Tempat Fasum: Bandara Soekarno Hatta

  • Kemenko Polkam pulangkan 264 PMIB dari Malaysia

    Kemenko Polkam pulangkan 264 PMIB dari Malaysia

    Mereka dipulangkan karena dianggap bermasalah di bidang administrasi dan perilaku di luar negeri

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Desk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) memulangkan 264 pekerja migran Indonesia bermasalah (PMIB) dari Malaysia.

    “Mereka dipulangkan karena dianggap bermasalah di bidang administrasi dan perilaku di luar negeri,” kata Asisten Deputi Kerjasama Asia Kemenko Polkam, Nur Rokhmah Hidayah saat menerima PMIB di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat.

    Dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, ia menjelaskan proses pemulangan ini merupakan uji coba Pedoman Pemulangan PMI Bermasalah dari Luar Negeri hingga ke daerah asal yang disusun oleh Satgas Koordinasi Pelindungan Desk P2MI.

    Rokhmah menjelaskan, para pekerja migran ini dipulangkan ke tiga tempat, diantaranya 120 orang di Sumatera Utara, 126 di Jakarta dan 18 orang di Lombok.

    “Proses pemulangan para PMIB itu dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur kementerian yang berlaku,” katanya.

    Rokhmah juga mengapresiasi pemerintah Malaysia karena telah membantu pemulangan PMIB tersebut.

    “Kami mengapresiasi bantuan pemerintah Malaysia dan kami harapkan WNI/PMIB dapat tiba dengan selamat dan aman hingga ke rumah masing-masing di daerah asal,” kata Rohkmah

    Rokhmah menambahkan nantinya prosedur pemulangan PMIB ini akan dievaluasi agar nantinya dapat dipakai sebagai pedoman untuk kementerian dan lembaga terkait dalam memulangkan WNI bermasalah.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • InJourney Group hadirkan nuansa Merah-Putih di bandara hingga Sarinah

    InJourney Group hadirkan nuansa Merah-Putih di bandara hingga Sarinah

    Jakarta (ANTARA) – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak perusahaannya turut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan menghadirkan nuansa Merah-Putih di bandara hingga Sarinah Festiloka.

    “Rangkaian acara dipersembahkan InJourney Group dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI untuk meningkatkan semangat nasionalisme, sekaligus memberikan pengalaman yang istimewa kepada para pengunjung di aset-aset InJourney,” kata Direktur Utama InJourney Maya Watono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Adapun InJourney Group mengusung tema “Kedaulatan Bersatu, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

    Seluruh anak perusahaan InJourney telah menyiapkan serangkaian acara yang meriah selama periode Agustus.

    Aset-aset InJourney seperti bandara, destinasi wisata seperti Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Ratu Boko, Mandalika, Nusa Dua, Golo Mori, Mall Sarinah, dan hotel-hotel juga telah dipercantik dengan ornamen-ornamen khas HUT RI untuk menambah kemeriahan.

    InJourney Airports menghadirkan nuansa kebangsaan di bandara melalui desain visual dan beragam program aktivasi yang membangkitkan rasa bangga terhadap Tanah Air.

    Di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, InJourney Airports menghadirkan instalasi arsitektural Nusantara Heritage bertajuk “Tanah Api, Jejak Jiwa” yang dapat dinikmati mulai tanggal 14 Agustus.

    Sementara InJourney Aviation Services (IAS) menampilkan rangkaian aktivitas yang hangat dan penuh keceriaan di berbagai bandara seperti membagikan boneka edisi khusus kemerdekaan kepada para penumpang.

    Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality mempersembahkan serangkaian aktivitas spektakuler di wilayah operasionalnya seperti di Bali Beach Hotel The Heritage Collection.

    Lebih lanjut, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar parade budaya di The Nusa Dua, sementara Gendang Beliq akan berkumandang di The Mandalika.

    Anak perusahaan InJourney yang bergerak di sektor ritel, Sarinah menghadirkan “Sarinah Festiloka” edisi Kemerdekaan mulai 15-31 Agustus 2025 di Gedung Sarinah Thamrin.

    Tidak hanya itu, pengunjung juga akan dimanjakan dengan trunk show produk kurasi Sarinah, festival kuliner dari berbagai daerah, serta pertunjukan seni dari Mangkunegaran Surakarta yang memadukan tarian klasik, gamelan, dan kekayaan warisan budaya lainnya.

    Pada puncak perayaan tanggal 17 Agustus 2025, Sarinah menyelenggarakan Pesta Rakyat dengan tema “Gemilang Nusantara, Legacy Kita Bersama”.

    “Ini merupakan bakti InJourney sebagai BUMN untuk memberikan kontribusi kepada negara dan juga masyarakat melalui beragam acara di sejumlah destinasi pariwisata dan juga bandara di Tanah Air,” ujar Maya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menhub: Penetapan 36 bandara internasional wujudkan pemerataan ekonomi

    Menhub: Penetapan 36 bandara internasional wujudkan pemerataan ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan penetapan 36 bandara umum sebagai bandara internasional merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.

    “Presiden Prabowo menginstruksikan pembukaan bandara internasional sebanyak-banyaknya di berbagai daerah guna mendorong percepatan perputaran ekonomi dan pariwisata daerah,” kata Menhub Dudy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    “Sehingga, penetapan bandara internasional ini menjadi langkah strategis untuk mendorong hal tersebut,” imbuhnya.

    Adapun penetapan 36 bandara internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 ini diharapkan mampu mendorong penguatan industri penerbangan nasional, mendorong pariwisata, perdagangan, dan investasi.

    Menhub menugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengawasan atas pelaksanaan keputusan menteri ini.

    Status bandara internasional akan terus dievaluasi sekurang-kurangnya setiap dua tahun sekali.

    “Ada sejumlah persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh masing-masing pengelola bandara, termasuk persyaratan keselamatan, keamanan dan pelayanan sebagai bandara internasional sebelum kegiatan penerbangan internasional dilakukan,” ujar Menhub.

    “Persyaratan tersebut harus disampaikan paling lambat enam bulan sejak keputusan menteri ini dikeluarkan,” imbuhnya.

    Berikut adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandara internasional:

    1. Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh

    2. Bandara Kualanamu, Sumatera Utara

    3. Bandara Minangkabau, Sumatera Barat

    4. Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau

    5. Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau

    6. Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten

    7. Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta

    8. Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat

    9. Bandara Kulon Progo, Yogyakarta

    10. Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur

    11. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali

    12. Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Nusa Tenggara Barat

    13. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur

    14. Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan

    15. Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

    16. Bandara Sentani, Jayapura, Papua

    17. Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur

    18. Bandara S.M. Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan

    19. Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Kepulauan Bangka Belitung

    20. Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah

    21. Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan

    22. Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat

    23. Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara, Sumatera Utara

    24. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

    25. Bandara Radin Inten II, Lampung

    26. Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah

    27. Bandara Banyuwangi, Jawa Timur

    28. Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara

    29. Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur

    30. Bandara Pattimura, Ambon, Maluku

    31. Bandara Frans Kaisiepo, Biak Numfor, Papua

    32. Bandara Mopah, Merauke, Papua Selatan

    33. Bandara Kediri, Jawa Timur

    34. Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah

    35. Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat Daya

    36. Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur.

    “Khusus untuk Bandara Halim Perdanakusuma, penerbangan luar negeri hanya diperuntukkan bagi angkutan udara niaga tidak berjadwal, angkutan udara bukan niaga, serta penerbangan pesawat udara negara Indonesia atau pesawat udara negara asing,” imbuh Menhub.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Barantin siap lakukan penguatan sistem biosecurity selevel negara maju 

    Barantin siap lakukan penguatan sistem biosecurity selevel negara maju 

    Sumber foto: Aldi Evi/elshinta.com.

    Barantin siap lakukan penguatan sistem biosecurity selevel negara maju 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 15:59 WIB

    Elshinta.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan Penguatan Sistem Biosecurity dan pengawasan keamanan pangan serta penerapan digitalisasi all indonesia di Bandar Udara Internasional, Kamis (14/08). Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung AP 600, Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipimpin langsung oleh Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, didampingi Eselon II Lingkup Barantin.

    Sebagai instansi yang berada di garis depan bersama Imigrasi dan Bea Cukai, Barantin memiliki mandat penting berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Tugas tersebut mencakup pencegahan masuk, tersebar, dan keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

    Barantin juga mengemban fungsi pengawasan keamanan dan mutu pangan, pengendalian produk rekayasa genetika, perlindungan sumber daya genetik, serta pengawasan terhadap jenis asing invasif.

    Sahat Manaor Panggabean menjelaskan Biosecurity Indonesia sedang berproses menuju Biosecurity yang berada di negara-negara maju. 

    “Indonesia sangat ini sedang proses menjadi negara-negara maju dari sisi Biosecurity dan Sistem keamanan lainnnya,” jelasnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Aldi Evi, Kamis (14/8). 

    Kepala Barantin menyampaikan All Indonesia akan di Implementasikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. 

    “Pastinya akan diimplementasikan tahun ini dengan Presiden Prabowo Subianto,” jelasnya.

    Barantin menjalankan peran sebagai perlindungan sumber daya alam hayati, border protection untuk melindungi pertanian, peternakan, perikanan dari ancaman produk-produk impor yang tidak dapat dibendung di era perdagangan bebas serta perang tariff seperti sekarang ini. 

    Barantin juga berperan sebagai economic tools yang dapat memfasilitasi akseptabilitas produk-produk unggulan ekspor kita ke Negara-negara tujuan ekspor melalui sertifikasi karantina, Barantin memastikan produk pertanian, perikanan, dan kehutanan memenuhi persyaratan negara tujuan sehingga dapat bersaing di pasar global.

    “Menapaki era baru Karantina mengedepankan penguatan manajemen Pre-Border, yaitu pemeriksaan komoditas di Negara asalnya dan mengembangkan digiltalisasi layanan melalui implementasi BEST-TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), mandatory Prior Notice bagi impor dan Electronic Documents untuk mempercepat layanan ekspor,” urainya. 

    Sahat menambahkan digitalisasi ini sedang dalam upaya untuk diintegrasikan dengan instansi pemerintah yang terkait dalam suatu kesisteman All Indonesia demi memudahkan lagi pelayanan sehingga dapat berkontribusi lebih pada percepatan arus barang.

    “Saya mengapresiasi kegiatan koordinasi seperti ini sebagai forum untuk saling bertukar pikiran, saling mengisi dan saling berkonsultasi dalam upaya peningkatan pengawasan sekaligus pelayanan perkarantinaan khususnya di lingkungan Bandar Udara Internasional, terutama Bandara Soekarno Hatta. Sinergi dengan kementerian atau lembaga, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk melindungi negeri sekaligus mendorong daya saing produk Indonesia di pasar dunia,” paparnya. 

    Dalam acara yang dikemas dengan coffee morning ini Barantin menghadirkan empat narasumber, Deputi Bidang Karantina Hewan, Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, dan Deputi Bidang Karantina Ikan membawakan paparan tentang Kebijakan dan Proses Bisnis masing-masing bidangnya, serta Kepala Biro Hukum dan Humas yang mengulas tentang Implementasi Karantina dalam Digitalisasi Layanan All Indonesia.

    Melalui forum ini, Barantin juga mengajak pelaku usaha untuk aktif berkomunikasi dengan petugas karantina, menyampaikan kendala di lapangan, dan ikut berperan dalam pengawasan bersama. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mampu memperkuat sistem biosekuriti nasional serta menjamin keamanan pangan demi mewujudkan cita-cita Barantin yang Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh.

    “Kegiatan seperti ini bukan sekadar temu wicara, tetapi forum untuk membangun kepercayaan dan menciptakan solusi bersama. Perlindungan terhadap pertanian, perikanan, dan kehutanan kita adalah tanggung jawab bersama,” tambah Sahat memberikan keterangan pers dengan awak media.

    Menutup wawancara Sahat menyampaikan dengan sinergi dan kesepamahaman apik yang terjalin dalam forum ini, kami optimistis akan memberikan kontribusi nyata bagi perlindungan sumber daya alam hayati Indonesia sekaligus mendukung kelancaran perdagangan internasional yang aman dan berdaya saing.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cerita Perjalanan Menuju Motaain, Titik Paling Ujung di Timur Indonesia 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Cerita Perjalanan Menuju Motaain, Titik Paling Ujung di Timur Indonesia Megapolitan 13 Agustus 2025

    Cerita Perjalanan Menuju Motaain, Titik Paling Ujung di Timur Indonesia
    Tim Redaksi
    BELU, KOMPAS.com
    – “Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudra.”
    Sepenggal lirik lagu ost Ninja Hatori di atas menggambarkan perjalanan saya, Dzaky Nurcahyo—jurnalis Kompas.com— menuju salah satu titik paling timur di Indonesia.
    Bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), saya berkesempatan untuk menyambangi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain yang terletak di Kecamatan Tasifeto, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/8/2025).
    PLBN Motaain merupakan perbatasan paling timur yang memisahkan Indonesia dengan wilayah Timor Leste.
    Perjalanan menuju tapal batas Indonesia saya mulai dari Jakarta dengan menumpangi pesawat pelat merah menuju Bandara El Tari, Kupang, NTT.
    Saya dan tim BNPP berangkat pukul 06.45 WIB dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Perjalanan ke Kupang memakan waktu kurang lebih 3 jam.
    Sesampainya di Bandara El Tari, kami bergegas menumpangi mobil Toyota Innova berwarna hitam menuju PLBN Motaain.
    Jefri, sopir yang membawa kami menuju PLBN Motaain mengungkapkan, perjalanan menuju Belu paling cepat sekitar 8 jam.
    “Jalan menuju ke Belu penuh kelok, melewati banyak bukit,” ujar dia sambil memacu mobilnya.
    Seingat saya, kami berangkat dari Bandara El Tari sekitar pukul 10.30 WITA. Saat itu, cuaca sangat terik sampai menembus kaca film mobil Jefri.
    Nyaris tak ada hambatan selama perjalanan, mobil bisa dipacu dengan kecepatan rata-rata 80 KM per jam.
    Saking tak ada hambatannya, saya bahkan banyak bertukar cerita dengan Jefri, yang ternyata keluarga besarnya banyak berwarga negara Timor Leste.
    “Keluarga mama kebanyakan di Timor Leste. Dulu kami mengungsi ke Kupang saat ada kerusuhan,” ucap Jefri.
    Sambil bercuap tentang keluarganya, tak terasa Jefri telah memacu mobilnya selama 1,5 jam.
    Kami kemudian memasuki wilayah Fatuleu di Kabupaten Kupang. Fatuleu merupakan salah satu wilayah dataran tinggi di NTT.
    Kata Jefri, perjalanan menantang baru dimulai di Fatuleu. Karena dari Fatuleu, kontur jalan mulai berkelok, menurun, dan naik melewati bukti.
    Benar saja, tak lama setelah memasuki kawasan Fatuleu, kami disambut dengan rimbunan pepohonan yang berada di kanan dan kiri jalan.
    Perut saya juga seketika terkocok karena kontur jalan berubah drastis. Saya bahkan sampai harus menahan lapar karena ditakutkan akan mual kalau mengisi perut.
    Perjalanan ini terus saya alami sekitar tujuh jam hingga tiba di Kabupaten Belu sekitar pukul 18.00 WITA.
    Meski tiba di Kabupaten Belu saat cahaya matahari memudar, tetapi perjalanan ke PLBN Motaain tak semudah melangkahkan kaki.
    Ibu kota Kabupaten Belu, Atambua, sedang ramai-ramainya hari ini. Masyarakat di Atambua kebetulan sedang melaksanakan pawai yang membuat jalan utama diblokade.
    Saya dan tim BNPP akhirnya memilih jalan memutar, yang seharusnya dari Atambua ke PLBN Motaain hanya 60 menit, menjadi 2 jam.
    Kami bahkan sampai membelah hutan dan menyusuri pesisir laut karena memilih jalan alternatif.
    Setelah 8,5 jam perjalanan darat, kami akhirnya tiba di PLBN Motaain dengan selamat tanpa kekurangan apapun.
    Kami lalu disambut dengan sejumlah pejabat PLBN Motaain yang kebetulan tengah mempersolek area PLBN menyambut HUT ke-80 RI.
    Ekspedisi wilayah perbatasan ini merupakan kerjasama redaksi Kompas.com dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
    Selain PLBN Motaain, ekspedisi serupa juga dilaksanakan di PLBN Motamasin dan PLBN Aruk. Anda dapat mengikuti kisah perjalanan kami beserta liputan perayaan ulang tahun Indonesia di topik pilihan
    HUT ke-80 RI 2025
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik Kereta Bandara Soetta Diskon 45% saat HUT RI

    Naik Kereta Bandara Soetta Diskon 45% saat HUT RI

    Jakarta

    Layanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta diskon 45% pada 17 Agustus 2025. Diskon ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menjelaskan diskon 45% diberikan kepada penumpang yang menempuh relasi jarak terjauh, seperti perjalanan penuh dari pusat kota menuju Bandara Soekarno-Hatta atau sebaliknya. Sementara itu untuk perjalanan jarak menengah hanya mendapatkan diskon 20%.

    “Promo ini berlaku hanya pada tanggal 17 Agustus 2025 dan ditujukan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dengan cepat, nyaman, dan hemat,” kata Joni dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).

    Rinciannya, diskon 45% dapat dinikmati oleh pengguna dengan relasi tujuan Stasiun Manggarai/BNI City/Duri – Stasiun Bandara Soetta ataupun sebaliknya. Sedangkan tarif diskon 20% berlaku untuk relasi Manggarai/BNI City/Duri – Rawa Buaya/Batu Ceper dan sebaliknya.

    “Promo ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada para pelanggan sekaligus bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80,” sebut Joni.

    Joni menambahkan, para pengguna yang ingin mendapatkan tiket promo Diskon Merdeka ini dapat membelinya melalui aplikasi pemesanan tiket mulai H-7 sebelum jadwal keberangkatan, maupun secara langsung melalui vending machine yang tersedia. Tiket diskon tersedia sejak hari Selasa kemarin.

    Sebagai informasi, KAI Commuter mencatat volume pengguna Commuter Line Basoetta sepanjang Juli 2025 sebanyak 204.871 orang, angka tersebut lebih tinggi 6,32 persen dibanding periode yang sama pada Juli 2024 lalu, yaitu sebanyak 192.700 orang. Jumlah perjalanan saat ini mencapai 70 perjalanan setiap harinya.

    Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, KAI Commuter mengimbau pengguna yang hendak bepergian ke Bandara Soekarno-Hatta agar sudah tiba di stasiun tujuan minimal 2-3 jam sebelum jadwal penerbangan internasional.

    (acd/acd)

  • Peran Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie dan Aliran Uang Rp1 Triliun pada Kasus Korupsi Timah

    Peran Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie dan Aliran Uang Rp1 Triliun pada Kasus Korupsi Timah

    Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri Sriwijaya Air, Hendry Lie tetap divonis 14 tahun dan denda Rp1 miliar pada sidang banding di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta pada Jumat (8/8/2025).

    Alhasil, putusan itu telah menguatkan vonis pada pengadilan pertama di PN Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.

    Selain pidana badan, Hendry Lie juga diwajibkan untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1,05 triliun atas kasus korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah Tbk. (TINS).

    Hendry Lie ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan 23 orang lainnya seperti istri Sandra Dewi, Harvey Moeis hingga Crazy Rich PIK Helena Lim.

    Hendry Lie memiliki peran sebagai Beneficiary Owner PT Tinindo Inter Nusa (TIN) yang diduga berperan aktif melakukan kerja sama penyewaan peralatan processing peleburan timah.

    Kerja sama itu dilakukan antara PT Timah Tbk. dengan PT TIN, yang penerimaan bijihnya bersumber dari CV BPR dan CV SMS.

    Dua perusahaan itu sengaja dibentuk sebagai perusahaan boneka untuk penerimaan bijih timah dari kegiatan penambangan timah ilegal. 

    Atas perbuatannya itu, Hendry Lie telah menerima untung Rp1,05 triliun. Nilai itu setara dengan uang pengganti yang dibebankan terhadap Hendry Lie.

    Penangkapan Hendry Lie

    Hendry Lie ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Jampidsus Kejagung RI berdasarkan Surat Penetapan Nomor: TAP-27/F.2/Fd.2/04/2024 pada (16/4/2024). 

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Hendry Lie selalu mangkir dalam panggilan penyidik lantaran tengah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura.

    Setelah sebelas bulan kemudian, Hendry Lie tertangkap diam-diam kembali ke Indonesia lantaran masa berlaku paspornya sudah habis pada (18/11/2024). 

    Dia ditangkap di terminal 2F Bandara Soekarno Hatta usai penyidik bekerja sama dengan atase Kejaksaan Kedubes RI di Singapura dan jaksa agung muda bidang intelijen atau Jamintel.

    Hendry Lie tiba di lokasi pada Senin (18/11/2024) sekitar 23.14 WIB. Dia tiba dengan mengenakan borgol di tangan serta kemeja berwarna merah muda dan langsung dibawa ke Gedung Kartika Kejagung.

    Berselang hampir satu jam kemudian, Hendry Lie keluar dari Gedung Kartika dengan rompi tahanan dan langsung diboyong ke mobil tahanan Kejaksaan RI. Hendry juga tidak mengucap satu kalimat pun saat digiring tersebut.

  • InJourney Larang Kendaraan Besar Melintas di Jalur Perimeter, Ini Alasannya

    InJourney Larang Kendaraan Besar Melintas di Jalur Perimeter, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta melakukan pembatasan melintas bagi kendaraan besar dengan tinggi di atas 2,1 meter di jalan perimeter Selatan dan Utara. 

    General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana menyampaikan pembatasan yang telah dilakukan mulai 5 Agustus 2025 ini sebagai langkah pengaturan operasional guna mendukung keselamatan dan kelancaran aktivitas di kawasan bandara.

    Dwi menjelaskan jalur perimeter merupakan akses terbatas yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional bandara, khususnya di area sisi udara.

    “Penyesuaian ini merupakan bagian dari pengelolaan kawasan terbatas agar fungsi jalur perimeter tetap berjalan optimal sesuai peruntukannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Selasa (12/8/2025).  

    Sebagaimana diketahui, jalur perimeter adalah jalan inspeksi yang mengelilingi sisi udara (airside) bandara dan diperuntukkan bagi kegiatan internal, seperti patroli keamanan dan pengawasan pagar perimeter. 

    Berdasarkan Undang-Undang (UU) No.1/2009 tentang Penerbangan serta Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP 43/2005, jalur ini bukan merupakan jalan umum terbuka untuk publik, melainkan bagian dari kawasan terbatas dengan akses yang diatur secara ketat. 

    Pembatasan kendaraan di jalur ini bertujuan untuk menjaga integritas pengawasan keamanan, memastikan efektivitas operasional, serta menghindari potensi gangguan akibat lalu lintas kendaraan berdimensi besar di area terbatas bandara. 

    Dirinya mengimbau kepada para pengguna jalan agar memperhatikan jenis dan dimensi kendaraan sebelum melintas di jalur perimeter. 

    “Kami mengimbau pengguna jalan untuk memperhatikan rambu yang telah disediakan di sepanjang jalur perimeter, guna mendukung kelancaran dan keselamatan operasional bandara,” tutupnya. 

    Dwi juga menyampaikan bahwa informasi pembatasan telah disosialisasikan melalui berbagai media komunikasi visual yang ditempatkan di titik-titik strategis. 

  • Kronologi Kasus Hendry Lie yang Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara Kasus Timah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 Agustus 2025

    Kronologi Kasus Hendry Lie yang Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara Kasus Timah Nasional 11 Agustus 2025

    Kronologi Kasus Hendry Lie yang Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara Kasus Timah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pendiri Sriwijaya Air, Hendry Lie, tetap dihukum pidana penjara 14 tahun meski telah menyatakan banding dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah.
    Hendry diyakini melakukan korupsi hingga merugikan negara hingga Rp 300 triliun.
    “Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 14 tahun dan denda sebesar Rp 1.000.000.000,00 dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,” tulis amar putusan yang dikutip dari SIPP PN Jakarta Pusat pada Senin (11/8/2025).
    Majelis hakim di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta (PT DKI) juga menjatuhkan hukuman pidana pengganti sebesar Rp 1,05 triliun.
    “Menjatuhkan pidana tambahan kepada Terdakwa untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp 1.052.577.589.599,19,” lanjut amar putusan.
    Angka Rp 1,05 triliun ini sama seperti yang didakwa Jaksa Penuntut Umum (JPU).
    Dalam dakwaan yang dibacakan pada 30 Januari 2025, para terdakwa dinilai memperkaya perusahaan Hendry hingga lebih dari Rp 1 triliun.
    Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, JPU mengungkap bahwa Hendry Lie menggunakan PT Tinindo Internusa (TIN) untuk menjalankan akal bulusnya meraup keuntungan di kasus timah.
    PT TIN ini merupakan salah satu perusahaan smelter timah swasta.
    Hendry merupakan pemegang saham terbesar di sana.
    Untuk menjalankan aksinya, Hendry tidak bekerja sendiri.
    General Manager Operasional PT TIN, Rosalina, dan Marketing PT TIN tahun 2008-2018, Fandy Lingga, ikut dikerahkan.
    Salah satu tugas mereka adalah menyusun surat penawaran kerja sama sewa smelter dengan PT Timah Tbk.
    Selain itu, Hendry Lie juga disebut menyetujui hingga memerintahkan dua bawahannya itu mengikuti pertemuan dengan eks Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, eks Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Emil Ermindra, dan eks Direktur Operasi PT Timah Tbk, Alwin Albar, di Pangkalpinang.
    Dalam pertemuan itu dibahas permintaan Riza dan koleganya agar puluhan smelter timah swasta di Babel menyerahkan lima persen kuota ekspor mereka kepada PT Timah Tbk.
    “Karena biji timah yang diekspor oleh smelter-smelter swasta tersebut merupakan hasil produksi yang bersumber dari penambangan di wilayah IUP PT Timah,” ujar jaksa saat itu.
    Dalam kasus ini, Hendry juga menerima pembayaran bijih timah hingga biaya kerja sama sewa smelter yang terlalu mahal.
    Padahal, bijih timah bersumber dari penambang ilegal di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
    Jaksa mengungkap bahwa Hendry saat itu pernah menyetorkan sejumlah uang kepada suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, sebagai biaya pengamanan.
    Hendry disebut membayar sebesar 500-750 dollar Amerika Serikat (AS) per metrik ton timah kepada Harvey yang dalam kasus ini merupakan perwakilan dari PT Refined Bangka Tin (RBT).
    Biaya pengamanan ini dikumpulkan dari smelter swasta lainnya yang turut meneken perjanjian kerja sama sewa alat pengolahan dengan PT Timah Tbk.
    Perusahaan yang turut menyetor adalah CV Venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Bina Sentosa, dan PT Stanindo Inti Perkasa.
    Biaya pengamanan ini disetorkan dengan kedok dana CSR yang dikelola Harvey Moeis atas nama PT RBT.
    Sebelum menghadapi proses persidangan, Hendry lebih dahulu ditetapkan sebagai buronan karena tidak kunjung memenuhi panggilan penyidik yang hendak memeriksanya.
    Setelah berkali-kali dipanggil penyidik, Hendry akhirnya ditangkap pada 18 November 2024 malam.
    Saat itu, Hendry baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta usai izin menetapnya di Singapura habis.
    Berdasarkan informasi dari Imigrasi, Hendry berada di Singapura sejak 25 Maret 2024.
    Saat itu, ia mengaku hendak berobat.
    Kemudian, pada 15 April 2024, ia ditetapkan sebagai salah satu tersangka.
    Proses hukum terus berjalan dan Hendry beberapa kali dipanggil untuk memberikan kesaksian.
    Namun, karena tidak kunjung mengindahkan panggilan penyidik, ia menjadi target untuk segera dipulangkan.
    Sebelum ditangkap, Hendry yang masa izin tinggalnya habis pada tanggal 27 November 2024 ini hendak masuk ke Indonesia secara diam-diam.
    Namun, usaha tersebut gagal hingga ia pun diborgol dan dikenakan rompi tahanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Terima Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Kepresidenan

    Prabowo Terima Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Kepresidenan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, (11/8/2025).

    Orang nomor satu asal Peru itu akan memulai rangkaian kunjungan kenegaraan sebagai bagian dari perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru.

    Sebelumnya, pesawat yang membawa Presiden Boluarte mendarat di Terminal VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangannya disambut secara resmi dan penuh kehormatan oleh jajaran pejabat tinggi Indonesia dan Peru, termasuk Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, Gubernur Banten Andra Soni, Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer Salcedo, Duta Besar Indonesia untuk Peru Ricky Suhendar, dan Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Raúl Tsuboyama Galván.

    Momen kedatangan Presiden Boluarte diiringi dengan dentuman meriam dan barisan pasukan kehormatan. Setibanya di terminal, Presiden Boluarte memberikan penghormatan kepada bendera nasional Peru dan Indonesia sebelum melangkah melewati jajaran pasukan kehormatan yang berdiri tegak.

    Sebagai bagian dari sambutan budaya, rombongan disuguhi penampilan Tari Walijamaliha – sebuah tarian tradisional khas Banten – yang disiapkan untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia serta menambah suasana kehangatan dalam penyambutan.

    Kedatangan Presiden Dina Boluarte ini merupakan kunjungan balasan atas lawatan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Peru pada 14 November 2024 lalu dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Lima. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo sempat menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Boluarte untuk berkunjung ke Indonesia.

    Kunjungan kenegaraan ini juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Peru yang telah terjalin sejak 12 Agustus 1975. Hubungan kedua negara semakin menunjukkan penguatan kerja sama, baik di bidang perdagangan, budaya, maupun politik luar negeri.