Bisnis.com, JAKARTA — CBRE Indonesia mengungkap bisnis kawasan industri bakal makin bergeliat karena ditopang oleh pesatnya pertumbuhan pada sektor logistik dan pergudangan sepanjang tahun ini. Hal itu tercermin dari tingginya tingkat okupansi yang mencapai 95%.
Head of Industrial & Logistics Services CBRE Indonesia, Ivana Susilo mengatakan geliat bisnis sektor pergudangan dan logistik akan terus berjalan setidaknya hingga sewindu ke depan
“Sebenernya kalau ditanya [sampai kapan proyeksi pertumbuhannya], kan biasanya kita lihat oh mungkin cuma 5 tahun ke depan gitu. Tapi ini udah 8 tahun lagi, masih sangat-sangat strong gitu, bahkan tidak mengalami perlambatan pertumbuhan,” kata Ivana dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Ivana menambahkan, saat ini pengembalian investasi atau yield dari bisnis perkantoran ada di angka 7,5% hingga 9%. Sejalan dengan hal itu, pihaknya memproyeksi bisnis pergudangan dan logistik akan terus bergeliat dalam beberapa tahun ke depan.
“Karena kalau kita ngomong yield-nya masih 7,5% sampai 9%, dan dari sisi demand kami lihat tadi okupansi 95% bahkan lebih dari 95%. Dan ini juga supported by sentiment among the players itu sangat-sangat bullish,” jelasnya.
Adapun saat ini, CBRE Indonesia mencatat setidaknya terdapat 3,3 juta meter persegi (M2) ruang pergudangan modern yang terdapat di wilayah Jabodetabek. Di mana, hingga September 2025 total serapan mencapai 293.000 meter persegi.
Hingga periode yang sama, tingkat keterisian gudang modern mencapai 95%. Di mana, total ruang yang belum terserap pasar cenderung minim di level 153.000 meter persegi.
Lebih lanjut, CBRE Indonesia memproyeksi total suplai baru area pergudangan modern hingga 2027 akan mencapai 520.000 meter persegi. Saat ini, harga sewa gudang modern itu dipatok di harga Rp78.600 per meter persegi.
Sementara berdasarkan catatan Bisnis, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tercatat tumbuh sebesar 8,62% pada kuartal III/2025. Lebih tinggi dari kuartal II/2025 yang sebesar 8,52% dan di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Kelompok ini tercatat menjadi kontributor keenam terbesar, yakni 6,10%, terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 yang sebesar 5,04% year on year (YoY).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa kinerja sektor transportasi dan pergudangan bertahan tinggi, didorong tumbuhnya ekspor, industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan.
“Semakin tinggi Indonesia tumbuh ekspornya, keperluan terhadap logistik pasti semakin tinggi. Sehingga kalau kita ingin meningkatkan daya saing ekspor, bagaimana meningkatkan efisiensi logistik kita,” ujarnya dalam malam penghargaan BILA 2025 di Hotel Borobudur, Rabu (5/11/2025).

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5416091/original/021328000_1763441690-Kreator_Indonesia_Juara_Kompetisi_Minecraft_yang_Digelar_MrBeast_03.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414064/original/056960900_1763260039-WhatsApp_Image_2025-11-16_at_09.06.45.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/16/69190b031efea.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/11/15/691877ab35a0e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/02/06/67a45a5130d68.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)