Tempat Fasum: Bundaran HI

  • Massa Aksi Simpatik Palestina Kumpulkan Tanda Tangan Warga di CFD Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Massa Aksi Simpatik Palestina Kumpulkan Tanda Tangan Warga di CFD Jakarta Megapolitan 21 September 2025

    Massa Aksi Simpatik Palestina Kumpulkan Tanda Tangan Warga di CFD Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Aksi simpatik Palestina yang digelar Free Palestine Network (FPN) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025), tak hanya diwarnai orasi dan pengibaran bendera Palestina.
    Massa juga mengajak warga yang melintas di Car Free Day (CFD) untuk turut menorehkan tanda tangan di spanduk dukungan yang disediakan.
    Pengamatan
    Kompas.com
    , dua spanduk besar warna putih dengan tulisan “Pak Prabowo, Ayo Pimpin Dunia Hentikan Genosida di Palestina!” serta “Palestine Network” dibentangkan massa aksi di area Bundaran HI.
    Sejumlah relawan membagikan spidol kepada warga yang sedang berolahraga, bersepeda, maupun berjalan santai.
    Mereka dipersilakan menulis nama dan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar Presiden Prabowo Subianto menyuarakan penghentian genosida Palestina dalam Sidang Umum PBB.
    Warga yang melintas tampak antusias.
    Ada yang berhenti sejenak setelah jogging untuk membubuhkan tanda tangan, ada pula keluarga yang datang bersama anak-anak ikut menuliskan pesan dukungan.
    “Ini aksi kecil tapi penting. Lewat tanda tangan, kita ingin suara rakyat Indonesia terdengar sampai ke PBB,” kata Lina (34), salah satu warga Gambir yang ikut menandatangani spanduk, kepada
    Kompas.com
    .
    Di sela keramaian CFD, massa aksi juga mengangkat poster bertuliskan “Free Palestine” dan “Stop Genocide”, sementara pengeras suara mengumandangkan seruan solidaritas.
    Suasana semakin hidup ketika beberapa peserta aksi mengibarkan bendera Palestina besar di tengah jalan, menarik perhatian pengunjung CFD yang lain.
    Sekjen FPN, Furqon, menyebut penggalangan tanda tangan ini sebagai cara agar masyarakat luas bisa terlibat langsung.
    “Car Free Day dipilih karena banyak warga hadir. Kami ingin pesan solidaritas Palestina menjadi suara bersama, bukan hanya suara massa aksi,” ujarnya.
    Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian.
    Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung di Jalan Thamrin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, Massa Aksi Simpatik Palestina Sampaikan 4 Tuntutan Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Jelang Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, Massa Aksi Simpatik Palestina Sampaikan 4 Tuntutan Ini Megapolitan 21 September 2025

    Jelang Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB, Massa Aksi Simpatik Palestina Sampaikan 4 Tuntutan Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Puluhan massa yang tergabung dalam Free Palestine Network (FPN) menggelar aksi simpatik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).
    Selain menunjukkan solidaritas untuk rakyat Palestina, massa juga menyampaikan empat tuntutan utama kepada Presiden Prabowo Subianto jelang pidatonya di Sidang Umum PBB pada 23 September 2025 mendatang.
    Sekretaris Jenderal FPN, Furqon, mengatakan tuntutan ini merupakan bentuk dorongan agar Indonesia mengambil peran lebih besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di panggung internasional.
    “Palestina adalah utang sejarah kita sejak Konferensi Asia-Afrika 1955. Karena itu, Indonesia harus berani memimpin inisiatif global untuk menghentikan genosida dan mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Furqon kepada Kompas.com.
    Furqon merinci empat tuntutan yang disuarakan massa, yakni:
    1. Dukungan penuh kepada Presiden Prabowo untuk tetap tegas di forum internasional dan melanjutkan konsistensi Indonesia dalam membela Palestina.
    2. Segera menghentikan genosida di Gaza melalui langkah-langkah nyata, tidak semata mengandalkan Dewan Keamanan PBB yang kerap terhambat hak veto Amerika Serikat.
    3. Mendorong reformasi sistem PBB, khususnya mekanisme hak veto, yang dinilai menjadi penghalang bagi terwujudnya solusi adil dan damai bagi Palestina.
    4. Menggalang solidaritas bangsa-bangsa selatan agar lebih mandiri serta terhindar dari politik adu domba imperialisme global.
    Furqon menambahkan, aksi simpatik ini tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga digelar serentak di sejumlah kota lain seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Kendari, hingga Pekanbaru.
    “Kami berharap suara masyarakat Indonesia dapat terdengar jelas oleh Presiden Prabowo ketika berbicara di Sidang Umum PBB. Dunia menunggu langkah nyata Indonesia,” ujarnya.
    Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian.
    Arus lalu lintas di kawasan Bundaran HI sempat tersendat karena massa membawa spanduk, poster, serta bendera Palestina berukuran besar di tengah suasana Car Free Day.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Simpatik Palestina di CFD Jakarta, Massa Desak Presiden Prabowo Pimpin Dunia Hentikan Genosida
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Aksi Simpatik Palestina di CFD Jakarta, Massa Desak Presiden Prabowo Pimpin Dunia Hentikan Genosida Megapolitan 21 September 2025

    Aksi Simpatik Palestina di CFD Jakarta, Massa Desak Presiden Prabowo Pimpin Dunia Hentikan Genosida
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Puluhan massa yang tergabung dalam Free Palestine Network (FPN) menggelar aksi simpatik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025) pagi.
    Aksi ini digelar untuk menyuarakan solidaritas bagi rakyat Palestina sekaligus mendesak Presiden Prabowo Subianto agar menyerukan penghentian genosida Palestina dalam Sidang Umum PBB pada 23 September 2025 mendatang.
    Pantauan Kompas.com, massa mulai berkumpul sejak pukul 08.00 WIB. Mereka mengenakan pakaian serba hitam sambil membawa bendera Palestina.
    Teriakan lantang seperti “Free Free Palestine!” dan “Stop Genocide in Palestine!” berkali-kali menggema di sekitar Bundaran HI.
    Di tengah barisan aksi yang membelakangi Monumen Selamat Datang, terbentang spanduk besar bertuliskan: “Pak Prabowo, Ayo Pimpin Dunia Hentikan Genosida di Palestina!” serta “Palestine Network”.
    Selain itu, sejumlah peserta juga mengangkat poster bertuliskan “From the River to the Sea, Palestine Will Be Free” dan “End Imperialism” dengan ilustrasi bernuansa perlawanan.
    Sejumlah bendera Palestina berukuran besar dikibarkan, membuat kawasan Bundaran HI dipenuhi nuansa solidaritas internasional.
    Koordinator aksi menyampaikan bahwa suara Indonesia harus lebih tegas di panggung internasional.
    “Pak Prabowo, rakyat Indonesia mendukung penuh agar Anda menjadi pemimpin dunia yang berani menyerukan penghentian genosida Palestina. Dunia tidak boleh lagi bungkam,” ujarnya dalam orasi.
    Sekretaris Jenderal FPN, Furqon mengatakan, aksi di Jakarta merupakan bagian dari gerakan serentak di sejumlah kota lain, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Kendari, Pekanbaru, hingga Majene.
    “Palestina adalah utang sejarah bangsa Indonesia sejak Konferensi Asia-Afrika 1955. Satu-satunya bangsa yang hadir saat itu dan belum merdeka hingga kini adalah Palestina,” kata Furqon kepada
    Kompas.com
    .
    Ia menambahkan, FPN mendorong agar Presiden Prabowo berani mengambil inisiatif global.
    “Langkah pertama adalah segera menghentikan genosida dengan cara apa pun. Jangan hanya bergantung pada Dewan Keamanan PBB yang terus diblokir hak veto Amerika. Harus ada inisiatif seluruh negara anggota PBB untuk menghentikan genosida sekarang juga,” ujarnya.
    Menurut Furqon, pemilihan lokasi CFD bertujuan untuk menjangkau masyarakat luas sekaligus menggalang tanda tangan dukungan.
    “Kita ingin suara masyarakat sampai kepada Presiden. Meski beliau sudah berangkat ke PBB lewat Tokyo, kita berharap pesan ini tetap tersampaikan,” tuturnya.
    Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian.
    Arus lalu lintas di Jalan M.H. Thamrin sempat tersendat karena massa memenuhi kawasan Bundaran HI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serba-serbi CFD Jakarta: Dari Tari India hingga Arak-arakan Keranda
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Serba-serbi CFD Jakarta: Dari Tari India hingga Arak-arakan Keranda Megapolitan 21 September 2025

    Serba-serbi CFD Jakarta: Dari Tari India hingga Arak-arakan Keranda
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Suasana Car Free Day (CFD) di kawasan Jalan MH Thamrin dan Bundaran HI pada Minggu (21/9/2025) pagi berlangsung meriah.
    Ribuan warga memadati ruas jalan yang ditutup untuk kendaraan bermotor sejak pukul 06.00 WIB.
    Selain aktivitas olahraga, warga disuguhi berbagai atraksi budaya dan aksi kreatif dari komunitas.
    Pantauan
    Kompas.com
    , sekitar pukul 07.00 WIB, rombongan penari dengan pakaian warna-warni khas India menampilkan tarian energik di depan Gedung Deutsche Bank.
    Lantunan musik rancak membuat sejumlah warga ikut berjoget, menambah semarak suasana pagi.
    Tak jauh dari sana, arak-arakan budaya khas Banten melintas membawa replika kapal berhiaskan hasil bumi dan padi.
    Di spanduk besar, tertulis pesan “Dari Banten untuk Indonesia” yang mengajak masyarakat menjaga kemandirian desa sekaligus kelestarian lingkungan.
    Di area Bundaran HI, sebuah rombongan marching band pelajar menambah keriuhan dengan tabuhan drum.
    Di belakangnya, sekelompok warga membawa replika keranda bertuliskan pesan moral “Harta Tidak Dibawa Mati”.
    Aksi tersebut sontak menyedot perhatian pejalan kaki yang berhenti untuk mengabadikan momen.
    Rania (28), warga Kemayoran, mengaku sengaja datang lebih pagi untuk menikmati CFD karena tahu ada parade budaya.
    “Biasanya saya cuma jogging, tapi hari ini beda. Seru banget ada tarian India, ada juga karnaval lokal. Rasanya kayak nonton festival budaya gratis di jalan raya,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di lokasi.
    Sementara itu, Fajar (35), warga Gambir yang datang bersama keluarganya, menilai CFD bukan hanya ruang olahraga tapi juga sarana hiburan.
    “Menurut saya bagus CFD bisa dipakai untuk hal-hal positif seperti ini,” kata Fajar.
    Kepadatan warga terlihat mulai dari kawasan Dukuh Atas hingga Bundaran HI. Sebagian memilih bersepeda, jogging, atau berjalan santai, sementara lainnya berhenti menonton pertunjukan budaya.
    Petugas kepolisian dan Satpol PP tampak berjaga untuk memastikan arus warga tetap tertib.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT, LRT, dan Transjakarta Tarif Rp 1, Catat Tanggalnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    MRT, LRT, dan Transjakarta Tarif Rp 1, Catat Tanggalnya Megapolitan 15 September 2025

    MRT, LRT, dan Transjakarta Tarif Rp 1, Catat Tanggalnya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 2025, masyarakat bisa menikmati tarif super spesial hanya Rp 1 untuk perjalanan dengan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
    Promo tarif ini berlaku pada dua hari, yaitu Selasa (17/9/2025), mulai pukul 00.00–23.59 WIB dan Jumat (19/9/2025), pukul 00.00–23.59 WIB.
    Informasi resmi tersebut disampaikan melalui akun Instagram
    @infotije
    yang dikelola Transjakarta.
    “Tarif transportasi publik Rp1 berlaku pada 17 September jam 00.00–23.59 WIB dan 19 September 2025 waktu 00.00–23.59 WIB,” tulis keterangan di akun tersebut.
    Lewat program ini, masyarakat diajak untuk lebih banyak bepergian menggunakan transportasi publik.
    Tujuannya bukan hanya untuk memeriahkan peringatan Harhubnas dan Hari Keselamatan Lalu Lintas, tetapi juga mendorong kebiasaan bertransportasi yang lebih aman, tertib, dan ramah lingkungan.
    Dalam unggahan bertema “Tarif Gratis, Semangat Bakti Transportasi”, diinformasikan bahwa kesempatan ini menjadi bagian dari semangat berbagi dan mendekatkan layanan publik dengan masyarakat.
    “Yuk, bepergian menggunakan angkutan umum untuk semarakkan Hari Perhubungan Nasional dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bersama,” tulis keterangan resmi.
    Program tarif Rp1 bisa dinikmati di tiga moda transportasi utama yang melayani ribuan penumpang setiap harinya, yaitu:
    Transjakarta, yang menjangkau berbagai wilayah Jakarta dengan jalur bus rapid transit (BRT) dan non-BRT.
    MRT Jakarta, penghubung utama dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang menjadi tulang punggung mobilitas warga.
    LRT Jakarta, yang melayani koridor Velodrome hingga Pegangsaan Dua di Jakarta Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indonesia Vs Obesitas, ‘Double Burden’ di Tengah Masalah Gizi Anak

    Indonesia Vs Obesitas, ‘Double Burden’ di Tengah Masalah Gizi Anak

    Jakarta

    Obesitas pada anak kini jadi sorotan serius dunia. Laporan terbaru UNICEF menyebutkan sedikitnya satu dari sepuluh anak di dunia mengalami obesitas. Kondisi ini tak hanya dipicu minimnya edukasi gizi di keluarga, tetapi juga gempuran makanan dengan pemrosesan ultra atau Ultra Processed Food (UPF) yang semakin mudah diakses dan kerap lebih murah dibanding buah serta sayur.

    Fenomena ini nyata terjadi di Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan, Indonesia menghadapi situasi yang disebut double burden. Artinya, anak-anak tak hanya berisiko mengalami kekurangan gizi hingga stunting, tetapi juga obesitas. Bahkan, di kota besar, prevalensi obesitas anak tercatat lebih tinggi.

    “Kita (Indonesia) menghadapi double burden, disatu sisi kita kekurangan gizi yang menyebabkan terjadinya stunting, di sisi lain, anak-anak itu ternyata obesitas,” tuturnya saat ditemui di ASEAN Car Free Day, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/9/2025).

    Definisi Obesitas pada Anak

    Obesitas pada anak bukan sekadar masalah badan gemuk, melainkan kondisi saat lemak tubuh menumpuk secara berlebihan sehingga bisa mengganggu kesehatan. Cara menentukannya pun berbeda dengan orang dewasa. Jika pada orang dewasa cukup dengan menggunakan angka Indeks Massa Tubuh (IMT), pada anak lebih spesifik ukurannya, yaitu dengan menggunakan grafik pertumbuhan yang disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak usia 5-19 tahun dikategorikan obesitas bila nilai IMT-nya berada di atas persentil 97 dibanding anak seusianya. Singkatnya, jika berat badan dan tinggi badan seorang anak jauh melampaui sebagian besar teman sebayanya, ada kemungkinan ia sudah masuk kategori obesitas.

    Wamenkes Dante Saksono Harbuwono bicara soal obesitas pada anak. Foto: detikhealth/Nafilah Sri Sagita

    Belajar dari Negara Lain

    Beberapa negara telah berhasil menurunkan angka obesitas anak melalui kebijakan yang tegas. Meksiko misalnya, sejak 2014 memberlakukan pajak 10 persen untuk minuman manis. Jurnal BMC Public Health, mencatat bahwa kebijakan ini menurunkan konsumsi minuman berpemanis hingga 7,6 persen hanya dalam dua tahun.

    Inggris memiliki kebijakan Universal Infant Free School Meal yaitu makan siang gratis untuk anak usia empat sampai tujuh tahun di sekolah dasar sejak tahun 2014. Menu yang disajikan di sekolah mengandung gizi seimbang dan membatasi asupan kalori yang tinggi. Inggris juga menerapkan kebijakan lain di tahun 2018 yaitu Soft Drinks Industry Levy. Alih-alih hanya mengurangi konsumsi, kebijakan ini mendorong produsen untuk reformulasi produk minuman agar kadar gulanya lebih rendah. Hasilnya kadar gula pada minuman ringan berkurang rata-rata 29 persen hanya dalam tiga tahun.

    Chile mengambil langkah lebih progresif dengan mewajibkan label peringatan hitam di depan kemasan untuk produk tinggi gula, garam, dan lemak. Studi ilmiah yang terangkum pada Jurnal Nutrients 2025 menunjukkan kebijakan ini efektif menurunkan konsumsi minuman berpemanis pada anak sebesar 23,7 persen dalam 18 bulan pertama, ditambah lagi larangan iklan junk food di jam tayang anak yang semakin membatasi paparan.

    Singapura juga menjadi contoh menarik dengan program “Healthier Choice Symbol” yang memberi tanda khusus pada produk lebih sehat dan memberi Nutri-grade Label untuk minuman manis. Pemerintah Negeri Singa bahkan melarang semua iklan minuman berpemanis sejak tahun 2020. Pemerintah Singapura juga aktif dalam memberikan edukasi ke sekolah tentang gaya hidup sehat. Keterlibatan komunitas, sekolah, orang tua pada program yang dijalankan pemerintah Singapura menjadi salah satu faktor penting tercapainya tujuan program. Menurut laporan Ministry of Health (MoH) Singapura tahun 2022, kebijakan ini berhasil menahan laju peningkatan obesitas anak.

    Korea Selatan juga menunjukkan langkah strategis. Negara ini melarang iklan junk food di jam tayang anak sejak tahun 2010 dan memperkenalkan konsep Green Food Zones, yaitu area 200 meter di sekitar sekolah, di mana penjualan makanan tinggi gula, garam, dan lemak dilarang.

    Jepang menempuh jalur berbeda melalui pendidikan gizi nasional atau Shokuiku sejak 2005. Setiap sekolah dasar dan menengah wajib menyediakan menu sehat untuk makan siang yang mengikuti standar gizi nasional.

    Upaya Indonesia Mengatasi Obesitas Anak

    Indonesia sebenarnya tidak tinggal diam. Sejumlah program telah digulirkan, meskipun fokus besar pemerintah masih tertuju pada stunting. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mengajak masyarakat untuk lebih aktif bergerak, rutin mengkonsumsi buah dan sayur, serta melakukan pemeriksaan kesehatan. Di sekolah, Program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) menjadi wadah integrasi edukasi gizi, olahraga, dan pemeriksaan kesehatan anak. Selain itu, pedoman gizi seimbang merupakan program edukasi gizi di sekolah, posyandu, dan fasilitas kesehatan melalui konsep “Isi Piringku” diperkenalkan sebagai pengganti 4 Sehat 5 Sempurna.

    KEMENKES juga meresmikan “Kantin Sehat” sekolah agar anak-anak tidak terbiasa mengkonsumsi jajanan tinggi gula, garam, dan lemak. Lebih jauh, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2021-2025 bahkan secara eksplisit memasukkan target penurunan prevalensi obesitas anak yang berfokus pada perbaikan pola konsumsi, peningkatan aktivitas fisik, dan pembatasan pemasaran pangan tidak sehat untuk anak.

    Namun, data riset terbaru menunjukkan prevalensi obesitas anak di Indonesia belum mengalami penurunan signifikan, sehingga implementasi kebijakan ini dinilai belum sekuat negara lain.

    Apa yang Bisa Dipelajari dari Negara Lain?

    Pengalaman negara lain menunjukkan bahwa kombinasi regulasi tegas dan edukasi gizi sejak dini adalah kunci. Indonesia bisa mencontoh Meksiko dan Inggris yang berhasil menekan konsumsi gula dengan pajak minuman berpemanis.
    Dante menyinggung rencana penerapan regulasi sugar tax pada makanan dan minuman manis di Indonesia sedang dibahas dan segera diproses.

    “Nanti kita sedang membuat regulasi, untuk melakukan sugar tax pada makanan. Sugar tax pada makanan ini akan memberlakukan pajak kepada sejumlah tertentu gula yang ada. Tapi masih dalam pembahasan, masih dalam proses, nanti akan kita wujudkan kalo sudah diselesaikan,” pungkasnya.

    Pengalaman negara juga Chile membuktikan bahwa label gizi yang jelas di depan kemasan sangat membantu orang tua dalam memilih makanan yang lebih sehat. Di Indonesia, saat ini label gula, garam, lemak (GGL) berada di belakang kemasan, kecil, dan sulit dipahami. Agar lebih sederhana dan tegas, diperlukan adanya front of pack label. Front of pack label adalah informasi sederhana dari nutrisi makanan yang ada di depan kemasan.

    Dari Korea Selatan, Indonesia bisa belajar pentingnya pembatasan iklan dan penjualan junk food di sekitar sekolah. Sementara Jepang memberi teladan lewat program makan siang sekolah yang konsisten menanamkan kebiasaan makan sehat sejak kecil. Saat ini Indonesia sudah ada program Kantin Sehat dan Makan Bergizi Gratis (MBG), hanya tinggal meningkatkan monitoring pelaksanaannya lebih baik lagi.

    Singapura memperlihatkan bagaimana kampanye nasional yang terintegrasi, melibatkan sekolah, industri, hingga masyarakat, mampu mengubah perilaku konsumsi secara bertahap. Jika Indonesia mampu menggabungkan regulasi ketat dengan edukasi dan pengawasan di sekolah, peluang menekan angka obesitas anak akan jauh lebih besar.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video Wamenkes: Anak Gemuk Belum Berarti Sehat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Momen Pratikno Ikut Jajal Tai Chi, Olahraga Seni Bela Diri

    Momen Pratikno Ikut Jajal Tai Chi, Olahraga Seni Bela Diri

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno ikut menjajal Tai Chi dalam sesi ASEAN Car Free Day. Latihan atau olahraga yang bermula dari seni bela diri Tiongkok kuno.

    Gerakan Tai Chi meliputi gerakan fisik yang lambat dan lembut, mengendalikan pernapasan, serta fokus pikiran yang meditatif. Karenanya, dikenal dengan ‘meditasi’ melalui gerakan. Konon, tak hanya menciptakan ketenangan batin, tetapi memperkuat keseimbangan dan aliran energi vital di tubuh.

    Pratikno melihat ASEAN CFD tidak hanya menjadi momen bebas kendaraan, tetapi ruang untuk masyarakat memiliki kegiatan lebih sehat. Baik secara fisik maupun mental.

    “Masalah kesehatan merupakan isu yang sangat fundamental yang harus kita selesaikan bersama,” tuturnya saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Minggu (14/9/2025).

    Ia juga menyambut positif berbagai komunitas termasuk Tai Chi yang terlihat diminati banyak lansia.

    “Contohnya banyak komunitas, salah satunya Tai Chi, ini menarik juga olahraganya,” beber dia.

    “Olahraga yang gembira dan bisa dilakukan bersama-sama.”

    Pratikno juga mengimbau masyarakat untuk segera melalukan cek kesehatan gratis (CKG), mengingat aksesnya semakin mudah, yang juga disediakan di car free day (CFD).

    (naf/up)

  • Soroti Obesitas Anak, Wamenkes Bicara Wacana ‘Sugar Tax’ di Indonesia

    Soroti Obesitas Anak, Wamenkes Bicara Wacana ‘Sugar Tax’ di Indonesia

    Jakarta

    Laporan UNICEF belum lama ini menyoroti angka obesitas anak sedikitnya dialami satu dari 10 anak secara global. Hal yang memprihatinkan, pemicunya tidak melulu berkaitan dengan edukasi dan literasi gizi di keluarga.

    Namun, ada ‘taktik’ bisnis yang membuat ultra processed food (UPF) belakangan lebih mudah diakses. UPF juga disebut lebih murah ketimbang buah dan sayur-sayuran.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono membenarkan insiden kasus obesitas belakangan memang relatif tinggi. Menurutnya, situasi di RI kurang lebih serupa dengan apa yang dihadapi secara global, yakni ‘double burden disease’.

    Istilah ini mengacu pada kondisi saat anak menghadapi dua penyakit. Satu, karena malnutrisi. Kedua, akibat obesitas.

    “Jadi Indonesia ini menghadapi double burden, double burden di satu sisi kita kekurangan gizi yang mengakibatkan terjadinya stunting, di sisi lain, anak-anak itu, 1 dari 10 anak obesitas, bahkan di kota-kota besar yang obesitas lebih banyak lagi,” tuturnya saat ditemui di ASEAN Car Free Day, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/9/2025).

    Mengutip salah satu hasil survei di DKI, Dante menekankan 30 persen anak sekolah bahkan teridentifikasi mengidap obesitas.

    “Nah jadi kita imbau ke masyarakat gemuk itu bukan berarti sehat, kadang-kadang kan kalau anak yang kurus tuh takut tuh, mulai sekarang kita harus membiasakan yang ideal, makan yang sehat supaya tidak obesitas,” sambung dia.

    Anak juga disebutnya perlu dibekali pendidikan pola makan sehat sedini mungkin agar tak obesitas.

    Menyoal akses buah dan sayur yang disebut relatif sulit diakses ketimbang makan tak sehat karena harganya mahal, Dante menekankan pemerintah sedang menyusun regulasi pajak.

    Pertama, fokus pada makanan manis.

    “Nanti kita sedang buat regulasi sugar tax pada makanan, sugar tax pada makanan ini akan memberlakukan pajak pada sejumlah gula tertentu yang ada, tapi masih kami proses terus,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: CISDI Ungkap Anak Usia Sekolah Gemar Konsumsi Gula dan Garam”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Macet di Latumenten Bukan Cuma Gara-Gara Kereta, Warga Soroti Truk Kontainer
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    Macet di Latumenten Bukan Cuma Gara-Gara Kereta, Warga Soroti Truk Kontainer Megapolitan 12 September 2025

    Macet di Latumenten Bukan Cuma Gara-Gara Kereta, Warga Soroti Truk Kontainer
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kemacetan di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, menjadi masalah menahun yang hingga kini belum terselesaikan.
    Salah satu titik perhatian utama adalah antrean kendaraan di perlintasan kereta api sebidang depan Stasiun Grogol.
    Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencanangkan pembangunan jalan layang (
    flyover
    ) Latumeten.
    Meski begitu, sebagian warga menilai
    flyover
    tidak serta-merta mampu mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
    Oki (38), warga Jalan Latumenten III, menyebut kendaraan muatan besar seperti truk kontainer menjadi salah satu penyebab utama kemacetan.
    Menurutnya, tidak adanya pembatasan jam operasional membuat jalan semakin padat pada waktu-waktu sibuk.
    “Menurut saya sih truk kontainer itu juga ngaruh banget ke macet. Gede-gede gitu kan, pagi sama sore di jam rawan, mereka juga keluar. Makin parah (macetnya),” ujar Oki kepada
    Kompas.com
    , Jumat (12/9/2025).
    Oki menambahkan, sebelumnya pemerintah pernah membatasi jam operasional truk besar hanya pada malam hari. Namun kebijakan tersebut kini tidak lagi berlaku.
    “Saya puluhan tahun di sini. Kalau dulu mah dibatasin, malem jam 9 atau 10 baru bisa keluar. Pagi gantian lagi sama mobil biasa,” katanya.
    Ia juga menyoroti dampak lain ketika truk mogok di tengah kemacetan.
    “Bayangin aja, sering tuh siang apa sore. Lagi macet, ada kereta, terus ada aja truk gede pada mogok. Karena kalau macet kan truk juga rawan mogok tuh,” imbuhnya.
    Oki pun mempertanyakan alasan pemerintah yang mengklaim kebijakan pelonggaran jam operasional truk demi memperlancar logistik.
    “Sekarang gini, kalau katanya kontainer lewat biar memudahkan suplai barang, mana buktinya? Harga bahan semuanya tetep mahal aja tuh. Mending malem aja lewatnya, daripada nambah macet, resiko juga buat mereka,” tegasnya.
    Senada dengan Oki, Setiawan (34), seorang pengemudi ojek
    online
    yang biasa menunggu penumpang di sekitar perlintasan kereta, menilai truk kontainer memperparah kemacetan.
    “Mereka kan truk kontainer itu gede, geraknya susah. Kalau pas ngelewatin rel di tengah macet tuh bikin macetnya makin parah,” ucap Setiawan.
    Ia berharap pembangunan
    flyover
    bukan satu-satunya solusi.
    “Kalau saya sih, mikirnya ya mungkin terurai, tapi gak banyak lah. Yang menurut saya penting juga itu, dibatasin truk-truk gedenya,” tambahnya.
    Pemprov DKI sebelumnya mengumumkan rencana pembangunan flyover Latumeten di samping Stasiun Grogol, Jakarta Barat.
    Kepala Sub Kelompok Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Mahendra, menyebut
    flyover
    akan dibangun sepanjang 380 meter dari sisi selatan hingga utara stasiun.
    Nantinya, Jalan Latumeten hanya diprioritaskan untuk kendaraan umum seperti Transjakarta, Jaklingko, dan kereta Commuter Line.
     
    Sementara itu, kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil, akan dialihkan ke jalur
    flyover
    .
    Selain itu, Pemprov DKI juga akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep
    skywalk
    berbayar, mirip dengan yang ada di Bundaran HI.
    Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menyebut pembangunan
    flyover
    Latumeten akan dimulai pada Oktober 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kini Bisa Lebih Mudah Menemukan Jalan ke NICE PIK2

    Kini Bisa Lebih Mudah Menemukan Jalan ke NICE PIK2

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bagi banyak orang, perjalanan menuju sebuah acara besar sering kali menjadi tantangan tersendiri. Namun kini, hadirnya akses baru membuat perjalanan menuju Nusantara International Convention Exhibition (NICE) di kawasan CBD PIK2 terasa lebih sederhana dan menyenangkan.

    Bayangkan seorang tamu dari luar negeri yang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan pilihan tol terbaru Kataraja yang segera beroperasi, ia dapat langsung diarahkan menuju interchange PIK2 dan tiba di NICE tanpa harus berputar jauh. Bagi warga Jakarta, akses JORR, JIRR, dan Kunciran juga menjadi jalur cepat untuk sampai ke venue.

    Tidak hanya pengguna kendaraan pribadi, pengunjung yang lebih nyaman dengan transportasi publik juga punya banyak opsi.

    Transjakarta rute 1A dari Balai Kota dan T31 dari Blok M kini sudah terhubung hingga Shelter PIK2. Dari sana, NICE hanya berjarak satu langkah.

    Penumpang MRT dari Bundaran HI maupun Lebak Bulus bisa melanjutkan dengan bus T31, sementara pengguna KRL dapat turun di Manggarai atau Duri sebelum melanjutkan perjalanan dengan busway atau taksi.

    Lebih dari itu, layanan PIK Shuttle Bus yang berhenti di titik-titik populer seperti PIK Avenue, Gold Coast, Riverwalk Island, hingga CBD PIK2 memberikan alternatif tambahan. “Kami ingin memastikan perjalanan menuju NICE menjadi bagian dari pengalaman yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung,” tulis Agung Sedayu Group dalam panduan resmi mereka.

    Dengan pilihan akses yang semakin lengkap, NICE tidak hanya berdiri sebagai gedung pameran megah, tetapi juga sebagai destinasi yang benar-benar ramah bagi siapa saja yang datang, baik dari dalam kota maupun luar negeri. (Pram/fajar)