Tempat Fasum: Danau Toba

  • Gubernur Bobby Gandeng UTMB®, Danau Toba Tuan Rumah Trail Run Dunia

    Gubernur Bobby Gandeng UTMB®, Danau Toba Tuan Rumah Trail Run Dunia

    Bisnis.com, MEDAN- Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution resmi menggandeng Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB®) dalam ajang berskala internasional Trail of the King™ yang akan digelar Danau Toba.

    Keputusan ini diumumkan lewat penandatanganan kerjasama strategis di Medan, Rabu (18/6/2025).

    Trail of the Kings™ – Lake Toba by UTMB® ditetapkan sebagai satu-satunya ajang berlisensi resmi UTMB® di Indonesia, dan akan menjadi bagian dari kalender UTMB® World Series 2025.

    Indonesia resmi mencatat sejarah baru sebagai ajang satu-satunya dalam dunia lari lintas alam.

    Ajang ini akan digelar pada 17–19 Oktober 2025 di Pulau Samosir, Danau Toba, dengan enam kategori lomba yakni 5K, 10K, 28K, 60K, dan 100K. Sebanyak 2.200 pelari dari 25 negara ditargetkan ikut serta, sehingga menjadi salah satu event sport tourism terbesar di Indonesia.

    Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution menegaskan bahwa event ini menjadi momentum penting bagi promosi daerah. Pemerintah Provinsi Sumut akan mengenalkan keindahan alam dan budaya Sumatera Utara.

    “Dari keberhasilan penyelenggaraan Trail of the Kings Zero Edition 2024, kami berkomitmen mengulang bahkan meningkatkan keberhasilan tersebut dalam skala global. Sebagai salah satu dari 54 seri resmi UTMB® di dunia, ajang ini diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara, mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, serta mengangkat Danau Toba sebagai simbol kebangkitan sport tourism Indonesia,” ujarnya.

    Selain itu, Direktur Pelaksana Asia World Triathlon Corporation, Jeffrey Edwards, menyebutkan bahwa kekayaan lanskap Danau Toba menjadikan ajang ini sangat istimewa.

    “Lanskap Danau Toba memberikan pengalaman berlari yang unik, dan atmosfer lokal yang kuat memberi Trail of the Kings sebagai nilai tambah yang tidak dimiliki event trail run lain,” katanya.

    Sebagai bentuk komitmen lintas sektor, Nota Kesepahaman antara Pemprov Sumut dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Letter of Intent dengan UTMB®, serta perjanjian kerja sama antara Dinas Pariwisata Sumut dengan PT Cipta Aksi Bersama (CREATION) sebagai pelaksana kegiatan resmi ditandatangani.

    Pada kesempatan itu juga diluncurkan logo resmi Trail of the Kings™ – Lake Toba by UTMB® 2025 dengan kampanye destinasi “North Sumatra The Majestic Escape”. Kampanye ini memperkenalkan alam Danau Toba, budaya lokal, dan semangat petualangan yang menjadi daya tarik kawasan tersebut.

    Plt Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Dr. Dikky Anugerah juga menyebut ajang ini lebih dari sekadar lomba.

    “Trail of the Kings™ – Lake Toba by UTMB® bukan hanya ajang olahraga, melainkan perjalanan spiritual dan historis. Nama ‘Trail of the Kings’ merujuk pada warisan masyarakat Batak sebagai pelopor perintis jalur kehidupan di medan terjal,” ungkapnya.

    Direktur Utama BPODT, Jimmy Panjaitan, menilai event ini sebagai peluang besar untuk mendongkrak pariwisata Danau Toba.

    “Peningkatan kunjungan wisatawan diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi lokal dari transportasi, kuliner, penginapan, hingga kerajinan masyarakat,” jelasnya.

    Sementara itu, komitmen terhadap pelestarian lingkungan akan tetap menjadi perhatian. Seperti tahun sebelumnya, panitia akan kembali menanam pohon sejumlah peserta lomba sebagai bentuk kontribusi terhadap konservasi alam Danau Toba.

  • TNI AD Pamerkan Alat Anti-Drone hingga Sistem Simulasi AI di Indo Defence

    TNI AD Pamerkan Alat Anti-Drone hingga Sistem Simulasi AI di Indo Defence

    TNI AD Pamerkan Alat Anti-Drone hingga Sistem Simulasi AI di Indo Defence
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    TNI Angkatan Darat
    (AD) akan menampilkan berbagai inovasi hasil penelitian dan pengembangan (litbang) dari satuan-satuan di jajaran TNI AD dalam ajang
    Indo Defence 2024
    yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta.
    Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, pihaknya hadir dengan dua blok pameran, dalam dan luar ruangan, yang masing-masing memamerkan produk
    teknologi militer
    dan nonmiliter yang mendukung tugas-tugas AD di medan tempur maupun operasi selain perang.
    “Produk-produk ini merupakan hasil litbang dan inovasi dari satuan TNI AD, seperti dari Bengkel Pusat Peralatan dan pusat-pusat kesenjataan. Seluruhnya sudah tersertifikasi dan tengah dalam tahapan uji coba untuk menuju produksi massal,” kata Wahyu di sela pameran Indo Defence 2024, Rabu (11/6/2025).
    Beberapa alat yang dipamerkan antara lain Rifle Perimeter Management System, hasil litbang dari Pusat Kesenjataan Infanteri yang mampu mendeteksi arah dan lokasi tembakan musuh secara presisi.
    Ada pula aplikasi simulasi holometrik berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Pusat Simulasi Pertempuran.
    Alat ini digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan cepat oleh komandan satuan dalam kondisi operasi militer.
    Simulasi ini mempertimbangkan berbagai variabel seperti kondisi medan, cuaca, dan pergerakan musuh sehingga keputusan bisa diambil lebih cepat dan lebih tepat.
    TNI AD juga memperkenalkan Integrated Personal Protection (IPP) set dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dirancang khusus untuk operasi di wilayah gunung dan hutan dengan elevasi tinggi.
    Selain itu, turut diperkenalkan sistem translasi operasional untuk main battle tank Leopard, yang mampu menerjemahkan petunjuk teknis berbahasa Jerman ke dalam Bahasa Indonesia.
    Aplikasi ini juga dapat mendiagnosis kerusakan sistem secara cepat.
    “Dengan sistem ini, prajurit bisa dengan cepat memahami dan merespons perintah operasional, termasuk dalam kondisi tempur aktif,” ujar Wahyu.
    Di zona luar ruangan, TNI AD memamerkan senjata anti-
    drone
    berbasis
    guided art missile
    yang dikembangkan oleh Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).
    Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan melumpuhkan ancaman
    drone
    di sekitar obyek vital.
    Sementara, Pusat Kesenjataan Artileri Medan memamerkan sistem peninjauan berbasis pesawat tanpa awak (UAV) yang ditujukan untuk menggantikan fungsi peninjau depan dalam proses tembakan artileri.
    “Dengan hasil litbang ini tentu kita bisa meminimalisir penggunaan peninjau depan dari personel, di mana risiko peninjau depan ini itu sangat besar,” kata Wahyu.
    “Ada risiko berkaitan dengan medan yang harus dia lalui, lalu yang kedua ada risiko berkaitan dengan pos-pos depan musuh yang mungkin bisa menemukan, menangkap peninjau depan kita sebelum dia mengambil posisi dan menginformasikan kepada tim penembakan tentang data-data yang diperlukan,” ujar dia menjelaskan.
    TNI AD juga menampilkan inovasi untuk mendukung program pembangunan nasional, seperti ponton pembersih perairan untuk membersihkan gulma di danau-danau.
    Perahu ini telah digunakan di Danau Toba dan Danau Tondano, dengan hasil pembersihan mencapai 30 persen dan 16 persen dari luas gulma air.
    Pembersihan ini dilengkapi dengan conveyor darat dan insinerator ramah lingkungan untuk membakar gulma hasil pengangkutan.
    Ada pula pompa hidram, bagian dari program unggulan TNI AD “Manunggal Air”, yang berfungsi memompa air dari sumber rendah ke lahan-lahan pertanian terpencil untuk mendukung ketahanan pangan.
    “Saya sampaikan di sini bahwa seluruh produk alat yang kita tampilkan pada kesempatan Indo Defence ini menunjukkan bahwa TNI AD itu tidak hanya kuat di medan tempur,” ujar Wahyu.
    “Tapi kita juga mencoba untuk terus berinovasi dan kita mencoba untuk adaptif dan solutif berkaitan dengan hal-hal teknis untuk mendukung pelaksanaan tugas kita maupun yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung program-program pembangunan nasional maupun mengatasi kesusahan masyarakat,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • APBD Minim, Sumut Tak Akan Mampu Kelola Empat Pulau Tambahan

    APBD Minim, Sumut Tak Akan Mampu Kelola Empat Pulau Tambahan

    GELORA.CO -Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus mengkritik keras Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian Nomor 300.2.2-2138/2025 yang memindahkan empat pulau dari Provinsi Aceh ke Sumatera Utara (Sumut).

    Adapun, empat pulau yang dimaksud adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.

    “Nggak ada urgensinya (pemindahan) empat pulau itu diputuskan langsung tanpa duduk bersama jadi milik Sumut,” Deddy dikutip dari video singkat melalui akun Facebook, Rabu 11 Juni 2025.

    Deddy menilai keputusan pemindahan empat pulau menjadi milik Sumut tanpa memperhatikan sejarah, sosilogisnya, serta kemampuan APBD Provinsi Sumut yang dipimpin Gubernur Bobby Nasution.

    “Apakah Sumut sudah mampu membiayai seluruh pembangunan di daerahnya?” tanya Deddy.

    Deddy melihat, dengan APBD sebesar Rp13 triliun, Pemprov Sumut tak mampu mengurus dengan baik seluruh wilayah, salah satunya Pulau Nias.

    “Anda (lebih baik) besarkan Pulau Nias, Danau Toba. Itu yang harus dikerjakan, bukan bikin masalah baru klaim pulau segala macam, nanti Mentawai sekalian anda minta juga,” sentil Deddy. 

    Legislator DPR ini juga menyindir Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu agar tidak ikut-ikutan terkait pemindahan empat pulau tersebut.

    “Bupati Tapteng nggak usah ikut-ikutan, APBD anda juga kecil. Nambah empat pulau mau dapat apa? Saya kira semua harus kembali kepada akal sehat,” pungkas Deddy

  • Anggota DPR minta status Geopark Kaldera Toba UNESCO dipertahankan

    Anggota DPR minta status Geopark Kaldera Toba UNESCO dipertahankan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu meminta agar pengelola mempertahankan status kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai Geopark Kaldera Toba yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

    Dia menilai bahwa status tersebut bisa membawa dampak pada pariwisata, mengembangkan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesadaran akan warisan geologi, hingga eduwisata.

    *Status global geopark adalah pemuliaan lingkungan, pemuliaan ekosistem, mustahil kita dapat dan pertahankan status global geopark jika ekosistemnya rusak,” kata Bane dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Dia menilai saat ini posisi Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark menjadi mengambang. Pasalnya, dalam pemerintahan sebelumnya badan tersebut berada di bawah Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, tetapi saat ini nomenklatur kementerian tersebut sudah tidak ada lagi.

    “Kami sebagai wakil rakyat akan mendorong kepastian nomenklaturnya, karena kalau nomenklaturnya tidak jelas berinduk ke mana, maka tidak ada kepastian anggaran. Tanpa anggaran, enggak mungkin ini bisa berjalan sesuai yang diinginkan,” kata dia.

    Menurut dia, saat ini Geopark Kaldera Toba sudah mendapatkan peringatan dari UNESCO untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan. Namun dia yakin bahwa pengelola badan tersebut yang diisi oleh orang-orang baru dapat mempertahankan status tersebut.

    “Mudah-mudahan mereka bisa mengerjakan apa yang jadi kewajiban yang disampaikan UNESCO di sisa waktu ini,” kata dia.

    Dia menjelaskan bahwa pihak pengelola akan menyelesaikan pemasangan visibilitas di 16 titik di Kawasan Danau Toba. Visibilitas merupakan salah satu syarat dari UNESCO untuk mempertahankan status Geopark Kaldera Toba, seperti pembangunan gerbang, monumen, dan panel interpretasi.

    “Dan juga ada penemuan site baru di beberapa wilayah yang akan dicek langsung oleh UNESCO. Ini kabar baik, kita harus saling bantu agar ini bisa terwujud,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bongkar Perang Teknologi, Luhut: Negara Maju Mau Kita Tetap Budaknya

    Bongkar Perang Teknologi, Luhut: Negara Maju Mau Kita Tetap Budaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, negara-negara maju tidak ingin Indonesia, atau negara berkembang mana pun, mencapai status negara maju.

    Hal ini ia simpulkan berdasarkan pengalaman 10 tahun menjadi bagian dari pemerintah.

    “Tidak akan pernah negara maju itu ingin negara berkembang menjadi negara maju. Dia mau kita tetap jadi budaknya,” tegas Luhut dalam sambutannya di acara peluncuran program Sahabat AI di Ruang Teater Museum Nasional, Jakarta, Senin (2/6/2025).

    Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konteks keberhasilan Indonesia dalam hilirisasi nikel.

    Ia mengungkapkan, ekspor nikel mentah Indonesia yang sebelumnya hanya US$ 1,3 miliar dolar, kini melonjak hampir US$36 miliar setelah program hilirisasi. Bahkan diproyeksikan bisa mencapai US$50 miliar pada tahun 2040-2045.

    “Saya kira dengan downstreaming ke bawah terus sampai di ujung hilirnya, kita bisa mungkin sampai 50 miliar dolar,” tegasnya.

    Salah satu langkah konkret yang disebut Luhut adalah pembangunan AI Center di kawasan Danau Toba, yang bekerja sama dengan NVIDIA dan mengadopsi chip H200 untuk komputasi kecerdasan buatan.

    Kata dia, tidak ada anak Indonesia yang bodoh, hanya perlu kesempatan dan dukungan teknologi.

    Luhut bahkan menyebut kemajuan dalam riset gasing matematik yang dikembangkan oleh anak bangsa. Teknologi ini diklaim bisa mengurangi konsumsi energi komputer hingga 30%, sebuah terobosan yang berdampak besar pada efisiensi energi nasional.

    “Itu yang bikin siapa? Semua anak-anak Indonesia. Jadi saya senang kita harus dorong anak-anak Indonesia untuk melakukan ini dan kita harus bangga jadi Indonesia,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Luhut juga mengungkap program kolaborasi dengan PERURI yang melibatkan 300 anak muda Indonesia dalam pengembangan teknologi keamanan digital nasional.

    “Nanti bisa ada juga AI Goto kerjasama apa yang kita bisa lakukan bersama-sama, supaya kita bisa memenuhi kebutuhan kita,” ujarnya.

    Luhut juga menyoroti upaya untuk menghentikan ketergantungan pada impor pangan. Ia mencontohkan upaya swasembada bawang putih, di mana Indonesia saat ini masih mengimpor senilai US$ 177 juta.

    “Kita impor 177 juta dolar. Kita pernah tahun 1995 swasembada bawang putih. Kenapa harus impor bibit?,” terangnya.

    Ia menjelaskan, kini Indonesia telah berhasil merekayasa genome bibit bawang putih melalui kerja sama dengan Beijing Genomic Institute, dan siap melakukan uji tanam di lahan 10 hektar bulan depan. Targetnya, produktivitas mencapai 20 ton per hektare.

    “Semua bisa. Yang melakukan siapa? Anak-anak Indonesia,” terangnya.

    Tak hanya bawang, ia juga menyebutkan riset herbal dan bibit tanaman yang adaptif terhadap perubahan iklim, sebagai bagian dari agenda besar ketahanan pangan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    (dce)

  • Sumut yakini jumlah wisman akan meningkat tahun ini

    Sumut yakini jumlah wisman akan meningkat tahun ini

    Medan (ANTARA) – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meyakini jumlah wisatawan mancanegara (wisman) akan meningkat tahun in, karena dalam kuartal pertama 2025 su terjadi kenaikan 15,52 persen dibandingkan periode sama tahun 2024.

    “Jumlah kunjungan wisman sebanyak 54.772 kunjungan pada Januari – Maret 2024 menjadi sebanyak 63.274 kunjungan periode yang sama pada 2025,” ucap Plt Kepala Disbudparekraf Sumut Dikky Anugerah di Medan, Ahad.

    Ia mengatakan jumlah wisman berkunjung ke Sumatera Utara melalui tiga pintu masuk padaMaret 2025 tercatat 17.155 orang,

    Adapun jumlah penumpang pesawat udara datang dari luar negeri di Januari – Maret 2025 tercatat 320.274 orang atau mengalami kenaikan sekitar 17,88 persen.

    “Jumlah penumpang tersebut naik dibanding periode yang sama pada 2024 sebanyak 271.703 orang. Hal ini terjadi berkat sinergi antarinstansi terkait,” tutur Dikky.

    Pihaknya mengatakan, jumlah wisman ini akan terus bertambah seiring beroperasinya penerbangan rute baru dari Phuket- Medan pulang pergi mulai 27 Juni 2025.

    “Kami harap penerbangan langsung ini dapat mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara, khususnya ke destinasi unggulan Danau Toba,” katanya.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota DPR: Pariwisata Sumut punya banyak hal baik untuk dipromosikan

    Anggota DPR: Pariwisata Sumut punya banyak hal baik untuk dipromosikan

    Bangun cerita, buat paket wisata Danau Toba dan geosite, pesta adat, dan hal menarik lainnya.

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu mengemukakan bahwa banyak hal yang baik untuk mempromosikan pariwisata di Sumatera Utara, seperti Danau Toba.

    “Begitu banyak hal baik yang bisa disampaikan ke publik untuk promosikan kebaikan Danau Toba,” ujar anggota dewan yang membidangi pariwisata itu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Sebelumnya, dalam sebuah seminar pariwisata di Simalungun, Sumut, Sabtu (24/5), Bane Raja Manalu mengajak masyarakat Sumut untuk saling menyebarkan kebaikan guna memajukan pariwisata daerahnya.

    Dikatakan pula bahwa perkembangan dunia digital harus dimanfaatkan oleh masyarakat Sumut untuk promosikan destinasi pariwisata setempat.

    Pemanfaatan yang tepat, menurut dia, dapat membuat Sumut menarik wisatawan, terlebih pariwisata di provinsi ini unggul dalam keindahan alam, seni budaya, kuliner, hingga sejarah.

    “Bangun cerita, buat paket wisata Danau Toba dan geosite, pesta adat, dan hal menarik lainnya,” ujar Bane ketika mencontohkan upaya promosi pariwisata Sumut seperti Danau Toba.

    Bane Raja Manalu mengatakan bahwa saat ini Komisi VII DPR RI sedang menyusun Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

    Dalam RUU tersebut, kata dia, salah satu pembahasan adalah mengenai lembaga kepariwisataan yang di dalamnya juga terdapat perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Kementerian Kehutanan.

    “Semoga terwujud supaya infrastruktur dasar destinasi pariwisata akan jauh lebih baik,” kata Bane Raja Manalu.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mau Rampung, Tol Sinaksak-Simpang Panei Bikin ke Danau Toba Makin Cepat

    Mau Rampung, Tol Sinaksak-Simpang Panei Bikin ke Danau Toba Makin Cepat

    Jakarta

    PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) saat ini tengah melanjutkan konstruksi Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) Seksi 4 Sinaksak-Simpang Panei. Saat ini progres pembangunan ruas tol tersebut telah mencapai 95%.

    Direktur Teknik Hamawas Jimmy Leonard mengatakan ruas Tol Seksi 4 ini ditargetkan selesai konstruksi pada bulan September 2025 mendatang. Dengan begitu, diharapkan dapat digunakan masyarakat ketika momen Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

    “Jalan tol ini akan dilengkapi dengan 2 (dua) gerbang tol yang masing-masing terletak di Sinaksak dan Simpang Panei. Gerbang tol Simpang Panei dirancang untuk mempermudah akses ke Ibu Kota Kabupaten Simalungun serta memperpendek jarak menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba,” ujar Jimmy dalam keterangannya, dikutip Kamis (15/5/2025).

    Dia menerangkan tol Seksi 4 ini dapat memangkas waktu perjalanan dari Medan menuju Raya. Biasanya, Medan menuju Raya memakan waktu 3 jam, kini dapat ditempuh menjadi 1 jam 30 menit saja.

    Jimmy menyampaikan pada pelaksanaan konstruksi, pihaknya menghadapi sejumlah tantangan seperti kondisi tanah pasir di lapangan. Atas kondisi itu, pihaknya telah melakukan penanganan tanah dengan metode soil replacement dengan menggunakan material tanah pengganti yang telah lolos uji laboratorium agar tercapainya kepadatan dan daya dukung tanah yang disyaratkan.

    Adapun tantangan lainnya, yakni keberadaan tanah batu keras di beberapa titik sehingga memerlukan penggunaan alat berat, seperti breaker untuk mendapatkan elevasi yang diinginkan.

    Selain dua gerbang tol, jalan tol ini juga dilengkapi dengan dua simpang susun, empat jembatan dan tujuh overpass, serta memiliki lebar jalur sebesar 3,6 m dengan jumlah lajur 2×2 yang akan menambah kenyamanan pengguna jalan tol. Gerbang Tol Simpang Panei juga mengadopsi kearifan lokal dengan menampilkan Pinar Uluni Horbou yang merupakan patung kepala kerbau menjadi ikon dan simbol serta budaya dari masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun.

    “Dalam pembangunan Seksi 4 ini, Hamawas berkomitmen memberikan hasil terbaik sehingga kami memohon doa dan dukungan masyarakat agar pembangunan Ruas Tol Sinaksak – Simpang Panei ini dapat segera rampung agar memberikan manfaat dan konektivitas yang cepat kepada masyarakat,” terang Jimmy.

    Kehadiran Tol Sinaksak-Simpang Panei tidak hanya mempercepat akses menuju destinasi unggulan Danau Toba. Namun, juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan kerja sehingga memberikan kesempatan kepada ratusan tenaga kerja baik dari lokal maupun wilayah sekitar dan mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur strategis nasional.

    Tonton juga Video: Kepadatan Tol Jagorawi dari Puncak Menuju Jakarta

    (acd/acd)

  • Anggota DPR ingatkan pemerintah status Geopark Toba terancam dicabut

    Anggota DPR ingatkan pemerintah status Geopark Toba terancam dicabut

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu mengingatkan pemerintah bahwa status Geopark Kaldera Toba terancam dicabut dari UNESCO Global Geopark bila tidak menjalankan rekomendasi perbaikan tata kelola.

    Anggota komisi yang membidangi pariwisata tersebut mengingatkan pemerintah sebab UNESCO telah memberikan kartu kuning sejak September 2023, dan memberikan waktu dua tahun untuk memperbaiki tata kelola geopark atau taman bumi tersebut.

    “Jangan sampai status Toba di UNESCO Global Geopark dicabut. Nanti menyesal,” kata Bane dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Menurut Bane, saat ini pemahaman bersama diperlukan, yakni dengan cara pemerintah mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan kawasan taman bumi Danau Toba sebagai magnet pariwisata yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.

    “Status geopark bukan label yang otomatis membuat Danau Toba jadi destinasi unggulan. Label geopark juga bukan tujuan akhir, melainkan harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

    Selain itu, dia menilai bahwa pengelolaan taman bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) perlu dikaji ulang.

    “Dengan banyaknya tugas Kementerian ESDM, ada kekhawatiran pengelolaan geopark menjadi tidak diutamakan. Padahal, ini hal penting karena mendapat status geopark dari UNESCO juga tidak mudah,” katanya.

    Ia juga mengatakan bahwa keseriusan pemerintah daerah diperlukan dengan tidak mengganti kepala dinas maupun kebijakan yang terkait pengelolaan Geopark Kaldera Toba.

    Dia menyampaikan pernyataan tersebut mengingat tim asesor dari UNESCO akan menilai ulang Geopark Kaldera Toba pada Juni 2025.

    “Semoga dalam sisa waktu satu-dua bulan ke depan pengelolaan Danau Toba bisa menunjukkan tren positif, dan UNESCO tidak mencabut keanggotaan Geopark Kaldera Toba dari UNESCO Global Geopark,” harapnya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menpar komit perkuat pengembangan wisata Mandalika

    Menpar komit perkuat pengembangan wisata Mandalika

    Lombok Tengah (ANTARA) – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan tetap komitmen untuk memperkuat pengembangan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

    “Promosi pariwisata di NTB ini harus tetap diperkuat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Menpar Widiyanti di Lombok Tengah, Kamis.

    Ia mengatakan ajang balap motor sport baik itu MotoGP maupun event lainnya yang digelar di Sirkuit Mandalika bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

    Oleh karena itu, diharapkan kolaborasi semua pihak baik pemerintah daerah maupun masyarakat dalam meningkatkan promosi, sehingga wisatawan yang datang semakin banyak.

    “Destinasi wisata di lingkar Sirkuit Mandalika ini sangat indah. Tadi saya juga mencoba berkeliling di Sirkuit Mandalika,” katanya.

    Ia mengatakan sektor pariwisata di Lombok telah menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah, dengan pencapaian wisatawan sebesar 1,2 juta kunjungan atau hampir setengah dari total kunjungan di NTB yang mencapai 2,5 juta wisatawan pada 2024.

    “Dalam waktu dekat akan digelar ajang balap mobil Internasional dan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Semua harus mendukung event tersebut untuk peningkatan kunjungan wisatawan di NTB,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Komersil ITDC Troy Reza Warokka mengatakan bahwa pihaknya sangat menghargai dukungan luar biasa Kemenpar dalam berbagai event besar yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika.

    Mulai dari Mandalika Street Food Festival, Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP), hingga event-event Internasional di kawasan Danau Toba seperti Aquabike dan F1 Powerboat.

    “Dukungan ini tidak hanya memperkuat citra destinasi pariwisata Indonesia, tetapi juga menciptakan multiplier effect yang signifika baik dari sisi ekonomi, promosi UMKM, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” katanya.

    ITDC berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan para stakeholders lainnya, dalam mendorong terciptanya destinasi-destinasi unggulan yang tidak hanya menarik secara ekonomi, tetapi juga lestari secara lingkungan dan inklusif secara sosial.

    “Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan destinasi wisata,” katanya.

    Pewarta: Akhyar Rosidi
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025