Tempat Fasum: Bandara YIA

  • AirNav Pastikan Arus Penerbangan tak Terganggu Aktivitas Semeru

    AirNav Pastikan Arus Penerbangan tak Terganggu Aktivitas Semeru

    JAKARTA – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memastikan arus penerbangan di bandar udara tidak terganggu dengan peningkatan ativitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    “Sampai informasi ini kami terbitkan, situasinya belum pada kondisi yang memaksa untuk dilakukannya penutupan ruang udara karena ancaman awan abu vulkanik,” kata EVP of Corporate Secretary AirNav Indonesia Hermana Soegijantoro dalam keterangan tertulis dilansir ANTARA, Kams, 20 November.

    Ia menjelaskan, untuk saat ini aktivitas rute penerbangan khususnya di bandara-bandara sekitar Malang, Banyuwangi, Surabaya dan Yogyakarta, semuanya masih berjalan normal seperti biasanya.

    “Tidak ada bandara yang ditutup dan sejauh ini tidak ada penerbangan yang dibatalkan,” ucapnya.

    Hermana menegaskan, AirNav Indonesia terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap rute penerbangan maupun bandara-bandara yang berpotensi terdampak, serta secara konsisten menginformasikan perkembangan terkini melalui penerbitan ASHTAM.

    “Update terakhir adalah ASHTAM nomor VAWR6038 yang kami rilis melalui International NOTAM Office AirNav Indonesia pada 20 November 2025, pukul 02:00 UTC (09.00 WIB),” paparnya.

    Berdasarkan laporan ASHTAM, disebutkan status Gunung Semeru ditetapkan dengan status ”Red Code”, atau yang berarti aktivitas letusan cukup signifikan dan berpotensi mengganggu jalur penerbangan.

    Abu vulkanik terpantau berada pada dua ketinggian berbeda. Pada level rendah, sebaran abu berada pada permukaan hingga sekitar FL150 (±4.500 meter), bergerak ke tenggara dengan kecepatan angin sekitar 5 knot.

    Kemudian, sebaran abu pada level tinggi, berada pada permukaan hingga sekitar FL450 (±13.500 meter), bergerak ke barat daya dengan kecepatan sekitar 15 knot.

    “ASHTAM kami rilis kepada seluruh stakeholders yang berkepentingan, baik di dalam maupun luar negeri. Masa berlakunya 24 jam, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut,” jelasnya.

    Dia menerangkan, data ASHTAM yang berisi informasi teknis menjadi acuan penting bagi seluruh pemangku kepentingan penerbangan dalam pengambilan keputusan terkait mitigasi, penyesuaian rute penerbangan, serta pengaturan lalu lintas udara.

    “Dokumen ini diterbitkan sebagai peringatan keselamatan penerbangan karena Semeru terpantau masih mengeluarkan abu vulkanik,” ungkapnya.

    Ia menerangkan, informasi yang dikumpulkan NOTAM Office AirNav Indonesia dari pelbagai sumber antara lain citra satelit Himawari-8, kamera pemantau (webcam), serta data dari Pusat Vulkanologi (PVMBG).

    Pada pengamatan terakhir sebelum ASHTAM dirilis, abu pada ketinggian tinggi sudah sulit terlihat karena tertutup awan cuaca, namun model pergerakan menunjukkan abu tersebut akan melemah dalam beberapa jam ke depan.

    “Hari ini, kami juga menghimpun data dari hasil paper test yang dilakukan PT Angkasa Pura Indonesia maupun Kantor Otoritas bandara (Otban) pada bandara-bandara terdekat, seperti Bandara Abdurrahman Saleh (Malang), Bandara YIA dan Adi Sucipto (Yogjakarta) dan Bandara AdiSumarmo (Solo). Alhamdulillah, semua hasilnya negatif,” kata dia.

    Sebagaimana diketahui, status kewaspadaan Gunung Semeru ditetapkan pada Level IV (Awas) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

    Menyikapi itu, AirNav Indonesia secara berkala terus memperbarui informasi ini secara real-time kepada pilot dan maskapai untuk memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga.

    Pemutakhiran jalur penerbangan dilakukan apabila diperlukan, sesuai perkembangan terbaru dari pusat informasi vulkanik dan satelit cuaca.

  • Penjelasan PT Railink soal Mogoknya Kereta Bandara YIA, Bikin Calon Penumpang Pesawat Panik
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        12 November 2025

    Penjelasan PT Railink soal Mogoknya Kereta Bandara YIA, Bikin Calon Penumpang Pesawat Panik Yogyakarta 12 November 2025

    Penjelasan PT Railink soal Mogoknya Kereta Bandara YIA, Bikin Calon Penumpang Pesawat Panik
    Tim Redaksi

    KULON PROGO, KOMPAS.com
    — Sejumlah calon penumpang pesawat sempat panik setelah Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) mengalami gangguan teknis di jalur antara Stasiun Wates dan Stasiun Kedundang, Rabu (12/11/2025) siang.
    Kereta relasi Yogyakarta–YIA dengan jadwal keberangkatan pukul 11.03 WIB itu mendadak berhenti di tengah perjalanan, tepatnya di kilometer 509+3/4.
    Peristiwa itu menyebabkan perjalanan tertunda dan membuat penumpang khawatir akan ketinggalan penerbangan.
    Head of Public Relations (Humas)
    PT Railink
    , Sosiawan Putra Surbakti, menjelaskan bahwa gangguan terjadi karena kendala teknis pada sarana kereta rel diesel elektrik (KRDE).
    “Gangguan disebabkan oleh kendala teknis pada sarana (KRDE) dan telah ditangani dengan cepat,” ujar Sosiawan dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.com, Rabu (12/11/2025).
    Menurutnya, rangkaian yang sempat mogok telah dievakuasi ke Stasiun Wates untuk pemeriksaan dan perbaikan oleh tim teknis PT Railink.
    Dari hasil pengecekan awal, gangguan diduga berasal dari sistem pengereman, namun penyebab pastinya masih dalam analisis.
    “Perbaikan kami kebut agar KA Bandara bisa kembali beroperasi paling cepat esok hari atau lusa,” katanya.
    Sosiawan memastikan kondisi di lapangan kini terkendali dan seluruh perjalanan kereta, baik KA Bandara maupun KA reguler, sudah kembali normal.
    “Jalur operasional sudah aman dan perjalanan kereta lainnya berjalan normal,” ujar Sosiawan melalui pesan singkat.
    PT Railink juga menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi akibat gangguan tersebut.
    Mogoknya
    kereta bandara
    menuju YIA ini membuat penumpang panik karena khawatir tertinggal pesawat.
    Ratusan penumpang tampak berhamburan keluar. Ada yang meloncat ke bantalan rel, ada pula yang menuruni tangga bambu atau kursi besi panjang milik warga.
    Mereka berlari ke tepi jalan desa untuk mencari tumpangan.
    Beberapa penumpang mencegat kendaraan yang melintas, mulai dari mobil pribadi, truk, hingga ojek.
    Mereka berusaha cepat agar tak ketinggalan pesawat di Bandara YIA, yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan.
    Seorang penumpang bernama Setio Adi, warga Sleman, mengatakan sudah menunggu lebih dari 40 menit. Ia dalam perjalanan dinas menuju Jakarta dengan jadwal penerbangan pukul 13.00 WIB.
    “Harusnya bisa sampai bandara jam 12-an. Tapi ini sudah lebih dari 40 menit berhenti. Katanya ada masalah angin, jadi kereta tidak bisa bergerak,” ujar Adi.
    “Kalau ketinggalan, ya cari pesawat lain. Sekarang yang penting bisa sampai bandara dulu,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penjelasan PT Railink soal Mogoknya Kereta Bandara YIA, Bikin Calon Penumpang Pesawat Panik
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        12 November 2025

    8 Kereta Bandara YIA Mogok, Penumpang Panik Lompat ke Rel, Cegat Mobil untuk Kejar Pesawat Regional

    Kereta Bandara YIA Mogok, Penumpang Panik Lompat ke Rel, Cegat Mobil untuk Kejar Pesawat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    — Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) berhenti mendadak tidak jauh dari Pasar Cikli, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (12/11/2025) siang.
    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.40 WIB. Berdasarkan pantauan di lokasi, kereta terlihat terhenti di jalur yang melintas Padukuhan Kriyan menuju Pasar Pripih.
    Beberapa petugas teknisi terlihat memeriksa mesin bagian bawah setiap gerbong.
    Mereka beberapa kali menekan handle dari gerbong ke gerbong, terdengar suara hembusan gas ketika kran dibuka, namun kereta tak kunjung bergerak.
    Akibat berhentinya kereta, para penumpang mulai panik. Pintu dibuka, dan banyak penumpang turun ke rel untuk mencari alternatif transportasi menuju bandara.
    Ratusan penumpang turun dari kereta, sebagian meloncat ke bantalan rel, sementara lainnya menggunakan tangga bambu dan kursi besi yang diambil dari rumah warga.
    Mereka kemudian berlari ke tepi jalan aspal untuk mencari kendaraan.
    Para penumpang menyetop mobil yang melintas, lalu berangkat menuju Bandara YIA yang berjarak sekitar setengah jam perjalanan dengan mobil.
    Seorang penumpang, Setio Adi, warga Sleman, mengatakan ia sudah menunggu lebih dari 40 menit. Ia dalam perjalanan dinas menuju Jakarta dan dijadwalkan terbang dengan Batik Air pukul 13.00 WIB.
    “Harusnya bisa sampai bandara jam 12-an. Tapi ini sudah lebih dari 40 menit berhenti. Katanya ada masalah angin, jadi kereta tidak bisa bergerak,” ujar Adi.
    “Kalau ketinggalan, ya cari pesawat lain. Sekarang yang penting bisa sampai bandara dulu,” tambahnya.
    Penumpang lain, Odi, mengatakan dirinya dan rekannya hendak terbang ke Medan dengan pesawat yang dijadwalkan lepas landas pukul 12.50 WIB.
    “Tinggal 20 menit lagi boarding. Untung sudah ada mobil yang jemput,” katanya singkat.
    Sementara itu, penumpang bernama Muslih Avandi menyebut para penumpang mulai mencegat kendaraan apa pun yang melintas di jalan kecil dekat rel.

    “Sudah banyak yang turun, nyegat mobil pribadi, truk, bahkan ojek. Yang penting bisa cepat ke bandara,” ujarnya.
    Akibat banyaknya penumpang yang turun dan berlarian ke jalan desa, arus lalu lintas di sekitar Jalan Kriyan sempat macet total selama sekitar 20 menit karena calon penumpang berebut masuk mobil kosong.
    Situasi semakin sulit karena hujan rintik turun di lokasi kejadian. Para penumpang yang membawa koper dan barang besar tampak kesulitan menapaki bantalan rel yang licin dan tidak rata. Sebagian bahkan dibantu warga untuk menyeberang ke jalan utama.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola
    kereta bandara
    mengenai penyebab berhentinya kereta. Namun, sejumlah penumpang menduga ada masalah teknis pada sistem angin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    JAKARTA – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang menjadi 380.000 pengguna per hari akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto baru meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, hingga Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,” kata Bobby dalam keterangan resmi, Selasa, 4 November.

    Bobby menegaskan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru tahap 1 ini akan memperkuat integrasi antarmoda di kawasan pusat kota Jakarta.

    “Dengan hadirnya stasiun ini, ekosistem transportasi perkotaan semakin terintegrasi, mendukung konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Di sisi lain, Bobby juga bilang KAI akan terus memperkuat perannya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang terjangkau dan merata melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan pemerintah melalui DJKA Kemenhub.

    Hingga September 2025, sambung Bobby, KAI telah melayani 13,15 juta pelanggan pada layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal bersubsidi PSO, meningkat dari 12,26 juta pelanggan pada periode yang sama tahun lalu. 

    “Layanan subsidi PSO juga hadir melalui KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, serta LRT Jabodebek, KA Bandara Srilelawangsa di Medan, dan KA Bandara YIA di Yogyakarta,” ujar Bobby.

    Bobby juga bilang dukungan KAI melalui KAI Commuter menjadi bagian penting dari penguatan layanan di kawasan perkotaan.

    “Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan Commuter Line setiap hari, terdiri dari 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta,” ujar Bobby.

    Sekadar informasi, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL yaitu Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi).

    Saat ini, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari. Fasilitas yang disediakan mencakup 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 m² di atas lahan 31.743 m². Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

    Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.

    Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4 hingga 6 menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

  • Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    JAKARTA – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang menjadi 380.000 pengguna per hari akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto baru meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, hingga Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,” kata Bobby dalam keterangan resmi, Selasa, 4 November.

    Bobby menegaskan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru tahap 1 ini akan memperkuat integrasi antarmoda di kawasan pusat kota Jakarta.

    “Dengan hadirnya stasiun ini, ekosistem transportasi perkotaan semakin terintegrasi, mendukung konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Di sisi lain, Bobby juga bilang KAI akan terus memperkuat perannya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang terjangkau dan merata melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan pemerintah melalui DJKA Kemenhub.

    Hingga September 2025, sambung Bobby, KAI telah melayani 13,15 juta pelanggan pada layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal bersubsidi PSO, meningkat dari 12,26 juta pelanggan pada periode yang sama tahun lalu. 

    “Layanan subsidi PSO juga hadir melalui KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, serta LRT Jabodebek, KA Bandara Srilelawangsa di Medan, dan KA Bandara YIA di Yogyakarta,” ujar Bobby.

    Bobby juga bilang dukungan KAI melalui KAI Commuter menjadi bagian penting dari penguatan layanan di kawasan perkotaan.

    “Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan Commuter Line setiap hari, terdiri dari 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta,” ujar Bobby.

    Sekadar informasi, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL yaitu Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi).

    Saat ini, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari. Fasilitas yang disediakan mencakup 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 m² di atas lahan 31.743 m². Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

    Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.

    Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4 hingga 6 menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

  • Abrasi Ancam Pantai Glagah-Congot, Groin Dibangun Lindungi Bandara YIA
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Oktober 2025

    Abrasi Ancam Pantai Glagah-Congot, Groin Dibangun Lindungi Bandara YIA Regional 8 Oktober 2025

    Abrasi Ancam Pantai Glagah-Congot, Groin Dibangun Lindungi Bandara YIA
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Abrasi terus menggerus garis pantai Glagah–Congot yang terletak di selatan Bandar Udara Yogyakarta Internasional Airport (YIA), tepatnya di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Gelombang laut yang terus menerjang menyebabkan bibir pantai terkikis dan beberapa kali mengancam jalan aspal penghubung Glagah–Congot.
    Sebagai langkah mitigasi, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) membangun groin, yaitu struktur pengaman pantai yang menjorok ke laut, untuk menahan abrasi.
    “Groin merupakan bangunan pengaman pantai untuk menahan abrasi. Tahun ini kami membangun dua unit dari rencana lima unit, karena terkendala pendanaan,” kata Kepala BBWSSO DIY, Maryadi Utama, Rabu (8/10/2025).
    Pembangunan lima unit groin ini direncanakan sepanjang pantai antara.
    Dua unit telah dibangun pada 2025 dengan anggaran Rp 90 miliar.
    Sisanya akan diselesaikan pada tahun berikutnya dengan membutuhkan anggaran Rp 120 miliar.
    Maryadi menjelaskan, upaya pengamanan pantai selatan DIY sejatinya sudah dimulai sejak 2004, diawali dari kawasan Pantai Glagah.
    Namun, intensitas pembangunan meningkat sejak berdirinya Bandara YIA yang lokasinya cukup dekat dari garis pantai.
    Setelah kawasan ini menjadi bandara, fokus pengamanan kini berada di sepanjang garis pantai antara Sungai Serang hingga Sungai Bogowonto.
    Sebelumnya telah berlangsung penataan dan perbaikan pada muara kedua sungai dan aliran sekitarnya hingga selesai pada 2024.
    BBWSSO telah menyelesaikan pembangunan jeti Sungai Bogowonto pada 2024.
    Jeti ini berfungsi mengarahkan aliran sungai langsung ke laut untuk mengurangi risiko banjir di sekitar bandara.
    Selanjutnya, konsentrasi dilakukan pada sisi pantai.
    Dalam pembangunan, groin dibangun dengan fondasi batuan kecil yang diperkuat oleh tetrapod, yakni struktur beton berbentuk khusus untuk meredam energi gelombang laut.
    “Tetrapod-nya mulai dari ukuran 2 ton, 3 ton, hingga yang terbesar 7 ton di bagian paling depan,” jelas Maryadi.
    Setiap unit groin memiliki panjang sekitar 75 meter, dan BBWSSO juga akan membangun revetment atau pelindung tebing di beberapa titik.
    Pada 2026, tiga unit tambahan akan dibangun—dua di sisi timur dan satu di sisi barat dari lokasi saat ini.
    “Dulu jalan di belakang lintasan bandara sempat tergerus ombak. Tapi sekarang perlahan pasir mulai terbentuk kembali di beberapa titik,” ungkap Maryadi.
    Melalui pembangunan ini, BBWSSO berharap garis pantai di Kulon Progo tetap stabil dan mampu melindungi infrastruktur vital seperti Bandara YIA dan pemukiman warga dari dampak abrasi serta perubahan iklim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Damri ke Bandara Yogyakarta, Tiket Hanya Rp80.000!

    Jadwal Damri ke Bandara Yogyakarta, Tiket Hanya Rp80.000!

    Bisnis.com, JAKARTA — Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) kini dapat dijangkau dengan beragam moda transportasi, termasuk bus Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia alias DAMRI.

    Meski tidak ada akses langsung DAMRI dari pusat Kota Yogyakarta ke bandara di Kulon Progo tersebut, tetapi pengguna dapat naik dari sejumlah titik di sekitar Yogyakarta, seperti Sleman maupun Bantul.

    Damri juga menyediakan layanan feeder dari Pool Damri Yogyakarta menuju Ringroad Yogyakarta yang beroperasi mulai pukul 04.00 – 15.00 WIB, tersedia setiap 1 jam sekali

    Bus DAMRI dapat menjadi pilihan karena menawarkan keberangkatan pada jam dini hari, yang dimulai pada pukul 04.00 WIB.

    Sementara pemberangkatan terakhir hanya tersedia pukul 15.30 dari Halte Transjogja Gamping (Halte Park and Ride), Ambarketawang, Sleman.

    Dalam hal ini, Damri memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi DAMRI Apps, yang dapat diunduh melalui Google Playstore maupun AppStore.

    Apabila Anda akan menuju YIA pada sore maupun malam hari, dapat memilih moda transportasi kereta bandara.

    Pemerintah melalui PT Railink, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, menghadirkan KA Bandara YIA Reguler dan YIA Xpress.

    Perbedaan antara kedua kereta tersebut adalah YIA Xpress tidak berhenti di Stasiun Wates, sehingga perjalanan lebih cepat dengan waktu tempuh YIA—Yogyakarta selama 35 menit. Sementara YIA Reguler berhenti terlebih dahulu di Wates sehingga waktu tempuh menjadi 39 menit.

    Waktu tempuh dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Wates selama 26 menit, sementara dari Wates ke YIA menempuh waktu selama 13 menit. Sebaliknya, dari YIA ke Wates dapat ditempuh selama 15 menit, sementara dari Wates ke Yogyakarta selama 24 menit.

    Berikut Jadwal dan Harga DAMRI ke Bandara Yogyakarta

    Stasiun DAMRI Yogyakarta—YIA

    Jadwal: pukul 04.00–12.00
    Harga Tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

    Sleman City Hall—YIA

    Jadwal: pukul 05.00—15.00 (Setiap 60 menit)
    Harga Tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

    Terminal Condongcatur—YIA

    Jadwal: pukul 04.00—15.00 (Setiap 60 menit)
    Harga tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

    Halte Transjogja Gamping (Halte Park and Ride)—YIA

    Jadwal: pukul 04.30—15.30
    Harga Tiket: Rp80.000/penumpang (Tiket tidak dapat dilakukan refund dan reschedule)

  • Genteng Rontok, Masjid Rusak, Warga Sekitar Bandara YIA Protes Dampak Jet Blast Pesawat
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Oktober 2025

    Genteng Rontok, Masjid Rusak, Warga Sekitar Bandara YIA Protes Dampak Jet Blast Pesawat Yogyakarta 1 Oktober 2025

    Genteng Rontok, Masjid Rusak, Warga Sekitar Bandara YIA Protes Dampak Jet Blast Pesawat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com –
    Rumah, kebun, hingga bangunan masjid di Kalurahan Karangwuni, Kulon Progo, mengalami kerusakan akibat embusan angin pesawat atau jet blast dari pesawat di Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA).
    Jet blast adalah dorongan udara bertekanan tinggi yang dihasilkan mesin jet, terutama saat lepas landas atau ketika pesawat menggunakan daya dorong penuh.
    Aliran udara ini bisa mencapai kecepatan lebih dari 250 kilometer per jam, sehingga berpotensi merusak bangunan, peralatan, hingga menimbulkan bahaya serius bagi warga di sekitarnya.
    Sejumlah warga pun menuntut adanya solusi setelah berulang kali melapor tanpa mendapatkan tindak lanjut yang memuaskan.
    Salah satu keluhan datang dari Winarto, warga Karangwuni sekaligus Ketua Kelompok Nelayan Ngudi Rezeki.
    “Sudah berulang kali terjadi, kena kentut pesawat. (Akibatnya) genteng musak-masik, rontok. Kami dari masyarakat juga sudah sering buat laporan, seperti kena tempatnya Mas Agung, tempatnya Mbak Sri, dan banyak lagi,” kata Winarto saat ditemui di Karangwuni, Rabu (1/10/2025).
    Menurut Winarto, laporan warga sudah ditujukan ke desa, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut.
    Ia mengaku juga menjadi korban. Rumahnya yang berada di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangwuni mengalami kerusakan atap akibat embusan pesawat.
    “Awalnya saya tidak percaya, meski banyak bangunan lain juga rusak. Tapi belum lama ini, angin kuat membuat genteng rumah saya rontok bersamaan dengan suara ledakan jet saat pesawat mendarat,” ujarnya.
    Winarto menambahkan, saat kejadian ia sedang makan bersama keluarga.
    “Tadinya mau saya biarkan saja, tapi karena ini musim hujan, saya segera perbaiki,” katanya.
    Berdasarkan perhitungan warga, setidaknya ada 10 rumah yang mengalami kerusakan serupa.
    Tidak hanya bangunan, sejumlah fasilitas lain seperti kandang ternak, pohon kelapa, tanaman semangka, cabai, hingga masjid di Pasir Mendit juga ikut terdampak.
    Warga kemudian melayangkan surat pengaduan resmi kepada PT Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola Bandara YIA.
    “YIA sempat merespons dengan menurunkan tim ke lokasi,” ujar Winarto.
    Keluhan serupa juga disampaikan Agung Nurcahyo, warga Padukuhan Keboan, yang rumahnya berada tepat di jalur lurus pendaratan pesawat.
    “Genteng rumah saya rontok terus. Tanaman seperti kelapa, semangka, dan mulsa jadi rusak. Bahkan atap bangunan petani juga hilang karena angin pesawat,” kata Agung.
    Menurut Agung, kerusakan sudah terjadi sejak awal beroperasinya YIA, namun hingga kini belum ada solusi yang jelas.
    Ia mengaku sudah melapor berulang kali sejak pindah ke Karangwuni pada 2021, baik melalui email ke Surabaya, Jakarta, maupun surat resmi ke pihak YIA.
    “Kami ingin tinggal dengan nyaman, tidak terganggu terus-menerus seperti ini,” tegasnya.
    Agung menyebut, dalam seminggu genteng rumahnya bisa rontok hingga dua kali, terutama ketika pesawat mendarat dari arah timur saat angin bertiup ke permukiman. Biaya perbaikan pun mencapai sedikitnya Rp 500.000.
    Ia mengaku YIA pernah merespons keluhan warga, tetapi prosesnya justru menyulitkan.
    “Kami diminta menyediakan bukti berupa video dan memastikan waktu kejadian secara spesifik. Padahal tidak mungkin setiap hari kami mengawasi dan merekam pesawat yang lewat. Harusnya pihak bandara yang punya data lebih lengkap soal jadwal terbang,” ujar Agung.
    Warga berharap ada itikad baik dari pengelola Bandara YIA untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
    “Kami ini tetangganya bandara. Dalam filosofi Jawa, bertetangga itu harus saling membuat nyaman. Kalau ada dampak, ya seharusnya dibicarakan dan dicarikan jalan keluar,” tambah Winarto.
    Lewat pesan singkat yang disampaikan Humas YIA, General Manager YIA, Ruly Artha, mengungkapkan empati atas apa yang dialami warga sekitar bandara.
    “Kami telah melakukan komunikasi dengan beberapa warga melalui perangkat desa di beberapa wilayah sekitar bandara. Melalui entitas transportasi udara, kami memiliki Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari PT Angkasa Pura Indonesia (YIA), Airline Operator Committee, BMKG, dan AirNav Indonesia,” tulis dia.
    “Setiap laporan yang masuk melalui perangkat desa ditindaklanjuti tim dengan pengecekan di lokasi serta langkah lain sesuai alur penanganan. Sebagai pengelola bandara, kami akan terus berupaya memastikan operasional penerbangan berjalan dengan baik, sesuai ketentuan, demi kenyamanan pengguna jasa bandara maupun masyarakat sekitar.”
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI angkut 60 ribu ton avtur ke YIA periode Januari-Juli 2025

    KAI angkut 60 ribu ton avtur ke YIA periode Januari-Juli 2025

    Ilustrasi – Kereta api logistik pembawa avtur. ANTARA/HO-PT KAI

    KAI angkut 60 ribu ton avtur ke YIA periode Januari-Juli 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 18:53 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat telah mengangkut dan mendistribusikan sebanyak 60.048 ton bahan bakar pesawat (avtur) ke Yogyakarta International Airport (YIA) pada periode Januari-Juli 2025.

    “Pengangkutan avtur adalah salah satu layanan logistik strategis KAI. Dengan moda kereta api, distribusi bahan bakar menjadi lebih aman, efisien, dan tepat waktu untuk mendukung operasional bandara,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis.

    “Setiap dua hari sekali, satu rangkaian kereta kami berangkat membawa avtur demi memastikan roda penerbangan di YIA terus berputar,” katanya lagi.

    Anne mengatakan, sepanjang Januari-Juli tahun 2024 lalu, KAI telah mengangkut 54.543 ton avtur. Jumlah itu kemudian meningkat menjadi 60.048 ton pada periode yang sama pada tahun ini atau naik 10,09 persen. Sementara, selama satu tahun di sepanjang 2024, total avtur yang diangkut mencapai 93.109 ton.

    Selain menjaga kelancaran pasokan avtur, Anne mengatakan KAI Group juga menjadi pilihan utama transportasi penumpang menuju YIA. Layanan KA Bandara YIA mencatat 1.620.339 pelanggan pada periode Januari-Juli 2025, naik dari 1.560.136 pelanggan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Peningkatan ini membuktikan kereta api semakin menjadi moda favorit karena cepat, nyaman, terjangkau, dan terintegrasi langsung dengan bandara,” katanya pula.

    Anne menegaskan bahwa peran KAI di YIA memberi dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian.

    “Ketersediaan avtur yang lancar membuat penerbangan lebih terjamin, wisatawan lebih mudah menjelajahi destinasi unggulan Yogyakarta, dan pelaku usaha, termasuk UMKM, mendapat manfaat dari meningkatnya arus kunjungan,” ujar Anne pula.

    Sumber : Antara

  • Kereta Bandara Makin Diminati, Jumlah Penumpang Melonjak 30% hingga Juli 2025

    Kereta Bandara Makin Diminati, Jumlah Penumpang Melonjak 30% hingga Juli 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Railink, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengoperasikan kereta bandara, melaporkan pertumbuhan jumlah penumpang yang signifikan secara tahunan sebesar 30,1% sepanjang Januari hingga Juli 2025. 

    Manager Komunikasi Perusahaan Railink Ayep Hanapi mengungkapkan bahwa selama periode tersebut, total penumpang layanan kereta api bandara mencapai 4 juta penumpang, meningkat secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang mencatatkan 3,1 juta penumpang.

    “Peningkatan ini mencerminkan pulihnya minat masyarakat terhadap moda transportasi kereta api bandara sebagai pilihan perjalanan yang nyaman, tepat waktu, dan terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025). 

    Ayep menyampaikan, secara khusus, layanan KA Bandara YIA di Yogyakarta menunjukkan performa yang positif. Jumlah penumpang gabungan dari KA Bandara YIA reguler dan KA Bandara YIA Xpress tercatat sebanyak 1,6 juta penumpang, naik dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebesar 1,5 juta penumpang.

    Sementara itu, layanan KA Srilelawangsa di Medan menunjukkan lonjakan yang lebih signifikan. Jumlah penumpang dari rute Medan – Binjai – Kuala Bingai serta Medan–Araskabu–Kualanamu mencapai 2,4 juta penumpang, tumbuh hampir 58% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 1,5 juta penumpang.

    Sejalan dengan hal tersebut, kenaikan ini turut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, terutama menjelang dan pascaperiode libur Lebaran dan libur sekolah, juga turut memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ini.

    Ayep menegaskan bahwa Railink berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi publik yang andal dan memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi seluruh pelanggan di berbagai rute layanan kereta api bandara.

    PT Railink juga mengimbau para penumpang untuk melakukan pemesanan tiket lebih awal guna memastikan ketersediaan tempat duduk. 

    Penumpang juga diingatkan untuk memilih jadwal keberangkatan KA Bandara dengan waktu yang cukup sebelum penerbangan minimal 2 jam sebelum keberangkatan penerbangan domestik dan 3 jam sebelum keberangkatan penerbangan Internasional.

    Secara keseluruhan, perkembangan penumpang angkutan kereta bandara versi Badan Pusat Statistik (BPS), termasuk di dalamnya KA Bandara Manggarai-Soekarno Hatta di Jakarta, mencapai 4,51 juta penumpang sepanjang Januari-Juni 2025. 

    Peningkatan jumlah penumpang KA bandara tersebut tumbuh 18,47% year on year (yoy). Sementara itu, secara bulanan, jumlah penumpang yang menaiki kereta bandara tersebut mencapai 773.300 orang per Juni 2025, tumbuh 1,20% dari Mei yang sejumlah 764.100 orang.