Tempat Fasum: Bundaran HI

  • Pelajaran dari Mahasiswa Bawa Toyota Supra Nabrak Tiang Lampu sampai Ringsek

    Pelajaran dari Mahasiswa Bawa Toyota Supra Nabrak Tiang Lampu sampai Ringsek

    Jakarta

    Sport car Toyota Supra menabrak tiang lampu hingga roboh di dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat. Diduga sopir sport car Toyota Supra itu tidak bisa mengendalikan mobil.

    “Kendaraan yang terlibat sedan Toyota Supra out of control,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

    “Dugaan sementara penyebab kecelakaan pengemudi sedan Toyota Supra kurang hati-hati dan konsentrasi dalam berkendara,” lanjut Ojo.

    Insiden kecelakaan terjadi pada Senin (3/2) pukul 02.00 WIB. Saat itu mobil Toyota Supra yang dikemudikan pria berinisial UNY (22) melaju dari Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

    “Sesampainya di Bundaran HI, kendaraan Sedan Toyota Supra memutar balik dan sampai di TKP tepatnya depan Kedubes Jerman, diduga kurang hati-hati dan konsentrasi oleng menabrak tiang penerangan lampu jalan dan menabrak pembatas taman,” jelas Ojo.

    Akibat kejadian itu, tiang lampu jalan roboh dan menimpa pengendara motor Honda Vario, pria berinisial ER (31). Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan pengemudi mobil Supra mengalami luka.

    “Kendaraan sedan Toyota Supra mengalami kerusakan pada bagian depan sebelah kanan hancur,” imbuhnya.

    Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengendarai mobil berperforma tinggi tidak bisa sembarangan membejek gas.

    Apalagi Toyota Supra yang digeber itu identitasnya keluaran tahun 2019 alias Mk5. Mobil itu menggendong mesin 3.000 cc turbo 6-silinder segaris, dikombinasi transmisi 8-speed Sport Automatic. Di atas kertas bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 340 PS yang dicapai pada putaran mesin 5.000-6.500 rpm dan torsi maksimal sekitar 500 Nm pada putaran 1.600-4.500 rpm.

    Sony bilang, jika pengendara salah menangani mobil, maka mobil yang akan menguasai pengendaranya. Dengan kata lain, pengemudi tidak bisa mengontrol kendaraan.

    “Sensitivitas terhadap pedal masih belum bagus, jadi agak kaku saat mau ngegas atau lepas gas. Sementara ketika digas, raungan mesin menimbulkan sensasi adrenalin naik. Dan di situ lah power mesin mendominasi,” ujar Sony kepada detikOto, beberapa waktu lalu.

    “Untuk anak muda, itu kan penuh dengan gelora. Ketika dikasih kendaraan yang super cepat, pasti niat untuk membejek sudah ada di dalam pikiran. Pengalaman yang minim dan perhitungan yang rendah, siap-siap aja kecelakaan,” kata Sony.

    “Pemula atau usia muda jadinya susah untuk mengemudi mobil sport akhirnya dia yang dikemudikan mobil sport,” sebutnya.

    Ditegaskan Sony, kebut-kebutan di jalan raya merupakan ketidaktertiban dalam berlalu lintas.

    “Jalan raya atau tol sering dijadikan ajang trek-trekan dan tes mesin buat mobil sport. Sekalipun sepi bukan berarti boleh asal ngegas. Salah satu penyebab kecelakaan karena adanya perbedaan kecepatan antara mobil satu dengan yang lain. Apalagi kalau bicara kecepatan itu, tidak hanya bicara keterampilan berkendara, tapi butuh jam terbang, kematangan dalam berpikir dan emosi yang stabil. Itu pun bicara sirkuit bukan jalan umum,” jelas Sony.

    (riar/rgr)

  • Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Senin pagi

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Senin pagi

    Warga memotret pepohonan dengan latar belakang gedung bertingkat di Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc.

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Senin pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 03 Februari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di DKI Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin pagi masuk kategori sedang.

    Berdasarkan pantauan pada pukul 04.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 69 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

    Angka itu menjadikan Jakarta dengan kualitas udara terburuk ke-63 di dunia.

    Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Dhaka, Bangladesh dengan indeks kualitas udara di angka 280, kemudian di urutan kedua Sarajevo, Bosnia, dan Herzegovina di angka 254, dan di urutan ketiga diikuti Bishkek, Kurgystan di angka 228.

    Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada kategori sedang.

    Kategori kualitas udara tersebut berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

    Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (45), Kelapa Gading (51), Jagakarsa (59), Kebon Jeruk (45), dan Lubang Buaya (42).

    Sumber : Antara

  • Layanan SIM keliling tersedia di dua lokasi DKI Jakarta pada Minggu

    Layanan SIM keliling tersedia di dua lokasi DKI Jakarta pada Minggu

    Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi dekorasi Tahun Baru Imlek di Bundaran HI, Jakarta, Senin (27/1/2025). ANTARA FOTO/Reno Esnir

    Layanan SIM keliling tersedia di dua lokasi DKI Jakarta pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 02 Februari 2025 – 09:10 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya masih menyediakan dua lokasi layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Keliling bagi masyarakat yang ingin mengurus perpanjangan masa berlaku syarat legal berkendara itu, di Jakarta, Minggu.

    Melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, diinformasikan layanan ini buka mulai pukul 07.00 – 12.00 WIB.

    Berikut lokasinya : 

    Jakarta Timur : Jalan Raden Inten Kalimalang samping Mcd Duren Sawit

    Jakarta Barat : Jalan Panjang Samping Indomaret Kebon Jeruk

    Adapun dokumen yang harus dibawa ke SIM Keliling antara lain KTP dan SIM asli beserta fotokopi, formulir permohonan dan mengikuti tes kesehatan di lokasi gerai.

    Layanan ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan SIM C yang masih berlaku.

    Bagi pemegang SIM yang masa berlakunya habis harus mengajukan permohonan SIM baru di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.

    Untuk biaya perpanjangan, sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp80.000 untuk perpanjangan SIM A dan Rp75.000 untuk perpanjangan SIM C.

    Sumber : Antara

  • TUKU Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Cipete Raya – Halaman all

    TUKU Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Cipete Raya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Karya Tetangga Tuku dengan brand Toko Kopi Tuku (TUKU) membeli penamaan (naming rights) pada Stasiun MRT Cipete Raya.

    Mulai Jumat (31/1/2025) Stasiun tersebut menyandang nama Cipete Raya TUKU.

    Bergabungnya TUKU dalam naming rights tersebut, membuat PT MRT Jakarta (Perseroda) sekarang memiliki delapan stasiun yang telah bermitra dalam aspek penamaan.

    Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud, mengatakan Stasiun Cipete Raya TUKU menjadi stasiun ke delapan di fase 1 ini yang dikerjasamakan dalam hal penamaan.

    “Ini merupakan bagian upaya kami dalam memberikan pengalaman perjalanan bagi pelanggan MRT Jakarta. Ke depannya, kami membuka lebih banyak lagi kesempatan bermitra dengan berbagai pihak terkait penamaan stasiun yang merupakan salah satu inisiatif MRT Jakarta dalam hal pendapatan nontiketnya,” tutur Farchad, dalam keterangan, Jumat (31/1/2025).

    Sejauh ini, MRT Jakarta terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam memajukan sistem transportasi publik untuk mendukung gaya hidup masyarakat di berbagai bidang.

    “Kemitraan antara MRT Jakarta dan TUKU ini melengkapi dan menunjukkan bahwa MRT Jakarta merangkul dan terbuka dengan siapa saja dalam hal mengembangkan Jakarta sebagai episentrum ekonomi dan bisnis nasional. Tentu saja, kami berharap lebih banyak lagi kerja sama dan inovasi yang dapat dikolaborasikan dengan untuk meningkatkan pengalaman penumpang MRT Jakarta,” ucap Farchad.

    CEO dan Founder TUKU Andanu Prasetyo, menyebut makna mendalam Cipete sebagai tempat berdirinya dan berkembangnya TUKU.

    “Cipete adalah rumah bagi TUKU. Menjadi bagian dari mobilitas masyarakat melalui MRT Jakarta adalah sebuah kebanggaan. Kami ingin lebih dekat dan menjadi bagian dari keseharian mereka,” kata Andanu.

    Andanu menerangkan, pihaknya butuh waktu enam tahun untuk merealisasikan kemitraan ini. Ia juga berharap penamaan baru Stasiun MRT Cipete Raya dapat memberikan dampak positif.

    “Semoga kolaborasi ini dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi para penumpang,” ungkap Andanu.

    Sekarang ada delapan stasiun MRT Jakarta yang telah mendapatkan penamaan, yaitu Stasiun Fatmawati Indomaret, Cipete Raya TUKU, Blok M BCA, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI dan Bundaran HI Bank DKI. 

  • MRT bubuhkan nama TUKU di depan stasiun Cipete Raya bagian dari bisnis

    MRT bubuhkan nama TUKU di depan stasiun Cipete Raya bagian dari bisnis

    Stasiun Cipete Raya TUKU menjadi stasiun kedelapan di fase 1 ini yang dikerjasamakan dalam hal penamaan

    Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) membubuhkan nama TUKU di depan Stasiun Cipete Raya (Cipete Raya TUKU) sebagai bagian dari bisnis perusahaan di bidang penjualan hak penamaan (naming rights).

    “Stasiun Cipete Raya TUKU menjadi stasiun kedelapan di fase 1 ini yang dikerjasamakan dalam hal penamaan,” kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud di Stasiun Cipete Raya TUKU Jakarta, Jumat.

    Farchad mengatakan PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Karya Tetangga Tuku, selaku pemegang merek Toko Kopi Tuku (TUKU) mengumumkan kemitraannya melalui penamaan (naming rights) pada Stasiun Cipete Raya TUKU.

    Kemudian, dia menambahkan MRT Jakarta terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam memajukan sistem transportasi publik untuk mendukung gaya hidup masyarakat di berbagai bidang.

    Dia menilai kemitraan antara MRT Jakarta dan TUKU ini melengkapi dan menunjukkan bahwa MRT Jakarta merangkul siapa saja dalam hal mengembangkan Jakarta sebagai episentrum ekonomi dan bisnis nasional.

    “Tentu saja, kami berharap lebih banyak lagi kerja sama dan inovasi yang dapat dikolaborasikan untuk meningkatkan pengalaman penumpang MRT Jakarta,” ujarnya.

    Diharapkan kesempatan bermitra dengan berbagai pihak terkait penamaan stasiun merupakan salah satu inisiatif MRT Jakarta dalam hal pendapatan non-tiket (non-farebox).

    Sementara, CEO & Founder TUKU Andanu Prasetyo menyampaikan makna mendalam Cipete sebagai tempat berdirinya dan berkembangnya TUKU.

    Andanu mengatakan sinergi TUKU dengan PT MRT Jakarta merupakan bentuk apresiasi kepada komunitas yang telah mendukung perjalanan TUKU sejak awal.

    “Cipete adalah rumah bagi TUKU. Menjadi bagian dari mobilitas masyarakat melalui MRT Jakarta adalah sebuah kebanggaan. Kami ingin lebih dekat dan menjadi bagian dari keseharian mereka,” ujar Andanu.

    Andanu juga berharap penamaan baru Stasiun MRT Cipete Raya dapat memberikan dampak positif, salah satunya menciptakan kolaborasi dan memberikan pengalaman menyenangkan bagi para penumpang.

    Sejauh ini, tercatat delapan stasiun MRT Jakarta yang telah mendapatkan penamaan, yaitu Stasiun Fatmawati Indomaret, Cipete Raya TUKU, Blok M BCA, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI Bank DKI.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Raffi Ahmad Ngaku ke Mana-mana Selalu Naik Transportasi Umum

    Raffi Ahmad Ngaku ke Mana-mana Selalu Naik Transportasi Umum

    Jakarta

    Presenter sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda, Raffi Ahmad menanggapi usulan masyarakat yang meminta pejabat di Indonesia naik kendaraan umum. Dia mengklaim sudah terbiasa menggunakan fasilitas publik tersebut.

    Raffi Ahmad mengaku akan mengikuti apapun saran yang dirasa baik untuk pihaknya dan masyarakat luas. Itulah mengapa, jika usulan naik kendaraan umum untuk pejabat dirasa baik, dia setuju-setuju saja.

    “Kita ikut aja apa arahan terbaik untuk meng-influence semua masyarakat yang terbaik,” ujar Raffi Ahmad, dikutip dari detikHot, Kamis (30/1).

    Transportasi umum di Jakarta. Foto: Andhika Prasetia

    Lagipula, kata Raffi, dia terbiasa ke mana-mana naik kendaraan umum. Bahkan, dia menyematkan kata ‘selalu’ dalam pernyataannya tersebut.

    “Saya masih suka naik transportasi umum, kok. Saya masih sering naik transportasi umum. Selalu,” ungkapnya.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, usulan pejabat publik naik kendaraan umum disampaikan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Ide tersebut meniru pejabat-pejabat di Swedia yang ke mana-mana terbiasa naik transportasi massal.

    “Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal,” kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Djoko Setijowarno.

    Suasana Stasiun MRT Bundaran HI pada 1 Januari 2025 (Belia/detikcom) Foto: Suasana Stasiun MRT Bundaran HI pada 1 Januari 2025 (Belia/detikcom)

    Djoko berharap, pejabat semestinya bisa menjadi contoh masyarakat untuk penggunaan transportasi publik. Khususnya bagi pejabat yang sehari-hari melintas di Jakarta. Sebab, kota metropolitan tersebut sudah punya kendaraan umum yang saling terhubung.

    “Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” tuturnya.

    “Untuk kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia dikhususkan cukup bagi presiden dan wakil presiden,” kata Djoko menambahkan.

    (sfn/dry)

  • Kualitas udara Jakarta masuk kualitas sedang pada Minggu pagi

    Kualitas udara Jakarta masuk kualitas sedang pada Minggu pagi

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di DKI Jakarta berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada Minggu pagi masuk kategori sedang.

    Berdasarkan pantauan pada pukul 06.40 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 71 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

    Angka itu menjadikan Jakarta dengan kualitas udara terburuk ke-49 di dunia.

    Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Lahore (Pakistan) dengan indeks kualitas udara di angka 270. Kemudian di urutan kedua diikuti Karachi (Pakistan) di angka 213 dan di urutan ketiga diikuti Dhaka (Bangladesh) di angka 198.

    Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada kategori sedang.

    Kategori kualitas udara tersebut berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.

    Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (55), Kelapa Gading (58), Jagakarsa (57), Kebon Jeruk (64) dan Lubang Buaya (45).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • MRT Mulai Jajakan Hak Penamaan di Proyek Fase 2A Stasiun Thamrin hingga Kota

    MRT Mulai Jajakan Hak Penamaan di Proyek Fase 2A Stasiun Thamrin hingga Kota

    Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) mulai menawarkan hak penamaan (naming rights) beberapa stasiun yang sedang dibangun yaitu fase 2A meliputi Stasiun Thamrin hingga Kota. 

    Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan pihaknya terus memaksimalkan aset stasiun sebagai pertumbuhan bisnis non-farebox. MRT masih menawarkan hak penamaan stasiun eksisting maupun stasiun yang belum rampung. 

    “Kita masing mengandalkan ada beberapa stasiun yang masih available, Stasiun Blok A, Stasiun Haji Nawi, Asean, Benhil. Tidak hanya di fase I, ada juga Stasiun Monas, Stasiun Thamrin, dan Stasiun Harmoni dan ini sudah mulai ditawarkan sejak sekarang,” kata Farchad kepada wartawan, Kamis (23/1/2025). 

    Farchad menjelaskan pendapatan dari hak penamaan memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan MRT Jakarta. Kontribusi hak penamaan yang juga masuk dalam segmen non-farebox sendiri disebut tembus hingga 40% dari total keseluruhan pendapatan. 

    Adapun sepanjang 2025, MRT Jakarta membidik pertumbuhan pendapatan non-farebox meningkat 2% hingga 5%. Pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan ekonomi yang diprediksi berada di posisi 5%. 

    Sebagai gambaran, sepanjang 2023, MRT Jakarta mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,35 triliun. Pendapatan ini masih didominasi oleh pendapatan subsidi sebesar Rp743,76 miliar.  

    Kemudian pendapatan nontiket sebesar Rp358,42 miliar. Jika mengasumsikan kontribusi sebesar 40%, maka naming right menyumbang sebesar Rp143,36 miliar, sedangkan pendapatan tiket tercatat sebesar Rp250,87 miliar. 

    Di sisi lain, per 25 Desember 2024 pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota mencatatkan kemajuan signifikan dengan progres di seluruh paket kontrak (CP) melampaui target yang ditetapkan untuk akhir 2024.

    Paket CP201 yang mencakup segmen Thamrin hingga Monas telah mencapai progres 84,45%, melebihi target akhir tahun sebesar 83,77%. Pada CP202, yang mencakup Stasiun Harmoni, Sawah Besar, hingga Mangga Besar, progres konstruksi telah mencapai 43,98%, melampaui target akhir tahun sebesar 39,77%. 

    Sementara itu, CP203, yang melibatkan pembangunan Stasiun Glodok dan Kota, berhasil menyelesaikan kedua terowongan penghubungnya. Secara keseluruhan, paket ini telah mencapai 66,23% dari target akhir tahun sebesar 65,72%.

  • Pembelian Hak Penamaan Stasiun Cipete Raya Tuku Berlangsung Selama 2 Tahun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Pembelian Hak Penamaan Stasiun Cipete Raya Tuku Berlangsung Selama 2 Tahun Megapolitan 22 Januari 2025

    Pembelian Hak Penamaan Stasiun Cipete Raya Tuku Berlangsung Selama 2 Tahun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     PT Karya Tetangga Tuku selaku pengelola
    Kopi Tuku
    membeli nama Stasiun
    MRT
    Cipete. Kini, nama stasiun MRT itu telah berubah menjadi Stasiun
    MRT Cipete Raya
    Tuku.
    Direktur Utama PT
    MRT Jakarta
    Tuhiyat mengatakan, kerja sama antara pihaknya dengan Kopi Tuku dilakukan selama dua tahun.
    “Jadi seperti yang kami tadi sampaikan bahwa kami melakukan kerja sama dengan Tuku. Kerja sama itu untuk tahap awal ini, untuk jangka waktu selama dua tahun,” kata Tuhiyat saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
    Saat ditanya wartawan, Tuhiyat enggan menyebutkan besaran angka kerja sama terkait pembelian hak penamaan Stasiun
    MRT Cipete Raya Tuku
    .
    Tuhiyat mengatakan, pihaknya bakal melakukan peresmian pengubahan nama stasiun itu dalam minggu mendatang.
    “Kita tunggu peresmiannya dalam waktu satu hingga dua minggu ini. Kami mohon maaf untuk nilai kerjasama belum dapat kami sampaikan,” tambah Tuhiyat.
    Setelah Kopi Tuku membeli
    naming rights
    stasiun MRT Jakarta, kini tinggal empat stasiun MRT yang masih belum melakukan kerja sama.
    “Dari 13 stasiun, saat ini memang tersisa tinggal empat stasiun yang masih belum bekerja sama,” ujarnya.
    Tuhiyat berujar, pembelian hak penamaan stasiun MRT oleh Kopi Tuku juga menunjukkan keterbukaan kerja sama yang dilakukan oleh MRT kepada pihak swasta.
    Selain itu, pihaknya juga membuka peluang kerja sama dengan pihak BUMN dan BUMD.
    “Dan khusus untuk
    naming rights
    Tuku itu kita memang
    open
    ke publik, bekerja sama dengan siapa pun termasuk BUMN, BUMD, dan swasta. Dan Tuku ini merupakan sektor swasta dari golongan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berkolaborasi dengan kami,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di Stasiun Cipete Raya Tuku, seluruh tanda nama stasiun tersebut sudah ditambahkan kata “Tuku” di belakangnya.
    Perubahan tanda nama Stasiun Cipete Raya Tuku juga sudah dilakukan di sejumlah stasiun, salah satunya di Stasiun Dukuh Atas BNI.
    Namun demikian, tanda nama stasiun di ratangga belum dilakukan, sehingga masih terpampang nama lama.
    Dilansir dari laman resmi MRT Jakarta, kerja sama hak penamaan stasiun bisa dilakukan oleh badan usaha yang berminat.
    “Keuntungan menjadi mitra Hak Penamaan Stasiun di MRT Jakarta meliputi visibilitas tinggi merek atau entitas Anda, eksklusivitas dalam pengiklanan di stasiun atau jalur tertentu, serta kemampuan untuk mencapai audiens yang luas dan beragam yang menggunakan MRT setiap hari,” bunyi keterangan di laman resmi MRT Jakarta terkait keuntungan kerja sama hak penamaan stasiun.
    Ada pun 9 dari 13 stasiun MRT Jakarta yang telah memiliki hak penamaan, berikut daftarnya:
    1. Stasiun Fatmawati Indomaret
    2. Stasiun Cipete Raya Tuku
    3. Stasiun Blok M BCA
    4. Stasiun Senayan Mastercard
    5. Stasiun Istora Mandiri
    6. Stasiun Setiabudi Astra
    7. Stasiun Dukuh Atas BNI
    8. Stasiun Bundaran HI Bank DKI
    9. Lebak Bulus Grab
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono-Doel Bakal Pangkas Hari Kerja di Jakarta

    Pramono-Doel Bakal Pangkas Hari Kerja di Jakarta

    loading…

    Pekerja menyeberang menuju Halte Bundaran HI Jakarta. Foto/Dok SINDOnews/Arif Julianto

    JAKARTA – Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Terpilih Periode 2025-2030 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) bakal memangkas jumlah hari kerja di Jakarta. Jumlah hari kerja hanya empat hari atau ada penambahan libur selain Sabtu dan Minggu.

    “Ini lagi tren di kota-kota Eropa sebenarnya, di Skandinavia. Apa itu? Pengurangan hari kerja. Empat hari kerja. Empat hari kerja itu salah satu yang sedang digagas (Pramono-Doel),” kata Pakar Tata Kota yang juga Anggota Tim Transisi Pramono-Doel, Nirwono Joga, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Namun, Nirwono menekankan kebijakan itu akan diterapkan ketika memasuki fase musim penghujan dan berpotensi banjir hingga terjadi polusi udara di Jakarta yang mengganggu aktivitas masyarakat Jakarta.

    Ia menyebut bahwa wacana libur tiga hari dalam sepekan bagi para pekerja bukan kebijakan baru. Sebab, pemerintah daerah sempat meliburkan pekerja saat puncak polusi terjadi.

    “Saya ingat waktu zamannya Pak Pj Heru, pada saat puncak polusi, penerapan work from home juga sudah diterapkan. Pada puncak-puncak polusi kemarin, sekolah-sekolah juga sudah diliburkan,” ucapnya.

    Bahkan, katanya, beberapa pemerintah daerah di Bodetabek juga sudah ikut meliburkan pada saat puncak polusi tadi. “Artinya, gagasan empat hari kerja ini bukan barang baru,” ujarnya.

    Namun, Nirwono mengatakan bahwa kebijakan itu perlu kajian agar lebih matang apabila benar-benar diterapkan saat kepemimpinan Pramono-Doel.

    “Tentu yang jadi PR itu empat hari kerja itu mau hari apa yang mau diliburkan. Sistemnya bagaimana? Apakah satu hari yang libur itu benar-benar libur, atau masih dalam konteks work from home atau work from anywhere.”

    (zik)