Tempat Fasum: Borobudur

  • Khofifah: Jembatan Kaca Seruni Point Bromo Perkuat Magnet Pariwisata Jatim

    Khofifah: Jembatan Kaca Seruni Point Bromo Perkuat Magnet Pariwisata Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kekagumannya saat mengunjungi Jembatan Kaca Seruni Point yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo.

    Di kunjungan kali ini, Gubernur Khofifah mengaku tetap takjub atas keindahan Gunung Bromo yang disuguhkan dari sisi Jembatan Kaca Seruni Point. Bahkan, ia optimistis bahwa ikon wisata yang menawarkan sensasi berbeda ini akan menjadi magnet bagi pariwisata di kawasan TNBTS Probolinggo.

    Khofifah melanjutkan, keberadaan Jembatan Kaca ini diharapkan bisa memaksimalkan waktu kunjungan wisatawan, utamanya wisatawan mancanegara yang datang dengan kapal Cruise.

    “Kalau di daerah Jawa Tengah bisa dua hari untuk mengunjungi Borobudur dan Prambanan yang ditambah wisata budaya di Jogja, kemudian dilanjutkan ke Jawa Timur harapan kami juga bisa dua hari di Bromo dan sekitarnya,” harap Khofifah.

    Rencana tersebut disebutnya sangat mungkin, ketika nantinya pentas budaya dan tenant-tenant di sekitar Jembata Kaca bisa diperkuat. Sehingga, ada tambahan titik di bromo yang bisa dinikmati keindahannya oleh wisatawan di siang maupun sore hari.

    Keindahan Bromo sendiri disebutnya juga sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak baik lokal maupun internasional. Terutama di media sosial, banyak exposure atau promosi terhadap keindahan bromo.

    “Dan berbagai lembaga juga memberikan review yang luar biasa. Tentu ini jadi benefit yang baik bagi Bromo, Probolinggo, Jawa Timur dan Indonesia,” ucapnya.

    Untuk itu, melalui Jembatan Kaca Seruni Point ini, Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk bisa berkunjung dan menikmati eksotisnya Gunung Bromo dari sisi lain.

    “Sekarang kita berdiri di atas jembatan kaca bromo, dan bisa disampaikan pada dunia bahwa sisi sisi eksotis Bromo juga bisa dilihat dari titik ini selain di kawah bromo, pasir berbisik, seruni point,” tuturnya.

    Apalagi, menurutnya, saat ini TNBTS Bromo masuk sebagai Taman Nasional Terindah ketiga sedunia berdasarkan keterlibatan (engagement) di media sosial menurut Goodstats.

    Engagement taman nasional di media sosial tersebut tak hanya di Instagram tapi juga TikTok, kemudian berdasar dari volume pencarian, serta ulasan Google yang mencatatkan skor impresif sebesar 7,89.

    Angka ini menempatkannya tepat di bawah Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan dan Taman Nasional Lencois Maranhenses di Brazil yang masing-masing meraih peringkat pertama dan kedua.

    Ditambah dengan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, selama tahun 2024, untuk pergerakan wisatawan nusantara ke Jatim mencapai 218.711.818, dan Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebanyak 268.190

    Sementara pada tahun 2024, untuk pergerakan wisatawan nusantara ke TNBTS mencapai 465.751, sedangkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara mencapai 19.926.

    Meski demimian, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas dalam pengoperasian Jembatan Kaca tersebut. Akan ada pembatasan di saat wisatawan baik dalam dan luar melewati jembatan kaca seruni point.

    “Saya rasa ini jadi area dimana kita bisa punya peluang lebih luas menikmati keindahan yang Allah anugerahkan di bumi Probolinggo,” kata Khofifah.

    “Mudah mudahan hadirnya jembatan kaca ini bisa menguatkan gravitasi seluruh wisatawan untuk masuk area wisata Bromo yang luar biasa ini,” katanya. [tok/aje]

  • Menjelang Waisak 2025, Fadli Zon Dorong Inklusivitas dan Pemulihan Simbol Sakral di Borobudur – Page 3

    Menjelang Waisak 2025, Fadli Zon Dorong Inklusivitas dan Pemulihan Simbol Sakral di Borobudur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menjelang perayaan Waisak 2025, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung Borobudur sebagai pusat perayaan religi dan kebudayaan dunia. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi perjanjian pemanfaatan Candi Borobudur bersama para tokoh dan organisasi masyarakat Buddha, yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, Minggu 4 Mei 2025.

    “Candi Borobudur bukan hanya situs religi, tetapi juga pusaka dunia yang menjadi magnet wisata budaya,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya.

    Ia menekankan bahwa perayaan Waisak bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia di mata dunia.

    Salah satu isu penting yang dibahas dalam rapat tersebut adalah inklusivitas akses menuju bagian atas candi, khususnya bagi penyandang disabilitas dan umat lanjut usia. “Kita mendapat aspirasi agar akses ke tingkat atas, termasuk stupa utama, dapat lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan,” ungkap Fadli Zon.

    Tak hanya itu, pemulihan elemen simbolik seperti catra – payung suci yang diyakini sebagai bagian integral dari struktur stupa Borobudur – juga menjadi fokus pembahasan. Selama bertahun-tahun, keberadaan catra menjadi perdebatan di kalangan umat Buddha dan arkeolog. “Mereka berharap catra bisa dipasang kembali sebagai bagian dari pelestarian spiritual dan historis,” tambahnya.

    Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan dan kebudayaan Buddha, seperti Walubi, Permabudi, Buddha Suci, serta akademisi dan budayawan Buddha. Mereka menyampaikan pandangan dan usulan konstruktif demi menjadikan Borobudur sebagai situs yang inklusif, hidup, dan terus berkembang secara kultural.

     

  • Jawaban Gus Miftah soal Polemik Prambanan Bersholawat: Digelar di Zona 3 Candi Sewu 10 Mei 2025 – Halaman all

    Jawaban Gus Miftah soal Polemik Prambanan Bersholawat: Digelar di Zona 3 Candi Sewu 10 Mei 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Tokoh agama Gus Miftah buka suara terkait polemik Prambanan Bersholawat yang akan digelar pada 10 Mei 2025.

    Ia menegaskan acara itu digelar di Zona 3 Candi Sewu, tepatnya lapangan utara yang berada di luar kompleks utama.

    Lokasi acara tidak berlangsung di area utama Candi Prambanan

    “Acara ini digelar jauh dari tempat umat Hindu biasa menggelar acara keagamaan,” ujarnya kepada TRIBUNNEWS.COM pada Minggu (4/5/2025).

    CANDI PRAMBANAN – Zona 3 Candi Sewu di Klaten, lokasi acara Prambanan Bersholawat yang menuai polemik publik.
     (Everything Everywhere)

    Polemik mencuat usai beredarnya flyer kegiatan yang memuat gambar Candi Prambanan, sehingga memunculkan persepsi acara digelar di situs suci umat Hindu.

    Sebuah akun di platform X, GL Hindu, menyuarakan keberatan, menilai kegiatan tersebut kurang elok jika dilakukan secara masif di situs bersejarah.

    Menanggapi hal ini, Gus Miftah menjelaskan dirinya hanya bertindak sebagai pengisi acara dan pengarah panitia yang berasal dari komunitas motor CB.

    Acara akan diisi dengan sholawat, pengajian, dan kontes motor.

    Menurutnya, acara ini merupakan wujud persatuan bangsa dalam bingkai keberagaman, bukan untuk menyinggung keyakinan pihak lain.

    “Saya ingin mengembalikan semangat Bhineka Tunggal Ika. Sudah saatnya kita bersatu, menyambung silaturahmi dan menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.

    Pihak pengelola, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), menyatakan acara berada di luar kawasan inti candi, dan telah berkoordinasi dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten serta pemangku kepentingan lainnya.

    “Kami harap kegiatan ini tetap menjunjung etika serta menghormati nilai luhur Situs Warisan Dunia, sekaligus memberi dampak positif bagi pariwisata dan kerukunan antarumat beragama,” kata Destantiana Nurina, Pgs Corporate Secretary PT TWC.

    Gus Miftah rencananya akan menggelar konferensi pers pada 5 Mei 2025 bersama para tokoh lintas agama.

    Apa pendapat Anda? Berikan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini jika Anda menginginkan orang lain untuk membacanya.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Turis Asing dan Domestik yang Melancong ke Banten Wajib Kenakan Tenun Khas Suku Baduy – Halaman all

    Turis Asing dan Domestik yang Melancong ke Banten Wajib Kenakan Tenun Khas Suku Baduy – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTEN – Turis atau wisatawan yang melancong ke Desa Adat Suku Baduy, Banten wajib mengenakan pakaian adat khas Suku Baduy. Hal tersebut kini sedang dikaji.

    Pemerintah Kabupaten Lebak bersama DPRD setempat berencana mengkaji aturan tentang kewajiban pengunjung wisata untuk memakai pakaian adat Suku Baduy. Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, mengatakan pihaknya masih mengkaji kemungkinan tersebut.

    “Ini sedang kita kaji,” ujarnya beberapa waktu lalu.

    Ia menyebutkan bahwa saat ini Pemkab Lebak sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) mengenai kewajiban memakai batik Lebak.

    “Mungkin ke depan bisa juga kita Perdakan atau buat Peraturan Bupati (Perbup) untuk penggunaan tenun Baduy,” jelasnya.

    Namun, ia menyampaikan kekhawatirannya jika pengunjung belum terbiasa mengenakan pakaian adat Suku Baduy.

    “Tidak semua orang terbiasa memakai pakaian adat. Tiba-tiba diwajibkan, ya jangan juga,” ujarnya.

    Yang lebih penting menurutnya adalah pemberdayaan UMKM di kawasan Baduy, baik bagi wisatawan maupun Pemkab Lebak sendiri.

    “Tapi ini masih kita kaji,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Juwita Wulandari, mengatakan pihaknya juga akan mengkaji usulan tersebut.

    “Baduy ini adalah ciri khas Lebak, jadi perlu juga dipertimbangkan. Tapi tentu akan kita kaji dulu,” ujarnya.

    Menurutnya, jika aturan itu dianggap penting untuk menjaga identitas budaya lokal, maka tidak ada alasan untuk tidak menerapkannya.

    “Kalau memang dirasa perlu, kenapa tidak? Tapi tetap harus melalui kajian,” tegasnya.

    Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Effendy mengatakan aturan resmi mengenai wisatawan wajib kenakan baju adat khas Suku Baduy memang belum ada. Tetapi dirinya mendukung jika ke depan ada aturan terkait pakaian adat bagi pengunjung.

    Hal ini dinilainya penting untuk menjaga kelestarian budaya Baduy dari pengaruh luar.

    “Kalau pengunjung yang datang ke Baduy diwajibkan memakai pakaian adat, budaya Baduy bisa terus lestari,” katanya.

    “Apalagi Baduy sudah dikenal secara nasional maupun internasional,” sambungnya.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, menurutnya, dibutuhkan pembahasan internal oleh pemerintah daerah karena menyangkut identitas budaya lokal.

    “Perlu ada diskusi bersama di internal pemerintah, karena ini menyangkut identitas yang harus dijaga dan dilestarikan,” ujarnya.

    Ia juga menilai, jika aturan ini diterapkan, justru bisa menjadi daya tarik wisata tambahan.

    “Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri. Sekarang saja pengunjung sudah membludak, apalagi kalau ada aturan itu,” jelasnya.

    “Contohnya waktu musim durian kemarin, antreannya sampai 4 kilometer, macet juga,” tambahnya.

    Anggota Komisi X DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, mendukung adanya aturan yang mewajibkan pengunjung wisata memakai pakaian adat Baduy saat berkunjung ke wilayah tersebut. “Saya sangat mendukung dan setuju dengan adanya aturan bahwa pengunjung harus memakai pakaian adat Baduy ketika ke sana,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa salah satu alasan dukungannya terhadap aturan tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat Baduy.

    “Kenapa? Karena masyarakat Baduy memakai pakaian adat hampir setiap hari—pagi, siang, dan malam,” katanya.

    “Lalu kenapa pengunjung yang datang ke Baduy tidak bisa menghargai apa yang dipakai masyarakat setiap hari?” sambungnya.

    Politisi Partai Golkar itu memberikan contoh bahwa Yogyakarta telah menerapkan kebijakan serupa.

    “Misalnya, wisatawan yang ingin masuk ke Borobudur harus memakai kain dan tidak boleh berpakaian tidak sopan,” jelasnya.

    Menurutnya, aturan semacam ini bisa menjadi hal positif jika diterapkan di Baduy.

    “Minimal pengunjung berpakaian sopan, akan lebih bagus lagi jika mereka memakai kain khas Baduy,” ungkapnya.

    Bahkan, menurutnya, aturan tersebut juga akan menguntungkan UMKM masyarakat Baduy.

    “Pengunjung, baik dari dalam maupun luar Banten, bisa membeli produk mereka. Kemudian produk itu bisa langsung dipakai di lingkungan Baduy,” jelasnya.

    Meski begitu, ia meyakini bahwa masyarakat Baduy mampu menjaga tradisi dan budaya mereka di tengah banyaknya wisatawan yang datang.

    “Saya rasa keteguhan masyarakat adat Baduy dalam menjaga kebudayaannya masih sangat kuat,” ujarnya.

    “Saya juga sempat berbincang dengan duta besar Korea yang hadir, dan mereka sangat menghormati masyarakat Baduy,” tambahnya.

     

  • Tren penumpang kereta api dari wisman ke wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta meningkat

    Tren penumpang kereta api dari wisman ke wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta meningkat

    Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.

    Tren penumpang kereta api dari wisman ke wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta meningkat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 14:31 WIB

    Elshinta.com – KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat adanya peningkatan signifikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara per Triwulan I tahun 2025. Yakni warga negara asing (WNA) yang menggunakan layanan kereta api di wilayah Daop 6 selama periode Januari hingga Maret. Total volume penumpang WNA yang mengakses keberangkatan dan kedatangan di seluruh stasiun wilayah Daop 6 Yogyakarta, mencapai 47.471 penumpang. Jumlah tersebut naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 44.274 penumpang.

    Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan, bahwa tren kenaikan penumpang WNA ini menunjukkan tingkat kunjungan wisatawan asing ke Yogyakarta dan sekitarnya. Peningkatan didorong berbagai faktor antara lain kemudahan dan peningkatan layanan, peremajaan sarana, peningkatan waktu tempuh, hingga promosi yang dilakukan secara konsisten melalui berbagai platform.

    Selain itu, konektivitas kereta api ke tujuan wisata unggulan seperti Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, Malioboro, hingga Borobudur (melalui koneksi ke Magelang) menjadi nilai tambah bagi wisatawan. “Kami apresiasi kepercayaan wisatawan mancanegara yang memilih kereta api selama berwisata di Indonesia, khususnya di wilayah Daop 6. Kepercayaan ini tentu akan kami jaga dan peningkatan pelayanan tak akan berhenti,” kata Feni

    Menurutnya, Wilayah Daop 6 tidak hanya menawarkan keindahan Yogyakarta, tetapi juga Solo yang kaya akan budaya dan sejarah. Dari pesona Keraton Surakarta, Pasar Klewer, hingga sentra batik tradisional dapat dengan mudah dinikmati, termasuk ragam kuliner autentik yang ditawarkan. Keberagaman atraksi wisata inilah yang membuat Yogyakarta dan Solo menjadi magnet kuat bagi turis mancanegara.

    Feni juga menambahkan bahwa KAI terus berupaya meningkatkan pelayanan agar wisatawan dapat menikmati pengalaman perjalanan yang nyaman dan berkesan. Guna mendukung pertumbuhan ini, Daop 6 Yogyakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana, memperbaiki fasilitas di stasiun, dan memperkenalkan paket-paket perjalanan wisata berbasis kereta api, sehingga wisatawan dapat mengeksplorasi keragaman budaya dan keindahan alam Yogyakarta dan Solo dengan lebih mudah.

    “Daop 6 memperkuat fasilitas pendukung seperti layanan informasi multi bahasa serta memperluas kolaborasi dengan industri pariwisata lokal,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Jumat (2/5). 

    KAI Daop 6 Yogyakarta optimistis kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian lokal akan terus meningkat, seiring dengan terus bertumbuhnya kepercayaan wisatawan terhadap layanan kereta api di Indonesia. Tercatat, volume kepadatan penumpang wisatawan mancanegara tertinggi selama Triwulan I 2025 berturut-turut Stasiun Yogyakarta sebanyak 35.716 penumpang, Stasiun Solo Balapan sejumlah 4.925 penumpang dan Stasiun Lempuyangan 4.249 penumpang.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Serat Munasihat Jati, Kitab Tasawuf Jawa yang Menggabungkan Spiritualitas dan Pengobatan Tradisional

    Serat Munasihat Jati, Kitab Tasawuf Jawa yang Menggabungkan Spiritualitas dan Pengobatan Tradisional

    Naskah-naskah ini berisi berbagai pengetahuan tentang ramuan herbal, cara mendiagnosa penyakit berdasarkan hari kelahiran seseorang, dan petunjuk tentang pengobatan yang bersifat spiritual. Sebagai kitab tasawuf, Serat Munasihat Jati tidak hanya membahas fisik tetapi juga keseimbangan spiritual.

    Misalnya, terdapat peringatan bahwa mengonsumsi makanan berduri dapat membuat seseorang mudah terluka, baik secara fisik maupun nasib. Naskah-naskah Jawa kuno, termasuk Serat Munasihat Jati, menjadi sumber pengetahuan autentik tentang pengobatan tradisional.

    Berbagai kitab pengobatan Jawa kuno seperti Boekoe Primbon Djampi Djawi dan Serat Primbon Djawi telah mengklasifikasikan penyakit ke dalam beberapa kelompok. Pengelompokan ini mencakup penyakit umum seperti demam, cacingan, dan kejang yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

    Pengobatan tradisional Jawa banyak mengandalkan jamu. Ramuan herbal ini telah digunakan sejak abad ke-7.

    Relief di Candi Borobudur dan Prambanan menunjukkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan. Kelebihan jamu antara lain efek samping rendah dan kandungan multi-farmakologi. Contohnya, alang-alang bisa digunakan untuk membersihkan darah, mengobati penyakit kelamin, hingga luka kurap.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • 6
                    
                        Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur,  Izin Sudah Keluar
                        Regional

    6 Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur, Izin Sudah Keluar Regional

    Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur, Izin Sudah Keluar
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Izin penggunaan
    Bukit Dagi
    di kompleks
    Candi Borobudur
    untuk kremasi jenazah Murdaya Widyawimarta Poo telah resmi diterbitkan.
    Kremasi pengusaha sekaligus pemilik Pondok Indah Mall tersebut direncanakan berlangsung pada 7 Mei 2025.
    Febrina Intan, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Injourney Destination Management/IDM), mengonfirmasi bahwa surat izin penggunaan Bukit Dagi telah dikeluarkan.
    Namun, ia tidak mengungkapkan waktu persisnya.
    “Kami tidak bisa ngomong lebih panjang soal itu karena sifatnya private, menghormati keluarga almarhum,” ungkapnya dalam keterangan pers pada Kamis (1/5/2025).
    Febrina juga menambahkan bahwa rencana kremasi di Bukit Dagi telah mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait, meskipun ia tidak merinci siapa saja yang terlibat.
    “Karena bagaimanapun juga ekosistem dari Candi Borobudur harus tetap kami jaga,” pungkasnya.
    Jenazah Murdaya Widyawimarta Poo, yang lebih dikenal sebagai Murdaya Poo, akan dikremasi di Bukit Dagi, yang terletak di kompleks Taman Wisata Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
    Rencana awal untuk melaksanakan kremasi di lahan milik istri mendiang, Siti Hartati Murdaya, di Dusun Ngaran II, Desa/Kecamatan Borobudur, terpaksa dibatalkan setelah mendapatkan penolakan dari warga setempat.
    “Rencana sekarang mau di Bukit Dagi,” kata Prajna Murdaya, anak Murdaya Poo, saat memberikan keterangan di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara Mendut pada Selasa (22/4/2025).
    Ia menyatakan bahwa keluarga merasa bersyukur karena
    kremasi Murdaya Poo
    dapat dilaksanakan di kompleks Candi Borobudur, yang dinilai tidak akan mengganggu akses jalan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meriah, Festival Solo Menari 2025 Padukan Indahnya Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif – Halaman all

    Meriah, Festival Solo Menari 2025 Padukan Indahnya Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO  – Kota Surakarta kembali memukau publik dengan penyelenggaraan Festival Solo Menari 2025 yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Tari Dunia.

    Festival yang mengangkat tema “Daun Menari” ini selain merayakan keindahan seni tari, namun juga membawa pesan kuat tentang pelestarian alam, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan ekonomi kreatif dan diikuti lebih dari 2.000 penari.

    Mereka tampil di berbagai titik di Kota Solo, dengan panggung utama berlokasi di Balai Kota Surakarta melibatkan 60 kelompok tari dari berbagai kota di Indonesia.

    Kegiatan ini juga menyuguhkan kegiatan edukatif seperti Jelajah Daun, berbagai workshop kreatif, sarasehan seni, dan pasar festival UMKM.

    Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Solo Menari bukan hanya perayaan estetika tari, tetapi juga refleksi mendalam akan pentingnya menjaga kelestarian alam melalui seni.

    “Tema ‘Daun Menari’ merupakan refleksi tentang hubungan antara alam dan seni. Melalui gerak tari yang penuh makna, kita diingatkan untuk menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang,” ungkap Astrid Widayani.

    Astrid menekankan, kegiatan ini menjadi ajang pengembangan kreativitas masyarakat sekaligus media promosi pariwisata Kota Solo. Ia juga menyoroti peran seni tari sebagai kekuatan dalam ekonomi kreatif.

    Menurut dia, seni tari bukan sekadar ekspresi budaya, tetapi juga model sosial yang mampu mendongkrak sektor ekonomi kreatif. “Ini adalah tanggung jawab kita sebagai Kota Kreatif UNESCO di bidang seni dan kerajinan untuk terus melestarikan budaya serta menjadikannya daya tarik wisata nasional dan internasional,” kata Astrid.

    Festival ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Agustin Peranginangin, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur yang hadir mewakili Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan kebanggaannya karena Solo Menari kembali masuk dalam 110 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, untuk ketiga kalinya berturut-turut.

    “Solo Menari membuktikan diri sebagai event budaya yang berkualitas dan konsisten. Ini berkat kolaborasi pentahelix antara komunitas, pelaku seni, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Agustin.

    Ia juga menyampaikan bahwa event seperti ini menjadi bagian penting dalam pencapaian target nasional pariwisata tahun 2025, yakni 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan kontribusi sektor pariwisata sebesar 4,6 persen terhadap PDB.

    “Tarian bukan hanya ekspresi seni. Ia adalah media untuk membangun karakter bangsa, memperkuat persatuan, dan menjadikan budaya sebagai motor penggerak pembangunan pariwisata berkelanjutan,” imbuhnya.

    Dengan melibatkan pelaku seni dari berbagai daerah dan latar belakang, Solo Menari 2025 berhasil menampilkan keragaman budaya Indonesia sebagai kekuatan yang luar biasa.

    Sebagai bagian dari kalender tahunan yang selalu dinanti, Solo Menari 2025 kembali membuktikan bahwa Kota Surakarta bukan hanya panggung seni tradisi, tetapi juga ruang tumbuhnya inovasi dan ekonomi kreatif yang mendunia.

    Rangkaian Acara

    Rangkaian acara Solo Menari 2025 kali ini dimulai dengan “Jelajah Daun” yang digelar di Taman Balekambang Solo.

    Jelajah Daun adalah sebuah petualangan botani yang mengajak para peserta untuk mengenal potensi tumbuhan dari berbagai perspektif, seperti kreativitas, kesehatan, dan kuliner. Acara ini memadukan pengetahuan, sains, budaya, dan gaya hidup.

    Peserta diajak untuk mengikuti berbagai workshop yang menarik, seperti “Inside Flow Gold Teacher” dengan Dian Oetrip, workshop tari “Solah Bowo”, serta workshop menggambar dan bercerita dengan media tulang daun.

    Ada juga workshop “Tegalland” yang berfokus pada pembuatan ramuan daun herbal, serta workshop “Zjumbuh” yang mengajarkan cara membuat dupa aroma terapi. Selain itu, peserta dapat mengikuti workshop Ecoprint dan “Kreasi Janur” bersama Sigit Paripurno.

    Acara ditutup dengan jamuan daun, yang menawarkan makanan dan minuman vegan yang sehat. 

    Menjelang siang, acara dilanjutkan di Pendhapi Gede, Bali Kota Solo dengan menggelar Sarasehan Film dan Tari. Tema yang diangkat dalam sarasehan ini adalah “Film sebagai Media Alternatif Ruang Presentasi Seni Pertunjukan Tari”.

    Acara ini menghadirkan beberapa pemateri, antara lain Hari Suryanto, M. Raudy Gathmyr, Muhammad Farid, Arda Muhlisiun, dan Danu Murti.

    Memasuki agenda utama dari rangkaian kegiatan Solo Menari 2025, berlokasi di Koridor Ngarsopuro Mangkunegaran acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Walikota Solo, Astrid Widayani sekaligus menyatakan bahwa event Solo Menari 2025 secara resmi dibuka.

    Selanjutnya Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Paranginangin menyampaikan sambutan serta penyerahan Piagam KEN (Karisma Event Nusantara) kepada pemerintah kota solo sebagai penyelenggara kegiatan. 

    Acara dilanjutkan dengan pagelaran tari massal yang melibatkan 500 penari dari berbagai sanggar, komunitas, dan masyarakat umum di Solo dan seluruh Nusantara. 

    Puncak acara Solo Menari 2025 dipusatkan di area Balai Kota Solo, diikuti sekitar 60 group tari menampilkan, para penari pertunjukkan tarian estetik yang memadukan kekayaan tradisi dengan nilai-nilai ekologi.

    Malam puncak juga dimeriahkan dengan special performance penyanyi Keroncong kelahiran Solo, Sruti Respati yang berkolaborasi dengan para penari. 

    Tumbuhkan Ekonomi Kreatif 

    Solo Menari 2025 masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata. Gebyar Solo Menari diharapkan memberikan dampak ekonomi positif terutama bagi pelaku UMKM local serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kota Solo. 

    Sambil menikmati pertunjukan, pengunjung juga bisa menjelajahi Pasar Festival yang ada di halaman Balai Kota Solo. Di sini, komunitas crafting, fesyen, artisan, serta UMKM akan memamerkan produk-produk kreatif mereka.

    Di pasar Festival ini, pengunjung dapat membeli cenderamata atau sekedar menikmati karya-karya unik yang ditawarkan sambil menunggu pertunjukan atau acara berikutnya.

    “Sebagaimana kita ketahui, sektor ekonomi kreatif mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memajukan perekonomian daerah. Karena itu, mari kita terus mengelola dan mengembangkan kreatifitas seni tari sebagai bagian kekuatan ekonomi kreatif kita,” ujar Wakil Walikota Solo. 

    Direktur Program Solo Menari 2025 Heru Mataya menyatakan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Solo Menari 2025. 

    “Kami sangat bangga, tahun ini bukan hanya menjadi ruang ekspresi seni, tapi juga ruang refleksi akan peran kita sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan alam. Tema Daun Menari benar-benar hidup dalam tiap gerakan para penari,” ujarnya. 

    Dengan keberhasilannya tahun ini, Solo Menari semakin menegaskan diri sebagai salah satu festival budaya unggulan di Indonesia yang tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga mengajak masyarakat untuk hidup lebih selaras dengan alam. (tribunnews/fin)

     

     

  • PT PAL Bidik Investor Asing Buat Bangun Pabrik Kapal di Indonesia – Page 3

    PT PAL Bidik Investor Asing Buat Bangun Pabrik Kapal di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT PAL Indonesia berambisi untuk memperkuat industri perkapalan di Tanah Air. Salah satunya dengan mencari investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.

    Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia, Wiyono Komodjojo mengatakan, investor dari luar negeri bisa terlibat untuk menghidupkan industri perkapalan Tanah Air. Lantaran , butuh dana besar untuk membangun ekosistem industri perkapalan di dalam negeri.

    “Salah satu itu (menarik investor asing), kemudian menumbuhkan industri dalam negeri, karena nilainya juga cukup besar untuk membangun industri dalam negeri itu,” kata Wiyono usai Business Gathering PT PAL Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dia menuturkan, potensi investasi untuk industri ini cukup besar. Mengacu pada biaya produksi mesin kapal saja, membutuhkan dana sekitsr USD 25 juta atau setara Rp 421,47 miliar (kurs Rp 16.858). Kemudian, dalam membangun satu unit kapal bisa membutuhkan 10 mesin.

    “Satu engine itu bisa harganya USD 25 juta, satu engine untuk kapal. Maka kita juga membangun investor untuk bisa, dengan melihat potensi yang cukup besar, bisnis yang cukup besar, maka mereka akan tertarik membangun industri di dalam negeri,” terangnya.

    Wiyono juga melihat peluang hidupnya industri perkapalan dalam negeri atas kebutuhan PT Pertamina (Persero). BUMN minyak dan gas bumi (migas) itu butuh sekitar 102 unit kapal tanker baru.

    Dalam pemenuhannya, dia membidik produsen mesin dan kapal dari luar negeri, seperti Jepang hingga Eropa.

    “Jadi untuk mesin, kita akan ambil teknologinya dari beberapa negara. Misalnya negara-negara yang sudah membangun secara sudah terbuktilah evident, bisa dengan Mitsubishi Heavy Industry (Jepang), dengan negara Eropa Timur,” tuturnya.

    “Mereka sudah bisa men-deliver, di samping itu deliver, paralel mereka membangun industri-industrinya. Di Indonesia kita akan berkomitmen membangun industri-industrinya. Mereka ada beberapa yang sudah memberikan dukungan akan oke, akan membangun industri-industrinya disini,” Wiyono menambahkan.

     

  • Pendanaan Riset RI Lebih Rendah dari Rerata Asean, Butuh Dukungan Swasta

    Pendanaan Riset RI Lebih Rendah dari Rerata Asean, Butuh Dukungan Swasta

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyebut pendanaan riset di Indonesia  belum maksimal. Butuh dukungan dari berbagai pihak.

    Brian menilai, pendanaan riset di Tanah Air berada di bawah negara-negara di Asia Tenggara maupun negara maju. 

    Dirinya menyebut posisi Indonesia dalam pendanaan ke bidang riset berada pada angka 0,28%, jauh lebih rendah dari rata-rata pendanaan riset di ASEAN dengan porsi 0,70%.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” kata Brian Business Gathering 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dengan nilai yang masih tertinggal jauh, Brian berharap peran industri dalam memberikan pendanaan terhadap riset di Tanah Air.

    Kontribusi industri dalam membiayai riset di Indonesia hanya 7,3% dari total biaya yang digunakan untuk mendanai R&D (Global Expenditure on Research and Development/GERD). 

    Angka ini masih jauh dibandingkan dengan Singapura dengan porsi 60%, Turki 61%, Vietnam 73%, serta Thailand dan Jepang dengan porsi masing-masing 80%.

    Maka dari itu, Brian menilai saat ini perlu adanya pergeseran fokus industri di Indonesia. Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) IT ini berharap pelaku industri mulai mengalokasikan lebih banyak pendanaan ke sektor riset.

    “Nah barangkali kita memang perlu menggeser, mohon maaf pemahaman saya, industri kita masih banyak industri yang sifatnya trading. Jadi kita harus geser ini menjadi industri produce something,” ucap Brian.

    Di sisi lain, Brian menyebut pentingnya investasi di sektor sains dan teknologi sebagai fondasi utama untuk mendorong pertumbuhan industri maju dan berkelanjutan di Indonesia.

    Dirinya menegaskan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan bahwa investasi di bidang sains dan teknologi merupakan sesuatu yang vital dan tidak dapat ditunda.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” pungkasnya.