Tempat Fasum: Bandara Soekarno Hatta

  • Tes Jaringan 5G Telkomsel Bandara-PIK: Lancar Streaming-Video Call

    Tes Jaringan 5G Telkomsel Bandara-PIK: Lancar Streaming-Video Call

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel terus memperluas jaringan 5G. Termasuk akses untuk seluruh wilayah di wilayah Jabodetabek yang diperluas sejak akhir tahun lalu.

    Pengguna Telkomsel sudah bisa menjajal jaringan 5G di semua wilayah. Dari kawasan residen, perkantoran, bahkan di bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusumah.

    Pada Selasa (11/3/2025), CNBC Indonesia melakukan uji kecepatan internet 5G Telkomsel di sejumlah wilayah. Mulai dari jalan Gatot Subroto Jakarta, kawasan Bandara Soekarto Hatta, hingga Pantai Indak Kapuk (PIK).

    Kami menggunakan smartphone yang sudah mendukung 5G serta aplikasi Speedtest untuk melakukan pengujian.

    Sepanjang perjalanan dari Jalan Gatot Subroto masuk ke tol hingga sampai di kawasan Bandara Soekarno Hatta jaringan 5G terus tertera pada ponsel sinyal. Kecepatan sepanjang perjalanan untuk download berkisar 32,6 Mbps hingga 75,4 Mbps, sementara untuk upload sekitar 5,55 Mbps hingga 32,8 Mbps.

    Foto: Pada Selasa (11/3/2025), CNBC Indonesia melakukan uji kecepatan internet 5G Telkomsel di sejumlah wilayah. Mulai dari jalan Gatot Subroto Jakarta, kawasan Bandara Soekarto Hatta, hingga Pantai Indak Kapuk (PIK). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)
    Pada Selasa (11/3/2025), CNBC Indonesia melakukan uji kecepatan internet 5G Telkomsel di sejumlah wilayah. Mulai dari jalan Gatot Subroto Jakarta, kawasan Bandara Soekarto Hatta, hingga Pantai Indak Kapuk (PIK). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

    Sementara di kawasan Bandara Soekarno Hatta kecepatan internet mulai menyentuh 100 Mbps untuk kecepatan download dan pernah mencapai 174 Mbps. Sementara untuk upload tercatat 69.7 Mbps.

    Pindah ke kawasan PIK, hasil yang lebih tinggi didapatkan. Kami mendapatkan kecepatan download berkisar 243 Mbps hingga 305 Mbps dan upload 46,4 Mbps hingga 65,2 Mbps.

    Kami juga mencoba menonton video selama perjalanan. Biasanya internet selama perjalanan sering tidak optimal, mengakibatkan sulit untuk menonton video ataupun konten secara langsung dari platform media sosial.

    Namun selama perjalanan di atas kendaraan, kami bisa menonton video Youtube dengan lancar. Bahkan dengan resolusi 2160p atau 4K bahkan saat berada di dalam kendaraan. Kualitas terbaik terlihat pula saat menonton film melalui aplikasi Netflix.

    Foto: Pada Selasa (11/3/2025), CNBC Indonesia melakukan uji kecepatan internet 5G Telkomsel di sejumlah wilayah. Mulai dari jalan Gatot Subroto Jakarta, kawasan Bandara Soekarto Hatta, hingga Pantai Indak Kapuk (PIK). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)
    Pada Selasa (11/3/2025), CNBC Indonesia melakukan uji kecepatan internet 5G Telkomsel di sejumlah wilayah. Mulai dari jalan Gatot Subroto Jakarta, kawasan Bandara Soekarto Hatta, hingga Pantai Indak Kapuk (PIK). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

    Begitu juga saat mencoba video call menggunakan aplikasi WhatsApp. Baik videonya dan suara terdengar jelas serta jernih, tidak ada delay atau lagging selama panggilan dilakukan.

    (fab/fab)

  • RI Bakal Punya Maskapai Baru, tapi Belum Ajukan Izin

    RI Bakal Punya Maskapai Baru, tapi Belum Ajukan Izin

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait maskapai baru Indonesia Airlines yang bakal mengudara di Indonesia. Plt Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F Laisa mengaku pihaknya belum menerima pengajuan perizinan pendirian dan operasional dari maskapai Indonesia Airlines.

    “Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional perusahaan angkutan udara niaga berjadwal tersebut,” kata Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (10/3/2025).

    Lukman menyampaikan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan memberikan informasi terbaru apabila terdapat perkembangan lebih lanjut terkait dengan status izin maskapai Indonesia Airlines.

    Ia menambahkan, jika mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, setiap badan usaha yang akan menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia wajib memiliki Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal.

    Kemudian, perusahaan penerbitan harus mempunyai Sertifikat Operator Pesawat Udara/ AOC (Air Operator Certificate) sesuai dengan PM 33 tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian Pesawat Udara untuk Kegiatan Angkutan Udara yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara setelah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan.

    “Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan senantiasa berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh operasional maskapai penerbangan di Indonesia telah memenuhi ketentuan regulasi demi menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan,” katanya.

    Sebagai informasi, Indonesia Airlines bakal menjadi pemain baru di dunia penerbangan Indonesia. Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

    Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd Iskandar mengatakan, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional yang berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pada tahap awal, maskapai ini akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap yang terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

    Iskandar berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Airlines sebagai salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik. Untuk mencapainya, pihaknya menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia.

    Ia menjelaskan, Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Nantinya Direktur Komersial diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    “Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing,” katanya.

    Sementara untuk posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” katanya.

    (acd/acd)

  • Sosok Pemilik Indonesia Airlines, Mantan Pegawai BUMN yang Akan Luncurkan 20 Pesawat dan Jet Pribadi

    Sosok Pemilik Indonesia Airlines, Mantan Pegawai BUMN yang Akan Luncurkan 20 Pesawat dan Jet Pribadi

    TRIBUNJATIM.COM – Pemilik maskapai penerbangan komersial baru akhirnya terungkap.

    Telah lahir, maskapai penerbangan komersial baru, Indonesia Airlines Group (INA), yang akan resmi beroperasi di Indonesia.

    Meski memakai nama “Indonesia”, Indonesia Airlines yang terdaftar pada 7 Maret 2025 merupakan maskapai yang didirikan perusahaan asal Singapura, Calypte Holding Pte. Ltd.

    Namun, maskapai Indonesia Airlines ternyata milik pengusaha asal Indonesia yang bernama Iskandar.

    Kini Iskandar pemilik maskapai Indonesia Airlines yang akan mengudara di Tanah Air itu disoroti sosoknya.

    Berikut penjabaran sosok Iskandar seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (10/3/2025).

    Diketahui, Calypte Holding Pte. Ltd merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Chief Executive Officer Indonesia Airlines Iskandar, diberitakan Kompas.com, Minggu (9/3/2025).

    “Kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan perjalanan yang benar-benar tak tertandingi bagi penumpang,” lanjutnya.

    Iskandar merupakan seorang pengusaha yang lahir pada 7 April 1983 di Bireuen, Aceh.

    Potret CEO Indonesia Airlines, Iskandar pemilik maskapai PT Indonesia Airlines Group yang resmi beroperasi di Indonesia(Dok. Indonesia Airlines). (KOMPAS.COM/Dok. Indonesia Airlines)

    Saat ini, dia menjabat sebagai pendiri sekaligus CEO Indonesia Airlines dan Kepala Eksekutif Calypte Holding.

    Iskandar diketahui menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.

    Dia mulai berkarier di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.

    Pada 2006-2009, dia sempat bergabung dengan BUMN PLN sebelum beralih ke bidang perbankan dan asuransi.

    Lalu, Iskandar tertarik ke bidang kelistrikan.

    Dia mulai mengembangkan bisnisnya pada 2015.

    Perusahaan kelistrikan miliknya sempat berdiri dua tahun, tetapi gagal bertahan.

    Pada 2022, Iskandar mendirikan Calypte Holding bersama rekannya dari Singapura.

    Perusahaan ini berkembang dengan tiga bidang utama, yaitu energi terbarukan, pertanian, dan aviasi.

    Pada bidang aviasi, Calypte Holding membuat perusahaan PT Indonesia Airlines Group untuk mengelola maskapai Indonesia Airlines di Indonesia.

    Menurut Iskandar, maskapai Indonesia Airlines akan beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Maskapai ini telah melalui studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan Amerika Serikat (AS).

    “Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional,” ujarnya, dikutip dari Kontan, Minggu.

    Rencananya, maskapai ini akan melayani penerbangan di 48 kota tujuan dari 30 negara dalam lima tahun pertama operasionalnya.

    Dalam tahap awal operasional, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 pesawat yang terdiri dari:

    10 unit pesawat berbadan ramping, seperti Airbus A321neo atau A321LR.
    10 unit pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.

    Indonesia Airlines mengusung konsep layanan premium dan fasilitas kelas dunia yang biasanya hanya diperuntukkan bagi penyewaan jet pribadi.

    Iskandar menuturkan, Indonesia Airlines berisikan tim yang berpengalaman di berbagai maskapai besar dunia.

    Misalnya, direktur operasionalnya berasal dari Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan salah satu pilot pertama yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Kemudian, direktur komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman dari berbagai maskapai besar, seperti Emirates dan Asiana Airlines.

    Sementara itu, departemen operasi penerbangan akan dipimpin salah satu pilot terbaik Indonesia yang pernah bekerja di maskapai asing.

    Posisi direktur produk dan layanan akan diisi sosok ahli dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

    Untuk memberikan layanan kabin terbaik, Indonesia Airlines merekrut manajer awak kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) serta wakil manajer awak kabin dari Emirates.

    Sementara itu, maskapai lain yakni Garuda Indonesia mengungkapkan keresahannya.

    Isu harga tiket pesawat rute domestik yang mahal berujung polemik.

    Masyarakat banyak yang mengeluh ke maskapai soal harga tiket mahal.

    Satu di antaranya adalah maskapai nasional Garuda Indonesia.

    Bahkan Dirut maskapai juga curhat sering dikritik oleh masyarakat.

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan, perusahaan yang dipimpinnya mengaku kerap dikritik habis-habisan oleh masyarakat lantaran harga tiket yang dijual relatif mahal.

    Awalnya, Irfan menegaskan bahwa manajemen selalu patuh kepada pemerintah perihal penjualan harga tiket yang dilakukannya sesuai aturan Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditentukan.

    Namun perlu diketahui, komponen dalam harga tiket sangat banyak.

    Mulai dari pajak bandara, biaya avtur, pajak pertambahan nilai (PPN), hingga komponen pajak lainnya.

    Apabila komponen biaya tersebut naik, maka harga tiket yang dijual ke konsumen mau tidak mau harus naik.

    Tetapi Irfan menegaskan bahwa harga yang dijual tetap mengacu TBA.

    Ia mengaku, permasalahan ini terus dirundingkan bersama berbagai Menteri terkait.

    “Pemahaman yang terlalu salah soal harga murah. Kalau jualan harga domestik Garuda, kita tidak pernah menaikkan harga (di atas TBA) sejak tahun 2019. Tapi kan harga tiket dipengaruhi banyak hal,” ucap Irfan dalam paparan kinerja di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang, Senin (11/11/2024).

    “Kita diskusi ke banyak Menteri, hingga ganti Presiden, ngomong lagi harga tiket. Harga tiket ini ada satu komponen yang disebut tarif batas atas, dan kita selalu ikut angka itu,” sambungnya.

    Sebagai informasi, Pemerintah pada tahun 2025 bakal menaikkan besaran PPN dari 11 persen menjadi 12 persen.

    Hal ini tentunya bakal turut mengerek harga tiket.

    Irfan pun mewanti-wanti masyarakat.

    Meski ditimpa berbagai komponen yang naik, Irfan memastikan Garuda Indonesia tetap beroperasi dengan penjualan harga tiket yang sesuai dalam rambu-rambu.

     Serta berkomitmen menjadikan Garuda menjadi perusahaan yang sehat.

    Diketahui, kondisi keuangan Garuda Indonesia masih dalam kondisi penyehatan, pasca berlangsungnya program restrukturisasi yang telah berlangsung sejak beberapa tahun ke belakang.

    Meskipun, Garuda Indonesia terus mendapatkan kritik harga tiket yang dinilai terlampau tinggi.

    “So, ini yang terus dibombardir dan dibully oleh masyarakat, tapi kita terbuka aja. Omongin yang struktur biaya,” papar Irfan.

    “Tapi kami punya kewajiban sesuai dengan janji kami ke para kreditur yang mau menerima proposal kita, perusahaan ini harus untung. tapi bagaimana kita memastikan bahwa Bapak Ibu bayar mahal, itu pantas,” pungkasnya.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Seorang Warga Negara Amerika Serikat Ditangkap di Bandara Soetta Lantaran Kedapatan Bawa Narkoba – Page 3

    Seorang Warga Negara Amerika Serikat Ditangkap di Bandara Soetta Lantaran Kedapatan Bawa Narkoba – Page 3

    Gatot menuturkan, MC yang mengaku datang ke Indonesia untuk berwisata, diduga juga berencana melakukan kejahatan seksual di Indonesia.

    “Kami dapati adanya video seksual anak sesama jenis, dan memang ternyata ia ini suka membuat konten demikian. Dari pemeriksaan mendalam, ia ke Indonesia untuk berwisata, namun tidak menutup kemungkinan juga kalau MC ini pun akan melakukan aksi kejahatan seksualnya di Indonesia. Maka dari itu, kasus ini akan ditindak lanjuti,” jelasnya.

    MC kini diserahkan kepada Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk pengembangan lebih lanjut.

    Ia akan dijerat dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal mati atau penjara seumur hidup.

  • Maskapai Indonesia Airlines Bakal Hadir, Ternyata Asal Singapura

    Maskapai Indonesia Airlines Bakal Hadir, Ternyata Asal Singapura

    Jakarta

    Indonesia Airlines bakal menjadi pemain baru di dunia penerbangan Indonesia. Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

    Maskapai ini akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional.

    Pada tahap awal, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap yang terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

    Maskapai ini mendapat perhatian publik di media sosial, pasalnya perusahaan Singapura tersebut menggunakan nama ‘Indonesia’.

    Keberadaan maskapai ini tak lepas dari sosok Iskandar. Ia merupakan Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd.

    Iskandar menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Airlines sebagai salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik. Untuk mencapainya, pihaknya menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia.

    Misalnya, ia menjelaskan, Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Kemudian nantinya, Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    “Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (10/3/2025).

    Sementara untuk posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” katanya.

    (acd/acd)

  • Indonesia Airlines Asal Singapura Jadi Pendatang Baru Dunia Penerbangan Tanah Air – Halaman all

    Indonesia Airlines Asal Singapura Jadi Pendatang Baru Dunia Penerbangan Tanah Air – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia penerbangan Indonesia kedatangan maskapai baru, bernama Indonesia Airlines yang berasal dari Singapura. 

    Maskapai Indonesia Airlines didirikan oleh Calypte Holding Pte. Ltd atau perusahaan pengembang Energi Terbarukan, Penerbangan, dan Pertanian yang berkantor pusat di Singapura.

    Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte. Ltd Iskandar menjelaskan, Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. 

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines (INA),” kata Iskandar dalam keterangannya, dikutip Senin (10/3/2025).

    Iskandar mengatakan, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional, dimana dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap.

    20 armada tersebut terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350 900 dan Boeing 787-9).

    Dia bilang bahwa Indonesia Airlines menawarkan kenyamanan premium, perhatian yang dipersonalisasi, dan fasilitas kelas dunia yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi penyewaan jet pribadi.

    “Mengungkap era baru kemewahan dengan pengalaman Jet pribadi pada penerbangan komersial di mana kami menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi, dengan kenyamanan penerbangan komersial, menawarkan perjalanan yang benar-benar tak tertandingi bagi penumpang,” jelas dia.

    Iskandar menyebut Indonesia Airlines telah menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia. Hal itu dilakukan untuk mencapai target Indonesia Airlines menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik. 

    Misalnya, posisi Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. 

    Posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam, yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun. 

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin, dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” tegas dia.

     

  • RI Bakal Punya Maskapai Baru, Namanya Indonesia Airlines

    RI Bakal Punya Maskapai Baru, Namanya Indonesia Airlines

    Jakarta

    Indonesia Airlines bakal menjadi pemain baru di dunia penerbangan Indonesia. Meski, maskapai ini hanya akan melayani penerbangan Internasional.

    Maskapai Indonesia Airlines didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. Meskipun maskapai ini berkantor pusat di Singapura, ternyata pemiliknya adalah pria asal Indonesia kelahiran Aceh.

    Pria tersebut ialah Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd Iskandar. Ia menjelaskan Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek INDONESIA AIRLINES (INA),” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip, Senin (10/3/2025).

    Ia menambahkan, berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional. Dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap yang terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).

    Iskandar menambahkan, untuk mencapai target menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional terbaik, Indonesia Airlines telah menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia.Misalnya, ia menjelaskan, Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380.

    Kemudian nantinya, Direktur Komersial akan diisi oleh sosok berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar seperti Emirates, Asiana Airlines.

    “Departemen operasi penerbangan akan dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing,” katanya.

    Sementara untuk posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.

    “Layanan kabin menjadi salah satu perhatian khusus CEO di mana untuk menghasilkan layanan kabin terbaik ia telah merekrut seorang Manajer Awak Kabin dari British Airways yang juga bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang Wakil Manajer Awak Kabin dari Emirates,” katanya.

    Tonton juga Video: Ada Maskapai Baru di Tanah Air, BBN Airlines Indonesia

    (acd/acd)

  • Profil Pemilik Indonesia Airlines yang Baru Beroperasi di Indonesia, Kok Milik Singapura?

    Profil Pemilik Indonesia Airlines yang Baru Beroperasi di Indonesia, Kok Milik Singapura?

    PIKIRAN RAKYAT – Indonesia Airlines adalah maskapai penerbangan terbaru yang akan segera beroperasi di Indonesia. Dengan konsep premium yang menggabungkan kemewahan jet pribadi dan kenyamanan penerbangan komersial, maskapai ini berambisi menawarkan pengalaman perjalanan udara yang eksklusif.

    CEO Indonesia Airlines, Iskandar, menyatakan bahwa maskapai ini akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dan hanya akan melayani penerbangan internasional.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Iskandar dalam rilis resmi yang diterima pada Minggu 9 Maret 2025.

    Berkantor di Singapura, tetapi Milik Pengusaha Indonesia

    Indonesia Airlines dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan bergerak di tiga sektor utama: energi terbarukan, pertanian, dan penerbangan. Meskipun berkantor pusat di Singapura, pemilik dan CEO perusahaan ini adalah Iskandar, seorang pengusaha asal Indonesia yang lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983.

    Dalam tahap awal operasionalnya, Indonesia Airlines akan mengoperasikan 20 armada pesawat yang terdiri dari:

    10 unit pesawat berbadan ramping seperti Airbus A321neo atau A321LR 10 unit pesawat berbadan lebar seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9

    Maskapai ini menargetkan untuk melayani 40 destinasi internasional di 30 negara dalam lima tahun mendatang.

    Profil Iskandar, Pemilik Indonesia Airlines

    Iskandar dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO Calypte Holding Pte. Ltd. Perjalanan karirnya dimulai setelah bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Ia kemudian bekerja di PLN dari 2006 hingga 2009, sebelum merambah dunia perbankan dan asuransi.

    Dari pengalamannya di perbankan, Iskandar mulai banyak berinteraksi dengan para ahli di bidang kelistrikan, yang menginspirasinya untuk merintis bisnis di sektor energi. Pada 2015, ia keluar dari dunia perbankan dan mulai mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia dengan menggandeng investor dari berbagai negara.

    Pada 2017, Iskandar mendirikan perusahaan di bidang kelistrikan dengan modal yang dikumpulkannya selama berkarier di sektor keuangan. Namun, pandemi Covid-19 membuat bisnis tersebut menghadapi tantangan berat. Tidak menyerah, Iskandar kemudian berkolaborasi dengan rekan bisnis dari Singapura untuk mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd.

    Kini, perusahaan tersebut berkembang pesat dengan merambah sektor energi, pertanian, dan aviasi. Di bawah kepemimpinan Iskandar, Indonesia Airlines lahir sebagai bagian dari ekspansi bisnis Calypte Holding di industri penerbangan.

    Perekrutan Tim Profesional

    Untuk memastikan kualitas layanan terbaik, Indonesia Airlines telah merekrut tim manajemen dan kru yang memiliki pengalaman luas di industri penerbangan internasional. Beberapa posisi kunci yang telah terisi antara lain:

    Direktur Operasional
    Mantan pilot Singapore Airlines dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, termasuk sebagai salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan Airbus A380. Direktur Komersial
    Berpengalaman lebih dari 21 tahun di maskapai besar seperti Emirates dan Asiana Airlines. Departemen Operasi Penerbangan
    Dipimpin oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. Direktur Produk dan Layanan
    Diisi oleh profesional asal Brunei Darussalam yang pernah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun. Manajer Awak Kabin
    Direkrut dari British Airways dan merupakan anggota Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA), dengan wakilnya berasal dari Emirates. Visi dan Misi Indonesia Airlines

    Iskandar menegaskan bahwa Indonesia Airlines tidak sekadar menjadi maskapai penerbangan biasa, tetapi memiliki visi untuk menjadi simbol global kemakmuran Indonesia dan ikon keramahtamahan budaya Indonesia.

    Misi utama maskapai ini adalah:

    Menawarkan layanan premium yang menggabungkan keselamatan dan kenyamanan tertinggi. Membawa keramahan khas Indonesia ke dunia internasional. Menghadirkan pengalaman terbang eksklusif dengan perhatian personal kepada setiap penumpang.

    Dengan fokus pada mobilitas penduduk di kawasan Asia Pasifik yang terus meningkat, Iskandar optimistis bahwa Indonesia Airlines dapat menjadi pemain baru yang kompetitif di industri penerbangan internasional.

    Tantangan dan Harapan

    Meskipun Indonesia Airlines hadir dengan konsep yang menarik, keberadaan maskapai ini memicu perdebatan di kalangan warganet. Beberapa mempertanyakan mengapa maskapai bernama “Indonesia” dimiliki oleh perusahaan berbasis di Singapura. Namun, Iskandar menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan bisnis dan strategi ekspansi internasional.

    Ke depan, Indonesia Airlines berambisi untuk menjadi maskapai premium yang kompetitif dengan layanan kelas dunia. Dengan dukungan tim profesional dan strategi bisnis yang matang, maskapai ini diharapkan mampu bersaing di pasar penerbangan global dan membawa nama Indonesia ke tingkat internasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 3 Perwira Menengah Polri Peraih Adhi Makayasa yang Bertugas di Polda Metro Jaya

    3 Perwira Menengah Polri Peraih Adhi Makayasa yang Bertugas di Polda Metro Jaya

    loading…

    Sebanyak 3 Perwira Menengah (Pamen) Polri yang meraih Adhi Makayasa saat ini bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Salah satunya AKBP James Hasudungan Hutajulu. Foto: Polda Lampung

    JAKARTA – Sebanyak 3 Perwira Menengah (Pamen) Polri yang meraih Adhi Makayasa saat ini bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya . Ketiganya yakni AKBP James Hasudungan Hutajulu, AKBP Riyanto, dan Kompol Reza Pahlevi.

    Mereka peraih Adhi Makayasa tahun 2004, 2009, dan 2010. Diketahui, Adhi Makayasa merupakan penghargaan tahunan bagi lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Polri. Matra Darat dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, Matra Laut dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Matra Udara dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, dan Matra Kepolisian dari Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

    Penerima penghargaan ini adalah mereka yang menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek yakni akademis, jasmani, dan kepribadian (mental). Penganugerahan Adhi Makayasa secara langsung diberikan Presiden Republik Indonesia.

    3 Pamen Polri Peraih Adhi Makayasa Berdinas di Polda Metro Jaya

    1. AKBP James Hasudungan Hutajulu

    James merupakan Pamen Polri yang meraih Adhi Makayasa tahun 2004. Dia saat ini menjabat Wakapolres Metro Jakarta Utara.

    Dia pernah menjadi Kapolres Labuhanbatu pada 2023. Sebelumnya, James menduduki posisi Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara dan Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

    2. AKBP Riyanto

    Riyanto adalah Pamen Polri yang meraih Adhi Makayasa tahun 2009. Lulusan Akpol 2009 disebut juga Dharma Ksatria 42.

    Riyanto saat ini menjabat Kapolsek Metro Taman Sari. Dia sebelumnya menjabat Kasubbag Mutjab Babgbinkar RO SDM Polda Metro Jaya.

    Dia dimutasi melalui Surat Telegram Kapolda ST/367/X/KEP./2024 tertanggal 25 Oktober 2024.

    3. Kompol Reza Pahlevi

    Reza merupakan Pamen Polri yang meraih Adhi Makayasa tahun 2010. Nama lain angkatan 43 Akpol 2010 yakni Rinaksa Sakala Mandala.

    Saat ini, dia menjabat Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Sebelumnya, dia menjabat Kanit 1 Subdit 3 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    (jon)

  • RI Akan Kedatangan Maskapai Baru Indonesia Airlines Asal Singapura

    RI Akan Kedatangan Maskapai Baru Indonesia Airlines Asal Singapura

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia akan segera kedatangan maskapai baru. Melansir Aviator, Calypte Holding Pte Ltd yang berkantor pusat di Singapura telah resmi mendaftarkan anak perusahaan baru bernama PT Indonesia Airlines Group.

    Mengutip laporan Aviator, maskapai ini akan berkantor pusat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan fokus hanya pada penerbangan internasional.

    Indonesia Airlines kini telah memasuki tahap perencanaan bisnis dan studi kelayakan sedang.

    Adapun maskapai ini dengan rencana untuk mengoperasikan 20 pesawat yang diperoleh secara bertahap. Setengah dari pesawat tersebut akan terdiri dari A321LR atau A321neo, sedangkan sepuluh lainnya akan terdiri dari A350-900 dan B787-9.

    Maskapai yang direncanakan tersebut bertujuan untuk beroperasi sebagai maskapai premium, melayani 48 tujuan internasional ke 30 negara dalam lima tahun pertama.

    Tak hanya itu, perekrutan staf pun sedang berlangsung.

    Melihat akun LinkedIn nya, Indonesia Airlines Group disebutkan memiliki kantor yang berada di BSD Raya, Tangerang Selatan.

    Calon maskapai baru tersebut juga menyebut perusahaannya memiliki visi untuk “mengangkat kemewahan dan keanggunan di langit.”

    Maskapai tersebut lewat akun LinkedIn nya juga mengatakan akan mendefinisikan ulang perjalanan dengan layanan premium. Keselamatan adalah prioritas utama sembari berbagi keramahtamahan hangat warga Indonesia kepada dunia.

    (fsd/fsd)