Tempat Fasum: Bandara Soekarno Hatta

  • Erick Thohir Ungkap Progres Merger Garuda (GIAA) ke InJourney

    Erick Thohir Ungkap Progres Merger Garuda (GIAA) ke InJourney

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan progres terkini terkait penggabungan antara maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) ke perusahaan holding PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.

    Sejatinya, wacana terkait penggabungan GIAA ke InJourney sudah muncul sejak 2023, namun hingga kini aksi korporasi itu tak kunjung terealisasi. Erick pun mengakui bahwa seharusnya merger tersebut sudah rampung pada 2024, namun kenyataannya masih perlu dikaji lebih lanjut.

    “Ya, semua perlu kajian, maunya sih [tahun] kemarin. Saya menutup beberapa perusahaan yang tidak sehat pun, maunya kemarin. Tetapi kan ada proses kajian, macam-macam yang harus kita lakukan,” ujar Erick Thohir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Rabu (1/1/2025).

    Lebih lanjut Erick mengatakan, sejauh ini Kementerian BUMN juga tengah menjajaki kemungkinan penggabungan antara tiga maskapai penerbangan pelat merah, yakni Garuda Indonesia (GIAA), Citilink, dan Pelita Air milik Pertamina.

    “Kemarin sepertinya ada pemikiran yang berbeda bahwa ekosistem penerbangan yang dilakukan penggabungan. Sekarang kita lagi menjajaki apakah Pelita, Citilink, dan Garuda menjadi sebuah payung. Nah ini yang kita lagi diskusikan,” jelasnya.

    Dia menuturkan, saat ini InJourney sedang dalam tahap berbenah, tidak hanya di sektor aviasi namun juga perhotelan dan pariwisata. “Airports dan tentu Injourney yang sedang juga berbenah sekarang. Ya kita tahu sekarang kita sedang konsolidasi juga hotel-hotel. Ya hampir 133 hotel, 37 hotel sudah siap,” katanya.

    Menurutnya, Kementerian BUMN akan terus mendorong untuk kerja sama dengan sektor swasta. Misalnya, InJourney telah menjalin kerja sama Eagle Hills Properties LLC dari Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai investasi mencapai US$3 miliar pada Juli 2024.

    “Jadi kita selalu bilang 5 tahun terakhir saya rasa BUMN itu banyak sekali mendorong kerja sama dengan private sector. Kita tidak menara gading seperti yang dulu-dulu gitu. Bahkan kalau kita lihat UMKM juga kita coba kerja samakan,” tuturnya.

    Alhasil, kata Erick, Kementerian BUMN akan selalu terbuka saja dalam hal pembangunan dan perbaikan ekosistem secara menyeluruh, termasuk di sektor industri penerbangan.

    Sebagai informasi, InJourney merupakan holding BUMN pada sektor pariwisata dan aviasi. InJourney telah memiliki sejumlah subholding, diantaranya adalah InJourney Airports untuk pengelolaan bandara, InJourney Airport Services yang mengelola bisnis kargo serta ground handling di bandara, dan lainnya.

    Perlu diketahui, pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham pengendali Garuda Indonesia (GIAA) menggenggam 64,53% atau setara 59,03 miliar saham. Sementara itu, masyarakat (non-warkat) mengempit 27,08% atau setara 24,77 miliar saham.

  • Seluruh Maskapai Low Cost Carrier di Bandara Soetta Bakal Tempati Terminal 1 – Halaman all

    Seluruh Maskapai Low Cost Carrier di Bandara Soetta Bakal Tempati Terminal 1 – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seluruh maskapai low-cost carrier (LCC) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan ditempatkan di terminal 1. 

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan langkah tersebut diambil agar keramaian tidak terpusat di terminal 3.

    “Jangan semua terkonsentrasi di terminal 3. Kita harus urai, termasuk bagaimana airport ke depan juga yang low-cost itu akan berbeda terminal,” katanya ketika ditemu di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (1/1/2025).

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menjelaskan bahwa terminal 3 nantinya akan melayani maskapai full service.

    Sementara itu, maskapai LCC akan sepenuhnya ditempatkan di terminal 1 yang kini sedang dalam proses revitalisasi dan beautifikasi.

    Proses revitalisasi ini disebut Faik telah mencapai 30 persen dan ditargetkan bisa rampung pada Agustus 2025.

    “Jadi nanti terminal 1-nya sudah akan beda dengan yang kemarin-kemarin. [Progres revitalisasi] sudah 30 persen. Saya targetkan nanti di bulan Agustus sudah selesai,” kata Faik.

    Upaya lain mengurangi keramaian di terminal 3 adalah dengan memindahkan jemaah umrah ke terminal 2F.

    Terminal 2F untuk jemaah umrah akan segera beroperasi pada akhir Januari 2025.

    Nantinya, Terminal 2F akan dioperasikan bagi maskapai yang memiliki penerbangan langsung (direct flight) dari Jakarta ke Jeddah dan maskapai yang mixed passenger.

    Jadi, untuk maskapai yang mixed passenger, jemaah umrah yang berada dalam satu maskapai bersama penumpang reguler, bisa juga lewat Terminal 2F, lalu akan dipindah ke Terminal 3 dengan menaiki bus yang telah disediakan.

    “Kami mengharapkan nanti yang direct flight ke Jeddah akan dari sini. Nah kalau untuk airline yang mixed passenger, misalnya yang tidak direct langsung ke Jeddah lewat negara lain, kan ada penumpang yang regular, ada penumpang yang umrah, yang umrahnya lewat sini (Terminal 2F), tapi yang regular tetap di sana (Terminal 3),” ujar Faik.

    “Nanti dari sini (Terminal 2F) ada bus yang kita siapkan untuk dibawa ke terminal 3. Jadi dengan pola seperti ini, akan jauh lebih baik lagi pelayanan yang bisa kita berikan,” lanjutnya.

    Beberapa maskapai yang melayani penerbangan langsung ada Saudi Airlines sebanyak lima kali sehari, Garuda Indonesia sebanyak tiga kali sehari, dan Lion Air sebanyak dua kali sehari.

    Sementara itu, untuk maskapai yang mixed passenger antara penumpang reguler dan jemaah umrah ada Emirates dan Qatar Airways.

    “Umrah yang menggunakan misalnya Emirates, Qatar, tetap check-in berangkat dari sini, tapi nanti menggunakan bus dibawa ke terminal 3. Penumpang yang regular yang non-umroh tetap berangkatnya dari sana,” ucap Faik.

  • Erick Thohir Optimalkan Pelayanan Haji dan Umrah di Terminal 2F Soetta

    Erick Thohir Optimalkan Pelayanan Haji dan Umrah di Terminal 2F Soetta

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar sistem layanan ibadah haji dan umroh menjadi lebih transparan, akuntabel, dan nyaman bagi masyarakat.

    Ia menyampaikan itu kala meninjau progres pengembangan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang direncanakan menjadi terminal khusus untuk jemaah umroh dan haji pada Rabu (1/1).

    “Saya hari ini sengaja mengecek rencana besar Bapak Presiden terkait pelayanan haji dan umrah, yang selama ini menjadi ritual penting, tetapi ekosistemnya belum kita rapikan sepenuhnya,” kata Erick di lokasi.

    Erick menyebut Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta melayani hingga 10 ribu jemaah umroh setiap hari.

    Lalu di musim haji, jumlah jemaah meningkat dan diproyeksikan mencapai 241 ribu orang, sementara jamaah umrah diperkirakan mencapai 1,3 juta hingga 1,5 juta orang per tahun.

    Dalam upaya peningkatan layanan, Erick menyampaikan Terminal 2F nantinya akan dilengkapi masjid dan lounge khusus jemaah umroh.

    “Saya meminta pelayanan untuk umroh reguler juga diperbaiki. Jangan hanya kelas menengah dan VIP, tetapi semua jemaah harus mendapat prioritas yang sama,” ucapnya.

    Pada saat yang sama, Erick juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian BUMN, Kementerian Agama, dan Badan Penyelenggara Haji dan Umroh.

    Menurutnya, kerja sama lintas kementerian dan penyedia layanan terkait, Erick mengatakan pemerintah bertekad menghadirkan standar layanan tinggi demi kelancaran perjalanan ibadah bagi seluruh jemaah.

    Erick pun berharap Indonesia bisa menjadi contoh sebagai negara yang mampu menyelenggarakan ekosistem haji dan umroh yang profesional dan inklusif.

    “Kami berkomitmen mendukung dan bekerja sama untuk meningkatkan layanan bagi jamaah. Tujuan kami adalah menciptakan ekosistem haji dan umrah yang terintegrasi, sekaligus mendukung pariwisata secara menyeluruh,” ujar dia.

    (mnf/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penerbangan Pesawat LCC di Bandara Soetta Bakal Digabung di Terminal 1

    Penerbangan Pesawat LCC di Bandara Soetta Bakal Digabung di Terminal 1

    Bisnis.com, TANGERANG — Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penerbangan dengan pesawat low cost carrier (LCC) di Bandara Soekarno Hatta berada pada satu terminal untuk mengurai kepadatan penumpang.

    Erick menuturkan saat ini pihaknya tengah mencoba untuk mengatur dan mengurai kepadatan penumpang di Bandara Soetta. Menurutnya, salah satunya adalah dengan memindahkan penerbangan pesawat LCC di satu terminal. 

    “Bagaimana bandara ke depan, yang LCC itu akan berbeda terminal. Selama ini kami sudah diskusi dengan Menteri Perhubungan, Pak Menhub mendukung,” ucap Erick dalam kunjungannya ke Terminal 2F, Tangerang, Rabu (1/1/2025). 

    Erick menjelaskan nantinya seluruh penerbangan low cost carrier akan dialihkan ke Terminal 1.

    Selain memindahkan penerbangan LCC ke satu terminal, Erick juga menyebut penggunaan Terminal 2F sebagai Terminal Umroh dan Haji juga dapat mengurai kepadatan di Soetta, terutama di Terminal 3. 

    Erick menyebut, pengaturan ini dapat menghemat belanja negara, dari semula Rp14 triliun untuk pembangunan Terminal 4, menjadi hanya Rp1 triliun untuk Terminal 2F.

    “Jadi yang full service nanti di T3, yang 2F khusus terminal haji dan umroh, dan LCC di terminal 1. Dan ini lagi kami revitalisasi dan percantik, T1-nya sudah akan beda dari yang kemarin,” kata Erick. 

    Erick menyebut progres dari revitalisasi tersebut saat ini telah mencapai 30%. Dia menargetkan revitalisasi dan upaya mempercantik T1 tersebut dapat selesai pada bulan Agustus. 

    Adapun saat ini Erick menyebut traffic penumpang pada Bandara Soetta rata-rata mencapai 150.000 penumpang per hari. Sementara itu, traffic penumpang umroh adalah sekitar 10.000 penumpang setiap hari, dengan 5.000 penumpang yang datang dan 5.000 penumpang yang pergi. 

  • Erick Thohir Buka Suara soal Kans Merger Garuda, Citilink & Pelita Air

    Erick Thohir Buka Suara soal Kans Merger Garuda, Citilink & Pelita Air

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri BUMN Erick Thohir tengah menjajaki kemungkinan merger maskapai Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.

    Ia menyampaikan itu dalam merespons pertanyaan soal kelanjutan rencana merger PT Garuda Indonesia (Persero) dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau Injourney.

    “Kemarin sepertinya ada pemikiran yang berbeda bahwa ekosistem penerbangan yang dilakukan penggabungan. Sekarang kita lagi menjajaki apakah Pelita, Citilink, dan Garuda menjadi sebuah payung,” kata Erick di Terminal 2F Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (1/1).

    Erick mengatakan ia dan jajaran tengah mendiskusikan rencana tersebut.

    Pada saat yang sama, Erick juga buka suara soal kemungkinan membuka Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta.

    Menurutnya, ia takkan mengambil langkah itu jika memang belum dibutuhkan. Erick menyebut pembangunan itu akan menelan biaya yang sangat besar.

    Sementara, mereka dinilai bisa mengirit anggaran dengan biaya yang lebih sedikit dengan membenahi Terminal 2F yang akan jadi terminal khusus haji dan umroh.

    Ia pun menyebut senantiasa mengkaji ulang seluruh proyek di BUMN, apakah itu efisien atau tidak.

    “Ya itu Rp14 triliun. Ternyata dengan Rp1 triliun kita bisa rapikan semua dengan baik. Saya rasa ini efisiensi yang luar biasa,” ucapnya.

    (mnf/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Maskapai Low Cost Carrier Akan Huni Terminal 1 Bandara Soetta

    Maskapai Low Cost Carrier Akan Huni Terminal 1 Bandara Soetta

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Utama Angkasa Pura, Faik Fahmi, menyampaikan Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang akan menjadi tempat bagi maskapai penerbangan bertarif rendah alias low cost carrier.

    “Untuk di Soekarno-Hatta nanti [penerbangan low cost carier] akan ditempatkan semuanya di Terminal 1,” kata Faik di Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1).

    Ia menjelaskan kini Terminal 1 tengah direvitalisasi dan telah mencapai progres 30 persen. Faik pun menyebut proses revitalisasi itu ditargetkan akan rampung pada Agustus 2025.

    “Jadi nanti Terminal 1 sudah akan beda dengan yang kemarin-kemarin,” ucapnya.

    Sementara untuk maskapai penerbangan full service akan bertempat di Terminal 3. Lalu, Terminal 2F akan menjadi terminal khusus penerbangan ibadah umrah dan dijadwalkan akan siap beroperasi pada Januari 2025.

    Selain itu, Faik juga menyebut mereka juga akan mengatur penempatan bagi maskapai low cost carrier di bandara lainnya selain Soetta.

    Revitalisasi ini seiring dengan keputusan perusahaan untuk melakukan transformasi dua bandara besar yang dikelola mereka, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan menghadapi peningkatan penumpang.

    Jumlah trafik penumpang InJourney Airports selama periode Nataru di 37 bandara diproyeksikan meningkat sebesar 6 persen dibandingkan tahun lalu, dengan bandara tersibuk ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

    Diperkirakan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang terjadi kenaikan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang.

    (mnf/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Erick Thohir tinjau kesiapan terminal khusus umrah di Bandara Soetta

    Erick Thohir tinjau kesiapan terminal khusus umrah di Bandara Soetta

    ANTARA – Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kesiapan terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, khusus untuk pelayanan umrah, Rabu (1/1). Terminal yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti musala, tempat istirahat, hingga area makan eksklusif tersebut ditargetkan mulai beroperasi akhir Januari 2025. (Cahya Sari/Ibnu Zaki/Andi Bagasela/Farah Khadija)

  • Bukan Terminal 4, Erick Thohir Ungkap Rencana Besar di Soekarno Hatta

    Bukan Terminal 4, Erick Thohir Ungkap Rencana Besar di Soekarno Hatta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan pembangunan Terminal 4 bandara Soekarno Hatta belum jadi prioritasnya. Namun menjadikan bandara tersebut menjadi lebih rapi dan efisien.

    “Kita sudah sampaikan, kalau memang belum dibutuhkan, kenapa kita harus lakukan. [Nilainya] Rp 14 triliun, ternyata dengan Rp 1 triliun kita bisa rapikan semua dengan baik. Saya rasa ini efisiensi yang luar biasa,” kata Erick dalam kunjungannya ke Bandara Soekarno Hatta, Rabu (1/1/2025).

    Dia mengatakan pihaknya selalu mengkaji semua proyek di bawah kementeriannya yang dinilai tidak efisien.

    Salah satu yang diperiksanya terkait akses dari bandara menuju pusat kota. Letak bandara Soekarno Hatta berada di Cengkareng, dan sekarang masyarakat memiliki beberapa opsi transportasi untuk bisa ke pusat kota seperti Jakarta menggunakan kereta.

    “Cuma saya yakin kalau survei, saya sudah minta tolong disurvei, berapa persen penumpang yang sampai Jakarta, baik internasional dan dari domestik yang tahu ternyata ada konektivitas kereta ke tengah kota. Saya yakin masih rendah. Nah ini yang nanti step berikutnya, saya ingin ada perbaikan konektivitas,” jelasnya.

    Menjadi fokusnya kini adalah mencoba mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Ini akan dilakukannya secara perlahan, ucapnya.

    “Nah karena ini memang tadi untuk mengurangi beban daripada tentu traffic yang kita alami sekarang, khususnya di Jakarta ya, mau tidak mau harus kita uraikan secara bersama-sama. Termasuk tadi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dari airport ke tengah kota. Nah ini yang kita akan perbaiki pelan-pelan,” kata Erick.

    Dalam lawatannya itu, Erick juga menjelaskan rencana meningkatkan layanan di bandara. Termasuk bagi para jemaah umrah dan haji.

    Dia menjanjikan akan memperbaiki ekosistemnya dan fasilitas di dalam bandara. Perbaikan itu disebutnya akan menyentuh semua lini, bukan hanya untuk VIP saja.

    “Jangan hanya yang VIP, jangan yang hanya itu kelas menengah, tetapi yang kelas-kelas lainnya harus sama prioritas pelayanan,” kata Erick.

    (npb/dem)

  • Terminal 2F Bandara Soetta Khusus Jemaah Umrah Siap Beroperasi Januari 2025

    Terminal 2F Bandara Soetta Khusus Jemaah Umrah Siap Beroperasi Januari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan resmi menjadi terminal khusus bagi jemaah umrah per akhir Januari 2025. Hal ini disampaikan Erick usai meninjau fasilitas terminal yang berlokasi di Tangerang, Banten, pada Rabu (1/1/2025).

    Menurut Erick Thohir, Terminal 2F Bandara Soetta akan menyediakan fasilitas lengkap yang menunjang kenyamanan jemaah umrah, baik reguler maupun VIP. Langkah ini merupakan bagian dari perbaikan ekosistem pelayanan ibadah umrah di Indonesia.

    “(Jemaah) umrahnya itu mungkin 1,3 juta sampai 1,5 juta orang per tahun, luar biasa. Karena itu, perlu ada pembenahan. Terminal ini nantinya akan memiliki masjid yang representatif, tempat manasik, serta lounge yang nyaman,” ungkap Erick Thohir.

    Direktur Utama PT Angkasa Pura II Faik Fahmi menjelaskan bahwa Terminal 2F Bandara Soetta hadir sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan di terminal keberangkatan internasional, khususnya Terminal 3.

    “Rata-rata 150.000 orang per hari keluar masuk Bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya Terminal 2F, jemaah umrah akan mendapatkan pelayanan yang lebih nyaman tanpa membebani terminal lainnya,” jelas Faik.

    Faik menambahkan, Terminal 2F Bandara Soetta diproyeksikan siap beroperasi penuh pada akhir Januari 2025. Langkah ini diharapkan memberikan pengalaman lebih baik bagi jemaah umrah, mengingat fasilitas di Terminal 3 tidak sepenuhnya mendukung kebutuhan mereka dalam jumlah besar.

    “Kami pastikan semua fasilitas sudah selesai akhir bulan ini, sehingga jemaah umrah bisa merasa lebih nyaman saat menggunakan Terminal 2F Bandara Soetta,” pungkas Faik.

  • Terminal 2F Soetta Khusus Haji-Umroh Mulai Beroperasi Akhir Januari

    Terminal 2F Soetta Khusus Haji-Umroh Mulai Beroperasi Akhir Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Utama Angkasa Pura Faik Fahmi menyebut Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Tangerang yang akan menjadi terminal khusus penerbangan Ibadah Haji dan Umrah siap beroperasi pada akhir Januari 2025.

    Ia menyampaikan itu kala mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung meninjau kesiapan ke lokasi pada Rabu (1/1).

    “Ini rencananya pak menteri nanti kita akan operasikan di akhir Januari, ini sudah kita selesai semua,” kata Faik di lokasi.

    Faik berharap Terminal 2F ini dapat mengurangi kepadatan penumpang di Terminal 3 Soetta.

    Setelah ini, ia menyebut akan berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan untuk mengatur perihal itu.

    “Nanti yang direct flight ke Jeddah akan ke sini. Nah untuk airlines yang mixed passengers, misalnya tidak direct ke Jeddah, misalkan ada penumpang reguler dan umrah, yang umrahnya lewat sini, nanti dari sini ada bus yang kami siapkan untuk membawa ke terminal 3,” ujarnya.

    Sementara itu, Erick Thohir menyebut langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh.

    “Yang ini notabene acara spiritual tapi secara ekosistemnya belum dirapihkan, kita mulai dari airportnya dulu,” ujar Erick.

    (mnf/DAL)

    [Gambas:Video CNN]