ANTARA – PT Angkasa Pura Indonesia menegaskan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi dan melayani ratusan penerbangan dengan rute domestik maupun internasional. Sejak Kamis pagi (14/11), pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat jumlah maskapai yang membatalkan penerbangan mencapai 41 penerbangan dengan rute domestik maupun internasional. (Rita Laura/Yovita Amalia/Farah Khadija)
Tempat Fasum: Bandara Ngurah Rai
-

BMKG Pastikan Tidak Ada Debu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Bali pada Kamis Pagi
Badung, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, mengungkapkan tidak ada debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah udara Bali atau Denpasar Airport pada pemantauan Kamis (14/11/2024) pagi.
“Berdasarkan citra satelit, tidak terdapat sebaran debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi di area Bali,” kata koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Pande Putu Hadi Wiguna di Badung, Bali, Kamis dilansir Antara.
Untuk memastikan data citra satelit cuaca tersebut, pihaknya melakukan pengujian menggunakan kertas hitam (paper test) di sekitar kawasan udara Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 06.00 Wita. Hasilnya negatif debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi atau sesuai pemetaan citra satelit tersebut.
Sementara itu, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal.
Jadwal kedatangan internasional pada Kamis pukul 08.40 Wita, maskapai Air Asia dari Perth, Australia, mendarat di Bandara Ngurah Rai. Begitu juga penerbangan berangkat menuju Hong Kong juga lepas landas pukul 08.15 Wita.
Sebelumnya, meski BMKG menyebutkan tidak ada debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi di wilayah udara Bali pada Rabu (13/11/2024), sejumlah maskapai membatalkan jadwal penerbangan baik rute domestik maupun internasional, karena dampak debu erupsi gunung api yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
-

Kunjungan Wisman September 2024 Tembus 1,28 Juta, Turis Malaysia Terbanyak
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi masih berasal dari Malaysia pada September 2024.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa wisman asal Malaysia naik 24,22% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September tahun ini.
Wisman asal Malaysia mengambil porsi sebesar 18,3% terhadap total kunjungan pada September 2024 atau sebesar 234.500 kunjungan berasal dari wisman Malaysia.
Secara keseluruhan, jumlah kunjungan wisman mencapai 1.279.258 kunjungan pada September 2024. Posisinya turun 4,53% dibandingkan bulan sebelumnya. Akan tetapi, naik secara tahunan sebesar 19,53% year-on-year (yoy).
“Kunjungan wisman dari Malaysia mengalami kenaikan 24,22% secara bulanan dan meningkat 54,04% secara tahunan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Jumat (1/11/2024).
Mengekor di posisi kedua adalah Australia dengan pertumbuhan sebesar 3,63% mtm atau sekitar 159.300 kunjungan. Lalu, ada China yang menempati urutan ketiga mencapai 114.300 kunjungan, atau turun 9,38% dibandingkan Agustus 2024.
Secara kumulatif, sepanjang Januari—September 2024, BPS mengungkap total kunjungan wisman tembus di atas 10 juta kunjungan, atau sebanyak 10.372.114 kunjungan. Angkanya meningkat 20,28% dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Meskipun terus meningkat, total jumlah kunjungan wisman secara kumulatif hingga September 2024 masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama saat sebelum pandemi, yaitu Januari—September 2019 mencapai 12.102.672 kunjungan.
Jika dilihat dari distribusi pintu masuk, mayoritas wisman berkebangsaan Malaysia masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno—Hatta. Demikian pula, dengan wisman berkebangsaan China yang masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, lanjut Amalia, wisman berkebangsaan Australia paling banyak masuk melalui Bandara Ngurah Rai.
Dalam hal rata-rata lama tinggal, wisman termasuk pelintas batas menghabiskan waktu sekitar 7,43 malam di Indonesia pada September 2024.
Secara total, rata-rata lama tinggal wisman pada kuartal III/2024 adalah selama 11,41 malam. Namun, angka ini turun dibandingkan dengan rata-rata kuartal II/2024 yang mencapai 12,55 malam.
Adapun, rata-rata lama tinggal terlama adalah wisman dari benua Eropa, yaitu selama 16,97 malam. Disusul wisman dari Afrika selama 16,25 malam dan wisman dari Asia tanpa Asean selama 13,61 malam.
