Tempat Fasum: Bandara Ngurah Rai

  • Bandara Ngurah Rai Layani 22,1 Juta Penumpang per November 2025

    Bandara Ngurah Rai Layani 22,1 Juta Penumpang per November 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat pertumbuhan penumpang sangat tipis sepanjang Januari–November 2025 dengan total pelayanan mencapai 22,1 juta orang.

    General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab mengatakan jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Pelayanan kepada 22.118.214 penumpang pada periode Januari-November 2025 atau mengalami peningkatan 1% dibandingkan tahun sebelumnya yang melayani 21.869.747 pergerakan penumpang,” kata dikutip dari Antara, Minggu (14/12/2025).

    Dari total tersebut, mayoritas penumpang berasal dari rute internasional. Sepanjang 2025, penumpang internasional tercatat sebanyak 13.465.786 orang atau sekitar 63%, sedangkan penumpang domestik mencapai 8.141.278 orang.

    Jika dilihat secara bulanan, pada November 2025 Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 1.788.540 penumpang. “Jumlah ini terbagi dalam pelayanan penumpang domestik sebanyak 685.445 penumpang dan penumpang internasional 1.103.095 penumpang,” ujar Ahmad Syaugi.

    Dari sisi operasional penerbangan, selama November 2025 tercatat 11.369 pergerakan pesawat datang dan berangkat, yang terdiri atas 5.096 penerbangan rute domestik dan 6.273 penerbangan rute internasional.

    Untuk rute domestik, Jakarta (CKG) menjadi tujuan tersibuk dengan melayani 340.687 penumpang. Rute ini diikuti Surabaya dengan 93.594 penumpang dan Makassar sebanyak 44.132 penumpang. Sementara itu, pada rute internasional, Singapura mencatat jumlah penumpang tertinggi dengan 172.040 orang, disusul Kuala Lumpur 128.796 penumpang dan Perth 88.118 penumpang.

    Berdasarkan data kunjungan warga negara asing (WNA) ke Bali selama November, Australia menjadi negara asal dengan jumlah wisatawan terbanyak, yakni 124.548 orang. India berada di posisi kedua dengan 44.179 orang, disusul China sebanyak 35.918 orang.

    “Jumlah tersebut kami yakini juga dipengaruhi dengan bertambahnya konektivitas baru dengan tiga negara itu di antaranya rute Newcastle, Australia; Mumbai, India; dan Sichuan, China,” kata Ahmad Syaugi.

    Ke depan, pengelola bandara berharap pembukaan rute-rute internasional baru dapat terus memperkuat konektivitas langsung ke Bali. Dengan capaian hingga November 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mulai mengantisipasi lonjakan penumpang pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    “Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, kami akan menggelar posko Natal-tahun baru di Desember ini sebagai langkah pelayanan prima kepada pengguna jasa,” ucapnya.

  • Turis Malaysia, Singapura, dan Australia Banjiri RI, Kunjungan Wisman Naik 11,19% per Oktober 2025

    Turis Malaysia, Singapura, dan Australia Banjiri RI, Kunjungan Wisman Naik 11,19% per Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap realisasi kunjungan turis asing alias wisatawan mancanegara (wisman) tembus hingga 1,33 juta pada periode Oktober 2025.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan capaian tersebut naik 11,19% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024. Namun, jika dibandingkan dengan September 2025, kunjungan wisman pada Oktober tercatat turun 4,83%.

    Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman pada Januari–Oktober 2025 mencapai 12,76 juta. Angka ini meningkat 10,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Kunjungan Wisman paling banyak dilakukan oleh wisatawan berkebangsaan Malaysia yaitu sebesar 17,13%, kemudian diikuti oleh Australia yaitu sebesar 11,9%, dan Singapura sebesar 9,4%,” ujar Pudji dalam rilis BPS, Senin (1/12/2025).

    Pergerakan Wisman Berdasarkan Pintu Masuk
    Pudji menjelaskan bahwa sebanyak 1,17 juta wisman masuk melalui pintu utama, termasuk bandara internasional, pelabuhan internasional, dan pos lintas batas. Adapun 152.775 kunjungan lainnya tercatat melalui pintu perbatasan darat maupun laut.

    Dilihat dari negara asal, kunjungan wisatawan dari Singapura meningkat pada Oktober 2025. Sementara itu, kunjungan dari Malaysia dan Australia menurun jika dibandingkan dengan September. Namun, jika dibandingkan dengan Oktober 2024 (year on year), kunjungan dari ketiga negara tersebut sama-sama meningkat.

    “Jika dilihat berdasarkan pintu masuk utama, kunjungan Wisman paling banyak masuk melalui Bandara Ngurah Rai, didominasi oleh Wisman berkebangsaan Australia,” kata Pudji.

  • Cuaca Ekstrem Ganggu Penerbangan, Pesawat Batik Air Tujuan Surabaya Dialihkan ke Bali

    Cuaca Ekstrem Ganggu Penerbangan, Pesawat Batik Air Tujuan Surabaya Dialihkan ke Bali

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah penerbangan menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan Surabaya dan sekitarnya sejak Kamis (6/11/2025). Hujan deras disertai angin kencang dan jarak pandang yang terbatas membuat beberapa pesawat terpaksa mengalami keterlambatan hingga pengalihan pendaratan.

    Salah satu penumpang, Muhammad Iqbal, mengaku penerbangan Batik Air yang ia tumpangi dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Surabaya mengalami delay selama satu setengah jam.

    “Kami sudah boarding, tapi pesawat belum bisa terbang karena kondisi cuaca di Surabaya tidak memungkinkan untuk mendarat. Akhirnya jadwal keberangkatan ditunda,” ujarnya.

    Keterlambatan juga dialami oleh penumpang lain, Novi, yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Surabaya. Pesawat Batik Air yang ditumpanginya semula dijadwalkan mendarat di Juanda pada dini hari, namun harus dialihkan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, karena kondisi cuaca ekstrem di wilayah udara Surabaya.

    “Pilot mengumumkan pesawat tidak bisa mendarat di Juanda karena hujan deras dan angin kencang. Setelah berputar beberapa kali di udara, akhirnya pesawat diarahkan ke Bali untuk menunggu kondisi membaik,” ungkap Novi.

    Penerbangan dilanjutkan kembali dari Bandara Ngurah Rai Bali menuju Juanda Surabaya ketika sore hari saat cuaca membaik.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi pekan ini.[rea]

  • Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok per September 2025, Pengamat: Efek Low Season

    Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok per September 2025, Pengamat: Efek Low Season

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat memandang anjloknya jumlah penumpang angkutan udara, baik domestik maupun internasional, pada September 2025, sebagai efek musiman low season.

    Pengamat Penerbangan Alvin Lie memandang penurunan tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada pertengahan semester II setiap tahunnya. 

    Dirinya menampik, penurunan yang terjadi di tengah peningkatan jumlah penumpang pada angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) akibat penurunan daya beli. 

    “September, Oktober, dan November adalah low season. Tidak ada liburan. Trafik akan mulai naik awal Desember hingga puncaknya akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/11/2025). 

    Pada September 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik turun sebesar 5,13% month to month (MtM) menjadi 4,8 juta orang, penumpang internasional turun 6,96% menjadi 1,8 juta orang. 

    Alvin menuturkan, momen seperti September ini pun akan kembali terjadi pada pertengahan Januari mendatang, ketika musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) berakhir. 

    Siklus yang terjadi setiap tahun akan terus berulang, sepanjang pemerintah tidak memberikan dorongan atau stimulus. 

    Berbeda dengan Amerika Serikat (AS), lanjut Alvin, di mana perjalanan menggunakan angkutan udara alias pesawat masih terbantu di saat negara lain mengalami low season, karena keberadaan ajang Thanksgiving. 

    “Itu sudah pola sosial di berbagai negara. Di Amerika masih tertolong ada libur Thanksgiving,” tuturnya. 

    Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan, secara bulanan jumlah penumpang pada seluruh moda transportasi mengalami penurunan kecuali pada Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan atau ASDP yang mengalami peningkatan pada September 2025. 

    “Jumlah penumpang ASDP naik sebesar 1,46% MtM, disebabkan oleh peningkatan mobilitas masyarakat pada penyebrangan antar pulau saat liburan long weekend,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025). 

    Secara perinci, Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada September 2025 sebanyak 4,8 juta orang atau turun 5,13% dibandingkan dengan Agustus 2025. 

    Penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 15,07%, Kualanamu-Medan sebesar 6,62%, Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 5,46%, Hasanuddin-Makassar sebesar 3,43%, dan Juanda-Surabaya sebesar 1,97%.

    Selama Januari–September 2025, jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 44,2 juta orang atau turun 6,99% jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 47,5 juta orang.

    Sementara pada penerbangan internasional, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri pada September 2025 sebanyak 1,8 juta orang atau turun 6,96% MtM. 

    Penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar 17,37%, Ngurah Rai-Denpasar sebesar 9,02%, Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 7,21%, Kualanamu-Medan sebesar 1,95%, dan Juanda-Surabaya sebesar 1,79%. 

    Selama Januari–September 2025, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, sebanyak 15,3 juta orang atau naik 8,87% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok per September 2025, Pengamat: Efek Low Season

    Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok per September 2025, Pengamat: Efek Low Season

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat memandang anjloknya jumlah penumpang angkutan udara, baik domestik maupun internasional, pada September 2025, sebagai efek musiman low season.

    Pengamat Penerbangan Alvin Lie memandang penurunan tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada pertengahan semester II setiap tahunnya. 

    Dirinya menampik, penurunan yang terjadi di tengah peningkatan jumlah penumpang pada angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) akibat penurunan daya beli. 

    “September, Oktober, dan November adalah low season. Tidak ada liburan. Trafik akan mulai naik awal Desember hingga puncaknya akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/11/2025). 

    Pada September 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik turun sebesar 5,13% month to month (MtM) menjadi 4,8 juta orang, penumpang internasional turun 6,96% menjadi 1,8 juta orang. 

    Alvin menuturkan, momen seperti September ini pun akan kembali terjadi pada pertengahan Januari mendatang, ketika musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) berakhir. 

    Siklus yang terjadi setiap tahun akan terus berulang, sepanjang pemerintah tidak memberikan dorongan atau stimulus. 

    Berbeda dengan Amerika Serikat (AS), lanjut Alvin, di mana perjalanan menggunakan angkutan udara alias pesawat masih terbantu di saat negara lain mengalami low season, karena keberadaan ajang Thanksgiving. 

    “Itu sudah pola sosial di berbagai negara. Di Amerika masih tertolong ada libur Thanksgiving,” tuturnya. 

    Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan, secara bulanan jumlah penumpang pada seluruh moda transportasi mengalami penurunan kecuali pada Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan atau ASDP yang mengalami peningkatan pada September 2025. 

    “Jumlah penumpang ASDP naik sebesar 1,46% MtM, disebabkan oleh peningkatan mobilitas masyarakat pada penyebrangan antar pulau saat liburan long weekend,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025). 

    Secara perinci, Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada September 2025 sebanyak 4,8 juta orang atau turun 5,13% dibandingkan dengan Agustus 2025. 

    Penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 15,07%, Kualanamu-Medan sebesar 6,62%, Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 5,46%, Hasanuddin-Makassar sebesar 3,43%, dan Juanda-Surabaya sebesar 1,97%.

    Selama Januari–September 2025, jumlah penumpang angkutan udara domestik sebanyak 44,2 juta orang atau turun 6,99% jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 47,5 juta orang.

    Sementara pada penerbangan internasional, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri pada September 2025 sebanyak 1,8 juta orang atau turun 6,96% MtM. 

    Penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar 17,37%, Ngurah Rai-Denpasar sebesar 9,02%, Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 7,21%, Kualanamu-Medan sebesar 1,95%, dan Juanda-Surabaya sebesar 1,79%. 

    Selama Januari–September 2025, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, sebanyak 15,3 juta orang atau naik 8,87% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Data BPS September 2025: Penumpang Pesawat Anjlok, Penumpang Pilih Naik Kapal

    Data BPS September 2025: Penumpang Pesawat Anjlok, Penumpang Pilih Naik Kapal

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami penurunan secara bulanan per September 2025, kecuali angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP). 

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini melaporkan bahwa peningkatan hanya terjadi pada angkutan penumpang ASDP, sebesar 1,46% month to month (MtM), menjadi 3,9 juta orang. 

    “Peningkatan tersebut salah satunya disebabkan oleh peningkatan mobilitas masyarakat pada penyeberangan antar pulau saat liburan long weekend,” katanya dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025). 

    Secara kumulatif selama Januari–September 2025, jumlah penumpang ASDP mencapai 39,2 juta orang atau naik 15,12% dibanding periode yang sama tahun 2024. 

    Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua pelabuhan utama yang diamati, yaitu Pelabuhan Merak sebesar 24,56%, Bakauheni sebesar 32,40%, Ketapang sebesar 26,81%, Gilimanuk sebesar 20,41% dan Pototano sebesar 9,93%. 

    Secara terperinci, penumpang angkutan udara domestik turun -5,13% MtM menjadi 4,8 juta orang, sementara penumpang internasional turun -6,96% menjadi 1,8 juta orang. 

    Penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik, terjadi di seluruh bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Ngurah Rai sebesar -15,07%, Kualanamu-Medan sebesar -6,62%, Soekarno Hatta-Tangerang sebesar -5,46%, Hasanuddin-Makassar sebesar -3,43%, dan Juanda-Surabaya sebesar -1,97%.

    Pada angkutan udara internasional, juga terpantau penurunan di lima bandara utama, yakni Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar -17,37%, Ngurah Rai-Denpasar sebesar -9,02%, Soekarno Hatta-Tangerang sebesar -7,21%, Kualanamu-Medan sebesar -1,95%, dan Juanda-Surabaya sebesar -1,79%.

    Data tersebut pun selaras dengan adanya penurunan jumlah wisman yang masuk melalui pintu kedatangan utama, yakni di I Gusti Ngurah Rai. 

    “Terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman di Bali, secara bulanan dipicu berakhirnya liburan di sejumlah negara,” tambahnya. 

    Lebih lanjut dalam paparannya, Pudji menunjukkan bahwa penumpang angkutan laut domestik pada September 2025 turun -5,62% menjadi 2,3 juta orang. Penumpang kereta pada September 2025 turun -1,23% menjadi 45 juta orang. 

    Kemudian secara tahunan, terjadi peningkatan jumlah penumpang pada hampir seluruh moda transportasi kecuali pada angkutan udara domestik.

    Peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi pada moda Angkutan Laut Domestik yaitu sebesar 12,57% YoY. Sementara Angkutan Udara Domestik mengalami penurunan jumlah penumpang yaitu sebesar 11,24%. 

    Penurunan jumlah penumpang juga terjadi pada Agustus 2025 lalu, kecuali pada angkutan udara internasional.

    Tercatat jumlah penumpang angkutan udara internasional naik sebesar 5,19% MtM, atau meningkat dari 1,82 juta orang pada Juli 2025 menjadi 1,92 juta pada Agustus 2025.

  • Data Terkini Korban Banjir Bali: 17 Orang Meninggal, 5 Warga Hilang

    Data Terkini Korban Banjir Bali: 17 Orang Meninggal, 5 Warga Hilang

    Pemprov Bali dengan ini menegaskan bahwa situasi Bali sudah aman dan kondusif. Sebelumnya pun juga ia melihat banjir Bali tidak memberi dampak pada kunjungan wisatawan mancanegara.

    Tidak ada pembatalan rencana kedatangan dari wisman sehingga menurut dia sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.

    “Tidak ada masalah dengan akses ke Bandara Ngurah Rai, pariwisatanya juga normal, saya mengecek per hari sejak terjadi banjir, tidak ada perubahan angka yang berkunjung ke Bali, wisatawan asing di kisaran 21-22 ribu per hari,” ujarnya.

    Atas bencana banjir besar ini, Pemprov Bali mulai mendata kerugian masyarakat dan melakukan pembagian tanggung jawab.

    Untuk ganti rugi pedagang pasar skemanya berbagi antara APBD Bali dengan Kota Denpasar dan untuk rumah rusak dari ringan hingga berat oleh BNPB, sehingga diupayakan segera selesai.

  • Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya menjaga standar pelayanan

    Denpasar (ANTARA) – Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan kondisi saat ini yaitu banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi masuk dalam kondisi force majeure atau keadaan kahar.

    “Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama seluruh ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya dapat menjaga standar pelayanan,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi di Denpasar, Bali, Rabu.

    Diketahui hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Bali terutama Kota Denpasar selama lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9) pagi kemarin mengakibatkan banjir di hampir seluruh Denpasar dan kabupaten sekitarnya.

    Meski keadaan kahar, beruntung seluruh operasional bandara di Bali Selatan itu hingga kini berjalan normal.

    Namun pengelola bandara bersama pihak terkait tetap melakukan penanganan dan langkah-langkah mitigasi.

    “Antara lain melakukan penambahan fasilitas kursi penumpang, pengaturan personel pelayanan terminal, serta memberikan imbauan kepada calon penumpang untuk tiba di bandara lebih awal,” ujar Eka Sandi.

    Ia mengatakan imbauan yang sama juga telah disampaikan pihak maskapai agar calon penumpang dapat menghitung waktu yang dibutuhkan menuju bandara, mengingat sejumlah titik vital menuju bandara juga lumpuh akibat banjir sehingga calon penumpang harus mencari jalan alternatif.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai untuk mengantisipasi adanya calon penumpang yang mengalami keterlambatan dan membutuhkan penanganan khusus seperti proses penjadwalan ulang (reschedule) atau mekanisme lainnya,” ucap Eka Sandi.

    Selain mendukung calon penumpang keluar Bali, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai juga berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk menyiapkan kebutuhan armada bagi penumpang yang baru tiba.

    “Untuk memenuhi kebutuhan antarmoda transportasi bagi penumpang yang baru mendarat di Bali, secara intensif telah berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk mengatur ketersediaan unit kendaraan di tengah kemacetan yang terjadi di banyak ruas jalan dari dan menuju bandara,” kata dia.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya menjaga standar pelayanan

    Denpasar (ANTARA) – Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan kondisi saat ini yaitu banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi masuk dalam kondisi force majeure atau keadaan kahar.

    “Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama seluruh ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya dapat menjaga standar pelayanan,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi di Denpasar, Bali, Rabu.

    Diketahui hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Bali terutama Kota Denpasar selama lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9) pagi kemarin mengakibatkan banjir di hampir seluruh Denpasar dan kabupaten sekitarnya.

    Meski keadaan kahar, beruntung seluruh operasional bandara di Bali Selatan itu hingga kini berjalan normal.

    Namun pengelola bandara bersama pihak terkait tetap melakukan penanganan dan langkah-langkah mitigasi.

    “Antara lain melakukan penambahan fasilitas kursi penumpang, pengaturan personel pelayanan terminal, serta memberikan imbauan kepada calon penumpang untuk tiba di bandara lebih awal,” ujar Eka Sandi.

    Ia mengatakan imbauan yang sama juga telah disampaikan pihak maskapai agar calon penumpang dapat menghitung waktu yang dibutuhkan menuju bandara, mengingat sejumlah titik vital menuju bandara juga lumpuh akibat banjir sehingga calon penumpang harus mencari jalan alternatif.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai untuk mengantisipasi adanya calon penumpang yang mengalami keterlambatan dan membutuhkan penanganan khusus seperti proses penjadwalan ulang (reschedule) atau mekanisme lainnya,” ucap Eka Sandi.

    Selain mendukung calon penumpang keluar Bali, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai juga berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk menyiapkan kebutuhan armada bagi penumpang yang baru tiba.

    “Untuk memenuhi kebutuhan antarmoda transportasi bagi penumpang yang baru mendarat di Bali, secara intensif telah berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk mengatur ketersediaan unit kendaraan di tengah kemacetan yang terjadi di banyak ruas jalan dari dan menuju bandara,” kata dia.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wanita Ukraina Nekat Selundupkan 1,9 Kg Narkoba Jenis 4-CMC ke Bali

    Wanita Ukraina Nekat Selundupkan 1,9 Kg Narkoba Jenis 4-CMC ke Bali

     

    Liputan6.com, Bali – Seorang wanita Warga Negara Ukraina bernama Kateryna Vakarova (21), nekat menyelundupkan narkoba jenis 4-Chloromethcathinone (4-CMC) seberat 1,9 kilogram masuk ke Bali. Beruntung, aksi penyelundupan narkoba itu berhasil dibongkar BNN Bali.

    Penyidik Ahli Madya Bidang Pemberantasan BNNP Bali Komisaris Besar Polisi Tri Kuncoro, Selasa (10/9/2025) mengatakan, narkotika tersebut berupa narkotika Golongan I jenis 4-CMC dengan berat netto 1.991,25 gram dibawanya dari Polandia ke Bali. Narkotika tersebut baru pertama kali diungkap di Bali.

    “Dia ini sebagai kurir. Barangnya (narkoba) ada padanya, tetapi dia tidak mengaku barang itu miliknya,” kata Kuncoro didampingi Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Rudy Ahmad Sudrajat.

    Tri menjelaskan KV ditangkap pada Minggu 3 Agustus 2025 sekitar pukul 01.00 Wita di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

    Kasus tersebut terungkap saat petugas Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai mencurigai KV yang akan melewati pemeriksaan petugas saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

    Saat dilakukan prosedur pemeriksaan menggunakan mesin X-Ray, petugas mencurigai barang bawaan KV. Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan barang bukti diduga narkotika dalam kopernya.

    Setelah dilakukan uji laboratorium, narkotika tersebut masuk Golongan I jenis 4-CMC dengan berat netto 1.991,25 gram. Menurut Tri, dalam menyelundupkan narkoba tersebut, KV menyimpannya dalam koper yang dibawanya.

    Rencananya, narkoba tersebut diedarkan di Bali untuk komunitas WNA yang terbatas mengingat harga CMC terhitung mahal.