Tempat Fasum: Borobudur

  • Kopdes/Kel MP jalin kontak bisnis dengan 6 mitra strategis di Kota Magelang 

    Kopdes/Kel MP jalin kontak bisnis dengan 6 mitra strategis di Kota Magelang 

    Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

    Kopdes/Kel MP jalin kontak bisnis dengan 6 mitra strategis di Kota Magelang 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah menggelar forum kontak bisnis dengan enam calon mitra Koperasi Merah Putih (KMP) di Aula Borobudur Golf, Kota Magelang, Kamis (10/7/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat jaringan usaha koperasi kelurahan dan mendorong kolaborasi lintas sektor.

    Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Hamzah Kholifi, kepala OPD terkait, camat dan lurah serta pengurus Koperasi Merah Putih di Kota Magelang. 

    Forum tersebut mempertemukan koperasi dengan enam mitra usaha kredibel, yaitu Perum Bulog, PT Pertamina Patra Niaga, PT Pupuk Indonesia, Bank Jateng, PT Jateng Agro Berdikari, dan Bapenda Provinsi Jawa Tengah.

    Wakil Wali Kota Magelang, dr. Sri Harso, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan strategi konkret untuk membuka akses pasar dan meningkatkan daya saing koperasi.

    “Inilah bentuk sinergi konkret yang kita harapkan dalam membangun ekonomi kerakyatan. Koperasi tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri, melainkan harus bersinergi dengan lembaga usaha, keuangan, dan instansi pemerintah,” ujar Sri Harso seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Jumat (11/7). 

    Menurutnya, kolaborasi antarlembaga adalah kunci agar koperasi tidak hanya berkembang secara administratif, tetapi juga secara ekonomi dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

    Di sisi lain, Sri mengingatkan agar koperasi bertindak hati-hati terutama koperasi yang menjalankan unit simpan pinjam.

    “Jadi perlu hati-hati, karena biasanya anggota pinjam dengan mudah, tapi sulit saat waktunya mengembalikan atau mengangsur,” tandasnya.

    Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang, Syaifullah, menjelaskan bahwa koperasi Merah Putih di Kota Magelang telah terbentuk dan berbadan hukum. 

    Ia menyebutkan bahwa Kelurahan Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari target nasional pembentukan 80.000 koperasi yang akan dicanangkan Presiden RI di Kabupaten Klaten pada 19 Juli 2025. 

    Meski demikian, Syaifullah mengakui masih ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan, antara lain terkait permodalan, perizinan, dan ketersediaan tempat usaha.

    “Hanya dengan niat yang sungguh-sungguh dan kolaborasi antarentitas, koperasi kelurahan akan mampu tumbuh dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal,” pungkasnya.

    Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Dwi Silo Raharja, menekankan pentingnya forum ini dalam memberikan pemahaman kepada koperasi agar mampu menjalankan unit usaha sesuai dengan klasifikasi yang tertera dalam akta pendirian mereka.

    “Tidak cukup hanya membentuk lembaga, koperasi juga harus mampu menjalankan usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Kontak bisnis ini penting untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara koperasi kelurahan dan stakeholder,” ujarnya.

    Dwi menambahkan, sesuai dengan ketentuan nasional, terdapat delapan jenis usaha yang dapat dikembangkan oleh Koperasi Merah Putih, antara lain: gerai sembako, klinik desa, apotek desa, unit simpan pinjam, kantor koperasi, cold storage, logistik, dan usaha lain sesuai potensi masyarakat. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juli 2025

    Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk Regional 11 Juli 2025

    Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    — Di balik megahnya
    Candi Borobudur
    , terdapat sosok sederhana yang telah mendampingi tamu-tamu istimewa menjelajahi situs warisan dunia itu.
    Mura Aristina, pria 42 tahun asal Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, telah belasan tahun menjadi pemandu wisata di kawasan candi terbesar di dunia tersebut.
    Karier Mura dimulai dari bawah. Pada 1999 hingga 2004, ia bekerja sebagai tukang sapu dan petugas keamanan di Balai Konservasi Borobudur—kini Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur.
    Berkat kerja kerasnya, ia kemudian menjadi staf humas dan akhirnya dipercaya menjadi pemandu tur resmi pada 2009.
    “Baru Selasa kemarin saya mendampingi Duta Besar Tiongkok Wang Lutong,” ujar Mura saat ditemui Kompas.com, Kamis (10/7/2025).
    Momen paling mendebarkan dalam kariernya adalah saat harus memandu tokoh-tokoh besar dunia. Mura tercatat pernah mendampingi mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mantan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam.
    Ia juga pernah mendampingi Raja Inggris Chalres III yang saat itu masih berstatus pangeran, sampai Raja Swedia Carl XVI Gustaf.
    Dari sekian banyak pengalaman, yang paling membuatnya merasa gugup adalah saat mendampingi Putri Thailand Maha Chakri Sirindhorn pada tahun 2016.
    Sebab, sang putri dikenal sebagai seorang sejarawan dan arkeolog.
    “Saya minder karena harus menjelaskan sejarah di depan orang yang ahli,” kenangnya.
    Tak hanya mendampingi tamu VVIP, Mura juga kerap bertemu dengan wisatawan umum dari berbagai latar belakang.
    Salah satu yang paling unik, katanya, adalah ketika memandu wisatawan asing yang sedang mabuk minuman alkohol.
    “Pengalaman seperti itu tetap saya hadapi profesional, meski harus ekstra sabar,” ucapnya sambil tersenyum.
    Mura yang kini memandu wisatawan hampir setiap hari mengaku lebih banyak membimbing turis mancanegara. Ia menyadari ada perbedaan karakter antara wisatawan lokal dan asing.
    “Kebanyakan turis asing hanya ingin memotret objek candinya, tidak ingin ikut masuk frame foto,” jelasnya.
    Yang membuatnya paling bahagia adalah ketika narasinya diperhatikan dengan seksama oleh pengunjung, disambut interaksi, dan diakhiri dengan pujian.
    “Sering mereka minta kontak saya, lalu merekomendasikan ke kolega atau teman-temannya. Itu yang bikin saya terus semangat,” ujar Mura.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Rorotan dinilai pahami pentingnya RDF atasi persoalan sampah

    Warga Rorotan dinilai pahami pentingnya RDF atasi persoalan sampah

    Jakarta (ANTARA) – Lurah Rorotan, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Ahmad Fitroh berpendapat bahwa warga Rorotan sudah memahami pentingnya Refused Derived Fuel (RDF) Plant dalam mengatasi persoalan sampah setelah dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan

    “Tahapan sosialisasi bersama unsur Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sudah dilakukan sejak masa pra pembangunan RDF Plant Rorotan,” kata Ahmad di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sosialisasi secara berkelanjutan dilakukan agar warga mengerti dan memahami keberadaan RDF Plant Rorotan dalam mengatasi persoalan sampah.

    “Kita ketahui bersama TPST Bantar Gebang itu juga punya keterbatasan kapasitas. Sementara sampah setiap hari terus ada dan mencapai ribuan ton,” katanya.

    Dalam sosialisasi yang dilakukan, kata dia, warga menyampaikan aspirasi terkait perlunya akses jalan untuk mobilitas truk-truk sampah.

    Ia menilai infrastruktur jalan ini memang sangat diperlukan karena sejak awal itu sudah menjadi program dari fasilitas untuk pendukung RDF ini.

    “Itu yang masih ditunggu sama masyarakat,” jelas Ahmad.

    Sementara itu, Ketua RW 08 Kelurahan Rorotan, Ahmad Fauzi memberikan dukungan terhadap beroperasinya RDF karena semua rumah tangga di Jakarta menghasilkan sampah.

    Ia mengatakan bahwa sampah ini masih menjadi persoalan yang memerlukan solusi. “Untuk itu, kami sangat mendukung beroperasinya RDF Plant Rorotan,” tuturnya.

    Dirinya berharap dengan beroperasinya RDF Plant Rorotan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan warga setempat.

    “Kami ingin warga sekitar direkrut menjadi pekerja di RDF Rorotan,” ucapnya.

    Kemudian, masalah kesehatan warga dan kompensasi lainnya juga harus menjadi perhatian dari pemerintah.

    “Sampah harian di Jakarta sekitar 7.000 ton, dalam tiga hari bisa setinggi Candi Borobudur. Tumpukan sampah di TPST Bantar Gebang saat ini sudah mencapai 56 juta ton,” katanya.

    Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan masih akan memastikan Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan benar-benar sempurna sebelum resmi beroperasi.

    Pramono mengatakan dirinya bersama pihak terkait akan melakukan rapat untuk membahas terkait hal tersebut.

    “Tapi intinya saya minta karena komisioningnya harus dilakukan dengan baik. Nggak boleh kesalahan yang dulu terulang kembali di mana feedernya sampah yang digunakan itu adalah sampah lama. Makanya sampah yang digunakan harus maksimum dua hari,” kata Pramono.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Berkat Program IHH, InJourney Sabet Penghargaan TJSL & CSR Award 2025 dari BUMN Track – Page 3

    Berkat Program IHH, InJourney Sabet Penghargaan TJSL & CSR Award 2025 dari BUMN Track – Page 3

    IHH memberikan pelatihan pengembangan SDM sektor pariwisata mulai dari sikap diri yang benar  dalam pelayanan, komunikasi dalam pelayanan, kebersihan produk dan lingkungan, hingga  penampilan. Dengan metode fun learning, IHH mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk mengikuti pelatihan kerja selama 3 hari.

    Setiap batch berisi 50-60 peserta. Pengajarnya adalah Local  Heroes yang merupakan putra daerah berprestasi di DPSP dan destinasi pariwisata. 

    Sampai tahun 2024 IHH telah menjangkau 3.768 peserta pelatihan dari 18 kabupaten dan kota. Total  terdapat 61 batch pelatihan dengan pengajar 12 Local Heroes.

    Pelatihan dipusatkan di daerah-daerah  tempat InJourney Group beroperasi seperti di Danau Toba (Sumatra Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Likupang (Sulawesi Utara).

    Sepanjang tahun 2025, IHH telah terlaksana selama 3 batch yakni 18-20 Juni di Labuan Bajo, 24-26 Juni di Danau Toba, dan 24-26 Juni di Borobudur. 

     

    (*)

  • Pantang Menyerah Lawan Stroke, Sempat Lumpuh Kini Bisa Finish Half Marathon

    Pantang Menyerah Lawan Stroke, Sempat Lumpuh Kini Bisa Finish Half Marathon

    Jakarta

    Seorang pria di Jakarta Barat, Alfa (46), membagikan kisahnya yang sempat berjuang melawan stroke. Meski sempat lumpuh akibat kondisi tersebut, Alfa pantang menyerah untuk bisa bangkit kembali dan pulih. Bahkan kini dirinya berhasil menyelesaikan half marathon yang diadakan oleh BTN Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 pada Minggu (29/6).

    Kepada detikcom, Alfa menceritakan kronologi terkena serangan stroke akibat tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tak terkontrol yang terdeteksi saat usianya baru 35 tahun.

    Awalnya, Alfa menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check up. Hasil menunjukkan dirinya memiliki tekanan darah tinggi. Namun, pada saat itu, Alfa menolak untuk mengonsumsi obat lantaran dirinya merasa menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga hingga menjaga makan.

    “Kan saya orangnya aktif, saya olahragawan gitu. Maksudnya bukan orang yang mager gitu kan. Kemudian ya udah dijaga makanan ya,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Minggu (29/6/2025).

    Pada saat itu, dokter menganjurkan Alfa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up ulang di usianya yang ke-38. Hasilnya, tekanan darah Alfa kembali terdeteksi tinggi. Akhirnya, dokter menyarankan agar ia mengonsumsi obat. Sayangnya, Alfa tidak meminumnya secara rutin.

    “Pada akhirnya tekanan darah saya memang tidak teratur gitu kan. Saya memang kadang-kadang nggak minum obat karena lupa, atau memang, ‘wah habis minum kopi nih pagi’. ‘Wah, nggak usah deh besok aja dah,” lanjutnya lagi.

    Tak hanya itu, Alfa juga sempat mengalami stres berat pada awal pandemi COVID-19, tepat di usianya yang ke-41 tahun. Ia menyebut kondisi tersebut ikut memicu peningkatan tekanan darah.

    Beberapa waktu kemudian, saat mencoba menjaga kebugaran dengan berolahraga pada masa pandemi, Alfa mengaku berlari sekitar 3 hingga 5 kilometer di sekitar rumahnya.

    Usai berlari tanpa jeda, ia langsung melanjutkan aktivitas fisik dengan senam aerobik tabata. Detak jantungnya saat itu meningkat tajam hingga menyentuh angka 160 bpm.

    Tak lama kemudian, Alfa merasakan pusing hebat seperti vertigo. Tubuhnya tak stabil dan ia segera menyender ke tembok balkon sebelum akhirnya duduk perlahan di lantai. Saat hendak berpindah ke dalam rumah, ia menyadari tubuh bagian kirinya tidak lagi dapat digerakkan. Tangan dan kaki kiri lumpuh, sementara kemampuan bicaranya juga terganggu, mulut menjadi perot dan suara hanya keluar lirih.

    Dengan sisa tenaga, Alfa menyeret tubuh menggunakan kaki kanan untuk masuk ke dalam rumah dan tergeletak di ruang tamu. Ia berada dalam kondisi tersebut selama hampir 12 jam, hingga akhirnya sang istri tiba di rumah dan mendapati dirinya dalam keadaan lemah tak berdaya.

    “Nah, ada lega tuh. Itu tuh jam 8 pagi, istri saya baru pulang dari kantor jam 9 malam. Dan itu adalah, kalau orang ngomong tuh, ‘gila lo ya’. Golden time (stroke ) kan cuma 3-4 jam,” ucap Alfa.

    “Saya melewati hampir 12 jam terkapar di dalam rumah. Waktu itu di dekat ruang tamu gitu kan. Dan saya dari pagi sampai siang itu, sampai malam itu hanya yang bisa saya lakukan adalah doa dan doa,” lanjutnya lagi.

    Alfa kemudian langsung dibawa ke salah satu rumah sakit Surabaya. Pada saat itu, posisi Alfa tengah berada di kota Surabaya. Alfa langsung menjalani MRI dan hasilnya menunjukkan adanya pendarahan di otak kanan, tepatnya di area belakang telinga, dengan volume mencapai 60 mililiter. Dokter menyarankan tindakan operasi segera, namun sang istri sempat meminta opsi lain.

    Untuk menilai kelayakan operasi, dokter melakukan pemeriksaan memori dan kesadaran terhadap Alfa. Pria yang kini berusia 46 tahun itu masih bisa menyebut nama sang istri dan menjawab berbagai pertanyaan terkait memori jangka pendek maupun panjang dengan tepat.

    Setelah melihat hasil pemeriksaan tersebut, dokter akhirnya memutuskan Alfa untuk tidak dioperasi, tetapi tetap harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

    Selama dirawat di ICU selama tiga minggu, kondisi Alfa terus menunjukkan perbaikan. Volume pendarahan yang semula 60 mililiter berkurang menjadi sekitar 40 mililiter pada hari ketujuh, 30 mililiter pada hari ke-14, dan mendekati 15 mililiter di hari ke-21. Setelah dinyatakan stabil dan pendarahan berkurang signifikan, ia pun dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

    “Dan dokter langsung bilang, ini kondisinya membaik dan perdarahannya sudah berkurang, sehingga bapak besok pindah ke ruangan biasa,” ucapnya.

    Alfa kemudian dipindahkan ke ruang perawatan biasa untuk pemantauan lanjutan. Selama tujuh hari dirawat, kondisinya dinyatakan cukup stabil sehingga diperbolehkan pulang. Pada saat itu, ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya belum bisa berjalan dan hanya bisa berpindah menggunakan kursi roda.

    NEXT: Masa-masa awal pasca stroke

    Masa-masa awal pasca stroke menjadi titik terendah bagi Alfa. Ia sempat merasa kehilangan harapan. Meski begitu, dukungan dari sang istri menjadi titik balik dalam proses pemulihannya.

    “Kamu bukannya nggak bisa jalan, tapi kamu belum bisa jalan,” begitu kata-kata afirmatif yang terus diulang oleh istrinya.

    Dengan semangat yang dipupuk lewat kata-kata positif itu, Alfa memulai proses rehabilitasi medis secara intensif. Karena situasi pandemi, ia menjalani fisioterapi di rumah dengan bantuan tenaga kesehatan yang datang langsung (home care). Perlahan tapi pasti, perkembangan positif mulai terlihat.

    Dalam waktu tiga bulan sejak serangan stroke, Alfa akhirnya berhasil berdiri dan berjalan tanpa bantuan kursi roda maupun tongkat. Semangatnya semakin terpacu ketika sang istri, yang akan berulang tahun, hanya meminta satu hadiah yakni Alfa bisa berjalan tepat di hari ulang tahunnya.

    Permintaan itu menjadi motivasi besar. Dengan tekad dan latihan keras, satu minggu sebelum hari ulang tahun istrinya, Alfa berhasil berjalan tanpa alat bantu. Ia bahkan merekam momen tersebut sebagai hadiah video, yang kemudian ia kirimkan sebagai ‘early gift’. Momen itu pun menjadi titik emosional yang menguatkan semangat keduanya.

    Tak berhenti di situ, Alfa terus melanjutkan proses pemulihannya. Ia tidak hanya kembali berjalan, tetapi juga berlari. Tahun 2022, ia kembali mengikuti ajang lari 5K dalam Mangkunegaran Run. Setahun kemudian, ia menaklukkan jarak 10K di Borobudur Marathon 2023. Dan pada 2025, ia berhasil mencapai garis finis di kategori Half Marathon pada BTN Jakarta International Marathon.

    Perjalanan panjang dari terkapar di ruang tamu hingga kembali berlari sampai ke garis finish menjadi bukti bahwa tekad, dukungan, dan semangat tak pernah sia-sia. Bagi Alfa, setiap langkah hari ini adalah kemenangan dari perjuangan yang dulu nyaris membuatnya menyerah.

  • Pengamen Ondel-ondel Masih Marak di Jakarta meski Dilarang, Beraksi di Jalanan Padat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Juni 2025

    Pengamen Ondel-ondel Masih Marak di Jakarta meski Dilarang, Beraksi di Jalanan Padat Megapolitan 27 Juni 2025

    Pengamen Ondel-ondel Masih Marak di Jakarta meski Dilarang, Beraksi di Jalanan Padat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Praktik mengamen menggunakan ondel-ondel masih terjadi meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melarang aktivitas tersebut.
    Praktik itu salah satunya terlihat di Jalan Haji Agus Salim, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sebanyak tujuh pengamen ondel-ondel beraksi di lokasi tersebut. Mereka tampil secara berkelompok dan memiliki peran berbeda-beda.
    Empat orang terlihat memainkan gong yang dipanggul menggunakan bambu, satu orang membawa gerobak dorong berisi
    speaker
    portabel. Satu orang lagi memainkan rebab, alat musik gesek khas Betawi.
    Alunan musik khas budaya Betawi pun menggema di sepanjang jalan, menarik perhatian pengguna jalan.
    Sementara, dua orang lainnya membawa ember yang digunakan untuk meminta uang dari pengendara maupun pejalan kaki di sekitar lokasi.
    Seorang lainnya menggerakan ondel-ondel dari dalam boneka besar itu, berjoget riang, dan berputar-putar di jalanan meskipun kondisi lalu lintas sangat padat.
    Aksi mereka sempat menyendat arus kendaraan. Beberapa pengemudi mobil membunyikan klakson agar sang ondel-ondel sedikit menyingkir.
    Namun, para pengamen ondel-ondel ini tak segan mengadang mobil yang tengah melaju untuk meminta uang.
    Tak hanya itu, mereka juga sempat mendatangi setiap orang yang tengah makan di lapak pedagang kaki lima di sepanjang jalan. 
    Salah seorang pedagang, Dimas (37) mengatakan, praktik mengamen ondel-ondel sudah biasa terjadi di kawasan ini. 
    “Di sini hampir setiap hari masih ada yang ngamen. Biasanya mereka itu keluar dari habis isya (sekitar pukul 19.05 WIB) nanti keliling terus muter ada lagi,” kata Dimas.
    Salah satu pengunjung, Nesya, merasa terganggu dengan kehadiran ondel-ondel untuk mengamen. 
    “Kalau mintanya maksa itu sudah mengganggu banget. Apalagi kawasan sini kan bising ya, ditambah mereka jadi tambah pusing,” ucap Nesya.
    Adapun Gubernur Jakarta Pramono Anung telah meminta agar ondel-ondel tidak lagi digunakan untuk mengamen di jalanan. Ia menilai, ondel-ondel adalah warisan budaya Betawi yang harus dihormati.
    “Ya sekarang ini saya akan meminta ondel-ondel bukan untuk di jalanan. Tapi merupakan bagian dari budaya utama Betawi,” ucap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
    Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah perlu memberikan dukungan serta ruang yang layak bagi para seniman ondel-ondel untuk tampil secara pantas.
    Saat ini, tercatat ada 42 sanggar ondel-ondel di Jakarta yang sedang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Nantinya mereka akan dilibatkan di acara acara kedinasan.
    “Sehingga, kita undang berbagai acara di ibu kota, acara yang banyak banget,” ucap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UMKM Binaan Peruri Raih Penghargaan, Bukti Pembinaan Serius dan Berdampak

    UMKM Binaan Peruri Raih Penghargaan, Bukti Pembinaan Serius dan Berdampak

    Liputan6.com, Jakarta – Komitmen kuat Peruri dalam mendampingi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membuahkan hasil membanggakan. Dua UMKM binaan Peruri berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang UMKM BUMN Award 2025 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/6/2025).

    Paduzzee, UMKM yang bergerak di bidang pengrajin tas, meraih penghargaan kategori Gold untuk sektor industri craft. Sementara itu, Sarkara Madu, UMKM produsen madu alami dan turunannya, meraih penghargaan kategori Silver di sektor food and beverages. Tak hanya UMKM binaannya yang bersinar, Peruri sendiri turut menerima penghargaan sebagai The Most Committed Pembina, menegaskan peran aktif dan konsisten perusahaan dalam membina dan mengakselerasi pertumbuhan UMKM. 

    Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Adi Sunardi selaku Head of Corporate Secretary Peruri, sedangkan dari pihak UMKM, Siera mewakili Paduzzee dan Vita Kusmawardhani mewakili Sarkara Madu.

    Penghargaan yang diraih UMKM binaan Peruri bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari proses panjang pembinaan yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Peruri menerapkan pendekatan pembinaan yang holistik, mulai dari pelatihan peningkatan kualitas produk, pendampingan legalitas usaha, literasi keuangan, hingga fasilitasi akses pasar digital dan pameran berskala internasional.

    Paduzzee, misalnya, mampu mengangkat nilai kain nusantara menjadi produk craft bernilai seni tinggi, berkat pelatihan product development dan branding yang difasilitasi Peruri. Produk-produk Paduzzee kini telah menembus pasar ritel dan ekshibisi bergengsi di berbagai kota.

    Sementara itu, Sarkara Madu didampingi secara intensif dalam aspek quality control, packaging, dan pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran. Hasilnya, produk mereka kini telah memiliki sertifikasi BPOM, desain kemasan yang kompetitif, dan kanal distribusi online yang terus berkembang, serta berhasil ekspor menembus pasar global.

    Pengakuan terhadap Peruri sebagai The Most Committed Pembina menegaskan keseriusan perusahaan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tepat sasaran dan berdampak nyata. Peruri tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi membangun fondasi kemandirian bagi para pelaku usaha.

    “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperluas cakupan dan kualitas pembinaan. UMKM bukan hanya pilar ekonomi nasional, tetapi juga motor inovasi lokal yang harus terus ditumbuhkan,” ujar Adi Sunardi usai menerima penghargaan.

    Sebagai BUMN yang juga bergerak di bidang teknologi dan keamanan digital, Peruri menunjukkan bahwa transformasi tidak hanya berarti perubahan internal, tetapi juga melibatkan kontribusi sosial yang berkelanjutan. Pembinaan UMKM menjadi bagian dari strategi besar Peruri dalam mewujudkan inklusi ekonomi yang lebih merata.

    Dengan prestasi ini, Peruri berharap dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mengembangkan UMKM lokal agar mampu naik kelas, berdaya saing tinggi, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global.

  • Kisah Urban Legend Banaspati dan Asal-Usulnya

    Kisah Urban Legend Banaspati dan Asal-Usulnya

    Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, Banaspati menjadi salah satu makhluk mistis yang populer dalam cerita rakyat di Pulau Jawa dan Kalimantan. Penampilan makhluk ini menyerupai bola api terbang atau manusia yang terbakar.

    Nama “Banaspati” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “bana” yang berarti api dan “pati” yang berarti raja atau penguasa. Melalui makna tersebut, Banaspati dapat diartikan sebagai penguasa api.

    Kemudian mengutip dari jurnal Universitas Udayana sosok banaspati digambarkan sebagai relief kodok kepala raksasa dan pada candi di Jawa Timur biasanya ditemukan terpahat di atas lubang pintu masuk ruang sucinya masing-masing.

    Makhluk ini juga dikenal sebagai penjaga hutan dan kehadirannya di atas ambang pintu candi sebagai penangkal pengaruh jahat yang akan masuk ke candi. Namun, dalam kisah mistis di antara masyarakat banaspati dikenal sebagai makhluk jahat yang sering digunakan oleh dukun.

    Melansir dari literatur mitologi Jawa, Banaspati dikaitkan dengan tokoh spiritual atau makhluk halus yang memiliki kekuatan besar. Ia dipercaya sebagai salah satu putra dari Batara Guru dan Dewi Uma dalam kisah pewayangan.

    Meski berasal dari keluarga dewa, Banaspati dikenal memiliki sifat ambivalen di satu sisi dapat membantu manusia namun di sisi lain bisa membahayakan jika tidak dihormati atau diusik.

    Kisah ini mencerminkan karakter dualitas Banaspati sebagai pelindung sekaligus ancaman bagi manusia. Pengaruh budaya India juga memperkaya kisah Banaspati karena ia dikaitkan dengan sosok Kirtimukha.

    Sosok tersebut merupakan makhluk raksasa yang tercipta dari kemarahan Dewa Siwa dalam ajaran Hindu. Di masa lalu, sosok Kirtimukha sering dijadikan hiasan di atas pintu-pintu candi Hindu-Buddha di Jawa seperti Candi Prambanan dan Borobudur.

  • PAM Jaya gelar khitanan massal di wilayah Jakarta dan raih rekor MURI

    PAM Jaya gelar khitanan massal di wilayah Jakarta dan raih rekor MURI

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    PAM Jaya gelar khitanan massal di wilayah Jakarta dan raih rekor MURI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 23 Juni 2025 – 19:05 WIB

    Elshinta.com – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA, kembali menggelar Khitanan Massal Gratis, yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HU ke-498 Kota Jakarta.

    Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”

    Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.

    1. Jakarta Timur, RPTRA Mustika, Kramat Jati, 16 Juni 2025.

    2. Jakarta Selatan, RPTRA Taman Anggrek, Bintaro, 17 Juni 2025.

    3. Jakarta Utara, RPTRA Tipar Asri, 18 Juni 2025.

    4. Jakarta Barat, RPTRA Cengkareng Timur Berseri, 19 Juni 2025.

    5. Kab. Kepulauan Seribu, RPTRA Tidung Ceria, 20 Juni 2025.

    6 Jakarta Pusat, RPTRA Borobudur, Pegangsaan, 22 Juni 2025.

    Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.

    Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”

    Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini.

    “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”

    Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.

    Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1, serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.

    Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”

    Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Prabowo Bakal Buka Forum Geopolitik Besok, Akan Pidato di Depan Para Pemikir
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Juni 2025

    Prabowo Bakal Buka Forum Geopolitik Besok, Akan Pidato di Depan Para Pemikir Nasional 23 Juni 2025

    Prabowo Bakal Buka Forum Geopolitik Besok, Akan Pidato di Depan Para Pemikir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Presiden Prabowo Subianto
    dijadwalkan membuka
    Jakarta Geopolitical Forum
    (JGF) ke-9 yang digelar oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta pada Selasa (24/6/2025) besok.
    Gubernur Lemhannas
    Ace Hasan Syadzily
    menyatakan, forum yang diselenggarakan pada 24-25 Juni 2025 itu akan mempertemukan para pengambil kebijakan, akademisi, pelaku industri energi, hingga pemikir global dalam membahas isu
    fragmentasi ekonomi
    dan
    ketahanan energi
    di tengah ketidakpastian geopolitik dunia.
    “Rencananya besok akan diagendakan dibuka oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto dan akan dibagi ke dalam empat sesi ya selama dua hari,” kata Ace di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/6/2025).
    “Jadi, besok tanggal 24 dan 25 penyelenggaraan acara akan berlangsung di gedung ini, di hotel ini, yaitu di Flores Ballroom dari Hotel Borobudur,” imbuh dia.
    Selain membuka acara, Presiden Prabowo juga akan memberikan pidato sambutannya dalam JGF tahun ini.
    Ace menyebutkan, JGF merupakan forum yang digelar sebagai respons terhadap dinamika global yang terus berubah cepat dan kompleks.
    Dia menilai tema JGF tahun ini, yakni fragmentasi ekonomi dan ketahanan energi, sangat relevan dengan situasi global terkini.
    “Perlu kami sampaikan, tentu saya kira kegiatan ini sangat relevan sekali di tengah situasi geopolitik ekonomi global yang sedang mengalami fragmentasi, dan isu ketahanan energi merupakan isu yang sangat perlu untuk dicarikan jalan keluarnya di tengah situasi seperti sekarang ini,” kata politikus Partai Golkar itu.
    Ace menegaskan, forum tersebut bukan hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga ruang untuk menyampaikan masukan strategis terhadap langkah-langkah mitigasi yang perlu disiapkan pemerintah dalam menghadapi lonjakan ketidakpastian geopolitik global.
    Menurut dia, salah satu isu strategis yang akan menjadi diskursus penting dalam JGF adalah dampak dari potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran, yang selama ini menjadi jalur vital distribusi sekitar 30 persen minyak dunia.
    “Ini pertanyaan yang juga sangat relevan dan akan menjadi bahan pembahasan dan serta diskusi di dalam forum JGF. Sebagaimana kita tahu, Selat Hormuz merupakan salah satu selat jalur logistik, terutama minyak dunia dunia, hampir 30 persen minyak dunia melalui Selat Hormuz,” kata Ace.
    Menurut rencana, JGF akan dihadiri 1.000 peserta dari dalam maupun luar negeri,, terdiri dari perwakilan kementerian, lembaga negara, kepala daerah, akademisi, perusahaan energi, dan lembaga think tank internasional.
    “Perlu ditegaskan, ini forum akademi, tentu yang kami bahas sesuai dengan akademik sebagai lembaga
    think-tank
    . Lemhannas tentu membuka sebagai masukan-masukan intelektual
    exercise
    dari berbagai para pemikir dan akademisi untuk bicarakan soal ketahanan energi di Indonesia,” ujar Ace.
    Forum ini akan berlangsung selama dua hari dan terbagi dalam empat sesi utama.
    Pada hari pertama, sesi pembuka akan membahas hilirisasi, industrialisasi, dan ketahanan energi sebagai respons terhadap perubahan geopolitik kontemporer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.