Jukir Liar Palak Pemotor Rp 10.000 di Bundaran HI, Berawal Ingin Cari Makan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi menjelaskan motif pelaku berinisial MAM (18) memalak pemotor Rp 10.000 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI),
Jakarta
Pusat.
Kapolsek Metro Menteng Kompol Rezha Rahandi mengatakan, pelaku MAM menggunakan uang tersebut untuk membeli makan.
“Duit tersebut dibelanjakan buat makan,” ujar Rezha Rahandi saat dikonfirmasi, Sabtu (26/7/2025).
Adapun peristiwa bermula saat MAM berjalan dari rumah menuju Bundaran HI dengan niat mencari makan.
Di depan Plaza Indonesia seberang Bundaran HI, MAM melihat empat sepeda motor terparkir dan langsung meminta uang kepada para pengendara.
“Setelah kita gali informasi, pelaku ini berjalan dari rumahnya ke Bundaran HI sebenarnya untuk cari makan. Lalu dia melihat ada empat sepeda motor terparkir dan meminta uang kepada pengendara,” kata dia.
Aksi MAM sempat berujung cekcok dengan salah satu pengendara perempuan.
Namun, pengendara tersebut akhirnya memberikan uang sebesar Rp 20.000 kepada pelaku.
“Terus terjadi cekcok, terutama dengan seorang wanita, yang akhirnya kasih uang Rp 20.000,” jelas dia.
Lebih lanjut, MAM disebut sering berada di kawasan tersebut, meski tidak setiap hari.
Untuk tarif, pelaku mematoknya dengan harga Rp 10.000 per motor.
Kepada polisi, ia mengaku tidak menyetor uang ke siapa pun dan seluruh hasil pungutan digunakan untuk kebutuhan pribadi.
Atas kejadian tersebut, polisi menangkap pelaku di Tanah Abang pada Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
Namun polisi tidak menjerat MAM dengan sanksi pidana. Sebaliknya, pelaku diserahkan ke
Dinas Sosial
Jakarta untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
“Karena pihak korban tidak mau memperpanjang masalah, tapi memberikan inisiasi kepada polisi agar diberikan sanksi. Jadi bukan pidana, tapi pembinaan,” kata Rezha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: Bundaran HI
-
/data/photo/2025/07/26/68849126ae458.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jukir Liar Palak Pemotor Rp 10.000 di Bundaran HI, Berawal Ingin Cari Makan Megapolitan 26 Juli 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5296107/original/056850300_1753519650-WhatsApp_Image_2025-07-26_at_15.39.53.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Teror Tukang Parkir di Bundaran HI: Baru Turun Motor, Warga Langsung Dimintai Duit – Page 3
Kapolsek Metro Menteng Kompol Rezha Rahandi menjelaskan kronologi kejadian. Dari hasil pemeriksaan, MAM keluar rumah berniat cari makan. Dia kemudian berjalan kaki ke arah Plaza Indonesia.
Di depan lokasi itu, ia melihat empat motor terparkir dan langsung meminta uang ke pemilik kendaraan. MAM menagih uang Rp5 ribu untuk satu unit kendaraan yang parkir di lokasi.
“Terus terjadi cekcok terutama wanita dengan secara spontan kasih uang sebesar Rp20 ribu selanjutnya duit tersebut belanjakan buat makan,” ucap dia kepada wartawan, Sabtu (26/7/2025).
Hasil introgasi, ini bukan pertama kalinya si MAM jadi tukang parkir liar. Dia mengatakan, sudah beberapa kali. “Tapi tidak setiap hari,” ucap dia.
Terkait kejadian ini, korban yang dirugikan enggan membuat laporan polisi, namun dia menyerahkan kepada pihak terkait untuk melakukan pembinaan.
“Pihak korban tidak mau memperpanjang, jadi memberikan inisiasi kepada polisi untuk diberikan sanksi. Setelah ini kita kirim ke Dinsos,” ucap dia.
-
/data/photo/2024/11/13/6734548b9c20d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Terowongan MRT Terdalam di Indonesia Dibangun di Proyek Fase 2A Bundaran HI–Kota Megapolitan 19 Juli 2025
Terowongan MRT Terdalam di Indonesia Dibangun di Proyek Fase 2A Bundaran HI–Kota
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Proyek Mass Rapid Transit (
MRT
)
Jakarta
Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota memiliki
terowongan MRT terdalam
di Indonesia.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina mengatakan bahwa kedalam terowongan MRT tersebut mencapai 27 meter di bawah permukaan tanah.
Untuk mendukung pengerjaan terowongan terdalam ini, MRT telah meluncurkan Tunnel Boring Machine (TBM) pada 9 Mei 2025.
Alat bor raksasa ini menjadi tulang punggung pengerjaan terowongan bawah tanah MRT Fase 2A, yang saat ini telah mencapai progres sekitar 42 persen.
Weni, menyampaikan bahwa tingkat kesulitan pengerjaan di jalur ini lebih tinggi dibanding proyek sebelumnya, sehingga diperlukan spesifikasi TBM yang lebih canggih.
“Ini mungkin Tunnel Boring Machine pertama kami yang agak unik, karena di area ini tingkat kesulitannya lebih tinggi,” ujar Weni dalam kegiatan MRTJ Fellowship 2025, Kamis (17/7/2025).
TBM yang digunakan dalam proyek ini memiliki cutterhead atau mata bor khusus yang dapat menembus tanah sekaligus beton sisa konstruksi lama di bawah tanah Jakarta.
Alat ini difungsikan khusus untuk menggali terowongan sepanjang jalur Stasiun Harmoni menuju Mangga Besar.
“Pembangunan terowongan terdalam ini jadi salah satu milestone penting MRT Jakarta,” ujar Weni.
Tak hanya Fase 2A, MRT Jakarta juga tengah menyiapkan lanjutan proyek ke Fase 2B yang membentang dari Stasiun Kota hingga Ancol sepanjang 6 kilometer.
Tahapan ini saat ini berada dalam fase basic engineering design, yang dikembangkan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Sementara itu, pembangunan jalur Timur–Barat juga menjadi fokus strategis. Jalur ini akan terkoneksi dengan jalur Utara–Selatan di Stasiun Thamrin, menciptakan jaringan integrasi antar koridor MRT Jakarta yang lebih efisien.
“Diperkirakan kurang lebih ada 500 ribu penumpang per hari, karena jalurnya juga cukup masif. Kita sering menyebutnya backbone untuk transportasi massal di Jakarta,” jelas Weni.
Selain itu, PT MRT Jakarta juga mengembangkan konsep jalur lingkar luar atau outer loop, salah satunya segmen Fatmawati–Kampung Rambutan.
Rute ini dirancang meliputi sekitar 10 stasiun bawah tanah dan satu depo, dengan estimasi jumlah penumpang hingga 97.000 orang per hari.
(Reporter: Dzaky Nurcahyo | Editor: Muhammad Isa Bustomi)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

MRT Jakarta Fase 2A perluas interkoneksi dan pengembangan kawasan
Pekerja berjalan di terowongan MRT Fase 2A Stasiun MRT Thamrin dan Monas di Jakarta, Senin (26/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.
MRT Jakarta Fase 2A perluas interkoneksi dan pengembangan kawasan
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Jumat, 18 Juli 2025 – 06:31 WIBElshinta.com – Proyek MRT Jakarta Fase 2A tidak hanya akan memperluas jangkauan MRT, tetapi juga akan secara signifikan memperluas interkoneksi antarmoda transportasi dan mendorong pengembangan kawasan yang terintegrasi di sekitar stasiun.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina menjelaskan pengembangan kawasan dan pengelolaan ruang publik merupakan perluasan mandat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada PT MRT Jakarta, untuk mewujudkan Transit Oriented Development (TOD) dan menjadikan MRT sebagai integrator sistem transportasi.
“Kami ada pengembangan kawasan, jadi kami selalu menyiapkan panduan rancang kota untuk wilayah-wilayah yang berada di titik-titik transit,” kata Weni saat menjadi pembicara dalam MRTJ Fellowship Program 2025, di Jakarta, Kamis (17/7).
Salah satu contoh nyata integrasi dan pengembangan kawasan yang telah dilakukan adalah revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu yang berada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, yang kini menjadi ruang publik terbuka terhubung langsung dengan Stasiun MRT Blok M.
Selain itu, MRT juga telah membangun interkoneksi langsung antara Stasiun ASEAN dan Halte TransJakarta CSW. Konsep ini akan diperluas secara masif di Fase 2A.
“Tidak hanya di CSW sebetulnya yang dengan TransJakarta, tetapi juga ada di Bundaran HI. Kemudian nanti ke arah Fase 2 kita juga akan jauh lebih banyak, di tiap titik itu nanti akan ada interkoneksi langsung dengan jalur busnya,” ujar Weni.
Interkoneksi ini akan memudahkan penumpang berpindah moda transportasi tanpa harus keluar dari area transit. Lebih lanjut, Weni menjelaskan bahwa pengembangan TOD di setiap stasiun akan membawa efek berganda ekonomi yang besar. Ia memperkirakan potensi peningkatan nilai properti mencapai Rp242,2 triliun, dengan pembentukan sekitar 34 ribu unit properti baru.
Selain itu, proyek ini berpotensi menciptakan 640 ribu lapangan kerja, menyediakan 73,9 hektare ruang publik terbuka, serta membangun 149 kilometer jalur pedestrian dan merevitalisasi 56 ribu kilometer area tepi sungai.
“Ini potensi ya, kami melihat ini potensi, walaupun mungkin kali ini belum di angka sekian, tapi potensi ini ada,” kata Weni pula.
Jalur MRT Jakarta Fase 2A akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer. Fase ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Hingga 25 Juni 2025, progres pembangunan Fase 2A telah mencapai 49,99 persen, sedikit lebih cepat dari target rencana 48,54 persen.
Progres tersebut meliputi segmen 1 rute Bundaran HI-Harmoni sebesar 73,46 persen, dan segmen 2 rute Harmoni-Kota dengan realisasi progres 40,11 persen. Meski terdapat beberapa tantangan teknis, seperti kondisi tanah lunak dan kewajiban perlindungan cagar budaya, PT MRT Jakarta tetap menargetkan Fase 2A segmen satu selesai pada 2027, dan segmen dua ditargetkan selesai pada akhir 2029.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/06/04/683ffed425f77.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tren Olahraga Urban Jadi Ladang Cuan: Dari Tenis, Padel, hingga Joki Lari Strava Megapolitan 17 Juli 2025
Tren Olahraga Urban Jadi Ladang Cuan: Dari Tenis, Padel, hingga Joki Lari Strava
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gaya hidup sehat masyarakat urban
Jakarta
kini tak hanya sekadar soal menjaga kebugaran.
Di balik meningkatnya tren olahraga seperti tenis,
padel
, dan lari, terbentuk ekosistem ekonomi baru yang membuka peluang bisnis, baik bagi pelatih, komunitas, hingga penyedia jasa personal seperti joki
Strava
.
Bagaimana
olahraga urban
yang tengah naik daun ini tak hanya menciptakan budaya sehat masyarakat, namun juga menjadi membentuk ekosistem ekonomi?
Lari kini menjelma menjadi olahraga urban yang melahirkan “profesi baru”, yakni joki
Strava
.
Jason (16), seorang pelajar dari Jakarta Barat, mengaku sudah beberapa bulan terakhir menjalani pekerjaan sampingan sebagai joki lari.
Ia berlari atas nama pelanggan menggunakan ponsel atau
smartwatch
milik mereka, demi mencatat performa tertentu di aplikasi
Strava
.
“Mereka nitip
handphone
ke saya, nanti saya bawa lari,” kata Jason, ditemui saat CFD di kawasan Bundaran HI, Minggu (13/7/2025).
Tarif joki Strava bervariasi, tergantung jarak tempuh dan
pace
yang diminta. Untuk permintaan khusus seperti
pace
4, Jason bisa mematok tarif hingga Rp 300.000 per 5 kilometer.
“Semakin tinggi
pace
-nya semakin mahal,” katanya.
Joki seperti Jason biasanya beroperasi hanya saat
Car Free Day
(CFD) setiap Minggu, dengan melayani maksimal dua pelanggan dalam sehari.
Di Jakarta Selatan,
tenis
menjadi olahraga yang semakin populer, terutama di kalangan ibu rumah tangga, pekerja kantoran, dan influencer.
Popularitasnya melonjak setelah acara hiburan tenis oleh Vindes tahun 2022, yang melibatkan sejumlah selebritis seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Menurut pelatih tenis Irsyad Ramadhan (30), biaya pelatihan tenis berkisar Rp 500.000 per sesi berdurasi dua jam.
Satu sesi umumnya diikuti oleh empat orang, sehingga tiap peserta cukup membayar sekitar Rp 125.000.
Biaya sewa lapangan bervariasi antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000, yang juga bisa dibagi secara kolektif.
Yang menarik, proses
booking
kini dilakukan melalui aplikasi seperti
Kuyy!
atau
Reclub
.
Komunitas biasa akan membawa 8–10 orang untuk tiap sesi pelatihan bersama.
Selain itu, komunitas juga akan mencari pelatih dan menyewa lapangan langsung melalui
platform
tersebut.
“Biasanya sih bareng komunitas, jadi patungan biaya pelatih sama lapangannya,” kata Irsyad kepada
Kompas.com
, Rabu (16/7/2025).
Model seperti ini membuat olahraga tenis lebih mudah diakses, sekaligus menjadi peluang ekonomi baru bagi pelatih
freelance
dan penyedia lapangan.
Tak kalah populer, olahraga padel juga mencuat sebagai simbol gaya hidup premium. Meski tergolong baru di Indonesia, padel telah memiliki komunitas fanatik di Jakarta.
Menurut pemain padel Jehan, biaya sewa lapangan padel berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 1,1 juta untuk dua jam.
Jika dibagi empat orang, maka biaya per orang bisa mencapai Rp 160.000–Rp 275.000.
“Karena untuk lapangannya harganya Rp 800.000 sampai Rp 1,1 juta per dua jamnya,” kata Jehan.
Sementara itu, Kevin Mizan (30), seorang pekerja profesional yang aktif bermain padel, bisa menghabiskan hingga Rp 5 juta per bulan hanya untuk sewa lapangan.
“Selama jam dan lokasi cocok, orang akan bayar berapa pun. Enggak mikir,” ujar Kevin.
Padel, seperti halnya tenis, menciptakan ekosistem ekonomi yang melibatkan pengelola lapangan, komunitas, hingga instruktur khusus.
Fenomena meningkatnya olahraga di kalangan urban bukan sekadar tren gaya hidup, tapi juga membentuk ekosistem ekonomi mikro yang melibatkan:
Dengan dukungan teknologi dan komunitas, olahraga seperti tenis, padel, dan lari bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tetapi juga membuka potensi bisnis baru di tengah masyarakat perkotaan yang semakin dinamis.
(Reporter: Shinta Dwi Ayu, Faesal Mubarok, Mohamad Bintang Pamungkas | Editor: Larissa Huda, Fitria Chusna Farisa)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/15/68763335635ae.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Deretan Fasilitas Canggih yang Dibangun di Flyover Latumenten Jakbar Megapolitan 16 Juli 2025
Deretan Fasilitas Canggih yang Dibangun di Flyover Latumenten Jakbar
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera membangun
flyover
multiguna di Jalan
Latumenten
,
Grogol
Petamburan,
Jakarta Barat
.
Flyover
ini tak hanya dirancang untuk mengatasi kemacetan, tetapi juga akan menghadirkan fasilitas terintegrasi bagi pengguna jalan, kendaraan umum, dan pejalan kaki.
Proyek ini menjadi prototipe baru infrastruktur urban, menggabungkan jalan layang untuk kendaraan, halte Transjakarta di atas
flyover
, dan
skywalk
berbayar dengan sistem
tap card
, mirip dengan
skywalk
Bundaran HI.
“Sehingga, kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, akan melintas lewat sisi atas
flyover
. Sementara akses pejalan kaki dari Selatan ke Utara, bisa melalui jembatan penyeberangan orang (JPO),” ujar Mahendra, Kepala Sub Kelompok Perencanaan Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Berikut komponen dan fasilitas yang direncanakan akan dibangun di
flyover
Latumenten:
1. Jalur
Flyover
untuk Kendaraan Pribadi
2. Halte Transjakarta di Atas
Flyover
3.
Skywalk
Berbayar (Tap Card)
Proyek
flyover
Latumenten akan dimulai Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
Namun, selama masa pembangunan, Pemprov DKI memperkirakan akan ada gangguan lalu lintas di sekitar lokasi.
“Sudah barang tentu akan membuat padat saat proses pelaksanaan, arus lalu lintas, mobilitas dari angkutan pembangunan juga akan sedikit terganggu,” jelas Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat diminta melakukan sosialisasi aktif kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan di sekitar Latumenten dan Grogol.
Selain di Jalan Latumenten, proyek infrastruktur serupa juga akan menyasar Jalan Makaliwe, Kelurahan Grogol.
Meski detailnya belum diumumkan, Pemkot Jakbar menyatakan bahwa kawasan Grogol merupakan prioritas penataan lalu lintas terpadu.
(Reporter: Faesal Mubarok | Editor: Akhdi Martin Pratama)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/03/10/640add30707ea.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Skywalk Bakal Dibangun di Dekat Stasiun Grogol, Terintegrasi Flyover dan Halte TJ Megapolitan 15 Juli 2025
Skywalk Bakal Dibangun di Dekat Stasiun Grogol, Terintegrasi Flyover dan Halte TJ
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta
akan membangun
skywalk
berbayar di dekat kawasan
Stasiun Grogol
, Jakarta Barat.
Pembangunan
skywalk
ini merupakan bagian dari proyek jalan layang (
flyover
) multiguna jalan Latumenten yang dimulai pada Agustus 2025 mendatang.
Skywalk
ini akan dilengkapi sistem
tap card
layaknya di Bundaran HI, dan ditujukan untuk memperkuat konektivitas pejalan kaki dengan moda transportasi publik seperti KRL, Transjakarta, dan Jaklingko.
Skywalk
tersebut akan berdampingan dengan pembangunan
flyover
Latumenten sepanjang 380 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara Stasiun Grogol.
Fasilitas ini juga akan dilengkapi
halte Transjakarta
di atas
flyover
, sehingga kawasan tersebut akan menjadi titik integrasi transportasi utama di wilayah Jakarta Barat.
“Bukan hanya
flyover
, namun di atasnya juga akan dijadikan tempat halte Transjakarta sehingga nanti multiguna,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Selasa (15/7/2025), dikutip dari
Antara
.
Proyek ini dikembangkan sebagai program tahun jamak yang ditargetkan selesai pada 2027, dengan nilai anggaran lebih dari Rp 300 miliar.
Pemerintah daerah mengakui bahwa pembangunan akan menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek.
“Sudah barang tentu akan membuat kemacetan pada saat proses pelaksanaan, dari mobilitas angkutan proyek,” ujar Uus.
Karena itu, Dinas Bina Marga diminta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jalan agar proses pembangunan dapat berjalan tanpa hambatan sosial.
Menurut Mahendra, Kepala Subkelompok Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta,
skywalk
akan menjadi fasilitas pelengkap untuk pejalan kaki yang ingin menyeberang dari sisi selatan ke utara kawasan Stasiun Grogol.
Pejalan kaki yang ingin memanfaatkan
skywalk
nantinya harus menggunakan
tap card,
seperti skema yang telah diberlakukan di kawasan Bundaran HI.
Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pedestrian sekaligus mengurangi konflik antara kendaraan dan pejalan kaki.
Selama proses konstruksi,
flyover
akan dibangun secara tertutup, terutama dari jalur transportasi umum seperti Transjakarta, Jaklingko, dan KRL.
Kendaraan pribadi seperti motor dan mobil akan tetap bisa melintas melalui jalur atas jalan layang tersebut.
Sementara itu, akses untuk pejalan kaki tetap disediakan melalui Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan tetap dibuka selama konstruksi berlangsung.
Selain di Jalan Latumenten, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan pembangunan
flyover
serupa secara simultan di Jalan Makaliwe, Grogol Petamburan.
Ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah kota untuk menyelesaikan
bottleneck
lalu lintas dan memperluas konektivitas transportasi publik berbasis jalan dan rel di wilayah barat Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Teken Kerja Sama dengan Transjakarta, 30 Bus Disulap Bernuansa Persija
Bisnis.com, JAKARTA – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT Persija Jaya Jakarta resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) penjajakan kerja sama pada Selasa (15/7/2025).
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan bahwa dalam tahap awal kerja sama ini, Transjakarta mendukung Persija dengan menyediakan 30 unit bus yang telah dibranding dengan identitas klub sepak bola ibu kota tersebut.
“Tentunya ini bisa menambah semangat untuk mengarungi Liga 1 2025 yang sebentar lagi akan dimulai,” tuturnya di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).
Menurut Welfizon, bus-bus tersebut akan ditempatkan di berbagai koridor, mulai dari wilayah barat, timur, utara, hingga selatan Jakarta. Sosialisasi dan kampanye akan dilakukan secara merata.
Dia berharap kerja sama ini dapat menjadi langkah awal untuk mendorong masyarakat lebih aktif menggunakan transportasi publik.
“Kami berharap sinergi ini akan membantu Persija meraih prestasi terbaiknya dan tentunya mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan transportasi publik,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Persija Jakarta Mohamad Prapanca berharap kolaborasi ini bisa menghadirkan layanan yang baik bagi warga Jakarta.
“Mulai dari program kampanye, bersama akses transportasi yang lebih mudah bagi Jakmania dan penonton pertandingan pada saat kita main home, hingga berbagai inisiatif sosial yang bisa kita lakukan bersama,” jelasnya.
-

Puluhan Motor Sport di Jakarta Kena Jerat karena Tanpa Pelat
Jakarta –
Puluhan motor sport di Jakarta Pusat (Jakpus) ditilang Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Motor sport tersebut ditindak lantaran tidak menggunakan pelat nomor.
“Ini juga cenderung tidak menggunakan TNKB (tanda nomor kendaraan bermotor,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin kepada wartawan, Senin (14/7/2025).
Komarudin menyebut total ada 30 motor sport yang ditindak. Komaruddin menjelaskan puluhan motor sport ini ditindak di kawasan Jakarta Pusat, dari Monas, Bundaran HI, hingga Senayan City.
“Cukup banyak, kemarin ada sekitar 30 yang kita tindak,” ujarnya.
Komaruddin menekankan agar para pengguna motor sport ini bisa taat berlalu lintas, termasuk melengkapi TNKB.
“Silakan menggunakan kendaraan yang dimiliki, tapi patuhi ketentuan yang berlaku. Masyarakat dengan patuh itu sudah lebih dari cukup untuk membuat ataupun meminimalisir permasalahan transportasi atau lalu lintas di Jakarta,” imbuhnya.
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
/data/photo/2025/07/24/68822033ca556.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)