Tempat Fasum: Danau Toba

  • Mendagri Minta Pemda Ambil Langkah Antisipatif Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem – Page 3

    Mendagri Minta Pemda Ambil Langkah Antisipatif Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem – Page 3

    Tito mengimbau Pemda untuk memastikan kelancaran pelaksanaan mudik. Ia pun meminta Pemda untuk menjalankan langkah yag diusulkan, yakni pemberlakukan WFA bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 24–27 Maret 2025.

    “Nah ini silakan setiap daerah, setiap kementerian/lembaga diminta untuk mengatur masing-masing. Setiap dinas bisa mengatur, yang penting pekerjaan-pekerjaan tetap berjalan,” ujarnya.

    Tito pun mendorong, Pemda harus memastikan pelayanan publik tetap berjalan normal selama pelaksanaan WFA.

    “Selain itu, Pemda harus memastikan kelancaran arus mudik dengan berbagai langkah seperti memastikan infrastruktur jalan layak dilalui kendaraan, menata potensi pasar tumpah yang dapat mengganggu lalu lintas, serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya kepadatan pemudik di titik-titik tertentu,” ujarnya.

    “Dermaga, pelabuhan, juga perlu dicek. Jangan sampai over kapasitas, terutama di dermaga-dermaga kecil. Kemudian banyak kejadian sudah [pernah terjadi], seperti peristiwa [kecelakaan] di Danau Toba dan lain-lain, kita upayakan jangan sampai terjadi,” jelas Tito.

     

    (*)

  • Tol Belmera, jalan tol pertama Sumatera dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Sumut

    Tol Belmera, jalan tol pertama Sumatera dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Sumut

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Tol Belmera, jalan tol pertama Sumatera dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Sumut
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 21:55 WIB

    Elshinta.com – Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) yang berada di Provinsi Sumatera Utara merupakan jalan tol pertama di Pulau Sumatera. Jalan tol sepanjang 42,7 kilometer ini dikelola oleh Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT/Regional Nusantara) melalui Representative Office 1 JNT.

    Ruas tol yang menghubungkan Kota Medan dengan Pelabuhan Belawan dan Tanjung Morawa ini telah dioperasikan sejak tahun 1986. Jalan Tol Belmera memiliki peran penting dalam mempercepat distribusi barang dan mobilitas masyarakat di wilayah Medan dan kawasan sekitarnya. Jalan tol ini juga berfungsi untuk mengurangi kemacetan di area Medan, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mendukung perekonomian di wilayah tersebut.

    Jalan Tol Belmera memiliki tujuh gerbang tol utama yaitu Gerbang Tol (GT) Belawan, GT Mabar, GT Tanjung Mulia, GT H. Anif, GT Bandar Selamat, GT Amplas dan GT Tanjung Morawa dengan total 67 gardu tol yang dioperasikan dengan sistem tertutup. Selama tahun 2024, Jalan Tol Belmera telah melayani 28.823.694 kendaraan. Angka tersebut meningkat 64.909 kendaraan dibandingkan volume lalu lintas tahun 2023 yaitu 28.758.785 kendaraan. Hal ini menunjukkan keberadaan Jalan Tol Belmera juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya, antara lain terlihat dari peningkatan aktivitas komersial, properti dan perkantoran.

    Selain berperan sebagai penopang pertumbuhan perekonomian di wilayah Sumatera Utara, peran Jalan Tol Belmera dalam aspek sosial dan lingkungan diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Pada tahun 2024, RO1JNT telah merealisasikan program TJSL bagi masyarakat sekitar jalan tol berupa pemberian bantuan mesin potong rumput, pembangunan pagar tembok Sekolah Perguruan Orthodox Agios Nikitas, pemberian bantuan sarana belajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Jami’Iyatus Solihin, pemberian bantuan sembako Masjid Ar Rahim, pemberian bantuan material bangunan Gereja Kristen Protestan Indonesia Maranatha Simalingkar, pemberian bantuan material bangunan Masjid Dewan Kemakmuran Masjid Baitussalam An-Nur, pemberian bantuan material banguan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Sei Beras, pemberian 150 paket bantuan sembako kepada masyarakat sekitar Ruas Tol Belmera dan penanaman pohon pule di daerah Belawan. Program TJSL di lingkungan Ruas Tol Belmera merupakan implementasi Jasa Marga atas prinsip-prinsip Environment, Social & Governance di ruas tol yang dioperasikan.

    Tyas Pramoda Wardhani selaku JNT Senior General Manager mengungkapkan, di masa yang akan datang kinerja Ruas Tol Belmera diharapkan terus bertumbuh secara positif. “Jalan Tol Belmera sebagai bagian dari jaringan jalan tol Medan Raya terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan pengoperasian jalan tol melalui upaya-upaya inovasi berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Medan dan sekitarnya,” imbuhnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Kamis (6/3). 

    Pada masa mendatang, lalu lintas di Ruas Tol Belmera juga diprediksi akan tumbuh secara positif. Hal ini didukung terintegrasinya Ruas Tol Belmera dengan Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang dikelola oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol, Ruas Tol Medan-Binjai, Ruas Tol Binjai-Stabat dan Ruas Tol Kuala Tanjung- Tebing Tinggi-Parapat. Di samping itu, adanya kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei serta Danau Toba yang merupakan destinasi prioritas wisata di Indonesia juga akan menjadi peluang pertumbuhan lalu lintas di wilayah Ruas Tol Belmera, seperti di laporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Kamis(06/03).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dua Ruas Tol Trans Sumatera Siap Diresmikan, Bisa Digunakan untuk Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Dua Ruas Tol Trans Sumatera Siap Diresmikan, Bisa Digunakan untuk Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) siap diresmikan guna mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025.

    Pertama adalah Ruas Tol Binjai – Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

    Lalu, yang kedua adalah sebagian Seksi Kuala Tanjung – Indrapura pada Ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

    Pembangunan JTTS yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas multimoda.

    “Pembangunan jalan tol yang dikerjakan Kementerian PU bersama BUJT bertujuan untuk meningkatkan konektivitas multimoda bagi pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien serta mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan dan meningkatkan daya saing bangsa,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dikutip dari siaran pers pada Senin (24/2/2025).

    Konstruksi Ruas Tol Binjai – Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan telah selesai 100 persen sepanjang 19 km.

    Seksi tersebut akan tersambung dengan Seksi Binjai – Stabat sepanjang 12,3 km yang telah terlebih dahulu dioperasikan sejak Februari 2022.

    Lalu, tersambung juga dengan Seksi Stabat – Kuala Bingai sepanjang 7,55 km yang telah dioperasikan sejak September 2023.

    Selain itu, juga seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura sepanjang 19,025 km yang telah beroperasi sejak Januari 2024.

    Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan dikelola oleh BUJT PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp 3,8 triliun.

    Adapun Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan telah diuji coba terlebih dahulu secara fungsional pada Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Tol Binjai – Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang terbit pada 31 Januari 2025.

    Berikutnya yang siap digunakan saat mudik Lebaran 2025 adalah sebagian Seksi Kuala Tanjung – Indrapura pada Ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.

    Pembangunan seksi tersebut telah selesai sepanjang 10,15 km dengan nilai investasi Rp 1,09 triliun.

    Seksi Kuala Tanjung – Indrapura merupakan bagian dari ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.

    Tol tersebut menghubungkan Tebing Tinggi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung serta kawasan pariwisata Danau Toba untuk ruas Tebing Tinggi – Parapat.

    Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sendiri memiliki total panjang 143,25 km.

    Pembangunannya dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) oleh BUJT PT Hutama Marga Waskita.

    Pembangunannya terbagi menjadi 6 seksi, yakni Seksi 1 Tebing Tinggi – Indrapura sepanjang 20,4 km sudah beroperasi.

    Lalu, Seksi 2 Indrapura – Kuala Tanjung sepanjang 18,05 km beroperasi sebagian, Seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan sepanjang 30 km beroperasi, dan Seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar sepanjang 28 km beroperasi sebagian.

    Kemudian, Seksi 5 Pematang Siantar – Seribudolok dan Seksi 6 Seribudolok – Parapat masih tahap perencanaan.

     

  • Menteri LH: Tanpa Kolaborasi, Masalah Sampah Tak Akan Pernah Selesai

    Menteri LH: Tanpa Kolaborasi, Masalah Sampah Tak Akan Pernah Selesai

    Pangandaran, Beritasatu.com – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya aksi kolaborasi dalam menangani permasalahan sampah. Menurutnya, permasalahan sampah harus dibenahi mulai dari hulu hingga ke hilir dengan mengatur sistem pembuangannya sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

    “Diperlukan kolaborasi dengan unsur terkait dalam penanganan sampah. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan kita sehingga permasalahan sampah yang terjadi ini bisa terurai,” kata Hanif Faisol saat menggelar aksi bersih di Pantai Batu Karas, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Selain menteri lingkungan hidup, aksi bersih-bersih sampah di Pantai Batu Karas dalam memperingati hari peduli sampah 2025 ini juga diikuti  Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. 

    “Pemerintah daerah kabupaten dan kota harus terus berupaya mewujudkan Indonesia bersih sampah dengan upaya kolaborasi seperti ini,” kata Hanif.

    Kegiatan serupa juga serentak dilakukan di delapan provinsi lainnya, dengan tujuan meningkatian kesadaran masyarakat dalam upaya persoalan penanganan dan mengurangi sampah di Indonesia. Terlebih Pantai Batu Karas merupakan salah satu objek wisata nasional yang perlu dijaga kebersihannya sehingga tidak merusak ekosistem yang ada di dalamnya. 

    Sementara itu, Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto mengatakanTNI berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam hal penanganan sampah di Indonesia. Selain membuat karya mesin pembersih sampah di dalam air, pihaknya juga telah berinovasi membuat mesin pemilahan sampah menjadi abu untuk mengurai sampah yang masih menjadi permasalahan. 

    “Kami (TNI) akan terus membuat karya inovasi untuk mengurai sampah, seperti perahu pembersih sampah yang ada di dalam air dengan teknologi tanpa bahan bakar dan listrik. Inovasi ini sudah disebar seperti Danau Toba juga sudah ada enam unit perahu pembersih sampah seperti ini. Ini menjadi salah satu upaya hasil  kerja sama guna menciptakan lingkungan hidup untuk selalu bersih,” kata Agus Subiyanto. 

    Diharapkan upaya penanganan sampah ini juga menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyaralat terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup. 

  • 2 Ruas Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi untuk Arus Mudik Lebaran

    2 Ruas Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi untuk Arus Mudik Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan bahwa dua ruas jalan Tol Trans Sumatera telah siap diresmikan guna memperlancar arus mudik Lebaran tahun ini.

    Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan, pembangunan jalan tol ini dilakukan melalui kerja sama antara Kementerian PU dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan tujuan meningkatkan konektivitas multimoda, memperbaiki sistem logistik nasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan daya saing nasional.

    Dua ruas tol yang telah rampung adalah ruas Tol Binjai-Langsa seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, serta sebagian dari seksi Kuala Tanjung-Indrapura yang merupakan bagian dari ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat di Kabupaten Batubara. Kedua ruas ini siap dioperasikan guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    Pembangunan Ruas Tol Binjai-Langsa seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan telah selesai 100% dengan panjang 19 km, yang akan menghubungkan seksi Binjai-Stabat (12,3 km, beroperasi sejak Februari 2022), seksi Stabat-Kuala Bingai (7,55 km, beroperasi sejak September 2023), dan seksi Kuala Bingai-Tanjung Pura (19,025 km, beroperasi sejak Januari 2024). Tol ini dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi Rp 3,8 triliun.

    Sebelumnya, ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan telah diuji coba secara fungsional selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) sebelum akhirnya siap digunakan untuk arus mudik Lebaran tahun ini. Jalan tol ini juga telah memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada 31 Januari 2025.

    Sementara itu, pembangunan sebagian Seksi Kuala Tanjung-Indrapura pada ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat telah rampung sepanjang 10,15 km dengan investasi Rp 1,09 triliun. Ruas Tol Trans Sumatera ini diharapkan dapat memperlancar konektivitas dari Tebing Tinggi ke Pelabuhan Kuala Tanjung dan mendukung kawasan wisata Danau Toba.

    Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat diketahui memiliki total panjang 143,25 km dan dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) oleh PT Hutama Marga Waskita.

    Pembangunan tol ini terbagi menjadi enam seksi, yaitu:

    Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura (20,4 km) telah beroperasi.
    Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 km) telah beroperasi sebagian.
    Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan (30 km) telah beroperasi.
    Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 km) telah beroperasi sebagian.
    Seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok masih dalam tahap perencanaan.
    Seksi 6 Seribudolok-Parapat masih dalam tahap perencanaan.

    Dengan hadirnya ruas baru di Tol Trans Sumatera ini, diharapkan mempercepat distribusi barang dan jasa dan juga dapat meningkatkan konektivitas menuju kawasan wisata Danau Toba serta mendukung pengembangan kawasan industri di sekitar jalur tol tersebut.

  • Pilu Rumah Petani di Samosir Dikepung Parit 80 Meter Sampai Minta Tolong Prabowo, Pelaku Dipolisikan – Halaman all

    Pilu Rumah Petani di Samosir Dikepung Parit 80 Meter Sampai Minta Tolong Prabowo, Pelaku Dipolisikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video yang menampilkan seorang ayah susah payah menggendong anaknya saat melewati parit berair kotor untuk menjangkau rumahnya, viral di media sosial.

    Peristiwa ini terjadi di bibir Danau Toba yang terletak di Dusun 1, Desa Unjur, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

    Adapun pria yang menggotong anaknya itu bernama Darma Sari Ambarita (32) dan berprofesi sebagai petani.

    Darma dan keluarganya harus melewati kepungan parit berair itu saat aktivitas ke luar rumah, termasuk saat antar-jemput anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).

    Dilihat dari akun Instagram @digitalnews_id, Darma terpaksa harus menceburkan diri ke air sedalam satu meter di parit untuk mengantarkan putrinya sekolah. 

    Barulah kemudian dia mengulurkan tangannya bersiap menangkap anaknya dan menggendong anaknya itu melewati parit tersebut. Dan selanjutnya pergi ke sekolah.

    Dalam video itu, sang yang digendong melewati parit berair menyampaikan permintaan bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto, dengan suara lirih. 

    “Bapak Presiden, tolonglah kami. Gak ada lagi jalan (ke rumah) kami. Klo aku sekolah harus lewat air, digendong bapak ku,” ucap anak tersebut dengan lirih.

    Hal itu terpaksa dilakukan keluarga Darma Ambarita sejak adanya beberapa orang dengan alat berat membuat parit 80 meter mengelilingi rumahnya pada 6 Januari 2025.

    Duduk Perkara

    Pemilik rumah, Darma Sari Ambarita (32), membenarkan video yang beredar.

    Dia lalu menceritakan duduk perkara hingga adanya parit mengeliiling tempat tinggalnya.

    Darma menceritakan, awalnya tidak ada parit yang mengelilingi rumahnya, sampai akhirnya dia terlibat konflik dengan pria yang memiliki marga yang sama, berinisial TA.

    Darma mengatakan pria itu tidak mempunyai hubungan darah dengannya, namun mengeklaim rumah dan tanah yang ditempati Darma adalah peninggalan ayah TA.

    “Kebetulan TA, hanya karena satu marga saja. Kalau dari silsilah ke keluarga sudah jauh,” ujar Darma saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Senin (3/2/2025).

    Kendati demikian, Darma mengatakan bahwa antara ayah TA dengan orang tuanya dulunya berteman, namun tidak pernah terjadi keributan atau pun membicarakan hal yang berkaitan dengan tanah yang ditempatinya.

    “Kenapa saya berani mengatakan itu tanah saya? Karena kebetulan rumah yang saya tinggali adalah peninggalan dari orang tua. Di mana rumah ini didirikan pada tahun 1982 dan itu masih disaksikan, proses pembangunannya masih disaksikan oleh orang tua si pelaku (TA),” ujarnya.

    “Dan, selama proses pembangunan sampai ke masa hidup orang tua saya dan orang tua si pelaku, itu tidak pernah terjadi yang namanya keributan,” tambahnya.

    Kata Darma, tanah yang diklaim TA itu seluas 5 rante atau sekitar 2000 meter persegi. TA mengaku kepadanya punya surat tanah, namun sampai sekarang TA tidak bisa menunjukkannya. Namun, Darma juga mengatakan tidak memiliki surat tanah juga.

    “Karena kebetulan ini tanah warisan bang, surat tanahnya tidak ada. Iya, kalau untuk pengelolaan kita yang saya ketahui 4 generasi lah,” katanya.

    Darma lalu mengatakan, karena tidak memberikan apa yang TA minta, pada 6 Januari 2025, TA membuat parit sepanjang 80 meter yang mengelilingi rumah Darma.

    “TA dan kawan-kawan beserta rombongannya, membawa satu unit alat berat, ekskavator, dan langsung melakukan penggalian parit yang dalamnya kurang lebih 5 meter,” ujar Darma.

    Terduga Pelaku Dipolisikan

    Menurut Darma, persoalan yang dihadapinya ini adalah murni perusakan, tidak ada kaitannya dengan persoalan sengketa tanah.

    “Ini murni bukan sengketa lahan. Kenapa saya bilang ini tidak sengketa? Karena saya dan pelaku itu belum pernah terjadi yang namanya saling mengajukan atau gugat menggugat di pengadilan,” ujarnya.

    “Jadi, ini murni namanya perusakan, pelanggaran HAM, dan percobaan pembunuhan terhadap keluarga kami,” ucapnya.

    Darma melanjutkan, semenjak depan rumahnya dijadikan parit, keluarganya begitu sulit mengakses jalan ketika bepergian.

    “Jadi, rumah kami sekarang seperti pulau terisolasi. Anak saya yang masih TK susah pergi sekolah maupun pulang sekolah. Terus, untuk membeli kebutuhan dapur kami juga seperti itu. Jadi, kalau misalnya istri mau belanja, itu juga kesusahan,” tuturnya.

    Atas kejadian ini, Darma mengaku pihaknya melaporkan kejadian itu ke Polres Samosir dengan nomor laporan STPL/21/1/2025/SPKT/RES SAMOSIR/SUMUT.

    Kata dia, polisi telah memproses kasus ini dan pada Jumat (31/1/2025) pihaknya telah menerima surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP).

    Isi SP2HP sendiri menjelaskan bahwa ada lima terlapor yang telah diperiksa polisi, yakni HH, JA, PA, RM, dan TA.

    Darma juga mengaku telah melapor ke aparat desa, kemudian mereka sempat mencegah dan meminta TA menghentikan aksinya.

    “Tapi si pelaku mengatakan, rasanya dia tidak bisa menghentikan kegiatan dan dia siap untuk diproses secara hukum,” ujar Darma.

    Terpisah, Kepala Desa Unjur, Saudara Nainggolan, saat dikonfirmasi membenarkan adanya sengketa yang dialami Darma dan TA.

    Namun, dia belum mendetailkan persoalan yang terjadi karena masih menghadiri sebuah acara di Samosir.

    “Enggak pas waktunya, nanti hubungi lagi,” katanya.

    Polisi: Masih Diselidiki

    Kasi Humas Polres Samosir Bripka Vandu P Marpaung saat dikonfirmasi membenarkan laporan yang dibuat Darma.

    Namun, dia belum mendetailkan duduk perkara persoalan yang dialami Darma dan TA. Dia mengatakan, proses penyelidikan masih terus dilakukan.

    “Terkait laporan dugaan perusakan masih dalam proses penyelidikan,” ujar Vandu melalui telepon seluler, Selasa (4/2/2025). (Tribunnews.com/TribunMedan.com/Kompas.com)

  • Kronologi Lengkap Pria Samosir Dikeroyok hingga Nyaris Ditenggelamkan ke Danau Toba Gara-gara Hoaks – Halaman all

    Kronologi Lengkap Pria Samosir Dikeroyok hingga Nyaris Ditenggelamkan ke Danau Toba Gara-gara Hoaks – Halaman all

    TRIBUNEWS.COM, SAMOSIR – Nyawa pria berinisial HH berusia 22 tahun ini terjadi di Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumut nyaris melayang.

    Ia menjadi korban pengeroyokan warga, Kamis (30/1/2025) lalu.

    Kejadian bermula diduga diprovokasi oleh warga yang bernama Friska Evalina Simanihuruk (FES) yang dilanjutkan dengan siaran langsung di media sosial Facebook.

    Dalam siaran langsung itu Friska Evalina Simanuhurok mengatakan, HH adalah pelaku penculikan anak padahal itu tidak benar.

    Rumor penculikan anak ini pun dibantah Polres Samosir.

    Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu P. Marpaung, meminta agar masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan informasi.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

    Klarifikasi dari pihak kepolisian sangat penting agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujarnya.

    Kronologi kejadian menurut polisi

    Berdasarkan penyelidikan kepolsian terhadap kasus ini, pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, HH bertemu dengan pacarnya ES, seorang pelajar SMA, di sebuah ladang setelah pulang sekolah.

    HH meminta izin untuk meminjam ponsel ES. 

    Setelah memeriksa ponsel hingga baterainya habis, ES meminta ponselnya kembali namun HH menolak, yang memicu adu mulut di antara keduanya.

    ES kemudian berteriak minta tolong sembari keduanya saling tarik-menarik ponsel.

    Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut segera datang untuk membantu.

    HH yang ketakutan, langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.

    Di tengah situasi yang kacau, Friska Evalina Simanihuruk, seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melakukan siaran langsung di Facebook.

    Tanpa memverifikasi kejadian, ia langsung mengklaim dan menarasikan bahwa HH adalah seorang penculik anak.

    Narasi provokatif yang memperburuk keadaan.

    Dalam siaran langsung tersebut, ia memberi keterangan yang sangat menyesatkan, dengan caption: “Penculik Anak Tertangkap di Samosir!”

    Video ini cepat menyebar di media sosial dan grup WhatsApp. 

    Hal itu pun memicu kepanikan serta kemarahan warga, yang segera menganggap HH sebagai pelaku penculikan anak.

    Warga yang terprovokasi langsung bergerak menuju lokasi kejadian dan menghadang HH, yang tengah ketakutan dan berusaha melarikan diri.

    Tanpa memberikan kesempatan bagi HH untuk menjelaskan, warga mulai menyerangnya secara brutal.

    HH dipukul dan ditendang secara membabi buta, bahkan perutnya ditusuk menggunakan bambu berukuran besar lalu diseret ke Tepi Danau Toba dan nyaris ditenggelamkan.

    Polisi yang menerima laporan segera turun tangan.

    HH, yang sudah babak belur dan lemah akhirnya diamankan dan dibawa ke Polres Samosir.

    Saat dibawa ke kantor polisi, HH dalam kondisi sangat buruk, dengan luka-luka di wajah dan tubuh.

    Piket SPKT Polres Samosir membawa HH ke Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga untuk mendapatkan perawatan medis.

    Keluarga Korban Minta Penyebar Hoaks Diproses Hukum

    Kepolisian Samosir segera melakukan penyelidikan dan mengonfirmasi bahwa HH bukan pelaku penculikan anak melainkan terduga pelaku diduga melakukan penganiayaan terhadap pacarnya, ES.

    Polisi juga menegaskan bahwa provokasi dalam siaran langsung oleh Friska Evalina Simanihuruk yang menyebut HH sebagai penculik anak adalah penyebab utama pengeroyokan tersebut.

    Keluarga HH mengecam keras tindakan tersebut dan menyampaikan bahwa Friska Evalina Simanihuruk harus diproses secara hukum atas penyebaran hoaks yang mengakibatkan tindakan pengeroyokan.

    Mereka merasa aksi yang dilakukan oleh warga tersebut tidak hanya mencederai hukum tetapi juga membahayakan nyawa orang yang belum terbukti bersalah.

    “Ini semua terjadi karena hoaks yang disebarkan oleh Friska. Jika saja tidak ada siaran langsung itu, adik kami tidak akan dikeroyok seperti ini. Kami ingin keadilan,” ujar N Rumapea, sepupu korban. (Tribun Medan/Arjuna Bakkara)

     

  • Menpar: GWB dilakukan bertahap di lima destinasi Super Prioritas

    Menpar: GWB dilakukan bertahap di lima destinasi Super Prioritas

    Harapannya acara ini tidak hanya menjadi aksi sesaat, tetapi juga dapat membangun kebiasaan dan kesadaran jangka panjang bersama dalam menjaga lingkungan,

    Bantul (ANTARA) – Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa program Gerakan Wisata Bersih (GWB) secara bertahap akan dilaksanakan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas setelah diluncurkan di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Ke depan, program ini akan secara bertahap dilaksanakan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang, serta di tiga Greater Destination, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta-Solo-Semarang,” kata Menpar di Pantai Parangtritis Bantul, Kamis.

    Menpar mengatakan, melalui implementasi di destinasi-destinasi prioritas ini, Gerakan Wisata Bersih diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas kebersihan destinasi wisata, tetapi juga menjadi model inspiratif yang dapat diterapkan di berbagai kawasan wisata lain di Indonesia.

    “Harapannya acara ini tidak hanya menjadi aksi sesaat, tetapi juga dapat membangun kebiasaan dan kesadaran jangka panjang bersama dalam menjaga lingkungan,” kata Menpar.

    Dia juga berharap, gerakan wisata bersih ini dapat menjadi inspirasi bagi destinasi wisata lainnya di Indonesia dengan bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian alam, serta membangun fondasi pariwisata yang berkelanjutan dan kompetitif di tingkat global.

    Sebagai bagian dari gerakan ini, Kemenpar juga membentuk tim Satuan Tugas (satgas) Gerakan Wisata Bersih yang menyoroti pentingnya sanitasi dan secara berkesinambungan melakukan peninjauan terhadap keberadaan toilet yang bersih sebagai salah satu amenitas utama yang mencerminkan kualitas destinasi wisata.

    Dia juga berharap, program ini diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing pariwisata Indonesia sesuai dengan aspek “health and hygiene” dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI).

    “Ini adalah gerakan bersama yang dirancang untuk menciptakan dampak nyata dan jangka panjang bagi lingkungan masyarakat dan daya saing pariwisata Indonesia. Ini sebuah langkah yang menjawab tantangan besar dalam menjaga kebersihan kelestarian dan keberlanjutan destinasi wisata kita,” katanya.

    Dia mengatakan, pemilihan Pantai Parangtritis sebagai lokasi peluncuran program Gerakan Wisata Bersih, karena kawasan pantai ini merupakan salah satu ikon pariwisata Yogyakarta.

    “Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Pantai Parangtritis merupakan destinasi wisata terpopuler di Yogyakarta dengan tingkat kunjungan sebanyak 2,77 juta orang sepanjang tahun 2024,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • PLTS Singkarak Bisa jadi Daya Tarik Baru Wisata Danau Singkarak – Page 3

    PLTS Singkarak Bisa jadi Daya Tarik Baru Wisata Danau Singkarak – Page 3

    Proyek pembangunan PLTS Terapung di Danau Singkarak akan dilakukan dalam tiga tahap. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, PT PLN Indonesia Power telah berkomitmen untuk memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat di sekitar danau.

    “Salah satunya adalah program beasiswa, baik untuk pendidikan dalam negeri maupun luar negeri, termasuk ke Arab Saudi, yang diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah sekitar Danau Singkarak,” katanya.

    Selain itu, jelasnya, PT PLN Indonesia Power juga akan memberikan bantuan berupa renovasi rumah-rumah ibadah di kawasan tersebut. Bantuan lainnya mencakup dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk bagi para nelayan setempat, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

    Dengan berbagai langkah tersebut, Andre memastikan proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

    Diketahui, Danau Singkarak merupakan sebuah danau yang membentang di dua kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau ini memiliki luas sekitar 108 km² dan merupakan danau terluas kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara.

  • BRIN Teliti Dampak Proyek PLTS Terapung di Danau Singkarak

    BRIN Teliti Dampak Proyek PLTS Terapung di Danau Singkarak

    Jakarta

    Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Danau Singkarak akan dibangun dengan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    “BRIN dilibatkan untuk menciptakan PLTS yang ramah lingkungan guna melestarikan lingkungan, antara lain ikan bilih, bukan untuk menilai pencemaran Danau Singkarak,” kata Peneliti Madya dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ivana Yuniarti, di Jakarta, Minggu (19/1/2025).

    Sebagai langkah awal, paparnya, BRIN memonitor berbagai parameter kualitas air seperti penetrasi cahaya, profil distribusi vertikal suhu, profil distribusi vertikal oksigen terlarut, dan parameter lainnya seperti kadar oksigen yang digunakan untuk perombakan bahan organik (Biological Oxygen Demand).

    Selain itu monitoring juga dilakukan untuk memonitor tingkat kelimpahan absolut, komposisi populasi, dan pergerakan lokal ikan bilih. BRIN juga akan memonitor perubahan pada mikrobentik organisme yang hidup di dasar danau, serta resiko terjadinya pencemaran dari bioufoulant dan melakukan mitigasi jika memang terdapat resiko tersebut seperti dengan menyarankan penggunaan biofoulant ramah lingkungan.

    “Luas area yang digunakan 0,45%. Namun, pengamatan akan tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada risiko yang signifikan pada ekosistem danau,” katanya.

    Bahkan untuk nelayan yang terdampak, paparnya, peneliti juga menyarankan agar tidak mengganti mata pencaharian mereka. “Harus dibuka dialog agar solusi yang diambil menguntungkan semua pihak,” katanya

    Selain itu, lanjutnya, upaya mitigasi telah dilakukan dengan merancang PLTS menjadi taman buatan alami yang dapat menjadi habitat ikan bilis, tempat bertelur, memijah, dan mencari makan.

    “Kami juga akan memastikan area di antara panel dikembangkan menjadi wilayah habitat ikan bilih dengan menggunakan tanaman lokal, sambil memonitor suhu, penetrasi cahaya, plankton dan kadar oksigen yang penting bagi kelangsungan hidup ikan bilih. Jika ditemukan penurunan kadar oksigen akibat pengurangan penetrasi cahaya, tanaman tersebut akan menjadi upaya untuk meningkatkan kadar oksigen, dan jika dibuktikan jika masih ada kekurangan, kami mengusulkan microbubble sebagai salah satu solusi,” paparnya.

    Sebagai peneliti, paparnya, BRIN ingin menjelaskan bahwa seluruh penelitian tersebut berbasis data yang akurat dan independen, tanpa arahan dari pihak lain, termasuk pengelola PLTS.

    Tujuan utama kolaborasi BRIN dalam proyek ini bukan untuk menilai apakah Danau Singkarak sudah tercemar, tetapi untuk menciptakan PLTS yang ramah lingkungan dan mendukung kelestarian ikan bilih, spesies khas danau tersebut.

    Tim peneliti juga berkomitmen melakukan co-monitoring secara berkelanjutan dengan berbagai pihak untuk memastikan PLTS ini mendukung kelestarian lingkungan Danau Singkarak.

    “Selanjutnya, penelitian kami akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Minang untuk memudahkan masyarakat lokal memahami hasilnya,” katanya.

    Sesuai rencana, pembangunan PLTS terapung akan dibangun di atas Danau Singkarak yang sekaligus menjadi solusi menuju energi bersih dan hijau yang digagas pemerintah. Bahkan, lebih dari itu, proyek energi tersebut dirancang untuk menjaga kelestarian lingkungan.

    Diketahui, Danau Singkarak merupakan sebuah danau yang membentang di dua kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau ini memiliki luas permukaan sekitar 108 km² dan merupakan danau terluas kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera Utara.

    (rrd/rrd)