Okupansi Hotel Merosot, Pramono: Kami Sekuat Tenaga Menahan agar Tidak Terus Menurun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
menanggapi kekhawatiran Perhimpunan
Hotel
dan Restoran Indonesia (
PHRI
) mengenai penurunan tingkat hunian
hotel
di Ibu Kota yang berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (
PHK
) massal.
Pramono menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terus berupaya menahan laju penurunan tersebut dengan menggiatkan berbagai kegiatan yang dapat menarik pengunjung dari luar Jakarta.
“Ya ini sudah menjadi hal yang diketahui dan kami di Jakarta dengan sekuat tenaga untuk menahan supaya tingkat hunianya itu tidak terus-menerus turun,” ungkap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Ia menilai, sampai saat ini tingkat okupansi hotel di Jakarta masih relatif terjaga jika dibandingkan dengan daerah lain.
Salah satu strategi yang dilakukan Pramono adalah menggelar berbagai acara rutin, mulai dari festival musik, kegiatan olahraga, hingga ajang lari maraton yang terbukti memberi dampak positif bagi hotel di Jakarta
“Contohnya festival musik, olahraga, maraton, setiap hari ada. Dan itu memberikan dampak yang sangat positif bagi UMKM dan sekaligus bagi hotel,” ungkap Pramono.
Pramono mencontohkan terkait salah satu acara musik yang baru saja digelar selama tiga hari di Kemayoran yang dihadiri sekitar 60 ribu penonton.
Diperkirakan 40 persen di antaranya merupakan pengunjung dari luar Jakarta yang tentunya membutuhkan tempat menginap.
“Termasuk bulan Juni ini kan ada tiga acara lari, mulai dari
half
marathon, Jakarta International Marathon, dan satu lagi saya lupa. Itu intinya supaya aktivitas tetap tinggi, hotel-hotel tetap laku,” imbuh Pramono.
Sebelumnya, sebanyak 70 persen pelaku usaha hotel menyatakan kemungkinan akan memangkas jumlah karyawan dalam waktu dekat apabila tidak ada langkah konkret dari pemerintah untuk menyelamatkan sektor ini.
Survei yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) pada April 2025 mencatat, mayoritas pelaku usaha memprediksi akan mengurangi tenaga kerja antara 10 persen hingga 30 persen.
Bahkan, 90 persen responden telah melakukan pengurangan terhadap pekerja harian (
daily worker
), sedangkan 36,7 persen lainnya memangkas staf tetap.
Ketua BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengungkapkan bahwa industri ini tengah menghadapi tekanan berat dari berbagai sisi.
Tingkat hunian hotel mengalami penurunan, sedangkan biaya operasional meningkat tajam dan membebani kelangsungan usaha.
Berdasarkan survei yang sama, 96,7 persen hotel di Jakarta mengalami penurunan tingkat hunian pada triwulan pertama 2025.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pengetatan anggaran pemerintah, yang mana segmen pasar pemerintahan selama ini menjadi penyumbang utama okupansi.
Segmen pasar pemerintahan kini menyusut drastis. Tercatat, 66,7 persen pelaku usaha menyebut penurunan terbesar berasal dari segmen ini.
Sementara itu, kontribusi wisatawan mancanegara terhadap kunjungan ke Jakarta masih sangat minim. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, dari 2019 hingga 2023, rata-rata kunjungan wisman hanya mencapai 1,98 persen per tahun dibandingkan wisatawan domestik.
Ketimpangan ini mencerminkan belum efektifnya strategi promosi pariwisata untuk menjangkau pasar internasional.
“Ketidakseimbangan struktur pasar menunjukkan perlunya pembenahan strategi promosi dan kebijakan pariwisata yang lebih efektif untuk menjangkau pasar internasional,” ujar Sutrisno Iwantono
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tempat Fasum: Borobudur
-
/data/photo/2025/05/26/6834286c1231c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Okupansi Hotel Merosot, Pramono: Kami Sekuat Tenaga Menahan agar Tidak Terus Menurun Megapolitan 28 Mei 2025
-

RI Pamerkan Sederet Budaya & Tarian di National Day World Expo 2025
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia menggelar National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka yang mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, and Future” pada Selasa (27/5) di National Day Hall. Gelaran ini menandai puncak partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka.
National Day menjadi momen pagelaran satu hari bagi setiap negara peserta World Expo 2025 Osaka untuk menampilkan potensi, inovasi, kemajuan, sekaligus sebagai ajang promosi produk negaranya. National Day menjadi platform krusial bagi Indonesia untuk mempresentasikan visi konkretnya mengenai masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan kolaboratif, sekaligus menegaskan komitmen kuat Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan kerja sama global.
“Hari ini, kita tidak hanya merayakan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka, tetapi juga visi bersama tentang harmoni, harapan, dan masa depan,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno dalam siaran pers, dikutip Rabu (28/5/2025).
“Partisipasi ini juga menandai kembalinya Indonesia ke Osaka, kota tempat kita pertama kali bergabung dengan World Expo pada 1970. Sejak itu kita konsisten mengambil bagian, memperkenalkan identitas dan prioritas nasional kita,” sambungnya.
Rangkaian kegiatan National Day dimulai dengan parade budaya, yang mengekspresikan seni, busana, dan warisan etnik dari berbagai penjuru nusantara, diawali dari Grand Ring di Paviliun Indonesia menuju National Day Hall.
Parade akan menampilkan ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, dan berbagai tarian daerah. Kemudian dilanjutkan dengan official ceremony dan cultural performance di National Day Hall, dan ditutup dengan kunjungan seluruh delegasi ke Paviliun Jepang dan Paviliun Indonesia, serta makan malam bersama Pemerintah Jepang.
Partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka merupakan langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi, investasi, dan menghadapi tantangan pembangunan global.
Menko Pratikno mengungkapkan sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Jepang memiliki sejarah panjang sebagai mitra di bidang pembangunan, pemulihan, dan ketangguhan. Mulai dari perdagangan, infrastruktur, pendidikan, teknologi, hingga lingkungan, kolaborasi kita telah teruji oleh waktu.
“Kini, saatnya kita menjawab tantangan masa depan melalui inovasi berkelanjutan,” tegas Pratikno.
Dia pun menyampaikan paviliun Indonesia menjadi bukti nyata komitmen bangsa terhadap inovasi berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Dibangun dengan material ramah lingkungan seperti kayu Plana-hasil daur ulang limbah sekam padi dan plastik-serta dilengkapi pencahayaan hemat energi dan sistem pendingin canggih, paviliun ini memperlihatkan keberlanjutan bukan sekadar konsep, melainkan bagian integral pendekatan Indonesia.
“Arsitektur Paviliun Indonesia tidak hanya merefleksikan identitas bangsa sebagai bangsa maritim, tetapi juga tanggung jawab kita di kancah global. Ini lebih dari sekadar pernyataan arsitektur; ini adalah narasi hidup bangsa kita yang kaya akan budaya, keanekaragaman alam, dan aspirasi untuk masa depan,” tambah Menko Pratikno.
Tercatat, pengunjung Paviliun Indonesia rata-rata 15.000 hingga 18.000 orang per hari atau 10 persen dari total pengunjung expo rata-rata mencapai 130.000 hingga 140.000 orang per hari.
Foto: Indonesia rayakan National Day di World Expo 2025 Osaka. Tekankan Harmoni Untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Kolaboratif. (Dok. Bappenas)
Indonesia rayakan National Day di World Expo 2025 Osaka. Tekankan Harmoni Untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Kolaboratif. (Dok. Bappenas)Per 26 Mei, total pengunjung Pavilion Indonesia telah mencapai hampir 600.000 orang. Pengunjung Paviliun Indonesia diajak menyelami kekayaan alam dan budaya bangsa. Melalui instalasi ikonik yang menampilkan spesies langka karya seniman Indonesia-seperti replika Orangutan Kalimantan, Harimau Sumatera, dan Jalak Bali-serta showcase warisan budaya UNESCO seperti batik dan wastra, Indonesia memperlihatkan keunikan dan kecerdasan lokalnya.
Paviliun juga menampilkan inovasi UMKM berbasis keberlanjutan, seperti produk anyaman Lawe Indonesia dan material biomassa dari Mycotech Lab, yang membuktikan kearifan lokal dan teknologi modern dapat bersinergi menciptakan solusi masa depan yang inovatif.
Indonesia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menonjolkan kepemimpinan globalnya dalam aksi iklim. Ekosistem strategis seperti kekayaan hutan hujan tropis Indonesia-sebagai salah satu paru-paru terbesar dunia dan hutan mangrove-yang mampu menyimpan karbon empat kali lebih efektif daripada hutan daratan-serta terumbu karang seluas 25.000 km² yang menjadi rumah bagi 70 persen spesies karang dunia, menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap pembangunan rendah karbon dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Selain itu, paviliun mempromosikan 12 Geopark Global dan 10 Warisan Dunia UNESCO, termasuk Candi Borobudur dan Taman Nasional Komodo, sebagai model pariwisata berkelanjutan.
Pratikno pun berpesan agar semua pihak menjadikan World Expo 2025 Osaka sebagai momentum mempercepat kehidupan berkelanjutan, mendorong ekonomi kreatif, dan menarik investasi demi masa depan yang kita impikan.
“Dalam semangat harmoni, Indonesia melihat expo ini sebagai kesempatan emas untuk memperdalam kerja sama internasional di bidang energi bersih, infrastruktur hijau, transformasi digital, dan pariwisata-sejalan dengan prinsip People, Planet, Prosperity, Peace, and Partnership. Pilar-pilar ini sangat penting dalam transformasi ekonomi hijau menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Pratikno.
(haa/haa)
-

Agenda Macron di Indonesia, Temui Prabowo Hingga Ke Magelang
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan beberapa agenda kehadiran Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Indonesia. Salah satunya adalah pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto, juga melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) di bidang pertahanan.
“Kita akan menandatangani LoI besok sama-sama dengan para menteri yang lain. Intinya adalah kita akan mengembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis,” ujar Sjafrie, mengutip keterangan, Selasa (27/5/2025).
Ia juga membenarkan bahwa kerja sama itu berkaitan dengan pembelian pesawat tempur dan kapal selam, meski tidak merinci detailnya lebih lanjut.
“Ya oke,” saat ditanya apakah terkait Pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.
Lebih lanjut, Sjafrie juga mengatakan bahwa Presiden Macron dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau fasilitas pendidikan bahasa Prancis yang dimiliki oleh para calon perwira TNI.
“Akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira, dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Prancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Prancis,” jelas Sjafrie.
Terkait agenda ke Candi Borobudur, Sjafrie belum bisa memastikan.
“Mungkin agendanya saya belum begitu pasti,” tuturnya.
Presiden Macron diketahui telah tiba di Jakarta sekitar pukul 22.00 WIB bersama Ibu Negara Brigitte Macron dan delegasi resmi. Kedatangan mereka disambut hangat dalam upacara kehormatan dan turut dimeriahkan dengan penampilan Tari Nandak Ajer sebagai simbol sambutan budaya khas Indonesia.
Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan kedua negara, khususnya di bidang pertahanan. Kemitraan ini merupakan salah satu dari sejumlah kerja sama di bidang strategis antara Indonesia dan Prancis.
(emy/haa)
-

Sederet Agenda Presiden Macron di Indonesia, Jadi ke Borobudur?
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron telah tiba di Indonesia Selasa malam. Dia diagendakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral hingga mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Macron menyampaikan rasa senangnya dapat kembali mengunjungi Indonesia.
Dalam pernyataannya saat tiba di Tanah Air, Macron menegaskan eratnya hubungan antara Indonesia dan Prancis, yang menurutnya bersifat strategis dan penuh persahabatan.
“Saya senang berada di sini, karena negara kalian indah,” ujar Macron kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025).
Macron kemudian mengenang pertemuan sebelumnya dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dua tahun lalu di Bali dalam perhelatan G20. Kini, Macron datang bersama istrinya dan delegasi resmi.
“Saya ingat bertemu dengan presiden Jokowi, dua tahun lalu di Bali dan sekarang saya istri saya dan delegasi saya, senang berada di sini di indonesia,” katanya.
Presiden Macron juga mengungkapkan bahwa dirinya baru saja berdiskusi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Termasuk, menyambut baik pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari penguatan kerja sama bilateral di sektor pertahanan dan strategis.
“Saya baru saja berbicara dengan Menhan indonesia dan saya senang untuk bertemu lagi bersama saudara prabowo. Karena hubungan kedua negara ini sangat strategis dan bersahabat,” ujar Macron.
Agenda Macron di Indonesia
Sekadar informasi, Prabowo dan Emmanuel Macron dipastikan akan menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai langkah awal penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Di gelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penandatanganan antara pemerintah Indonesia dan Prancis tersebut dijadwalkan berlangsung besok Rabu (28/5/2025) bersama dengan para menteri terkait lainnya.
“Dengan Prancis, ya kita akan menandatangani LOI besok sama-sama dengan para menteri yang lain,” ujarnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertahanan, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Prancis.
“Intinya adalah kita akan kembangkan kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista Perancis. Itu pesawat tempur dan juga kapal selam,” jelasnya.
Selain penandatanganan LoI, agenda kunjungan juga mencakup peninjauan laboratorium bahasa Prancis, tempat para personel TNI—baik perwira maupun bintara—mempersiapkan diri sebelum menjalani pendidikan atau pelatihan di Prancis.
“Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Prancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Prancis,” kata Sjafrie.
Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan nasional Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia militer.
Terkait rencana kunjungan ke Magelang atau Candi Borobudur oleh delegasi Prancis, Menhan belum dapat memastikan detail agendanya.
Termasuk, Sjafrie tak menjawab pasti terkait dengan kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan langsung dari orang nomor satu di Prancis itu.
“Mungkin agendanya saya belum begitu pasti ya,” pungkas Sjafrie.
Kunjungan ke Borobudur
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjawab polemik publik terkait informasi yang sempat viral mengenai pemasangan eskalator di Candi Borobudur.
Menurut Hasan, yang dimaksud bukanlah eskalator permanen tetapi merupakan stair lift yang merupakan fasilitas akses sementara untuk mendukung kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada akhir Mei ini.
“Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Dan untuk itu, pemerintah kita menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Prancis ke Borobudur,” ujar Hasan saat memberi keterangan di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Senin (26/5/2025).
Hasan menjelaskan bahwa fasilitas yang dipersiapkan di Candi Borobudur terdiri dari dua bentuk akses tambahan: ramp (jalan landai) dan stair lift atau perangkat bantu naik berupa kursi otomatis di sisi tangga yang biasa digunakan di rumah-rumah bertingkat.
“Candi Borobudur itu tingginya kira-kira setara gedung 12 lantai. Jadi Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Hasan menekankan untuk kebutuhan efisiensi waktu dan kenyamanan tamu negara, maka pemerintah menyiapkan ramp menuju level 4 dan stair lift dari lantai 5 hingga 7.
Lebih lanjut, dia menambahkan, kehadiran stair lift hanya bersifat sementara dan ditujukan untuk mendukung kelancaran kunjungan kenegaraan, mengingat tamu negara tentu tidak dapat melakukan pendakian panjang dalam waktu singkat, apalagi dalam kondisi formal.
“Kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat muncur, dalam keadaan kecapean bisa kusut. Ini untuk lebih proper aja saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan,” tambahnya.
Tak Rusak Cagar Budaya
Hasan pun turut menanggapi kekhawatiran publik mengenai potensi kerusakan terhadap situs cagar budaya, dia memastikan bahwa semua pembangunan dilakukan di bawah pengawasan ketat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Balai Konservasi Borobudur.
“Tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia juga menyebut bahwa pendekatan ini justru menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghormati nilai sejarah dan budaya Borobudur, sekaligus memastikan aksesibilitas dan citra profesional dalam menerima tamu setingkat kepala negara.
Hasan menggarisbawahi bahwa kunjungan Macron merupakan bagian penting dari agenda diplomasi bilateral Indonesia dengan Perancis, menyusul kunjungan serupa dari Perdana Menteri China belum lama ini.
“Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan,” pungkas Hasan.
-

Usai Bertemu Prabowo, Macron Akan Berkunjung ke Borobudur-Akmil Megelang
Jakarta –
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Sementara, keesokan harinya, Macron dijadwalkan berkunjung ke Candi Borobudur hingga Akademi Militer (Akmil) Magelang.
“Akan ke Borobudur,” kata Menhan Sjafrie Sjamsoeddin kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Sjafrie mengungkap di Akmil Magelang, Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis. Ia menyebut di Akmil Magelang terdapat sejumlah prajurit perwira hingga bintara mahir berbahasa Prancis dan akan diberangkatkan ke negara tersebut.
“Presiden macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis dimana para prajurit-prajurit perwira dan juga bintara yang akan berangkat ke Prancis sudah mahir untuk bahasa Prancis,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala PCO Hasan Nasbi Hasan menyebut kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan Macron. Nantinya, Macron juga akan didampingi Prabowo.
“Dan ada permintaan dari pemerintah Perancis, Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Dan untuk itu, pemerintah kita menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Perancis ke Borobudur. Nanti beliau akan ditemani oleh Presiden Prabowo, rencananya selama di sana. Dan pihak pengelola menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan,” lanjut Hasan.
“Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan,” ujarnya.
(eva/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Menhan: Presiden Macron dijadwalkan cek Lab Bahasa Prancis Akmil
Kunjungan ke Akmil Magelang itu merupakan rangkaian agenda Presiden Macron selama melawat ke Indonesia pada 27–29 Mei 2025
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan meninjau Laboratorium Bahasa Prancis di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).
Kunjungan ke Akmil Magelang itu merupakan rangkaian agenda Presiden Macron selama melawat ke Indonesia pada 27–29 Mei 2025.
“Presiden Macron akan berkunjung melihat Laboratorium Bahasa Prancis di mana para prajurit, perwira, dan juga bintara yang akan berangkat ke Prancis, sudah mahir untuk bahasa Prancis,” kata Menhan Sjafrie menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas acara penyambutan Presiden Macron di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (27/5) malam.
Sjafrie, saat ditanya mengenai agenda lain Presiden Macron, membenarkan informasi tamu negara itu akan menyambangi Candi Borobudur, yang merupakan candi agama Buddha terbesar di dunia. Candi itu juga berada di Magelang, Jawa Tengah.
“(Presiden Macron) akan ke Borobudur,” kata Sjafrie.
Presiden Prancis Emmanuel Macron beserta Ibu Negara Brigitte Macron tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, sekitar pukul 22:00 WIB setelah Macron merampungkan agendanya di Hanoi, Vietnam.
Kunjungan Macron ke Indonesia merupakan rangkaian lawatan luar negeri Presiden Prancis di kawasan Indo-Pasifik yaitu Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Usai merampungkan lawatannya di Indonesia, Kamis, Presiden Macron dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Singapura.
Di Jakarta, Rabu (28/5), Presiden Macron bakal disambut secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka.
Upacara jajar kehormatan bakal digelar dalam rangkaian penyambutan resmi tersebut.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan Presiden Macron dijadwalkan untuk memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis, kemudian keduanya juga akan menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama antara dua negara.
Keesokan harinya, Presiden Macron bakal diajak oleh Presiden Prabowo ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Berbagai persiapan untuk menyambut Presiden Macron telah dilakukan, termasuk di lingkungan Akmil.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI, pada 9 Mei 2025 meninjau langsung persiapan menyambut Presiden Macron di Akmil.
Persiapan-persiapan itu, di antaranya mencakup pengecekan aktivitas di Laboratorium Bahasa Prancis di Akmil. Setidaknya ada 104 prajurit TNI, yang terdiri atas 40 prajurit TNI Angkatan Darat, 30 prajurit TNI Angkatan Laut, dan 30 prajurit TNI Angkatan Udara, serta empat pelatih dari tiga matra TNI yang mengikuti kursus bahasa Prancis di Akmil.
Prajurit-prajurit TNI itu merupakan para calon pengawak alutsista buatan Prancis yang akan terbang langsung ke Prancis mengikuti sesi pelatihan dan transfer pengetahuan.
Pemerintah Indonesia pada 2022 membeli 42 unit pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation, dan juga membeli dua kapal selam Scorpene buatan Naval Group pada 2024.
Unit pertama pesawat tempur Rafale pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2026.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025 -

Menhan Sjafrie: RI-Prancis bakal teken LoI bidang pertahanan
Kami akan kembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa Indonesia dan Prancis akan meneken surat pernyataan niat (LoI) kerja sama di beberapa bidang, termasuk untuk pertahanan, dalam rangkaian acara kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).
“Kami akan menandatangani LoI besok dengan para menteri yang lain. Intinya, kami akan kembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis,” kata Menhan Sjafrie menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas menyambut Presiden Macron di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa malam.
Sjafrie melanjutkan LoI bidang pertahanan itu terkait dengan pembelian alutsista strategis pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation dan kapal selam Scorpene buatan Naval Group.
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 22:00 WIB setelah lepas landas dari Hanoi, Vietnam.
Di apron Lanud Halim Perdanakusuma, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut kedatangan Presiden Macron serta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron tepat di ujung tangga pesawat.
Presiden Macron menggandeng tangan Brigitte saat keduanya menuruni anak tangga. Tepat di ujung tangga pesawat, Menhan Sjafrie memberikan hormat, dan keduanya bersalaman. Presiden Macron sempat berbincang-bincang singkat dengan Menhan Sjafrie, sebelum akhirnya Sjafrie memperkenalkan Presiden Macron kepada Menlu Sugiono, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
Dalam prosesi penyambutan, Presiden Macron berjalan menyusuri karpet biru yang tergelar di apron Lanud Halim Perdanakusuma sampai ke kendaraannya. Atraksi tarian tradisional Betawi Nanjak Ajer serta musik tradisional Betawi Gambang Kromong turut memeriahkan acara penyambutan untuk Presiden Macron di Lanud Halim Perdanakusuma.
Presiden Macron dan Ibu Negara Prancis menyalami lebih dulu duta budaya Abang None yang menyambut kedatangan, kemudian Presiden Macron dan Brigitte juga sempat menyaksikan langsung tarian yang dipersembahkan untuk mereka.
Usai mengikuti prosesi penyambutan, Presiden Macron sempat melayani permintaan wawancara media Istana. Wawancara itu berlangsung singkat selama kurang lebih semenit.
Presiden Prabowo dijadwalkan menyambut secara resmi kunjungan Presiden Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Upacara jajar kehormatan bakal digelar dalam rangkaian penyambutan resmi tersebut.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bakal bertemu empat mata, dan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis. Keduanya juga kemungkinan akan menyampaikan pernyataan bersama dari hasil pertemuan tersebut.
Selepas acara di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dijadwalkan mengajak Presiden Macron ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Akademi Militer (Akmil) Magelang, Kamis (29/5). Kunjungan ke Candi Borobudur disebut permintaan dari Presiden Macron.
Kunjungan Presiden Macron di Jakarta dan Magelang berlangsung pada 27 Mei 2025 sampai dengan 29 Mei 2025. Kunjungan itu merupakan rangkaian lawatan luar negeri Macron di kawasan Indo-Pasifik yaitu Hanoi, Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Usai merampungkan lawatannya di Indonesia, Presiden Macron dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Singapura.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025 -

Presiden Macron: Hubungan RI-Prancis strategis, dua negara bersahabat
Jakarta (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut kunjungannya ke Indonesia penting karena Indonesia dan Prancis punya hubungan yang strategis, dan dua negara juga bersahabat.
Di apron Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa malam, Presiden Macron juga mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Indonesia, setelah terakhir kali ke Bali pada November 2022.
“Saya senang dan sangat antusias berada di sini. Indonesia negara yang indah. Saya ingat terakhir berkunjung ke sini bertemu Presiden (Ke-7) Jokowi (Joko Widodo) 2 tahun yang lalu di Bali, dan sekarang saya bersama istri saya beserta delegasi saya ke sini. Kami senang berada di sini, di Indonesia,” kata Presiden Macron saat menjawab pertanyaan wartawan Istana Kepresidenan RI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.
Macron kemudian menyebut dirinya sempat berbicara dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Macron pun menantikan pertemuan dirinya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
“Saya berterima kasih kepada Menhan Indonesia, dan saya antusias untuk bertemu lagi dengan saudara saya, Presiden Prabowo. Dia adalah sahabat baik saya, dan hubungan antara dua negara sangat strategis, dan bersahabat,” sambung Macron.
Dalam waktu yang relatif singkat, sekitar kurang lebih semenit, Presiden Macron melayani permintaan wawancara wartawan Indonesia. Selepas itu, Presiden Macron bersama Ibu Negara Prancis Brigitte Macron melanjutkan perjalanan ke hotel tempat mereka bermalam.
Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB setelah lepas landas dari Hanoi, Vietnam.
Di apron Lanud Halim Perdanakusuma, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut kedatangan Presiden Macron serta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron tepat di ujung tangga pesawat.
Presiden Macron menggandeng tangan Brigitte saat keduanya menuruni anak tangga. Tepat di ujung tangga pesawat, Menhan Sjafrie memberikan hormat, dan keduanya bersalaman. Presiden Macron sempat berbincang-bincang singkat dengan Menhan Sjafrie, sebelum akhirnya Sjafrie memperkenalkan Presiden Macron kepada Menlu Sugiono, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
Menlu Sugiono juga sempat berbincang-bincang singkat dengan Presiden Macron.
Dalam prosesi penyambutan, Presiden Macron berjalan menyusuri karpet biru yang tergelar di apron Lanud Halim Perdanakusuma sampai ke kendaraannya. Atraksi tarian tradisional Betawi Nanjak Ajer serta musik tradisional Betawi Gambang Kromong turut memeriahkan acara penyambutan untuk Presiden Macron di Lanud Halim Perdanakusuma.
Presiden Macron dan Ibu Negara Prancis menyalami lebih dulu duta budaya Abang None yang menyambut kedatangan, kemudian Presiden Macron dan Brigitte juga sempat menyaksikan langsung tarian yang dipersembahkan untuk mereka.
Presiden Prabowo dijadwalkan menyambut secara resmi kunjungan Presiden Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Upacara jajar kehormatan bakal digelar dalam rangkaian penyambutan resmi tersebut.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bakal bertemu empat mata, dan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis. Keduanya juga kemungkinan akan menyampaikan pernyataan bersama dari hasil pertemuan tersebut.
Selepas acara di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dijadwalkan mengajak Presiden Macron ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Akademi Militer (Akmil) Magelang. Kunjungan ke Candi Borobudur disebut permintaan dari Presiden Macron.
Kunjungan Presiden Macron di Jakarta dan Magelang berlangsung pada 27 Mei 2025 sampai dengan 29 Mei 2025. Kunjungan itu merupakan rangkaian lawatan luar negeri Macron di kawasan Indo-Pasifik yaitu Hanoi, Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Usai merampungkan lawatannya di Indonesia, Presiden Macron dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Singapura.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/05/27/6835e07d352b4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tiba di Indonesia, Presiden Macron: Saya Senang, Negara Kalian Indah Nasional 27 Mei 2025
Tiba di Indonesia, Presiden Macron: Saya Senang, Negara Kalian Indah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Presiden PrancisEmmanuel Macron
tiba di Indonesia pada Selasa (27/5/2025) malam untuk melangsungkan
kunjungan kenegaraan
.
Setibanya di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Macron mengungkapkan rasa senangnya berada di Indonesia.
“Saya senang berada di sini, karena negara kalian indah,” kata Macron, kepada awak media, sesaat setelah mendarat pada pukul 22.00 WIB.
Macron menyatakan telah menantikan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan berlangsung pada hari berikutnya.
Ia juga mengenang pertemuannya dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dua tahun lalu di Bali saat acara G20.
“Dan sekarang saya, istri saya, dan delegasi saya, senang berada di sini di Indonesia. Saya baru saja berbicara dengan Menhan Indonesia dan saya senang untuk bertemu lagi bersama saudara Prabowo karena hubungan kedua negara ini sangat strategis dan bersahabat,” ujar dia.
Kunjungan Macron ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian lawatannya ke tiga negara ASEAN, yaitu Vietnam, Indonesia, dan Singapura.
Selama berada di Indonesia, Macron direncanakan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang dan
Candi Borobudur
.
Untuk menyambut kedatangan Macron, pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk memasang
stairlift
di undakan Candi Borobudur.
Persiapan kunjungan ini juga telah dibahas dalam pertemuan antara Duta Besar Republik Prancis untuk Republik Indonesia, Fabien Penone, dengan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, pada hari ini.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta Pusat, dan bertujuan untuk koordinasi teknis dan substansial menjelang kunjungan Macron.
Sebagai informasi, Prabowo dan Presiden Macron terakhir kali bertemu dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada November 2024.
Pemerintah Indonesia menyambut baik kehadiran Macron dan berharap kunjungan ini dapat menghasilkan capaian konkret yang memperdalam hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari 70 tahun.
Prancis, sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki hak veto, merupakan mitra strategis Indonesia dalam berbagai isu global dan kawasan.
Kunjungan Macron ke Indonesia mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama konkret dalam menghadapi tantangan global.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Prabowo dan Macron Bakal Resmikan Kerja Sama Alutsista
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dipastikan akan menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai langkah awal penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penandatanganan antara pemerintah Indonesia dan Prancis tersebut dijadwalkan berlangsung besok Rabu (28/5/2025), bersama dengan para menteri terkait lainnya.
“Dengan Prancis, ya kita akan menandatangani LOI besok sama-sama dengan para menteri yang lain,” ujarnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertahanan, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Prancis.
“Intinya adalah kita akan kembangkan kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Perancis, khususnya untuk alutsista Perancis. Itu pesawat tempur dan juga kapal selam,” jelasnya.
Selain penandatanganan LoI, agenda kunjungan juga mencakup peninjauan laboratorium bahasa Prancis, tempat para personel TNI—baik perwira maupun bintara—mempersiapkan diri sebelum menjalani pendidikan atau pelatihan di ‘Negeri Napoleon’.
“Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Perancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Perancis,” kata Sjafrie.
Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan nasional Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia militer.
Terkait rencana kunjungan ke Magelang atau Candi Borobudur oleh delegasi Prancis, Menhan belum dapat memastikan detail agendanya.
Termasuk, Sjafrie tak menjawab pasti terkait dengan kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan langsung dari orang nomor satu di Prancis itu. “Mungkin agendanya saya belum begitu pasti ya,” pungkas Sjafrie.