Tempat Fasum: Borobudur

  • Langkah UMKM Lokal Tembus Pasar Global Lewat Pameran Internasional

    Langkah UMKM Lokal Tembus Pasar Global Lewat Pameran Internasional

    Magelang: Menindaklanjuti inisiatif Kementerian BUMN dalam mendukung kemandirian dan daya saing UMKM di Indonesia, PERURI mengikutsertakan UMKM binaannya dalam pameran Borobudur International Bike Week (BIBW).
     
    Pameran tersebut berlangsung pada 2–4 Mei 2025 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Borobudur International Bike Week 2025 menghadirkan ribuan pengunjung dari berbagai daerah maupun luar negeri.
     
    Terdapat tiga UMKM Binaan PERURI yang berpartisipasi dalam kegiatan bertaraf internasional ini, yakni Agung Snack, Selaras dan Dapoer YHK yang bergerak di bidang kuliner.

    Melalui partisipasi dalam event ini, UMKM binaan PERURI dari Karawang memiliki peluang strategis untuk memperkenalkan produk unggulan lokal ke pasar yang lebih luas, khususnya ke pasar global, serta membangun jaringan bisnis dengan komunitas regional dan nasional.
     

    Penanggung Jawab Strategic Corporate Branding dan TJSL PERURI Aris Wibowo, mengatakan melalui kegiatan ini, PERURI berupaya membawa misi untuk memperkenalkan UMKM Binaan yang bergerak di bidang kuliner dengan cita rasa autentik lokal ke panggung global.
     
    Harapannya, keikutsertaan ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, sehingga kuliner Indonesia dapat diterima oleh lidah masyarakat internasional dan mampu menarik minat konsumen mancanegara.
     
    “Kami terus berkomitmen mendorong kemajuan UMKM, salah satunya dalam kegiatan Borobudur International Bike Week agar UMKM Binaan kami memiliki kesempatan untuk memperluas pasar, membangun jejaring usaha, serta menunjukkan kualitas dan daya saing produk lokal kepada audiens yang lebih luas,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 Mei 2025.
     
    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyambut baik penyelenggaraan BIBW 2025. Luthfi menilai event berskala internasional seperti ini bukan hanya mempererat hubungan antara komunitas dan masyarakat, tapi juga membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku UMKM. 
     
    PERURI berharap melalui kegiatan ini UMKM Binaannya dapat terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. PERURI berkomitmen untuk mendampingi UMKM Indonesia terus berkembang, guna memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (KIE)

  • Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid

    Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid

    TRIBUNJATENG.COM – Identitas sebelas korban meninggal dalam kecelakaan maut di Purworejo, Rabu (7/5/2025).

    Kecelakaan itu menyisakan duka mendalam bagi para kerabat dan keluarga korban.

    Kecelakaan terjadi antara truk tronton pengangkut pasir bernomor polisi B 9970 BYZ dengan angkutan kota (angkot) yang membawa para ustazah, guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang.

    Di Jalan Magelang-Purworejo, wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kecelakaan terjadi pada pukul 11:00 WIB.

    Diduga mengalami rem blong dan menabrak angkot,

    Kendaraan angkot yang ditumpangi 13 ustazah dan 1 orang supir remuk tidak berupa pasca kecelakaan. 

    Truk terguling, muatan pasir tumpah. Satu rumah di lokasi kejadian rusak parah terdampak kecelakaan.

    Sebanyak 11 orang korban dilaporkan meninggal dunia, termasuk di dalamnya 10 orang ustazah. Sementara itu, 4 orang korban mengalami luka parah, dan 2 orang korban luka ringan.

    Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

    Para korban juga masih mendapatkan perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Purworejo.

    DIDUGA REM BLONG – kecelakaan maut melibatkan dump truk dengan angkutan kota (angkot) menewaskan 11 orang dan enam korban luka-luka di Jalan Purworejo–Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/5/2025). Para korban tewas belum teridentifikasi. (Dok Polda Jateng) (IST)

    Kronologi: Ustazah korban kecelakaan hendak melayat ke Purworejo

    Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, para ustazah yang juga merupakan guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang rencananya hendak melayat ke Purworejo. 

    Ditemui wartawan Tribunjogja.com di SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang, Rabu (7/5/2025) siang, salah satu orang tua siswa anggota komite sekolah, Bhineke Giandika, mengatakan, para ustazah hendak bertakziah karena bapak dari kepala sekolah yang meninggal dunia.

    “Salah satu, bapak dari kepala sekolah kami meninggal dunia, kami mau bertakziah ke sana,” kata Bhineke.

    Ia mengatakan, para guru (termasuk ustazah) dan anggota komite sekolah dibebaskan untuk melayat pagi atau siang.

    “Kami sudah mengoordinir sendiri bahwa kita dibagi beberapa kloter, tapi nggak itu, nggak terkoordinir ibaratnya, ya yang bisa pagi, (berangkat) pagi, yang bisa siang, (berangkat) siang, kebetulan saya siang,” tuturnya.

    Bhineke mengatakan, kemarin malam (Selasa, 6 Mei 2025) para ustazah memberi info bahwa siswa akan pulang lebih awal pukul 09:00 WIB pagi agar ustazah bisa takziah.

    “Memang ustazah menginformasikan malam itu untuk anak-anak pulang jam 9 pagi karena memang akan takziah ke Purworejo. Saya dapat informasi dari grup WhatsApp,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Komite SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah, Wahid Ghozali mengungkapkan, pihak sekolah yang menuju ke Purworejo untuk takziah antara lain ustazah (guru), komite sekolah, dan pemilik yayasan.

    Rombongan berangkat dari SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang ke Purworejo menggunakan 5 unit mobil, pada pukul 10:00 WIB.

    Sebanyak 2 unit mobil diisi para guru, 1 mobil diisi komite, dan 1 mobil untuk keluarga yayasan. Sementara itu, 1 mobil lainnya adalah mobil milik Wahid. Ia memutuskan berangkat ke Purworejo dengan mengendarai mobil sendiri.

    Mobil Wahid semula berada di urutan terakhir.

    Namun, saat sampai di Bangjo Salaman, Wahid menyalip rombongan di depannya dan tiba terlebih dahulu di lokasi takziah Purworejo.

    Setibanya di lokasi, Wahid langsung melakukan salat jenazah. 

    Tak berselang lama setelah itu, ia mendapat kabar bahwa satu mobil angkot yang diisi belasan ustazah mengalami kecelakaan dan mayoritas ustazah di dalamnya meninggal dunia.

    Wahid mengaku sangat kaget atas kejadian tersebut.

    “Saya kaget. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Setelah ada kabar-kabar lagi. Kami komunikasi dengan pemilik yayasan, saya tahu tidak ada pengurus yayasan yang di sekolah, akhirnya saya pulang untuk mengondikasikan di sekolah,” katanya.

    Wahid berharap, ustazah para korban kecelakaan maut di Purworejo dapat meninggal dunia dalam keadaan syahid.

    “Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah,” ujar Wahid.

    Sepengetahuan Wahid, mobil angkot yang kecelakaan berisi 13 ustazah dan 1 sopir sehingga totalnya 14 orang. 

    “Korban kecelakaan satu mobil angkot itu, isinya setahuku 13 guru, 14 orang dengan sopir,” ungkapnya.

    Firasat mimpi korban dan suara burung di tengah malam

    AMBULANS : Tangkapan layar dari Facebook Ariy Koukka pada Rabu (7/5/2025) – Suasana Ambulans Berdatangan Evakuasi 11 Korban Tewas dan 6 Korban Luka Kecelakaan Maut di Purworejo (Facebook Ariy Koukka)

    Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Mutiah ibunda dari salah satu ustazah korban kecelakaan (almarhumah Isna Hayati) mengungkapkan, putrinya sempat mimpi buruk sebelum meninggal dunia.

    Almarhumah Isna Hayati bercerita kepada sang ibu, bahwa ia bermimpi kakaknya meninggal dunia, namun hidup lagi.

    “Kakak saya meninggal tapi kok hidup lagi. Lah kok tiba-tiba anak saya (Isna) meninggal, kaget tak menyangka kalau anak saya dipanggil Gusti Allah,” ucap Mutiah saat ditemui Tribunjogja.com di rumah duka, Rabu (7/5/2025). 

    “Anak saya dua. Isna anak nomer dua,” ujarnya. 

    Selain soal mimpi, Mutiah juga mengungkapkan bahwa malam sebelum kejadian (Selasa, 6 Mei 2025) tetangga sekitar mendengar ada burung di atas rumah.

    “Tetangga bilang semalam ada burung, sekitar tengah malam,” ungkapnya.

    Mutiah mengaku ikhlas dengan kepergian anak keduanya untuk selama-selamanya. 

    Data Daftar Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

    Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, pada Rabu siang mengatakan, Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Purworejo segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Dampak dari kecelakaan ini sangat serius. Sebanyak 11 orang meninggal dunia di tempat dan enam lainnya mengalami luka. Kami masih melakukan proses identifikasi terhadap seluruh korban,” ujarnya.

    Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Rabu (7/5/2025), Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano mengonfirmasi bahwa sopir truk tronton yang kecelakaan di Purworejo adalah Ladis (48), warga Bojonegoro, Jawa Timur.

    Sopir truk itu mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. 

    “Sopir masih dilakukan perawatan di rumah sakit,” kata Kapolres Purworejo, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

    Berikut daftar nama dan identitas 11 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Purworejo

    Korban meninggal dunia

    Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang 
    Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
    Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
    Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
    Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang
    Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
    Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
    Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
    Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang 
    Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang 
    Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang

    Berikut daftar sementara korban selamat dalam kecelakaan maut di Purworejo hari ini : 

    Mila Mudianawati (ustazah/guru) – Kritis, dirawat di RSI Purworejo (Bojong, Banjarnegoro)
    Ayu Salwa Naziatun (ustazah/guru) – Selamat, dirawat di RSI Purworejo (asal Ngluwar)
    Suvita (ustazah/guru) – Selamat, dirawat di RSI Purworejo (Kalinegoro)
    Ladis (48), supir truk, warga Bojonegoro, Jawa Timur – Selamat, luka-luka
    Miyatun (pemilik rumah) – Selamat, luka-luka

    Sebagai catatan, daftar nama korban bersifat sementara dan akan diperbarui apabila ada info terbaru. (*)

     

  • Sosok Melani Septiani Ketua IPPNU Mungkid Magelang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

    Sosok Melani Septiani Ketua IPPNU Mungkid Magelang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

    Sosok Melani Septiani Ketua IPPNU Mungkid Magelang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan maut yang terjadi di Kalijambe, Purworejo, Rabu (7/5/2025), merenggut nyawa 11 orang.

    Salah satunya adalah Melani Septiani Putri, aktivis muda NU.

    Melani Septiani merupakan Ketua IPPNU Kecamatan Mungkid dan juga bagian dari LTN PCNU Kabupaten Magelang.

    Melani berasal dari Blabak, Ambartawang, Mungkid, Magelang.

    Saat kejadian, Melani sedang berada dalam angkot bersama rombongan guru.

    Angkot tersebut ditabrak truk tronton bermuatan pasir yang diduga mengalami rem blong saat melaju di jalur menurun yang rawan kecelakaan.

    Peristiwa tragis itu tak hanya mengakhiri perjalanan hidupnya, tapi juga menghentikan banyak rencana yang sedang ia bangun.

    Dilansir dari berbagai sumber, banyak orang yang mengenal Melani bukan sekadar aktivis.

    Ia adalah sosok ceria yang suka tersenyum dan selalu hadir dalam kegiatan sosial, bahkan saat hari libur.

    Melani juga dikenal sebagai guru yang sabar dan penuh perhatian terhadap anak-anak.

    Beberapa bulan terakhir, Melani tengah menyusun program literasi digital khusus untuk pelajar perempuan di pesantren.

    Program itu digagas bersama rekan-rekannya di IPPNU dan LTN NU.

    Tujuannya adalah agar generasi muda bisa lebih mandiri dan cakap menghadapi tantangan dunia digital.

    Kronologi Kecelakaan di Purworejo

    Insiden kecelakaan lalu lintas antara truk dan mobil angkot terjadi di Jalan Raya Purworejo – Megelang, Rabu (7/5/2024).

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 6 orang lainnya alami luka-luka.

    Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah mengungkapkan bahwa mulanya pihak Basarnas Cilacap menerima informasi adanya kecelakaan tersebut dari Unit Siaga SAR (USS) Borobudur.

    Menerima informasi itu, tim rescue pun langsung dikerahkan oleh Basarnas.

    “Informasi tersebut (read kecelakaan) kami terima dari Unit Siaga SAR (USS) Borobudur dan langsung meminta tim rescue USS Borobudur untuk melakukan evakuasi ke lokasi kejadian,” ungkapnya kepada tribunjateng.com, dalam rilis.

    Disebutkan Abdullah bahwa kejadian bermula sekira pukul 10.30 WIB.

    Saat itu sebuah truk tronton melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. 

    Saat melaju di turunan Kalijambe, truk berusaha untuk menyalip sebuah angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang. 

    Namun nahasnya truk tersebut oleh dan menimpa angkot.

    “Truk kemudian mengalami oleng sehingga menimpa angkot tersebut,” jelas Abdullah.

    Sementara itu Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap Priyo Prayudha Utama yang juga datang di lokasi kejadian menyebut, total ada 17 orang yang dievakuasi tim SAR gabungan.

    Dari 17 orang korban, 11 orang meninggal dunia sedangkan 6 diantaranya mengalami luka-luka.

    “Seluruh korban kemudian dibawa ke RS Purworejo untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut,” kata Priyo.

    Priyo menyampaikan bahwa seusai mengevakuasi para korban, selanjutnya tim SAR gabungan mengevakuasi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut.

    “Saat ini kami sedang melakukan reposisi kendaraan yang mengalami kecelakaan,” tambah dia. (*)

     

  • Mengapa Waisak Dirayakan di Candi Borobudur? Ini Asal-usulnya

    Mengapa Waisak Dirayakan di Candi Borobudur? Ini Asal-usulnya

    Jakarta

    Candi Borobudur merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Bangunan yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini dikenal sebagai lokasi peringatan Hari Raya Waisak.

    Tahun ini, puncak perayaan Waisak 2025 akan digelar pada tanggal 12 Mei di Candi Borobudur. Lalu, mengapa Waisak selalu dirayakan di Candi Borobudur? Simak informasi di bawah ini.

    Waisak adalah hari raya keagamaan umat Buddha. Salah satu ciri khas hari Waisak adalah peringatannya yang dilaksanakan di Candi Borobudur.

    Mengutip dari situs Kemdikbud, Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo.

    Sebagai peninggalan budaya yang didirikan pada masa kejayaan agama Budha Mahayana di Indonesia, yaitu pada abad IX, struktur bangunan dan ragam hias Candi Borobudur menggambarkan lintasan hidup yang ditempuh oleh setiap individu untuk mencapai kebijaksanaan tertinggi. Candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.

    Sejumlah Bhikkhu menjalani rangkaian Waisak di Candi Borobudur (Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

    Menurut situs resmi Candi Borobudur, Dinasti Sailendra yang berkuasa pada saat itu, membangun peninggalan Budha terbesar di dunia antara 780-840 Masehi. Candi Borobudur dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Tempat ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha.

    Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga zona di bagian luar, dan alam Nirwana di bagian pusat.

    Tradisi umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur telah dimulai sejak tahun 1929. Perayaan Waisak di Borobudur ini diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda, yang pada saat itu anggotanya terdiri dari campuran antara orang Jawa ningrat dan orang Eropa.

    Makna Peringatan Waisak

    Dilansir situs Kemenag RI, kata Waisak berasal dari dua bahasa yaitu Vaisakha (Sansekerta) dan Vesakha (Pali) yang berarti nama bulan dalam kalender Buddhis. Pada kalender Masehi, Waisak umumnya jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.

    Kalangan umat Buddha menyebut Waisak sebagai Hari Raya Trisuci Waisak, karena untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu:

    Kelahiran Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM;Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh pada tahun 588 SM; danWafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.

    “Pencapaian Penerangan Sempurna” merupakan salah satu peristiwa yang diperingati pada hari Waisak. Pencapaian Buddha ini hendaknya menjadi inspirasi dan motivasi umatnya untuk senantiasa berbuat kebajikan.

    Perayaan Waisak, tidak hanya sekedar melaksanakan tradisi puja, tetapi lebih dari itu. Umat Buddha dapat meneladani tekad, semangat, pantang menyerah, dan sifat-sifat luhur Buddha serta senantiasa melaksanakan dhamma.

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aulia Anggi, Guru Muda yang Baru Menikah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Kalijambe Purworejo

    Aulia Anggi, Guru Muda yang Baru Menikah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Kalijambe Purworejo

    Aulia Anggi, Guru Muda yang Baru Menikah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Tanjakan Kalijambe Purworejo

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan yang terjadi di tanjakan Kalijambe Purworejo Jawa Tengah pada Rabu, (7/5/2025) siang menewaskan sebanyak 10 guru sekolah dasar SDIT Asyafiiyah Magelang yang hendak takziah ke Purworejo.

    Salah satu identitas yang tewas bernama Aulia Anggi Praktiwi (26).

    Menurut informasi yang dihimpun Aulia merupakan salah satu pengajar di SDIT Asyafiiyah yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

    Dalam unggahan TikTok @aguspurnomo0130, Aulia baru beberapa hari melangsungkan pernikahannya dengan Aziz yang bekerja sebagai pelaut.

    Pernikahan Anggi digelar 20 April 2025.

    “Menurut mbah mbah dulu sebelum selapan atau berapa hari gitu habis menikah jangan ketempat orang meninggal dulu” tulis salah satu netizen.

    “Turut berduka cita, suaminya pelaut kalau suaminya berlayar denger kabar istrinya meninggal gimana perasaan suaminya disana” tulis komentar lainnya.

    “Tetangga RT ku itu,, suaminya namanya Aziz” lanjut komentar lainnya.

    Diberitakan sebelumnya, Wahid Gozali, Ketua Komite SDIT As-Syafiiyah mengatakan, ia bersama rombongan guru berangkat ke Purworejo untuk takziah, orang tua dari kepala SDIT tersebut. 

    “Tapi saya menggunakan mobil lain, dan berangkat bersama-sama sekitar pukul 10.00 WIB, katanya.

    Sebelumnya, mobil yang ia tumpangi berada di belakang rombongan guru. Namun sampai traffic light Salaman, mobilnya menyalip rombongan guru. 

    Ia melaju terus ke depan, dan tidak ada apa-apa. 

    Sampai di tempat takziah di Gebang, ia melaksanakan salat jenazah. Kemudian ia diberitahu bahwa rombongan guru mengalami kecelakaan dan meninggal 10 orang. 

    “Saya kaget sekali, saya kontak teman-teman komite tidak ada ternyata ke sana semua. Saya akhirnya tahu ada kabar-kabar dari media.

    Wahid mengatakan, saat berangkat ada lima rombongan mobil, satu rombongan dirinya dan keluarga, kemudian komite, dua rombongan guru-guru, menggunakan angkutan kota, juga mobil yayasan dan satu mobil pemilik yayasan. 

    Identitas 11 Korban Tewas

    Berikut identitas 11 korban tewas kecelakaan di Purworejo:

    Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang 
       
    Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
       
    Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
     
    Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
       
    Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang   

    Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
       
    Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
       
     Kaki Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
       
    Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang 
       
    Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang 
       
    Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang. 

    DIDUGA REM BLONG – kecelakaan maut melibatkan dump truk dengan angkutan kota (angkot) menewaskan 11 orang dan enam korban luka-luka di Jalan Purworejo–Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/5/2025). Para korban tewas belum teridentifikasi. (Dok Polda Jateng) (IST)

    Liburkan Sekolah

     Kegiatan belajar mengajar di SD IT As Syafi’iyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sementara diliburkan.

    Langkah itu dilakukan setelah 10 guru perempuan sekolah tersebut tewas usai angkutan kota yang mereka tunggangi dilindas truk tronton di Kabupaten Purworejo, Jateng, pada Rabu (7/5/2025). 

    Ketua Yayasan As Syafi’iyah Habib Muhsin Syafingi mengatakan, lima guru di antaranya merupakan penghafal sekaligus pengajar Al-Quran.

    Untuk mengatasi kekurangan guru tahfidz tersebut, Habib berujar, yayasan akan meminta pengajar serupa di jaringan pondok pesantrennya untuk mengisi kelas di SD IT As Syafi’iyah.

    “Kami akan berkoordinasi dengan beberapa ponpes untuk mengisi kekurangan ustazah tahfidz,” ungkapnya, Kamis (8/5/2025). 

    Taman kanak-kanak dan sekolah dasar di bawah Yayasan As Syafi’iyah diliburkan dari kegiatan pembelajaran mulai hari ini hingga Selasa (13/5/2025).

    Habib menambahkan, terhitung Kamis sampai satu pekan mendatang, akan dilakukan doa bersama untuk 10 guru SD di aula SD setiap setelah asar.

    “Insya Allah beberapa hari ini (libur),” ujar Ketua Yayasan As Syafi’iyah Habib Muhsin Syafingi.

    Dikutip Kompas.com, kompleks Yayasan As Syafi’iyah sepi dari kehadiran para siswa TK dan SD.

    Hanya pengurus dan sejumlah guru yang berada di sana.

    Habib mengatakan, agenda hari ini pihaknya bakal bersilaturahmi ke rumah keluarga korban masing-masing.

    “Kemudian, direncanakan setiap hari bada ashar kami akan ada acara doa bersama di sini (lokasi yayasan) dengan seluruh wali santri,” ungkapnya. Habib menambahkan, pihaknya kehilangan 10 guru SD yang lima di antaranya merupakan penghafal Al Quran.

    Sebelumnya, 11 orang dilaporkan meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang melibatkan truk tronton dan angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang. 

    10 orang merupakan guru dan satu orang sopir angkot. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.

    Diduga truk mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, sehingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya.

    Setelah menabrak angkot, truk juga menghantam sebuah rumah di pinggir jalan.

    Kondisi Korban Selamat

    Kondisi terkini 6 korban kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang di Purworejo terungkap.

    Mereka masih menjalani perawatan untuk memulihkan kondisi.

    Meki demikian,  PT Jasa Raharja menanggung biaya perawatan bagi enam korban luka dalam kecelakaan maut antara truk tronton dan angkutan kota (angkot) yang terjadi di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025). 

    Kepala PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Utama Jawa Tengah, Triadi, menyatakan bahwa enam dari total 17 korban kecelakaan tersebut ditanggung pembiayaan medisnya oleh Jasa Raharja.

    “Sepanjang platformnya Rp 20 juta, menjadi tanggungan Jasa Raharja,” ucapnya usai kegiatan pemberian santunan di SD IT As Syafi’iyah, Kabupaten Magelang, Kamis (8/5/2025).

     Daftar Korban Luka Enam korban yang saat ini masih menjalani perawatan yakni:

    Paiman (60)

    Umiyatun (53)

    Mila Mudianawati (26)

    Ayu Salwa (24)

    Sufita (24)

    Ladis (24)

    Mereka merupakan penumpang angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang.

    Santunan untuk Korban Meninggal Dunia

    Selain menanggung biaya perawatan, Jasa Raharja juga telah memberikan santunan kepada 11 korban meninggal dunia.

    Masing-masing ahli waris menerima Rp 50 juta.

    “Sudah kami serahkan ke ahli waris korban,” ungkap Triadi.

    Korban tewas terdiri dari 10 guru SD IT As Syafi’iyah dan 1 sopir angkot yang mengangkut rombongan takziah.

     Kronologi Kecelakaan 

    Kecelakaan tragis ini terjadi pada Rabu kemarin, sekitar pukul 10.30 WIB.

    Truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.

    Diduga, truk mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, hingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya.

    Setelah menghantam angkot, truk juga menabrak sebuah rumah di pinggir jalan. 

    (*) 

     

  • Cerita Tim Gabungan saat Evakuasi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo: Butuh Waktu 45 Menit – Halaman all

    Cerita Tim Gabungan saat Evakuasi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo: Butuh Waktu 45 Menit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, menewaskan 11 orang.

    Kecelakaan itu melibatkan sebuah dump truk bermuatan pasir dan kendaraan angkutan pedesaan (Kopada) yang membawa rombongan warga.

    Seluruh korban adalah penumpang angkot, rombongan guru asal Magelang yang hendak menghadiri takziah di wilayah Purworejo.

    Berdasarkan keterangan Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, tim gabungan butuh waktu selama 45 menit untuk mengevakuasi para korban.

    Ia juga menyebut, tim gabungan sempat mengalami kendala dalam proses evakuasi karena harus memastikan tidak ada korban lain yang tertindih badan truk yang terguling.

    “Kita butuh waktu kurang lebih 45 menit. Tantangannya adalah memastikan apakah masih ada korban di bawah truk.” 

    “Setelah ditarik dengan derek dan truk berhasil dibalikkan, evakuasi baru dinyatakan selesai,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Rabu.

    Dalam evakuasi tersebut, petugas dari berbagai unsur SAR, TNI, Polri, dan relawan dikerahkan. 

    Truk tronton dalam kondisi terguling di atas puing-puing bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai warung.

    Sedangkan di belakangnya terdapat Kopada yang berada dalam kondisi ringsek imbas kecelakaan.

    “Korban meninggal ada 11 orang, sementara 6 lainnya selamat dan langsung dibawa ke rumah sakit,” imbuh Basuki.

    Kesaksian Warga

    Seorang warga berinisial L mengatakan, truk yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo itu sudah dalam kondisi rem blong sejak berada di atas tanjakan.

    “Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain.” 

    “Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu.

    Truk lantas menabrak Kopada yang mengangkut rombongan warga dari Mendut, Magelang, yang diketahui akan menghadiri takziah di wilayah Purworejo.

    L berujar bahwa sebagian besar korban yang tewas di tempat berada dalam kondisi mengenaskan.

    “Sudah tidak bisa diidentifikasi. Kondisinya parah,” ucap L.

    Pada saat kejadian, L menyebut dirinya sedang berada di dalam rumah dan hanya mendengar suara seperti truk menurunkan pasir.

    Setelah keluar rumah, dirinya melihat truk sudah terguling dan Kopada berada dalam kondisi ringsek.

    “Nggak nyangka itu kecelakaan. Pas keluar rumah, semuanya sudah rusak. Angkotnya masuk jurang, kelindes truk, ringsek parah,” ungkapnya.

    Selain menabrak angkutan, truk juga menghantam sebuah warung yang ada di pinggir jalan.

    “Langsung masuk ke rumah, nabrak. Angkotnya ketabrak dari samping belakang,” jelasnya.

    Lebih lanjut, L mengatakan bahwa sopir truk sempat terjepit, tetapi berhasil dievakuasi dalam kondisi luka berat sementara sopir angkutan tewas di lokasi kejadian.

    Lebih lanjut, L mengatakan bahwa sopir truk sempat terjepit, tetapi berhasil dievakuasi dalam kondisi luka berat sementara sopir angkutan tewas di lokasi kejadian.

    “Sopir banyak yang belum paham medan. Rambu sudah bagus, tapi penerangan masih kurang,” ucap L.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Evakuasi Korban Kecelakaan Maut di Kalijambe Purworejo Butuh Waktu 45 Menit.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Yuwantoro)

  • Cerita Tim Gabungan saat Evakuasi Korban Kecelakaan Maut di Purworejo: Butuh Waktu 45 Menit – Halaman all

    Kesaksian Warga soal Kecelakaan Maut di Purworejo: Angkot Masuk Jurang, Terlindas Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, menewaskan 11 orang.

    Kecelakaan itu melibatkan sebuah dump truk bermuatan pasir dan kendaraan angkutan pedesaan (Kopada) yang membawa rombongan warga.

    Seorang warga berinisial L mengatakan, truk yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo itu sudah dalam kondisi rem blong sejak berada di atas tanjakan.

    “Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain.” 

    “Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu, dilansir Tribun Jogja.

    Truk lantas menabrak Kopada yang mengangkut rombongan warga dari Mendut, Magelang, yang diketahui akan menghadiri takziah di wilayah Purworejo.

    L berujar bahwa sebagian besar korban yang tewas di tempat berada dalam kondisi mengenaskan.

    “Sudah tidak bisa diidentifikasi. Kondisinya parah,” ucap L.

    Pada saat kejadian, L menyebut dirinya sedang berada di dalam rumah dan hanya mendengar suara seperti truk menurunkan pasir.

    Setelah keluar rumah, dirinya melihat truk sudah terguling dan Kopada berada dalam kondisi ringsek.

    “Nggak nyangka itu kecelakaan. Pas keluar rumah, semuanya sudah rusak. Angkotnya masuk jurang, kelindes truk, ringsek parah,” ungkapnya.

    Selain menabrak angkutan, truk juga menghantam sebuah warung yang ada di pinggir jalan.

    “Langsung masuk ke rumah, nabrak. Angkotnya ketabrak dari samping belakang,” jelasnya.

    Lebih lanjut, L mengatakan bahwa sopir truk sempat terjepit, tetapi berhasil dievakuasi dalam kondisi luka berat sementara sopir angkutan tewas di lokasi kejadian.

    “Penumpangnya sebagian besar meninggal. Yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

    L  menyebut bahwa lokasi itu memang rawan kecelakaan.

    “Hampir tiap bulan ada kejadian. Kadang truk nggak kuat nanjak, atau rem telat.” 

    “Sopir banyak yang belum paham medan. Rambu sudah bagus, tapi penerangan masih kurang,” ucap L.

    Selain menyebabkan 11 orang kehilangan nyawa, peristiwa ini juga mengakibatkan 4 orang korban mengalami luka parah dan 2 orang korban luka ringan.

    Berikut daftar nama dan identitas 11 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Purworejo hari ini.

    1. Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang. 

    2. Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang.

    3. Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang.

    4. Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang.

    5. Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang.

    6. Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang.

    7. Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang.

    8. Kaki Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang.

    9. Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang.

    10. Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang.

    11. Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Warga Kecelakaan Maut di Purworejo yang Tewaskan 11 Orang: Truk Blong, Angkot Kelindes.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Yuwantoro)

  • Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Angkot nahas yang mengalami tabrakan maut dengan truk tronton pengangkut pasir di jalan turunan tajam Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, sedang membawa rombongan guru PAUD, Rabu siang, 7 Mei 2025.

    Mereka yang sedang dalam perjalanan takziah ke kediaman KH Barzakki di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang.

    Angkot tersebut diperkirakan mengangkut belasan penumpang. Kecelakaan ini menyebabkan 11 orang tewas dan 6 luka. 

    Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano siang ini kepada wartawan di lokasi kejadian mengatakan, para korban tewas mencapai 11 orang.

    Sementara itu, 4 orang lainnya mengalami luka berat, 1 orang (sopir truk pasir) luka dan 1 orang luka warga pemilik rumah yang kediamannya ikut hancur diseruduk truk.

    Para korban tewas dan luka sudah dibawa ke RSUD Purworejo. “Para korban umumnya terjepit bodi angkot,” ujar Basuki dari Basarnas Siaga Borobudur.

    Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB dan posisi angkot dalam perjalanan dari Mendut Magelang, menuju Purworejo.

    Lokasi kejadian berada di perbatasan antara Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang serta dikenal sebagai jalur maut.

    LAKA MAUT KALIJAMBE – Kondisi truk tronton pengangkut pasir terguling pasca tabrakan dengan sebuah angkot pengangkut guru PAUD di Kalijambe, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 7 Mei 2025. Korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 11 orang dan 6 luka-luka. (Kolase Tribunnews)

     Di lokasi kejadian angkot dihajar truk tronton jenis dump truck yang sarat muatan pasir. Kerasnya tabrakan membuat badan angkot remuk tak berbentuk. 

    Sementara, truk terhenti dalam posisi terguling ke kiri. Selain menghajar angkot, truk pasir tersebut juga menghajar sebuah bangunan warga yang digunakan untuk usaha kayu.

    Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi. Petugas juga sudah mengamankan sopir truk.

    Basuki mengatakan, petugas Basarnas mengerahan crane untuk mengevakuasi truk yang terguling di pekarangan warga.

    Di lokasi kejadian tim SAR gabungan mengerahkan sejumlah kendaraan jenis jip Toyota Hardtop untuk menarik truk yang terguling. Namun sampai pukul 13.31 WIB ini upaya membalikkan posisi truk yang terguling belum berhasil karena beratnya bobot truk berikut muatannya.

    Lalu lintas di jalur Purworejo-Magelang ini sempat dibuka-tutup sementara selama proses evakuasi para korban.

     

     

     

     

     

     

     

  • Krakatau Steel Kantongi Pendapatan Rp 15,42 Triliun di 2024 – Page 3

    Krakatau Steel Kantongi Pendapatan Rp 15,42 Triliun di 2024 – Page 3

    Sebagai negara maritim, Indonesia sedang menggarap rencana ambisius untuk memperbarui dan menambah armada kapal laut dalam rangka mendukung terciptanya ketahanan pangan, energi dan pertahanan nasional. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod dalam Forum Business Gathering yang digelar hari ini bertempat di Hotel Borobudur Jakarta. 

    Menjawab tantangan tersebut, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengaku siap menangkap peluang dan menegaskan komitmen penuh dalam menyediakan bahan baku baja berkualitas tinggi yang akan menjadi tulang punggung berbagai proyek pembangunan kapal militer dan non-militer yang dikerjakan oleh PT PAL Indonesia (PAL). 

    “Krakatau Steel mengapresiasi peluang yang diberikan dan mendukung penuh upaya pembangunan infrastruktur maritim dalam rangka penciptaan close loop economy dan mengurangi kesenjangan antar wilayah,” tutur Akbar.

    Lebih lanjut Dirinya turut menyoroti pentingnya keterlibatan aktif seluruh pihak dalam mengawasi proteksionisme di berbagai pelabuhan tanah air sebagai upaya menciptakan iklim supply chain yang adil dan mencegah kerugian pada industri dalam negeri. “Pengawasan kebijakan ini adalah tanggung jawab bersama. Krakatau Steel mendukung penuh langkah tancap gas yang dilakukan PAL dalam penerapan pengawasan yang ketat sehingga dampak ekonomi nasional tetap terjaga,” Tutup Akbar. 

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT PAL Indonesia mengaku siap menampung usulan soal penerapan tata kelola maritim sebagai landasan bagi pembangunan berkelanjutan dan berpesan agar seluruh pelaku industri memanfaatkan momentum ini untuk mengembalikan kejayaan industri dalam negeri sekaligus percepatan kemandirian industri nasional. 

     

     

  • 7 Destinasi Wisata Menarik untuk Libur Hari Raya Waisak di Indonesia – Halaman all

    7 Destinasi Wisata Menarik untuk Libur Hari Raya Waisak di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebentar lagi, tepatnya pada 12 Mei 2025, masyarakat Indonesia akan menikmati hari libur nasional dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak. 

    Momen ini tidak hanya penting bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat umum untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari. 

    Libur Waisak bisa dimanfaatkan untuk berwisata, baik untuk sekadar melepas penat maupun memperkaya pengalaman budaya dan spiritual. 

    Berikut beberapa destinasi wisata menarik yang bisa Anda kunjungi saat libur Waisak nanti:

    1. Candi Borobudur 

    Candi Borobudur setiap tahunnya menjadi pusat utama perayaan Hari Raya Waisak Nasional, termasuk pada perayaan Waisak Nasional ke-2569 BE tahun ini.

    Perayaan Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung dengan meriah sekaligus penuh kekhidmatan. 

    Bahkan, rangkaian acaranya telah dimulai sejak awal Mei 2024.

    Puncak perayaan ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang menghiasi langit malam di sekitar candi, menciptakan pemandangan spektakuler yang menjadi daya tarik wisata tersendiri.

    2. Candi Mendut

    Selain Candi Borobudur, Candi Mendut juga menjadi salah satu pusat pelaksanaan rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional.

    Terletak di Jalan Mayor Kusen, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, lokasi candi ini hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Candi Borobudur.

    Puncak acara di Candi Mendut berupa kirab suci, di mana umat Buddha berjalan kaki menuju Candi Borobudur. 

    Dalam prosesi ini, para biksu akan memercikkan air suci serta menebarkan kelopak bunga mawar putih kepada umat dan warga yang berada di sepanjang jalur kirab.

    3. Maha Vihara Mojopahit 

    Salah satu destinasi wisata yang unik dan menarik untuk merayakan Hari Raya Waisak adalah Maha Vihara Mojopahit.

    Vihara ini terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, dan memiliki Patung Buddha Tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara, dengan panjang mencapai 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.

    Patung raksasa ini menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama dan dibangun menghadap ke arah selatan, sesuai dengan kiblat umat Buddha. 

    Keindahan patung semakin menonjol berkat lapisan cat berwarna kuning keemasan, serta relief yang menggambarkan perjalanan ajaran Buddha tentang dharma dan hukum sebab-akibat (karma).

    4. Klenteng Kwan Sing Bio 

    Berada di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur, Klenteng Kwan Sing Bio menjadi salah satu destinasi yang layak dikunjungi pada libur Hari Raya Waisak.

    Klenteng ini dikenal sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas area sekitar 4 hingga 5 hektare.

    Salah satu ciri khas unik klenteng ini adalah keberadaan ornamen kepiting raksasa yang menghiasi gerbang utama. 

    Selain itu, terdapat pula patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter yang tercatat sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara menurut Museum Rekor Indonesia (MURI).

    5. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

    Di Kepulauan Riau, tepatnya di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang, terdapat destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Waisak, yakni Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, yang lebih dikenal sebagai Vihara Seribu Patung.

    Meski secara jumlah total hanya memiliki sekitar 580 patung, masyarakat setempat tetap menjulukinya sebagai Vihara Seribu Patung.

    Patung-patung tersebut memiliki tinggi bervariasi antara 1,7 hingga 2 meter, dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda, sehingga sering disebut sebagai “thousand faces of Buddha”.

    6. Candi Muaro Jambi 

    Tidak hanya Pulau Jawa yang memiliki situs candi bersejarah, di Pulau Sumatra juga terdapat Candi Muaro Jambi yang menarik untuk dikunjungi dalam rangka merayakan Waisak.

    Candi ini merupakan hasil perpaduan budaya Hindu dan Buddha. 

    Berdasarkan catatan sejarah, Candi Muaro Jambi dahulu berfungsi sebagai pusat peribadatan dan tempat belajar agama Buddha, sebagaimana ditunjukkan oleh corak buddhisme serta penemuan aksara Jawa Kuno pada struktur candi.

    Menariknya, menurut Travelnatic Magazine Vol. 2, kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas mencapai 155.269,58 hektare, sekitar sepuluh kali lipat lebih besar dibanding kawasan situs Borobudur. 

    Di kompleks ini terdapat 11 candi utama, sementara diperkirakan masih ada sekitar 82 reruntuhan yang belum digali. 

    7. Pulau Kemaro 

    Di Sumatra, tepatnya di Palembang, terdapat destinasi menarik lainnya untuk merayakan Waisak, yakni Pulau Kemaro.

    Berjarak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera, Pulau Kemaro dikenal memiliki Klenteng Hok Tjing Rio dan pagoda sembilan lantai yang berdiri megah di tengah pulau.

    Selain itu, pulau ini juga memiliki makam Tan Bun An (seorang pangeran) dan Siti Fatimah (seorang putri) yang terletak berdampingan. 

    Kisah cinta mereka menjadi legenda yang melatarbelakangi terbentuknya Pulau Kemaro.

    (Tribunnews.com/Widya)