Tempat Fasum: Danau Toba

  • Pascakasus Korupsi Lingkaran Bobby Nasution, Anak Buah Tito Dilantik Jadi Sekda Sumut

    Pascakasus Korupsi Lingkaran Bobby Nasution, Anak Buah Tito Dilantik Jadi Sekda Sumut

    GELORA.CO – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution merombak jajarannya seusai kasus korupsi menjerat orang dekatnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut Topan Ginting. Bobby melantik Togap Simangunsong sebagai Sekretaris Daerah Pemprov Sumut. Togap sebelumnya merupakan Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    Selain Togap, Bobby juga melantik enam pejabat eselon II, yakni lima kepala dinas dan satu staf ahli gubernur, dalam pelantikan di Gedung Serbaguna VIP Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (11/7/2025).

    Utak-atik jabatan dilakukan Bobby pascapenangkapan Topan dan empat tersangka lain oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (26/6/2025). Sepekan setelah kasus itu, Bobby juga sudah mengganti 60 pejabat eselon III dan eselon IV di lingkungan Pemprov Sumut, Jumat (4/7/2025).

    Dalam acara pelantikan sekda tersebut, Bobby menekankan pentingnya loyalitas para bawahannya itu. ”Ini terus saya ingatkan kepada Bapak dan Ibu sekalian. Dalam bekerja, loyal kepada masyarakat itu pertama. Kemudian keluarga, jangan buat keluarga malu setelah Anda menduduki jabatan ini. Ketiga, loyal kepada pimpinan,” tutur Bobby.

    Bobby meminta Togap bersama pejabat lain membantu Sumut memberantas kemiskinan, narkoba, dan segera memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Bobby juga secara khusus meminta Togap segera mencairkan dana bagi hasil ke kabupaten dan kota.

    Selain itu, Bobby juga menggarisbawahi agar Pemprov Sumut memprioritaskan pembangunan kawasan Danau Toba sebagai anggota UNESCO Global Geopark. Saat ini, Geopark Kaldera Toba sedang menjalani penilaian ulang oleh tim penilai dari UNESCO.

    Saat diwawancarai wartawan, Togap mengatakan siap mengemban tugas yang diberikan Bobby kepadanya. Togap menyebut ada empat pesan Bobby kepadanya. ”Ada empat itu, loyal, loyal, loyal, dan pintar,” ucap Togap yang pernah menjadi Penjabat Gubernur Kalimantan Utara.

    Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sumut, Faisal Riza, mengatakan tidak melihat upaya bersih-bersih dari pengisian jabatan di lingkungan Pemprov Sumut. Pelantikan hanya bersifat birokratif dan administratif.

    Padahal, Bobby sedang menghadapi isu korupsi yang sangat krusial, yakni penangkapan Topan Ginting yang merupakan orang kepercayaan Bobby. Lima tersangka ditangkap oleh KPK dalam kasus korupsi pembangunan jalan ke desa terpencil dan tertinggal itu.

    Kelima tersangka itu ialah Topan Ginting (TOP), Rasuli Efendi Siregar (RES) selaku Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumut, serta Heliyanto (HEL) dari Satker PJN Wilayah I Sumut. Dua lainnya merupakan kontraktor, yaitu M Akhirun Efendi Siregar (KIR) selaku Direktur Utama PT DNG dan M Rayhan Dulasmi Pilang (RAY) selaku Direktur PT RN.

    Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (28/6/2025), mengatakan, korupsi proyek pembangunan jalan di PUPR Sumut bermula pada 22 April 2025 ketika KIR dan DNG selaku calon kontraktor bersama dengan Topan dan RES melakukan survei dengan kendaraan off-road.

    Bobby bersama para tersangka kemudian ikut meninjau jalan itu pada 24 April. KPK menyebutkan, seharusnya calon kontraktor tidak bisa berhubungan dengan pejabat pemerintahan.

    Setelah survei tersebut, kata Asep, Topan memerintahkan RES untuk menunjuk KIR sebagai rekanan/penyedia tanpa melalui mekanisme dan ketentuan dalam pengadaan barang dan jasa di proyek pembangunan jalan Sipiongot-batas Labuhanbatu Selatan dan proyek pembangunan jalan Hutaimbaru-Sipiongot.

    Topan diduga telah menerima Rp 2 miliar sebagai pembayaran awal dari komisi 4-5 persen atau berkisar Rp 9 miliar-Rp 11 miliar dari total nilai proyek Rp 231,8 miliar. Penyidik KPK telah menyita Rp 231 juta yang diduga bagian dari Rp 2 miliar. Dalam penggeledahan lanjutan, KPK juga menemukan Rp 2,8 miliar di rumah Topan (Kompas.id, 2/7/2025). Uang itu diduga hasil korupsi dari sejumlah proyek.

    Selama empat bulan kepemimpinan Bobby sebagai Gubernur Sumut, sudah tiga kepala dinas yang ditangkap karena kasus korupsi. Kasus korupsi Topan sangat penting karena merupakan orang dekat Bobby yang diboyong dari Pemkot Medan.

    ”Ini seharusnya sangat krusial ketika dikaitkan dengan isu korupsi di pusaran Pemprov Sumut. Pelantikan itu mestinya dijadikan momentum deklarasi antikorupsi,” ujar Faisal.

    Ia menyebut, publik tidak menemukan pesan pemberantasan korupsi dari Bobby. Bobby hanya menekankan sinergi, kolaborasi, dan loyalitas kepada pimpinan. ”Gubernur tampaknya masih pada upaya penguatan kerja koordinatif dan kolaboratif antara daerah dan pusat pemerintahan. Saya belum melihat penekanan prinsip pemerintahan yang bersih dari Gubernur,” kata Faisal.

    Jika dilihat lebih jauh sejak Bobby menjabat Gubernur Sumut pada 20 Februari 2025, Faisal menyebut, para birokrat yang mengisi jabatan di Pemprov Sumut adalah mereka yang dianggap bisa menyesuaikan diri dengan Bobby.

    Beberapa hari setelah dilantik, Bobby langsung mengganti 12 pejabat teras Pemprov Sumut. Mereka yang diganti adalah orang dekat gubernur Sumut sebelumnya, Edy Rahmayadi, yang menjadi rival Bobby pada Pemilihan Gubernur Sumut yang berlangsung panas.

    Tiga orang dekat Bobby dari Pemkot Medan ditempatkan di posisi strategis. Topan yang sebelumnya merupakan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Pemkot Medan diangkat menjadi Kepala Dinas PUPR Sumut. Topan juga merupakan Penjabat Sekretaris Daerah Kota Medan saat Pemilihan Gubernur Sumut 2024. Sebelum ditangkap, namanya masuk dalam bursa calon sekda Pemprov Sumut.

    Ada juga Sulaiman Harahap yang diangkat dari Kepala Inspektorat Pemkot Medan menjadi Kepala Inspektorat Pemprov Sumut. Lalu, Sutan Tolang Lubis dipromosikan dari Kepala Badan Pendapatan Daerah Medan menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sumut.

    Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi juga dicopot dari jabatannya melalui mekanisme pengunduran diri, Selasa (3/6/2025). Dua komisaris Bank Sumut yang juga pejabat eselon II yang diangkat Edy Rahmayadi juga sudah dicopot. Saat ditanya wartawan, Bobby mengatakan, Parid mengundurkan diri dari badan usaha milik Pemprov Sumut itu tanpa menyebut alasannya.

    Elfanda Ananda, pengamat anggaran dan kebijakan publik yang juga mantan Ketua Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumut, menyebutkan, selama menjabat Wali Kota Medan, Bobby bersama orang dekatnya hampir tidak bisa disentuh meskipun dalam kasus yang sudah terang benderang.

    Namun, saat ini, orang paling dekat Bobby yang ditangkap KPK. Menurut Elfanda, apa yang dihadapi Bobby tidak lepas dari peta kekuatan politik nasional yang sudah berubah. Kasus Topan diharapkan menjadi pintu masuk untuk membongkar dugaan korupsi lainnya….

  • Kapal Tenggelam Berulang Kali Terjadi, Pemerintah Seperti Tak Mau Belajar dari Kesalahan

    Kapal Tenggelam Berulang Kali Terjadi, Pemerintah Seperti Tak Mau Belajar dari Kesalahan

    JAKARTA – Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang dan 22 kendaraan tenggelam di Selat Bali. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga dan pengalaman memilukan bagi bangsa ini.

    Insiden memilukan itu terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam. Saat ini, tim SAR masih melakukan pencarian. Menurut sejumlah sumber, tercatat 31 korban selamat, enam meninggal dunia, dan 29 korban lainnya masih dalam pencarian. Namun, pencarian para korban diwarnai kesimpangsiuran data dan identitas korban.

    Cuaca buruk dan kelaiklautan kapal ditunjuk sebagai penyebab utama tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Namun pengamat transportasi Djoko Setijowarno mendesak pemerintah agar bertindak tegas dalam mengatasi masalah transportasi laut demi mencegah terjadinya insiden serupa. 

    Insiden tenggelamnya KMP Tunu Jaya Pratama di Selat Bali sekaligus mengingatkan kembali pada kasus kecelakaan kapal penyeberangan di Indonesia, seperti KM Sinar Bangun di Danau Toba, KMP Lestari Maju di Perairan Selayar, dan KMP Yuncee di Selat Bali.

    KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu 2 Juli 2025. (Dok. Kemenhub)

    Kapal Kurang Fit?

    KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali dibuat di Galangan Kalimas, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kapal itu dibuat pada 2010. Namun, struktur fisik kapalnya diduga berusia 25 tahun. Dosen teknik perkapalan Institut Teknologi Surabaya, Hasanudin, mengatakan dari segi umur, kapal ini sebenarnya masih layak beroperasi. Kendati demikian perlu dicek juga apakah kapal ini ‘fit’ untuk berlayar.

    “Kurang fit itu misalnya terjadi kebocoran, kemudian kurang stabil. Faktor lainnya yang bisa menyebabkan kecelakaan misalkan kapal bisa kelebihan muatan,” katanya.

    Menurut pakar transportasi laut dan Dekan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Surabaya Setyo Nugroho, faktor manusia bertanggung jawab paling besar atas mayoritas kecelakaan kapal di Indonesia.

    “Hampir 90 persen kecelakaan kapal terjadi karena kelalaian manusia,” kata Setyo, mengutip laman resmi ITS.

    Ia juga mengatakan, kelalaian berwujud dari mulai kurangnya pemeliharaan pada mesin sampai tidak dilakukannya perhitungan stabilitas muatan. “Dari faktor kelalaian manusia tersebut, sebanyak 80 persennya terjadi karena muatan yang tidak ditangani dengan benar,” Setyo menambahkan.

    Iring-iringan mobil ambulans yang membawa jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). (ANTARA/Budi Candra Setya/rwa).

    Namun, faktor cuaca juga tidak bisa diabaikan. Cuaca yang tidak stabil, menurut Setyo, menyebabkan tingginya gelombang air laut yang membahayakan kapal. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi standar operasional pelayaran, termasuk prosedur pemuatan, perawatan kapal, hingga pengelolaan navigasi.

    Hal senada juga diungkapkan Hasanudin. Ia tak mau mengesampingkan faktor alam yang menjadi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Jaya. Di Selat Bali, kata Hasanudin, memiliki ombak yang cukup besar dan berhubungan dengan Samudera Hindia di sebelah timur.

    “Kondisi alamnya juga di situ cukup ekstrem. Ada beberapa kecelakaan yang terjadi dalam rentan beberapa tahun saja,” tutur Hasanudin. 

    “Selat Bali itu arusnya kadang ke utara, kadang ke selatan. Ada jam-jam tertentu yang kadang-kadang dia tingginya itu sangat tinggi, kadang-kadang sangat rendah.”

    Ketegasan Regulasi 

    Di sisi lain, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut menyebut ini adalah pelajaran berharga sekaligus pengalaman memilukan bagi Indonesia. Namun menurut dia, kejadian ini sekaligus menggambarkan bagaimana Indonesia terjebak dalam kebodohan jatuh di lubang yang sama.

    “Inilah yang terjadi dan kita tidak pernah mau belajar dari setiap kejadian kecelakaan angkutan penyeberangan di perairan,” kata Djoko dalam keterangan yang diterima VOI.

    Cuaca buruk, daftar manifes, tata cara pemuatan (over draft) dan lemahnya pengawasan terhadap keselamatan manajemen pelayaran adalah alasan-alasan klise yang selalu dilontarkan sebagai penyebab kecelakaan di perairan.

    “Di setiap kejadian kecelakaan kapal penyeberangan banyak pendapat teknis termasuk tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Baik itu cuaca, teknis pemuatan seperti pergeseran muatan dan lain-lain, ini lagu lama yang selalu muncul di internal Kemenhub,” tegasnya.

    Padahal kata Djoko, ada hal lebih penting daripada hanya menyalahkan cuaca dan alasan klise lainnya. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.000 pulau, Indonesia memang sangat membutuhkan angkutan penyeberangan yang andal dan modern dengan tingkat keselamatan, kenyamanan, dan keamanan yang mumpuni.

    Namun, kelaiklautan kapal seringkali diabaikan. Djoko menjelaskan, secara teknis kapal penyeberangan yang mengalami kecelakaan adalah rata-rata kapal Landing Craft Transport (LCT) yang dimodifiksi menjadi kapal penumpang roro.

    “Secara teknis keselamatan kapal ini sangat rentan terhadap kecelakaan dan sudah seharusnya Kementerian Perhubungan mengevaluasi semua kapal penyeberangan yang melakukan modifikasi dari LCT ke kapal penumpang,” ucap Djoko.

    Djoko menambahkan, evaluasi ini termasuk kebijakan di beberapa lintas penyeberangan yang harusnya dilayani dengan kapal minimal 5.000 GT (gross tonnage), tapi dilayani oleh kapal yang di bawah 5.000 GT dan dimodifikasi menjadi kapal 5.000 GT hanya untuk memenuhi syarat layanan angkutan di lintasan penyeberangan tersebut (lintas Merak – Bakauheni). Padahal sejak Desember 2018, Kementerian Perhubungan menyatakan kewajiban pengoperasan kapal feri berukuran minimal 5.000 GT.

    Tim Basarnas sedang melakukan pemantaua di kawasan Danau Toba. (Antara Sumut/Irsan)

    Untuk itu, ia mendorong pemerintah melalui Kemenhub lebih serius melakukan perbaikan, salah satunya tidak ada lagi akal-akalan terhadap syarat untuk pemenuhan regulasi. 

    “Seperti kapal LCT diubah menjadi kapal penumpang, kapal 3.000 GT diubah ruang penumpang lalu dinaikkan menjadi 5.000 GT untuk pemenuhan syarat,” pungkasnya. 

  • Kebakaran Bukit Toba, Pemadaman Terkendala Angin dan Medan Curam
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Juli 2025

    Kebakaran Bukit Toba, Pemadaman Terkendala Angin dan Medan Curam Medan 6 Juli 2025

    Kebakaran Bukit Toba, Pemadaman Terkendala Angin dan Medan Curam
    Tim Redaksi
    KARO, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (karhutla) kembali melanda perbukitan di pinggiran
    Danau Toba
    , tepatnya di
    Perbukitan Gajah Bobok
    , Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
    Kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (5/07/2025) tersebut masih berlangsung hingga sore ini.
    Api terus merambat dan meluas, disebabkan oleh sebagian besar hutan yang terdiri dari ilalang yang mudah terbakar.
    Angin kencang juga memperburuk situasi, membuat api semakin sulit untuk dikendalikan.
    Tim Manggala Agni, bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri, sedang berupaya memadamkan api dan memutus jalur penyebaran api agar tidak semakin meluas.
    Kepala Tim Manggala Agni, Bersman Pardosi, menjelaskan bahwa api pertama kali terlihat pada Sabtu sore di wilayah badan Bukit Bobok.
    “Dengan cuaca ekstrem, api cepat meluas ke puncak bukit dan menghanguskan sebagian besar badan bukit,” ujarnya saat ditemui di lokasi kebakaran pada Minggu (06/07/2025).
    Bersman juga menyebutkan bahwa proses pemadaman saat ini masih menggunakan alat manual, seperti semprotan air dan pemukul kayu.
    “Ini dikarenakan zona titik api berada jauh dari sumber air, dan alat ini dianggap efektif untuk pemadaman di perbukitan,” tambahnya.
    Dia menekankan bahwa semua pihak terkait memanfaatkan alat manual karena keefektifannya dan kemudahan dalam pembawaannya, mengingat lokasi kebakaran yang jauh dari sumber air.
    “Kita seluruh
    stakeholder
    terkait memanfaatkan alat manual, karena alat ini kita yakini efektif dan gampang dalam membawanya, juga lokasi kebakaran jauh dari air,” ujarnya.
    Dengan medan yang terjal dan berbatu, serta cuaca ekstrem, tim pemadam menghadapi banyak kendala dalam upaya memadamkan api di Bukit Gajah Bobok.
    Hingga sore ini, sekitar 35 hektar lahan hutan ilalang telah hangus terbakar. “Lebih kurang 35 hektar hutan ilalang sudah habis terbakar. Kendala kita adalah lokasi api berada di daerah terjal dan batu lepas, ditambah angin kencang di sini,” jelasnya.
    Hingga saat ini, masih terlihat banyak titik asap di wilayah Perbukitan Gajah Bobok.
    Tim masih terus menyisir lokasi-lokasi rawan penyebaran api dan melakukan pemotongan jalur api agar kebakaran dapat segera dipadamkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dorong UMKM Naik Kelas, ASDP-Pelindo Hadirkan Mesin UMK Digital

    Dorong UMKM Naik Kelas, ASDP-Pelindo Hadirkan Mesin UMK Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Untuk mendorong pelaku UMKM agar naik kelas, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama PT Pelindo meluncurkan mesin penjual otomatis atau vending machine bernama “UMK” di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba, Sumatera Utara. Inisiatif ini menjadi bukti nyata sinergi antar BUMN dalam memberdayakan ekonomi masyarakat lokal berbasis digital.

    Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menjelaskan bahwa vending machine UMK dirancang khusus untuk memasarkan produk-produk unggulan UMKM binaan dengan cara modern, higienis, dan otomatis selama 24 jam. “UMK bukan sekadar mesin, tapi simbol kolaborasi dan keberpihakan ASDP terhadap pelaku usaha kecil agar bisa masuk ke ekosistem pasar yang lebih luas dan terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/7/2025). 

    Proyek percontohan ini sudah hadir di dua lokasi wisata strategis nasional, yakni Pelabuhan Ajibata (Danau Toba) dan Marina Labuan Bajo (NTT). Lokasi tersebut dipilih karena memiliki arus wisatawan tinggi, sehingga produk lokal bisa lebih dikenal.

    “Produk yang ditawarkan mulai dari makanan ringan, minuman lokal, hingga kerajinan tangan, semuanya hasil karya masyarakat binaan kami. Teknologi pembayaran juga sudah terintegrasi dengan QRIS untuk kemudahan transaksi,” tambah Heru.

    Komisaris Pelindo, Jodi Mahardi, yang hadir dalam peluncuran menyebut bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari strategi bersama memperluas dampak ekonomi dari program BUMN. “Kami ingin produk UMKM Indonesia bisa naik kelas, bukan hanya laris dijual, tapi juga memiliki kualitas premium dan siap masuk pasar digital dan global,” katanya.

    Jodi menegaskan, peluncuran di Ajibata dan Labuan Bajo hanya langkah awal. Mesin UMK akan terus dikembangkan di pelabuhan-pelabuhan lain agar semakin banyak pelaku usaha lokal yang mendapatkan manfaat langsung dari keberadaan BUMN.

    Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Eko Edi Cahyono, menambahkan bahwa program ini adalah bentuk nyata dari mandat sosial BUMN. “UMKM membutuhkan ekosistem berkelanjutan, mulai dari pembinaan, akses pasar, hingga digitalisasi. Mesin ini adalah salah satu bentuk konkret,” ungkapnya.

    Menurut Eko, data penjualan dari mesin yang telah dipasang akan menjadi acuan penting untuk evaluasi dan pengembangan ke depan. “Kita pastikan program ini berdampak, bukan sekadar seremoni,” ujarnya.

    ASDP sendiri sudah lebih dulu menerapkan konsep vending machine UMK di kantor pusat dan Cabang Merak sejak 2024. Bahkan, ruang promosi UMKM juga telah disiapkan di kapal penyeberangan dan kawasan Marina Labuan Bajo.

    Dengan semangat kolaborasi BUMN, digitalisasi, dan komitmen terhadap pelaku usaha kecil, ASDP membuktikan bahwa pelabuhan kini bukan hanya pusat logistik, tetapi juga bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang membuka peluang luas bagi UMKM Indonesia.

  • Berkat Program IHH, InJourney Sabet Penghargaan TJSL & CSR Award 2025 dari BUMN Track – Page 3

    Berkat Program IHH, InJourney Sabet Penghargaan TJSL & CSR Award 2025 dari BUMN Track – Page 3

    IHH memberikan pelatihan pengembangan SDM sektor pariwisata mulai dari sikap diri yang benar  dalam pelayanan, komunikasi dalam pelayanan, kebersihan produk dan lingkungan, hingga  penampilan. Dengan metode fun learning, IHH mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk mengikuti pelatihan kerja selama 3 hari.

    Setiap batch berisi 50-60 peserta. Pengajarnya adalah Local  Heroes yang merupakan putra daerah berprestasi di DPSP dan destinasi pariwisata. 

    Sampai tahun 2024 IHH telah menjangkau 3.768 peserta pelatihan dari 18 kabupaten dan kota. Total  terdapat 61 batch pelatihan dengan pengajar 12 Local Heroes.

    Pelatihan dipusatkan di daerah-daerah  tempat InJourney Group beroperasi seperti di Danau Toba (Sumatra Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Likupang (Sulawesi Utara).

    Sepanjang tahun 2025, IHH telah terlaksana selama 3 batch yakni 18-20 Juni di Labuan Bajo, 24-26 Juni di Danau Toba, dan 24-26 Juni di Borobudur. 

     

    (*)

  • Pelindo-ASDP Hadirkan Vending Machine Produk UMK di Pelabuhan Ajibata

    Pelindo-ASDP Hadirkan Vending Machine Produk UMK di Pelabuhan Ajibata

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMK) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba, Sumatra Utara.

    Inisiatif tersebut menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal berbasis digital.

    “Melalui vending machine, kami memadukan pelayanan publik modern di pelabuhan dengan dukungan konkret bagi pelaku usaha lokal,” kata Direktur SDM dan Umum Pelindo Dwi Fatan Lilyana dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

    Dalam program kolaborasi TJSL BUMN itu, Pelindo bersama ASDP secara total menyediakan dua vending machine UMK, satu di Toba dan satu lagi di Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Proyek tersebut merupakan percontohan pemanfaatan teknologi otomatis 24 jam untuk memasarkan produk-produk UMKM binaan, yang sebagian besar berasal dari wilayah Toba.

    Lokasi vending machine dipilih di kawasan strategis pariwisata nasional, yakni Pelabuhan Ajibata dan Marina Labuan Bajo untuk menjangkau arus wisatawan yang tinggi.

    Lebih lanjut, Dwi menjelaskan bahwa seluruh transaksi melalui mesin itu menggunakan sistem pembayaran digital QRIS. Hal tersebut akan memudahkan wisatawan melakukan pembelian tanpa kontak fisik.

    “Kami tidak hanya menyediakan akses pasar, tetapi juga mendampingi peningkatan kualitas produk UMKM dengan memfasilitasi keberadaan vending machine di lokasi strategis,” ujarnya.

    Ia mengatakan melalui Program TJSL yang salah satu fokusnya adalah pemberdayaan ekonomi lokal, Pelindo dan ASDP akan memperluas penggunaan vending machine di pelabuhan-pelabuhan lain, dengan prioritas lokasi strategis sektor pariwisata.

    Sementara, Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono mengatakan program tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial.

    “Vending machine ini tentunya merekam data penjualan dan minat konsumen di tempat tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Data ini akan kami jadikan dasar sebagai strategi pembinaan ke depan. Program ini harus punya dampak nyata,” katanya.

  • Pelindo-ASDP hadirkan vending machine UMK perkuat ekonomi rakyat

    Pelindo-ASDP hadirkan vending machine UMK perkuat ekonomi rakyat

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMK) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba, Sumatera Utara.

    Inisiatif tersebut menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal berbasis digital.

    “Melalui vending machine, kami memadukan pelayanan publik modern di pelabuhan dengan dukungan konkret bagi pelaku usaha lokal,” kata Direktur SDM dan Umum Pelindo Dwi Fatan Lilyana dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

    Dalam program kolaborasi TJSL BUMN itu, Pelindo bersama ASDP secara total menyediakan dua vending machine UMK, satu di Toba dan satu lagi di Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Proyek tersebut merupakan percontohan pemanfaatan teknologi otomatis 24 jam untuk memasarkan produk-produk UMKM binaan, yang sebagian besar berasal dari wilayah Toba.

    Lokasi vending machine dipilih di kawasan strategis pariwisata nasional, yakni Pelabuhan Ajibata dan Marina Labuan Bajo untuk menjangkau arus wisatawan yang tinggi.

    Lebih lanjut, Dwi menjelaskan bahwa seluruh transaksi melalui mesin itu menggunakan sistem pembayaran digital QRIS. Hal tersebut akan memudahkan wisatawan melakukan pembelian tanpa kontak fisik.

    “Kami tidak hanya menyediakan akses pasar, tetapi juga mendampingi peningkatan kualitas produk UMKM dengan memfasilitasi keberadaan vending machine di lokasi strategis,” ujarnya.

    Ia mengatakan melalui Program TJSL yang salah satu fokusnya adalah pemberdayaan ekonomi lokal, Pelindo dan ASDP akan memperluas penggunaan vending machine di pelabuhan-pelabuhan lain, dengan prioritas lokasi strategis sektor pariwisata.

    Sementara, Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono mengatakan program tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial.

    “Vending machine ini tentunya merekam data penjualan dan minat konsumen di tempat tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Data ini akan kami jadikan dasar sebagai strategi pembinaan ke depan. Program ini harus punya dampak nyata,” katanya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peninjauan status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025

    Peninjauan status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025

    Dijadwalkan ada dua asesor yang akan hadir, yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan),

    Medan (ANTARA) – Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) Global Geopark menyatakan, revalidasi (peninjauan kembali) status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025.

    “Para asesor atau validator UNESCO akan tiba melalui Bandara Silangit,” kata General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) Azizul Kholis di Medan, Selasa.

    Tim asesor UNESCO ini, lanjut dia, direncanakan akan mengunjungi sejumlah tempat di kawasan Danau Toba, seperti Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

    Dilakukan juga kunjungan ke Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, untuk melihat sejumlah geosite atau situs warisan geologi.

    Kawasan Danau Toba seluas 145 kilometer persegi dikelilingi oleh tujuh kabupaten di Sumatera Utara, yakni Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi.

    Hamparan air danau berwarna biru menjadi pemandangan indah ketika berkunjung ke tanah Batak dengan pohon pinus menjulang tinggi menambah segarnya udara sekitar.

    “Para validator juga akan menuju Merek-Sipiso-piso-Tongging, dan kembali ke Kota Medan,” ungkap Azizul.

    Sejarah mencatat, Danau Toba terbentuk akibat letusan supervulkano atau gunung berapi super sekitar 74.000 tahun silam.

    Letusan tersebut menciptakan kaldera besar yang kemudian terisi air, dan membentuk danau luas dan dalam yang terdapat Pulau Samosir terletak di tengah Danau Toba.

    Kaldera Toba atau lebih dikenal Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, Selasa, 2 Juli 2020.

    “Dijadwalkan ada dua asesor yang akan hadir, yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan),” tegas Azizul.

    Dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO.

    Selain Geopark Kaldera Toba, taman bumi lainnya juga mendapat kartu serupa, yakni Gua Zhijindong di Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua di Peru.

    Kartu kuning merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola wilayah tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

    UNESCO meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark melakukan perbaikan, sebelum dilakukan validasi ulang untuk dua tahun kemudian.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bos Inalum Beberkan Strategi Tekan Efek Tarif Trump, Ini Caranya

    Bos Inalum Beberkan Strategi Tekan Efek Tarif Trump, Ini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) membeberkan strategi perusahaan agar aluminium Indonesia tetap eksis di kancah global. Meskipun, saat ini Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif tinggi, termasuk pada produk aluminium yang masuk ke negara tersebut.

    Direktur Utama Inalum Melati Sarnita mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggunakan sumber energi bersih seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk memproduksikan aluminium.

    Penggunaan energi bersih tersebut membuat perusahaan bisa menghasilkan produk ‘green aluminium’ yang memiliki nilai jual tinggi dan bisa bersaing dengan pemasok aluminium lainnya.

    “Makanya, harapan kita, identitas kita sebagai green aluminium, itu kita bisa pakai, kita perkuat, sehingga kan orang-orang pakai barang kita, itu, ada efek lain. Dia bisa masuk ke green-green industry. Misalnya, kayak mobil listrik BMW atau Mercedes, maunya, kan, barangnya produk green. Kayak gitu-gitu, kan, dia bisa masuk,” jelas Melati saat ditemui di sela acara Economic Update CNBC Indonesia di Jakarta, dikutip Jumat (20/6/2025).

    Dengan dikenakannya kenaikan tarif impor aluminium menjadi 50% sejak awal Juni 2025 dari sebelumnya 25%, maka menurutnya ini justru akan membebani konsumen aluminium di AS itu sendiri. Pasalnya, produsen aluminium akan membebankan kenaikan tarif impor pada harga jual ke konsumen.

    Bila harga impor aluminium ini semakin tinggi, maka dia tak menampik dikhawatirkan ini akan terjadi pengalihan sumber pasokan aluminium AS.

    “Kalau, kan, ada banyak pemain, itu, yang memang pasar major-nya di Amerika. Kalau affordability-nya turun, kayak tadi, otomatis pasar mereka hilang, kan. Pasti dia nyari pasar pengganti. Nah, pasti dia nyari pasar-pasar lain, yang mungkin pasar kita, atau pasar yang lain,” jelasnya.

    Namun, menurutnya pihaknya tetap optimistis produk yang dihasilkan Inalum tetap bisa bersaing di pasar AS.

    “Jadi, kan, itu spesifik. Yang lain belum tentu dia bisa. Gak semua, I think only like 20% of the player yang actually pakai hydro, kan. Gak semuanya,” tandasnya.

    Tarif Impor Aluminium AS

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menghantam perdagangan. Dalam pidato populis di hadapan buruh pabrik baja AS, Trump mengumumkan bahwa tarif impor baja dan aluminium akan digandakan.

    Tak tanggung-tanggung, tarif impor baja dan aluminium akan naik menjadi 50% dari sebelumnya 25%. Kebijakan ini berlaku 4 Juni 2025.

    “Kita naikkan tarif baja dari 25% menjadi 50%,” seru Trump lantang di fasilitas US Steel, Pennsylvania, negara bagian yang menjadi kunci kemenangannya di Pilpres 2024, dikutip AFP, Senin (2/6/2025).

    “Tak ada yang bisa menghindar dari ini!,” tegasnya.

    Tak lama setelah pidato tersebut, Trump pun mempertegas lewat unggahan di Truth Social. Ia mengatakan kebijakan serupa juga akan berlaku untuk aluminium.

    PLTA Milik Inalum

    Inalum sudah berdiri sejak Januari 1976 dan sudah melakukan banyak terobosan untuk pembangunan ekonomi Indonesia serta masyarakat.

    Salah satu terobosan besar yang dilakukan perusahaan adalah membangun industri aluminium dengan fondasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

    Perusahaan memanfaatkan kekuatan Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Sumatera Utara sebagai sumber energi yang tak hanya murah tetapi juga berkelanjutan. Sebanyak 95% produksi aluminium di Inalum menggunakan renewable energi yang bersumber dari PLTA.

    PLTA sudah beroperasi sejak 1981 atau lebih dari 43 tahun lalu.

    Sebagai catatan, dibutuhkan 14.000- 14.300 kWh untuk memproduksi satu ton aluminium. Dengan sumber listrik yang lebih murah maka ongkos produksi juga bisa ditekan.

    Inalum sendiri kini memiliki tiga unit bendungan yakni Bendungan Pengatur, Bendungan Sigura Gura dan Bendungan Tangga serta dua PLTA yakni PLTA Sigura Gura dan PLTA Tangga. Kedua PLTA tersebut berkapasitas 603 Mega-watt (MW).

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • DEN jajaki peluang kolaborasi pembangunan sistem pangan dengan Belanda

    DEN jajaki peluang kolaborasi pembangunan sistem pangan dengan Belanda

    Ini adalah contoh nyata bagaimana kami membangun sistem pangan yang berkelanjutan berbasis komunitas, yang melibatkan berbagai sektor dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menjajaki peluang kerja sama dengan Belanda untuk membangun sistem pangan berkelanjutan di Indonesia.

    Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan bersama delegasi Misi Ekonomi Belanda (Netherlands Economic Mission) menyambangi Danau Toba, Sumatera Utara.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, Luhut mengatakan, Danau Toba dan sekitarnya menjadi salah satu daerah penting di Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pertanian.

    Ia merinci sejumlah inisiatif yang tengah dijalankan di area tersebut, di antaranya pembangunan pembibitan bawang putih di Humbang Hasundutan, pemulihan hutan kemenyan di Tapanuli, pertanian kopi Arabika di Samosir, serta produksi kakao di Karo dan Pakpak Barat.

    “Ini adalah contoh nyata bagaimana kami membangun sistem pangan yang berkelanjutan berbasis komunitas, yang melibatkan berbagai sektor dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujar Luhut.

    Dia menyampaikan, Indonesia ingin membuka kesempatan kerja sama dengan mitra global seperti Belanda untuk riset terapan, percobaan di rumah kaca, dan inovasi teknologi pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

    Indonesia pun berambisi untuk mencapai kemandirian pangan dan menjadi negara penghasil pangan utama, dengan memanfaatkan potensi alam Indonesia yang subur dan beragam.

    Program kerja sama dengan Belanda yang diharapkan dapat segera dimulai meliputi pengembangan teknologi rumah kaca, perbaikan bibit, reduksi kerugian pangan, serta pelatihan bagi petani.

    “Kerja sama ini sangat strategis untuk mempercepat pembangunan sistem pangan yang lebih baik, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk kawasan,” tambahnya.

    Selain itu, Luhut juga menyambut kehadiran banyak perusahaan Belanda terkemuka dalam sektor pertanian, seperti Rijk Zwaan, East-West Seed, Priva, Koppert, dan Wageningen University.

    Ia berharap kunjungan ini dapat membuka peluang investasi yang nyata, terutama di sektor pertanian Humbang Hasundutan, yang menawarkan produk hortikultura unggulan seperti kemenyan, kakao, minyak atsiri, dan bibit bawang putih berkualitas tinggi.

    Luhut juga menekankan pentingnya kemitraan yang lebih erat antara Indonesia dan Belanda untuk meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan pertanian berkelanjutan.

    Pemerintah Indonesia juga berharap dapat mengembangkan kesempatan pertukaran bagi peneliti dan mahasiswa untuk belajar di Belanda, khususnya di Wageningen University, yang dikenal secara global atas keunggulan dalam ilmu pertanian dan riset.

    “Mari kita jadikan misi ini lebih dari sekadar kunjungan. Ini adalah awal dari kerja sama yang lebih kuat, di mana petani, peneliti, dan bisnis kita tumbuh bersama, dan Indonesia serta Belanda bekerja sebagai mitra sejati untuk mencapai ketahanan pangan, ketahanan iklim, dan kemakmuran bersama,” tutur Luhut.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.