Tempat Fasum: Bundaran HI

  • Naik MRT Jakarta Bisa Pakai QRIS Tap, Ini Aplikasi yang Bisa Dipakai

    Naik MRT Jakarta Bisa Pakai QRIS Tap, Ini Aplikasi yang Bisa Dipakai

    Jakarta

    PT MRT Jakarta (Perseroda) telah memulai uji coba terbatas penggunaan metode pembayaran QRIS Tanpa Pindai berbasis NFC. Pelanggan MRT Jakarta dapat melakukan proses tap-in dan tap-out di passenger gate stasiun MRT Jakarta menggunakan telepon pintar yang telah dilengkapi fitur QRIS Tap tanpa perlu melakukan pembayaran QRIS secara memindai.

    Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan masa uji coba terbatas ini, fitur QRIS TAP baru bisa digunakan di Stasiun Bundaran HI Bank DKI serta Lebak Bulus dan sebaliknya. Tuhiyat mengatakan bertahap pihaknya akan memperluas hingga mencakup seluruh stasiun berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring penerapannya.

    “Saat ini, pelanggan MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi JakOneMobile Bank DKI, Livin’ by Mandiri, dan GoPay di ponsel dengan sistem operasi berbasis Android. Bank Indonesia tengah mengupayakan pengguna dengan sistem operasi iOS untuk dapat segera menggunakan QRIS Tap,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).

    Tuhiyat mengatakan sejauh ini, MRT Jakarta telah menyediakan beragam pilihan pembayaran nontunai seperti kartu uang elektronik, dompet digital (e-wallet), memindai QRIS, kartu debit, kartu kredit, buy now pay later (BNPL), aplikasi MyMRTJ hingga paket tiket berlangganan.

    “Kami juga menyediakan mesin penjual tiket digital berbasis aplikasi di seluruh stasiun. Hadirnya fitur QRIS Tap ini, menambah pilihan pelanggan dalam melakukan pembayaran tiket perjalanan,” pungkasnya.

    Uji coba terbatas dilaksanakan hari ini, Jumat (14/3) di Stasiun Bundaran HI Bank DKI. Uji coba dilakukan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Santoso Liem, dan jajaran direksi PT MRT Jakarta (Perseroda).

    MRT Jakarta Mulai Uji Coba Pembayaran Pakai QRIS Tap Foto: Dok. MRT Jakarta

    (ada/ara)

  • Begini Cara Pakai QRIS Tap, Mudah dan Cepat

    Begini Cara Pakai QRIS Tap, Mudah dan Cepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia resmi meluncurkan layanan QRIS Tap untuk pembayaran berbagai transaksi non tunai mulai hari ini, Jumat (14/3/2025). Lantas, bagaimana cara dan tahapan memakai QRIS Tap?

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi [umum], itu mengurangi antrian,” jelas Dicky dalam acara Taklimat Media QRIS Tap di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M berbeda.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip, itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” ucapnya.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

    Berikut Cara Menggunakan QRIS TAP:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS
    Pilih fitur QRIS Tap
    Pilih sumber dana
    Masukkan PIN transaksi
    Dekatkan atau tempel gawai (smartphone) ke terminal contacless di merchant
    Transaksi selesai.

  • Apple Belum Beri Izin untuk iPhone

    Apple Belum Beri Izin untuk iPhone

    Jakarta

    Layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap resmi berlaku sebagai sistem pembayaran di 2.353 merchant mulai hari ini. Dengan begitu masyarakat semakin mudah melakukan pembayaran secara digital tanpa harus memindai (scan) kode lewat kamera ponsel.

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengatakan layanan QRIS Tap saat ini baru bisa digunakan di Handphone (HP) Android, tentunya dengan HP yang memiliki kapabilitas NFC. Sementara untuk pengguna iPhone belum bisa merasakan layanan ini.

    “Handphone yang bisa digunakan saat ini adalah handphone Android karena bisa dikatakan Android aksesnya dibuka, bisa untuk semua merek handphone, sedangkan kalau Apple dia eksklusif jadi masih perlu dibuka aksesnya oleh Apple,” kata Dicky dalam media briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Dicky menyebut sampai saat ini Apple belum memberikan izin untuk iPhone bisa digunakan sebagai sistem pembayaran QRIS Tap. Dengan Apple investasi di Indonesia, harapannya layanan QRIS Tap bisa juga untuk pengguna Apple.

    “Kalau Apple melihat ada use case yang besar, manfaat yang besar buat mereka, bisa saja Apple itu menerima pengembangan QRIS Tap di mobile phone-nya. Yang pasti sekarang mereka belum memberikan izin untuk digunakan sebagai pembayaran di Indonesia, QRIS Tap,” beber Dicky.

    Per hari ini QRIS Tap bisa melayani pengguna di 2.353 merchant. Jumlah itu terdiri dari 1.528 di sektor retail, 550 rumah sakit, 138 UMKM, 3 parkir, serta 134 transportasi umum (120 armada DAMRI & TemanBus, MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus, dan 12 moda Royal Trans).

    “Retail sudah 1.528 retail, kemudian transport sudah bisa 134 dan ongoing terus, rumah sakit 550 rumah sakit, kemudian 138 UMKM dan 3 parkir. Jadi 2.353 saat launching hari ini sudah bisa menerima QRIS Tap,” kata Dicky.

    Sejauh ini terdapat 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang bisa melayani penggunaan QRIS Tap. Terdiri dari BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.

    “Kita akan terus ekspansi semua PJP diharapkan mampu untuk bisa memberikan layanan Qris Tap,” ujar Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem dalam kesempatan yang sama.

    (acd/acd)

  • Maaf Pengguna iPhone, QRIS Tap Baru Bisa Digunakan di Android

    Maaf Pengguna iPhone, QRIS Tap Baru Bisa Digunakan di Android

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan QRIS Tap sudah bisa digunakan untuk berbagai transaksi berbagai pembayaran mulai hari ini, Jumat (14/3/2025). Hanya saja, gawai yang berbasis iOS atau merek Apple, seperti iPhone belum bisa menggunakan layanan QRIS Tap.

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menjelaskan saat ini gawai (smartphone) yang bisa menggunakan QRIS Tap adalah yang berbasis Android dan sudah memiliki fitur NFC.

    Dicky mengaku BI terus berkomunikasi dengan pihak Apple agar QRIS Tap bisa segera digunakan di gawai berbasis iOS.

    “Kalau Indonesia pasarnya besar, apalagi Apple investasi di Indonesia, ya pasti semoga bisa juga digunakan [segera],” ujar Dicky di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Lebih lanjut, dia menyatakan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna hanya tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Tahapannya, pengguna hanya perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS.

    Selanjutnya pengguna pilih fitur QRIS TAP, kemudian pilih sumber dana. Lalu, pengguna memasukkan PIN Transaksi.

    Akhirnya, gawai tinggal didekatkan atau ditempel ke terminal contacless di merchant. Transaksi selesai.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi antrian,” jelas Dicky.

    Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M berbeda.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip, itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” ucapnya.

    Sementara penggunaan QRIS TAP untuk bus Damri hingga RoyalTrans sudah bisa untuk hampir semua rute karena tarifnya sama.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

  • QRIS Tap Resmi Berlaku Mulai Hari Ini, Begini Kecanggihannya

    QRIS Tap Resmi Berlaku Mulai Hari Ini, Begini Kecanggihannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan terbaru Bank Indonesia untuk transaksi melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS) yakni QRIS Tap berlaku mulai hari ini, Jumat (14/3/2025).

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menjelaskan QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai adalah layanan pembayaran yang menggabungkan teknologi QRIS Consumer Presented Mode (CPM) dengan NFC.

    Dengan menggunakan Near Field Communication atau NFC. Teknologi ini, menggunakan jaringan nirkabel jarak dekat yang menggunakan gelombang radio.

    Dengan NFC, masyarakat tak perlu memindai atau scan barcode QRIS untuk melakukan pembayaran. Yakni hanya perlu melakukan ‘tap’ melalui aplikasi mobile banking.

    “NFC ini bisa dikatakan yang dibaca adalah radio frekuensinya, bukan membaca melalui kamera. Ini yang bisa mendorong kecepatan dalam transaksi penggunaan QRIS,” ujar Dicky dalam konferensi pers, Jumat (14/3/2025).

    Menurutnya, penggunaan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan QRIS dengan cara melakukan scan barcode. Bahkan, kecepatan penggunaan QRIS Tap bisa mencapai 0,3 detik.

    “So far uji coba kita bisa sampai 0,3 detik. Dibandingkan dengan UE chip based yang hanya gampangnya membaca di reader dengan chip based itu 4-5 detik, hampir berapa persen lebih cepat. Sangat cepat kalau digunakan di transportasi, mengurangi antrian,” ujarnya. 

    Layanan QRIS Tap ditujukan untuk transaksi di moda transportasi dan layanan umum, Rumah Sakit (RS) hingga Universitas.

    Dicky menjelaskan bahwa saat ini layanan QRIS Tap saat ini sudah bisa dilakukan di 2.353 merchant. Dengan rincian, 1.528 ritel, 134 transport, 550 rumah sakit, 138 UMKM dan 3 parkir.

    Adapun pada Maret 2025, QRIS Tap pada transportasi umum baru berlaku di 120 armada JRConn, MRT untuk Stasiun Bundaran HI-Stasiun Lebak Bulus, dan 12 Royal Trans.

    “Sekarang ini kita glance bertahap untuk luas yang single tarif, yaitu masuk di ujung di HI, keluar di lebak bulus. Satu untuk MRT. Kalau yang di bus sudah hampir semua, karena banyak yang single tarif kalau bus. Royal Trans dan Damri itu single tarif ya, umumnya semua single tarif bisa,” ujar Dicky.

    Berikut ini, langkah-langkah menggunakan QRIS Tap NFC:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi sistem pembayaran lain yang mendukung NFC di smartphone Anda.
    Lalu, pilih menu QRIS dan pilih fitur QRIS Tap.
    Masukkan PIN transaksi Anda.
    Dekatkan smartphone ke terminal di merchant.
    Kemudian, transaksi akan tertera di layar
    Transaksi selesai

    (haa/haa)

  • Resmi! QRIS Tap Bisa Dipakai di MRT hingga Damri Mulai Hari Ini

    Resmi! QRIS Tap Bisa Dipakai di MRT hingga Damri Mulai Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan QRIS Tap mulai bisa digunakan untuk pembayaran moda transportasi umum seperti MRT, Damri, hingga RoyalTrans mulai hari ini, Jumat (14/3/2/2025).

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Tahapannya, pengguna hanya perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS.

    Selanjutnya pengguna pilih fitur QRIS TAP, kemudian pilih sumber dana. Lalu, pengguna memasukkan PIN Transaksi.

    Terakhir, gawai (smartphone) tinggal didekatkan atau ditempel ke terminal contacless di merchant. Transaksi selesai.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi antrian,” jelas Dicky dalam acara Taklimat Media QRIS Tap di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan berbeda dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah, ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” jelasnya.

    Sementara penggunaan QRIS TAP untuk bus Damri hingga RoyalTrans sudah bisa untuk hampir semua rute karena tarifnya tunggal.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

    Sementara itu, untuk saat ini gawai yang bisa menggunakan QRIS Tap adalah yang berbasis Android dan sudah memiliki fitur NFC. BI, sambungnya, masih mengusahakan agar QRIS Tap bisa digunakan untuk gawai yang berbasis iOS atau merek Apple.

    “Kalau Indonesia pasarnya besar, apalagi Apple investasi di Indonesia, ya pasti semoga bisa juga digunakan [QRIS Tap],” tutup Dicky.

  • DPRD DKI Minta Pramono Tata Feeder-Trotoar Agar Warga Mudah Naik Angkutan Umum

    DPRD DKI Minta Pramono Tata Feeder-Trotoar Agar Warga Mudah Naik Angkutan Umum

    Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku ingin mengubah orientasi warga dari memakai kendaraan pribadi menjadi memakai transportasi umum. Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta dari F-Gerindra Wahyu Dewanto mendukung gagasan tersebut.

    “Setuju. Untuk itu fasilitas angkutan umumnya harus ditambah dan ditingkatkan, termasuk fasilitas untuk pejalan kakinya, sehingga masyarakat nyaman naik dan berpindah moda angkutan umum,” kata Wahyu kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).

    Wahyu meyakini beroperasinya MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota bakal menjadi momen baik menata angkutan umum. Dia mengatakan jalur pejalan kaki atau trotoar harus diperbaiki juga.

    “Sebenarnya dalam beberapa tahun ke depan ada momentum untuk mewujudkan hal ini, yakni seiring beroperasinya MRT dari HI hingga Kota, dapat diiringi dengan meningkatkan kualitas fasilitas pejalan kaki pada koridor ini,” jelasnya.

    Wahyu menyoroti fasilitas angkutan pengumpan atau feeder. Menurutnya, fasilitas tersebut mesti ditata untuk menunjang transportasi umum.

    “Menata feeder angkutan umum yang ada,” ujarnya.

    “Pemerintah Jakarta sekarang ini betul-betul berkeinginan secara perlahan untuk mengubah orientasi dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi menggunakan kendaraan umum,” ucap Pramono usai menghadiri Apel Siaga Operasi Lintas Jaya Tahun 2025 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/3).

    Dia meminta masyarakat Jakarta lebih tertib berlalu lintas. Dia ingin Jakarta dapat menjadi kota aman, nyaman, dan baik bagi masyarakatnya.

    (taa/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Menhub Dudy Sebut Ada Skytrain di Sentul dan Serpong untuk Feeder MRT-LRT Jabodebek

    Menhub Dudy Sebut Ada Skytrain di Sentul dan Serpong untuk Feeder MRT-LRT Jabodebek

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan sedang menggodok dua proyek pengadaan skytrain atau kereta gantung untuk angkutan feeder dari Sentul dan Serpong menuju MRT Jakarta dan LRT Jakarta. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku pihaknya sedang mencoba dan mematangkan rencana pengadaan skytrain yaitu skytrain dari Sentul sebagai feeder LRT Jabodebek dan juga skytrain dari Serpong untuk MRT Jakarta. 

    “Seperti misalnya untuk penyelenggaraan angkutan umum yang menggunakan sky train. Kita ada dua yang sedang kita mau coba dan ini sedang dimatangkan oleh Dirjen Kereta Api,” kata Menhub Dudy, dikutip Minggu (9/3/2025). 

    Lebih lanjut, Dudy mengatakan jika proyek ini nantinya akan ditawarkan ke pihak swasta agar tidak membebani anggaran negara (APBN). Menhub juga terbuka untuk siapa saja menjadi investor skytrain ini. 

    “Saya menekankan kepada Dirjen Kereta Api bahwa tidak boleh menggunakan anggaran APBN. Jadi kita terbuka, siapa saja yang masuk dan kita sudah punya gambar-gambarnya dan mereka kemungkinan akan menyampaikan kepada kita proposalnya dan saya buka kepada siapa saja,” lanjutnya. 

    Adapun sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan utama. Lintas Cibubur melayani rute Harjamukti hingga Dukuh Atas dengan stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. Lintas Bekasi melayani rute Jati Mulya hingga Dukuh Atas dengan stasiun Jati Mulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Sementara itu, Lintas Cawang menghubungkan Cawang dengan Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas menjadi hub utama yang menghubungkan LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain seperti KRL, MRT, dan TransJakarta.

    Kemudian untuk MRT Jakarta sendiri memiliki satu jalur yang beroperasi, yaitu Lintas Lebak Bulus – Bundaran HI. Jalur ini terdiri dari 13 stasiun, yang terbagi menjadi stasiun layang dan bawah tanah.  

    Stasiun layang meliputi Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M BCA. Sementara itu, stasiun bawah tanah mencakup Sisingamangaraja, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.  

    Selain itu, MRT Jakarta sedang dalam tahap pembangunan untuk fase berikutnya yang akan memperpanjang jalur hingga Kota, serta rencana pengembangan jalur timur-barat. Pengembangan jalur Timur-Barat ini juga masuk dalam PSN yang ditugaskan Presiden Prabowo kepada Kemenhub. 

    Sebelumnya, Menteri Dudy juga menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya kembali dibahas namun tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

    Dudy mengatakan, pihaknya membuka peluang bagi investasi swasta dengan skema pendanaan kreatif agar proyek dapat berjalan tanpa mengganggu keuangan negara.  

    “Kami membuka peluang kepada pihak swasta, tapi dengan catatan tidak membebani APBN. Creative financing sangat terbuka dalam bentuk apa pun, asal tidak membebani anggaran negara,” ujar Dudy, dikutip Kamis (6/3/2025). 

  • Suasana Bundaran HI Lengang saat CFD di Ramadan, Warga: Lebih Leluasa

    Suasana Bundaran HI Lengang saat CFD di Ramadan, Warga: Lebih Leluasa

    Jakarta

    Kegiatan car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, tetap dipenuhi oleh warga yang berolahraga. Warga mengungkapkan alasan tetap berolahraga meski sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan.

    Salah satu warga yang berolahraga adalah Asiyah (61). Dia datang dari Kalibata, Jaksel, Asiyah berolahraga jalan pagi bersama adik dan keponakannya di sekitar Jalan Sudirman hingga Bundaran HI. Asiyah mengatakan tidak memiliki persiapan khusus untuk olahraga pada pagi hari.

    “Nggak juga, ya minum air putih banyak aja. Jadi biasa aja, sahurnya nasi biasa, air putih sama teh manis,” kata Asiyah di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2025).

    Menurutnya olahraga saat bulan puasa justru membuat badan terasa segar. Dia mengatakan pikiran justru terasa suntuk jika tidak berolahraga.

    “Ya biasa aja, soalnya saya kalau diam malah nggak enak, perasaannya malah lemes, kalau dibawa jalan gini lebih fresh lah, pikiran nggak terlalu suntuk,” ucapnya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Warga lain yang berolahraga saat menjalani puasa adalah Muslim (32), dia bersepeda dari Halim, Jaktim dan menyusuri CFD hingga Bundaran HI. Dia memilih berolahraga pada pagi hari ketimbang sore hari karena waktu luang.

    “Nyari luangnya aja, takutnya sore banyak kegiatan, jadi niat dan semangatnya,” katanya.

    Dia mengaku lebih nyaman olahraga di bulan Ramadan karena suasana CFD lebih lengang. Namun dia mengaku suasana yang lengang mengurangi semarak saat berolahraga.

    “Iya lebih sepi. Biasanya banyak sekali orang, lebih sepi, lebih leluasa, lebih nyaman. Cuman kalau ramai kan suasananya beda, kalau ramai lebih asyik,” katanya.

  • Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Sabtu pagi

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Sabtu pagi

    Arsip foto – Suasana Monas berlatar belakang gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Kamis (6/3/2025). Berdasarkan situs IQAir kualitas udara di Jakarta pada Kamis (6/3) pukul 06.15 WIB berada di angka 174 atau menempati posisi kedua kualitas udara terburuk di dunia. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/nym.

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Sabtu pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di DKI Jakarta pada Sabtu pagi masuk ke dalam kategori sedang berdasarkan data situs pemantau kualitas udara, IQAir. Berdasarkan pantauan pada pukul 06.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 93 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

    Angka tersebut menjadikan Jakarta dengan kualitas udara terburuk ke-42 di dunia. Sementara itu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu pagi, yaitu Riyadh (Arab Saudi), dengan Indeks Kualitas Udara di angka 191. Kemudian di urutan kedua, Delhi (India) di angka 186 dan di urutan ketiga Dhaka (Bangladesh) di angka 182. Di urutan empat Lahore (Pakistan) di angka 180 dan di urutan lima Wroclaw (Polandia) di angka 179.

    Selanjutnya berdasarkan Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara di tiga lokasi berada pada kategori sedang atau nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100. Sedangkan dua lokasi berada pada kategori baik atau nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kategori kualitas udara sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. Sedangkan kategori kualitas baik berarti tingkat kualitas udara sangat baik, tidak memberikan efek negatif terhadap manusia, hewan maupun tumbuhan.

    Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang terpantau yaitu Bundaran HI, Jakarta Pusat (59), Kelapa Gading, Jakarta Utara (56), Jagakarsa, Jakarta Selatan (58), Kebon Jeruk, Jakarta Barat (17) dan Lubang Buaya, Jakarta Timur (43).

    Sumber : Antara