran di wilayah masing-masing.

    “Kepala daerah harus turun langsung ke lapangan untuk mengecek kesiapan infrastruktur, distribusi pangan, dan keamanan. Ini adalah momen penting untuk membuktikan kinerja mereka kepada masyarakat,” kata Tito.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kawasan Wisata Parapat Danau Toba Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Warga Diimbau Waspada

    Kawasan Wisata Parapat Danau Toba Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, Warga Diimbau Waspada

    Banjir bandang menerjang kawasan wisata Parapat dan tanah longsor di Desa Soalan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Minggu, 16 Maret 2025. Polres Simalungun melakukan pengalihan arus lalu lintas.

    Pengalihan arus ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah kemacetan dan meminimalisir potensi korban akibat bencana alam tersebut. Lokasi pengalihan berada di Simpang Palang Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun.

    Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, ketika dikonfirmasi sekitar pukul 20.00 WIB menjelaskan, pengalihan arus lalu lintas telah dilakukan sejak pukul 18.30 WIB hingga selesai.

    “Karena situasi Kota Parapat dalam keadaan banjir bandang, dan Desa Soalan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun mengalami tanah longsor, arus lalu lintas dialihkan untuk keselamatan masyarakat,” kata Verry Purba.

    Dijelaskan, arus lalu lintas dari arah Pematang Siantar menuju Parapat dialihkan dari Simpang Palang menuju arah Simpang Sitahuan. Begitu juga sebaliknya, arus dari arah Parapat menuju Pematang Siantar dialihkan dari Simpang Sitahuan menuju arah Simpang Palang.

    “Meskipun terjadi perubahan jalur, situasi arus lalu lintas dalam keadaan aman dan lancar,” Verry menyebutkan.

  • Kondisi Parapat Diterjang Banjir Bandang, 50 Rumah Terdampak, Belum Ada Laporan Korban Jiwa – Halaman all

    Kondisi Parapat Diterjang Banjir Bandang, 50 Rumah Terdampak, Belum Ada Laporan Korban Jiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PARAPAT – Bagaimana kondisi terkini usai banjir bandang yang terjadi di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sumut?

    Diperkirakan banjir bandang pada Minggu (16/3/2025) ini berdampak pada 50 rumah warga sekitar dan belum dilaporkan ada korban jiwa.

    Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati menuturkan, banjir bandang terjadi akibat hujan deras selama 3 jam di Kota Parapat. 

    “Saat ini banjir sudah mulai surut dan sedang pembersihan  material lumpur. Ada sekitar dari hasil sementara, 50 rumah terdampak,” ujar Kabid Peralatan BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati, Minggu (16/3/2025) malam. 

    Banjir bandang tersebut disertai material lumpur dan bebatuan. 

    “Tidak begitu tinggi, tapi deras dan disertai material bebatuan,” 

    Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi soal adanya korban jiwa.

    “Informasi yang kami dapatkan karena curah hujan yang terlalu tinggi selama tiga jam. Lokasinya di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun,” terangnya. 

    Hujan mulai reda sekitar pukul 18.00 WIB dan banjir mulai surut. 

    “Pukul 18.00 WIB, sudah mulai surut. Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.

    Banjir bandang yang terjadi di Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, tepat pada Minggu (16/3/2025) sore mengakibatkan sejumlah fasilitas layanan umum terganggu.

    Salah satunya adalah RSUD Parapat yang tepat berada di inti kota tersebut. 

    Derasnya air pun tak mampu dibendung oleh para Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Parapat.

    Kebetulan bangunan RSUD Parapat sedikit lebih rendah dari badan jalan, sehingga air pun masuk dengan leluasa. 

    Untungnya tak ada situasi yang signifikan hingga membuat manajemen rumah sakit harus mengevakuasi pasien. 

    “Kondisi saat ini, RSUD Parapat masih menangani pasien dengan baik dan layanan rawat inap masih kondusif,” kata Edwin.

    Adapun para tenaga kesehatan dan manajemen RSUD Parapat saat ini sedang melakukan pembersihan, khususnya pada barang-barang yang mudah rusak seperti dokumen, surat menyurat, alat elektronik dan fasilitas listrik dan alat kesehatan. 

    Para pegawai tampak membersihkan koridor RSUD Parapat hingga mendekati malam hari untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan.

    “Sejauh ini masih terkendali. Tidak terjadi hal-hal yang membuat kita terpaksa untuk mengevakuasi pasien,” kata Edwin.

    PARAPAT BANJIR BANDANG – Manajemen RSUD Parapat melakukan pembersihan usai rumah sakit plat merah di Kota Wisata itu dihantam banjir bandang pada Minggu (16/3/2025) (DOKUMEN DINKES SIMALUNGUN) (DOKUMEN DINKES SIMALUNGUN)

    Amatan sejumlah video amatir milik warganet, dilaporkan bahwa banjir bandang memasuki pertokoan Jalan Parapat.

    Derasnya air berwarna coklat itu membuat para pengendara khawatir untuk menerjang. 

    Lalu lintas di Kota Wisata Parapat pun berhenti sementara waktu sampai derasnya air benar-benar berkurang.

    Air bercampur lumpur datang dari sungai kecil yang berhulu di perbukitan, diduga sebagai penyebabnya. 

    Diketahui hujan deras memang sedang terjadi di wilayah Kabupaten Toba hingga ke sebagian Kabupaten Simalungun, termasuk Kota Wisata Parapat.

    Tak ayal, akibat banjir ini lalu lintas kendaraan sempat terhenti. 

    Pengendara yang datang dari arah Siantar menuju Parapat maupun sebaliknya terpaksa menghentikan laju kendaraan sampai air benar-benar berhenti.

    Lurah Parapat, Juniarli Sinaga yang dikonfirmasi reporter Tribun Medan mengatakan bahwa banyak rumah dan toko-toko warga yang dimasuki oleh banjir bermuatan material lumpur tersebut.

    “Kondisi saat ini, banyak rumah, lalu RSU Parapat, Polsek Parapat, Hotel, Pantai bebas Parapat, dan permukiman warga lingkungan I dan II Kelurahan Parapat yang terdampak banjir,” kata Juniarli.

    PARAPAT BANJIR BANDANG – Kota wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berubah menjadi lautan lumpur setelah banjir bandang menerjang pada Minggu (16/3/2025). (TribunMedan/Arjuna Bakkara)

    Adapun penyebab banjir, kata Juniarli, lantaran meluapnya sungai kecil yang bersumber pada perbukitan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

    Air kemudian mengalir hingga ke jalan protokol dan bermuara ke Danau Toba. 

    Kondisi saat ini, laju banjir telah berhenti.

    Masyarakat mulai membersihkan rumahnya dari material bercampur tanah tersebut.

    Air tak hanya masuk ke dalam rumah, melainkan pula merusak rumah toko yang ada di sepanjang Jalan Parapat.

    (cr3/tribun-medan.com)

     

     

  • Air Sungai Meluap, Banjir Menerjang Wilayah Danau Toba Parapat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Maret 2025

    Air Sungai Meluap, Banjir Menerjang Wilayah Danau Toba Parapat Regional 16 Maret 2025

    Air Sungai Meluap, Banjir Menerjang Wilayah Danau Toba Parapat
    Tim Redaksi
    SIMALUNGUN, KOMPAS.com
    – Banjir terjadi di kawasan Danau Toba, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten
    Simalungun
    , Provinsi Sumatera Utara, Minggu (16/3/2025).
    Salah seorang warga setempat, Feri Ndraha mengatakan bahwa banjir diakibatkan meluapnya air dari Sungai Batu Gaga, Bangun Dolok, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak siang pukul 13.00 WIB hingga sore pukul 17.40 WIB.
    Air bercampur batu dan lumpur meluap ke Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Anggarajim.
    Diperkirakan, ratusan rumah penduduk, SPBU, dan fasilitas umum tergenang banjir.
    Adapun Jalan Sisingamangaraja, yang merupakan jalan lintas menuju Kabupaten Toba, sempat terganggu akibat tersapu material
    longsor
    .
    “Sepertinya ada longsor di atas jembatan Bangun Dolok pinggiran sungai itu. Sampai sekarang banjir masih berlangsung meski hujan sudah berhenti,” kata Feri kepada
    Kompas.com.
    Feri mengatakan bahwa rumahnya ikut terdampak banjir akibat meluapnya sungai tersebut.
    Beruntung, anggota keluarganya dapat diselamatkan dari derasnya air.
    “Adik mertua, istri, dan satu orang anak sempat terjebak banjir. Rumah hancur, barusan kami bawa mereka ke UGD,” ujar Feri.
    Warga lainnya, Andi mengatakan bahwa sampai saat ini warga yang terdampak belum dapat berbuat apa-apa sebab luapan air dari Sungai Batu Gaga masih belum surut.
    Ia mengatakan bahwa beberapa rumah warga di Jalan Anggarajim mengalami kerusakan parah akibat dihantam batu dan lumpur.
    “Mau membersihkan rumah belum bisa karena air masih terus meluap,” katanya.
    Menurut Andi, peristiwa kali ini lebih parah dibanding peristiwa banjir sebelumnya yang terjadi pada Kamis, 13 Mei 2021. “Ini lebih parah dari sebelumnya,” katanya.
    Hingga berita ini dimuat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah rumah dan korban akibat banjir tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, arus mudik menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kelancaran perjalanan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun dan mengoperasikan ruas tol baru.

    Pada mudik Lebaran 2025, sejumlah ruas tol baru akan difungsionalkan, baik secara penuh maupun sementara, guna memberikan alternatif rute bagi pemudik.

    Beberapa di antaranya bahkan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Berikut ini daftar ruas tol baru yang dapat digunakan untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025.

    Ruas Tol Baru untuk Mudik Lebaran 2025

    1. Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (seksi Prambanan-Purwomartani, 6,78 km)

    Ruas tol ini akan dioperasikan secara fungsional dan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Kehadiran ruas tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan nasional yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta, serta mempercepat akses menuju Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA) di Kulonprogo.

    2. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (seksi Bojongmangu-Sadang, 31,25 km)

    Sebagai alternatif bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek utama, tol ini akan difungsionalkan secara gratis. Ruas ini menghubungkan Bojongmangu di Kabupaten Bekasi dengan Sadang di Purwakarta, memberikan jalur tambahan menuju jalur pantura dan jalur tengah Pulau Jawa.

    3. Tol Probolinggo-Banyuwangi (seksi Gending-Paiton, 25 km)

    Tol ini akan berfungsi sebagai jalur alternatif bagi pemudik yang melintasi Jawa Timur, terutama bagi mereka yang menuju Banyuwangi dan Bali. Dengan difungsionalkannya ruas ini, waktu tempuh dari Probolinggo ke Paiton akan lebih efisien dibandingkan jalur nontol yang ada saat ini.

    4. Tol Palembang-Betung (seksi Rengas-Pangkalan Balai, 30,8 km)

    Ruas tol ini menjadi bagian penting dari jaringan Trans-Sumatera yang membantu memperlancar arus kendaraan dari Palembang menuju Jambi dan sekitarnya. Dengan pengoperasian ruas ini selama periode mudik, diharapkan antrean panjang di jalan nasional dapat berkurang secara signifikan.

    5. Tol Binjai-Langsa (seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, 19 km)

    Tol ini memberikan akses yang lebih cepat dan nyaman bagi pemudik yang melakukan perjalanan dari Sumatera Utara menuju Aceh. Dengan difungsionalkannya ruas ini, pemudik yang biasanya menggunakan jalan nasional yang rawan kemacetan dapat memiliki alternatif jalur yang lebih lancar.

    6. Tol Pekanbaru-Padang (seksi Padang-Sicincin, 36,6 km)

    Sebagai bagian dari proyek tol yang menghubungkan dua ibu kota provinsi di Sumatera, ruas ini akan membantu memangkas waktu perjalanan dari Pekanbaru ke Padang secara signifikan. Dengan jalur tol ini, pemudik dapat menghindari jalur pegunungan yang kerap menjadi titik kemacetan.

    7. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (seksi Kuala Tanjung-Indrapura, 10,15 km)

    Ruas ini berfungsi untuk mempercepat akses dari kawasan industri Kuala Tanjung ke Tebing Tinggi, sekaligus mengurangi kepadatan di jalan lintas Sumatera. Kehadirannya sangat penting bagi pemudik yang ingin menuju kawasan wisata Danau Toba dan sekitarnya.

    8. Tol Sigli-Banda Aceh (seksi Padang Tiji-Seulimeum, 24,67 km)

    Tol tersebut menjadi bagian penting dari proyek jalan tol pertama di Aceh, yang bertujuan meningkatkan konektivitas antara Banda Aceh dan daerah sekitarnya. Dengan operasional tol ini, perjalanan antara Banda Aceh dan Sigli akan menjadi lebih singkat dan nyaman.

    Manfaat Dibukanya Ruas Tol Baru

    Dibukanya ruas-ruas tol baru ini memiliki berbagai manfaat, antara lain:

    Mengurangi kemacetan di jalan nasional

    Dengan adanya jalur alternatif, beban kendaraan di jalur utama dapat dikurangi.

    Ruas tol yang lebih lancar memungkinkan pemudik mencapai tujuan lebih cepat.

    Meningkatkan kenyamanan berkendara

    Dibandingkan jalan konvensional, tol menawarkan jalan yang lebih mulus dan minim hambatan.

    Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah

    Dengan kemudahan akses, potensi ekonomi di daerah sekitar ruas tol meningkat.

    Dengan dibukanya ruas tol baru pada periode mudik Lebaran 2025, diharapkan perjalanan pemudik akan menjadi lebih lancar dan nyaman. Pemudik diimbau untuk memanfaatkan jalur-jalur ini dengan tetap mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

  • Ruma Bolon, Rumah Adat Batak Toba yang Sarat Makna

    Ruma Bolon, Rumah Adat Batak Toba yang Sarat Makna

    Selain sebagai tempat tinggal, Ruma Bolon juga menjadi pusat berbagai aktivitas adat dan keagamaan. Upacara adat seperti pesta pernikahan, kelahiran, dan kematian sering diadakan di dalam rumah ini, menunjukkan bahwa rumah bukan hanya sekadar bangunan fisik tetapi juga memiliki fungsi sosial dan spiritual yang mendalam.

    Dalam tradisi Batak Toba, rumah adat ini sering dikaitkan dengan konsep kosmologi yang membagi dunia menjadi tiga bagian yakni dunia atas (banua ginjang) yang melambangkan dewa dan roh leluhur, dunia tengah (banua tonga) yang merupakan tempat manusia hidup, dan dunia bawah (banua toru) yang dikaitkan dengan kehidupan setelah mati.

    Atap rumah yang melengkung tinggi melambangkan hubungan dengan dunia atas, sementara bagian tengah rumah adalah tempat manusia menjalani kehidupan sehari-hari. Ruang bawah rumah yang digunakan untuk menyimpan ternak atau peralatan melambangkan dunia bawah yang berkaitan dengan kesuburan dan kehidupan ekonomi.

    Pembagian ini menunjukkan bagaimana masyarakat Batak Toba memahami alam semesta dan keberadaan manusia di dalamnya. Meskipun zaman semakin modern dan banyak masyarakat Batak yang telah beralih ke rumah-rumah bergaya modern, keberadaan Ruma Bolon tetap dipertahankan di beberapa daerah sebagai bagian dari identitas budaya.

    Beberapa rumah adat ini masih berdiri kokoh dan menjadi daya tarik wisata budaya, terutama di daerah sekitar Danau Toba. Pemerintah dan masyarakat adat setempat terus berupaya melestarikan warisan ini dengan membangun kembali atau merenovasi Ruma Bolon agar tetap bisa menjadi bagian dari sejarah yang hidup.

    Keunikan dan keindahan arsitekturnya bahkan sering menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin memahami lebih dalam tentang budaya Batak Toba. Dalam beberapa acara adat atau festival budaya, Ruma Bolon masih digunakan sebagai tempat pertemuan atau perhelatan, menunjukkan bahwa rumah ini tetap memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Batak, baik secara simbolis maupun praktis.

    Keunikan arsitektur dan filosofi di baliknya menunjukkan bagaimana masyarakat Batak Toba memiliki hubungan erat dengan alam dan tradisi leluhur mereka. Oleh karena itu, upaya pelestarian Ruma Bolon bukan hanya sekadar menjaga sebuah rumah adat, tetapi juga mempertahankan identitas budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Mendagri Tito Minta Pemda Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran

    Mendagri Tito Minta Pemda Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran

    Mendagri Tito Minta Pemda Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
    Tito Karnavian
    meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi terjadinya
    cuaca ekstrem
    saat musim mudik
    Lebaran 2025
    .
    “Yang paling penting adalah informasinya (prediksi terjadinya cuaca ekstrem) akurat dan kita cepat mensiagakan kekuatan kita,” kata Tito saat rapat koordinasi pembahasan antisipasi cuaca ekstrem periode Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, Senin (10/3/2025).
    Koordinasi perlu dilakukan agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat mengambil langkah mitigasi bila bencana alam akibat cuaca ekstrem terjadi.
    BMKG sendiri sebelumnya telah memperkirakan cuaca ekstrem dapat terjadi hingga akhir Maret 2025. Adapun berdasarkan perkiraan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025. Sebab, Lebaran diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.
    Dalam rentang waktu tersebut, BMKG menyatakan bahwa intensitas hujan akan berkurang. Namun, potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih bisa terjadi.
    Oleh karenanya, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengantisipasinya dengan menyiapkan modifikasi cuaca. 
    Sementara itu, Tito menambahkan, kelaikan infrastruktur pendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025 perlu diperhatikan pemda. 
    Mulai dari penataan wilayah yang memiliki pasar tumpah hingga sejumlah titik yang selama ini kerap menjadi simpul-simpul rawan kemacetan.
    “Dermaga, pelabuhan, juga perlu dicek. Jangan sampai over kapasitas, terutama di dermaga-dermaga kecil. Kemudian banyak kejadian sudah (pernah terjadi), seperti peristiwa (kecelakaan) di Danau Toba dan lain-lain, kita upayakan jangan sampai terjadi,” ujarnya.
    Terakhir, Tito berpesan agar kebijakan work from anywhere (WFA) aparatur sipil negara (ASN) jelang Lebaran tidak mengganggu pelayanan publik.
    “Nah ini silakan setiap daerah, setiap kementerian/lembaga diminta untuk mengatur masing-masing. Setiap dinas bisa mengatur, yang penting pekerjaan-pekerjaan tetap berjalan,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.